Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SIKLUS PENDAPATAN (REVENUE CYCLE)

DISUSUN OLEH :

INGGRID PERMATASARI (235331002)


STEVANUS ANTONI R (235331008)
TRIANA SAVIRA (235331009)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Azwirman, M.Si, Ak, CA

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga masalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun,
terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersikap membangun.
Demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik dan penulis akan terbuka
terhadap saran dan masukan dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.

Pekanbaru, November 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi ................................................................................................................................. ii

Bab 1 Pendahuluan ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………….. 2
Bab 2 Pembahasan ..................................................................................... 3
2.1 Definisi Siklus Pendapatan………….………………………....... 3
2.2 Sistem Konseptual………………………….................................. 3
2.2.1 Langkah-Langkah Pemprosesan Penjualan……………… 3
2.2.2 Prosedur Retur Penjualan………………………………… 4
2.2.3 Prosedur Penerimaan Kas………………………………… 5
2.2.4 Pengendalian Siklus Pendapatan…………………………. 5
2.3 Sistem Akuntansi Berbasis Komputer ............................................. 6
2.4 Sistem Akuntansi Berbasis PC……………………………………. 10
2.5 Siklus Pendapatan Beroperasi dalam Sebuah Organisi…………... 11
2.6 Peran Siklus Pendapatan dalam Pencatatan Keuangan yang Akurat 12
2.7 Pengaruh Siklus Pendapatan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan 13
Bab 3 Penutup ............................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 15
Referensi…………………………………………………………………. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, segala sesuatu yang dimungkinkan
secara teknologi dapat dikelola secara maksimal. Upaya manusia untuk menciptakan
terobosan-terobosan teknologi baru pada hakikatnya telah memungkinkan proses-proses
kerja yang awalnya memerlukan waktu yang relatif lama dapat diselesaikan dalam waktu
yang relatif singkat. waktu untuk mencapai hasil yang memuaskan, meskipun dengan
teknologi modern biaya operasional yang dibutuhkan akan semakin meningkat. Oleh
karena itu, dunia usaha dituntut untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara
efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan
merupakan kekuatan yang sangat penting yang membantu para manajer dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu, pengelolaan sistem informasi sangatlah penting.
Bagi perusahaan yang beroperasi, sistem informasi memainkan peran penting dalam
mengukur tindakan dan hasil serta menentukan imbalan yang akan diterima individu. Dan
setiap kali suatu bisnis direorganisasi, terjadilah siklus pendapatan, yang mencakup
aktivitas bisnis penyediaan barang atau jasa kepada pelanggan dan menerima pembayaran
tunai dari penyerahan barang dan jasa. Oleh karena itu, bisnis membuat berbagai
pencatatan yang terjadi selama siklus pendapatan untuk menjaga sistem pengendalian
bisnis yang stabil.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
• Apa yang dimaksud dengan siklus pendapatan?
• Bagaimana proses siklus pendapatan dalam sistem konsep?
• Bagaimana proses siklus pendapatan dalam sistem akuntansi terkomputerisasi?
• Bagaimana proses siklus pendapatan dalam sistem akuntansi berbasis PC?
• Bagaimana siklus pendapatan peroperasi dalam sebuah organisasi?
• Apa peran siklus pendapatan dalam memastikan pencatatan keuangan yang akurat?
• Bagaimana pengaruh siklus pendapatan terhadap kinerja keuangan perusahaan?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah tentang siklus pendapatan adalah sebagai berikut:
• Pendidikan dan Pengetahuan: Memberikan pemahaman mendalam kepada
pembaca tentang bagaimana siklus pendapatan beroperasi dalam konteks bisnis dan
keuangan.
• Pengembangan Konsep: Mengembangkan pemahaman tentang konsep-konsep
kunci yang terkait dengan siklus pendapatan, termasuk prinsip-prinsip akuntansi yang
relevan.
• Pemahaman Praktis: Memberikan wawasan praktis tentang bagaimana organisasi
mengelola proses pendapatan mereka, yang dapat bermanfaat bagi praktisi keuangan
dan bisnis.
• Pemahaman Peran Akuntansi: Menyoroti peran penting akuntansi dalam mengelola
pendapatan dan menjelaskan bagaimana siklus pendapatan berkontribusi pada laporan
keuangan.
• Kepatuhan dan Peraturan: Menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan
dan regulasi dalam siklus pendapatan, dan mengapa ini penting untuk menjaga
reputasi dan keberlanjutan bisnis.
• Analisis Kritis: Memberikan pembaca alat untuk secara kritis mengevaluasi proses
dan praktik yang berkaitan dengan siklus pendapatan dalam berbagai jenis organisasi.
• Sumber Referensi: Memberikan sumber referensi untuk membantu pembaca dalam
penelitian lebih lanjut tentang topik siklus pendapatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis berulang dan pemrosesan
informasi yang terlibat dalam penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima
pembayaran tunai yang timbul dari penyediaan barang dan jasa tersebut. Siklus ini
mencatat 4 kegiatan/peristiwa ekonomi, yaitu:
• Penerimaan pesanan barang dan jasa dari pelanggan, dicatat oleh sistem aplikasi
pemrosesan pesanan.
• Penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan, dicatat dengan menggunakan aplikasi
sistem pengiriman.
• Tagihan nasabah, dicatat oleh sistem aplikasi penagihan utang.
Siklus pendapatan bertujuan untuk memastikan bahwa pendapatan yang dihasilkan
dicatat dengan akurat, efisien, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.2 Sistem Komseptual


2.2.1 Langkah-langkah Pemprosesan Penjualan
• Menerima pesanan. Proses penjualan dimulai dengan menerima pesanan
pembelian yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang dibutuhkan. Karena
pesanan tidak mengikuti format standar yang disyaratkan oleh sistem pemrosesan
pesanan, maka pesanan harus diubah ke format pesanan penjualan. Setelah pesanan
dibuat, salinan dokumen disimpan ke file pesanan terbuka pelanggan untuk
referensi di masa mendatang.
• Pemeriksaan kredit. Pemeriksaan kredit penjualan hanya memastikan bahwa kredit
pelanggan tidak melebihi batas yang telah ditentukan.
• Pengambilan barang. Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran
barang dari pesanan penjualan ke bagian gudang. Dokumen ini mengindikasikan
barang persediaan yang harus dicari dan diambil dari gudang, selain itu, juga sebagai
persetujuan formal bagi peetugas gudang untuk mengeluarkan barang yang
dimaksud.
• Pengiriman barang. Sebelum menerima barang dari salinan suurat pegelauaran
barang, departemen penerimaan menerima salinan slip pengepakan dan dokumen

3
pengiriman dari departemen penjualan. Petugas pengiriman mengepak barang,
menempelkan slip pengepakan ke kotak barang, melengkapi dokumen pengiriman
dan mempersiapkan bill of lading.
• Penagihan pelanggan. pengiriman barang menandai berakhirnya peristiwa
ekonomi dan merupakan saat dimana pelanggan sudah dapat ditagih. Jurnal
penjualan adalah jurnal khusus untuk mencatat setiap penjualan.
• Memperbaharui catatan persediaan. Departemen pengendali persediaan
menggunakan dokumen pengeluaran barang untuk memperbaharui akun buku besar
pembantu persediaan.
• Memperbaharui piutang dagang. Departemen piutang dagang akan membukukan
dari salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang.
• Memposting ke buku besar.
Piutang dagang-pengendali xxx
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan-pengendali xxx
Penjualan xxx

2.2.2 Prosedur Retur Penjualan


• Menyiapkan slip retur . ketika barang dikembalikan, staf penerimaan menghitung,
memeriksa, dan menyiapkan slip retur barang yang mendeskripsikan barang
tersebut.
• Menyiapkan memo kredit. Memo kredit merupakan alat yang sah bagi pelanggan
untuk menerima pembayaran atas berang yang dikembalikan.
• Menyetujui memo kredit. Manajer kredir mengevaluasi kondisi pengembalian
kemudian membuat keputusan untuk menyetujui atau tidak menyetujui
pengembalian barang.
• Memperbaharui jurnal penjualan, persediaan, dan piutang dagang.
• Memperbaharui buku besar.
Persediaan-pengendali xxx
Retur penjualan xxx
Harga pokok penjualan xxx
Piutang dagang-pengendali xxx

4
2.2.3 Prosedur Penerimaan Kas
• Departemen ruang penerimaan dokumen. Ruang penerimaan dokumen menerima
cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran.
• Mencatat dan menyetor cek. Kasir menverifikasi keakuratan dan kelengkapan
antara cek dengan permintaan pembayara. Setelah itu, kasir mencatat penerimaan kas
pada jurnal penerimaan kas. Selanjutnya staf menyiapkan slip setoran bank rangkap
tiga yang menunjukkan total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut
beserta dua salinan dari slip setoran ke bank. Dan terakhir staf merangkum ayat jurnal
dan menyiapkan voucher entri sebagai berikut:

Kas xxx
Piutang dagang xxx

• Memperbaharui akun piutang. Melakukan pembukuan permintaan pembayaran di


buku pembantu piutang, kemudian merangkum buku pembantu,setelah itu
menyerahkan rangkuman tersebut ke departemen buku besar.
• Memperbaharui buku besar. Mencocokkan voucher jurnal dari penerimaan kas
dengan piutang dagang. Kemudian memperbaharui akun buku besar.
• Mencocokkan penerimaan kas dan penyetoran.

2.2.4 Pengendalian Siklus Pendapatan


Aktivitas Poin-poin pengendali dalam sistem
pengendalian Pemrosesan penjualan Penerimaan kas
Otoritas transaksi Pemeriksaan kredit; kebijakan Daftar permintaan
retur barang pembayaran (pradaftar
kas).
Pemisahan tugas Kredit dipisah dari pemrosesan; Penerimaan kas dipisah
pengendalian persediaan dari piutang dagang dan
dipisah dari gudang; buku besar akun kas; buku besar
pembantu piutang dagang pembantupiutang dagang
dipisah dari buku besar umum. dipisah dari buku besar.
Supervisi Ruang penerimaan
dokumen.

5
Catatan akuntansi Pesanan penjualan, jurnal Permintaan pembayaran,
penjualan, buku besar cek, daftar permintaan
pembantu piutang dagang, pembayaran, jurnal
pegendali piutang dagang (buku penerimaan kas, buku
besar umum), pengendali besar pembantu piutang
persediaan, akun penjualan dagang, akun pengendali
(buku besar umum). piutang dagang, akun kas.
Akses Akses fisik ke persediaan; akses Akses fisik ke kas; akses ke
catatan kauntansi di atas catatan akuntansi diatas.
Verifikasi Departemen pengiriman, Penerimaan kas,buku besar
independen departemen penagihan, buku umum, rekonsiliasi bank.
besar umum.

2.3 Sistem Akuntansi Berbasis Komputer


A. Mengotomatiskan Pemrosesan Penjualan dengan Teknologi Batch
Dengan mengotomatiskan fungsi akuntansi, perusahaandapat mengurangi jumlah
staf akuntansi, dan mengurangi kesalahan administrasi. Figur berikut adalah
mengilustrasika pemrosesan penjualan otomatis yang menggunakan pemrosesan batch.

- Pemasukan data. Staf yang melakukan pemasukan data menginversi dokumen


pemberitahuan pengiriman ke media digital untuk menghasilkan file transaksi

6
pesanan penjualan. File transaksi yang dihasilkan berisi beberapa batch pesanan
penjualan.
- Pengeditan. Program edit mengevaluasi transaksi dengan menguji setiap record
untuk mengetahui jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena pengetikan dan
kesalahan logis. File yang sudah di edit kemudian dijalankan pada proses
selanjutnya.
- Prosedur pembaruan. Mulai dari bagian atas file pesanan penjualan yang diedit,
program pembaruan memasukkan transaksi pertama ke record buku besar
pembantu perseduiaan dan piutang dagang menggunakan kunci sekunder untuk
mencari record yang sesuai secara langsung. Record transaksi dicatat dalam jurnal,
dan program kemudian pindah ke transaksi selanjutnya dan mengulangi proses ini.
Hal ini terus berjalan sampai seluruh catatan dalam file transaksi selesai dibukukan.
Akun buku besar umum biasanya diperbaharui setelah setiap batch.
-
B. Rekayasa Ulang Pemrosesan Pesanan Penjualan dengan Teknologi Real-Time
Berikut adalah ilustrasi mengenai pemrosesan penjualan dengan teknologi real-time

Banyak prosedur manual dan dokumen dari sistem yang lama digantikan dengan
terminal komputer yang interaktif.

7
a. Prosedur pemrosesan transaksi.
- Penjualan. Pada pemrosesan secara real-time, staf penjualan menerima pesanan
dari pelanggan dan memproses setiap transaksi secara terpisah pada saat itu
juga.
- Pergudangan. Terminal komputer staf pergudangan segera mencetak dokumen
pengeluaran barang yang dikirim secara elektonik.
- Departemen pengiriman. Staf pegiriman mencocokkan barang, dokumen
pengeluaran barang, dan slip pengepakan yang dibuat oleh terminal komputer.
Staf kemudian memilih kurir dan menyiapkan barang untuk dikirim..
b. Prosedur pembaruan buku besar
Pembaruan batch dari record buku besar dilakukan untuk mencapai efisiensi
operasional dalam sistem pemrosesan transaksi bervolume tinggi. Pendekatan
alternatifnya adalah dengan memperbaharui akun buku besar umum secara real-
time.
c. Keunggulan dari pemrosesan real-time
- Pemrosesan real-time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan
- Pemrosesan real-time dapat memberikan perusahaan keunggulan bersaing
dipasar.
- Pengeditan real-time memungkinkan identifikasi berbagai jenis kesalahan
ketika terjadi dan sangat meningkatkan efisiensi dan efektivitas opersasional.
- Pemrosesan secara real-time mengurangi pemakaian kertas.
d. Prosedur penerimaan kas otomatis
- Ruang penerimaan dokumen, memisahkan cek denga permintaan pembayaran
dan menyiapkan daftra pembayaran. Rekayasa Ulang Prosedut Penerimaan Kas
- Departemenr penerimaan kas. Staf penerimaan kas mencocokkan cek dan daftar
pembayaran dan menyiapkanslip setoran. Staf menyimpan dsftar pembayaran
dan satu salinan dari slip setoran.
- Departemen piutang dagang. Staf departemen piutang menerima dan
mencocokkan dokumen pembayaran dan daftar pembayaran. Melalui terminal
staf membuat transaksi permintaaan kas berdasarkan setiap dokumen
pembayaran.
- Departemen pemrosesan data. Pada akhir hari kerja, program batch
mencocokkan voucher jurnal dengan file transaksi penerimaan kas, dan
memperbaharui buku besar umum.

8
C. Sistem Point Of sale (POS)
Sistem point of sale digunakan oleh toko bahan makanan, pusat pertokoan, dan jenis
jualan eceran lainnya. Perusahaan tidak menyimpan rekening pelanggan. persediaan
disimpan di toko, tidak terpisah dengan gudang, sehingga pelangga bisa langsung
mengambil barang dan langsung membayarnya di kasir.
a. Prosedur harian
Kasir memindai label kode produk universal pada barang yang dibeli dengan
pemindai sinar laser. Ketika seluruh UPC selesai dipindai, sistem secara otomatis
menghitung pajak, potongan harga, dan total transaksi. Penjualan juga dicatat pada
gulungan kertas. Satu salinan untuk pelanggan, dan yang lain disimpan akan tetapi
staf /kasir tidak dapat mengakses salinan yang disimpan. Gulungan kertas internal
ini digunakan untuk menutup transaksi mesin kasir. ketika terjadi pergantian staf
Sistem POS berhubungan secara on-line ke file persediaan dimana daftar harga
didapatkan dan di tampilkan di layar komputer kasir. Jika persediaan sudah
mencapai batas minimal maka akan secara otomatis melakukan pesanan.
b. Prosedur akhir hari kerja
Pada akhir hari kerja, staf penerima uang tunai menyiapkan tiga lembar slip setoran
untuk seluruh penerimaan uang tunai. Satu salinan diarsipkan dan dua lainnya
dibawa ke bank bersama dengan uang tunai. Program bacth merangkum penjualan
dan jurnal penerimaan kas, menyiapkan voucher jurnal, dan membukukan ke
rekening buku kbesr umum.

D. Rekayasa Ulang dengan EDI


Teknologi EDI dibuat untuk mempercepat transaksi rutin antara produsen
dengan pelanggan grosir, dan antara pedagang grosiir dengan pelanggan eceran.
Komputer pelanggan secara langsung ke komputer penjual melalui telpon. Ketika
komputer pelanggan mendeteksi adanya kebutuhan untuk memesan, maka secara
otomatis sistem mengirim pesanan tersebut ke penjual.

E. Rekayasa Ulang dengan Menggunakan Internet


Dengan masuk ke laman penjualan di internet dari komputer, pelanggan dapat
memperoleh akases ke daftar berang penjual, melihat barang yang tersedia, dan
memesan. Pesanan pelanggan dan informasi kartu kredit disertakan pada file e-mail

9
penjual. Staf akan meneliti pesanan tersebut, menverifikasi kredit dan memasukkan
transaksi tersebut pada sistem penjual untuk dproses.

F. Pertimbangan Pengendalian untuk Sistem Berbasis Komputer


a. Otorisasi
Tugas otorisasi transaksi dalam sistem real-time akan dilakukan secar otomatis.
Dalam sistem POS, proses otorisasi melibatkan validasi biaya kartu kredit dan
menetapkan bahwa pelanggan tersebut adalah pengguna sah dari kartu kredit
tersebut. Setelah itu staf harus mencocokkan tandatangan pelanggan pada slip kartu
kredit dengan yang berada pada kart kredit itu sendiri
b. Pemisahan tugas
Seorang akuntan harus memisahkan tugas untuk mendesain, menyimpan, dan
mengoperasikan program komputer. Pemrograman yang menulis program
komputer seharusnya bukan yang bertanggung jawab untuk membuat perubahan
atas program tersebut.
c. Supervisi
Supervisi dalam bentuk kamera pengamatan dan penjagaan toko dapat mengurangi
resiko-resiko pencurian barang. Teknik ini juga bisa digunakan untuk staf yang
menangani kas masuk secara tunai. Selain itu juga gulungan kertas internal mesin
kasir juga merupakan bentuk supervisi.
d. Pengendalian akses
Untuk menjaga integritas dari catatan akuntansi, perusahaan harus menerapkan
pengendalian yang membatasi akses ke file. Tanpa adanya pengendalian akses yang
baik, perusahaan dapat menderita kerugian karena penipuan dan kesalahan.
e. Catatan akuntansi
Terdiri atas jurnal, buku besar dan cadangan file.
f. Verivikasi independen
Verifikasi independen dijalankan dengan melakukan penghitungan bacth setiap
selesai dijalankan, dengan membuat laporan manajemen dan merangkum untuk
ditinjau kembali oleh pengguna akhir.

2.4 Sistem Akuntansi Berbasis PC


Sistem akuntansi berbasis PC banyak digunakan pada perusahaan yang berskala
kecil yang menggunakan sistem tersebut untuk mengotomatisasi sistem manual
10
perusahaan tersebut sehingga menjadi lebih efisien dan kompetitif. Kebanyakan PC
disesaidn dengan sistem modular. Modul bisnis umum mencakup pemrosesan pesanan
penjualan dan piutang dagang, pembelian, dan utang usaha, penerimaan kas, pengeluaran
kas dan penggajian. Desain modular tersebut menyediakan tingkat kebebasan bagi para
pengguna untuk melakukan perubahan sistem agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Adapun berbagai isu pengendalian yang dapat dilkukan adalah:
• Pemisahan tugas
Sistem PC cenderung tidak mempunyai pemisahan tugas yang memadai. Pengendailian
pada lingkungan PC memerlukan supervisi yang intensif, laporan manajemen yang
memadai dan verifikasi independen.
• Pengendalian akses
Sistem PC biasanya tidak cukup menyediakan pengendalian pada akses ke file data.
Solusi atas masalah ini mencakup enkripsi data, penguncian disket, dan alat
pengamanan fisik.
• Catatan akuntansi
Lingkungan PC sering mengalami kehilangan data yang mengancam catatan akuntansi
dan jejak audit. Kegagalan disket komputer merupakan sebab utama dari kehilangan
data. Pembuatan cadangan pada lingkungan PC memerlukan kesadaran dari pengguna,
yang sering kali mengabaikan pentingnya aktivitas ini.

2.5 Siklus Pendapatan Beroperasi Dalam Sebuah Organisasi


Siklus pendapatan, juga dikenal sebagai siklus pendapatan-pendapatan atau revenue
cycle, adalah serangkaian langkah dan proses yang terjadi dalam sebuah organisasi untuk
menghasilkan pendapatan dari penjualan produk atau layanan. Berikut adalah bagaimana
siklus pendapatan beroperasi dalam sebuah organisasi:
• Pencatatan Penjualan: Siklus pendapatan dimulai dengan mencatat penjualan produk
atau layanan. Ini melibatkan berbagai departemen, seperti penjualan dan pemasaran,
yang menghasilkan pesanan penjualan dari pelanggan.
• Pengiriman Produk atau Layanan: Produk atau layanan yang dipesan oleh pelanggan
dikirim atau disediakan oleh departemen yang sesuai. Dokumen pengiriman seperti
faktur dan surat jalan biasanya dibuat.

11
• Penagihan: Setelah pengiriman, langkah berikutnya adalah penagihan pelanggan.
Faktur diberikan kepada pelanggan berdasarkan pesanan yang diterima atau pengiriman
yang telah dilakukan.
• Penerimaan Pembayaran: Organisasi menerima pembayaran dari pelanggan, yang
bisa berupa uang tunai, cek, kartu kredit, atau metode pembayaran lainnya. Ini
mencakup proses penerimaan dan pengelolaan pembayaran yang diterima.
• Pencatatan Transaksi: Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan
penerimaan pembayaran harus dicatat secara akurat dalam sistem akuntansi perusahaan.
Ini mencakup mencatat pendapatan yang dihasilkan dan utang yang mungkin timbul.
• Pelaporan Keuangan: Data yang telah dicatat digunakan untuk mempersiapkan
laporan keuangan, seperti laporan laba rugi dan neraca. Laporan ini memberikan
gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu.
• Audit dan Kontrol Internal: Audit internal dapat dilakukan untuk memastikan
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur organisasi. Kontrol internal penting untuk
mencegah penipuan dan kesalahan.
• Perbaikan dan Pengembangan: Organisasi terus-menerus melakukan evaluasi dan
perbaikan pada siklus pendapatan untuk meningkatkan efisiensi, kepatuhan, dan
kepuasan pelanggan.

2.6 Peran Siklus Pendapatan Dalam Pencatatan Keuangan Yang Akurat


Siklus pendapatan memainkan peran penting dalam memastikan pencatatan
keuangan yang akurat dengan beberapa cara berikut:
• Pencatatan Transaksi: Siklus pendapatan mencakup pencatatan setiap transaksi
penjualan dan penerimaan pembayaran yang terjadi dalam organisasi. Hal ini
memastikan bahwa semua pendapatan yang diterima tercatat dengan benar.
• Proses Kontrol: Dalam siklus pendapatan, berbagai kontrol internal diterapkan untuk
memeriksa keakuratan transaksi. Ini termasuk memeriksa faktur, surat jalan, dan
dokumen pendukung lainnya untuk memastikan konsistensi dan kepatuhan terhadap
kebijakan perusahaan.
• Pengenalaman dan Pelaporan: Data yang dihasilkan oleh siklus pendapatan
digunakan untuk mempersiapkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan
neraca. Ini memberikan pandangan yang jelas tentang kinerja keuangan organisasi.

12
• Pengendalian Keuangan: Siklus pendapatan membantu organisasi dalam
mengendalikan sumber daya keuangan mereka. Ini termasuk memantau hutang yang
masih harus dibayarkan dan memastikan pembayaran pelanggan diterima tepat waktu.
• Pematuhan Regulasi: Siklus pendapatan juga memastikan pematuhan terhadap
peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, seperti GAAP (Generally Accepted
Accounting Principles) atau IFRS (International Financial Reporting Standards).
• Pencegahan Kecurangan: Melalui proses kontrol dan pemantauan yang ketat, siklus
pendapatan membantu dalam mencegah kecurangan atau kesalahan dalam pencatatan
keuangan.

2.7 Pengaruh Siklus Pendapatan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan


Siklus pendapatan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan dalam beberapa cara berikut:
• Pendapatan dan Laba Bersih: Siklus pendapatan adalah sumber utama pendapatan
perusahaan. Dengan mengelola dengan baik siklus pendapatan, perusahaan dapat
meningkatkan pendapatan penjualan, yang pada gilirannya berkontribusi pada
peningkatan laba bersih.
• Pengendalian Biaya: Siklus pendapatan juga melibatkan pengelolaan biaya, termasuk
biaya produksi, biaya pengiriman, dan biaya administrasi yang terkait dengan
penjualan. Mengoptimalkan biaya-biaya ini dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
• Pengelolaan Persediaan: Dalam beberapa industri, siklus pendapatan berhubungan
dengan persediaan. Mengelola persediaan dengan efisien dapat mengurangi biaya
persediaan dan meningkatkan aliran kas perusahaan.
• Cash Flow: Siklus pendapatan berpengaruh langsung pada aliran kas perusahaan.
Memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan penerimaan kas dan memastikan
bahwa dana yang diterima dari penjualan cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan.
• Ketahanan Keuangan: Dengan memastikan pencatatan keuangan yang akurat dan
pemantauan kontrol internal, siklus pendapatan membantu menjaga ketahanan
keuangan perusahaan dan mengurangi risiko keuangan.
• Analisis Kinerja: Data yang dihasilkan oleh siklus pendapatan digunakan dalam
analisis kinerja keuangan. Ini membantu manajemen dalam mengidentifikasi tren,

13
membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu, dan membuat keputusan
strategis.
• Keputusan Investasi dan Pembiayaan: Kinerja keuangan yang baik, yang
dipengaruhi oleh siklus pendapatan, dapat membuat perusahaan lebih menarik bagi
investor dan pemberi pinjaman, memungkinkan akses ke modal lebih murah.
• Pertumbuhan Bisnis: Melalui efisiensi dalam siklus pendapatan, perusahaan dapat
mengalokasikan sumber daya untuk pertumbuhan bisnis yang lebih lanjut, termasuk
ekspansi produk, pasar, atau geografis.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus pendapatan adalah serangkaian bisnis yang terjadi secara berulang dan
kegiatan pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa
kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran kas dari penyerahan barang dan jasa
tersebut.
Siklus pendapatan dibagi menjadi dua subsistem : (1) subsistem pemrosesan pesanan
penjualan, dan (2) subsistem penerimaan tunai. Pada makalah ini membahas siklus
pendapatan pada perusahaan dagang dan dikhususkan pada bidang : (1) fungsi departemen
pada siklus pendapatan dan alur informasi transaksi yang menghubungkannya; (2)
dokumen, jurnal dan rekening yang menyediakan jejak audit, meningkatkan pemeliharaan
catatan historis, mendukung pengambilan keputusan, dan mendukung laporan keuangan;
serta (3) mengungkapkan resiko pada siklus pendapatan dan teknik pengawasan yang
dapat mengurangi resiko tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

James, A Hall, Accounting Information System, Buku 1, Edisi Keempat, Jakarta : Salemba
Empat, 2007.
Romney, Paul J. Steinbert, Accounting Information System, Pearson, 2018

16

Anda mungkin juga menyukai