Abstrak: The purpose of writing this article is to fulfill the task of the
Education Leadership course group by examining the influence of
management development and development on the organization in realizing
the effectiveness and efficiency of organizational. The results of the
discussion show that the development and coaching have a significant
positive effect on the organization in realizing the effectiveness of
organizational performance. The writing of this article concludes that to
improve the effectiveness of organizational performance, it can be done by
developing and fostering the organization.
Keywords: Development and coaching; effectiveness; organizational
efficiency
1
PENDAHULUAN
2
PEMBAHASAN
Organisasi
1
Udai Pareek, 1996, “Perilaku Organisasi”, PT. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta, hlm.
12
2
Yuliana, R. (2012). PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. JURNAL STIE SEMARANG,
VOL. 4, NO. 3, edisi Oktober 2012 ( ISSN : 2257-7826), 54
3
2. Pesan, yang dimaksud pesan adalah susunan simbol yang penuh arti
tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan
orang lain. Pesan dalam organisasi dapat dilihat menurut beberapa
klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang
dimaksud, meto difusi dan arus tujuan dari pesan. Pengklasifikasian
pesan menuntut bahasa dapat dibedakan menjadi pesan verbal dan non
verbal. Pesan verbal dalam organisasi misalnya surat, memo, pidato
dan percakapan. Sedangkan pesan non verbal dalam organisasi
terutama sekali yang tidak diucapkanatau ditulis seperti bahasa gerak
tubuh, sentuhan, nada suara, ekspresi wajah, dll.
3. Jaringan, organisasi terdiri dari suatu seri orang-orang yang tiap-
tiapnya menduduki posisi dan peranan tertentu dalam organisasi.
Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang- orang ini sesamanya terjadi
melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
Suatu jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua orang,
beberapa orang atau keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas dari
jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain hubungan
peranan, arah dan arus pesan, hakikat, seri dan arus pesan, dan isi dari
pesan.
4. Keadaan saling tergantung, Konsep kunci organisasi keempat adalah
keadaan saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini
telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem
terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka
akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada
seluruh sistem organisasi. Implikasinya bila pimpinan membuat suatu
keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan itu
terhadap organisasinya secara menyeluruh.
5. Hubungan, konsep kunci yang kelima dari organisasi adalah
hubungan. Karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka, sistem
kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak
pada manusia yang ada pada organisasi. Dengan kata lain jaringan
melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan
oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi
yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang
terlibat terlibat suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap, skill, moral
dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang
bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar
mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang sampai
4
kepada hubungan yang kompleks. Jadi dalam organisasi terjadi
hubungan yang sifatnya individual, kelompok, dan hubungan
organisasi.
6. Lingkungan, yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas secara
fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan
keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Yang termasuk
lingkungan internal adalah personal/anggota, tujuan, produk, dll.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah langganan, saingan,
teknologi, dll. Organisasi sebagai suatu sistem terbuka harus
berinteraksi dengan lingkungan eksternal, seperti; teknologi,
ekonomi, undang-undang, dan faktor sosial. Karena faktor lingkungan
berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru.
Informasi ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan
dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam
unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara
eksternal.
7. Ketidakpastian, adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan
informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian
ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota,
melakukan suatu penelitian pengembangan organisasi, dan
menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi tinggi.
Ketidakpastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh
terjadinya banyak informasi yang diterima daripada sesungguhnya
diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Jadi ketidakpastian
dapat disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan
juga karena terlalu banyak yang diterima.
3
Miftah Thoha, 1997, “Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi”, PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta, hlm. 7
5
b. Pengembangan itu bisa menunjukkan kepada “perbaikan” atas
sesuatu.
4
Huse and Cummings mengemukakan, dalam bukunya Miftah Thoha yang berjudul: “Pembinaan
Organisasi Proses Dianosa dan Intervensi”, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, hal. 38
6
Menurut Rowland, gaya kepemimpinan seorang manajer akan
menjadi faktor utama dalam menjalankan fungsi pembinaan. Menurut
Roland fungsi ini melibatkan gaya, kualitas dan kewenangan seorang
pemimpin termasuk aktifitas lainnya seperti komunikasi, disiplin dan
motivasi. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak
menyangkut aspek-aspek abstrak manajemen, kegiatan pembinaan langsung
menyangkut orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Efektivit dan efisiensi seperti dua kata yang nampak tidak dapat
dipisahkan dalam pengelolaan organisasi. Dua kata ini merupakan suatu
variabel untuk mengukur suatu prestasi kerja seseorang maupun organisasi.
Dari uraian tersebut kiranya jelas bahwa pada setiap diri seseorang
maupun suatu organisasi dituntut untuk mencapai tingkat efektivitas dan
5 Handoko, 1997:7
6 Devung, 1988:25
7
efisiensi yang tinggi dalam mengelola suatu oiganisasi. Bukan saja pegawai
pada organisasi perusahaan, organisasi pemerintahan maupun organisasi
yang berbentuk koperasi dan berbentuk yayasan sekalipun.
7
Udai Pareek, 1996, “Perilaku Organisasi”, PT. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta, hlm. 12
8
Ismail Nawawi, 2010: “Perilaku Organisasi Teori, Transformasi Aplikasi Pada Organisasi Bisnis
Publik dan Sosial”, Dwiputra Pustaka Jaya: Jakarta, hlm. 23
9
Miftah Thoha, 2007: “Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi”, PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta, hlm. 9
8
eksternal meliputi: kompetisi yang semakin tajam antar organisasi,
perkembangan IPTEK, perubahan lingkungan (baik lingkungan fisik maupun
sosial). Sedangkan, pada kekuatan internal meliputi: struktur, sistem dan
prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran.10
Ada dua alasan mengapa pengembangan dan pembinaan sangatlah
diperlukan dalam suatu organisasi. Alasan yang pertama yaitu: struktur
imbalan dalam pekerjaan tidak cukup memperkuat pelatihan konvensional,
sehingga seringkali gagal mengalihkan hasil belajar dalam pekerjaan. Terlalu
banyak program yang dirancang dengan baik akan tetapi mengalami
kegagalan karena faktor lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Sedangkan alasan yang kedua yaitu: laju perubahan yang berlangsung
dengan cepat, yang mengharuskan organisasi untuk benar-benar luwes dalam
rangka melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan.
Pengembangan dan pembinaan ini berupaya untuk mengembangkan
organisasi secara keseluruhan agar dapat menanggapi perubahan secara lebih
seragam dan berkemampuan.11
1. Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi merupakan salah satu pokok bahasan yang
penting dalam perbincangan organisasi, hal ini dapat dimaklumi
karena manusia, pekerjaan, dan lingkungan kerja atau organisasi
merupakan tiga hal yang saling berkaitan secara erat, oleh karena itu
pengembangan organisasi diperlukan tidak lain untuk meningkatkan
efektifitas organisasi yang berkualitas. Pada dasarnya tujuan
pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja dan pencapaian tujuan organisasi keseluruhan,
menciptakan hubungan yang harmonis diantara para anggota
organisasi, saling memahami tugas dan tanggung jawab,
menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam memecahkan setiap
permasalahan, adanya keterbukaan serta meningkatkan semangat
kerja.
2. Pembinaan anggota
Pembinaan pada dasarnya merupakan bagian dari manajemen sumber
daya manusia, yang pada intinya adalah suatu usaha bagaimana
10 Taliziduhu Naraha, 1999, “Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia”, PT. Rineka
Cipta: Jakarta, hlm. 15
11
Keith Davis dan John W. Newstrom, 1994, “Perilaku Dalam Organisasi”, Erlangga: Jakarta, hlm.
246
9
memberikan treatment (perlakuan) terhadap sumber daya manusia
yang ada agar sesuai dan diarahkan untuk pencapaian tujuan
organisasi. Mengutip pendapat Sutrisno (2010:113) pembinaan
pegawai adalah suatu usaha yang dilakukan oleh organisasi agar
pegawai dapat lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan
pekerjaan sehingga prestasi kerja meningkat.12
3. Prestasi Kerja
Pegawai Penilaian prestasi kerja pegawai (performance appraisal)
pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau
program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian prestasi kerja pegawai individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi
sebenarnya tentang bagaimana prestasi kerja anggota.13
Pengembangan dan pembinaan anggota adalah proses dan usaha
meningkatkan kemampuan dan kemauan anggota, agar dalam melaksanakan
tugas pekerjaan yang sedang atau yang akan ditugaskan kepada anggota
tersebut dapat lebih efektif. Dengan perkataan Iain bahwa tujuan
pengembangan dan pembinaan organisasi adalah :
a. Meningkatkan kemampuan bekerja, baik pengetahuan, keterampilan
maupun wawasan anggota.
b. Meningkatkan kemauan bekerja, yang berarti meningkatkan
kepemimpinan, motivasi dan kreativitas maupun inovasinya.
c. Meningkatkan kemampuan menghadapi kemajuan metode kerja dan
teknologi dalam bekerja, berarti mempersiapkan tenaga kerja masa
depan. Usaha menunjang program pembinaan karier (man power
planning).
12
Sutrisno (2010:113)
13
Supriyanto, A.A. (2019). Pengaruh Pengembangan dan Pembinaan Organisasi Terhadap Prestasi
Pegawai. e-JKKP, 3.
10
Lembaga/ perusahaan yang terlibat dalam pengembangan organisasi
berkomitmen untuk terus memperbaiki bisnisnya.
Proses Organization Development (OD) menciptakan suatu siklus
perbaikan yang berkelanjutan dimana setiap strategi direncanakan,
diimplementasikan, dievaluasi, diperbaiki dan dimonitor
penerapannya. Pengembangan organisasi adalah pendekatan proaktif
yang mencakup perubahan (internal dan eksternal) dan
memanfaatkannya untuk pembaruan.
2. Meningkatkan komunikasi internal perusahaan
Salah satu pengaruh utama pengembangan dan pembinaan adalah
peningkatan komunikasi, feedback, dan interaksi dalam organisasi.
Tujuan utama dari meningkatkan komunikasi adalah untuk
menyelaraskan semua anggota dengan tujuan dan nilai-nilai
organisasi yang ada.
3. Pengembangan anggota
Pengembangan organisasi berfokus pada peningkatan komunikasi
untuk memengaruhi anggota agar menghasilkan perubahan yang
diinginkan. Kebutuhan akan pengembangan anggota berasal dari
perubahan tantangan pihak luar yang konstan. Hal ini menyebabkan
suatu organisasi secara berkala meningkatkan keterampilan anggota
untuk memenuhi persyaratan zaman yang berkembang. Ini dicapai
melalui program pembelajaran, pelatihan, peningkatan
keterampilan/kompetensi dan peningkatan proses kerja.
4. Peningkatan keterampilan
Manfaat utama pengembangan organisasi adalah inovasi, yang
mengarah pada peningkatan keterampilan. Inovasi dapat dicapai
melalui pengembangan anggota, yang berfokus pada peningkatan
hasil kerja yang memuaskan dan peningkatan motivasi dan semangat
kerja.
11
PENUTUP
Dari uraian tersebut sudah jelas bagi setiap organisasi baik itu
organisasi bisnis maupun non bisnis bahwa pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya manusia agar mencapai
efektivitas dan efisiensi organisasi terletak kepada kemampuan para
anggotanya. Oleh karena itu anggota merupakan asset organisasi yang sangat
menentukan keberhasilan organisasi. Dengan demikian setiap organisasi
dituntut untuk selalu mengembangkan dan membina karier para anggotanya
agar mampu memberikan nilai tambah bagi organisasinya. Dengan
pengembangan dan pembinaan dengan berbagai bentuk dan faktor yang
diperhatikan maka akan mampu menciptakan manusia-manusia maju dimasa
depan atau dapat menciptakan "man power planing" yang optimal.
Keberhasilan program pengembangan dan pembinaan anggota akan terletak
pada diri individu anggota yang bersangkutan dan setiap pemimpin
organisasi, dengan perannya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.).
12
Nawawi, I. (2010). Perilaku Organisasi Teori, Transformasi Aplikasi Pada
Organisasi Bisnis Publik dan Sosial, hlm. 23. Jakarta: Dwiputra
Pustaka Jaya.
Newstrom, K. D. (1994). “Perilaku Dalam Organisasi”, hlm. 246. Jakarta:
Erlangga.
13