Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

MANAJEMEN AKUNTANSI

NAMA KELOMPOK :

1.Aida Narwastu Lopo (33119192)


2.Yustina apriana sura belido (33119182)
3.Fransiska Prada Golang Ledjepen (33119156)
4.Maria Elsiana Reta Huler (33119173)
5.Maria Andriana Goi (33119187)
6.Mikhael Kevin Aditia Gata Koe Totomone (33119203)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA


DAFTAR PUSTAKA

Halaman Judul...............................................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Standar Unit..........................................................................................................................2
1. Bagaimana Standar Dibuat................................................................................................3
2. Jenis-jenis Standar.............................................................................................................3
3. Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan......................................................................4
B. Biaya Produk Standar...........................................................................................................6
C. Analisis Variansi : Deskripsi Umum....................................................................................9
1. Variansi Harga dan Efisiensi.............................................................................................9
2. Keputusan untuk Menyelidiki.........................................................................................11
D. Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja.............................................................13
1. Variansi Bahan Baku Langsung......................................................................................13
2. Variansi Tenaga Kerja Langsung....................................................................................18
E. Analisis Variansi: Biaya Overhead.....................................................................................23
1. Variansi Overhead Variabel............................................................................................23
2. Variansi Overhead Tetap................................................................................................29
F. Lampiran : Akuntansi untuk Variansi.................................................................................33
1. Ayat Jurnal untuk Variansi Bahan Baku Langsung........................................................33
2. Ayat Jurnal untuk Variansi Tenaga Kerja Langsung......................................................34
3. Disposisi Variansi Bahan Baku dan Tenaga Kerja.........................................................35
4. Variansi Overhead...........................................................................................................35
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................40

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar adalah tolak ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat
ditemukan dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang
telah ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar
kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana standar
tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang digunaan dalam produksi barang
dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada
standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang
seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari standar unit?


2. Apa pengertian dari biaya produk standar?
3. Apa pengertian dari analisis variansi?
4. Bagaimana cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja?
5. Bagaimana cara menghitung analisis variansi biaya overhead?
6. Bagaimana jurnal dalam akuntansi untuk variansi?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari standar unit.


2. Mengetahui pengertian dari biaya produk standar.
3. Mengetahui pengertian analisis variansi.
4. Mengetahui cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja.
5. Mengetahui cara menghitung analisis variansi biaya overhead.
6. Mengetahui bentuk jurnal dalam akuntansi untuk variansi.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Biaya Standar
Biaya standar untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan
standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per
unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input
yang digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan dua standar ini:
Standar Kuantitas x Standar Harga.

Berikut ini beberapa pengertian biaya standar menurut beberapa sumber:


1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor lain tertentu (Mulyadi, 1995 :
415).
2. Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan terlebih dahulu (diperkirakan akan
taerjadi) dan apabila penyimpangan terhadapnya, maka biaya standar ini dianggap benar
(Abdul Halim, 1998 : 9).
3. Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali ditambahkan perkiraan
varian. Biaya standar biasanya berbeda dengan biaya yang benar-benar dikeluarkan dan
diperkirakan varian merupakan tempat penampungan untuk perbedaan ini (Robert N
Anthony dan Roger H. Hermanson, 1993 : 40)

1. Bagaimana Standar Dibuat


Pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga
sumber potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan
petunjuk awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan secara hati-hati.
Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan hubungan input-output masalalu
akan meneruskan ketidakefisienan ini. Studi teknis dapat menentukan cara paling efisien
untuk beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangant terperinci. Namun, standar
yang ditetapkan biasanya terlalu terperinci. Maka bisa jadi tidak dapat tercapai oleh
personel operasional. Karena tenaga operasional bertanggung jawab untuk memenuhi
standar, mereka seharusnya memiliki input yang signifikan dalam penetapan standar.

2
Prinsip-prinsip sama yang mengatur anggaran partisipatif berlaku dalam penetapan
standar unit.

Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,


personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan.
Personalia dan pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana
diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang dan tekanan eksternal
lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam penetapan standar harga,
pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman dan kualitas. Di lain
pihak, personalia harus mempertimbangkan pembayaran pajak penghasilan, fasilitas
tambahan dan kualifikasi. Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga
dan menyiapkan laporan yang membandingkan kinerja aktual terhadap standar.

2. Jenis-jenis Standar
Standar umumnya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang
saat ini dapat tercapai. Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya
dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang
rusak, menganggur atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang
menguntungkan. Standar yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standard) bisa
dicapai dengan beroperasi secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal,
gangguan, keterampilan yang lebih rendah dari sempurna, dan lain-lain. Standar-standar
ini sangat menantang, tetapi dapat dicapai.

Dari dua jenis standar, standar yang saat ini dapat tercapai menawarkan
keunggulan dalam hal perilaku pekerja. Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat
tercapai, maka pekerja menjadi frustasi dan tingkat kinerja menurun. Akan tetapi, standar
yang menantang dan dapat dicapai cenderung menghasilkan tingkat kinerja yang lebih
tinggi, khususnya ketika para individu yang bertanggung jawab mencapai standar telah
berpartisipasi dalam penetapan standar tersebut.

3. Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan


Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering disebutkan untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitunga harga pokok
produk.

3
Perencanaan dan Pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki
perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit
adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi
sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran
membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan dengan menghitung
varians, yaitu perbedaan antara biaya aktual dan biaya yang direncanakan untuk tingkat
aktivitas aktual. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas,
varian keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau
penggunaan.

Dengan melakukan pemisahan tersebut, seorang manajer memiliki informasi lebih


banyak. Jika variansi tidak menguntungkan, seorang manajer dapat mangetakan apakah
hal ini diakibatkan oleh perbedaan antara harga yang direncanakan dan harga aktual,
perbedaan penggunaan yang direncanakan dan penggunaan aktual, atau keduanya.
Karena para manajer memiliki pengendalian lebih atas penggunaan input daripada atas
harga, variansi efisiensi memberikan tanda khusus tentang kebutuhan tindakan korektif
dan di mana tindakan harus difokuskan. Jadi pada prinsipnya, kegunaan variansi efisiensi
adalah meningkatkan pengendalian operasional. Sebagai tambahan, dengan memilah
variansi harga dimana manajer secara potensial memiliki lebih sedikit kendali sistem
tersebut memberikan pengukuran yang lebih baik atas efisiensi manajerial.

Akan tetapi, keuntungan pengendalian operasional bisa saja tidak dapat


diterapkan pada lingkungan kegiatan produksi canggih. Penggunaan sistem biaya standar
untuk mengendalikan operasional dalam suatu lingkungan kegiatan produksi canggih
dapat menghasilkan perilaku disfungsional. Perhitungan harga pokok produk. Dalam
sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan
menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi; bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya
normal menentukan biaya overhead terlebih dahulu untuk tujuan perhitungan harga
pokok produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
pada produk dengan menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan dengan
menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual. Di sisi lain dari spektrum

4
pembebanan biaya, suatu sistem perhitungan biaya aktual membebankan biaya aktual
dari ketiga input manufaktur pada produk. Tampilan tabel dibawah ini meringkas
pendekatan pembebanan ketiga biaya ini. Perhitungan harga pokok produk standar
memiliki beberapa keuntungan disbanding perhitungan biaya normal dan perhitungan
biaya aktual. Pertama, tentu saja memiliki kapasitas lebih untuk pengendalian. Sistem
perhitungan biaya standar juga memberikan informasi biaya per unit yang dapat
digunakan untuk keputusan penentuan harga. Secara khusus, hal ini membantu
perusahaan-perusahaan yang melakukan banyak penawaran dan perusahaan yang dibayar
berdasarkan pada penambahan biaya.

B. Biaya Produk Standar

Biaya standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. IRS, misalnya dapat
menyiapkan waktu pemrosesas standar untuk beberapa kategori dengan hasil yang berbeda.
Jika waktu proses standar adalah 3 menit untu 1040EZ dan standar harga tenaga kerja adalah
$9 per jam, maka biaya standar pemrosesan suatu 1040EZ adalah $0,45 ($9 x (3/60)). Contoh
lainnya, pemerintah federal menggunakan perhitungan biaya standar untuk mengganti biaya
pengobatan. Berdasarkan beberapa penelitian, penyakit dapat diklasifikasikan dalam grup
diagnostik yang berhubungan dan biaya rumah sakit yang seharusnya muncul untuk rata-rata
kasus yang teridentifikasi.

Lembar biaya standar juga menunjukkan kuantitas tiap input yang seharusnya
digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk
menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk output aktual. Penghitungan ini
adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi. Seorang manajer seharusnya
dapat menghitung kuantitas standar bahan baku yang diijinkan (standard quantity of
materials allowed-SQ) dan jam standar yang diijinkan (standard hours allowed-SH) untuk
output aktual. Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan
tiap kelas tenaga kerja langsung.

5
C. Analisis Variansi : Deskripsi Umum

Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang


seharusnya muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh dengan
mengalikan jumlah input yang diijinkan pada output aktual dengan standar harga per unit.
Dengan anggara SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas standar
input yang diijinkan untuk output aktual, biaya input yang direncanakan atau dianggarakan
adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x AQ : AP adalah harga aktual per unit input
dan AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan.

1. Variansi Harga dan Efisiensi


Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya
yang direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada total variansi
anggaran sebagai total variansi.

Total variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi
variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga
aktual dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan (AP -
SP) AQ. Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual
dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input (AQ - SQ) SP.
Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan merupakan hal
mudah.

Total variansi = variansi harga + variansi penggunaan

= (AP-SP)AQ + (AQ-SQ)SP

6
= [(APxAQ) – (SPxAQ)] + [(SPxAQ) – (SPxSQ)]

= (APxAQ) – (SPxAQ) + (SPxAQ) – (SPxSQ)

= (APxAQ) – (SPxSQ)

Tampilan 3 menampilakan diagram tiga cabanng yang menggambarkan proses


ini. Total variansi biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung. Variansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable-
U) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar
harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang
menguntungkan (Favorable-F) diperoleh. Variansi yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya
menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas dengan standar harga dan
kuantitasnya. Baik atau buruknya variansi itu bergantung pada penyebab munculnya
mereka. Penentuan Keputusan untuk Menyelidiki

Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan
manajemen tidak berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah variansi acak seputar
standar. Oleh karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang
dapat diterima. Ketika variansi-variansi ternyata masih dalam tingkat ini, mereka
diasumsikan disebabkan oleh faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya diluar
tingkat ini, penyimpangan tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak acak, baik itu
faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajer maupun faktor-faktor yang tidak dapat
mereka kendalikan. Pada kasus yangtidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi
standar.

Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit
dinilai, banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi,
yaitu jika variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi tidak akan
diselidiki, kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu

7
yang lain daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya
penyelidikan dan mengambil tindakan korektif

Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja

Total variansi mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja,
serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual. Untuk mengilustrasikannya,
pertimbangkanlah data Bluechitos dari minggu pertama maret.

Produksi aktual 48.500 bungkus keripik jagung

Biaya aktual jagung 780.000 ons seharga $0,0069 = $5.382

Biaya aktual pengawas 360jam seharga $7,35 = $2.646

Sebagaimana telah disebutkan, total variansi dapat dibagi dalam variansi harga dan
penggunaan, memberikan informasi yang lebih banyak pada manajer. Kita juga akan
melakukannya pada bagian berikut.

1. Variansi Bahan Baku Langsung


Pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan rumus dapat dipergunakan
untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan.

Pendekatan kolom. Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan
baku dan variansi penggunaan. Dalam penghitungan contoh Bluechitos ini hanya harga
dan variansi penggunaan jagung yang ditunjukkan. Banyak yang berpendapat pendekatan
grafis ini lebih mudah daripada menggunaan rumus variansi.

Variansi harga bahan baku : pendekatan rumus. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV)
mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan
berapa biaya yang secara aktual dibayar. Berikut rumus untuk penghitungan variansi ini.

MPV= (AP x AQ) – (SP x AQ)

Atau secara faktor, kita memiliki :

MPV = (AP-SP) AQ
8
Dimana :

AP = harga aktual per unit

SP = harga standar per unit

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang dipergunakan

Penghitungan variansi harga bahan baku. Bluechitos membeli dan menggunakan


780.000 ons jagung kuning pada minggu pertama maret. Harga pembelian $0,0069 per
ons. Jadi, AP adala $0,0069, AQ adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,0060. Dengan
menggunakan informasi ini, variansi bahan baku dihitung sebagai berikut.

MPV = (AP-SP)AQ

= ($0,0069 - $0,0060) 780.000

= $0,0009 x 780.000

= $702 U

Persentasi SP x AQ = $702/$4.680 = 15%

1. AP x AQ (Kuantitas 2. SP x AQ (Kuantitas 3. SP x SQ (Kuantitas


input aktual pada input aktual pada harga input standar pada harga
harga aktual)780.000 standar) 780.000 x $ standar) 873000 x $
x $0,0069= $ 5.382
0,0060 = $ 4,680 0,0060= $ 5,238

$ 702 $ 558 U

Variansi Harga Variansi Penggunaan

$144 U

Variansi Anggaran

9
Tanggung Jawab terhadap Variansi Harga Bahan Baku.

Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya di emban
oleh agen pembelian. Harga bahan baku kebanyakan memang di luar kendalinya. Namun,
variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon kuantitas,
jarak sumber dari pabrik, dan lain-lain. Faktor-faktor ini kerap di bawah kendali agen.

Penggunaan variansi harga untuk mengevaluasi kinerja pembelian memiliki


beberapa keterbatasan. Penekanan untuk memenuhi atau di atas standar dapat membuat
beberapa hasil yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jika agen pembelian tertekan untuk
menghasilkan variansi yang menguntukan, bahan-bahan dengan kualitas lebih rendah
dapat terbeli atau terlalu banyak persediaan yang dibeli untuk mengambil keuntungan
dari diskon kuantitas.

Analisis Variansi Harga Bahan Baku.

Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan signifikan atau tidaknya
variansi. Jika dinilai tidak signifikan, langkah lebih jauh tidak diperlukan. Anggap bahwa
variansi harga bahan baku tidak yang tidak menguntungkan adalah $702 yang diniali
signifikan (15% dari biaya standar). Langkah selanjutnya adalah mencari tahu penyebab
munculnya hal itu.

Pada contoh Bluechitos, penyelidikan menyatakan jagung dengan kualitas lebih


tinggi dibeli karena tingkat kualitas biasa langka di pasar. Begitu alasan diketahui,
tindakan korektif dapat diambil jika diperlukan dan memungkinkan. Dalam hal ini,
tindakan korektif tidak diperlukan. Perusahaan tidak memiliki kendali terhadap
kurangnya pasokan; secara sederhana, hanya tinggal menunggu hingga kondisi pasar
membaik.

Waktu Penghitungan Variansi Harga.

Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dua poin: (1) ketika bahan baku
dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi atau (2) ketika bahan baku dibeli.

10
Perhitungan variansi harga pada titik pembelian lebih disukai. Lebih baik memiliki
informasi variansi lebih awal daripada nanti. Semakin awal informasi, semakin tepat
tindakan manajerial dapat diambil. Informasi yang sudah lama sering tidak berguna.

Bahan baku dapat tersimpan dalam persediaan berminggu-minggu atau berbulan-


bulan sebelum diperlukan dalam produksi. Saat variansi harga bahan baku dihitung dan
menandakan suatu masalah, tindakan korektif bisa jadi sudah terlambat. Meskipun
tindakan korektif masih memungkinkan, penundaan dapat membebankan perusahaan
dalam ribuan jumlah dolar. Sebagai contoh, anggaplah seorang agen pembelian baru
tidak tahu tentang diskon kuantitas bahan baku. Jika variansi harga barang yang
mengabaikan diskon dihitung ketika pembelian baru dilakukan, tanda awal akan
menghasilkan tindakan korektif yang cepat. (dalam hal ini, tindakan menggunakan diskon
untuk pembeliaan selanjutnya). Variansi harga bahan baku yang tidak dihitung hingga
bahan baku dikeluarkan untuk produksi akan memakan waktu berminggu-minggu atau
berbulan-bulan sebelum masalah ditemukan.

Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan
sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahan baku yang digunakan secara
aktual. Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan,
keseluruhan variansai anggaran bahan baku tidak harus jumlah variansi bahan baku dan
variansi bahan baku yang digunakan. Ketika semua bahan baku yang dibeli digunakan
dalam produksi untuk periode diamana variansi dihitung, kedua variansi akan sama
dengan dengan total variansi.

Mengenali variansi harga bahan baku saat pembelian juga berarti persediaan
bahan baku dihitung pada biaya standar. Input jurnal berhubungan dengan pembelian
bahan baku pada sistem biaya standar yang diilustrasikan bagian tambahan pada bab ini.

Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus.

Variansi penggunaan bahan baku (material usage variance—MUV) mengukur perbedaan


antara bahan baku langsung secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang
seharusnya digunakan untuk output aktual. Berikut rumus untuk menghitung variansi ini.

11
MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)

Atau dengan pemfaktoran;

MUV = (AQ – SQ) SP

Dimana :

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual,

SP = harga standar per unit

Pengihitungan Variansi Pengunaan Bahan Baku.

Bluechitos menggunakan 780.000 ons jagung kuning untuk memproduksi 48.500


bungkus keripik jagung. Oleh karena itu, AQ adalah 780.000. dari tampilan 9-2, kita
dapat melihat SP sebesar $0,006 per ons jagung kuning. Meski standar baku yang
diperbolehkan (SQ) telah dihitung pada tampilan 9-5. Perincian yang mendasari
penghitungan perlu dikaji ulang. Ingat bahwa SQ adalah produk kuantitas standar unit
dan unit aktual yang di produksi. Dari tampilan 9-2, standar unit adalah 18 ons jagung
kuning kuning untuk tiap bungkus keripik jagung. Jadi SQ adalah 18 x 48.500 atau
873.000 ons. Untuk itu variansi penggunaan bahan baku dihitung sebagai berikut.

MUV = (AQ – SQ) SP

= (780.000 – 873.000) ($0,006)

= $558 F

Presentase SQ x SP = $558 / $5.238 = 10,7%

Ketika bahan baku dikeluarkan, variansi penggunaan bahan baku dapat dihitung.
Akuntansi untuk pengeluaran bahan baku dalam sistem biaya standar diilustrasiakan pada
bagian lampiran bab ini.

Tanggung Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku. Secara umum manajare
produksi bertanggungjawab pada penggunaan bahan baku. Meminimalkan sis,
pembuangan, dan pengerjaan kembali adalah cara-cara manajer untuk memastikan

12
standar akan terpenuhi. Namun, penyebab variansi terkadang diakibatkan oleh hal lain,
selain area produksi sebagaimana ditunjukan pada bagian berikutnya.

Seperti variansi harga, menerapkan variansi penggunaan untuk mengevaluasi


kinerja dapat mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, seorang
manajer produksi yang merasaka tekanan untuk menghasilakan variansi yang
menguntungkan mungkin membuat unit cacat ditransfer ke barang jadi. Walaupun dapat
menghindari pemborosan bahan baku, hal tersebut menimbulkan masalah pada hubungan
pelanggan.

Analisis Variansi Penggunaan Bahan baku. Penyelidikan menyatakan variansi


penggunaan bahan baku yang mennguntungan adalah hasil pembelian jagung berkualitas
tinggi yang dibeli Departemen pembelian. Dalam hal ini, variansi yang menguntungkan
pada intinya dapat dibebankan pada pembelian. Karena variansi pengguanaan bahan baku
menguntungkan—tetapi lebih kecil daripada variansi harga yang tidak menguntungkan—
hasi keseluruahan perubahan dalam bagian pemebelian tidak menguntungkan. Di Masa
depan, manajemen seharusnya mencoba untuk melanjutakan pemebelian jagung dengan
kualitas normal.

2. Variansi Tenaga Kerja Langsung


Variansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat
dihitung, baik dengan menggunakan pendekatan kolom pada maupun pendekatan rumus.

Pendekatan Kolom. Penghitungan tiga cabang untuk para pengawas dipabrik Bluechitos
di ilustrasikan pada Penghitungan menggunakan rumus dibahas pada bagian berikutnya.

13
AH x AR (jam aktual pada AH x SR (jam aktual pada SH x SR (Jam standar pada
tarif aktual) 360 x $7.35 tarif standar) 360 x $7,00 tarif standar 339,5 x $7.00
= $ =2,646 = $2,520 = $2,376.50

$126 U $143.50 U

Variansi Tarif Variansi efisiensi

$269.50 U

Total Variansi

Variansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi tarif tenaga kerja (labor
rate variance—LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga
kerja langsung dan apa yang seharusnya di bayar.

LRV = (AR x AH) – (SR x AH)

atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus;

LRV = (AR – SR) AH

Dimana :

AR = tarif upah aktual per jam

SR = tarif upah standar per jam

AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan.

14
Penghitungan Variansi Tarif Tenaga Kerja.

Aktivitas tenaga kerja langsung kepada para pengawas bluechitos akan digunakan untuk
mengilustrasikan penghitungan seluruh tarif tenaga kerja.

Contohnya 360 jam di gunakan untuk pengawasan selama minggu pertama bulan
maret. Upah aktual per jam yang dibayarkan untuk pengawasan adalah $7,35. Dari
tampilan 9-2, tarif upah standar adalah $7,00. Jadi, AH adalah 360, AR adalah $7,35, dan
SR adalah $7,00. Variansi tarif tenaga kerja dihitung sebagai berikut.

LRV = (AR – SR)AH

= ($7,35 - $7,00)360

= $0,35 x 360

= $126 U

Presentase dari SR x AH = $126/$2.520 = 5%

Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tari Tenaga Kerja.

Tarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti pasar tenaga
kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar.
Munculnya variansi tarif tenaga kerja biasanya disebabkan olef tarif upah rata-rata yang
di gunakan sebagai tarif standar. Selain itu, tenaga kerja yang memiliki keahlian dan
gajinya lebih tinggi lebih banyak digunakan untuk tugas yang membutuhkan keahlian
lebih sedikit. Lembur yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan variansi tarif
tenaga kerja.

Analisis Variansi Tari Tenaga Kerja.

Penyebab variansi telah ditemukan, yakni pengguanaan para operator mesin yang digaji
lebih tinggi dan lebih ahli sebagai pengawas karena dua pengawas keluar tanpa
pemberitahuan resmi. Tindakan korektif adalah merekrut dan melatih dua pengawas baru.

Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus.

15
Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan
antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya
digunakan.

LEV = (AH x SR) – (SH x SR)

atau kita akan mendapatkan rumus degan pemfaktoran:

LEV = (AH – SH) SR

di mana:

AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan

SH = jam standar kerja langsung yang seharusnya diguanakan,

SR = tarif upah standar per jam.

.Pengitungan Variansi Efisiensi Tenaga Kerja.

Bluechitos menggunakan 360 jam kerja langsung untuk pengawasan saat


memproduksikan 48.500 bungkus keripik jagung. Dari tampilan 9-2, tarif 0.007 jam per
bungkus keripik berbiaya $7 per jam seharusnya telah digunakan. Jam standara= yang
diperbolehkan untuk pengawasan adalah 339,5 (0,007 x 48.500) jadi AH adalah 360 , SH
adalah 339,5 dan SR adalah $7. Variansi efisiensi tenaga kerja dihitung sebagai berikut.

LEV = (AH – SH) SR

= (360 – 339,5) $7

= 20,5 x $7

= $143,50 U

Presentase dari SH x SR = $143,50 / $2.367,50 = 6%

Tanggung Jawab terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja.

16
Secara umum dapat dikatakan bahwa manajer produksi bertanggung jawab atas
penggunaan tenaga kerja langsung secara produktif. Akan tetapi, sebagaimana yang
berlaku pada semua variasi, begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab mungkin dapat
dibebankan pada bidang lain. Sebagai contoh, kerusakan mesin dapat menyebabkan
gangguan dan penggunaan non produktif tenaga kerja. Akan tetapi, tanggungjawab pada
kerusakan ini bisa jadi merupakan kesalahan pada pemeliharaan. Jika benar, manajer
pemeliaharaan seharusnya dibebankan dengan variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak
menguntungkan ini.

Analisis Variansi Efisiensi Tenaga Kerja.

Asumsikan bahwa $143,50 variansi yang tidak menguntungkan dinilai signifikan dan
penyebabnya telah diselidiki. Penyelidikan menyatakan banyaknya pemberhentian proses
muncul karena tugas operator mesin dipisah antara menjalankan mesin dan pengawasan.
Hal ini menyebabkan pengawasan lebih banyak menganggur. Selain itu, para operator
mesin tidak dapat memenuhi output standar per jam pengawasan karena mereka kurang
berpengalaman dengan proses pemilihan. Tindakan korektif yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah sama dengan yang direkomendasikan untuk variansi tarif yang
tidak diinginkan—merekrut dan melatih dua pengawas baru.

Jumlah LRV dan LEV. D variansi tenaga kerja merupakan total yang tidak
menguntungkan . Total variansi ini adalah jumlah variansi tarif tenaga kerja yang tidak
menguntungkan dan variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan.

C. Analisis Variansi: Biaya Overhead


Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, total variansi dibagi menjadi
variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara
overhead yang dibebankan dan overhead yang aktual, juga dibagi menjadi berbagai variansi
komponen. Banyaknya variansi komponen yang dihitung bergantung pada metode analisis
variansi yang digunakan.

17
Variansi Overhead Variabel

Untuk mengilustrasikan variansi overhead variabel, maka akan menguji aktivitas


satu minggu Blue-Corn Foods (untuk minggu pertama bulan maret). Data berikut
dikumpulkan untuk periode waktu sekarang.

Tarif overhead variabel (standar) $3,85 /jam tenaga kerja


langsung
Biaya aktual overhead variable $1.600
Jam kerja aktual (mesin dan pengawasan) 400
Jumlah jam yang diperbolehkan untuk produksi 378,3a
Overhead variabel yang dibebankan $1.456 b
a
0,0078 x 48.500
b
$3,85 x 378,3 (dibulatkan kebilangan bulat terdekat; overhead dibebankan dengan
menggunakan jam yang diperbolehkan dalam biaya standar).

Total variansi Overhead variabel. Adalah perbedaan antara overhead variabel yang
aktual dengan yang dibebankan.

18
Overhead variable aktual Tarif overhead variable x Tarif overhead variable x
jam aktual $1.640 jam standar $1.456
$1.600

$60 U $84 U

Variansi Pengeluaran Variansi Efisiensi

$144 U

Total Variansi

Total variansi ini dapat dibagi dalam variansi pengeluaran dan efisiensi.

Variansi Pengeluaran Overhead Variable.

Variansi Pengeluaran Overhead Variable mengukur pengaruh agregat dari perbedaan


antara tarif aktual overhead variabel (actual variablr overhead rate—AVOR) dan tarif
standar overhead variabel (standart variable overhead rate—SVOR). Tarif aktual
overhead variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam aktual.

Pada contoh ini, tarifnya adalah $4 per jam ($1.600/400jam). Berikut rumus untuk
menghitung variansi pengeluaran overhead variable.

Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) – (SVOR x AH)

= (AVOR – SVOR) AH

= ($4,00 - $3,85) 400

= $60 U

Perbandingan Variansi Harga Bahan Baku dan Tenaga Kerja.

19
Variansi pengeluaran overhead variabel mirip, tetapi tidak sama dengan variansi harga
bahan dan tenaga kerja; terdapat beberapa perbedaan konseptual. Overhead variabel
merupakan suatu input yang tidak homogen—gabungan dari sejumlah besar bahan baku;
seperti bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, listrik, pemeliharaan, dan
lain-lain. Tarif standar overhead variabel mewakili biaya beban per jam dan apa yang
secara aktual dikeluarkan per jam adalah suatu jenis variansi harga.

Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada


setiap bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Untuk saat ini, asumsikan
bahwa perubahan harga tiap bagian overhead adalah satu satunya penyebab variansi
pengeluaran. Jika variansi pengeluaran tidak menguntungkan, kenaikan harga untuk
setiap bagian overhead variabel adalah penyebabnya. Jika variansi pengeluaran
menguntungkan, penurunan harga akan mendominasi.

Jika satu-satunya sumber variansi pengeluaran overhead variabel adalah


perubahan harga, maka hal ini benar-benar dapat disamakan dengan variansi harga bahan
baku dan tenaga kerja.

Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Variabel.

Banyak bagian overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban.


Sebagai contoh, utilitas adalah perpaduan biaya gabungan. Jika tingkat konsumsi
overhead variabel dapat di telusuri ke suatu pusat pertanggung jawaban, maka tanggung
jawab dapat dibebankan. Konsumsi bahan baku tidak langsung adalah suatu contoh biaya
overhead variabel yang dapat ditelusuri.

Kemampuan mengendalikan adalah suatu prasyarat untuk pembebanan tanggung jawab.


Perubahan harga bagian overhead variabel intinya berada di luar kendali oleh pengawas.
Jika perubahan harga kecil (yang kerap demikian), variansi pengeluaran terutama pada
penggunaan efisiensi overhead dalam produksi yang dapat dikendalikan oleh pengawas
produksi. Secara umum, tanggung jawab pada variansi pengeluaran overhead variabel
dibebankan pada departemen produksi.

Analisis Variansi Pengeluaran Variabel.

20
Varisansi yang tidak menguntungkan hanya mengungkapkan bahwa blue-corn food
mengeluarkan lebih banyak overhead variabel secara agregat daripada yang
direncanakan. Meski variansi tersebut tidak signifikan, hal ini tidak menyatakan apa pun
tentang seberapa baik biaya tiap overhead variable yang telah dikendalian. Pengendalian
overhead variabel memerlukan analisis lini per lini

Variansi Efisiensi Overhead Variabel.

Overhead variabel diasumsikan bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi.


Kadi, Overhead variabel berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung
yang digunakan. Variansi efisiensi overhead variabel mengukur perubahan dalam
konsumsi overhead variabel yang muncul karena penggunaan efisien (atau tidak efisien)
tenaga kerja langsung. Rumus variansi efisiensi :

Variansi efisiensi overhead = (AH – SH)SVOR


variabel
= (400-378,3)$3,85
= $ 84 U (dibulatkan)
Tanggung Jawab Pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel.

Variansi efisiensi overhead variabel seecara langsung berhubungan dengan efisiensi


tenaga kerja langsung atau variansi penggunaan. Jika overhead variabel benar-benar
proprsional dengan konsumsi tenaga kerja langsung, maka variansi efisiensi overhead
variabel disebabkan oleh efisien atau tidak efisiennya penggunaan tenaga kerja langsung.
Hal tersebut sama seperti variansi penggunaan tenaga kerja. Jika jam tenaga kerja
langsung yang digunakan lebih banyak(atau lebih sedikit) daripada standarnya, biaya
total overhead variabel akan meningkat (atau menurun). Berlakunya pengukuran tersebut
bergantung pada seberapa valid hubungan antara biaya overhead variabel dan jam tenaga
kerja langsung. .

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel.

Alasan variansi efisiensi overhead variabel yang tidak menguntungkan sama dengan yang
dikemukakan variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak menguntungkan. Waktu lebih

21
banyak digunakan daripada standarnya karena banyaknya waktu menganggur bagi para
pengawas dan operator mesin yang digunakan sebagai pengganti para pengawas yang
tidak berpengalaman dalam pemilihan.

1. Variansi Overhead Tetap

Untuk mengilustrasikan perhitungan variansi overhead tetap. Data tahunan


dibutuhkan untuk contoh berikut.

Hal yang Dianggarkan atau Direncanakan


Overhead tetapa yang dianggarkan $ 749.970
Aktivitas praktis 23.400 jam tenaga kerja langsungᵃ
Tarif standar overhead tetap $ 32,05ᵇ
ᵃ Jam yang diizinkan untuk memproduksi 3.000.000 bungkus kripik : 0,0078 x 3.000.000
ᵇ $ 749.970 / 23.400

Hasil Aktual
Produksi aktual 2.750.000 bungkus kripik
Biaya aktual overhead tetap $ 749.000
Tarif standar overhead tetap $ 32,05ᵇ
ᵃ Jam yang diizinkan untuk memproduksi 3.000.000 bungkus kripik : 0,0078 x 3.000.000
ᵇ $ 749.970 / 23.400

Total Variansi Overhead Tetap.

Total variansi overhead tetap adalah pembedaan antara overgead tetap aktual dan
overhead tetap yang dibebankan. Overhead tetap yang dibebankan diperoleh dengan
mengalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan untuk output
aktual.

Overhead tetap yang dibebankan = tarif standar overhead tetap x jam standar

22
= $ 32,05 x 21.450

= $ 687.473 (dibulatkan)

Total variansi overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dengan
overhead tetap dibebankan.

Total variansi overhead tetap = $ 749.000 - $ 687.473

= $ 61.527 kurang dibebankan

Untuk membantu para manajer memahami penyebab overhead tetap kurang dibebankan
sebesar $ 61.527, total variansi dasar diperoleh menjadi dua variansi : variansi
pengeluaran overhead tetap dan variansi volume tetap.

Variansi Pengeluaran Overhead Tetap.

Variansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead


tetap aktual dan overhead tetap dianggarkan. Variansi pengeluaran menguntungkan
karena overhead tetap yang dikeluarkan lebih sedikit daripada yang dianggarkan.

Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap.

Overhead tetap dibuat dari beberapa bagan terpisah, seperi gaji, penyusutan, pajak, dan
asuransi. Banyak overhead tetap-investasi janngka panjang sebagai contoh, tidak berubah
pada jangka pendek.Biaya overhead tetap sering di luar kendali langsung manajemen.
Karena biaya overhead tetap banyak dipengaruhi oleh keputusan jangka panjang dan
bukan oleh perubahan dalam tingkat produksi, variansi anggaran biasanya kecil. Sebagi
contoh, penyusutan, gaji, pajak, asuransi sepertinya tidak banyak dari yang direncanakan.

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap.

Karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dan
biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, menginformasikan penyebab variansi
pengeluaran lebih banyak. Pada intinya, laporan tersebut mengungkapkan variansi

23
pengeluaran overhead tetap sesuai dengan yang diperkirakan. Variansi pengekuaran
overhead adalah tetap untuk berbasis lini ataupun secara agregatdan relatif kecil.

Variansi Volume Overhead Tetap.

Variansi volume overhead tetap adalah pembedaan antara overhead tetap yang
dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan.variansi volume mengukur pengaruh
perbedaan output aktual dan output yang digunakan di awal tahun untuk menghitung tarif
perkiraan standar overhead tetap.

Tanggung Jawab Pada Variansi Volume Overhead Tetap.

Dengan mengasumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa


tanggung jawab umum atas variansi ini seharusnya dibebankan pada Departemen
Produksi. Akan tetapi, peyelidikan terhadap alasan varaiansi volume yang signifikan
terkadang dapat mengungkapakan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi.
Pada contoh ini tanggung jawab spesifik dapat dibebankan ke tempat lain. Sebagai
contoh, bagian pembelian yang mendapatkan bahan kulitas yang lebih rendah dari
biasanya dapat mengakibatkan waktu pengerjaan kembali yang signifikan sehingga
menyebabkan produksi lebih rendah dan variansi volume yang tidak menguntungkan.
Dalam hal ini, tanggumg jawab atas variansi terletak pada bagian pe,belian, bukan pada
bagian produksi.

C. Lampiran : Akuntansi untuk Variansi

Untuk mengilustrasikan pencatatan variansi, maka akan mengasumsikan bahwa


variansi harga bahan baku dihitung saat bahan baku itu dibeli. Dengan asumsi ini, dapat
menyatakan suatu aturan umum pada akun persediaan perusahaan : semua biaya persediaan
dihitung berdasarkan pada biaya standar. Biaya aktual tidak pernah dimasukkan ke akun

24
persediaan. Dalam pencatatn variansi, variansi yang tidak menguntungkan selalu didebet dan
variansi yang menguntungkan selalu di kredit.

1. Ayat Jurnal untuk Variansi Bahan Baku Langsung

Variansi Harga Bahan Baku.

Ayat junal untuk mencatat pembelian bahan baku adalah sebagai berikut(dengan
mengasumsikan, MPV tidak menguntungkan dan AQ adalah bahan baku yang dibeli)
Persediaan Bahan Baku SP x AQ
Variansi harga bahan baku (AP – SP) AQ
Utang Dagang AP x AQ

Sebagai contoh jika AP adalah $ 0,0069 per ons jagung, SP adalah $ 0,0060 per
ons, dan 780.000 ons jagung dibeli, ayat jurnalnya yaitu :
Persediaan Bahan Baku 4.680
Variansi harga bahan baku 702
Utang Dagang 5.382

Variansi Penggunaan Bahan Baku.

Bentuk umum untuk ayat jurnal yang mencatat bahan baku yang dikeluarkan dan
digunakan dengan asumsi MUV menguntungkan, adalah sebagai berikut :
Barang dalam proses SQ x SP
Variansi hpenggunaan bahan baku (AQ – SQ) SP
Persediaan bahan baku AQ x SP

Dalam hal ini, AQ adalah bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan tidak
harus sama dengan bahan baku yang dibeli.

2. Ayat Jurnal untuk Variansi Tenaga Kerja Langsung

Tidak seperti variansi bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis variansi
tenaga kerja dibuat secara simultan. Bentuk umum ayat jurnal ini adalah sebagai berikut
(dengan asumsi variansi tarif tenagan kerja menguntungkan dan variansi efisiensi tenaga
kerja tidak menguntungkan).

25
SH x SR
Barang dalam proses
Variansi efisiensi tenaga (AH – SH)
kerja SR
Variansi tarif tenaga (AR – SR)
kerja AH
Utang gaji AH x AR

3. Disposisi Variansi Bahan Baku dan Tenaga Kerja

Pada akhir tahun, variansi bahan baku dan tenaga kerja biasanya ditutup ke harga
pokok penjualan.(praktik ini dapat diterima jika jumlah variansinya tidak terlalu besar).
Dengan menggunakan data sebelumnya, ayat jurnal akan mengambil bentuk sebagai
berikut :

Harga pokok penjualan 971,50


Variansi harga bahan baku 702,00
Variansi efisiensi tenaga kerja 143,50
Variansi tarif tenaga kerja 126,00
Variansi bahan baku yang digunakan 558,00
Harga pokok penjualan 558,00

Jika jumlah variansi material, maka harus diproratakan diantara berbagai akun. Variansi
harga bahan baku diproratakan di antara persediaan bahan baku, barang dalam proses,
barang jadi dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku dan tenaga kerja lainnya
diproratakan diantara barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan.
Variansi bahan baku biasanya diproratakn berdasakan pada saldo bahan baku di tiap akun
ini dan variansi tenaga kerja berdasarkan pada saldo tenaga kerja dalam akun-akun
tersebut.

26
4. Variansi Overhead

Walaupun variansi overhead dapat dicatat dengan mengikuti pola yang hampir
sama seperti yang digunakan untuk tenaga kerja dan bahan baku, variansi ini secara
umum lebih diperlakukan sebagai bagian dari suatu analisis overhead periodik. Overhead
yang dibebankan diakumulasi dalam akun yang dibebankan dan overhead aktual dihitung
dalam akun pengendalian. Secara periodik (contohnya, bulanan), laporan kinerja yang
meberikan informasi variansi overhead disiapkan. Kemudian, variansi overhead
disingkirkan dengan menutupnya pada harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak
material, atau dengan memproratakannya diantara barang dalam proses, barang jadi dan
harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak terlalu besar.

BAB III

PENUTUP

Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit.
Anggaran untit ini adalah tenaga kerja, bahan baku dan overhead. Dengan demikian, biaya
standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk barang
atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi teknis, dan
input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini dapat dicapai
adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien. Standar ideal adalah
standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi operasional ideal. Sistem

27
perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalaian serta
memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan
standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respons balik tersedia bagi
para manajer. Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang
lebih besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal arau
aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya
standar digunakan.

Lembar biaya standar memberikan perincian untuk perhitungan biaya standar per unit.
Hal ini menunjukkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja serta overhead tetap dan
variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input yang seharusnya digunakan untuk
meproduksi satu unit output. Dengan menggunakan standar kuantitas uni ini, standar kuantitas
bahan baku yang diizinkan dan standar jam yang diizinkan dapat dihitung untuk output aktual.
Penghitungan ini memainkan peranan penting dalam analisis variansi.

Variansi anggaran adalah perbedaan antar biaya aktual dengan baiya yang direncanakan.
Dalam perhitungan biaya standar, variansi anggaran dipisah menjadi variansi harga dan
penggunaan. Dengan memisahkan variansi anggaran kedalam variansi harga dan penggunaan,
para manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan mengendalikan total
variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material dan manfaat tindakan perbaikan
lebih baik daripada biaya penyelidikan, karena sulitnya menilai biaya dan manfaat berdasrkan
pada kasus per kasus, banyak perusahaan membuat batas pengendalian formal-baik berupa
jumlah nilai uang, presentase maupun keduanya. Perusahaan lainnya menggunakan penilaian
untuk menilai kebutuhan atas penyelidikan.

Variansi harga bahan baku dan penggunaan dihitung dengan menggunakan tiga cabang
atau rumus. Variansi harga bahan baku adalah perbedaan antara apa yang seharusnya dibayar
untuk pembelian bahan baku dengan apa yang telah dibayarkan (secara umum berhubungan
dengan aktivitas pembelian). Variansi penggunaan bahan baku adalah perbedaan antara biaya
bahan bakku yang seharusnya digunakan dengan jumlah yang telah digunakan (secara umum
brhubungan dengan aktivitas produksi). Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang
signifikan, penyelidikan dilakukan untuk menemukan penyebabnya. Tindakan perbaikan

28
dilakukan jika memungkinkan untuk meletakkan sistem kembali dalam kendali. Variansi tenaga
kerja dihitung dengan menggunakan pendekatan tiga cabang atau rumus. Variansi tarif tenaga
kerja berbeda dengan tarif upah standar. Hal ini adalah perbedaan antar upah yang dibayarkan
dengan upah yang seharusnya dibayarkan. Variansi efisiensi tenaga kerja adalah perbedaan
antara biaya tenaga kerja yang digunakan dan biaya tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang signifikan, penyelidikan dilakukan. Tindakan
perbaikan dilakukan jika memungkinkan unutk mengembalikan sistem dalam kendali.

Variansi pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead variabel
aktual dan biaya overhead variabel yang dianggarkan pada jam kerja aktual. Oleh sebab itu, hal
itu adalah variansi anggaran yang dihasilkan dari perubahan harga dan penggunaan efisien atau
tidak efisien atas input overhead variabel. Variansi efisiensi varaiabel adalah perbedaan antara
overhead varaiabel yang dianggarka pada input aktual dan overhead variabel dibebankan. Hal ini
langsung dapat ditambahkan pada efisiensi penggunaan tenaga kerja dan asumsi bahwa semua
overhead variabel digerakkan oleh jam tenaga kerja langsung.

Variansi pengekuaran overhead ntetapa adalah perbedaan antara biaya aktual overhead
tetap dan biaya overhead tetap yang dinggarkan. Jadi, variansi ini hanyalah variansi anggaran.
Variansi volume adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap
yang dibebankan. Variansi ini muncul ketika volume produksi yang diperkirakan sehingga
merupakan ukuran penggunaan kapasitas.

Dengan asumsi varaiansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, semua persediaan
ditetapakan pada biaya standar. Biaya akual tidak pernah dimasukkan dalam akun persediaan.
Beberapa akun dibuat untuk varaiansi harga bahan baku dan penggunaan, serta untuk variansi
tarif tenaga kerja dan sfisiensi. Variansi-varaiansi yang tidak menguntungkan selalu di debet,
variansi yang menguntungkan selalu dikredit. Varaiansi overhead biasanya tida dijurnalkan.
Sebagai gantiny, laporan overhead periodik yang disiapkan memberikan informasi varaiansi
overhead.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hansen/ Mowen. 2009. Manjerial Accounting. Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Jogjakarta : AMP YKPN

Abdul Halim. 2012. Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Jogjakarta : UPP
STIM YKPN

30

Anda mungkin juga menyukai