Anda di halaman 1dari 5

Topik : Kesiswaan dan PPDB

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESISWAAN

DAN PPDB

A. Manajemen Kesiswaan

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, pengelolaan


dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen
itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh
sekolah/organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin, dan
pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.1

Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum UU RI No. 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah orang yang mempunyai
pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen peserta didik adalah layanan yang


memusatkan perhatian dan pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di
luar kelas seperti; pengenalan, pendaftaran, layanan individuan seperti; pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Selain itu, bisa
diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik
tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Manejemen ini merupakan
kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesesiwaan di sekolah.

Dengan demikian, manajemen kesiswaan merupakan kegiatan mengelola siswa


yang diawali dengan penerimaan siswa baru, pembinaan selama siswa bersekolah, dan
membina alumni. Adapun ruang lingkupnya meliputi penerimaan siswa baru yang terdiri
atas kegiatan pendaftaran, seleksi dan penerimaan. Pembinaan siswa meliputi kegiatan;
pembinaan dan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran disiplin, pembinaan bakat dan

1
minat melaluikegiatan ekstrakurikuler. Pembinaan alumni dilaksanakan melalui wadah
ikatan atau persatuan alumni siswa di sekolah setempat.

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang


kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur,
serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Adapun tujuan mengenai manajemen
kesiswaan dalam pendidikan sekolah adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa.


2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat
siswa.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
4. Dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan siswa dapat mencapai
kebahagiaan, kesejahteraan hidup; lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai
cita-cita mereka.

B. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada
hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang
mampu untuk menjadi peserta didik di lemabaga pendidikan (sekolah) yang
bersangkutan.
Kegiatan penerimaan siswa baru dimaksudkan agar sekolah dapat menerima
siswa sesuai dengan daya tampung sekolah, ketersediaan fasilitas, staf, dan tenaga
pengajar dan juga kesiapan siswa untuk belajar pada sekolah yang dituju. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

1. Penentuan panitia penerimaan siswa baru.


2. Penyediaan format atau biodata siswa.
3. Menyiapakan perangkat tes dan instrumen yang diperlukan.
4. Ketentuan kebijakan dari dinas pendidikan.
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat
merambah ke dunia pendidikan saat ini, berdampak positif terhadap sistem penerimaan
siswa baru di sekolah. Hal tersebut tampak pada sistem penerimaan siswa baru online,
yaitu sebuah sistem penerimaan siswa baru berbasis internet. PSB Online merupakan alat
media yang dirancang untuk mempermudah calon peserta didik baru untuk mendaftar,
selain itu memudahkan pengolahan data bagi sekolah.

Adapun sistematika yang digunakan penerimaan siswa baru berbasis internet, antara
lain:
a. Calon siswa mengambil formulir pendaftaran
b. Panitia memberikan formulir pendaftaran
c. Calon siswa mengisi formulir
d. Calon siswa mengembalikan formulir
e. Panitia melakukan pendaftaran calon siswa
f. Calon siswa menunggu proses pendaftaran
g. Panitia memverifikasi isian formulir dan berkas lainnya
h. Panitia mengumpulkan tanda bukti pendaftaran
i. Panitia membagikan tanda bukti pendaftaran
j. Calon siswa menerima tanda bukti pendaftaran

1) Orientasi
Setelah siswa dinyatakan lulus seleksi, maka sekolah mengadakan orientasi kepada
para siswa dalam upaya mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. Adapun
tujuan bagi siswa antara lain:
a) Siswa dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.
b) Siswa dapat aktif dalam kegiatan sekolah.
c) Agar siswa siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental, dan
emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah
serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
d) Agar calon siswa merasa nyaman di sekolah, semua warga sekolah yang lama harus
bersikap ramah kepada calon siswa dan selalu siap membantu apabila diperlukan.
e) Dalam masa orientasi ini, siswa yang baru hendaknya diterima dalam suatu upacara
sekolah yang biasanya diselenggarakan di halaman sekolah. Kepala sekolah hendaknya
memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Memperkenalkan semua tenaga guru dan bukan guru.
2. Memperkenalkan semua pengurus OSIS.
3. Menjelaskan mengenai program sekolah.
4. Menjelaskan tentang tata tertib sekolah.
5. Menjelaskan fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh sekolah.
6. Menjelaskan tentang struktur organisasi sekolah
7. Penempatan dan Pengelompokan Siswa
Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah)
mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam
kelompok belajarnya. Pengelompokan peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah
sebagian besar didasarkan kepada sistem kelas. Hal ini perlu ditempatkan dan dikelompokkan
dalam kelompok belajar. Dan yang perlu diperhatikan dalam penglompokan belajar yaitu
sebagai berikut:
a) Fungsi integrasi, yaitu dalam pengelompokan siswa menurut umur, jenis kelamin, dan
sebagainya.
b) Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokan siswa berdasarkan pada perbedaan
individu, misalnya; bakat, kemampuan, minat, dan sebagainya.
Kedua fungsi tersebut sesuai dengan dasar-dasar pengelompokan peserta didik yang
di terbagi menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut:
1. Friendship Grouping, yaitu pengelompokan siswa berdasarkan kesukaan di dalam
memilih teman di antara siswa itu sendiri.
2. Achivement Grouping, yaitu pengelompokan belajar dalam hal ini adalah campuran antara
siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah.
3. Aptitude Grouping, yaitu pengelompokan siswa berdasarkan atas kemampuan dan bakat
yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh siswa itu sendiri.
4. Attention or interest grouping, yaitu pengelompokan siswa berdasarkan atas perhatian atau
minat yang didasari oleh kesenangan siswa itu sendiri.
5. Intelligence Grouping, yaitu pengelompokan yang didasarkan atas hasil tes intelegensi
yang diberikan kepada siswa.
Pencatatan dan laporan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak
lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik.

2) Pendataan Siswa
Pendataan siswa dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus, yaitu sejak
awal siswa masuk sampai dengan siswa lulus. Jenis data yang dibutuhkan antara lain;
biodata, kehadiran siswa, daftar nilai, dan lain-lain. Data tersebut disimpan dalam database
kesiswaan yang setiap saat diakses oleh siapa saja.

Anda mungkin juga menyukai