Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Pengembangan dan Pembinaan dalam

Mewujudkan Efektivitas dan Efisiensi Organisasi

Asyniha Maulidya, Hanifa Gustiana, Rizkillah

Program Studi Sarjana Manajemen Pendidikan Islam,


UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Eneng Muslihah, Ph.D.

Abstrak: The purpose of writing this article is to fulfill the task of the
Education Leadership course group by examining the influence of
management development and development on the organization in realizing
the effectiveness and efficiency of organizational. The results of the
discussion show that the development and coaching have a significant
positive effect on the organization in realizing the effectiveness of
organizational performance. The writing of this article concludes that to
improve the effectiveness of organizational performance, it can be done by
developing and fostering the organization.
Keywords: Development and coaching; effectiveness; organizational
efficiency

Abstrak: Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memenuhi tugas


kelompok mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan dengan mengkaji
pengaruh adanya manajemen pengembangan dan pembinaan terhadap
organisasi dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Hasil
pembahasan menunjukan bahwa adanya pengembangan dan pembinaan
berpengaruh positif secara signifikan terhadap organisasi dalam mewujudkan
efektivitas dan efisiensi organisasi. Penulisan artikel ini berkesimpulan
bahwa untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi dapat dilakukan
dengan melakukan pengembangan dan pembinaan organisasi.
Kata kunci: Pengembangan dan pembinaan; efektivitas; efisiensi organisasi

1
PENDAHULUAN

Salah satu teknik perilaku organisasi yang digunakan untuk membawa


perubahan adalah pengembangan dan pembinaan organisasi. Pengembangan
dan pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai perbaikan yang
direncanakan dalam suatu organisasi. Peningkatan ini mencakup upaya untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah organisasi dan kemampuan
untuk melakukan perubahan pada lingkungan eksternal organisasi khususnya
kinerja pada organisasi. Upaya perbaikan tersebut sangat bergantung pada
perilaku anggota organisasi sebagai salah satu pendukung utamanya. Dengan
kata lain, upaya untuk melaksanakan pengembangan organisasi akan tercapai,
jika pelatihan dan pengembangan individu dikembangkan di sana terlebih
dahulu. Dengan demikian, pengembangan organisasi bertujuan untuk
mengembangkan individu, kelompok atau seluruh sistem dalam organisasi
secara keseluruhan.
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Sebagai bentuk kehidupan, organisasi ini juga
terkait dengan proses keberadaan, pertumbuhan dan perkembangan. Dalam
perkembangannya, organisasi menghadapi tuntutan besar yang timbul dari
keberadaannya. Persyaratan tersebut dapat berupa persyaratan eksternal dan
internal. Tuntutan eksternal yang datang dari perkembangan lingkungan
semakin hari semakin cepat. Kebutuhan internal adalah kebutuhan yang
berkembang dari dalam organisasi, khususnya kebutuhan akan perubahan
perilaku yang muncul sebagai konsekuensi logis dari desakan permintaan
eksternal.
Tulisan ini membahas pengembangan dan pembinaan dalam
mewujudkan efektivitas dan efisiensi organisasi yang berkualiats.
Pembahasan akan diawali dengan definisi organisasi, definisi pengembangan
dan pembinaan organisasi, definisi efektivitas dan efisiensi organisasi, serta
pengaruh adanya pengembangan dan pembinaan terhadap efektivitas dan
efisiensi orgnisasi.

2
PEMBAHASAN

Organisasi

Organisasi berasal dari kata Yunani, organon, dan istilah Latin,


Organum, yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Chester I. Bernard
mengemukakan bahwa organisasi adalah suatu sistem yang di dalamnya
terdapat aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Hasibuan (2011:120) memberikan pengertian organisasi sebagai


suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal,


yang melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.1

Pada zaman modern ini, organisasi dituntut untuk mampu beradaptasi


dengan lingkungan disekitarnya. Karena untuk dapat bertahan, organisasi
harus mampu mengarahkan anggotanya agar dapat beradaptasi dengan baik
dan mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut
dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses
mengarahkan anggota organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi
perubahan inilah yang dikenal sebagai proses.

Dalam organisasi terdapat visi, misi, budaya dan iklim organisasi


yang sangat menentukan dalam perilaku organisasi tersebut. Meskipun semua
organisasi memiliki karakteristik yang khas. Semua organisasi memiliki satu
tujuan, satu struktur, proses untuk mengkoordinasi kegiatan dan orang-orang
yang melaksanakan peran-peran yang berbeda. Pengertian organisasi tersebut
mengandung konsep-konsep sebagai berikut:2

1. Proses, suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis


yang menciptakan dan saling menukar informasi diantara anggotanya.
Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus
menerus dan tidak ada hentinya, maka dikatakan sebagai suatu proses.

1
Udai Pareek, 1996, “Perilaku Organisasi”, PT. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta, hlm.
12
2
Yuliana, R. (2012). PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. JURNAL STIE SEMARANG,
VOL. 4, NO. 3, edisi Oktober 2012 ( ISSN : 2257-7826), 54

3
2. Pesan, yang dimaksud pesan adalah susunan simbol yang penuh arti
tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan
orang lain. Pesan dalam organisasi dapat dilihat menurut beberapa
klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang
dimaksud, meto difusi dan arus tujuan dari pesan. Pengklasifikasian
pesan menuntut bahasa dapat dibedakan menjadi pesan verbal dan non
verbal. Pesan verbal dalam organisasi misalnya surat, memo, pidato
dan percakapan. Sedangkan pesan non verbal dalam organisasi
terutama sekali yang tidak diucapkanatau ditulis seperti bahasa gerak
tubuh, sentuhan, nada suara, ekspresi wajah, dll.
3. Jaringan, organisasi terdiri dari suatu seri orang-orang yang tiap-
tiapnya menduduki posisi dan peranan tertentu dalam organisasi.
Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang- orang ini sesamanya terjadi
melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
Suatu jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua orang,
beberapa orang atau keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas dari
jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain hubungan
peranan, arah dan arus pesan, hakikat, seri dan arus pesan, dan isi dari
pesan.
4. Keadaan saling tergantung, Konsep kunci organisasi keempat adalah
keadaan saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini
telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem
terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka
akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada
seluruh sistem organisasi. Implikasinya bila pimpinan membuat suatu
keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan itu
terhadap organisasinya secara menyeluruh.
5. Hubungan, konsep kunci yang kelima dari organisasi adalah
hubungan. Karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka, sistem
kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak
pada manusia yang ada pada organisasi. Dengan kata lain jaringan
melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan
oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi
yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang
terlibat terlibat suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap, skill, moral
dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang
bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar
mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang sampai

4
kepada hubungan yang kompleks. Jadi dalam organisasi terjadi
hubungan yang sifatnya individual, kelompok, dan hubungan
organisasi.
6. Lingkungan, yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas secara
fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan
keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Yang termasuk
lingkungan internal adalah personal/anggota, tujuan, produk, dll.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah langganan, saingan,
teknologi, dll. Organisasi sebagai suatu sistem terbuka harus
berinteraksi dengan lingkungan eksternal, seperti; teknologi,
ekonomi, undang-undang, dan faktor sosial. Karena faktor lingkungan
berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru.
Informasi ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan
dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam
unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara
eksternal.
7. Ketidakpastian, adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan
informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian
ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota,
melakukan suatu penelitian pengembangan organisasi, dan
menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi tinggi.
Ketidakpastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh
terjadinya banyak informasi yang diterima daripada sesungguhnya
diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Jadi ketidakpastian
dapat disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan
juga karena terlalu banyak yang diterima.

Pengembangan dan Pembinaan Organisasi


Pengembangan organisasi/organization development adalah suatu
tindakan, proses, hasil atau pernyataan untuk menjadi lebih baik. Dalam hal
ini menunjukkan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas
berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu.3 Ada dua
unsur dari pengertian ini yaitu:
a. Pengembangan itu bisa berupa suatu tindakan, proses atau
pernyataan dari suatu tujuan.

3
Miftah Thoha, 1997, “Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi”, PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta, hlm. 7

5
b. Pengembangan itu bisa menunjukkan kepada “perbaikan” atas
sesuatu.

Dalam bukunya, Huse and Cummings mengemukakan bahwa


Pengembangan Organisasi (Organizational Development) merupakan sistem
yang menyeluruh yang berusaha menerapkan ilmu perilaku dengan memakai
perencanaan pengembangan jangka panjang. Cara ini ditujukan untuk
mengembangkan strategi, struktur, dan proses sehingga dicapai efektivitas
organisasi.4

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari


Pengembangan Organisasi (Organizational Development) adalah suatu usaha
yang berencana yang meliputi organisasi secara keseluruhan dan dikelola dari
pimpinan untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi melalui
intervensi yang berencana didalam proses organisasi, dengan menggunakan
pengetahuan ilmu perilaku. Rumusan ini menunjukkan bahwa
Pengembangan Organisasi (Organizational Development) tidaklah hanya
“sesuatu yang dikerjakan untuk pencapaian keadaan organisasi yang lebih
baik”, melainkan merupakan suatu jenis proses perubahan, pembaharuan dan
penyempurnaan yang khusus dalam suatu organisasi.

Sedangkan pengertian pembinaan menurut Urwick, pembinaan adalah


suatu “komando" untuk melihat bahwa kepentingan individu tidak
mengganggu kepentingan umum, akan tetapi melindungi kepentingan umum
dan akan menjamin masing-masing unit memiliki pemimpin yang kompeten
dan energik. Keberhasilan kesatuan tersebut dalam manajemen modern
disebut pembinaan atau directing.

Fungsi pembinaan adalah agar anggota melakukan tugas sesuai dengan


apa yang diinginkan untuk mencapai tujuan organisasi, meningkatkan
semangat korps..

Roland dan Rowland menyatakan bahwa pembinaan dimulai dengan


mempertahankan tindakan terhadap tujuan yang diinginkan ”yang saling
terkait dengan kepemimpinan”.

4
Huse and Cummings mengemukakan, dalam bukunya Miftah Thoha yang berjudul: “Pembinaan
Organisasi Proses Dianosa dan Intervensi”, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, hal. 38

6
Menurut Rowland, gaya kepemimpinan seorang manajer akan
menjadi faktor utama dalam menjalankan fungsi pembinaan. Menurut
Roland fungsi ini melibatkan gaya, kualitas dan kewenangan seorang
pemimpin termasuk aktifitas lainnya seperti komunikasi, disiplin dan
motivasi. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak
menyangkut aspek-aspek abstrak manajemen, kegiatan pembinaan langsung
menyangkut orang-orang yang terlibat dalam organisasi.

Efektivitas dan Efisiensi Organisasi

Efektivit dan efisiensi seperti dua kata yang nampak tidak dapat
dipisahkan dalam pengelolaan organisasi. Dua kata ini merupakan suatu
variabel untuk mengukur suatu prestasi kerja seseorang maupun organisasi.

a. Efektivitas sering diartikan kemampuan seseorang atau organisasi


untuk memilih dan menetapkan kegiatan-kegiatan dari sumber daya-
secara tepat untuk mencapai tujuan yang telah. ditetapkan. Dengan
perkataan lain seseorang maupun organisasi dapat dikatakan
efektif,manakala seseorang dan organisasi tersebut dapat memilih dan
menetapkan pekerjaan dan metode-metode kerja yang tepat pada
sasaran mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
ditetapkan.5 Sedangkan menurut Devung efektivitas adalah tingkat
kemampuan untuk mencapai tujuan dengan tepat dan baik.6 Menurut
kamus Administrasi perkantoran efektivitas berasal dari kata efektif
yang berarti terjadinya suatu efek yang dikehendaki dalam suatu
perbuatan (1981:24)
b. Efisiensi diartikan sebagai kemampuan seseorang atau organisasi
untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Hasil suatu pekerjaan dapat
dikatakan benar, manakala hasil pekerjaan (out-put) lebih tinggi
dibandingkan dengan pengorbanan (in-put) yang dikeluarkan.

Dari uraian tersebut kiranya jelas bahwa pada setiap diri seseorang
maupun suatu organisasi dituntut untuk mencapai tingkat efektivitas dan

5 Handoko, 1997:7
6 Devung, 1988:25

7
efisiensi yang tinggi dalam mengelola suatu oiganisasi. Bukan saja pegawai
pada organisasi perusahaan, organisasi pemerintahan maupun organisasi
yang berbentuk koperasi dan berbentuk yayasan sekalipun.

Pengaruh Pengembangan dan Pembinaan terhadap Efektivitas dan


Efisiensi Organisasi

Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal,


yang melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.7 Menurut Kast dan James E. Rosenzweig dalam
buku yang dikarang oleh Ismail Nawawi yang berjudul “Perilaku Organisasi”
menyebutkan bahwa organisasi merupakan sekelompok orang yang terikat
secara formal dalam hubungan atasan dan bawahan yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama pula. Definisi tersebut memberikan informasi
bahwa organisasi itu terdiri dari dua bagian penting yaitu sebagai wadah
berbagai kegiatan dan sebagai proses interaksi antara orang-orang yang
terdapat didalamnya.8
Pada zaman modern ini, organisasi dituntut untuk mampu beradaptasi
dengan lingkungan disekitarnya. Karena untuk dapat bertahan, organisasi
harus mampu mengarahkan anggotanya agar dapat beradaptasi dengan baik
dan mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut
dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses
mengarahkan anggota organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi
perubahan inilah yang dikenal sebagai proses pengembangan organisasi
(organizational development).9
Pengembangan dan pembinaan organisasi sangatlah diperlukan dalam
suatu organisasi. Karena, di zaman modern ini organisasi harus mampu
mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dengan organisasi-
organisasi yang lain. Organisasi itu dikatakan berhasil apabila organisasi
tersebut mampu mengikuti perkembangan saat ini dan tujuan dari organisasi
tersebut dapat tercapai. Ada 2 faktor penyebab dilakukannya pengembangan
organisasi yaitu: kekuatan eksternal dan kekuatan internal. Kekuatan

7
Udai Pareek, 1996, “Perilaku Organisasi”, PT. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta, hlm. 12
8
Ismail Nawawi, 2010: “Perilaku Organisasi Teori, Transformasi Aplikasi Pada Organisasi Bisnis
Publik dan Sosial”, Dwiputra Pustaka Jaya: Jakarta, hlm. 23
9
Miftah Thoha, 2007: “Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi”, PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta, hlm. 9

8
eksternal meliputi: kompetisi yang semakin tajam antar organisasi,
perkembangan IPTEK, perubahan lingkungan (baik lingkungan fisik maupun
sosial). Sedangkan, pada kekuatan internal meliputi: struktur, sistem dan
prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran.10
Ada dua alasan mengapa pengembangan dan pembinaan sangatlah
diperlukan dalam suatu organisasi. Alasan yang pertama yaitu: struktur
imbalan dalam pekerjaan tidak cukup memperkuat pelatihan konvensional,
sehingga seringkali gagal mengalihkan hasil belajar dalam pekerjaan. Terlalu
banyak program yang dirancang dengan baik akan tetapi mengalami
kegagalan karena faktor lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Sedangkan alasan yang kedua yaitu: laju perubahan yang berlangsung
dengan cepat, yang mengharuskan organisasi untuk benar-benar luwes dalam
rangka melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan.
Pengembangan dan pembinaan ini berupaya untuk mengembangkan
organisasi secara keseluruhan agar dapat menanggapi perubahan secara lebih
seragam dan berkemampuan.11

1. Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasi merupakan salah satu pokok bahasan yang
penting dalam perbincangan organisasi, hal ini dapat dimaklumi
karena manusia, pekerjaan, dan lingkungan kerja atau organisasi
merupakan tiga hal yang saling berkaitan secara erat, oleh karena itu
pengembangan organisasi diperlukan tidak lain untuk meningkatkan
efektifitas organisasi yang berkualitas. Pada dasarnya tujuan
pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja dan pencapaian tujuan organisasi keseluruhan,
menciptakan hubungan yang harmonis diantara para anggota
organisasi, saling memahami tugas dan tanggung jawab,
menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam memecahkan setiap
permasalahan, adanya keterbukaan serta meningkatkan semangat
kerja.
2. Pembinaan anggota
Pembinaan pada dasarnya merupakan bagian dari manajemen sumber
daya manusia, yang pada intinya adalah suatu usaha bagaimana

10 Taliziduhu Naraha, 1999, “Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia”, PT. Rineka
Cipta: Jakarta, hlm. 15
11
Keith Davis dan John W. Newstrom, 1994, “Perilaku Dalam Organisasi”, Erlangga: Jakarta, hlm.
246

9
memberikan treatment (perlakuan) terhadap sumber daya manusia
yang ada agar sesuai dan diarahkan untuk pencapaian tujuan
organisasi. Mengutip pendapat Sutrisno (2010:113) pembinaan
pegawai adalah suatu usaha yang dilakukan oleh organisasi agar
pegawai dapat lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan
pekerjaan sehingga prestasi kerja meningkat.12
3. Prestasi Kerja
Pegawai Penilaian prestasi kerja pegawai (performance appraisal)
pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau
program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian prestasi kerja pegawai individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi
sebenarnya tentang bagaimana prestasi kerja anggota.13
Pengembangan dan pembinaan anggota adalah proses dan usaha
meningkatkan kemampuan dan kemauan anggota, agar dalam melaksanakan
tugas pekerjaan yang sedang atau yang akan ditugaskan kepada anggota
tersebut dapat lebih efektif. Dengan perkataan Iain bahwa tujuan
pengembangan dan pembinaan organisasi adalah :
a. Meningkatkan kemampuan bekerja, baik pengetahuan, keterampilan
maupun wawasan anggota.
b. Meningkatkan kemauan bekerja, yang berarti meningkatkan
kepemimpinan, motivasi dan kreativitas maupun inovasinya.
c. Meningkatkan kemampuan menghadapi kemajuan metode kerja dan
teknologi dalam bekerja, berarti mempersiapkan tenaga kerja masa
depan. Usaha menunjang program pembinaan karier (man power
planning).

Dengan adanya pengembangan dan pembinaan maka akan membuat


organisasi semakin terarah dan rapi, serta mudah dalam menemukan dan
mengatur strategi agar organisasi mencapai tujuan yang diharapkan.

Berikut pengaruh dengan adanya pengembangaan dan pembinaan


untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi organisasi yang berkualitas:
1. Perbaikan yang berkelanjutan

12
Sutrisno (2010:113)
13
Supriyanto, A.A. (2019). Pengaruh Pengembangan dan Pembinaan Organisasi Terhadap Prestasi
Pegawai. e-JKKP, 3.

10
Lembaga/ perusahaan yang terlibat dalam pengembangan organisasi
berkomitmen untuk terus memperbaiki bisnisnya.
Proses Organization Development (OD) menciptakan suatu siklus
perbaikan yang berkelanjutan dimana setiap strategi direncanakan,
diimplementasikan, dievaluasi, diperbaiki dan dimonitor
penerapannya. Pengembangan organisasi adalah pendekatan proaktif
yang mencakup perubahan (internal dan eksternal) dan
memanfaatkannya untuk pembaruan.
2. Meningkatkan komunikasi internal perusahaan
Salah satu pengaruh utama pengembangan dan pembinaan adalah
peningkatan komunikasi, feedback, dan interaksi dalam organisasi.
Tujuan utama dari meningkatkan komunikasi adalah untuk
menyelaraskan semua anggota dengan tujuan dan nilai-nilai
organisasi yang ada.
3. Pengembangan anggota
Pengembangan organisasi berfokus pada peningkatan komunikasi
untuk memengaruhi anggota agar menghasilkan perubahan yang
diinginkan. Kebutuhan akan pengembangan anggota berasal dari
perubahan tantangan pihak luar yang konstan. Hal ini menyebabkan
suatu organisasi secara berkala meningkatkan keterampilan anggota
untuk memenuhi persyaratan zaman yang berkembang. Ini dicapai
melalui program pembelajaran, pelatihan, peningkatan
keterampilan/kompetensi dan peningkatan proses kerja.
4. Peningkatan keterampilan
Manfaat utama pengembangan organisasi adalah inovasi, yang
mengarah pada peningkatan keterampilan. Inovasi dapat dicapai
melalui pengembangan anggota, yang berfokus pada peningkatan
hasil kerja yang memuaskan dan peningkatan motivasi dan semangat
kerja.

11
PENUTUP

Dari uraian tersebut sudah jelas bagi setiap organisasi baik itu
organisasi bisnis maupun non bisnis bahwa pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya manusia agar mencapai
efektivitas dan efisiensi organisasi terletak kepada kemampuan para
anggotanya. Oleh karena itu anggota merupakan asset organisasi yang sangat
menentukan keberhasilan organisasi. Dengan demikian setiap organisasi
dituntut untuk selalu mengembangkan dan membina karier para anggotanya
agar mampu memberikan nilai tambah bagi organisasinya. Dengan
pengembangan dan pembinaan dengan berbagai bentuk dan faktor yang
diperhatikan maka akan mampu menciptakan manusia-manusia maju dimasa
depan atau dapat menciptakan "man power planing" yang optimal.
Keberhasilan program pengembangan dan pembinaan anggota akan terletak
pada diri individu anggota yang bersangkutan dan setiap pemimpin
organisasi, dengan perannya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.).

Arnia, C. (2022). PENGARUH BUDAYA TERHADAP EFEKTIFITAS


ORGANISASI. Jurnal Akuntansi Dan Auditing Indonesia, 4.
Cummings, H. d. (2012). Pengertian Pengembangan Organisasi. In M. Toha,
Pembinaan Organisasi Proses Dianosa dan Intervensi (p. 38).
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hasibuan. (2019). Pengertian Organisasi. In Riinawati, Pengantar teori
manajemen komunikasi dan organisasi (p. 161). Jakarta: Pustaka
Baru Press.
Karier, P. d. (2010). Supardi. Journal UII, 6.

Miftah, T. (1997). Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi .


Jakata: PT. Raja Grafindo Persada.
Naraha, T. (1999). Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia,
hlm. 15. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

12
Nawawi, I. (2010). Perilaku Organisasi Teori, Transformasi Aplikasi Pada
Organisasi Bisnis Publik dan Sosial, hlm. 23. Jakarta: Dwiputra
Pustaka Jaya.
Newstrom, K. D. (1994). “Perilaku Dalam Organisasi”, hlm. 246. Jakarta:
Erlangga.

Pareek, U. (1996). Perilaku Organisasi . Jakarta, hlm. 12: PT. Pustaka


Binaman Pressindo.
Supriyanto, A. A. (2019). Pengaruh Pengembangan dan Pembinaan
Organisasi terhadap Prestasi Pegawai. e-JKKP, 3.
Yuliana, R. (2012). PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN
: 2252-7826), 54.

13

Anda mungkin juga menyukai