Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SEKTOR

PUBLIK
“Sistem dan Prosedur Penerimaan”

Oleh:

1. Isadora Yuli Ayu GagiNdewi (33119168)


2. Maria Pesofranda Mau (33119179)
3. Yuliana Inliani (33119180)
4. Maria Andriana Goi (33119187)
5. Cicilia Lilis Sri Suersi (33119188)
6. Teresa Sinthia Indramaya (33119198)
7. Natashia Maria Aprilia Seran (33118098)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KOTA
KUPANG
2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “SISTEM DAN PROSEDUR
PENERIMAAN”ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih dari jauh kata sempurna baik
dari segi penyusunan bahasa maupun penulisannya.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya.Harapan kami
semoga makalah tentang biaya dibayar dimuka dalam akuntansi perpajakan ini dapat
memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca.

Kupang, Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................II
KATA PENGANTAR............................................................................................................III
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penatausahan..................................................................................3
2.2 Penatausahaan Penerimaan Daerah..................................................................3
2.3 Dokumen yang Digunakan...............................................................................3
2.4Proses Penatausahaan..............................................................................................5
BAB III : PENUTUP
3.1Kesimpulan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.Sistem informasi akuntansi yang efektif juga
sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan. Selain menyediakan
informasi yang dibutuhkan pihak manajemen untuk pengambilan keputusan, sistem
informasi akuntansi juga berfungsi untuk menyediakan pengendalian intern yang
memadai terhadap aset-aset perusahaan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi maka
pengaruh-pengaruh berbagai aktivitas atas sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
ditelusuri.Informasi tentang para pelaku yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas tersebut
penting untuk menetapkan tanggung jawab dari tindakan yang diambil.
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas merupakan salah
satu dari sub-sistem informasi akuntansi,yang menjelaskan bagaimana seharusnya
prosedur dalam melakukan kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan diberitahukan kepada
user,bagaimana kegiatan itu dilaksanakan,dokumen apa saja yang diperlukan,serta dari
pihak mana saja untuk mendapatkan otorisasi kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas
agar penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
memberikankeberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan.
Kas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan atau
organisasi, baik perusahaan atau organisasi besar, menengah maupun kecil.Sebab pada
prinsipnya kas merupakan aktiva lancar yang mempunyai sifat mudah
dipindahtangankan.Oleh karena itu, perlu pengawasan yang sangat ketat dalam
mengontrol kas pada suatu perusahaan atau organisasi.Dalam pengelolaan perusahaan
atau organisasi, kas merupakan hal yang penting dalam setiap transaksi yang terjadi di
perusahaan atau organisasi. Untuk itu sangat diperlukan suatu sistem informasi akuntansi
kas yang mengatur mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang dirancang
sedemikian rupa sehingga setiap arus transaksi yang berhubungan dengan kas dapat
dicatat dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi penatausahaan penerimaan?
2. Siapa saja pejabat yang terlibat pada penatausahaan penerimaan?
3. Apa saja dokumen-dokumen penatausahaan penerimaan?
4. Bagaimana proses penatausahaan penerimaan (melalui bendahara penerimaan,
bendahara penerimaan pembantu, dan melalui badan/lembaga keuangan/kantor pos)

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui definisi panatusahaan penerimaan
2. Untuk mengetahui siapa saja pejabat yang terlibat pada penatausahaan penerimaan
3. Untuk mengetahui apa saja dokumen-dokumen penatausahaan penerimaan
4. Untuk memahami bagaimana proses penatausahaan penerimaan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Penatausahaan
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang penatausahaan
adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan barang
milik daerah sesuai dengan ketentuan berlaku.
Menurut Dedi Kusmayadi (2019) dalam jurnalnya mendefinisikan Penatausahaan
Keuangan Daerah sebagai berikut: Pengertian dalam arti sempit adalah melakukan
pencatatan secara tertib, sistematis dan kronologis atas penerimaan dan pengeluaran daerah
untuk satu tahun anggaran.
Secara umum Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang dalam satu tahun anggaran.
2. Penatausahaan penerimaan daerah pada tingkat SKPD dilaksanakan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
(PPK-SKPD), dan Bendahara Penerimaan, serta Bendahara Penerimaan Pembantu, jika
diperlukan.
Penatausahaan penerimaan daerah pada tingkat SKPKD dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) dan Kuasa Bendahara
Umum Daerah (Kuasa BUD).
3. Dokumen yang digunakan dalam melakukan penatausahaan penerimaan, terdiri atas :
 Anggaran Kas
Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang,
 DPA-SKPD
Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) adalah dokumen yang
memuat pendapat dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar
pelaksanaan oleh pengguna anggaran.
 Buku Kas Umum
Buku kas umum berisi data penting terkait catatan arus dana masuk dan keluar
sebuah usaha. Setiap jenis usaha, apapun skala usahanya harus mempunyai buku kas
ini supaya bisa memantau bagaimana transaksi yang berlangsung dari waktu ke
waktu.
 Rekapitulasi Penerimaan Harian (RPH)
Rekapitulasi Penerimaan Harian adalah dokumen yang berisi tentang Rekap harian
semua penerimaan/pengeluaran kas yang diterima.
 Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)
Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang.
 Surat ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.
 Surat Tanda Setoran (STS)
Surat tanah setoran adalah surat yang digunakan untuk menyetorkan penerimaan
daerah yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan pada SKPD.
 Bukti Penerimaan lainnya yang sah
Berdasarkan bukti penerimaan/bukti yang sah, bendahara penerimaan mengisi buku
penerimaan dan penyetoran pada bagian penerimaan kolom tanggal dan kolom
nomor bukti. Setelah itu bendahara penerimaan mengisi kolom cara pembayaran
dengan pembayaran tunai
 Nota Kredit Bukti Setoran
Nota kredit bukti setoran adalah sebuah dokumen bukti pengurangan piutang usaha
akibat pengembalian barang dyang dikeluarkan oleh penjual.
 Buku simpanan/Bank
Simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu. Umumnya bank akan memberikan buku tabungan yang berisi informasi
seluruh transaksi yang anda lakukan.
 Perincian Penerimaan obyek
 Registrasi penerimaan Kas
4. Proses Penatausahaan penerimaan terdiri atas penatausahaan penerimaan melalui :
1) Bendahara penerimaan dengan uraian sebagai berikut :
a. Bendahara penerimaan mencatat penerimaan kedalam Buku Kas Umum.
b. Bendahara penerimaan melakukan rekapitulasi penerimaan secara harian ke dalam
Rekapitulasi Penerimaan Harian (RPH).
c. Bendahara penerimaan harus menyetor seluruh penerimaan kas ke rekening kas
umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk oleh pemerintah daerah dan paling
lambat 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan uang kas.
d. Setoran ke rekening kas umum dianggap sah, bilamana kuasa BUD sudah menerima
bukti nota kredit.
e. Bendahara penerimaan secara administratif harus mempertanggungjawabkan
penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya kepada Pengguna Anggaran disertai
dengan bukti-bukti penerimaan/setoran.
f. Bendahara Penerimaan secara fungsional harus mempertanggungjawabkan
penerimaan yang menjadi tanggung- jawabnya kepada PPKD selaku BUD disertai
dengan bukti-bukti penerimaan/ setoran paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan
berikutnya.
g. PPKD selaku BUD akan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas
pertanggungjawaban bendahara penerimaan.
h. Berdasarkan hasil verifikasi, evaluasi dan analisis PPKD akan menerbitkan surat
pengesahan terhadap pertanggungjawaban bendahara penerimaan.
i. Bendahara penerimaan dilarang melakukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau
bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan.
j. Bendahara penerimaan dilarang membuka rekening dengan atas nama pribadi pada
bank atau giro pos dengan tujuan pelaksanaan APBD.
k. Bendahara penerimaan dilarang menyimpan uang, cek atau surat berharga lebih dari 1
(satu) hari kerja.
2) Penerimaan melalui Bendahara Penerimaan Pembantu dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Daerah sesuai dengan kebutuhan atau bilamana disebabkan oleh:
1. Pendapatan daerah yang tersebar;
2. Jumlah pungutan setoran dinilai terlalu kecil;
3. Kondisi geografis wajib pajak dan atau wajib retribusi yang tidak memungkinkan.
b. Penyelenggaraan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas
penerimaan wajib dilakukan oleh bendahara pembantu penerimaan.
c. Pihak ketiga mengisi surat tanda bukti pembayaran berdasarkan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKP-Daerah), Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR-Daerah) dan
tanda bukti lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Bendahara penerimaan pembantu mengisi surat tanda setoran (STS) sebagai tanda
bukti penyetoran penerimaan.
e. Bendahara penerimaan pembantu menerima uang dan mencocokkan antara surat
tanda bukti pembayaran, STS, dan SKP-Daerah/SKR-Daerah/Tanda bukti
penerimaan lainnya yang sah.
f. Bendahara penerimaan mencatat penerimaan ke dalam Buku Kas Penerimaan
Pembantu.
g. Bendahara penerimaan pembantu harus melakukan Rekapitulasi Penerimaan Harian
Pembantu.
h. Bendahara penerimaan pembantu harus menyetorkan seluruh penerimaan kas
kerekening kas umum daerah maksimal 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan uang
kas.
i. Bendahara penerimaan pembantu harus membuat laporan pertanggungjawaban atas
pengelolaan penerimaan uang kepada bendahara penerimaan disertai bukti-bukti
penerimaan/ setoran.
j. Bendahara penerimaan akan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan
pertanggungjawaban yang diterima dari bendahara penerimaan pembantu.
k. Penyampaian laporan pertanggungjawaban oleh bendahara penerimaan pembantu
kepada bendahara penerimaan paling lama tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.
Proses Penatausahaan Penerimaan melalui badan, Lembaga Keuangan atau
Kantor Pos, dengan uraian sebagai berikut :

a. Badan, Lembaga Keuangan atau Kantor Pos yang melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi Bendahara Penerimaan ditunjuk oleh Kepala Daerah.
b. Pihak ketiga mengisi slip/formulir setoran berdasarkan Surat Ketetapan Pajak
Daerah (SKP-Daerah), Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dan tanda bukti
lainnya yang sah sesuai ketentuan perundang-undangan.
c. Badan, Lembaga Keuangan atau Kantor Pos yang ditunjuk menerima uang dan
mencocokkan antara slip/formulir setoran dengan SKP-Daerah/
SKR-Daerah/tanda bukti penerimaan lainnya yang sah.
d. Seluruh uang kas yang diterima oleh Badan, Lembaga Keuangan atau kantor Pos
harus disetorkan ke rekening kas umum daerah paling lambat 1 (satu) hari kerja
setelah penerimaan uang dari pihak ketiga.
e. Bilamana terdapat kendala dalam hal komunikasi dan transportasi, maka
ketentuan batas waktu penyetoran ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah.
f. Badan, Lembaga Keuangan atau Kantor Pos harus membuat laporan
pertanggungjawaban atas pengelolaan penerimaan uang yang disampaikan kepada
Kepala Daerah melalui BUD.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Secara umum Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang dalam satu tahun anggaran.
2. Penatausahaan penerimaan daerah pada tingkat SKPD dilaksanakan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Penatausahaan Keuangan
SKPD (PPK-SKPD), dan Bendahara Penerimaan, serta Bendahara Penerimaan
Pembantu, jika diperlukan.Penatausahaan penerimaan daerah pada tingkat SKPKD
dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum
Daerah (BUD) dan Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD).
3. Dalam melalukan penatausahaan, bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran
memiliki peran penting dalam melaksanakan tugas-tugas kebendaharaan pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Bendahara penerimaan pada SKPD memiliki tugas menyelenggarakan pembukuan
terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung
jawabnya, menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas
laporan pertanggungjawaban penerimaan.
Sedangkan Bendahara Pengeluaran memiliki tugas mengelola uang persediaan,
menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang dalam pengelolaannya,
melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan dan tugas lain sesuai peraturan kepala daerah.
Laporan-laporan pendapatan, belanja serta kekayaan dan kewajiban daerah disusun
berdasarkan sistem akuntansi pemerintah daerah. Pemerintah daerah menyusun sistem
akuntansi pemerintah daerah yang mengacu kepada standar akuntansi pemerintahan.
Sistem akuntansi inilah yang nantinya menghasilkan laporan keuangan daerah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/deddinordiawan/sistem-dan-prosedur-penatausahaan-penerimaan-
presentation

http://repository.uin-suska.ac.id/13129/7/7.%20BAB%20II_2018427ADN.pdf

https://djpk.kemenkeu.go.id/?p=5753

Anda mungkin juga menyukai