Anda di halaman 1dari 8

BIAYA TERKENDALI, BIAYA TAK TERKENDALI DAN BIAYA RELEVAN

Hanifa Gustiana 201250034

Yeti Ulyati 201250028

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

2022

Dosen Pengampu : Dr. Supardi. Ph.D

Abstract

Management accounting or managerial accounting is an accounting system related to the


provision and use of accounting information to present a report form of a business unit for
internal purposes, namely managers or management in an organization and makes the basis
for management to make business decisions in the form of planning, organizing, directing
and controlling which will enable management to be better prepared in managing and
performing control functions. The application of responsibility accounting is felt to be
important because it is able to assist the responsibility center management in supervising
cost control. Research on the relationship between the application of responsibility
accounting with the effectiveness of cost control.

Abstrak

Akuntansi manajemen atau akuntansi manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan


dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi sampai menyajikan
bentuk laporan suatu satuan usaha untuk kepentingan internal
yaitu manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan menjadikan dasar kepada
manajemen untuk membuat keputusan bisnis berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam
pengelolaan dan melakukan fungsi control. penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dirasakan penting dikarenakan mampu membantu manajemen pusat pertanggungjawaban
dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian biaya. Penelitian mengenai hubungan
antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya.
PENDAHULUAN

Anggaran merupakan salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mengendalikan biaya.
Selain itu anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam melakukan pengendalian
terhadap biaya. Anggaran merupakan rencana kerja tiap-tiap organisasi yang disusun secara
sistematis guna dijadikan sebagai alat perencanaan dan pengendalian guna pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:73) anggaran merupakan
alat penting untuk perencanaan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi.
Anggaran berisikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, dimana
penyusunannya dilakukan oleh tiap-tiap unit pusat pertanggungjawaban. Anggaran dapat
berfungsi dengan baik karena didukung oleh struktur organisasi perusahaan yang memadai.
Setiap manajer dalam tiap unit departemen dalam melakukan penyusunan anggaran akan
merencanakan biaya yang menjadi tanggungjawabnya dibawah koordinasi manajemen
puncak (Sriwidodo, 2010). Di dalam struktur organisasi yang memadai, terlihat batasan-
batasan wewenang dan pemberian tanggungjawab yang jelas untuk manajer, dimana
anggaran yang disusun dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pusat
pertanggungjawaban dan dapat dilakukan pemisahan antara biaya yang dapat dikendalikan
dan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh setiap manajer pada tiap-tiap unit pusat
pertanggungjawaban sehingga penyusunan anggaran serta pelaporan laporan perbandingan
antara anggaran dengan realisasi dapat mencerminkan keefektivitasan pengendalian biaya
oleh pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan yang bersangkutan.

penerapan akuntansi pertanggungjawaban dirasakan penting dikarenakan mampu membantu


manajemen pusat pertanggungjawaban dalam melakukan pengawasan terhadap pengendalian
biaya. Penelitian mengenai hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya telah dilakukan sebelumnya oleh (Hutabarat 2009)
dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penerapan
akuntansi pertanggungajwaban dengan efektivitas pengendalian biaya.

Studi ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti mengenai pengaruh
penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap efektivitas pengendalian biaya.

1
PEMBAHASAN

A. Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali


Pengertian biaya terkendali dikemukakan oleh Mulyadi (1991 : 382) yang
menyatakan bahwa biaya terkendali adalah biaya yang didapat secara langsung oleh
seseorang manajer dalam jangka waktu tertentu. Biaya yang tidak terkendali adalah biaya
yang tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh manajer dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan dari penggolongan biaya berdasarkan dengan dapat tidaknya dikendalikan biaya seara
tetap, yaitu membantu manajer dalam membuat sesuatu peencanaan dan kontrol terhadap
aktivitas perusahaan yang dipimpin agar berjalan secara efisien dan efektif.

I Gusti Putu Darya (2014: 35) mengungkapkan bahwa biaya terkendali atau
Controllable cost adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer
tingkat tertentu dan dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut Hilton (2005) biaya terkendali
merupakan biaya yang secara langsung dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh seorang
manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu Misalnya biaya iklan dan komisi untuk jasa
pemasaran yang menjadi tanggung jawab manajer marketing merupakan biaya yang dapat
dikendalikan bagi manajer marketing. Biaya terkendalikan (controllable cost), yaitu biaya
yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Contoh : Apabila seseorang memiliki wewenang dalam mendapatkan atau
menggunakan barang atau jasa tertentu, maka biaya yang berhubungan dengan pemakaian
barang dan jasa tersebut merupakan tanggung jawab dari orang tersebut.

Untuk memisahkan biaya ke dalam biaya terkendali dan biaya tidak terkendali pada
hakekatnya sering ditemukan kesulitan. Adapun pedoman untuk menetapkan apakah suatu
biaya dapat dibebankan sebagai tanggungjawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban
menurut Mulyadi (1992 : 108) adalah sebagai berikut :

1. Jika wewenang sorang manajer baik dalam perolehan penggunaan jasa, maka ia harus
dibebani tanggungjawab atas besarnya biaya jasa tersebut.

2. Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu
melalui tindakan langsungnya sendiri, maka ia dapat juga dibebani biaya tesebut jaika
manajemen menghendaki agar supaya ia dapat memperhatikan, agar supaya ia dapat
membantu manajer lain bertanggungjawab untuk mempengaruhi biaya tersebut.

2
Pemisahan biaya pada dasarnya dihubungkan dengan tingkat manajemen dalam
jangka waktu tertentu, makin tinggi tngkatan manajemen makin banyak biaya yang dapat
dikendalikan. Dalam jangka waktu relatif panjang semua biaya akan dikendalikan oleh
seorang manajer dalam suatu organsasi sebaliknya hanya sedikit biaya untuk jangka pendek
dapat dikendalikan.

B. Perbedaan Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali

Perbedaan Biaya terkendali dengan biaya tak terkendalikan yaitu Biaya yang dapat
dikendalikan adalah biaya yang dapat dinaikkan atau diturunkan berdasarkan keputusan
bisnis tertentu. Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dinaikkan atau
diturunkan berdasarkan keputusan bisnis. Jangka waktu biaaya yang dapat dikendalikan dapat
diubah dalam jangka pendek. Biaya tak terkendali dapat diubah dalam jangka panjang. Jenis
Biaya variabel, biaya tambahan dan biaya tetap bertahap adalah jenis biaya yang dapat
dikontrol.

Biaya terkendali adalah biaya yang dapat dinaikkan atau diturunkan berdasarkan
keputusan bisnis tertentu. Biaya yang dapat dikendalikan dapat diubah dalam jangka pendek.
Biaya variabel, biaya tambahan dan biaya tetap bertingkat adalah jenis biaya yang dapat
dikontrol. Manajer dengan otoritas pengambilan keputusan yang lebih tinggi dapat
mengontrol biaya. Sedangkan biaya tidak terkendali Biaya tidak terkendali adalah biaya yang
tidak dapat dinaikkan atau diturunkan berdasarkan keputusan bisnis. Biaya yang tidak
terkendali dapat diubah dalam jangka Panjang. Biaya Tetap adalah biaya yang sifatnya tidak
terkendali. Banyak biaya yang tidak terkendali saat otoritas pengambilan keputusan rendah.
Perbedaan antara biaya yang dapat dikontrol dan biaya yang tidak dapat dikendalikan
terutama tergantung pada apakah biaya dapat dinaikkan dan diturunkan dengan mudah atas
kebijaksanaan manajemen. Banyak biaya yang dapat dikontrol di manajemen tingkat senior
dan menengah sementara biaya yang sama mungkin tidak dapat dikendalikan oleh staf di
tingkat operasional. Apakah biaya tertentu dapat dikontrol atau tidak dapat dikendalikan
mungkin tidak dapat diidentifikasi dengan jelas setiap saat karena mungkin tergantung pada
setiap situasi. Membedakan antara biaya yang dapat dikontrol dan biaya yang tidak dapat
dikendalikan membantu bisnis untuk membuat keputusan yang efektif.

C. Program Biaya (Programed Cost)

Menurut Arief Sugiono Ishak (2015:25), Programed cost atau bisa disebut biaya
terprogram adalah biaya tetap yang timbul akibat mengambil suatu keputusan apropriasi

3
anggaran berkala yang langsung mencerminkan kebijakan-kebijakan pimpinan tertinggi
mengenai jumlah-jumlah maksimum yang diizinkan untuk dikeluarkan. Biaya ini juga pada
umumnya tidak memiliki hubungan yang dapat ditunjukan antara masukan (input) dan
keluaran (output) serta tidak memiliki hubungan dengan volume kegiatan. Sofia (2013;4)
Biaya (cost) tidak sama dengan beban (expense). Biaya adalah sumber daya yang
dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Beban adalah biaya yang telah
digunakan untuk memperoleh pendapatan. Semua beban adalah biaya tapi tidak semua biaya
adalah beban. Klasifikasi biaya sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data
biaya. Konsep klasifikasi biaya adalah penggunaan biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda (different cost for different purposes).

D. Kapasitas Biaya (Capacity cost)

Capacity Cost atau biaya kapasistas menurut I Gusti Putu Darya (2014:36) adalah semua
biaya yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan
perusahaan dan kegiatan produksi, pemasaran serta administrasi. Sedangkan menurut
Supriyono (2018: 106), biaya kapasitas (Capacity Cost) adalah semua biaya organisasi dan
pabrik atau perusahaan yang terjadi secara berkenjutan dan biaya ini tidak dapat dikurangi
tanpa mengurangi kompetensi perusahaan dalam tujuan jangka panjang. Pengertian kapasitas
berdasarkan McNair, C.J (1994) yang dirangkum oleh Maria Du mendefinisikan kapasitas
sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang siap untuk digunakan yang dapat
menggambarkan potensi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan pada masa
mendatang. McNair C.J dan Vangermeersch (1998) mendefinisikan kapasitas sebagai
kemampuan dari suatu organisasi atau perusahaan untuk menciptakan nilai dimana
kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan

Jadi Capacity Cost atau biaya kapasitas adalah biaya-biaya yang digunakan untuk
mempertahankan kegiatan dalam perusahaan dari produksi hingga pemasaran. Biaya
kapasitas bersifat tetap. Mereka tetap konstan bahkan ketika tingkat output bervariasi. Bagian
dari pengeluaran perusahaan ini dimaksudkan untuk membantu ekspansi dan meningkatkan
kegiatan, atau untuk pendirian tempat dari mana operasi bisnis dapat dilakukan. Biaya ini
dapat dikurangi atau dihindari hanya dengan menghentikan produksi atau outsourcing.
Dengan merencanakan kapasitas, perusahaan dapat memenuhi setiap permintaan dari
konsumen dan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin

4
sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perencanaan kapasitas dapat
menjadi sangat penting dalam perusahaan.

E. Biaya Relevan
1. Pengertian Biaya Relevan

Biaya relevan (relevant cost) adalah adalah biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang
dan berbeda diantara berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan disuatu keputusan.
Kriteria: (1) akan terjadi, (2) berbeda, merupakan suatu kesatuan yang harus terpenuhi agar
biaya dapat dinamakan biaya relevan. Sodikin (2015:133)

Berikut pengetian biaya relevan menurut para ahli, yaitu:

a. Menurut Supriyono

Supriyono (2001) mengungkapkan bahwa biaya relevan meliputi semua biaya yang
akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus
dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan tertentu tersebut.

b. Menurut Hansen & Mowen

Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua
keputusan berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat
menjadi relevan dengan keputusan. Hansen & Mowen (2009)

c. Menurut Mulyadi

Biaya relevan merupakan biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai
alternatif. Oleh karena itu, biaya tersebut adalah relevan dengan analisis yang dilakukan
dalam pengambilan keputusan tersebut. Mulyadi (2001)

d. Menurut Kamaruddin Ahmad

Biaya relevan yaitu biaya yang dapat dihindari atau yang dapat dielakkan dan harus
dupertimbangka oleh dalam berbagai alternatif yang dihadapi. (Kamaruddin Ahmad,
2005:115)

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya relevan adalah biaya masa
depan yang diperkirakan berbeda dan terpengaruh oleh setiap alternatif atau keputusan yang
diambil.

5
2. Langkah-langkah Analisis biaya Relevan

Proses pengambilan keputusan memerlukan data yang dapat diukur, dianalisa dengan
tepat dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam pengambilan keputusan tidak ada
aturan umum yang membedakan biaya ke dalam biaya relevanatau tidak relevan, maka dari
itu untuk mengetahui mana yang merupakan biaya relevan diperlukan analisis biaya yang
meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

 Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang


dipertimbangkan.
 Mengeliminasi sunk cost
 Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan.
 Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya
yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan
keputusan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N & Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen,


Terjemahan J F.X Kurniawan Tjakrawala dan Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Darya, I Gusti Putu. 2014. Akuntansi Manajemen. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia

Environment 8th. New York America: McGraw-Hill Companies Inc.

Fitriasari, Dewi dan Deni Annos Kwary. Jakarta: Salemba Empat. Gramedia Widiasarana

Hansen, Don R. & Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manaj erial. Edisi 8.Terjemahan

Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business

Hutabarat, Goodman. 2009. Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan


Efektivitas Pengendalian Biaya, Jurnal Ilmiah Satya Nugraha Indonesia, Vol.2 No.1.

Ishak, Arief Sugiono. 2015. Akuntansi: Informasi dalam Pengambilan Keputusan. Jakarta:

Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Krismaji dan Aryani. 2011. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: UPP STIM YPKN

Manajemen YPKNManajemen. Jakarta: Grasindo Manufaktur. Jakarta: CV Markumi

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta:

Ramdhani, Dadan. Dkk. 2020. Akuntansi Biaya: Konsep dan Implementasi di Industri

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Pengambilan Keputusan

Salemba Empat

Sodikin. 2015. Akuntansi Manajemen . Edisi Kelima. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Sofia PD, Septian. 2013. Akuntansi Biaya,

Sriwidodo, Untung. 2010. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Penilaian


Kinerja Manajer. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 8 No.1. h:18-24

Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen 2: Struktur Pengendalian Manajemen. Yogyakarta:

Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen. Manfaat, Konsep dan Rekayasa. Edisi 3. Cetakan

Supriyono. 2008. Akuntansi Keprilakuan. Yogyakarta: UGM Press

Anda mungkin juga menyukai