Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 2

PERILAKU ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN












PUTRA AGUNG EKO IWINDUARTA
500651824



PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-MATARAM
2014.2
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi dengan orang yang ada
disekitar kita karena kita merupakan makhluk sosial. Dan saat melakukan komunikasi kita
membutuhkan orang lain. Komunikasi adalah hal penting yang ada di dunia ini dengan
komunikasi kita bisa mengetahui beberapa kejadian yang diceritakan manusia lain kepada
kita. Dengan begini komunikasi adalah hal yang sangat penting, sehingga kita juga dalam
berkomunikasi memerlukan etika hingga orang lain merasa nyaman saat berkomunikasi
dengan kita. Dalam organisasi atau perusahaan juga membutuhkan komunikasi yang baik
antara atasan bawahan antara karyawan dan antara perusahaan dengan masyarakat umum.
Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan laba. Jika
ingin mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan yang ada
didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik agar tidak
terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman dan keterampilan
yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi
yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas.
Dalam perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan
sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan controlling.
Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan bidang dibawah ini.
Dari 2 elemen tersebut yaitu karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang
saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi
dengan karyawan secara tepat. Banyak sekali hal dapat digunakan untuk pendekatan antara
manajemen kepada karyawan bisa secara formal maupun informal.
Hubungan baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula bagi
perusahaan. Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang terdapat dalam
perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela
memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
Diantara kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga diperlukan
kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik pribadi maupun perusahaan.
Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan yang diinginkan.

B. ANALISIS
Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latincommunicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau
menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia.
Pengertian Organisasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti
paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.
Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan
organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan
organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber
daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Hubungan Ilmu Komunikasi dengan Organisasi
Hubungan antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya
yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana
prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban
bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan
suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat
organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat
komunikasi dilakukan.
Definisi Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi
di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya
berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya
adalah memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi
informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi,
tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak
yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).
Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat
utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan
tugas. Pincus (1986) menemukan komunikasi berhubungan positif dengan kinerja, tetapi
tidak sekuat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan. Chen et al., (2006) menyatakan
komunikasi organisasi berhubungan positif dengan komitmen organisasi dan kinerja dan
berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan. Namun demikian Rodwell (1998)
menyatakan bahwa variabel komunikasi berhubungan negatif dengan kinerja.
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi
dalam perusahaan terdapat 7 konsep yaitu :
o Proses
Dalam suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan antar anggota,
hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut sebagai proses.
o Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
o Jaringan
Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil
yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi menentukan
siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik dinyatakan formal
maupun informal.
o Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam
organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain. Begitu juga
dengan jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
o Hubungan
Organisasi yang merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk
berfungsi bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia
dalam organisasi memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam
organisasi mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam
kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi.
o Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan
keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
o Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan.
Untuk mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara
anggota, melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas
yang komplek dengan integrasi yang tinggi.
Secara umum, definisi komunikasi organisasi adalah hubungan timbal balik
antarindividu dalam konteks organisasi, dimana terdapat jaringan pesan antara satu dengan
lainnya, serta adanya saling ketergantungan antara anggota organisasi tersebut.
Komunikasi organisasi tersebut biasanya mencakup pembahasan mengenai struktur
dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta
perilaku dan budaya dalam sebuah organisasi. Secara spesifik, komunikasi organisasi
meliputi arus pesan dalam suatu jaringan organisasi baik vertikal maupun horizontal, dengan
sifat komunikasi saling ketergantungan.
Definisi Komunikasi Organisasi Persektif Komunikasi
Dalam definisi komunikasi organsisasi, terdapat dua jenis perspektif yang
mempengaruhi, yaitu perspektif objektif dan perspektif subjektif. Kedua perspektif tersebut
memiliki fokus yang berbeda dalam mendeskripsikan komunikasi.
Perspektif objektif berfokus pada penanganan pesan, yang meliputi: menerima,
menafsirkan, dan mengambil tindakan yang mengacu pada informasi dalam pesan tersebut.
Dalam hal ini, komunikasi dipandang sebagai perangkat dalam mengkonstruksi organisasi
dan mentafsirkan anggota untuk beradaptasi.
Perspektif subjektif berfokus pada perilaku individu dalam memahami dan
menginterprestasi suatu pesan. Dalam hal ini, komunikasi dipandang sebagai suatu proses
pemaknaan interaksi antara unit-unit organisasi, dan bagaimana masing-masing individu
berperilaku terhadap pesan tersebut.
Dengan mempertimbangkan kedua perspektif tersebut, maka komunikai organisasi
bisa diartikan sebagai proses pengumpulan, pemaknaan, interpretasi pesan, peyimpanan, dan
penyebaran informasi dalam sebuah organisasi.
Beberapa alasan pentingnya Komunikasi:
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan
motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap
organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan,
kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian
seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk:
1. Komunikasi vertikal
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan
sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari
bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.
Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:
a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai
pelaksanaan kerja bawahan.
b. Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
c. Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan
organisasi, insentif.
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan
memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya.
Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan
organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama
untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya.
Fungsi komunikasi ke atas digunakan untuk:
a. Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini,
permohonan bantuan, dan keluhan.
b. Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan
bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya
dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan.
2. Komunikasi horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi
horizontal sering kali berlangsung tidak formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai
level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media
elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.
3. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang
kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada
pada jalur struktur yang lain.
Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda
tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.
Jadi pada garis besarnya setiap organisasi kepemimpinan di dalam melaksanakan dan
kewajiban diperlukan pengertian yang sama diantara dua pihak yaitu atasan dan bawahan.
Karena hal tersebut akan lebih memberi dorongan semangat dan gairah kerja untuk dapat
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, artinya mengembangkan suatu
kerja sama demi mewujudkan hasil kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Melalui jalur hierarkhi/tingkatan seorang pimpinan harus lebih memperhatikan
komunikasi dengan bawahannya secara baik, sehingga dapat membangkitkan minat dan
gairah kerja disertai komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam penerapannya komunikasi dapat dilakukan secara formal dan informal.
Umumnya komunikasi formal ada dalam setiap organisasi dan dapat terjadi antar personal
dalam organisasi melalui jalur hirarkhi dengan prinsip pembagian tugas untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Komunikasi formal merupakan suatu sistem dimana para anggotanya
bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi formal pada
dasarnya berhubungan dengan masalah kedinasan. Komunikasi informal adalah kebalikan
dari komunikasi formal biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari adanya
persamaan perasaan, kebutuhan, persamaan tugas dan tanggung jawab. Komunikasi informal
pada pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan tempat, kadang-kadang komunikasi
informal lebih berhasil, dan peranannya tidak kalah penting, karena dapat disampaikan setiap
saat, asalkan bermanfaat untuk kemajuan organisasi. Namun penyampaiannya kurang
sistematis, karena pertumbuhan dan penyebarannya tidak teratur.
Kadang-kadang seorang pimpinan selalu beranggapan bahwa keberadaan organisasi
informal merupakan suatu hal yang janggal, yang merupakan akibat gagalnya komunikasi
formal yang memunculkan ketidakstabilan organisasi formal. Bentuk komunikasi informal
dapat berupa pertemuan yang tidak direncanakan, seperti: bertemu dan ngobrol di kantin pada
jam makan siang, di resepsi, atau pertemuan lainnya. Komunikasi informal ini mempunyai
hal-hal yang positif, seperti:
a. Bila jalan yang ditempuh melalui komunikasi formal melewati hambatan, dengan
terpaksa digunakan komunikasi informal.
b. Dalam suasana konflik dan penuh ketegangan.
c. Sebagai sarana komunikasi.
Dari kedua bentuk komunikasi tersebut di atas, setiap pimpinan harus dapat
menempatkan diri agar tidak timbul perasaan suka atau tidak tidak suka. Pimpinan harus
mencari dan melaksanakan nilai-nilai positif dari hubungan-hubungan tersebut. Ukuran
sukses tidaknya seorang pimpinan terletak pada bagaimana pimpinan memadukan nilai
positif yang dihasilkan dari komunikasi formal dan informal.
Setiap bawahan dari suatu organisasi tentunya mempunyai motivasi. Adanya
kebutuhan, keinginan, ketegangan, ketidaksenangan dan harapan termasuk ke dalam
motivasi. Pimpinan juga harus dapat memotivasi bawahannya, misalnya memberikan
apresiasi, perlakuan yang adil, dan suasana kerja.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
a. Fungsi informative
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya,
seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik dan tepat waktu.
b. Fungsi regulative
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
o Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka
yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
o Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh
dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi persuasive
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.

d. Fungsi integrative
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang
dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
o Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
o Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat
kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.
Hambatan dalam Komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran
jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver. Menurut Ron
Ludlow & Fergus Panton (1992,p.10-11), ada hambatan-hambatan yang menyebabkan
komunikasi tidak efektif yaitu adalah :
o Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah
yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan
aspirasinya atau pendapatnya.
o Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi
seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab
kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah
pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya
bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).
o Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit
pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap
orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara
pandang antara satu dengan yang lainnya.
o Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang
berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.
o Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses
berlangsungnya komunikasi.
o Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi.
o No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak
adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah
yang sia-sia.



C. KESIMPULAN
Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan laba. Jika
ingin mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan yang ada
didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik agar tidak
terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman dan keterampilan
yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi
yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas.
Dalam perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan
sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan controlling.
Hubungan baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula bagi
perusahaan. Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang terdapat dalam
perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela
memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
Diantara kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga diperlukan
kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik pribadi maupun perusahaan.
Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai