Anda di halaman 1dari 154

HAND OUT

PENGANTAR AKUNTANSI
MKK 16003

Oleh
I Made Bagiada, S.E.,M.Si.,Ak

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


POLITEKNIK NEGERI BALI
2014
Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara
Nugraha-Nya yang dilimpahkan kepada Penulis, sehingga Bahan ajar Pengantar Akuntansi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana. Bahan ajar yang dikemas dalam
bentuk hand out ini dibuat dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai pendukung dalam
mempelajari, memahami dan menguasai akuntansi dasar.

Bahan ajar ini disusun dalam beberapa bab yang membahaas tentang siklus akuntasi, proses
pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Pada setiap bab dilengkapi
dengan ilustrasi dan tiap-tiap bab juga dilengkapi dengan soal latihan untuk memperdalam
pemahaman terhadap materi yang dibahas.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam bahan
ajar ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian bahan ajar ini dan semoga bermanfaat.

Denpasar, Desember 2015


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PERANAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN


1.1 Pengertian Akuntansi 1
1.2 Pemakai Informasi Akuntansi . 2
1.3 Jenis dan Bentuk Perusahaan . 4
1.4 Bidang-bidang Akuntansi 6
1.5 Profesi-Profesi dibidang Akuntansi 7
1.6 Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum .. 7
Pertanyaan-pertanyaan dan Soal Latihan .. 9

BAB 2 LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


2.1 Laporan Keuangan . 11
2.2 Persamaan Dasar Akuntansi .. 15
2.3 Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi Dalam Akun . 20
Pertanyaan dan Soal Latihan 26

BAB 3 PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS


3.1 Bukti Transaksi 28
3.2 Penjurnalan (Pencatatan Bukti Transaksi) . 34
3.3 Posting Ke Buku Besar 42
3.4 Menyusun Neraca Saldo 56
Pertanyaan dan Soal Latihan 58

BAB 4 PROSES PENYESUAIAN (ADJUSMENT)


4.1 Sistem Pencatatan Akuntansi . 63
4.2 Penyesuaian (adjustment) .. 64
4.3 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian 70
Pertanyaan dan Soal Latihan 71

BAB 5 PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI


Neraca Lajur/Kerta kerja (Work Sheet) .. 74
Peyusunan Kerta Kerja . 76
Laporan Keuangan 80
Pertanyaan dan Soal Latihan . 82

BAB 6 JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI


Jurnal Penutup .. 84
Jurnal Penyesuian Kembali . 90
Pertanyaan dan Soal Latihan 106
BAB 7 AKUNTNASI PERUSAHAAN DAGAGN
Karakteristik Perusahaan Dagang 108
Transaksi Pada Perusahaan Dagang 109
Sistem Pencatatan Barang Dagangan .. 110
Pertanyaan . 129
BAB 8 JURNAL KHUSUS DAN BUKU BESAR PEMBANTU
Buku Pembantu 130
Jurnal Penjualan 131
Jurnal Penerimaan Kas 134
Jurnal Pembelian 137
Jurnal Pengeluaran Kas . 140
Transaksi-transaksi bersifat Umum 144
Pertanyaan dan Soal Latiahan 147
BAB 1
PERANAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN

Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian akuntansi secara umum
2. Menjelaskan Pemakai informasi akuntansi
3. Menguraikan jenis dan bentuk perusahaan
4. Menguraikan profesi pada bidang akuntansi
5. Menguraikan bidang-bidang spesialisasi akuntansi
6. Menjelaskan konsep dan prinsip dasar akuntansi.

1.1 Pengertian Akuntansi


Akuntansi sebagai bahasa bisnis (Business Language) telah berkembang seiring
dengan perkembangan didunia bisnis itu sendiri. Sehingga, pengertian akuntansi juga
mengalami perkembangan dari masa ke masa. Secara umum, Akuntansi adalah suatu
system informasi yang mengindentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan
kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) Akuntansi
adalah kegiatan atau proses pencatatan (recording), Penggolongan (Classifying),
Peringkasan (Summarizing) transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada suatu
organisasi dan melaporkan/menyajikan serta menafsirkan hasilnya.
Sebagai system informasi, Akuntansi melakukan pemrosesan data-data keuangan
menjadi informasi yang berupa laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya dari suatu
organisasi/perusahaan. Informasi tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan utama akuntansi adlah
menyediakan informasi ekonomi.
Kegiatan utama dari akuntansi meliputi:
1. Identifikasi dan Mengukur data-data keuangan perusahaan
Mengidentifikasikan setiap transaksi bisnis (bukti transaksi) yang relevan di
perusahaan yang menyebabkan perubahan di elemen laporan keuangan dan dapat
diukur dengan menggunakan satuan moneter.

1
2. Mencatat dan memproses data-data keuangan perusahaan
Mencatat transaksi bisnis secara berurutan sesuai dengan kronologis kejadian
kedalam jurnal dan dilakukan pemostingan ke buku besar.
3. Menyusun dan mengkomunikasikan laporan keuangan tersebut kepada pihak-pihak
yang berkepentingan
Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan

1.2 Pemakai Informasi Akuntansi


Salah satu output dari suatu system informasi akuntansi adalah laporan keuangan.
Informasi akuntansi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Kebutuhan informasi akuntansi tergantung pada
keputusan apa yang ingin diambil oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak
yang berkepentingan adalah perorangan atau badan yang mempunyai kepentingan
terhadap kinerja organisasi/perusahaan. Secara garis besar pihak-pihak tersebut dapat
dikelompokkan menjadi pihak internal dan pihak eksternal Antara lain :
A. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak-pihak yang ada dalam perusahaan yaitu pihak manajemen
dari berbagai level (Top, Midle, dan Lower management) yang menjalankan fungsi-
fungsi manajemen Antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian dari suatu perusahaan. Dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen
tersebut, manajemen membutuhkan informasi keuangan maupun informasi non
keuangan.
B. Pihak Eksternal
Pihak eksternal adalah pihak (perorangan atau badan) yang ada di luar perusahaan yang
mempunyai kepentingan terhadap kinerja perusahaan, antara lain :
1. Investor ( Pemegang saham)
Investor mempunyai kepentingan terhadap kinerja keuangan perusahaan, sejauh mana
laba (profitabilitas) yang diperoleh perusahaan mempunyai dampak yang besar sehingga
dengan laba tersebut diharapkan mampu membayar dividen. Investor juga
berkepentingan terhadap pergerakan harga saham (erning pe share) dan perkembangan
perusahaan dimasa yang akan datang sehingga keputusan investasi dapat diambil.

2
2. Kreditur
Laporan keuangan merupakan informasi yang penting sebagai dasar dalam pemberian
kredit oleh kreditur. Analisis yang dapat dilakukan oleh kreditur (orang atau lembaga
yang memberikan pinjaman) antara lain analisis likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan debitur membayar angsuran pinjaman dan
bunganya.
3. Instansi Pemerintah
Salah satu fungsi laporan keuangan bagi instansi pemerintah adalah untuk mengetahui
seberapa besar pajak yang penghasilan yang telah dibayarkan oleh perusahaan sesuai
dengan undang-undang perpajakan. Perusahaan diberikan kepercayaan oleh pemerintah
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri besarnya pajak penghasilan (self
assessment)
4. Pekerja (serikat pekerja)
Para pekerja mengharapkan adanya kenaikan upah/gaji agar dapat meningkatkan
kesejahteraannya dan menjadikan perusahaan sebagai tempat bagi pekerja untuk
meningkatkan karier nya, informasi untuk kenaikan upah/gaji tersebut salah satunya
bersumber dari laporan keuangan. Demikian juga laporan keuangan dapat dijadikan
sebagai dasar untuk pembagian bonus tahunan bagi seluruh pekerja/karyawan
perusahaan.
5. Pemasok dan Pelanggan
Para pemasok (supplier) mempunyai hubungan yang erat dengan perusahaan sebagai
pihak yang memasok (menyediakan) barang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Demikian
juga para pelanggan (customers), pelanggan lebih senang berbisnis dengan perusahaan
yang mempunyai kinerja keuangan yang baik.
6. Masyarakat
Masyarakat dilingkungan perusahaan khusunya dan masyarakat luas pada umumnya
sangat peduli terhadap laoran keuangan, teruatama kaitannya dengan kepedulian
perusahaan terhadap lingkungannya (CSR/Corporate Social Responsibility). Perusahaan
melalui kemampuan laba yang diperoleh, diharapkan mempunyai dampak langsung
terhadap lingkungannya seperti: memperbaiki lingkungannya, membangun sarana
umum, dan sebagainya.
Secara umum pihak-pihak yang berkepentingan (internal dan eksternal) terhadap
laporan keuangan perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1

3
Gambar 1.1 Pemakai informasi Akuntansi

Investor
Pelanggan
Kreditor

Perusahaan
Pemasok
(internal)
( Masyarakat

Karyawan
Pemerintah

1.3 Jenis dan Bentuk Perusahaan


Secara umum pengertian organisasi adalah sekumpulan orang yang melakukan usaha
bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi ada yang bertujuan mencari laba
(profit oriented) dan yang tidak bertujuan mencari laba (non profit oriented). Perusahaan
adalah suatu organisasi yang menjalankan usahanya untuk tujuan mencari keuntungan
dengan memproduksi atau menjual barang atau memberikan layanan kepada pelanggan.
Secara garis besar, perusahaan dibedakan kedalam dua aspek yaitu jenis perusahaan dan
bentuk perusahaan.

A. Jenis Perusahaan
Langkah awal yang dilkakukan sebelum mendirikian perusahaan adalah menentukan
bidang usaha apa yang akan dijalani. Ditinjau dari jenis usahanya, perusahaan dibedakan
menjadi perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur, dan setiap
jenis perusahaan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
1. Perusahaan jasa (Service Business)
Adalah kegiatan utamanya menyediakan layanan (service) kepada para pelanggan.
Contoh: jasa transportasi, jasa pengiriman barang, jasa akuntan, jasa kesehatan, jasa
telekomunikasi, jasa keuangan, dan sebagainnya.
2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang dari para
pemasok dan sementara disimpan sebagai persediaan kemudian dijual kembali barang-

4
barang tersebut kepada pelanggan tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Contoh:
perdagangan barang elektronik, perdagangan buku, perdagangan pakaian, perdagangan
barang kebutuhan pokok dan sebagainya.
3. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproses bahan baku menjadi produk dan
menjual kepada para pelanggan. Dalam proses produksi yaitu memproses bahan baku
menjadi produk jadi membutuhkan tambahan biaya yaitu biaya konversi yang terdiri dari
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Contoh perusahaan manufaktur antara lain:
perusahaan semen, perusahaan sepatu, perusahaan minuman, perusahaan mobil,
perusahaan elektronik dan sebagainya.

B. Bentuk perusahaan
Ditinjau dari aspek kepemilikan atau bentuk usahanya, perusahaan dibedakan mejadi:
perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan.
1. Perusahaan perorangan (Proprietorship)
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (individu), pemilik berhak atas
seluruah aset perusahaan dan bertanggung jawab tanpa batas atas kewajiban yang
timbul dari kegiatan usaha tersebut.
2. Perusahaan Persekutan (Partnership)
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih orang (individu) sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati. Kelemahan dari persekutuan ini adalah apabila salah
satu anggota persekutuan keluar atau meninggal, maka perusahaan persekutuan
tersebut otomatis bubar dan potensi timbulnya konflik sangat besar. Perusahaan
persekutuan di Indonesia pada umumnya berbentuk Firma (FA) dan Comanditare
Venootschaf (CV). Perusahan Firma adalah perusahaan persekutuan yang masing-
masing anggota bertanggung jawab penuh atas risiko yang terjadi dan pembagian laba
sesuai dengan perjanjian. Sedangkan CV adalah perusahaan persekutuan dimana
setiap anggota mempunyai peran yang berbeda-beda, ada anggota yang bersifat aktif
dan ada anggota yang bersifat pasif.
3. Perusahaan Perseroan/korporasi (Corporation)
Perusahaan yang berbadan hukum dan kepemilikannya dibagi dalam bentuk saham-
saham, terdapat pemisahaan kekayaan pemilik dengan kekayaan perusahaan.
Tanggung jawab terhadap hutang perusahaan juga terbatas yaitu sebatas pada saham
yang dimilikinya.

5
1.4 Bidang-Bidang Akuntansi
Bidang-bidang akuntansi tersebut antara lain :
1.Akuntansi Keuangan
Adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi berupa laporan keuangan bagi
pihak eksternal sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP/ Generally
Accpted Accounting Principle). Di Indonesia prinsip-prinsip tersebut diatur melalui
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
2. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi biaya
sehubungan dengan penentuan biaya suatu produk atas jasa, perencanaan dan
pengendalian biaya serta informasi biaya dalam rangka pengambilan keputusan
manajemen.
3. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan maupun non keungan bagi pihak manajemen (Internal) dalam rangka
menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi
manajemen disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dalam hal isi, bentuk dan
frekuensi laporan serta tidak harus memenuhi standar tertentu (SAK). Informasi yang
berkualitas adalah informasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: relevan,
akurat, tepat waktu, mudah dipahami, lengkap dan ekonomis.
4. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan
yang dihasilkan oleh system informasi akuntansi keuangan. Tujuannya untuk memberikan
opini (pendapat akuntan) terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan agar
dapat dipercaya secara objektif. Dalam melakukan pemeriksaan (audit), seorang akuntan
harus professional (bebas dan independen) dan mematuhi kode etik akuntan serta
berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
5. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan
laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan. Karena laporan keuangan untuk
kepentingan perpajakan harus mengacu pada undang-undang perpajakan, maka
penyusunan laporan keuangan perlu dilakukan rekonsiliasi atau koreksi fiskal.

6
6. Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana program dan
kegiatan perusahaan yang diukur dengan unit moneter untuk jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang. Penyusunan anggaran bertujuan sebagai alat perencanaan dan
pengendalian.
7. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perancangan,
implementasi dan pengembangan dari prosedur pencatatan dan pelaporan data akuntansi.
1.5 Profesi-Profesi dibidang Akuntansi
Profesi akuntansi di Indonesia harus ditempuh melalui jenjang pendidikan formal di
fakultas ekonomi jurusan/program studi akuntansi untuk mendapatkan gelar akademik
Sarjana Ekonomi (SE) dan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk) untuk
mendapatkan gelar profesi sebagai akuntan (Ak). Profesi akuntan di Indonesia digolongkan
menjadi :
1.Akuntan Publik
Akuntan publik sering disebut dengan akuntan eksternal yaitu akuntan yang bekerja secra
bebas dan independen dalam rangka memberikan jasa-jasa secara professional. Jasa-jasa yang
diberikan Antara lain: jasa pemeriksaan (audit),jasa perpajakan, jasa akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan, jasa manajemen, jasa sister informasi akuntansi, dan jasa-jasa
lainnya.
2. Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen sering disebut akuntan internal. Akuntan manajemen adalah akuntan
yang bekerja di perusahaan atau organisasi lainnya.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di instansi-instansi pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seperti di kementrian-kementrian,badan-badan,
dan lembaga-lembaga lainnya
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja di lembaga-lembaga pendidikan akuntansi
mulai dari pendidikan menengah samapai dengen pendidikan tinggi termasuk pendidikan
informal dan non formal. Tugas pokok seorang akuntan pendidik adalah mengajar, meneliti
dan pengembangan akuntansi.
1.6 Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum (General Accepte Accounting
Principles/GAAP)

7
GAAP di Indonesia disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam bentuk
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Konsep dan prinsip dasar akuntansi merupakan dasar
yang melandasi praktik akuntansi keuangan dan laporan keuangan di Indonesia. Konsep dan
prinsip dasar akuntansi Antara lain:
1. Konsep kesatuan usaha/ekonomi (Economic Entity) menganggap bahwa perusahaan
sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri yang terpisah dari pemilik. Artinya
semua transaksi yang terkait dengan perusahaan harus dicatat dan transaksi yang
dilakukan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi tidak boleh dicatat di perusahaan.
2. Prinsip kelangsungan usaha (Going Concern) menganggap bahwa entitas tersebut
akan berlanjut sampai periode yang tidak dapat ditentukan atau tidak diharapkan akan
dilikuidasi di masa depan.
3. Konsep unit moneter (Monetary Unit) : menganggap bahwa akuntansi adalah proses
pengukuran dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam
satuan uang.
4. Prinsip Periodisasi (Accounting Period) : menganggap bahwa laporan keuangan yang
menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan
secara periodik.
5. Prinsip penandingan (Matching) : menganggap bahwa beban harus diakui dalam
periode yang sama dengan pendapatan terkait, oleh karena itu pengakuan akuntansi
harus menggunakan dasar akrual (Accrual basis). Misalnya pada tahun 2014
perusahaan melakukan usaha, untuk memperoleh laba bersih yang layak secara
ekonomis maka didalam penandingan antara penghasilan dengan beban-beban harus
menggunakan tahun yang sama yaitu selama tahun 2014.

6. Prinsip biaya Perolehan (Historical cost) biaya historis adalah suatu transaksi dinilai
pada harga pertukaran pada tanggal terjadinya dan dicatat pada laporan keuangan
pada nilai tersebut atau nilai setelah amortisasi.

8
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Sebutkan jenis-jenis/bagian-bagian laporan keuangan dan jelaskan masing-masing
jenis laporan keuangan tersebut ?
2. Perusahaan adalah organisasi dengan tujuan untuk mencari laba. Sebutkan jenis-jenis
perusahaan dan berikan contohnya?
3. Sebutkan bidang profesi akuntan yang anda ketahui saat ini ?
4. Apa yang dimaksud dengan konsep atau prinsip dibawah ini:
- Kesatuan usaha
- Unit Moneter
- Kelangsungan Usaha
5. Dasar nilai transasi didalam pencatatan akuntansi adalah prinsip biaya perolehan.
Sebutkan apa yang dimaksud dengan prinsip biaya perolehan?

Soal Latihan:
Soal 1
Berikut ini pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Berian
tanda () pada kolom pihak internal dan pihak eksternal:
No Keterangan Pihak Eksternal Pihak Internal
1 Presiden Direktur
2 Pemerintah
3 Kreditor
4 Manajer Produksi
5 Karyawan
6 Direktur Pemasaran
7 Investor
8 Masyarakat
9 Pelanggan
10 Pesaing (Kompetitor)
11 Serikat Pekerja
12 Direktur HRD

9
Soal 2
Berikut ini adalah jenis-jenis usaha yang ada disekeliling kita, pilihlah dan berikan tanda ()
pada kolom dibawah ini sesuai dengan jenis perusahaan:
No Jenis Usaha Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Jasa Dagang Manufaktur
1 Usaha Transportasi Udara
2 Usaha Pembuatan Roti
3 Usaha Penyewaan Kendaraan
4 Usaha Penjualan peralatan Rumah
tangga
5 Usaha Perakitan Mobil
6 Usaha Garmen
7 Usaha penerbitan buku
8 Usaha Apotik
9 Usaha penjualan barang-barang melalui
internet (online)
10 Usaha PerakitanTV LED

10
BAB 2
LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyusun laporan keuangan (Laporan laba/rugi, Laporan perubahan Ekuitas, Laporan
Posisi keuangan, dan laporan arus kas) dengan benar.
2. Membuat persamaan akuntansi dengan benar
3. Menganalisis transaksi keuangan dengan tabelaris
4. Menganalisis transaksi keuangan dengan akun

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, dan disusun secara
periodi. Secar umum tujuan laporan keuangan untuk menyediakan informasi mengenai
kinerja keuangan, posisi keuangan dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Pada
bab ini akan dibahas mengenai laporan keuangan secara sederhana dan persamaan dasar
akuntansi.
2.1 Laporan Keuangan
Output dari system informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari:
Laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, lapoaran posisi keuangan (Neraca) dan laporan
arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Elemen-elemen penting yang harus ada didalam
format laporan keuangan adalah nama perusahaan, nama laporan, periode laporan dan isi
laporan.
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan penghasilan yang diperoleh selama
satu periode akuntansi dan beban-beban yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi.
Selisih lebih antara penghasilan dengan beban disebut laba bersih dan sebaliknya disebut rugi
bersih. Laporan laba rugi memenuhi konsep penandingan (matching concept) yaitu
menandingkan antara pendapatan dan beban.
Terdapat dua bentuk laporan laba rugi yaitu bentuk satu tahap (single step) dan bentuk
beberapa tahap (multi step). Elemen laporan laba rugi dengan Multi step dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: pendapatan operasional, beban operasional dan pendapatan/beban non
operasional.

11
2. Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
Adalah laporan yang menyajikan perubahan ekuitas selama satu periode akuntansi. Elemen
nya: ekuitas pemilik awal periode, penambahan atau pengurangan dari laba (rugi) serta
ekuitas akhir periode.
3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan asset, liabilitas dan ekuitas pemilik
pada saat (tanggal) tertentu. Asset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, asset terdiri
dari asset lancer dan asset tidak lancar (tetap). Asset lancar disusun berdasarkan cepat atau
lambatnya asset tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasional
perusahaan, sedangkan asset tetap disusun berdasarkan tingkat kekekalan asset tersesebut.
Liabilitas adalah kewajiban (hutang) yang harus dibayar dimasa yang akan datang akibat dari
transaksi saat ini. Ekuitas pemilik adalah klaim pemilik terhadap kekayaan bersih perusahaan
(selisih antara jumlah asset dengan liabilitas). Terdapat dua bentuk penyajian laporan posisi
keuangan terdapat dua bentuk laporan yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan
(report form).
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan ringkasan dari penerimaan kas dan
pengeluaran kas selama periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan posisi kas pada awal
periode, penambahan dan pengurangan kas selama periode berjalan, dan posisi kas akhir
periode. Laporan arus kas disusun berdasarkan urutan: aktivitas operasi aktivitas investasi,
dan aktivitas pendanaan, ada 2 metode dalam penyusunan laporan arus kas: Metode langsung
(direct method) dan Metode tidak langsung (indirect method). Arus kas dari aktivitas operasi
merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas yang menyangkut operasional
perusahaan. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan transaksi kas untuk pembelian dan
penjualan asset tetap. Sedangkan arus kas dari pendanaan meliputi investasi pemilik,
peminjaman dana dan pengambilan kas oleh pemilik.

12
Gambar 2.1 Laporan laba rugi Bentuk Single Step
DIAN SALON
LAPORAN LABA/RUGI
Periode Yang berakhir 31 Desember 20xx

Pendapatan:
Pendapatan jasa salon 38.700.000
Pendapatan bunga 100.000 +
Total Pendapatan 38.800.000

Beban-beban:
Beban iklan 3.900.000
Beban Gaji karyawan 4.200.000
Beban Arir,Listrik, telpon 4.800.000
Beban Sewa ruangan 6.000.000
Beban Perlengkapan 3.600.000
Beban Asuransi 2.200.000
Beban rupa-rupa 1.200.000 +
Total Beban 25.900.000 -
Laba Bersih 12.900.000

Gambar 2.2 Laporan Perubahan Ekuitas

DIAN SALON
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx

Modal per 1 Januari 20xx -

Penambahan:
Penambahan modal 17.450.000
laba bersih 12.900.000
Pengurangan:
Prive-Dian Salon -2.500.000
27.850.000
Modal per 31 Desember 20xx 27.850.000

13
Gambar 2.3 Laporan Posisi Keuangan (dalam Bentuk Laporan)

DIAN SALON
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 20XX
ASET
ASET LANCAR:
Kas 15.000.000
Piutang usaha 6.300.000
Perlengkapan Salon 2.400.000
total Aset lancar 23.700.000
ASET TETAP
Peralatan Salon 13.800.000
Total aset 37.500.000

LIABILITAS
Hutang Lancar:
Hutang usaha 1.000.000
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank 8.750.000
total Hutang 9.750.000

EKUITAS
Modal Dian 27.750.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 37.500.000

14
Gambar 2.4 Laporan Arus Kas
DIAN SALON
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx

ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASIONAL


Penerimaan dari Pelanggan 32.500.000
Pengeluaran untuk membayar hutang - 5.000.000
Membayar hutang beban - 5.050.000
Pembayaran beban-beban - 22.300.000
total 150.000
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI
Pembelian Peralatan salon - 13.800.000
total - 13.800.000
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
Setoran Modal Pemilik 17.350.000
Pinjaman dari Bank 13.800.000
Prive- Dian - 2.500.000
total 28.650.000
Kenaikan Saldo kas Bersih 15.000.000
Saldo kas Per 1 Januari 20xx -
Saldo Kas Per 31 Desember 20xx 15.000.000

2.2 Persamaan Dasar Akuntansi


Dalam persamaan dasar akuntansi, sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
disebut asset. Asset adalah segala bentuk kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam
rangka menjalankan operasionalnya misalnya kas, piutang, gedung, dan peralatan. Hak atau
klaim atas asset tersebut dinamakan ekuitas. Ekuitas terdiri dari ekuitas atas pihak ketiga
(kreditur) yang disebut liabilitas dan ekuitas atas pemilik yang disebut ekuitas pemilik.
Liabilitas adalah sumber perolehan dana perusahaan yang berasal dari pinjaman pihak ketiga
misalnya hutang usaha, hutang bank, hutang pajak, hutang gaji pegawai. Sedangkan ekuitas
pemilik adalah sumber dana yang berasal dari setoran modal pemilik. Hubungan antara asset,
liabilitas, dan ekuitas dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi berikut:

CONTOH TRANSAKSI :
Transaction (1). Investment by Shareholders. Ray and Barbara Neal decides to open a
computer programming service which he names Softbyte. On September 1, 2011, they invest
$15,000 cash in exchange for capital shares. The effect of this transaction on the basic
equation is:

15
Transaction (2). Purchase of Equipment for Cash. Softbyte purchases computer
equipment for $7,000 cash.

Transaction (3). Purchase of Supplies on Credit. Softbyte purchases for $1,600 from
Acme Supply Company computer paper and other supplies expected to last several months.

Transaction (4). Services Provided for Cash. Softbyte receives $1,200 cash from
customers for programming services it has provided.

16
Transaction (5). Purchase of Advertising on Credit. Softbyte receives a bill for $250
from the Daily News for advertising but postpones payment until a later date.
Transaction (7). Payment of Expenses. Softbyte pays the following Expenses in cash for
September: store rent $600, salaries of employees $900, and utilities $200.

Transaction (6). Services Provided for Cash and Credit. Softbyte provides $3,500 of
programming services for customers. The company receives cash of $1,500 from customers,
and it bills the balance of $2,000 on account.

Transaction (7). Payment of Expenses. Softbyte pays the following Expenses in cash for
September: store rent $600, salaries of employees $900, and utilities $200.

Transaction (8). Payment of Accounts Payable. Softbyte pays its $250 Daily News bill in
cash.

17
Transaction (9). Receipt of Cash on Account. Softbyte receives $600 in cash from
customers who had been billed for services [in Transaction (6)].

Transaction (10). Dividends. The corporation pays a dividend of $1,300 in cash.

Summary of Transactions (ringkasan transaksi dari Softbyte)

18
Laporan Keuangan:

19
2.3 Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi dalam Akun
Akun atau rekening merupakan media untuk mencatat dan mengikhtisarkan transaksi
bisnis secara lengkap atas perubahan-perubahan yang terjadi pada asset, liabilitas, dan
ekuitas salama satu periode. Dengan kata lain, elemen-elemen di persamaan akuntasi (asset,
liabilitas, dan ekuitas) terdiri dari banyak akun. Kumpulan akun-akun yang digunakan
didalam perusahaan disebut buku besar (ledger). Bentuk akun yang paling sederhana dan
sering digunakan didalam pengikhtisaran transaksi bisnis adalah bentuk T

Account Name
Debit / Dr. Credit / Cr.

20
Sisi kiri sebuah akun dinamakan sisi debit sedangkan sisi kanan dari sebuah akun dinamakan
sisi kredit.

A. Klasifikasi Akun
Untuk memudahkan didalam pemahaman mengenai akun, berikut ini adalah uraian elemen
dari persamaan akuntansi dalam bentuk akun-akun :

Elemen Aset
Aset adalah sumberdaya yangdimiliki oleh perusahaan yang memberikan manfaat ekonomi
dimasa yang akan datang. Asset diklasifikasikan menjadi asset lancar dan asset tidak lancar
(tetap) dimana akun-akun asset disajikan dedalam laporan posisi keuangan. Akun-akun yang
ada didalam elemen asset meliputi: kas, piutang usaha, perlengkapan, biaya dibayar dimuka,
pendapatan yang masih harus diterima, tanah, gedung, kendaraan, peralatan.

Elemen Liabilitas
Liabilitas atau kewajiban adalah hutang perusahaan saat ini kepada pihak ketiga yang timbul
dari peristiwa masa lalu dimana penyelesaiannya menggunakan sumber daya perusahaan.
Liabilitas disajikan didalam laporan posisi keuangan dan diklasifikasikan menjadi kewajiban
jangka pendek (hutang lancar) dan kewajiban jangka panjang. Akun-akun yang ada didalam
elemen liabilitas meliputi: hutang usaha, hutang gaji, hutang pajak, biaya yang masih harus
dibayar, pendapatan diterima dimuka, hutang bank, hutang hipotik.

Elemen Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual pemilik atas asset perusahaan setelah dikurangai semua
kewajiban-kewajiban perusahaan. Untuk perusahaan perseorangan dan persekutuan, akun
ekuitas terdiri dari akun modal pemilik dan prive pemilik. Sedangkan untuk perusahaan
perseroan (PT), akun yang ada di ekuitas terdiri dari akun modal saham dan akun laba
ditahan. Akun-akun yang termasuk dalam ekuitas disajikan laporan posisi keuangan.

Elemen Pendapatan (Penghasilan)


Penghasilan adalah kenaikan ekuitas pemilik (naiknya asset atau turunnya liabilitas) sebagai
akibat dari penyerahan barang atau jasa kepada para pelanggan selama satu periode akuntansi
dan bukan berasal dari konribusi penanam modal. Penghasilan diklasifikasikan menjadi

21
pendapatan operasional, dan pendapatan non operasional dimana akun-akun pendapatan
disajikan pada laporan laba/rugi

Elemen Beban
Beban adalah penurunan ekuitas pemilik (turunnya asset atau naiknya liabilitas) dalam
rangka melaksanakan aktifitas perusahaan untuk memperoleh penghasilan selama satu
periode akuntansi dan tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban
diklasifikasikan menjadi beban operasional dan beban non operasional dimana akun beban
disajikan didalam laporan laba rugi.

Aturan Mendebet dan Mengkredit


Pada persamaan akuntansi, sisi kiri (debet) adalah elemen asset maka apabila ada
penambahan nilai dicatat sebelah debet, sedangkan pengurangan nilai dicatat di sebelah
kredit. Sehingga saldo normal asset ada disisi debet. Disisi kanan (kredit) adalah elemen
liabilitas dan ekuitas maka apabila ada penambahan nilai dicatat disebelah kredit, sedangkan
pengurangan dicatat disisi debet. Sehingga saldo normal liabilitas dan ekuitas ada disisi
kredit. Penghasilan dan beban merupakan bagian dari elemen ekuitas, oleh karena itu untuk
penghasilan sebagai penambah ekuitas maka apabila ada penambahan dicatat disebelah kanan
(kredit) dan pengurangan nilai dicatat disebelah kiri (debet). Sedangkan beban merupakan
pengurangan elemen ekuitas, oleh karena itu apabila ada penambahan nilai maka dicatat
disebelah kiri (debet) dan apabila ada pengurangan nilai dicatat di sebelah kanan (kredit)

No Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo Normal


1 Aset Debet Kredit Debet
2 Liabilitas Kredit Debet Kredit
3 Ekuitas Kredit Debet Kredit
4 Penghasilan Kredit Debet Kredit
5 Beban Debet Kredit Debet

2.4 Siklus Akuntansi


Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan didalam mencatat transaki bisnis sampai
menghasilkan laporan keuangan perusahaan selama periode tertentu. Tahapan-tahapan
tersebut antara lain:

22
1. Analisa bukti transaksi
Transaksi bisnis adalah transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang
memengaruhi posisi keuangan. Karena tidak semua peristiwa yang terjadi di perusahaan
merupakan transaksi bisnis, maka perlu dilakukan analisis terhadap peristiwa-peristiwa
atau transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan. Transaksi bisnis tersebut kemudian
didokumentasikan dalam bentuk bukti transaksi. Bukti transaksi tersebut dianalisis
sebagai dasar untuk pencatatan didalam buku jurnal.
2. Pencatatan kedalam Jurnal
Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi bisnis secara kronologis.
Penjurnalan adalah proses pencatatan bukti transaksi /dokumen kedalam buku jurnal dan
dicatat secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi tersebut.
3. Posting ke buku Besar
Posting adalah proses pemind bukuan dari ayat-ayat jurnal kea kun-akun di buku besar.
Bagan akun (chart of account) mempunyai peranan yang sangat penting untuk
memudahkan didalam pempostingan.
4. Penyusunan Neraca Saldo
Sebelum menyusun laporan keuangan, pada akhir periode masing-masing akun dibuku
besar harus dihitung dan diketahui saldonya. Neraca saldo adalah daftar akun-akun di
buku besar yang mempunyai saldo dan total saldo debet dengan total saldo kredit
nilainya harus sama. Neraca saldo atau daftar saldo merupakan saldo akun-akun di buku
besar yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.
5. Proses Jurnal Penyesuaian
Bila pada akhir periode ada akun-akun didalam neraca saldo yang belum menunjukkan
informasi yang terkini dan ada juga peristiwa-peristiwa bisnis yang belum dicatat pada
akhir periode. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian agar semua
akun di buku besar menunjukkan saldo yang benar sehingga memenuhi prinsip
penanadingan (maching principle). Pada jurnal penyesuaian, paling sedikit melibatkan
satu akun di laporan posisi keuangan dan satu akun di laba/rugi. Setelah membuat jurnal
penyesuaian langkah selanjutnya adalah memposting ke buku besar.
6. Menyusun Neraca Saldo Disesuaikan
Setelah jurnal penyesuaian dan pempostingan ke buku besar dilakukan, langkah
selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Naraca saldo tersebut dinamakan neraca
saldo setelah penyesuaian. Neraca saldo ini telah menunjukkan saldo yang benar di

23
masing-masing akun dan siap digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan
keuangan.
7. Menyusun Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan mengenai kinerja keuangan, posisi keuangan dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari; Laporan
laba/rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (neraca) laporan arus kas
dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat untuk mengukur
kinerja keuangan suatu perusahaan.
8. Proses Jurnal Penutup
Akun-akun yang ada di laporan laba rugi yaitu akun pendapatan dan akun beban
merupakan akun-akun yang sifatnya sementara (akun nominal) untuk mewakili elemen
ekuitas pemilik didalam melakukan transaksi bisni selama satu periode akuntansi. Maka
pada akhir periode akun-akun pendapatan dan beban tersebut dikembalikan lagi ke
elemen ekuitas melalui proses penutupan yaitu dengan melakukan jurnal penutup dan
posting ke buku besar. Jurnal penutup adalah jurnal untuk menutup akun-akun
pendapatan dan akun-akun beban pada akhir periode.
9. Menyusun Neraca Saldo Penutupan
Setelah proses penutupan dilakukan yaitu menutup akun nominal, langkah selanjutnya
adalah menyusun neraca saldo penutupan. Neraca saldo penutupan adalah daftar saldo-
saldo setelah dilakukan proses penutupan sehingga saldo-saldo yang ada didalam neraca
saldo penutupan adalah saldo-saldo dari akun-akun neraca (asset,liabilitas, dan ekuitas).
Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa
proses penutupan dilakukan dengan benar dan memastikan bahwa saldo-saldo akun
tersebut siap digunakan untuk periode berikutnya.

24
Langkah-langkah dalam siklus akuntansi:

BUKTI TRANSAKSI

NERACA SALDO JURNAL HARIAN


PENUTUPAN

BUKU BESAR
JURNAL PENUTUP

NERACA SALDO
LAPORAN KEUANGAN

NERACA SALDO STLH JURNAL PENYESUAIAN


PENYESUAIAN

25
Pertanyaan dan Soal

1. Salah satu output dari suatu sistem informasi akuntansi adalah laporan
keuangan, sebutkan tujuan pembuatan laporan keuangan ?

2. Didalam membuat laporan keuangan harus berurutan untuk setiap komponen,


Sebutkan urutan - urutan didalam membuat Japoran keuangan ?

3. Jelaskan apa yang dinaksud dengan persamaan akuntansi ?

4. Persamaan akuntansi terdiri dari aset, liabilitas dan ekuitas, Sebutkan definisi
dari elemen-elemen didalam persamaan akuntansi tersebut ?

5. Berikan contoh transaksi - transaksi bisnis yang terjadi di internal elemen


aset dan elemen liabili tas ?

6. Sebutkan apa yang dimaksud dengan siklus akuntansi dan sebutkan tahapan -
tahapan yang ada didalam siklus akuntansi ?

7. Didalam siklus akuntansi terdapat tahapan menyusun neraca saldo penutupan,


sebutkan tujuan untuk membuat neraca saldo penutupan ?
Soal: 2

CITR@ - NET adalah Usaha jasa dalam bidang telekomunikasi yaitu warung internet
(warnet) yang melayani jasa : E-Mail, Chatting, Surfing, VoIP dan lain-lain.
Usaha tersebut yang dipimpin dan dikelola oleh Aris Hartono yang beralamat di Jl.
Sunda Kelapa No. 72 Jakarta. Usaha tersebut telah berdiri beberapa tahun yang lalu
di zona bisnis terpadu dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berikut saldo-
saldo buku besar usaha wartel per April 20XX :
1 Kas 31.000.000
2 Piutang Usaha 2.900.00
3 Beban Iklan 4.700.0000
4 Beban Gaj i Karyawan 6.000.000
5 Ekuitas - Aris Hartono 60.650.000
6 Prive - Aris Hartono 5.000.000
7 Beban Asuransi l.200.000
8 Beban Listrik dan air 1.100.000
9 Beban Telepon 21.500.000
10 HutangBank 12.000.000
11 Hutang Usaha 1.400.000
12 Peralatan Warnet 36.000.000
13 Beban Perlengkapan kantor 2.400.000
14 Beban Sewa 6.000.000
15 Beban Depresiasi 1.000.000
16 Beban Lain-Lain 750.000
17 Pendapatan Jasa
45.500.000

26
Pertanyaan:

Berdasarkan informasi saldo buku besar diatas, Saudara diminta untuk


Membuat:

1. laporan Laba/Rugi,

2. Laporan Perubahan Ekuitas dan

3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

27
BAB 3
PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS

Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mendiskripsikan jenis-jenis bukti transaksi kedalam bukti internal atau bukti eksternal
2. Merancang format buku jurnal umum
3. Mendiskripsikan langkah-langkah penjurnalan secara sistematis
4. Merancang format akun di buku besar
5. Mendiskripsikan langkah-langkah posting ke buku besar
6. Menyusun Neraca saldo dengan benar.

Tahapan awal dari siklus akuntansi adalah terjadinya peristiwa bisnis atan transaksi
bisnis yang direkam dalam bentuk bukti transaksi. Kemudian, bukti transaksi tersebut
dicatat secara berurutan kedalam buku harian atau jumal dan selanjutnya diposting ke
buku besar. Berdasarkan saldo - saldo akun di buku besar tersebut, selanjutnya disusun
neraca saldo. Didalam bab ini akan dibahas mengenai bukti transaksi bisnis, jurnal
umum, buku besar dan neraca saldo.

3.1 Bukti Transaksi

Banyak peristiwa bisnis yang terjadi di perusahaan, tetapi tidak semua tersebut sebagai
bukti transaksi. Langkah awal yang harns dilakukan untuk menentukan peristiwa bisnis
merupakan transaksi bisnis atau bukan adalah dengan mengidentifikasi peristiwa bisnis
tersebut. Peristiwa bisnis sebagai transaksi bisnis harus memenuhi kriteria antara lain :
peristiwa tersebut menyebabkan perubahan pada elemen - elemen yang ada di laporan
keuangan dan dapat diukur dengan satuan moneter. Selanjutnya mendokumentasikan
semua transaksi bisnis dalam bentuk bukti transaksi. Bukti berfungsi untuk merekam
transaksi bisnis dan menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas tirnbulnya transaksi
terse but. Bukti transaksi merupakan dokumen yang digunakan oleh perusahaan sebagai
dasar pencatatan didalam buku harian atau jurnal.

28
Berdasarkan sumber pembuatannya, bukti transaksi dibedakan menjadi dua yaitu :
dokumen yang digunakan untuk kepentingan di dalam perusahaan (dokumen internal) dan
dokumen yang melibatkan pihak luar perusahaan (dokumen eksternal).
Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang dibuat dan digunakan untuk
kepentingan internal perusahaan. Transaksi internal pada umumnya terjadi karena adanya
kebijakan akuntansi perusahaan.
Bukti transaksi ekternal adalah bukti transaksi yang digunakan sebagai dasar
untuk pencatatan akuntansi yang melibatkan transaksi kepada atau dari pihak luar
perusahaan. Berikut ini Contoh beberapa bukti transaksi adalah :
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah dokumen bisnis yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencatat kas yang diterima oleh perusahaan, biasanya berasal dari : penjualan produk
atau jasa tunai, menerima (pelunasan) piutang usaha dari para pelanggan,
penjualan aset tetap dan penerimaan-penerimaan lainnya.

Contoh Bukti Kas Masuk:

29
BKM No. : 05/BKM/XII/2014
Tanggal : 08 Desember 2014
JL Legian 474 Kuta

BUKTI KAS MASUK

Diterima Dari : Bapak Sudena (Penjualan Tunai)

Jumlah Diterima :
Seratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah

Keterangan : Penjualan tunai, invoice no 73/FP

165.000.000,00

Direktur, Kabag. Keuangan Dibukukan,

Suryasuana Kasmarini

2. Bukti Kas Keluar


Bukti kas keluar adalah dokumen bisnis dimana perusahaan telah mengeluarkan
kas secara tunai. Kas yang dikeluarkan biasanya digunakan untuk: membeli barang
dagangan, membayar (pelunasan) hutang usaha kepada pemasok, membayar gaji,
membayar pajak, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya. Misalnya : pada tanggal 5
Desember 2014 PT LEGIAN INDAH membayar rekening listrik, air dan telepon melalui
Bank Mandiri sebeser Rp. 2.750.000. maka bukti pengeluarn kas nya akan tampak sebagai
berikut:

30
BUKTI PENGELUARAN KAS

BKK No. :20/BKK/XII/2014


Tanggal : 5 Desember 2014
JL Legian 472 Kuta

BUKTI KAS KELUAR

Dibayarkan kepada : Bank Mandiri

Jumlah Dibayar :
Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah

Keterangan : Pembayaran rekening listrik, air, dan telepon bulan Desember 2014

Rp 2.750.000,00

Direktur, Kabag. Keuangan Dibukukan,

Suryasuana Kasmarini

3. BUKTI MEMORIAL
Bukti memorial merupakan bukti yang dibuat untuk keperluan di lingkungan
perusahaan, Biasanya bukti ini merupakan dokumen mengenai kebijakan - kebijakan
perusahaan yang digunakan untuk keperluan antar bagian atau antar departemen di
lingkungan perusahaan, Misalnya bukti transaksi untuk: mencatat depresiasi aset tetap
dari kepala bagian akuntansi kepada bagian pembukuan. Misalnya pada tanggal 31
Desember 2014 PT. LEGIAN INDAH mempunyai kebijakan perusahaan mengenai
depresiasi peralatan kantor dimana metode yang digunakan adalah metode garis
lurus sebesar Rp. 12.315.000 per tahun, maka bukti transaksi akan tampak segagai
berikut:

BM No. : 01/BM
JL Legian 472 Kuta Tanggal : 31 Desember 2014

Dari : Kepala Bagian Akuntansi


Untuk Bagian Pembukuan
Keterangan Depresiasi Peralatan Kantor untuk tahun 2014
sebesar 12.315.000

Direktur, Kabag. Keuangan Dibukukan,

Suryasuana Kasmarini

31
3. Bukti Faktur
Faktur adalah bukti transaksi dimana perusahaan telah melakukan penjualan barang
secasa kredit, Faktur tersebut dibuat oleh pihak penjual barang (perusahaan) yang
diberikan kepada pihak pembeli barang. Faktur dibuat secara lengkap, baik dari segi
jumlah 1embar (tembusan maupun isinya sehingga faktur tersebut dapat juga berfungsi
sebagai faktur pajak yang dapat digunakan untuk keperluan perpajakan (PPN)
Contoh Faktur Penjualan:

No. Faktur : 75/FP-121/XII/2014


JL Legian 472 Kuta Tanggal : 22 Desember 2014

Kepada : PT VISHNU Termin : 2/10, n/30


Jl Sudirman 1 Singaraja

FAKTUR PENJUALAN
Nama
No. Kuantitas Satuan Harga/ unit Total Harga
Barang
1 Ultra Aquatec 3 unit Rp 7.200.000,00 Rp 21.600.000,00
2 Ultra Nurisu 3 unit Rp 11.700.000,00 Rp 35.100.000,00
3 Oksigen bio 1 6 unit Rp 8.200.000,00 Rp 49.200.000,00
4 Oksigen bio 2 4 unit Rp 10.400.000,00 Rp 41.600.000,00

Sub Total Rp 147.500.000,00


PPN 10% Rp 14.750.000,00
Total Rp 162.250.000,00

Direktur, Kabag. Keuangan Dibukukan,

Suryasuana Kasmarini

4. BUKTI MEMO KREDIT


Memo kredit adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan karena pihak
pelanggan telah mengembalikan atau mengurangi nilai barang yang dibelinya karena
alasan - alasan tertentu misalnya rusak, tidak sesuai dengan pesanan dan disetujui oleh
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pengkreditan (pengurangan) akun
piutang usaha atas nama pelanggan tersebut.

32
5. BUKTI MEMO DEBET
Memo debet adalah bukti transaksi. yang dibuat oleh perusahaan karena
perusahaan telah melakukan pengembalian atau pengurangan nilai barang yang dibeli dari
pihak pemasok karena sesuatu hal misalnya rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan
oleh pihak pemasok disetujui. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pendebetan
(pengurangan) akun hutang usaha atas nama pemasok.

Contoh Bukti Memo Kredit

No. Faktur : MK-101/XII/2014


JL Legian 472 Kuta Tanggal : 23 Desember 2014

MEMOKREDIT

Nama Pembeli : PT. SINAR INDAH


Keterangan : Diterima Pengembalian barang dagangan dari pelanggan atas transaksi 11/12/2014

Nama
No. unit Type Harga/ unit Total Harga
Barang
1 Thosiba 2 satelit Rp 12.390.000,00 Rp 24.780.000,00

Penjualan Rp 24.780.000,00
PPN 10% Rp 2.478.000,00
Piutang Usaha Rp 27.258.000,00

Kepala Pemasaran,

Suryasuana

33
Contoh Bukti Memo Debet

No. Faktur : MD-100/XII/2014


JL Legian 472 Kuta Tanggal : 20 Desember 2014

MEMODEBET

Nama Pembeli : PT. INDAH


Keterangan : Dikembalikan barang dagangan kepada Pemasok(suplier) dari transaksi 18/12/2014

Nama
No. unit Type Harga/ unit Total Harga
Barang
1 ACER 3 satelit Rp 8.345.000,00 Rp 25.035.000,00

Pembelian Rp 25.035.000,00
PPN 10% Rp 2.503.500,00
Hutang Usaha Rp 27.538.500,00

Kepala Pembelian,

Surya

3.2 Penjurnalan (Pencatatan Bukti Transaksi)


Di atas telah dibahas, bahwa langkah pertama didalam siklus akuntansi
mendokumentasikan transaksi bisnis kedalam bukti transaksi. Berdasarkan bukti tersebut,
langkah selanjutnya adalah mencatat (membukukan) kedalam jurnal. Jurnal adalah media atau
formulir yang digunakan untuk mencatat bukti transaksi. Penjurnalan adalah pencatatan kedalam
jumal secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya
Didalam penjurnalan menyebabkan perubahan minimal dua akun atau lebih disisi debet (kiri)
dan disisi kredit (kanan) dengan nilai moneter yang sama dikedua sisi tersebut.
Bentuk standar dari jumal umum atau jurnal serba guna tersebut adalah sebagai
berikut :

PT LEGIAN INDAH
General Journal Page:001
Date Account Title Ref. Debit Credit

34
Mekanisme pencatatan didalam jurnal dan fungsi masing-masing kolom didalam jurnal umum
sebagai berikut:
1. Kolom Date (tanggal) merupakan kolom untuk mencatat tanggal terjadinya
transaksi. Didalam pencatatan transaksi, tanggal harus dicatat secara kronologis
atau urut tanggal terjadinya transaksi.
2. Kolom Account title (Nama akun), merupakan kolon untuk mencatat akun-akun yang
terpengaruh atas transaksi bisnis dan mencata diskripsi singkat mengenai transaksi
tersebut.
3. Kolom Ref, untuk mencatat nomor kode masing-masing akun pada saat melakukan
pempostingan sebagai bukti bahwa akun tersebut telah diposting ke buku besar.
4. Kolom Debet dan kolom Kredit, merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat nilai
dari masing-masing akun yang dipengaruhi oleh transaksi bisnis.
Untuk memberikan ilustrasi secara menyeluruh mengenai jurnal umum dan analisis transaksi,
berikut ini adalah Studio Foto yang bernama Bali Fotografy yang dimiliki oleh Surya yang
terletak di jalan Denpasar no 472 Jakarta Pusat. Berikut ini informasi mengenai transaksi
perusahaan selama bulan juni 2014
1 Juni, Surya menginvestasikan dana dan peralatan Photo masing-masing senilai
Rp.l0.000.000,- dan Rp. 15.000,000,- kedalam perusahaan sebagai modal awal.
Analisis transaksi :
Elemen aset mengalami kenaikkan berupa akun kas dan akun peralatan photo, karena
itu di debet masing -. masing sebesar Rp. 10.000.000 dan Rp. 15.000.000 demikian
juga elemen ekuitas mengalami kenaikkan berupa akun modal pemilik dan karena
itu di kredit sebesar Rp. 25.000.000 (10.000.000 + 15.000.000). Berdasarkan
analisis tersebut, maka pencatatan didalam jumal umum adalah sebagai berikut :

35
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 1 Kas 10.000.000
Peralatan Photo 15.000.000
Modal - Surya 25.000.000
(Penyetoran Modal awal - Surya)

3 Juni Menyewa salah satu ruangan di ITC Fatmawati Sebesar Rp, 2.000.000,- sebagai
ruang studio dan kantor secara tunai.

Analisis transaksi :

Elemen aset mengalami penurunan berupa akun k as dan karena itu di kredit
Rp. 2.000.000 demikian juga elemen ekuitas mengalami penurunan berupa akun
beban kantor dan karena itu di debet sebesar Rp. 2.000.000. Berdasarkan analisis
tersebut, pencatatan didalam jurnal umum adalah sebagai berikut :

Nama : Jurnal Umum Halaman: 001


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 3 Beban Sewa Kantor 2.000.000
Kas 2.000.000
(Membayar Sewa Ruangan scr tunai)

4 Juni Memasang iklan untuk memasarkan usahannya di harian pagi ibu kota sebesar Rp.
500.000,- secara tunai
Analisis transaksi:
Aset mengalami penurunan berupa akun kas dan karena itu di kredit sebesar Rp.
500.000 dan 'juga elemen ekuitas .mengalami penurunan berupa akun beban iklan dan
karena itu di debit sebesar Rp. 500.000. Berdasarkan analisis tersebut, maka pencatatan
didalam jurnal umum sebagai berikut :

36
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 4 Beban Iklan 500.000
Kas 500.000
(Membayar Iklan scr tunai)

7 Juni Membeli perlengkapan Photo senilai Rp. 750.000,- secara kredit


:Analisis transaksi :
Elemen aset mengalami kenaikkan berupa akun perlengkapan photo dan karen a itu
di debet sebesar Rp. 750.000 demikian juga elemen liabilitas mengalami kenaikkan
berupa akun hutang usaha dan karena itu di kredit sebesar Rp. 750.000.
Berdasarkan analisis tersebut, maka pencatatan didalam jurnal.umum adalah sebagai
berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 7 Perlengkapan Photo 750.000
Hutang Usaha 750.000
(Membeli Perlengkapan Photo scr
Kredit)

14 Juni Memperoleh pendapatan atas jasa photo yang telah diselesaikan kepada pelanggan
sebesar Rp.3.500.000 secara tunai.
Analisis transaksi:
Elemen aset mengalami kenaikkan berupa akun kas dan karena itu di debet
Rp. 3.500.000 demikian juga elemen ekuitas mengalami kenaikkan berupa akun
pendapatan dan karena itu di kredit sebesar Rp. 3.500.000. Berdasarkan analisis
tersebut, maka pencatatan didalam jumal umum adalah sebagai berikut :

37
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 14 Kas 3.500.000
Pendapatan Jasa 3.500.000
(Menerima pendapatan jasa scr
tunai)

18 Juni Membayar beban listrik dan telepon untuk operasional perusahaan


Rp. 400.000,-
Analisis transaksi :
Elemen aset mengalami penurunan berupa akun kas dan karen a itu di kredit
Rp. 400.000 demikian juga elemen ekuiatas mengalami penurunan berupa akun beban
listrik telpon dan karen a itu di debet sebesar Rp. 400.000. Berdasarkan analisis
tersebut, pencatatan didalam jumal umum adalah sebagai berikut :
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 18 Beban Listrik 400.000
Kas 400.000
(Membayar beban listrik & tlp)

22 Juni perusahaan meminjam dana ke Bank untuk meningkatkan usahanya sebesar


Rp.10.000.000,-
Analisis transaksi :
Elemen asset mengalami kenaikkan berupa akun kas dank arena itu di debet sebesar
Rp.10.000.000 demikian juga dengan elemen liabilitas mengalami kenaikkan berupa
akun hutang Ban dan karena itu di kredit sebesar Rp.10.000.000, maka pencatatan
dalam jurnal umum sebagai berikut:

38
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 22 Kas 10.000.000
Hutang Bank 10.000.000
(Meminjam Dana ke Bank)

25 Juni Mernbayar gaji karyawan perusahaan sebesar Rp. 700.000,-


Analisis transaksi:
Elemen asset mengalami penurunan berupa akun kas dank arena itu di kredit sebesar Rp.
700.000,- demikian juga elemen ekuitas mengalami penurunan berupa akun beban gaji dan
kerena itu di debet sebesar Rp.700.000,-. Berdasarkan analisis tersebut, maka pencatatan
dalam jurnal umu adalah sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 25 Beban Gaji 700.000
Kas 700.000
(Membayar Gaji Kepada Karyawan)

28 Juni Telah melaksanakan kontrak kerja mengenai pemotretan acara wisuda di


salah satu Perguruan Tinggi swasta di Jakarta sebesar Rp 10.500.000.-. Jasa pemotretan
tersebut belum diterima uangnya.
Analisfs 'transaksi :
Elemen aset mengalami kenaikkan berupa akun piutang usaha dan karena itu di debet
sebesar Rp. 10.500.000 demikian juga elemen ekuiatas mengalami kenaikkan berupa
akun pendapatan jasa dan karena itu di kredit sebesar Rp. 10. 500.000. Berdasarkan
analisis tersebut, pencatatan didalam jurnal umum adalah sebagai berikut :

39
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 28 Piutang Usaa 10.500.000
Pendapatan Jasa 10.500.000
(Memperoleh pendapatan secara
Kredit)

30 Juni Surya telah mengambil kas perusahaan untuk kepentingan sebesar


Rp. 1.000,000,-
Analisis transaksi :
Elemen aset mengalami penurunan berupa akun kas dan karena itu di kredit
Rp. 1.000.000 demikian juga elemen ekuitas mengalami penurunan berupa akun prive
dan karena itu di debet sebesar Rp. 1.000.000. Berdasarkan analisis tersebut, maka
pencatatan didalam jurnal umum adalah sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 30 Prive - Surya 1.000.000
Kas 1.000.000
(Pengambilan kas untuk pribadi
Pemilik)

30 Juni Pedengkapan photo yang telah digunakan sebesar Rp. 500.000


Analisis Transaksi :
Elemen asset mengalami penurunan berupa akun perlengkapan photo dan karena itu
di kredit Rp 500.000 demikian juga elemen ekuitas mengalami penunman berupa akun
beban photo dan karena itu di debet sebesar Rp. 500.000. Berdasarkan analisis tersebut,
pencatatan didalam jumal umum adalah sebagai berikut :

40
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 30 Beban Perlengkapan Photo 500.000
Perlengkapan Photo 500.000
(Penggunaan Perlengkapan photo)

Ringkasan transaksi bisnis yang dicatat ke dalam jurnal umu untuk studio photo Bali
photography
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 1 Kas 10.000.000
Peralatan Photo 15.000.000
Modal - Surya 25.000.000
(Penyetoran Modal awal - Surya)
3 Beban Sewa Kantor 2.000.000
Kas 2.000.000
(Membayar Sewa Ruangan scr tunai)
4 Beban Iklan 500.000
Kas 500.000
(Membayar Iklan scr tunai)
7 Perlengkapan Photo 750.000
Hutang Usaha 750.000
(Membeli Perlengkapan Photo scr
Kredit)
14 Kas 3.500.000
Pendapatan Jasa 3.500.000
(Menerima pendapatan jasa scr
tunai)
18 Beban Listrik 400.000
Kas 400.000
(Membayar beban listrik & tlp)

41
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 22 Kas 10.000.000
Hutang Bank 10.000.000
(Meminjam Dana ke Bank)
25 Beban Gaji 700.000
Kas 700.000
(Membayar Gaji Kepada Karyawan)
28 Piutang Usaa 10.500.000
Pendapatan Jasa 10.500.000
(Memperoleh pendapatan secara
Kredit)
30 Prive - Surya 1.000.000
Kas 1.000.000
(Pengambilan kas untuk pribadi
Pemilik)
30 Beban Perlengkapan Photo 500.000
Perlengkapan Photo 500.000
(Penggunaan Perlengkapan photo)

3.3 POSTING KE BUKU BESAR


Buku besar (general ledger) merupakan kumpulan akun-akun yang saling
berhubungan. Jumlah dan nama akun yang digunakan di buku besar berbeda-beda antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, hal tersebut tergantung pada sifat, jenis
dan bentuk perusahaan.
Bentuk Akun
Bentuk akun tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan, berdasarkan
bentuknya akun-akun yang ada di buku besar adalah sebagai berikut:
- Bentuk skontro (skontro berlajur dan skontro T sederhana)
- Bentuk Staffel ( Staffel bersaldo tunggal dan staffel bersaldo rangkap)
Contoh akun bentuk skontro:

42
a. Bentuk skontro berlajur
Date Explanation Ref Debit Date Explanation Ref Credit

b. Bentuk skontro T sederhana

Contoh akun bentuk Staffel


a. Bentuk Staffel bersaldo tunggal

Date Explanation Ref Debit Credit Saldo

b. Bentuk staffel bersaldo rangkap

Date Explanation Ref Debit Credit Balance


Debit Credit

SIFAT AKUN
Berdasarkan sifatnya, akun-akun yang ada di buku besar dapat digolongkan
menjadi:

43
1. Akun Riil
Akun riil adalah akun-akun yang bersifat permanen (permanent account), dimana
akun-akun tidak ditutup pada saat menyusun laporan keuangan. Akun riil
merupakan akun-akun yang ada di laporan posisi keuangan yaitu akun asset,
liabilitas dan ekuitas misalnya akun: kas, piutang usaha, perlengkapan, perlatan,
hutang usaha, hutang bank, modal pemilik
2. Akun Nominal
Akun nominal adalah akun-akun yang bersifat sementara (temporary account),
dimana akun-akun tersebut dibentuk selama periode berjalan dan ditutup setelah
menyusun laporan keuangan pada akhir periode. Akun nominal merupakan akun-
akun yang ada pada laporan laba rugi dan atau laporan perubahan ekuitas. Misalnya
akun: pendapatan jasa, pendapatan bunga, beban gaji, beban iklan, beban listrik,
beban bunga.

Akun Aset

Akun Liabilitas
Akun Riil

Akun Ekuitas

Sifat Akun

Akun Pendapatan

Akun beban
Akun Nominal

Akun Prive

44
DAFTAR AKUN (Chart of Account)
Daftar akun adalah daftar yang berisikan akun-akun (nama akun dan nomor akun) yang
dimiliki oleh suatu perusahaan. Biasanya nama akun dan nomor akun diurutkan
berdasarkan urutan didalam persamaan akuntansi yaitu: asset, liabilitas, dan ekuitas.
1. Akun - Akun didalam Elemen Aset
Aset adalah sumberdaya yang dirniliki oleh perusahaan yang dapat digunakan dimasa
yang akan datamg. Akun - akun pada elemen aset digolongkan kedalam dua sub
golongan yaitu aset lancar dan aset tidak lancar (aset tetap). Suatu aset dikatakan
sebagai aset lancar bilamana akan direalisasikan dalam sikIus operasional normal
suatu perusahaan (maksimum 12 bulan). Susunan akun di aset lancar dilakukan
berdasarkan tingkat kelancaran atau tingkat likuiditasnya misalnya akun : kas, piutang
usaha, perIengkapan. Sedangkan akun - akun di aset tetap susunannya dilakukan
berdasarkan kekekalan penggunaan aset tersebut (yang tidak termasuk kategori aset
lancar) misalnya akun : tanah, bangunan, kendaraan, peralatan kantor.
2. Akun-Akun didalam Elemen Liabilitas
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar dimasa yang akan datang sebagai akibat dari
transaksi saat ini. Di golongkan menjadi liabilitas jangka pendek (lancar) dan liabilitas
jangka panjang.
3. Akun-akun didalam Elemen Ekuitas
Ekuitas adalah klaim pemilik terhadap kekayaan bersih perusahaan (selisih antara jumlah
kekayangan dengan kewajiban). Untuk perusahaan perorangan, akun-akun yang ada
didalam elemen ekuitas disajikan di laporan perubahan ekuitas dan dilaporan posisi
keuangan.
4. Akun-akun didalam Elemen Penghasilan
Penghasilan adalah pendapatan yang diperoleh selama suatu periode akuntansi dari kegiatan
bisnis yang mengakibatkan penambahan ekuitas yang bukan dari penambahan modal
pemilik. Pendapatan (penghasilan) digolongkan kedalam dua sub golongan yaitu:
pendapatan utama (pendapatan operasional) dan pendapatan non operasional.

45
5. Akun-akun didalam Elemen Beban
Beban adalah pengeluaran pengeluaran yang dilakukan selama suau periode akuntansi dari
kegiatan bisnis yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas yang bukan berasal dari
pengurangan modal pemilik. Elemen beban digolongkan menjadi dua sub golongan yaitu
beban operasional dan beban non operasional.
Berikut ini contoh chart of account (Daftar Akun):

1. ASET 3 EKUITAS
11 AKSET LANCAR 3101 MODAL INTAN
1101 KAS 3102 PRIVE INTAN
1102 PIUTANG USAHA
1103 PERLENGKAPAN SALON 4 PENDAPATAN
1104 PERALATAN SALON 41 PENDAPATAN OPERASIONAL
12 ASET TETAP BERWUJUD 4101 PENDAPATAN JASA
1201 TANAH 42 PENDAPATAN NON OPERASIONAL
1202 BANGUNAN 4201 PENDAPATAN BUNGA
1203 KENDARAAN 4202 PENDAPATAN SEWA
13 ASET TETAP TIDAK BERWUJUD 5 BEBAN
1301 GOODWILL 51 BEBAN OPERASI
2 KEWAJIBAN 5101 BEBAN GAJI
21 HUTANG LANCAR 5102 BEBAN IKLAN
2101 HUTANG USAHA 5103 BEBAN LISTRIK, AIR, TELEPON
2102 HUTANG WESEL 52 BEBAN NON- OPERASI
22 HUTANG JANGKA PANJANG 5201 BEBAN BUNGA
2201 HUTANG BANK
2202 HUTANG OBLIGASI

PROSES POSTING KE BUKU BESAR


Dalam siklus akuntansi, setelah pencatatan di buku jurnal langkah selanjutnnya
adalah pencatatan di buku besar. Posting adalah suatu proses untuk memindahkan akun-
akun yang ada di buku jurnal kedalam akun-akun yang sama di buku besar.

46
Langkah-langkah posting:
1. Memindahkan tanggal yangada di jurnal uomum ke dalam kolom tanggal di akun-
akun yang bersangkutan.
2. Memindahkan jumlah nilai debet pada jurnal umum ke dalam kolom debet di akun
yang bersangkutan kemudian memberikan penjelasan singkat di kolom keterangan.
3. Memberikan tanda bukti pempostingan di jurnal umum dengan menulis nomor akun
di kolom refrensi (ref). demikian juga di akun yang bersangkutan dengan menulis
halaman jurnal umum di kolom refrensi (ref).
4. Memindahkan jumlah nilai kredit pada jurnal umum ke dalam kolom kredit di akun
yang bersangkutan kemudian memberi penjelasan singkat pada kolom keterangan.
5. Memberikan tanda bukti pempostingan di jurnal umum dengan menulis nomor akun
di kolom refrensi (ref). demikian juga di akun yang bersangkutan dengan menulis
halaman jurnal umum di kolom refrensi (ref)
Iluatrasi Posting: 1 maret diterima piutang 3.000.000 oleh surya kencana service

SURYA KENCANA SERVICE


Nama : jurnal Umm Halaman : 01

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


01- Mar Kas 1101 3.000.000
Piutang usaha 1102 3.000.000
(menerima pelunasan piutang)

NAMA AKUN :KAS NO. AKUN : 1101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 25.000.000
01- Mar Menerima pelunasan piutang JU 1 3.000.000 28.000.000

NAMA AKUN : PIUTANG USAHA NO. AKUN : 1102


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 8.500.000
01- Mar Meneria pelunasan piutang JU 1 3.000.000 5.500.000

47
Berikut merupakan gambaran secara menyeluruh posting dari jurnal umum ke buku besar untuk
perusahaan jasa SURYA KENCANA SERVICE adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa service mobil

SURYA KENCANA SERVICE


JURNAL UMUM
PERIODE MARET 2013 Halaman:1

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


01- Mar Kas 1101 3.000.000
Piutang usaha 1102 3.000.000
(menerima pelunasan piutang)
03- Mar Kas 1101 6.000.000
Pendapatan jasa 4101 6.000.000
(menerima pendapatan atas jasa)
05- Mar Hutang Bank 2102 250.000
Beban bunga 5202 150.000
Kas 1101 400.000
(membayar hutang bank dengan pokok
pinjaman 250.000 da bunga 150.000)
06- Mar Hutang Usaha 2101 1.500.000
Kas 1101 1.500.000
(membayar hutang kepada suplier)
07- Mar Perlengkapan bengkel 1103 4.500.000
kas 1101 4.500.000
(membeli perlengkapan bengkel tunai)
10- Mar beban asuransi 5104 250.000
Kas 1101 250.000
(membayar beban asuransi perusahaan)
11- Mar beban iklan 5103 650.000
Kas 1101 650.000
(memasang iklan di harian Balipost tunai)
14- Mar beban listrik, air, dan telepon 5102 1.250.000
Kas 1101 1.250.000
(membayar beban listrik, air dan telepon)

48
Halaman : 2
15- Mar kas 1101 14.500.000
pendapatan jasa 4101 14.500.000
(menerima pendapatan atas jasa service
kendaraan tunai)
18- Mar beban kebersihan dan keamanan 5107 300.000
Kas 1101 300.000
(membayar beban kebersihan dan
keamanan)
21- Mar Perlengkapan kantor 1104 2.000.000
hutang usaha 2101 2.000.000
(membeli perlengkapan kantor kredit)
23- Mar kas 1101 1.500.000
piutang usaha 1102 1.500.000
(menerima pelunasan piutang usaha)
26- Mar kas 1101 15.000.000
piutang usaha 1102 8.500.000
pendapatan jasa 4101 23.500.000
(kontrak kerja denga PT. Matahari
23.500.000, 15.000.000 dibayar tunai,
8.500.000 dibayar kemudian)
27- Mar Hutang usaha 2101 1.500.000
kas 1101 1.500.000
(melakukan pelunasan hutang usaha)
28- Mar beban gaji karyawan 5101 4.000.000
kas 1101 4.000.000
(membayar gaji karyawan)
29- Mar prive- surya 3102 3.000.000
kas 1101 3.000.000
(pengambilan dana pribadi oleh Surya)

49
Halaman :3
31- Mar beban perlengkapan bengkel 5106 5.000.000
perlengkapan bengkel 1103 5.000.000
(perlengkapan bengkel yang telah dipakai)
31- Mar beban perlengkapan kantor 5105 3.000.000
perlengkapan kantor 1104 3.000.000
(perlengkapan kantor yang telah dipakai)
31- Mar beban depresiasi peralatan kantor 5108 250.000
akumulasi depresiasi peralatan kantor 1205 250.000
(tambahan beban depresiasi peralatan kantor)
31- Mar beban depresiasi peralatan bengkel 5109 675.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Bengkel 1207 675.000
(tambahan beban depresiasi peralatan bengkel)
31- Mar beban depresiasi kendaraan 5110 2.000.000
akumulasi depresiasi kendaraan 1209 2.000.000
(tambahan beban depresiasi kendaraan)
31- Mar beban depresiasi bangunan 5111 850.000
akumulasi depresiasi bangunan 1203 850.000
(tambahan beban depresiasi bangunan)
JUMLAH 79.625.000 79.625.000

Setelah transaksi bisnis dicatat kedalam jurnal umum secara kronologis, langkah selanjutnnya
adalah memposting kea kun-akun yang sesuai. Berdasarkan contoh diatas, maka posting dari
jurnal umum ke masing-masing akun adalah sebagai berikut:

50
KAS 1101
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 25.000.000
01- Mar Menerima pelunasan piutang JU 1 3.000.000 28.000.000
03- Mar Menerima pendapatan jasa JU 1 6.000.000 34.000.000
05- Mar Membayar hutang bank dengan pokok JU 1 400.000 33.600.000
pinjaman 250.000 dan bunga 150.000
06- Mar Membayar hutang kepada suplier JU 1 1.500.000 32.100.000
07- Mar Membeli perlengkapan bengkel tunai JU 1 4.500.000 27.600.000
10- Mar Membayar beban asuransi perusahaan JU 1 250.000 27.350.000
11- Mar Membayar beban iklan JU 1 650.000 26.700.000
14- Mar Membayar beban listrik, air, dan telepon JU 1 1.250.000 25.450.000
15- Mar Menerima pendapatan jasa tunai JU 2 14.500.000 39.950.000
18- Mar Membayar beban kebersihan dan keamanan JU 2 300.000 39.650.000
23- Mar Menerima pelunasan piutang usaha JU 2 1.500.000 41.150.000
26- Mar Menerima pendapatan jasa 23.500.000, JU 2 15.000.000 56.150.000
15.000.000 tunai, sisanya dibayar kemudian JU 2
27- Mar Membayar hutang usaha JU 2 1.500.000 54.650.000
28- Mar Membayar gaji karyawan JU 2 4.000.000 50.650.000
29- Mar Pengambilan dana pribadi oleh Surya JU 2 3.000.000 47.650.000

PIUTANG USAHA 1102


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 8.500.000
01- Mar Meneria pelunasan piutang JU 1 3.000.000 5.500.000
23- Mar Meneria pelunasan piutang JU 2 1.500.000 4.000.000
26- Mar Menerima pendapatan jasa 23.500.000, JU 2 8.500.000 12.500.000
15.000.000 tunai, sisanya dibayar kemudian

51
PERLENGKAPAN BENGKEL 1103
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 3.000.000
07- Mar Pembelian tunai JU 1 4.500.000 7.500.000
31- Mar Perlengkapan bengkel yang telah dipakai JU 3 5.000.000 2.500.000

PERLENGKAPAN KANTOR 1104


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 2.000.000
21- Mar Pembelian kredit JU 1 2.000.000 4.000.000
31- Mar Perlengkapan kantor yang telah dipakai JU 1 3.000.000 1.000.000

TANAH 1201
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 75.000.000

BANGUNAN 1202
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 85.000.000

AKUMULASI DEPRESIASI BANGUNAN 1203


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 2.250.000
31- Mar Tambahan beban depresiasi bangunan JU 3 850.000 3.100.000

PERALATAN KANTOR 1024


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 12.500.000

52
AKUMULASI DEPRESIASI PERALATAN KANTOR 1205
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 625.000
31- Mar Tambahan beban depresiasi peralatan kantor JU 3 250.000 875.000

PERALATAN BENGKEL 1206


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 45.000.000

AKUMULASI DEPRESIASI PERALATAN BENGKEL 1207


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 2.500.000
31- Mar Tambahan beban depresiasi peralatan JU 3 675.000 3.175.000
bengkel

KENDARAAN 1208
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 50.000.000

AKUMULASI DEPRESIASI KENDARAAN 1209


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 10.000.000
31- Mar Tambahan beban depresiasi kendaraan JU 3 2.000.000 12.000.000

HUTANG USAHA 2101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 5.000.000
06- Mar Membayar hutang kepada suplier JU 1 1.500.000 3.500.000
21- Mar Membeli perlengkapa kantor kredit JU 2 2.000.000 5.500.000
27- Mar Melakukan pelunasan hutang usaha JU 2 1.500.000 4.000.000

53
HUTANG BANK 2102
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 15.000.000
05- Mar Membayar hutang bank dengan pokok JU 1 250.000 14.750.000
pinjaman 250.000 dan bunga 150.000

EKUITAS- SURYA 3101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 270.625.000

PRIVE - SURYA 3102


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
29- Mar Pengambilan kas untuk pribadi oleh Surya JU 2 3.000.000 3.000.000

PENDAPAT JASA 4101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
03- Mar Menerima pendapatan jasa JU 1 6.000.000 6.000.000
15- Mar Menerima pendapatan jasa JU 1 14.500.000 20.500.000
26- Mar Menerima pendapatan jasa 23.500.000, JU 2 23.500.000 44.000.000
15.000.000 tunai, sisanya dibayar kemudian

BEBAN GAJI KARYAWAN 5101


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
28- Mar Membayar gaji karyawan JU 2 4.000.000 4.000.000

BEBAN LISTRIK AIR DAN TELEPON 5102


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
14- Mar Membayar listrik air dan telepon JU 1 1.250.000 1.250.000

54
BEBAN IKLAN 5103
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
11- Mar Membayar beban iklan JU 1 650,000 650,000

BEBAN ASURANSI 5104


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
10- Mar Membayar beban asuransi perusahaan JU 1 250,000 250,000

BEBAN PERLENGKAPAN KANTOR 5105


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31- Mar Perlengkapan kantor yang telah dipakai JU 3 3,000,000 3,000,000

BEBAN PERLENGKAPAN BENGKEL 5106


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31- Mar Perlengkapan bengkel yang telah dipakai JU 3 5,000,000 5,000,000

BEBAN KEBERSIHAN DAN KEAMANAN 5107


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
18- Mar Membayar beban kebersihan dan keamanan JU 2 300,000 300,000

BEBAN DEPRESIASI PERALATAN KANTOR 5108


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31- Mar Tambahan beban depresiasi peralatan kantor JU 3 250,000 250,000

BEBAN DEPRESIASI PERALATAN BENGKEL 5109


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31- Mar Tambahan beban depresiasi peralatan JU 3 675,000 675,000
bengkel

BEBAN DEPRESIASI KENDARAAN 5110


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31- Mar Tambahan beban depresiasi kendaraan JU 3 2,000,000 2,000,000

BEBAN DEPRESIASI BANGUNAN 5111


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
31- Mar Tambahan beban depresiasi bangunan JU 3 850,000 850,000

BEBAN BUNGA 5201


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
5- Mar Membayar hutang bank dengan pokok JU 1 150,000 150,000
pinjaman 250.000 dan bunga 150.000

55
MENYUSUN NERACA SALDO
Setelah proses posting, maka langkah selanjutnya adalah memastikan adanya saldo
di masing-masing akun pada akhir periode. Neraca saldo adalah daftar akun-akun di buku
besar yang mempunyai nilai atau saldo pada saat tertentu. Tujuan menyusun neraca saldo
adalah memastikan bahwa tidak ada kesalahan didalam memposting nilai dari jurnal umum
ke buku besar. Dimana jumlah total debet dan kredit adalah sama sehingga dapat digunakan
sebagai dasar menyusun laporan keuangan.
Berdasarkan ilutrasi posting diatas, berikut adalah neraca saldo Surya Kencana
Service per 31 Maret 2013

56
SURYA KENCAA SERVICE
NERACA SALDO
PER 31 MARET 2013
KODE NAMA AKUN DEBIT KREDIT
1101 Kas 47.650.000
1102 Piutang usaha 12.500.000
1103 Perlengkapan bengkel 2.500.000
1104 Perlengkapan kantor 1.000.000
1201 Tanah 75.000.000
1202 Bangunan 85.000.000
1203 Akumulasi Depresiasi bangunan 3.100.000
1204 Peralatan kantor 12.500.000
1205 Akumulasi depresiasi peralatan kantor 875.000
1206 Peralatan bengkel 45.000.000
1207 Akumulasi depresiasi peralatan bengkel 3.175.000
1208 Kendaraan 50.000.000
1209 Akumulasi depresiasi kendaraan 12.000.000
2101 Hutang usaha 4.000.000
2102 Hutang bank 14.750.000
3101 Ekuitas - Surya 270.625.000
3102 Prive - Surya 3.000.000
4101 Pendapatan Jasa 44.000.000
5101 Beban gaji karyawan 4.000.000
5102 Beban listrik air dan telepon 1.250.000
503 Beban iklan 650.000
5104 Beban asuransi 250.000
5105 Beban perlengkapan kantor 3.000.000
5106 Beban perlengkapan bengkel 5.000.000
5107 Beban kebersihan dan keamanan 300.000
5108 Beban depresiasi peralatan kantor 250.000
5109 Beban depresiasi peralatan bengkel 675.000
5110 Beban depresiasi kendaraan 2.000.000
5111 Beban depresiasi bangunan 850.000
5202 Beban bunga 150.000
JUMLAH 352.525.000 352.525.000

57
Pertanyaan-Pertanyaan
1. Bukti transaksi merupakan dokumen yang digunakan oleh perusahaan sebagai
dasar pencatatan didalarn buku harian atau jurnal. Sebutkan bukti transaksi
berdasarkan sumbemya dan berikan contohnya ?
2. Pencatatan transaksi bisnis kedalam jumal rnendasarkan pada metode
pencatatan berpasangan. Sebutkan, apa yang dimaksud dengan metode
pencatatan berpasangan (Double Entry] ?
3. Didalam jurnal terdapat kolorn "ref' (referensi), sebutkan apa fungsi dari "ref'
proses penjurnalan ?
4. Sebutkan perbedaan antara akun riil dengan akun nominal?
5. Apa yang dirnaksud dengan.neraca saldo ? Apa tujuan dari menyusun neraca saldo ?

Soal Latihan
Soal-1
RISKA SALON adalah suatu usaha jasa salon untuk wanita dan laki-Iaki yang
melayani antara lain: Potong rambut, creambath, keriting rambut, cat rambut,
lulur, cuci muka (fecial), merias wajah dan lain-lain, Usaha tersebut berdiri
pada bulan Juni 20XX dan dikelola oleh Riska Chandra yang beralamat di
jalan Surapati Denpasar. Transaksi-transaksi perusahaan selama bulan juni 20XX
adalah sebagai berikut :

Juni 1 Riska C.D menginvestasikan dananya kedalam perusahaan dengan


membuka rekening giro di Bank Artha Sentosa sebagai modal awal
sebesar Rp. 10.000.000. (BT - 01 )
2 Menyewa sebuah ruangan (Kantor) untuk usaha disebuah plaza secara
tunai sebesar Rp. 2.000.000. (BT - 02 ).
4 Membeli peralatan Kantor seperti rneja, kursi, kaca cermin,
komputer sebesar Rp. 4.500.000. dengan rincian : sebesar Rp.2.000.000.
dibayar tunai sisanya dibayar satu bulan kemudian. (BT - 03 )
4 Membeli Peralatan salon (Hairdryer, jepitan rambut, gunting,
sisir) sebesar Rp. 3.500.000. secara kredit. (BT - 04 ).

58
5 Membeli perlengkapan salon seperti : shampo, cream, hairspray, cat
rambut, hair tonic dan lain-lain sebesar Rp. 750.000. secara tunai, (BT-
05).
7 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rambut, creambath)
selama satu minggu sebesar Rp. 850.000. secara tunai. ( BT - 06 ).
10 Memasang iklan di harian ibukota seperti kompas, media indonesia
dan republika sebesar Rp. 450.000. secara tunai, ( BT - 07 ).
12 Membayar beban listrik, air dan telepon sebesar Rp. 400.000
(BT - 08).
14 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rambut, cat rambut,
creambath, cuci muka) selama satu minggu sebesar Rp. 1.850.000. secara
tunai. ( BT - 09 ).
J 7 Membayar beban asuransi perusahaan sebesar Rp. 150.000. ( BT - 10).
18 Perusahaan rnelakukan pinjaman ke Bank Artha Sentosa untuk
meningkatkan usahanya sebesar Rp. 10.000.000. (BT - 11 ).
20 Membayar hutang atas pembelian peralatan salon yang dilakukan pada
tanggal 4 sebesar Rp. 2.000.000. ( BT - 12 ).
21 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rarnbut, cat rambut,
creambath, muka, keriting rambut) selama satu minggu sebesar Rp.
2.650.000. dan melakukan rias wajah secara rombongan dari instansi
pemerintah dalarn acara resepsi yang dibayar di kemudian sebesar Rp.
850.000. (BT - 13 ).
23 Pemilik mengambil dana perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 1.000. (BT -14).
25 Membayar beban gaji karyawan perusahaan sebesar Rp. 900.000. ( BT -
15 ).
28 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rarnbut, erearnbath, cuci
muka) selama satu minggu sebesar Rp. 2.800.000. seeara tunai. (BI - 16 ).
30 Perlengkapan salon yang telah dipakai sebesar Rp. 700.000. (BT - 17 ).

59
Informasi tambahan :
Akun-akun yang dipergunakan dalam perusahaan adalah : 101. Kas, 102. Piutang
usaha, 104. Perlengkapan Salon, 111. Peralatan Salon, 112. Peralatan Kantor, 211
Hutang usaha, 212 Hutang bank, 311 Ekuitas-Riska, 312 Prive-Riska, 411 Pendapatan jasa salon,
511 beban gaji karyawan, 512 Beban Perlengkapan salon, 513 Beban listrik, air dan telpon, 514
Beban Asuransi, 515 Beban Iklan, 516 Beban Sewa.

Soal-2
Sutamar, setelah lulus dari kuliah di fakultas teknik salah satu universitas terkemuka di
Denpasar, mendirikan sebuah biro jasa yang diberi nama BIRO KONSULTAN TARMAN
Biro jasa ini bergerak dibidang perencanaan bangunan sesuai dengan bidangnya yaitu
teknik arsitek, yang terletak di Jl. Griya 34 Denpasar. Usaha tersebut telah berdiri tahun
yang lalu dan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Dibawah ini adalah dari
buku besar yang dimiliki biro jasa tersebut per tanggal: 30 November 20XX.
1. kas 36.500.000
2. Piutang Usaha 15.000.000.
3. Persediaan Perlengkapan kantor 3.750.009
4. Hutang Usaha 14.000.000
5. Hutang Bank 17.500.000.
6. Tanah 65.500.000.
7. Bangunan 85.000.000
8. Akumulasi Depresiaasi Bangunan 8.500.000
9 Peralatan Gambar 15.500.000
10 Akum. Depresiasi Peralatan gambar 1.550.000
11 Modal-Sutamar 179.700.000
Berikut adalah transaksi-transaksi bisnis perusahaan yang terjadi selama bulan Desember
20XX :
1. Menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp. 2.750.000 (Bukti
No. 01)

60
1. Membeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 450.000. Dari jumlah tersebut sebesar Rp.
200.000. dibayar tunai dan sisanya dibayar kemudian. (Bukti No. 02)
2. Melunasi hutang us aha kepada pemasok sebesar Rp. 1.500.000. (Bukti No. 03)
4. Menerima kas atas Pendapatan jasa perencanaan gambar dari pelanggan sebesar Rp.
4.500.000. (Bukti No. 04)
6. Membayar hutang Bank sebesar Rp. 1.500.000. dengan rincian sebesar Rp.
1.000.000 angsuran pokok dan sisanya beban bunga. (Bukti No. 05)
7. Membayar gaji karyawan (gaji draftman ) sebesar Rp. 750.000. (Bukti No. 06)
8. Membayar beban Iistrik sebesar Rp. 250.000. (Bukti No. 07)
11. Menerima kas atas pendapatan jasa perencanaan gambar yang berasal dari
pelanggan sebesar Rp. 7.500.000. (Bukti No. 08)
14. Membayar gaji karyawan ( gaji draftman) sebesar Rp. 750.000.(Bukti No. 09)
15. Membeli peralatan gambar ( meja garnbar ) sebesar Rp. 4.500.000 secara kredit.
(Bukti No. 10)
17. Membayar beban air sebesar Rp. 150.000. dan beban telepon sebesar
Rp. 600.000. (Bukti No. 11)
20. Menyerahkan pekerjaan perencanaan gambar kepada pelanggan dan akan dibayar
kemudian sebesar Rp. 8.000.000. (Bukti No. 12)
21. Mernbayar gaji karyawan ( gaji draftman ) sebesar Rp. 750.000.(Bukti No.
23. Memasang iklan di harian ibukota selarna 3 hari sebesar Rp. 200.000 dibayar
tunai.(Bukti No. 14)
24. Melunasi hutang kepada pemasok sebesar Rp. 1.500.000. (Bukti No. 15)
25. Membayar gaji karyawan ( gaji administrasi ) perusahaan sebesar Rp.2.500.000.
(Bukti No. 16)
27. Sutamar mengambil nang perusahaan sebesar Rp. 1.500.000 untuk keperluan
pribadi. (Bukti No. 17)
28. Membayar gaji karyawan ( gaji draftman ) sebesar Rp. 750.000.(Bukti No. 18)
29. Membayar rnacam-macam beban ( sumbangan dan iuran ) sebesar Rp. 250.000.
Bukti No. 19)

61
29. Menerima kas atas pendapatan jasa perencanaan gambar yang telah diselesaikan
sebesar Rp. 5.000.000. (Bukti No. 20)
31 Perlengkapan kantor yang belum terpakai sebesar Rp. 2.750.000. (Bukti No. 21)
31. Depresiasi bangunan dan peralatan garnbar masing-masing sebesar Rp.425.000.
dan sebesar Rp. 775.000. (Bukti No. 22)

Informasi tambahan :
Akun-akun yang disediakan untuk mencatat transaksi perusahaan adalah sebagai
berikut :
101. Kas, 103. Piutang Usaha, 105. Perlenngkapan Kantor, 110. Tanah, 111.
Bangunan ,112. Akumulasi depresiasi Bangunan, 113. Peralatan Gambar, 114.
akumulasi Depresiasi Peralatan Gambar, 201. Hutang Usaha, 202. Hutang Bank,
301. Modal - Sutamar, 302. Prive - Sutamar, 401. Pendapatan jasa, 501. Beban gaji
karyawan, 502. Beban listrik. air dan telepon, 503. Beban advertensi, 504. Beban
p erlengkapan kantor, 505. Beban Depresiasi bangunan, 506. Beban Depresiasi Peralatan
gambar, 507. Beban bunga, 508. Beban serba-serbi,

Pertanyaan :
Berdasarkan informasi diatas, saudara diminta untuk :
I. Mencatat kedalam jurnal Umum,
2. Memposting jurnal tersebut kedalam akun-akun yang sesuai,
3. Menyusun neraea saldo pada akhir periode.

62
BAB 4
PROSES PENYESUAIAN (ADJUSTMEN)

Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan perlunya penyesuaian
2. Membedakan system pencatatan akuntansi
3. Membedakan type-type penyesuaian
4. Menyiapkan jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar
5. Menyusun neraca saldo penyesuaian

Setelah mendapatkan saldo-saldo dari masing-masing buku besar, maka hasil nya
tersebut sudah dapat dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Namun pada akhir periode
masih ada transaksi yang perlu di update atau di perbaharui agar laporan keuangan
menunjukkan posisi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan
laporan yang benar perlu dilakukan penyesuaian - penyesuaian pada akhir periode
melalui jurnal penyesuaian. Pada bab ini akan dibahas mengena sistem pencatatan
akuntansi, type - type penyesuaian, jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar
sampai dengan neraca saldo penyesuaian.

4.1 Sistem Pencatatan Akuntansi


untuk mencatat dan melaporkan penghasilan dan beban perusahaan dapat
menggunkan dasar kas (cash basis) ataupun dasar akrual (accrual basis). Cash basis
apabila semua penghasilan dicatat apabila benar-benar diterima secara tunai, demikian juga
dengan beban dicatat apabila benar-benar dikeluarkan secara tunai Sehingga, laba dihitung
berdasarkan selisih antara penerimaan kas (penghasilan) dan pengeluaran kas
( beban) selama satu periode akuntansi. Namun dalam praktik akuntansi, pencatatan
yang menggunakan dasar kas mengalami banyak kelemahan, oleh karena itu dasar kas
(Cash basis) bukan bagian dari prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sistem pencatatan yang menggunakan dasar akrual (acrual basis) dimana
penghasilan dicatat pada saat diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan kas
(uang tunai) akan diterima. Demikian juga dengan beban dicatat pada saat terjadinya
tanpa menunggu pengeluaran kas (uang tunai) dilakukan. Laba bersih yang dihasilkan

63
dengan menggunakan dasar akrual berdasarkan selisih antara seluruh penghasilan yang
diperoleh selama satu periode akuntansi dengan seluruh beban-beban pada periode yang
sama.
4.2 Penyesuaian (Adjusment)
Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun buku besar pada
akhir periode supaya menunjukkan salod yang sesungguhnya. Type penyesuaian ada dua
yaitu: Penangguhan (deferals) dan antisipasi (accruals).

1. PENANGGUHAN (DEFERALS)
Penangguhan (deferals) adalah penyesuain yang dilakukan pada akhir period atas beban-
beban yang telah dikeluarkan atau penghasilan yang telah diterima tetapi manfaatnya
ditangguhkan, jurnal ini dibuat untuk menyesuaikan manfaat yang telah digunakan.
Yang termasuk pos Penangguhan (Deferals) yaitu:
a. Beban dibayar dimuka/Beban yang ditangguhkan (prepaid expenses/deferred
expenses)
Beban dibayar dimuka (prepaid expenses) adalah beban-beban yang telah
dikeluarkan untuk periode yang akan datang tetapi sampai akhir periode akuntansi
belum dilakukan penyesuaian. Pada saat pembayaran ada 2 pendekatan dalam
pencatatan yaitu:
1) Dicatat dngan pendekata neraca atau dicatat dengan menggunakan akun asset
misalnya:
a) Perlengkapan, Asuransi dibayar dimuka
b) Sewa dibayar dimuka, dan lain-lain
2) Dicatat dengan Pendekatan laba rugi atau dicatat dengan akun beban, misalnya:
a) Beban Perlengkapan
b) Beban Asuransi
c) Beban Sewa, dan lain-lain
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2013, perusahaan membayar sewa sebesar Rp.30.000.000
untuk 3 tahun, maka jurnal adjustment yang dibuat bila menggunakan pendekatan neraca
dan pendekatan laba rugi adalah:

64
Dicatat pada Akun Aset Dicatat pada Akun Beban
1/1/13 1/1/13
Sewa dibayar dimuka Rp. 30.000.000 Beban Sewa Rp. 30.000.000
Kas Rp. 30.000.000 Kas Rp. 30.000.000
(Membayar Sewa untuk 3 tahun) (Membayar Sewa untuk 3 tahun)

31/12/13 31/12/13
Beban Sewa Rp. 10.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 20.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 10.000.000 Beban Sewa Rp. 20.000.000
(Adjusment pengakuan Beban sewa selama 1 tahun) (Adjusment Pengakuan sewa dibayar
dimuka selama 2 tahun)
Sewa dibayar dimuka sudah menjadi beban adalah Beban sewa yang dibebankan hanya 1
1 tahun, sehingga Beban sewa saldonya sebesar tahun, sehingga saldonya
Rp. 10.000.000 yang akan dilaporkan pada laba Rp.10.000.000 yang akan dilaporkan
rugi dan Sewa dibayar dimuka saldonya menjadi dalam laba rugi dan Sewa dibayar
Rp.20.000.000 yang akan dilaporkan di Neraca dimuka saldonya Rp.20.000.000 yang
akan dilaporkan di Neraca

Bila di posting ke buku besar akan Nampak sebagai berikut:

Sewa dibayar dimuka


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
01/01/13 Pembayaran 30,000,000 30,000,000
31/12/13 Adjusment 10,000,000 20,000,000

Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

31/12/13 Adjusment 10,000,000 10,000,000

65
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
01/01/13 Pembayaran 30,000,000 30,000,000
31/12/13 Adjusment 20,000,000 10,000,000

Sewa dibayar dimuka


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

31/12/13 Adjusment 20,000,000 20,000,000

b. Pendapatan diterima dimuka/Pendapatan yang ditangguhkan (Unearned


Revenues/deferred revenues)
Pendapatan diterima dimuka adalah penghasilan yang telah diterima untuk periode-
periode yang akan datang. Pendekatan pencatatan untuk akun pendapatan-
pendapatan diterima dimuka ada dua yaitu: Pendekatan Neraca dan pendekatan laba
rugi.
1) Pendekatan neraca, pencatatan dengan menggunakan akun Utang. Antara lain:
a) Sewa diterima dimuka (unearned rent)
b) Bunga diterima dimuka (unearned interest)
c) Komisi diterima dimuka (Unearned commission), dan lain-lain
2) Pendekatan Laba Rugi, pencatatan dengan menggunakan akun Pendapatan.
Antara lain:
a) Pendapatan Sewa (Rent Revenue)
b) Pendapatan Bunga (Interest Revenue)
c) Pedapatan Komisi (Commission Revenue), dan lain-lain
Contoh: tanggal 1 september 2013 diterim tunai hasil penyewaan gudang yang akan
disewakan kepada PT.X jangka waktu 1 tahun Rp. 2.400.000 makan jurnal adjustment
yang dibuat bila menggunakan pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi:

66
Dicatat pada Akun Utang Dicatat pada Akun Pendapatan
1/9/13 1/9/13
Kas Rp. 2.400.000 Kas Rp. 2.400.000
Unearnde Rent Rp. 2.400.000 Rent Revenue Rp. 2.400.000
(Menerima uang sewa untuk 12 bulan) (Menerima uang sewa untuk 12 bulan)

31/12/13 31/12/13
Unearnde Rent Rp. 800.000 Rent Revenue Rp. 1.600.000
Rent Revenue Rp. 800.000 Unearnde Rent Rp. 1.600.000
(Adjusment rent revenue 4 bulan) (Adjusment rent revenue 4 bulan)

Unearned rent yang sudah menjadi Rent revenue Rent Revenue yang diakui pada periode
adalah selama 4 bulan, sehingga rent revenue ini hanya sebesar Rp.800.000 yang
saldonya Rp.800.000 yang akan dilaporkan dalam akan dilaporkan dalam laba rugi dan
laba rugi dan unearned rent saldonya menjadi sisanya adalah unearned rent yang
Rp.1.600.000 yang akan dilaporkan dalam neraca saldonya sebesar Rp.1.600.000 yang
pada sisi liabilitas akan dilaporkan pada liabilitas.

Bila diposting akan tampak sebagai berikut:

Pendekatan Neraca (dicatat sebagai Utang)


Unearned Rent
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
01/09/13 Penerimaan 2,400,000 2,400,000
31/12/13 Adjusment 800,000 1,600,000

Rent Revenue
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

31/12/13 Adjusment 800,000 800,000

67
Pendekatan laba rugi (dicatat sebagai Pendapatan)
Rent Revenue
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
01/09/13 Penerimaan 2,400,000 2,400,000
31/12/13 Adjusment 1,600,000 800,000

Unearned Rent
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

31/12/13 Adjusment 1,600,000 1,600,000

2. ANTISIPASI ATAU AKRUAL (ACCRUALS)


Antisipasi atau akrual (accrual) adalah penyesuaian yang dilakukan pada akhir
periode atas penghasilan yang telah diperoleh dan beban-beban yang telah terjadi tetapi
belum dilakukan pencatatan. Penyesuaian ini dimaksud untuk mengakui penghasilan yang
telah diperoleh atau beban yang telah terjadi. Ada dua jenis jurnal penyesuaian antisipasi
yaitu:
a. Beban Akrual (Accrued Expenses)
Beban akrual atau beban yang masih harus dibayar adalah beban-beban yang sudah
terjadi tetapi belum dicatat sampai akhir periode akuntansi. Tujuan adjustment ini adalah
untuk mengakui beban pada periode berjalan tanpa harus mempertimbangkan kapan
pengeluaran kas akan dilakukan. Misalnya : hutang gaji ( gaji yang masih harus dibayar),
hutang bunga obligasi (bunga yang masih harus dibayar)
Contoh 1: Gaji karyawan yang belum dibayar untuk bulan desember adalah sebesar
Rp.850.000, maka adjustment yang dibuat sebagai berikut:
Beban Gaji dan Upah Rp.850.000
Hutang Gaji dan Upah Rp.850.000
Contoh 2: Tanggal 1 Desember 20xx perusahaan melakukan transaksi dengan
mengeluarkan wesel sebesar Rp.2.000.000 untuk jangka waktu 3 bulan dengan tingkat
bunga 12% per tahun, pada akhir periode perusahaan belum mencatat beban bunga dan
hutang bunga maka adjustment yang dibuat sebagai berikut:

68
Beban Bunga 20.000
Hutang Bunga 20.000
(Penyesuaian bunga akhir Periode)
Perhitungan Beban Bunga:
Beban bunga = Pokok x tingkat bunga x jangka waktu
= Rp.2.000.000 x 12% x 1/12
= 20.000

b. Pendapatan Akrual (Accrued Revenues)


Pendapatan Akrual atau pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenues)
adalah pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat sampai dengan akhir
periode akuntansi. Tujuannya adalah untuk mengakui penghasilan pada periode berjalan
tanpa harus mempertimbangkan kapan penerimaan kas dilakukan.
Contoh: Perusahaan mempunyai investasi obligasi Rp.10.000.000 dengan bunga sebesar
12% per tahun yang dibayar setiap semester yaitu setiap 1 November dan 1 Mei. Pada
akhit periode akuntansi (31 Desember) pendapatan yang telah diperoleh selama dua
bulan dan belum dicatat, maka adjustment yang dibuat sebagai berikut:

Piutang Bunga Rp.200.000


Pendapatan Bunga Rp.200.000
Perhitungan: 10.000.000 x 12% x 2/12 = 200.000

3. DEPRESIASI ASET TETAP


Aset tetap adalah asset yang mempunyai manfaat ekonomis yang berumur jangka
panjang atau lebih dari satu periode akuntansi. Seperti: bangunan(gedung), kendaraan,
peralatan, oleh karena itu biaya (harga perolehan) asset tetap harus dialokasikan sebai beban
sepanjang asset tersebut menghasilkan manfaat secara ekonomis. Pengalokasian harga
perolehan asset tetap secara sistematis ke beban dinamakan Depresiasi. Jurnal penyesuaian
untuk mencatat depresiasi asset tetap adalah:
Depreciation of Rp.xx
Accumulated Depreciation of . Rp. xxx

69
4. KERUGIAN PIUTANG (BAD DEBT)
Penjualan secara kredit diberikan untuk meningkatkan penjualan, tetapi dapat pula
beresiko tidak tertagihnya piutang yang timbul akibat penjualan secara kredit. Tidak
tertagihnya piutang dapat diakibatkan karena: debitu jatuh pailit, meninggal, dan kondisi lain
yang tidak memungkinkan debitur untuk melaksanakan kewajibannya.
Ada dua metode pencatatan terhadap kerugian piutang tak tertagih/kerugian piutang/beban
penghapusan piutang yaitu:
1. Metode Langsung (direct method)
Beban kerugian piutant dicatat pada saat piutang tersebut benar-benar tidak dapat
ditagih dengan jurnal:
Bad debt Rp.xxx
Account receivable Rp.xxx

2. Metode tidak langsung atau metode cadangan (Indirect method)


Beban kerugian piutang dicatat pada periode terjadinya penjualan atau terjadinya
piutang berdasarkan taksiran. Jurnal penyesuaian yang dibuat:
Bad debt Rp.xxxx
Allowance for bad debt Rp.xxx
Bila taksiran benar-benar tidak bias ditagih maka jurnal yang dibuat untuk menghapus
piutang adalah:
Allowance for bad debt Rp.xxx
Account receivable Rp.xxx

NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN


Setelah dilakukan penyesuaian melalui jurnal penyesuaian dan diposting ke
buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penyesuaian atau
daftar saldo penyesuaian. Tujuannya adalah untuk memastikan total saldo debet dengan total
saldo kredit telah seimbang sehingga siap digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan
keuangan

70
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Laba bersih di laporan laba/rugi merupakan selisih antara penghasilan
(pendapatan) dengan beban - beban. Jelaskan hubungan antara pengakuan
pendapatan dan beban didalam laporan laba/rugi dengan prinsip penandingan
(matching principles) ?
2. Sebutkan dan jelaskan type - type penyesuaian yang harus dilakukan untuk
menghasilkan Laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip - prinsip akunlansi
yang berlaku umum ?
3. Jelaskan istilah-istilah penyesuaian berikut ini:
- Beban dibayar dimuka
- Pendapatan diterima dimuka
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan yang masih harus diterima
4. Sebutkan dampak terhadap beban dan asset apabila asuransi dibayar dimuka tidak
dilakukan jurnal penyesuaian pada akhir periode?
5. Sebutkan dampak terhadap pendapatan dan kewajiban apabila sewa diterima
dimuka tidak dilakukan jurnal penyesuaian pada akhir periode?
6. Jelaskan istilah-istilah dibawah ini:
- Kerugian Piutang
- Depresiasi

Soal Latihan

Soal 1

Psiko Konsul adalah suatu perusahaan jasa konsultasi psikologi yang bergerak dalam bidang
konsultasi psikologi dan jasa psikotest untuk penerimaan pegawai. Usaha ini dipimpin oleh
Maharani yang beralamat di jalan raya Tuban 2 XXX. Berikut ini saldo dari buku besar
perusahaan pada bulan Desember 20xx

71
No Akun Nama Akun Debit Kredit

101 Kas 30,000,000


102 Piutang Usaha 12,000,000
104 Piutang Lain-lain 4,000,000
105 Perlengkapan 1,200,000
113 Peralatan kantor 18,000,000
114 Akum.Dep.Peralatan kantor 3,600,000
201 Hutang Usaha 5,000,000
202 Utang Bank 15,000,000
301 Ekuitas - Maharani 34,400,000
302 Prive-Maharani 2,000,000
401 Pendapatan Jasa 18,000,000
402 Pendapatan Lain-lain 3,000,000
501 Beban Gaji Karyawan 3,500,000
502 Beban Sewa kantor 3,000,000
503 Beban listrik, air, telepon 800,000
504 Beban Iklan 1,500,000
505 Beban Percetakan 450,000
506 Beban Modul 1,850,000
507 Beban Asuransi 400,000
520 Beban Bunga 150,000
519 Beban Lain-lain 150,000
79,000,000 79,000,000

Pada akhir periode 31 Desember 20xx diperoleh informasi untuk penyesuaian dan koreksi
sebagai berikut:

1. 1 Beban-beban yang dibayar dimuka Antara lain: beban iklan Rp.500.000, beban
asuransi Rp.150.000, beban modul Rp.450.000
2. Beban-beban yang masih harus dibayar Antara lain: Beban gaji pegawai
Rp.1.500.000, Beban bunga Rp.150.00, beban listrik dan telepon Rp.300.000
3. Perlengkapan yang masih tersisa Rp. 400.000
4. Beban Depresiasi Peralatan kantor untuk periode sekarang adalah Rp.1.200.000
5. Dalam pendapatan jasa sebesar Rp.18.000.000 terdapat pendapatan yang diterima
dimuka sebesar Rp.1.000.000
6. Piutang yang tidak dapat ditagih diperkirakan sebesar 2.% dari piutang usaha

Informasi tambahan:

72
Akun-akun tambahan yang digunakan adalah: 103. Cadangan kerugian piutang, 105 Iklan
dibayar dimuka, 106. Asuransi dibayar dimuka, 107. Buku dibayar dimuka, 203 Hutang gaji
pegawai, 204. Hutang beban, 205 Hutang listrik, Air dan telepon, 206. Pendapatan diterima
dimuka, 508. Beban perlengkapan, 509. Beban depresiasi peralatan kantor, 510. Beban
kerugian piutang.

Diminta:

Berdasarkan informasi diatas, saudara diminta untuk

1. Membuat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar


2. Membuat neraca saldo setelah penyesuaian.

73
BAB 5
PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

Tujuan Pengajaran
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang Kertas Kerja (worksheet)
2. Menjelaskan proses penyusunan kertas kerja
3. Menyiapkan jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar
4. Menyusun laporan keuangan dari kertas kerja

Pada bagian sebelumnya sudah dibahas mengenai jurnal penyesuaian (adjustment)


samapai dengan pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian. Sedangkan pada bab
ini akan dibahas mengenai penyelesaian dari siklus akuntansi yang diawali dengan
proses penyusunan kertas kerja (neraca lajur), menyiapkan laporan keuangan sampai
dengan pembuatan jurnal penutup dan jurnal penyesuaian kembali atau jurnal balik.

Neraca Lajur/Kertas Kerja (Work Sheet)


Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan dan
meringkas data-data keuangan dalam rangka menyiapkan laporan keuangan. Jadi
kertas kerja hanya sebagai alat bantu untuk mempermudah proses penyusunan laporan
keuangan. Kertas kerja sifatnya opsional atau pilihan, oleh kerena itu kertas kerja
bukan merupakan tahapan atau prosedur yang formal dan hanya digunakan untuk
kepentingan internal perusahaan.
Bentuk kertas kerja 10 kolom adalah sebagai berikut:

74
No. Nama Neraca Saldo Neraca saldo
Akun Akun Sebelum Penyesuaian Setelah Laba Rugi Neraca
Penyesuaian Penyesuaian
D K D K D K D K D K

Berdasarkan Gambar diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Kolom Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Kolom ini digunakan untuk mencatat seluruh saldo-saldo akun di buku besar
sebelum dilakukan proses penyesuaian sesauai dengan posisi saldo debet dan
kredit pada akhir periode akuntansi. Urutan pencatatan nilai saldo-saldo akun
sebaiknya dilakukan berdasarkan urutan saldo dari elemen asset, liabilitas,
ekuitas, penghasilan, dan terakhir beban-beban.
2. Kolom Penyesuaian
Kolom ini digunakan untuk mencatat data-data penyesuaian yang berasal dari
jurnal penyesuaian sesuai dengan posisi saldo debet dan kredit.
3. Kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Kolom ini merupakan gabungan dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian
dengan kolom data-data penyesuaian.
4. Kolom Laba rugi
Kolom ini digunakan untuk mencatat akun-akun yang masuk dalam elemen
laba/rugi yaitu akun penghasilan dan akun-akun beban yang berasal dari
kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Apabila total posisi kredit lebih besar
dari total debet, maka hal tersebut menunjukkan laba dan sebaliknya.
5. Kolom Neraca

75
Kolom ini digunakan untuk mencatat akun-akun yang masuk elemen neraca
yaitu akun-akun asset, akun-akun liabilitas dan akun-akun ekuitas yang
sumbernya berasal dari kolom neraca saldo setelah penyesuaian.

Penyusunan Kerta Kerja


Untuk memberikan ilustrasi penyusunan neraca lajur/kertas kerja/work sheet
berikut ini adalah neraca saldo dari Mades SPA yang beralamat di jalan Werkudara
No.123xx Legian yang dimiliki oleh Made Bagus. Pada tanggal 31 Desember 20XX
mempunyai saldo-saldo pada buku besar Sebagai berikut:

76
Made's Spa
Neraca Saldo
Per 31 Desember 20xx
No Akun Nama Akun Debet Kredit
1101 Kas 11.850.000
1103 Piutang Usaha 5.700.000
1104 Cadangan kerugian piutang - 45.000
1105 Perlengkapan Spa 2.500.000
1106 Asuransi dibayar dimuka 1.000.000
1107 sewa dibayar dimuka 2.000.000
1202 Investasi-obligasi 10.000.000
1304 Peralatan Spa 10.230.000
1324 akum. Dep. Peralatan 2.557.500
2102 Hutang Wesel 2.000.000
2104 Pendapatan diterima dimuka 945.000
2105 Sewa diterima dimuka 1.200.000
2201 hutang Bank 8.500.000
3001 Modal-Made 17.448.000
3002 Prive-Made 500.000
4101 Pendapatan Jasa 13.000.000
4299 Pendapatan Lain-lain 2.000.000
5101 Beban iklan 935.500
5102 Beban gaji dan upah 1.250.000
5103 Beban listrik dan telepon 630.000
5110 Beban keamanan 250.000
5201 Beban bunga 750.000
5299 Bebanlain-lain 100.000
47.695.500 47.695.500

Data penyesuaian dan jurnal penyesuaian per 31 Desember 20xx adalah sebagai
berikut:
a. Perlengkapan Spa yang tersisa pada tanggal 31 Desember 20xx adalah sebesar
Rp.750.000
b. Asuransi dibayar dimuka sebesar Rp.1.000.000 adalah asuransi karyawan yang
dibayarkan tanggal 1 Desember 20xx untuk empat bulan
c. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp.2.000.000 adalah sewa untuk peralatan
kecantikan yang dibayar tanggal 1 januari 20xx untuk dua tahun
d. Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp.945.000 merupakan kontrak kerja
sama mengenai beauty service bagi karyawan Hotel Kumla untuk enam bulan
terhitung sejak 1 September 20xx
e. Sewa diterima dimuka sebesar Rp.1.200.000 merupakan penerimaan dimuka
sebagian ruangan untuk satu tahun terhitung sejak 1 Oktober 20xx

77
f. Gaji karyawan yang belumdibayar untuk bulan desember sampai tanggal 31
Desember 20xx Rp.750.000
g. Hutang wesel sebesar Rp. 2.000.000 untuk jangka waktu tiga bulan mulai
tanggal 1 Desember 20xx
h. Investasi Obligasi sebesar Rp.10.000.000 dengan bunga sebesar 12% per
tahun yang dibayarkan setiap semester yaitu setiap tanggal 1 Nopember dan 1
Mei.
i. Peralatan Spa sebesar Rp.10.230.000 didepresiasikan dengan menggunakan
metode garis lurus selama delapan tahun tanpa nilai residu
j. Piutang yang tidak dapat ditagih sebesar 1% dari total saldo piutang usaha.

Maka jurnal penyesuaian yang dibuat:


Date Explanation Ref Debit Credit
Dec 31 Beban perlengkapan 1.750.000
(a) Perlengkapan 1.750.000
Dec 31 Beban Asuransi 250.000
(b) Asuransi dibayar dimuka 250.000
Dec 31 Beban Sewa 1.000.000
(c) Sewa dibayar dimuka 1.000.000
Dec 31 Pendapatan diterima dimuka 630.000
(d) Pendapatan Jasa 630.000
Dec 31 Sewa diterima dimuka 300.000
(e) Pendapatan Sewa 300.000
Dec 31 Beban Gaji dan Upah 750.000
(f) Utang Gaji & upah 750.000
Dec 31 Beban Bunga 20.000
(g) Utang Bunga 20.000
Dec 31 Piutang Bunga 200.000
(h) Pendapatan Bunga 200.000
Dec 31 Beban Depresiasi peralatan 1.278.750
(i) Akum.Dep.Peralatan 1.278.750

78
Dec 31 Beban Kerugian Piutang 12.000
(j) Cad.Kerugian Piutang 12.000

Maka langkah-langkah menyusun Neraca lajur adalah sebagai berikut:


1. Berdasarkan saldo-saldo yang ada di neraca saldo atau langsung diambil dari
saldo-saldo pada buku besar, catat dan masukkan No.akun, Nama akun dan
serta masukkan saldo debet dan kredit ke kolom neraca saldo sebelum
penyesuaian. Pastikan antara total debet dan kredit pada kolom neraca saldo
sebelum penyesuaian adalah balance. Lihat gambar 5-1
2. Masukkan data-data penyesuaian kedalam kolom penyesuaian yang berasal
dari jurnal penyesuaian. Lihat gambar 5-2
3. Tambahkan atau kurangkan secara horisontal antara saldo dari akun yang ada
dikolom neraca saldo sebelum penyesuaian dengan saldo dari akun yang ada
di kolom penyesuaian untuk mendapatkan saldo-saldo pada kolom neraca
saldo setelah penyesuaian. Lihat gambar 5-3
4. Memindahkah saldo-saldo dari akun yang ada di kolom neraca saldo setelah
penyesuaian kedalam kolom-kolom yang sesuai. Untuk akun-akun nominal
pindah kan ke kolom laba-rugi antara lain akun pendapatan dan akun beban.
Sedangkan untuk akun-akun riil , pindahkan ke kolom neraca antara lain akun
asset, akun libilitas, dan akun ekuitas. Lihat gambar 5-4
5. - Hitung total saldo debet dan kredit pada masing-masing kolom yaitu kolom
laba rugi dan kolom neraca. Jika hasil perhitungan pada kolom laba rugi
menunjukkan saldo kredit lebih besar daripada saldo debet, maka
selisihnya tersebut merupakan laba dan sebaliknya.
- Bila laba (saldo kredit lebih besar) pada kolom laba rugi maka tempatkan
saldo laba tersebut pada posisi debet dan sebaliknya.
- Tahap selanjutnya adalah memindahkan saldo laba bersih tersebut
(bersaldo kredit) dari kolom laba rugi ke kolom neraca pada posisi kredit
sebagai penambah ekuitas dan sebaliknya. Lihat gambar 5-4

79
Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
tentang kinerja keuangan, posisi keuangan dan laporan arus kas suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan.
Laporan keuangan suatu perusahaan meliputi:
a. Laporan Laba Rugi
b. Laporan Perubahan Ekuitas
c. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
d. Laporan Arus Kas
e. Catatan Atas laporan keuangan
Laporan Laba Rugi
Laba rugi terdiri dari penghasilan dan beban, Penghasilan (income) adalah
kenaikkan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas masuk
atau peningkatan asset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikkan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan terdiri dari
Pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain). Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau
penurunan asset atau terjadinya peningkatan kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal.
Format Laba rugi seperti pada gambar 5-6
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas dibuat dengan memperhitungkan Modal awal
ditambah/dikurangi dengan laba/rugi yang diperoleh dari laporan laba rugi dan
dikurangi prive ( untuk perorangan/persekutuan) atau dividen (perseroan).
Contoh laporan perubahan ekuitas seperti pada gambar 5-7
Laporan Posisi Keuangan(Neraca)
Laporan posisi keuangan suatu perusahaan terdiri dari asset, libilitas dan
ekuitas pada suatu waktu tertentu. Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Liabilitas adalah kewajiban
masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Sedangkan ekuitas adalah hak residual

80
atas asset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Contoh laporan posisi keuangan
seperti pada gambar 5-7

81
Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan kertas kerja/neraca lajur/work sheet?
2. Kapan kertas kerja tersebut dibuat?
3. Sebutkan kolom-kolom yang terdapat dalam neraca lajur?
4. Jelaskan langkah-langkah dalam penyusunan neraca lajur?
5. Sebutkan elemen-elemen laporan keuangan serta jelaskan masing-masing
elemen tersebut!!

Soal 1
Prima solusi adalah professional consultants yang membidangi usaha antara lain:
penilaian asset berujud dan tak berujud, kelayakan investasi, konsultan management.
Usaha ini dipimpin oleh Rima yang beralamat di jalan pajajaran Denpasar. Berikut ini
saldo buku besar perusahaan pada akhir periode (30 September 20xx)
Kas 23.000.000
Piutang Usaha 19.000.000
Piutang Lain-lain 6.900.000
Perlengkapan Kantor (ATK) 2.800.000
Asuransi dibayar dimuka 1.600.000
Sewa dibayar dimuka 1.800.000
Survey dibayar dimuka 750.000
Kendaraan 32.000.000
Akum. Dep. Kendaraan 12.800.000
Inventaris Kantor 14.700.000
Akum. Dep. Inventaris Kantor 4.400.000
Hutang wesel 11.100.000
Hutang lain-lain 3.600.000
Hutang Bank 18.200.000
Ekuitas - Made 39.480.000
Prive - Made 2.000.000
Pendapatan Jasa 27.200.000
Pendapatan Lain-lain 4.800.000
Beban Gaji Pegawai 5.600.000
Behan expert Fee & Kornisi 4.900.000
Beban Legal 1.900.000
Beban Percetakan dan Fotokopi 830.000
Beban Benda pos 270.000
Beban Listrik, air dan TeJepon 940.000
Beban Koran dan Maja\ah 380.000
Beban Transport 560.000
Beban representasi/Intertainment 1.050.000
Beban Bunga 400.000
Beban Lain-lain 200.000
121.580.000 121.580.000

82
Informasi mengenai penyesuaian pada akhir periode sebagai berikut:
1. Beban dibayar dimuka yang telah menjadi beban pada akhir periode sbb:
Beban asuransi Rp. 400.000, Beban Sewa Rp.600.000, Beban Survey Rp.
500.000
2. Pendapatan yang masih harus diterima sehubungan dengan jasa yang diberikan
kepada klien Rp. 2.300.000
3. Perlengkapan kantor yang masih ada diperusahaan sampai akhir periode
Rp.840.000
4. Penerimaan pelunasan piutang usaha salah dicatat sebagai pendapatan jasa Rp.
1.400.000
5. Beban-beban yang masihr harus dibayar sampai akhir periode antara lain:
Beban gaji Rp. 680.000, Beban listrik, air dan telepon Rp. 130.000
6. Pendapatan diterima sehubungan dengan jasa yang belum seluruhnya
dibeerikan sampai akhir periode Rp. 750.000
7. Depresiasi asset tetap antara lain: kendaaan Rp. 1.600.000, inventaris kantor
Rp. 700.000
Diminta:
Berdasarkan informasi diatas saudara diminta untuk :
- Membuat neraca lajur
- Membuat laporan keuangan: Laporan Laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan posisi keuangan (neraca)

83
BAB 6
JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI

Tujuan Pengajaran:

Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan proses penutupan pada akhir tahun


2. Menjelaskan pentingnya penyesuaian kembali (jurnal balik)

A. Jurnal Penutup
Proses Penutupan adalah mengenolkan akun-akun nominal (akun penghasilan
dan akun beban-beban) dengan cara melakukan pencatatan sebesar saldo akun
tersebut di posisi yang berlawanan dengan akun yang ada. Proses penutupan
akun nominal menggunakan akun perantara yaitu akun iktisar laba/rugi (income
summary). Setelah proses penutupan dilakukan, maka akun nominal yang ada di
buku besar pada akhir periode akuntansi menjadi nol. Demikian juga untuk akun
penarikan modal (prive) sebagai akun nominal, maka pada akhit periode
akuntansi juga dilkukan proses penutupan ke akun ekuitas pemilik. Sehingga
akun-akun yang masih mempunyai saldo pada akhit periode akuntansi (setelah
proses penutupan) adalah akun-akun riil yaitu akun-akun dari laporan posisi
keuangan (neraca) antara lain akun-akun dari elemen asset, liabilitas, dan ekuitas
pemilik.
Langkah-langkah membuat jurnal penutup untuk perusahaan perseorangan :
1. Menutup akun-akun penghasilan ke akun iktisar laba rugi
2. Menutup akun-akun beban ke akun iktisar laba rugi
3. Menutup akun iktisar laba rugi ke akun modal pemilik
4. Menutup akun prive ke akun modal pemilik
Sedangkan jurnal penutup untuk perusahaan persekutuan:
1. Menutup akun-akun penghasilan ke akun iktisar laba rugi
2. Menutup akun-akun beban ke akun iktisar laba rugi
3. Menutup akun iktisar laba rugi ke masing-masing akun modal sekutu

84
4. Menutup masing-masing akun prive ke masing-masing akun modal sekutu
Langkah-langkah jurnal penutup untuk Perusahaan Perseroan terbatas (PT)
1. Menutup akun-akun penghasilan ke akun iktisar laba rugi
2. Menutup akun-akun beban ke akun iktisar laba rugi
3. Menutup akun iktisar laba rugi ke akun Laba ditahan
4. Menutup akun prive ke akun Laba ditahan
Menutup Akun-akun Penghasilan
Akun-akun dari elemen penghasilan tersebut ditutup dengan mencatat di debet akun
penghasilan dan di kredit akun iktisar laba rugi sebesar masing-masing akun
penghasilan. Selanjutnya posting ke masing-masing akun tersebut sehingga akun
penghasilan tersebut menjadi bersaldo nol.
Penutup akun-akun beban
Akun dari elemen modal merupakan wakil dari akun modal pemilik sebagai
pengurang modal. Sehingga akun beban mempunya saldo normal didebet, oleh karena
itu akun-akun beban tersebut ditutup dengan mencatat di debet akun iktisar laba rugi
dan di kredit akun beban sebesar saldo masing-masing beban.
Penutupan Akun Iktisar Laba Rugi
Akun iktisar laba rugi merupakan akun perantara yang digunakan untuk menutup
akun penghasilan dan akun beban. Apabila akun iktisar laba rugi bersaldo kredit (total
saldo penghasilan lebih besar dari todal saldo beban) berarti perusahaan memperoleh
laba bersih dan sebaliknya apabila akun iktisar laba rugi bersaldo debet berarti
perusahaan rugi. Apabila akun iktisar laba rugi bersaldo kredit (laba bersih) maka
proses penutupannya adalah dengan mencatat di debet akun iktisar laba rugi dan di
kredit akun modal pemilik dengan saldo yang sama, demikian pula sebaliknya.
Penutup akun prive/Dividen
Untuk perusahaan perseorangan atau persekutuan akun Prive yang bersaldo normal
debet dipindahkan ke akun modal pemilik dengan cara men-debit akun modal dan
meng-kredit akun prive. Tapi untuk perusahaan perseroan menutup akun dividen ke
akun laba tak dibagi, dengan cara men-debit akun laba tak dibagi dan meng-kredit
akun dividen. Langkah ini akan mengakibatkan saldo dividen atau prive menjadi nol.

85
Contoh: Berdasarkan laporan keuangan berikut akan dibuatkan jurnal penutup sebagai
berikut:

a. Laporan Laba Rugi

Made's spa
Laporan Laba rugi
periode yang berakhir 31 Desember 20xx

Penghasilan:
Pendapatan Jasa 13.630.000,00
Pendapatan Bunga 200.000
Pendapatan Sewa 300.000
Pendapatan lain-lain 2.000.000
Total Penghasilan 16.130.000
Beban-Beban:
Beban Iklan 935.500
Beban Gaji dan Upah 2.000.000
Beban Listrik & Telepon 630.000
Beban Perlengkapan 1.750.000
Beban Asuransi 250.000
Beban Sewa 1.000.000
Beban Depresiasi Peralatan 1.278.750
Beban kerugian piutang 12.000
Beban Keamanan 250.000
Beban Bunga 770.000
Beban Lain-lain 100.000
Total Beban 8.976.250

Laba Bersih 7.153.750

86
b. Laporan Perubahan Ekuitas

Made's spa
Laporan Perubahan Ekuitas
periode yang berakhir 31 Desember 20xx

Modal awal 1 Januari 20xx -


Penambahan:
Penambahan modal Selama20xx 17.448.000
Laba bersih tahun 20xx 7.153.750
Total Penambahan 24.601.750
Pengurangan:
Prive 500.000
Kenaikan Ekuitas Pemilik 24.101.750

87
c. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Made's spa
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20xx

Aset
Aset Lancar
Kas 11.850.000
piutang Usaha 5.700.000
Cadangan kerugian Piutang 57.000
Nilai Bersih piutang usaha 5.643.000

perlengkapan 750.000
Asuransi dibyar dimuka 750.000
Sewa dibayar dimuka 1.000.000
Piutanng bunga 200.000
Total Aset Lancar 20.193.000

Investasi
Investasi-Obligasi 10.000.000

Aset Tetap
Peralatan 10.230.000
Akumulasi Dep. Peralatan 3.836.250
Nilai Buku Peralatan 6.393.750

Total Aset 36.586.750

Liabilitas
Kewajiban Jangka Pendek
Hutang Wesel 2.000.000
Pendapatan diterima dimuka 315.000
Sewa diterima dimuka 900.000
Hutang Gaji dan Upah 750.000
Hutang Bunga 20.000
Total Kewajiban Lancar 3.985.000
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Bank 8.500.000
Total Kewajiban 12.485.000

Ekuitas
Modal - Made 24.101.750

Total Liabilitas dan Ekuitas 36.586.750

88
Jurnal Penutup pada Made spa

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit

Des 31 Pendapatan Jasa 13.630.000


Pendaptan Sewa 200.000
Pendapatan Bunga 300.000
Pendapatan Lain-lain 2.000.000
Iktisar Laba Rugi 16.130.000
(Penutupan akun Penghasilan)
Des 31 Iktisar Laba Rugi 8.976.250
Beban Iklan 935.500
Beban Gaji & Upah 2.000.000
Beban Listrik & Tlp 630.000
Beban Perlengkapan 1.750.000
Beban Asuransi 250.000
Beban Sewa 1.000.000
Beban Dep.Peralatan 1.278.750
Beban kerugian piutang 12.000
Beban Keamanan 250.000
Beban Bunga 770.000
Beban Lain-lain 100.000
(Penutupan akun Beban)
Des 31 Iktisar Laba Rugi 7.153.750
Modal-Made 7.153.750
(Penutupan Iktisar laba rugi)
Des 31 Modal Made 500.000
Prive- Made 500.000

Setelah selesai membuat jurnal penutup, jurnal tersebut diposting ke buku besar
masing-masing akun sehingga saldo-saldo akun nominal akan menjadi Nol dan yang
masih menunjukkan saldo nya adalah akun-akun riil yaitu akun asset, liabilitas, dan
ekuitas. Sehingga berdasarkan laporan keuangan diatas dan setelah dibuatkan jurnal
penutup, maka akan tampak neraca saldo setelah penutupan sebagai berikut:

89
Made's spa
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Periode 31 Desember 20xx
No Akun Nama Akun Debet Kredit

1101 Kas 11.850.000


1103 Piutang Usaha 5.700.000
1104 Cadangan Kerugian Piutang 57.000
1105 Perlengkapan 750.000
1106 Asuransi dibayar dimuka 750.000
1107 Sewa dibayar dimuka 1.000.000
1108 Piutang Bunga 200.000
1202 Investasi - Obligasi 10.000.000
1304 Peralatan 10.230.000
1324 Akumulasi peralatan 3.836.250
2102 Hutang Wesel 2.000.000
2103 Hutang Gaji & upah 750.000
2104 Pedapatan diterima dimuka 315.000
2105 Sewa diterima dimuka 900.000
2106 Hutang Bunga 20.000
2201 Hutang Bank 8.500.000
3001 Modal-Made 24.101.750
Jumlah 40.480.000 40.480.000

B. Jurnal Penyesuaian Kembali


Penyesuaian kembali adalah membalik jurnal penyesuaian pada akhir periode
sehingga jurnal penyesuaian kembali sering disebut dengan jurnal pembalikkan
(reversing entry). Jurnal penyesuaian kembali ini dilakukan pada awal periode
berikutnya karena beberapa type penyesuaian yang dilkakukan pada akhir
periode akuntansi mempunyai pengaruh terhadap transaksi pada periode
berikutnya.
Ada 4 (empat) peristiwa yang perlu dilakukan penyesuaian kembali (reversing
entry) adalah:
1. Jurnal penyesuaian atas beban dibayar dimuka, dimana pertama kali transaksi
dicatat kedalam jurnal sebagai beban (pendekatan beban), sifatnya wajib.

90
2. Jurnal penyesuaian atas pendapatan diterima dimuka, dimana pertama kali
transaksi dicatat kedalam jurnal sebagai pendapatan (pendekatan
pendapatan),sifatnya wajib
3. Jurnal penyesuian atas beban yang masih harus dibayar (beban akrual), sifatna
pilihan
4. Jurnal penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima (pendapatan
akrual), sifatnya pilihan
1. Beban dibayar dimuka
Pencatatan terhadap beban dibayar dimuka dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan asset (neraca) dan pendekatan beban (Laba rugi).
Contoh: Pada tanggal 1 Desember 20xx perusahaan membayar sewa untuk empat
bulan sebesar Rp. 8.000.000
Beban dibayar dimuka (prepaid expenses) dicatat sebagai beban.
Jurnal pada saat transaksi:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 1 Beban Sewa 8.000.000
Kas 8.000.000

Berdasarkan Pencatatan diatas, maka selanjutnya di posting ke buku besar


masing-masing akun, untuk akun beban sewa akan kelihatan sebagai berikut:
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

01/12/20xxKas 8.000.000 8.000.000 -

Pada akhir periode akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian dan jurnal


Penutup sbb:

91
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Sewa dibayar dimuka 6.000.000
Beban Sewa 6.000.000

(penyesuaian beban Sewa)

Nama : Jurnal Umum Halaman: 001


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Iktisar Laba rugi 2.000.000
Beban Sewa 2.000.000

(Penutupan beban Sewa)


Berdasarkan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup diatas, maka langkah
selanjutnya adalah posting ke masing-masing akun sebagai berikut:
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 1 Kas 8.000.000 8.000.000
'31 Penyesuaian 6.000.000 2.000.000
'31 Penutup 2.000.000 -

Sewa dibayar dimuka


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian 6.000.000 6.000.000

Pada awal periode berikutnya dibuatkan jurnla penyesuaian kembali


Tujuannya adalah agar pencatatan terhadap akun beban sewa konsisten dari
periode sebelumnya ke periode berikutnya. Pada saat terjadinya transaksi dicatat

92
sebagai beban Sewa dan pada awal periode berikutnya juga menggunakan akun
beban sewa, sehingga jurnal penyesuaian kembali yang dibuat sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Beban Sewa 6.000.000
Sewa dibayar dimuka 6.000.000
(Penyesuaian kembali B.Sewa)
Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 6.000.000 6.000.000

Sewa dibayar dimuka


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Saldo Awal 6.000.000
Des 31 J. Balik 6.000.000 -

2. Pendapatan diterima dimuka


Pencatatan transaksi pendapatan diterima dimuka dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan pendapatan (laba rugi) dan Pendekatan Kewajiban
(neraca).
Contoh: tanggal 1 Januari 20xx perusahaan menerima pendapatan sewa untuk
tiga tahun sebesar Rp. 12.000.000
Pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan
Pada saat transaksi
Maka akan dicatat pada saat terjadinya dengan mendebet kas dan dikredit akun
pendapatan sewa.

93
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Jan 1 Kas 12.000.000
Pendapatan Sewa 12.000.000

(menerima sewa selama 3 tahun)


Berdasarkan Pencatatan diatas, maka selanjutnya di posting ke buku besar
masing-masing akun, untuk akun pendapatan sewa akan kelihatan sebagai
berikut:
Pendapatan Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

jan 1 Kas 12.000.000 12.000.000 -

Pada akhir periode akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian dan jurnal


Penutup sbb:
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Pendapatan Sewa 8.000.000
Sewa diterima dimuka 8.000.000

(penyesuaian Pendapatan Sewa)

Nama : Jurnal Umum Halaman: 001


Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Pendapatan Sewa 4.000.000
Iktisar Laba rugi 4.000.000
(Penutupan pendapatan sewa)

94
Berdasarkan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup diatas, maka langkah
selanjutnya adalah posting ke masing-masing akun sebagai berikut:
Pendapatan Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
jan 1 Kas 12.000.000 12.000.000
Des '31Penyesuaian 8.000.000 4.000.000
Des '31Penutup 4.000.000 -

Sewa diterima dimuka


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian 8.000.000 8.000.000

Pada awal periode berikutnya dibuatkan jurnla penyesuaian kembali


Tujuannya adalah agar pencatatan terhadap akun Pendapatan sewa konsisten dari
periode sebelumnya ke periode berikutnya. Pada saat terjadinya transaksi dicatat
sebagai pendapatan Sewa dan pada awal periode berikutnya juga menggunakan
akun Pendapatan sewa, sehingga jurnal penyesuaian kembali yang dibuat sebagai
berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Sewa diterima dimuka 8.000.000
Pendapatan Sewa 8.000.000
(Penyesuaian kembali Pend.Sewa)
Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:

95
Pendapatan Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 8.000.000 8.000.000

Sewa diterima dimuka


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Saldo Awal 8.000.000
Des 31 J. Balik 8.000.000

3. Beban yang masih harus dibayar


Contoh: sampai dengan akhir periode 20xx beban gaji yang terutang sebesar
Rp.5.000.000
Bila awal periode berikutnya tidak dibuatkan jurnal penyesuaian kembali
Pada akhir peiode (31 Desember 20xx)
Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian dan selanjutnya dilakuan jurnal
penutup sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Beban gaji dan upah 5.000.000
Hutang Gaji dan Upah 5.000.000
(Penyesuaian beban gaji dan upah)

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit


20xx
Des 31 Iktisal Laba rugi 5.000.000
Beban Gaji dan Upah 5.000.000

(Penutupan beban gaji dan upah)

96
Berdasarkan jurnal diatas maka akan diposting ke masing-masing akun sebagai
berikut:
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des '31Penyesuaian 5.000.000 5.000.000
Des '31Penutup 5.000.000 -

Hutang Gaji dan Upah


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian 5.000.000 5.000.000

Pada Saat Pembayaran Gaji dan upah


Bila gaji dan upah akan dibayar tanggal 20 januari 20xx dan setelah dilakukan
analisis maka total gaji dan upah yang dibayar sebesar Rp.20.000.000, maka jurnal
yang dibuat sbb:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Jan 20 Hutang Gaji dan upah 5.000.000
Beban Gaji dan Upah 15.000.000
Kas 20.000.000

(Pembayaran Hutang & B.gaji&upah)

Berdasarkan jurnal diatas, maka bila diposting akan terlihat sebagai berikut:

97
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 20 kas 15.000.000 15.000.000

Hutang Gaji dan Upah


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 01 Saldo Awal 5.000.000 5.000.000
jan 20 kas 5.000.000 -

Bila Awal Periode Berikutnya dibuat Jurnal Penyesuaian Kembali


Pada akhir periode (31 Desember 20xx)
Jurnal Penyesuaian dan jurnal penutup yang dibuat:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Beban gaji dan upah 5.000.000
Hutang Gaji dan Upah 5.000.000
(Penyesuaian beban gaji dan upah)

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit


20xx
Des 31 Iktisal Laba rugi 5.000.000
Beban Gaji dan Upah 5.000.000

(Penutupan beban gaji dan upah)

Berdasarkan jurnal diatas maka akan diposting ke masing-masing akun sebagai


berikut:

98
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des '31Penyesuaian 5.000.000 5.000.000
Des '31Penutup 5.000.000 -

Hutang Gaji dan Upah


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian 5.000.000 5.000.000

Pada Awal Periode Berikutnya (1 Januari 20xx)


Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
jan 1 Hutang Gaji dan Upah 5.000.000
Beban Gaji dan upah 5.000.000

(Penyesuaian kembali Pend.Sewa)

Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:
Beban Gaji dan upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 5.000.000 5.000.000

99
Hutang Gaji dan upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Saldo Awal 5.000.000
Jan 1 Jurnal Balik 5.000.000 -

Pada Saat Pembayaran Gaji dan upah


Bila gaji dan upah akan dibayar tanggal 20 januari 20xx dan setelah dilakukan
analisis maka total gaji dan upah yang dibayar sebesar Rp.20.000.000, maka jurnal
yang dibuat sbb:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Jan 20 Beban Gaji dan Upah 20.000.000
Kas 20.000.000

(Pembayaran B.gaji& upah)


Berdasarkan jurnal diatas, maka bila diposting akan terlihat sebagai berikut:
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 01 J. Balik 5.000.000 5.000.000
Jan 20 Kas 20.000.000 15.000.000

4. Pendapatan Yang Masih Harus diterima (Piutang Pendapatan)


Contoh: 2 Januari 20xx perusahaan melakukan investasi obligasi sebesar Rp.
1.000.000.000 dengan bunga 12% per tahun yang dibayarkan tiap 6 bulan sekali
yaitu 1 November dan 1 Mei
Awal Periode Berikutnya tidak dibuatkan Jurnal penyesuaian kembali

100
Akhir Periode (31 Desember 20xx)
Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian dan selanjutnya dilakuan jurnal
penutup sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Piutang Bunga 20.000.000
Pendapatan Bunga 20.000.000

(Penyesuaian Pendapatan)

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit


20xx
Des 31 Pendapatan Bunga 20.000.000
Iktisar Laba rugi 20.000.000

(Penutupan beban gaji dan upah)

Berdasarkan jurnal diatas maka akan diposting ke masing-masing akun sebagai


berikut:
Pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des '31Penyesuaian 20.000.000 20.000.000
Des '31Penutup 20.000.000 -

Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian 20.000.000 20.000.000

101
Pada Saat Penerimaan Pendapatan Bunga (1 Mei)
Karena pada awal periode tidak dilakukan penyesuaian kembali maka pada saat
penerimaan pendapatan bunga, perlu dilakukan analisis terhadap penerimaan
pendapatan bunga tersebut. Total penerimaan bunga sebesar 60.000.000 dimana
sebesar 20.000.000 adalah pendapatan untuk tahun 20xx (1 nop 31 des ) sedangkan
sisanya 40.000.000 pendapatan untuk tahun 20xy (1 januari-30 april 20xy). maka
jurnal yang dibuat sbb:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Mei 1 Kas 60.000.000
Piutang Bunga 20.000.000
Pendapatan Bunga 40.000.000

(Penerimaan bunga untuk 6 bulan)

Berdasarkan jurnal diatas, maka bila diposting akan terlihat sebagai berikut:
Pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Mei 01 kas 40.000.000 40.000.000

Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Mei 1 Saldo Awal 20.000.000 20.000.000
kas 20.000.000 -

Bila Awal Periode Berikutnya dibuat Jurnal Penyesuaian Kembali


Pada akhir periode (31 Desember 20xx)

102
Jurnal Penyesuaian dan jurnal penutup yang dibuat:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Piutang Bunga 20.000.000
Pendapatan Bunga 20.000.000

(Penyesuaian pendapatan bunga)

Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit


20xx
Des 31 Pendapatan Bunga 20.000.000
Iktisar Laba Rugi 20.000.000

(Penutupan pendapatan bunga)

Berdasarkan jurnal diatas maka akan diposting ke masing-masing akun sebagai


berikut:
pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des '31Penyesuaian 20.000.000 20.000.000
Des '31Penutup 20.000.000 -

Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian 20.000.000 20.000.000

103
Pada Awal Periode Berikutnya (1 Januari 20xx)
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
jan 1 Pendapatan Bunga 20.000.000
Piutang Bunga 20.000.000

(Penyesuaian kembali Pend.bunga)

Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:
Pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 20.000.000 20.000.000

Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Saldo Awal 20.000.000
Jan 1 Jurnal Balik 20.000.000 - -

Pada Saat Penerimaan Pendapatan Bunga (1 Mei 20xy)


Pada 1 Mei 20xy, bunga yang diterima sebesar 60.000.000, dimana sebesar
20.000.000 adlaah pendapatan untuk tahun 20xx sedangkan sisanya sebesar
40.000.000 untuk tahun 20xy , maka jurnal yang dibuat sbb:

104
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Mei 1 Kas 60.000.000
Pendapatan Bunga 60.000.000

(Penerimaan Bunga selama 6bulan)


Berdasarkan jurnal diatas, maka bila diposting akan terlihat sebagai berikut:
Pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 01 J. Balik 20.000.000 20.000.000
Jan 20 Kas 60.000.000 40.000.000

105
Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup dan jelaskan tujuan proses
penutupan tersebut?
2. Jelaskan langkah-langkah didalam proses penutupan pada perusahaan
perorangan, persekutuan dan perseroan
3. Apa dampaknya bila akun-akun penghasilan dan beban tidak dilakukan proses
penutupan?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan neraca saldo setelah penutupan dan akun-
akun apa saja yang tercantum didalam neraca saldo setalah penutupan?
5. Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian kembali dan mengapa
dilakukan jurnal penyesuaian kembali?
6. Kapan dilakukan jurnal penyesuaian kembali?

Soal 1
Cahaya Transport merupakan perusahaan jasa dalam bidang penyewaan kendaraan.
Perusahaan tersebut dijalankan oleh Cahyana yang beralamat di Jl. Sudirman. Berikut
ini adalah bagian dari neraca lajur (neraca saldo setelah penyesuaian) pada tanggal 31
Desember 20yy

106
CAHAYA TRANSPORT
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 20YY
NO NAMA AKUN NERACA SALDO STL. PENYESUAIAN
DEBIT KREDIT
101 KAS 25.500
102 SURAT BERHARGA 41.000
103 PIUTANG USAHA 29.500
104 PIUTANG LAIN-LAIN 8.700
105 PERLENGKAPAN KANTOR 2.900
106 SEWA DIBAYAR DIMUKA 10.800
107 ASURANSI DIBAYAR DIMUKA 3.000
108 PAJAK DIBAYAR DIMUKA 3.600
109 BEBAN DIBAYAR DIMUKA 6.200
121 INVESTASI - SEKURITAS 32.800
131 KENDARAAN 72.000
132 AKUM. DEP. KENDARAAN 16.800
141 PERALATAN KANTOR 25.000
142 AKUM. DEP.PERALATAN KANTOR 7.200
201 HUTANG USAHA 17.500
202 HUTANG BANK 15.000
203 HUTANG PAJAK 4.300
204 BEBAN YANG MSH HARUS DIBAYAR 4.600
205 HUTANG OBLIGASI 28.000
301 MODAL-SAHAM 91.100
302 LABA DITAHAN 17.000
401 PENDAPATAN USAHA 105.000
402 PENDAPATAN LAIN-LAIN 9.650
501 BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 10.500
502 BEBAN KOMISI PERANTARA 8.600
503 BEBAN TLP, FAX 3.000
505 BEBAN LISTRIK, AIR 1.400
506 BEBAN PERLENGKAPAN 3.600
507 BEBAN SEWA GEDUNG 3.600
508 BEBAN ASURANSI 1.500
509 BEBAN FOTO COPY 2.700
510 BEBAN ADVERTENSI 6.400
511 BEBAN TRANSPORTASI 2.200
512 BEBAN BENDA POS 1.000
513 BEBAN DEPRESIASI KENDARAAN 7.200
514 BEBAN DEPRESIASI PERALATAN 2.500
516 BEBAN SERBA-SERBI 950

TOTAL 316.150 316.150


Diminta:
1. Buat jurnal penutup,
2. Buat Neraca Saldo setelah penutupan pada akhir periode
3. Buat jurnal penyesuaian kembali

107
BAB 7
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan karakteristik perusahaan dagang
2. Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang
3. Membedakan system pencatatn barang dagang antara system periodik dengan
system perpetual
4. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar
5. Menyusun neraca saldo perusahaan.

1. Karakteristik Perusahaan Dagang


kegiatan utama dari perusahaan dagang adalah mernbeli barang dagang dari
para pemasok kemudian menyimpan barang tersebut sebagai persediaan
selanjutnya menjual kembali barang dagang kepada para pelanggan, Oleh
karena itu, penghasilan utama yang diperoleh perusahaan dagang adalah
penjualan barang dagang. Biaya (harga pokok) dari barang yang telah dijual
tersebut dinamakan beban pokok penjualan (cost of good sold) sebagai beban yang
dikurangkan dengan penjualan barang dagang dimana hasilnya diakui sebagai
laba kotor didalam laporan laba/rugi. Apabila pada akhir periode akuntansi
terdapat barang dagang yang belum terjual, maka barang tersebut diakui sebagai
persediaan barang dagang yang dilaporkan sebagai aset lancar di l aporan posis
keuangan (neraca).

Perbedaan laporan laba/rugi perusahaan jasa dengan perusahaan dagang:

Perusahan Jasa Perusahaan Dagang

Pendapatan Jasa xxxx Penjualan Barang dagangan xxxx


Beban Operasional (xxx) Beban Pokok penjualan (xxx)
Laba Bersih xxxx Laba Kotor xxx
Beban Operasional (xxx)
Laba Bersih xxxx
2. Transaksi pada Perusahaan Dagang
Transaksi dalam perusahaan dagang melibatkan dua pihak yaitu pihak penjual dan
pihak pembeli. Ada beberapa hal yang perlu disepakati antara kedua belah pihak
tersebut antara lain:

a. Perpindahan Hak Kepemilikkan


Perpindahan hak tersebut menjadi sangat penting karena berhubungan
dengan kapan perpindahan hak atas barang dilakukan dan siapa yang
menanggung biaya - biaya yang berhubungan dengan perpindahan hak tersebut
antara lain : biaya pengiriman barang, biays asuransi, biaya pajak dan biaya
administrasi lainnya. Terdapat dua ketentuan: yang berhubungan dengan
perpindahan hak kepemilikkan antara lain:
1. Franko Gudang Penjualan (FOB (Free On Board) shipping point).
Syarat penyerahan barang dagang dimana perpindahan hak kepemilikkan
atas barang tersebut terjadi di gudang penjual. Dengan demikian, semua biaya
- biaya (rnisalnya : biaya angkut dan biaya asuransi) yang berhubungan
dengan penyerahan barang dari gudang penjual sampai dengan gudang
pembeli menjadi tanggung jawab pihak pernbeli.
2. Franko Gudang Pembeli (FOB (Free On Board) destination)
Syarat penyerahan barang dagang dimana perpindahan hak kepemilikkan
atas barang tersebut terjadi di gudang pembeli. Dengan demikian, semua biaya
- biaya (misalnya : biaya angkut dan biaya asuransi) yang berhubungan
dengan penyerahan barang dari gudang penjual sampai dengan gudang
pembeli menjadi tanggungjawab pihak penjuaJ.

b. Potongan Harga

1. Potongan Tunai (cash discount)

Transaksi secara kredit diperlukan kejelasan mengenai syarat pembayaran di


waktu yang akan datang, sehingga kedua belah pihak memahami berapa
jumlah yang harus dibayar dan kapan harus dilakukan pembayaran. Pihak
penjual biasanya menawarkan insentif kepada pihak pembeli untuk membayar
kredit sebelum jatuh tempo atau paling lambat pada tanggal jatuh tempo. Syarat
pembayaran misalnya 2/10,n/30 atau 2/EOM,n/60. Syarat 2/10,n/30 artinya pihak
pembeli akan mendapat potongan sebesar 2% (dua persen) dari harga faktur apabila
pembayaran dilakukan paling lambat hari ke sepuluh, dimana batas akhir
pembayaran secara penuh sampai dengan hari ke tiga puluh. Potongan yang
diberikan karena membayar sesuai dengan syarat yang telah ditentukan (masa
potongan) dinamakan potongan tunai, bagi pihak pembeli potongan tunai tersebut
dianamakan potongan pembelian, sedangkan bagi pihak penjual, potongan tunai
tersebut dinamakan potongan penjualan.
c. Return dan Keringanan Harga (Return and Allowances)
Apabila barang yang dikirim ke pelanggan tidak sesuai dengan pesanan atau
barang tersebut rusak selama pengiriman, biasanya pelanggan diberikan
kesempatan untuk mengembalikan barang tersebut atau meminta keringanan
harga. Return ini dapat terjadi pada transaksi tunai maupun kredit.
d. Pajak Pertambahan Nilai
Dalam system perpajakan Indonesia, setiap penyerahan barang atau jasa kena
pajak dipungut pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Bagi pihak penjual,
pada saat menjual barang dagang (barang kena pajak) akan memungut pajak
kepada pihak pelanggan (pembeli) yang dicatat sebagai hutang PPN dimana
pajak tersebut dinamakan PPN Keluaran. Sedangkan bagi pihak pembeli,
pembelian barang dagang (barang kena pajak) dipungut pajak oleh pemasok
(penjualan) dan dicatat sebagai piutang PPN dimana pajak tersebut dinamakan
PPN Masukan
3. Sistem Pencatatan Barang Dagang
Ada dua system pencatatan barang dagang yaitu system periodic dan system
perpetual.
a. Sistem Periodik
Transaksi pembelian barang dagangan selama periode berjalan dicatat di
akun pembelian barang dagang. Atas transaksi tersebut mengakibatkan barang
dagang bertambah tetapi tidak dicatat di akun persediaan barang dagang.
Apabila perusahaan menerima potongan tunai, maka dicatat di akun potongan
pembelian. Demikian juga bila terjadi pengembalian barang maka di catat di
akun retur pembelian dan pengurangan harga.
Transaksi Penjualan barang dagang selama periode berjalan dicatat
kedalam akun penjualan barang dagang disisi kredit. Transaksi tersebut
mengakibatkan barang dagang berkurang tetapi tidak dicatat di akun persediaan
barang dagang. Beban pokok penjualan tidak dicatat pada saat terjadinya
transaksi penjualan melainkan dilakukan perhitungan setelah diketahui
besarnya nilai persediaan barang dagan pada akhir periode.
b. Sistem Perpetual
Transaksi pembelian barang dagang selama periode berjalan dicatat di
akun persediaan barang dagang. Semua transaksi yang berhubungan dengan
barang dagang Antara lain: pembelian barang dagang, potongan pembelian,
retur pembelian serta beban angkut pembelian dicatat di akun persediaan
barang dagang. Potongan pembelian dan retur pembelian dicatat sebagai
pengurang akun persediaan barang dagang, sedangakan beban angkut
pembelian dicatat sebagai penambah akun persediaan barang dagan.
Transaksi penjualan barang dagang selama periode berjalan dicatat di
akun penjalan barang dagang di sisi kredit sebesar harga faktur. Disamping itu,
transaksi penjualan barang dagang juga mencatat beban pokok barang yang
telah terjual (beban pokok penjulan). Sehingga setiap terjadi transaksi
penjualan barang dagang maka langsung dapat diketahui besarnya beban pokok
penjualan. Bila terjadi potongan penjualan, maka dicatat terpisah kedalam akun
potongan penjualan dan bila ada retur penjualan maka dicatat pada a kun
retur penjualan dan keringan harga.

Perbandingan pencatatan system Periodik dan system Perpetual


No Keterangan Sistem Periodik System Perpetual
1 Dasar penatatan Pencatatan persediaan barang Setiap transaksi pembelian
persediaan barang dagang dagang dilakukan pada akhir dan penjualan barang
periode melalui penyesuaian dagang dicatat di akun
Persediaan Barang dagang.
2 Transaksi pembelian Pembelian barang dagang Persediaan barang dagang
barang dagang Hutang/kas Hutang/Kas
3 Transaksi Potongan Hutang usaha Hutang Usaha
Pembelian Potongan Pembelian Persediaan barang dagang
4 Retur Pembelian dan Hutang usaha/kas Hutang usaha/kas
keringan harga Retur pemb.&keringan harga Persedian barang dagang
5 Transaksi pembayaran Beban Angkut Persediaan barang dagang
beban angkut pembelian Kas Kas
6 Transaksi penjualan Kas/piutang Kas/Piutang
baragn dagang Penjualan Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Persediaan barang dagang
7 Transaksi Potongan Potongan Penjualan Potongan Penjualan
Penjualan Kas/piutang Kas/piutang
8 Retur penjualan dan Retur Penjualan Retur Penjualan
keringanan harga Kas/piutang Kas/piutang
Persediaan barang dagang
Beban Pokok Penjualan
9 Pencatatan pada akhir Terdapat pencatatan penyesuaian Tidak ada pencatatan
periode (penyesuaian) terhadap akun persediaan barang penyesuaian.
dagang dan perhitungan beban
pokok penjualan

Pencatatan Transaksi Dengan Sistem Periodik


a. Transaksi Pembelian barang dagang dan Biaya Angkut Pembelian
Dalam hal pembelin barang yang perlu diperhatikan adalah syarat penyerahan
barang, bila syarat penyerahan barang menggunakan fanko gudang Penjual
(FOB Shipping point) maka biaya angkut barang ditanggung oleh pembeli.
Berikut ini contoh mengenai transaksi-transaksi tersebut:
PT. JAYA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
minuman dalam kemasan, yang merupakan barang kena pajak. Pada awal
periode (1 Desember 20yy) mempunyai saldo sebagai berikut: Kas
Rp.100.000.000, Persediaan Barang dagang Rp.20.000.000 (10.000 botol@
Rp.2.000) dan Modal saham Rp. Rp.120.000.000. Berikut transaksi selama
Desember :
Desember 2 Membeli barang dagang secara kredit kepada PT. Mulya sebesar
Rp.40.000.000 (20.000 @ 2.000) dengan termin 2/10, n/30
perjanjian franko gudang penjual (FOB Shipping Point) dimana
ongkos angkut sebesar 1.000.000 melalui jasa angkut CV. CEpat
secara kredit.
Desember 3 Membeli barang dagang secara kredit kepada PT. Segar sebesar
60.000.000 (30.000 @ 2.000) dengan termin 2/10, n/30 perjanjian
franko gudang penjual (FOB Shipping Point) dimana ongkos
angkut sebesar 1.500.000 melalui jasa angkut CV. CEpat secara
kredit.
Desember 5 Membayar ongkos angkut atas pembelian barang dagang tanggal 2
dan 3 Desember kepada CV. CEpat sebesar 2.500.000
Desember 6 Membeli barang dagang secara tunai kepada PT Sejahtera, karena
membeli dengan transaksi besar, maka perusahaan mendapat
potongan dagang (rabat). Harga setelah potongan sebesar Rp.1.750
per botol. Transaksi pembelian sebanyak 40.000 botol, sehingga
nilai transaksi sebesar Rp. 70.000.000, dengan perjanjian franko
gudang penjual (FOB Shipping point) dimana ongkos angkut
sebesar 2.000.000 melalui jasa angkut CV.CEpat dibayar tunai.
Desember 7 Membeli barang dagang secara tunai kepada PT. Buana sebesar
Rp. 100.000.000 (50.000 botol @ Rp.2.000) dengan perjanjian
franko gudang Penjual (FOB Shipping Point) dimana ongkos
angkut sebesar 2.500.000 lewat jasa angkut CV.CEpat dibayar
tunai.
Maka pencatatan kedalam jurnal dengan system periodik sebagai berikut:
Tgl Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 2 Pembelian Barang dagang 40.000.000
PPN Masukan 4.000.000
Hutang Usaha 44.000.000
(membeli barang secara kredit)
Beban Angkut pembelian 1.000.000
Hutang Beban 1.000.000
(ongkos angkut Pembelian)
Des 3 Pembelian Barang dagang 60.000.000
PPN Masukan 6.000.000
Hutang Usaha 66.000.000
(membeli barang secara kredit)
Beban Angkut pembelian 1.500.000
Hutang Beban 1.500.000
(ongkos angkut Pembelian)
Des 5 Hutang Beban 2.500.000
Kas 2.500.000
( Membayar ongkos angkut)
Des 6 Pembelian Barang dagang 70.000.000
PPN Masukan 7.000.000
Kas 77.000.000
(membeli barang secara tunai)
Beban Angkut pembelian 2.000.000
Kas 2.000.000
(ongkos angkut Pembelian)

Des 7 Pembelian Barang dagang 100.000.000


PPN Masukan 10.000.000
Kas 110.000.000
(membeli barang secara tunai)
Beban Angkut pembelian 2.500.000
Kas 2.500.000
(ongkos angkut Pembelian)

b. Transaksi Potongan Pembelian, Retur Pembelian dan Keringanan harga, serta


Pelunasan Hutang Usaha.
Berikut contoh transaksi Transaksi Potongan Pembelian, Retur Pembelian dan
Keringanan harga, serta Pelunasan Hutang Usaha :
Desember 07 Mengembalikan barang dagang (nota debet) kepada pemasok (PT
Sejahtera) karena barang yang dibeli rusak Rp. 700.000 ( 4.000
botol @ 1.750)
Desember 08 Meminta keringanan harga (nota debet) kepada Pemasok PT.
Buana) karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan
Rp. 200.000 (400 botol @ Rp.500)
Desember 10 Membayar hutang usaha sebesar 44.000.000 atas pembelian
barang tanggal 2 Nop dari PT. Mulya yang masih dalam masa
potongan (2/10,n/30)
Tgl Nama Akun Ref Debit Kredit
Des Kas 770.000
07 Retur Pembelian & keringanan harga 700.000
PPN Masukan 70.000
(Pengembalian Barang)
Des 8 Kas 220.000
Retur Pembelian & keringanan harga 200.000
PPN Masukan 20.000
( Keringanan harga krn Barang tdk sesuai
Des Hutang Usaha 44.000.000
10 Kas 43.200.000
Potongan Pembelian 800.000
(Pelunasan utang pd masa potongan)
c. Transsaksi Penjualan Barang Dagang dan Beban Angkut Penjualan
Salah satu hal yang penting didalam transaksi penjualan barang adalah beban
angkut, apabila syarat penyerahan barang menggunakan franko gudang pembeli
(FOB Destination) maka beban angkut barang ditanggung oleh pihak penjual.
Beban angkut penjulan oleh pihak penjual diperlakukan sebagai beban
operasional dalam laporan laba rugi.
Berikut contoh yang berkaitan dengan transaksi penjualan:
Desember 4 Menjual barang dagang secara Tunai kepada PT Wisesa Rp.
105.000.000 ( 30.000 botol @3.500) dengan perjanjian franko
gudang pembeli (FOB destination) dimana ongkos angkut sebesar
2.625.000 melalui jasa angkut CV. Lancar Jaya dibayar tunai.
Desember 5 menjual barang dagang secara tunai Kepada CV. Baru Rp.
35.000.000 (10.000 @3.500) dengan perjanjian franko gudang
pembeli (FOB Destination) dimana ongkos angkut sebesar Rp.
875.000 melalui jasa CV. Lancar Jaya dibayar tunai.
Desember 10 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Kirana Rp.
175.000.000 (50.000 botol @3.500) termin 1/10, n/30 dengan
franko gudang pembeli (FOB destination) dimana ongkos angkut
Rp. 4. 375.000 Melalui jasa angkut Lancar Jaya secara kredit.
Desember 12 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT Indah Rp.
105.000.000 (30.000 botol @3.500) dengan termin 1/10,n/30
ongkos angkut sebesar 2.625.000 melalui jasa angkut CV. Lancar
Jaya secara kredit.
Desember 14 Membayar ongkos angkut penjualan kepada CV. Lancar jaya atas
transaksi tanggal 10 dan 12 Desember Rp. 7.000.000 .
Berdasarkan transaksi diatas, maka jurnal yang dibuat:
Tgl Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 4 Kas 115.500.000
Penjualan Barang dagang 105.000.000
PPN Keluaran 10.500.000
(Menjual barang secara kredit)
Beban Angkut Penjualan 2.625.000
Kas 2.625.000
Des 5 Kas 38.500.000
Penjualan Barang dagang 35.000.000
PPN Keluaran 3.500.000
(Menjual barang secara kredit)
Beban Angkut Penjualan 875.000
Kas 875.000
(membayar ongkos angkut)
Des Piutang Usaha 192.500.000
Penjualan Barang dagang 175.000.000
10
PPN Keluaran 17.500.000
(Menjual barang secara kredit)
Beban Angkut Penjualan 4.375.000
Hutang Beban 4.375.000
(membayar ongkos angkut)
Des Piutang Usaha 115.500.000
Penjualan Barang dagang 105.000.000
12
PPN Keluaran 10.500.000
(Menjual barang secara kredit)
Beban Angkut Penjualan 2.625.000
Hutang Beban 2.625.000
(membayar ongkos angkut)
Des Hutang Beban 7.000.000
Kas 7.000.000
14
( Membayar ongkos angkut)

d. Transaksi Potongan Penjualan, Retur Penjualan dan Keringanan Harga serta


Pelunasan Piutang Usaha.
Berikut contoh pencatatan transaksi potongan penjualan, retur penjualan dan
keringanan harga serta pelunasan piutang:
Desember 5 Menerima pengembalian barang dagang dari pelanggan (PT
Wisesa) karena rusak Rp. 2.100.000 (600 botol @ 3500)
Desember 6 Memberikan keringanan harga kepada pelanggan (CV. Baru)
karena tidak sesuai dengan pesanan Rp. 100.000 (200 botol
@500)
Desember 20 Menerima pelunasan piutang sebesar 115.500.000 atas penjualan
tertanggal 12 Desember dari pelanggan (PT. Indah) yang masih
dalam masa potongan (1/10,n/30)
Maka jurnal nya sebagai berikut:
Tgl Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 5 Return Penjualan & keringanan harga 2.100.000
PPN Keluaran 210.000
Kas 2.310.000
(Pengembalian barang dari pelanggan)
Des 6 Return Penjualan & keringanan harga 100.000
PPN Keluaran 10.000
Kas 110.000
(Keringanan harga untuk pelanggan
Des Kas 114.450.000
20 Potongan Penjualan 1.050.000
Piutang usaha 115.500.000
(Pelunasan piutang pada masa potongan)

Berdasarkan jurnal yang terlah dibuat diatas, maka langkah selajutnya adalah
memposting ke akun masing-masing dalam buku besar.
Menghitung nilai persediaan Akhir
Karena transaksi pembelian dan penjualan barang dagang selama periode
berjalan dengan system periodic tidak menggunakan akun persediaan barang
dagang, sehingga mutasi barang dagang tidak dilakukan. Oleh karena itu, pada
akhir periode perlu dilakukan penyesuaian. Besarnya nilai persedian akhir
barang dagang dapat dilakukan dengan menghitung jumlah fisik barang (stock
opname) pada akhir periode. Setelah diketahui besarnya nilai persediaan akhir
pada akhit periode tahap selanjutnya adalah mencatat penyesuaian persediaan
barang dagang dengan cara menutup akun persediaan barang dagang awal
periode ke dalam akun beban pokok penjualan (akun iktisar laba rugi) dan
membuka kembali akun persediaan barang dagang akhir periode (hasil
perhitungan) kedalam akun beban pokok penjualan (atau akun iktisar laba rugi)
Menghitung Besarnya Nilai Beban Pokok Penjualan
Seluruh akun-akun yang berhubungan dengan Beban pokok penjualan Antara
lain: akun persediaan barang dagang (awal dan akhir), akun pembelian barang
dagang, akun potongan pembelian, akun retur pembelian dan keringanan harga
dan akun beban angkut pembelian dipindahkan kea kun beban pokok penjualan.
Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui besarnya nilai beban
pokok penjualan.
Berdasarkan contoh sebelumnya (PT.JAYA), berdasarkan perhitungan
fisik (stock opname) persediaan barang dagang sebanyak 30.200 botol dan harga
pokok persediaan per botol 2.000 sehingga nilai persediaan barang dagang akhir
Rp. 60.400.000 maka perhitungan beban pokok penjualan sebagai berikut:

Beban pokok Penjualan:


Persediaan barang dagang awal 100.000.000
Biaya pokok pembelian:
Pembelian barang dagang 270.000.000
Retur Pembelian &keringanan harga (900.000)
Potongan Pembelian (800.000)
Beban angkut Pembelian 7.000.000
Jumlah biaya pokok pembelian 275.300.000
Barang siap dijual 375.300.000
Persediaan Barang dagang akhir 60.400.000
Beban Pokok Penjualan 314.900.000

Penyesuain Persediaan Barang Dagang


Pada dasarnya jurnal penyesuaian di perusahaan jasa tidak jauh beda dengan
perusahaan dagang, salah satu yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah
persediaan barang dagang. Berdasarkan system periodic, pada akhir periode
dilakukan proses penyesuaian terhadap persediaan barang dagang. Dalam
mencatat jurnal penyesuaian terhadap akun persediaan barang dagang terdapat
dua pendekatan pencatatan Antara lain:
1. Pendekatan Beban Pokok Penjualan
Pendekatan ini menggunakan akun beban pokok penjualan dalam proses
penyesuaian persediaan barang dagang dengan mencatat penutupan seluruh
komponen akun persediaan barang dagang antara lain:
- akun pembelian barang dagang,
- Akun retur pembelian & keringanan harga,
- Akun Potongan pembelian,
- Akun beban angkut pembelian
Berikut ini contoh jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagang dengan
menggunakan metode beban pokok penjualan:
Beban Pokok Penjualan 100.000.000
Persediaan Barang dagang 100.000.000
(Adj. untuk persd.awal barang dagang)
Persediaan Barang Dagang 60.400.000
Beban Pokok Penjuala 60.400.000
(Adjustment untuk persd. Akhir)
Beban Pokok Penjualan 270.000.000
Pembelian barang dagang 270.000.000
(penutupan brg dag. Akhir periode)
Retur Pembelian & keringanan harga 900.000
Beban Pokok Penjualan 900.000
(penutupan retur pembelian)
Potongan Pembelian 800.000
Beban Pokok Penjualan 800.000
(Penutupan Potongan Pembelian)
Beban Pokok Penjualan 7.000.000
Beban Angkut pembelian 7.000.000
(Penutup biaya angkut pembelian)

2. Pendekatan Iktisar Laba Rugi


Pada akhir periode, akun iktisar laba rugi digunakan untuk penyesuaian
persediaan barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir. Pada saat
penyesuaian persediaan barang dagang awal dengan mencatat disisi debet akun
iktisar laba rugi dan disisi kredit akun persediaan barang dagang. Sedang untuk
penyesuaian persediaan akhir dengan mencatat debet akun persediaan barang
dagang dan kredit akun iktisar laba rugi.
Berikut contoh penyesuaian dengan iktisar laba rugi:

Iktisar Laba rugi 100.000.000


Persedian barang dagang 100.000.000
(peny persediaan barang awal periode)
Persedia barang dagang 60.400.000
Iktisar Laba rugi 60.400.000
(peny. Persediaan barang akhir)

Berikut contoh lengkap mengenai penyesuaian (PT. SEHAT) dengan data-data


sebagai berikut:
NO Nama Akun Debet Kredit
11001 Kas 5.000.000
11003 Piutang Usaha 11.000.000
11004 Cadangan kerugian piutang 200.000
11005 Persd. Barang dagang 16.000.000
11006 Asuransi dibayar dimuka 300.000
11007 Sewa dibayar dimuka 600.000
11008 Perlengkapan toko 200.000
11009 Pelengkapan Kantor 100.000
12102 Kendaraan 26.000.000
12202 Akum. Dep. Kendaraan 8.000.000
12103 Peralatan Toko 12.000.000
12203 Akum Dep. Peralatan toko 4.000.000
12104 Peralatan Kantor 9.000.000
12204 Akum. Dep. Peralata kantor 3.000.000
21002 Hutang Usaha 6.000.000
21003 Hutang Wesel 2.000.000
31001 Ekuitas-saham 37.450.000
31002 Laba ditahan 900.000
41001 Penjualan barang dagang 100.350.000
41002 Retur Penjualan 800.000
41003 Potongan Penjualan 2.500.000
51001 Pembelian Barang dagang 55.000.000
51002 Retur Pembelian 200.000
51003 Potongan Pembelian 600.000
51004 Beban Angkut Pembelian 2.500.000
52001 Beban Advertensi 4.000.000
52002 Beban gaji & upah 8.000.000
52003 Beban Angkut Penjualan 4.500.000
52099 Beban Penjualan Lain-lain 100.000
53001 Beban Gaji -Administrasi 5.000.000
53099 Beban Administrasi lain-lain 100.000
Total 162.700.000 162.700.000

Informasi mengenai penyesuaian akhir periode per 31 Desember 20yy adalah


sebagai berikut:
1. Persediaan barang dagang berdasarkan perhitungan fisik pada akhit periode
adalah Rp. 14.500.000
2. Piutang yang tidak dapat ditagih ditetapkan sebesar 5% dari total piutang
usaha pada akhir periode
3. Beban asuransi dibayar dimuka yang telah menjadi beban pada akhir
periode Rp. 100.000 dan sewa dibayar dimuka yang sudah menjadi beban
sewa adalah Rp. 300.000
4. Perlengkapan toko yang ada pada akhir periode adalah Rp 50.000 dan
perlengkapan kantor yang ada pada akhir periode Rp. 50.000
5. Depresiasi asset tetap selama satu periode :
a. Peralatan toko Rp. 2.000.000
b. Peralatan Kantor Rp. 1.500.000
c. Kendaraan Rp. 4.000.000
6. Beban gaji yang masih harus di bayar:
a. Gaji dan upah penjualan Rp. 2.000.000
b. Gaji dan upah Adminsitrasi Rp. 1.000.000
c. Bunga Rp. 200.000

Informasi tambahan akun-akun yang digunakan adalah: 21004 Hutang gaji dan
upah, 21005 Hutang Bunga, 52008 Beban kerugian piutang, 54001 Beban bunga,
31099 Iktisar laba rugi, 51000 Beban pokok Penjualan, 52004 Beban
perlengkapan toko, 52005 Beban depresiasi kendaraan, 52006 Beban depresiasi
perlatan toko, 53002 Beban Sewa, 53003 Beban Asuransi, 53005 Beban
Depresiasi peralatan kantor, 53005 Beban Perlengkapan kantor.

Apabila menggunakan pendekatan IKHTISAR LABA RUGI maka penyesuaian


yang dibuat :

PT. SEHAT
Jurnal Penyesuaian
Tgl Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Ikhtisar Laba Rugi 16.000.000
Persediaan barang dagang 16.000.000
(Adj. Persd. Barang dagang awal)
Persediaan Barang dagang 14.500.000
Ikhtisar Laba rugi 14.500.000
(Adj. Persd. Barang dagang akhir)

Beban Kerugian Piutang 350.000


Cadangan kerugian piutang 350.000
(Adj. cadangan kerugian piutang)

Beban Asuransi 100.000


Asuransi dibayar dimuka 100.000
(Adj. asuransi dibayar dimuka)

Beban Sewa 300.000


Sewa dibayar dimuka 300.000
(Adj. sewa dibayar dimuka)

Beban Perlengkapan toko 150.000


Perlengkapan toko 150.000
(Adj. perlengkpan toko)
Tgl Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Perlengkapan Kantor 50.000
Perlengkapan Kantor 50.000
( Adj. Perlengkapan Kantor)

Beban depresiasi peralatan toko 2.000.000


Akum. Dep.peralatan toko 2.000.000
(Adj. depresiasi peralatan toko)

Beban dep. peralatan kantor 1.500.000


Aku.Dep.peralatan kantor 1.500.000
(Adj. Dep.peralatan kantor)
Beban Depresiasi Kendaraan 4.000.000
Akum. Dep. Kendaraan 4.000.000
(Adj.Depresiasi kendaraan)
Beban Gaji & upah -penjualan 2.000.000
Beban Gaji & Upah-Adminsitrasi 1.000.000
Hutang Gaji & Upah 3.000.000
(Adj. gaji & upah yg msh.hrs dibayar)
Beban bunga 200.000
Hutang Bunga 200.000
(Adj. bunga yang msh. Hrs. dibayar)

Setelah dicatat pada jurnal penyesuaian, langkah selanjutnya adalah memposting


kea kun masing-masing di buku besar:

IKHTISAR LABA RUGI 31099


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 16.000.000 16.000.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 14.500.000 14.500.000

Persediaan Barang Dagang 11005


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 16.000.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 16.000.000 -
Penyesuaian JU 1 14.500.000 14.500.000
BEBAN KERUGIAN PIUTANG 52008
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 350.000 350.000

CADANGAN KERUGIAN PIUTANG 11004


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Sadlo akhir JU 1 200.000
21- Mar Penyesuaian JU 1 350.000 550.000

BEBAN ASURANSI 53003


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 100.000 100.000

ASURANSI DIBAYAR DIMUKA 11006


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Saldo awal JU 1 300.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 100.000 200.000

BEBAN SEWA 53002


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 300.000 300.000

SEWA DIBAYAR DIMUKA 11007


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 01 Saldo awal 600.000
des 31 Penyesuaian JU 1 300.000 300.000
BEBAN PERLENGKAPAN TOKO 52004
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 150.000 150.000

PERLENGKAPAN TOKO 11008


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Sadlo akhir JU 1 200.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 150.000 50.000

BEBAN PERLENGKAPAN KANTOR 53004


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 50.000 50.000

PERLENGKAPAN KANTOR 11009


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Saldo akhir 100.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 50.000 50.000

BEBAN DEPRESIASI PERALATAN TOKO 52006


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 2.000.000 2.000.000

AKUM.DEPRESIASI PERALATAN TOKO 12203


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 01 Saldo awal 4.000.000
des 31 Penyesuaian JU 1 2.000.000 6.000.000
BEBAN DEPRESIASI PERALATAN KANTOR 53005
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 1.500.000 1.500.000

AKUM DEPRESIASI PERALATAN KANTOR 53005


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 01 Saldo awal JU 1 3.000.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 1.500.000 4.500.000

BEBAN DEPRESIASI KENDARAAN 52005


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 4.000.000 4.000.000

AKUM.DEPRESIASI KENDARAAN 12202


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 01 Saldo Awal 8.000.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 4.000.000 12.000.000

BEBAN GAJI & UPAH- PENJUALAN 53002


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Saldo akhir 8.000.000
Des 31 Penyesuaian JU 1 2.000.000 10.000.000

BEBAN GAJI & UPAH- ADMINISTRASI 53001


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 01 Saldo awal 5.000.000
des 31 Penyesuaian JU 1 1.000.000 6.000.000
HUTANG GAJI & UPAH 21004
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 3.000.000 3.000.000

BEBAN BUNGA 54001


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

Des 31 Penyesuaian JU 1 200.000 200.000

HUTANG BUNGA 21005


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Penyesuaian JU 1 200.000 200.000

Langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian, sehingga akan
nampak sebagai berikut:
PT. SEHAT
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Periode 31 Desember 20yy

NO Nama Akun Debet Kredit


11001 Kas 5.000.000
11003 Piutang Usaha 11.000.000
11004 Cadangan kerugian piutang 550.000
11005 Persd. Barang dagang 1.450.000
11006 Asuransi dibayar dimuka 200.000
11007 Sewa dibayar dimuka 300.000
11008 Perlengkapan toko 50.000
11009 Pelengkapan Kantor 50.000
12102 Kendaraan 26.000.000
12202 Akum. Dep. Kendaraan 12.000.000
12103 Peralatan Toko 12.000.000
12203 Akum Dep. Peralatan toko 6.000.000
12104 Peralatan Kantor 9.000.000
12204 Akum. Dep. Peralatan kantor 4.500.000
21002 Hutang Usaha 6.000.000
21003 Hutang Wesel 2.000.000

31001 Ekuitas-Saham 37.450.000


31002 Laba ditahan 900.000
31099 Ikhtisar laba rugi 16.000.000 14.500.000
41001 Penjualan barang dagang 100.350.000
41002 retur penjualan & K.harga 800.000
41003 Potongan Penjjualan 2.500.000
51001 Pembelian barang dagang 55.000.000
51002 Retur Pemb & Keringanan harga 200.000
51003 Potongan pembelian 600.000
51004 Beban angkut pembelian 2.500.000
52001 Beban advertensi 4.000.000
52002 Beban gaji&upah penjualan 10.000.000
52003 Beban angkut penjualan 4.500.000
52099 Beban penjualan lain-lain 100.000
53001 beban gaji&upah adminsitrasi 6.000.000
53099 Beban administrasi lain-lain 100.000
52008 Beban kerugian piutang 350.000
53003 Berban Asuransi 100.000
53002 Beban Sewa 300.000
52004 Beban perlengkapan toko 150.000
53004 Beban perlengkapan kantor 50.000
52006 Beban dep. Peralatan toko 2.000.000
53005 Beban dep. Peralatan kantor 1.500.000
52005 Beban dep. Kendaraan 4.000.000
21004 Hutang gaji & upah 3.000.000
54001 Beban Bunga 200.000
21005 Hutang Bunga 200.000
total 188.250.000 188.250.000 1
Berdasarkan contoh diatas, maka jurnal penutup PT. Sehat adalah sebagai berikut:
Potongan Penjualan 2.500.000
Ikhtisar Laba rugi 97.050.000
(menutup akun yang berhutngan dgn penghasilan

Ikhtisar Laba rugi 90.050.000


Retur Pembelian & keringanan harga 200.000
Potongan Pembelian 600.000
Pembelian barang dagang 55.000.000
Beban Angkut Pembelian 2.500.000
Beban Advertensi 4.000.000
Beban Gaji & upah - penjualan 10.000.000
Beban Angkut penjualan 4.500.000
Beban penjualan lain-lain 100.000
Beban gaji & upah - Administrasi 6.000.000
Beban Administrasi lain-lain 100.000
Beban Kerugian piutang 350.000
Beban Asuransi 100.000
Beban Sewa 300.000
Beban perlengkapan toko 150.000
Beban perlengkapan kantor 50.000
Beban Dep. Peralatan toko 2.000.000
Beban Dep. Peralatan Kantor 1.500.000
Beban Dep. Kendaraan 4.000.000
Beban Bunga 200.000
(menutup akun Beban)

Ikhtisar Laba rugi 5.500.000


Laba ditahan 5.500.000
(Menutup laba)
196.700.000 196.700.000

Setelah dilakukan pencatatan ke jurnal penutup, langkah selanjutnya adalah


memposting jurnal tersebut ke masing-masing buku besar dan dilanjutkan dengan
menyusun neraca saldo penutupan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa saldo
debet sama dengan total saldo kredit. Ini menunujukkan akun riil siap digunakan untuk
periode berikutnya.
PT SEHAT
Neraca Saldo Penutupan
Per 31 Desember 20yy
NO Akun Nama Akun Debet Kredit
11001 Kas 5.000.000
11003 Piutang Usaha 11.000.000
11004 Cadangan Kerugian Piutang 550.000
11005 Persediaan Barang dagang 14.500.000
11006 Asuransi dibayar dimuka 200.000
11007 Sewa dibayar dimuka 300.000
11008 Perlengkapan Toko 50.000
11009 Perlengkapn Kantor 50.000
12102 Kendaraan 26.000.000
12202 Akum. Dep. Kendaraan 12.000.000
12103 Peralatan Toko 12.000.000
12203 Akum Dep. Peralatan Toko 6.000.000
12104 Peralatan Kantor 9.000.000
12204 Akum Dep. Peralatan Kantor 4.500.000
21002 Hutang usaha 6.000.000
21003 Hutang Wesel 2.000.000
31001 Ekuitas-saham 37.450.000
31002 Laba ditahan 6.400.000
21004 Hutang Gaji dan Upah 3.000.000
21005 Hutang Bunga 200.000
Jumlah 78.100.000 78.100.000

Pertanyaan:

1. Jelaskan perbedaan antaran perusahaan jasa dengan perusahaan dagang, jelaskan


karakteristik perusahaan dagang?
2. Jelaskan perbedaan system pencatatan persediaan barang dagang antara system
perpetual dengan system periodic?
3. Dalam menyusun laporan keuangan, apakah kertas kerja (neraca lajur) wajib
dibuat?
4. Jelaskan mengapa jurnal penutupan diperlukan pada akhir periode?
5. Akun-akun apa saja yang diperlukan didalam melakukan jurnal penutupan?
BAB 8
JURNAL KHUSUS DAN BUKU BESAR PEMBANTU

Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
- Mencatat transaksi keuangan dalam jurnal khusus sampai menghasilkan
informasi akuntansi

A. Buku Pembantu
Hasil penjumlahan saldo masing-masing buku pembantu harus sama dengan
besarnya saldo di akun pengendali, misalnya saldo akun piutang usaha (akun
pengendali) harus sama dengan kumpulan saldo-saldo yang ada di buku
pembantu piutang, sedangkan saldo akun hutang usaha (akun pengendali) harus
sama dengan kumpulan saldo-saldo yang ada di buku pembantu hutang. Dasar
pencatatan dari buku besar adalah jurnal, sedangkan dasar pencatatan untuk
buku pembantu adalah berasaldari buktu transaksi sehingga system tersebut
dapat digunaka sebagai alat pengendalian internal perusahaan.

Mekanisme pencatatan dalam jurnal, buku besar dan buku pembantu

Bukti Transaki Jurnal Buku


Besar

Buku
Pembantu

B. Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat kelompok-
kelompok transaksi yang sifatnya sejenis. Pengelompokan transaksi keuangan

130
atau banyaknya jurnal khusus tergantung dari jenis perusahaan (jasa, dagang
maupun manufaktur). Pada umumnya transaksi keuangan perusahaan dagang
dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: Pembelian barang secara kredit,
penjualan barang secara kredit, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Sehingga
jurnal khusus yang dapat di pakai untuk menampung transaksi-transaksi tersebut
adalah:
1. Jurnal pembelian: yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang dagang secara kredit.
2. Jurnal penjualan: jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
yang berhubungan dengan penjualan barang dagang secara kredit.
3. Jurnal Penerimaan kas: jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan seluruh penerimaan kas.
4. Jurnal pengeluaran kas; yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang berhubungan dengan seluruh pengeluaran kas.

Jurnal Penjualan
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
keuangan yang berhubungan dengan penjualan barang secara kredit. Apabila
terjadi penjualan asset tetap secara kredit maka dicatat kedalam jurnal memorial.
Setiap terjadi penjualan barang dagang secara kredit, akan melibatkan akun
piutang dagang (debet), akun penjualan barang dagang (kredit) dan akun PPN
keluaran (kredit). Maka desain jurnal penjualan akan berisi kolom-kolom; kolom
piutang dagang (debet), kolom penjualan barang dagang (kredit),dan kolom PPN
keluaran (kredit)
Contoh: PT. Laras merupakan perusahaan dagang memiliki transaksi penjualan
barang dagang secara kredit pada bulan Desember 20yy sebagai berikut:
Des 05 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Guna sebesar
12.500.000 dengan PPN 10%, termin 1/10,n/30
Des 19 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT Sedayu Rp.
15.000.00 PPN 10%, termin 2/10,n/30

131
Des 20 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Madya Rp.
12.000.000 dengan PPN 10% dan termin 2/10,n/30
Des 31 Menjual barang dagang secara kredit kepada Madya Rp. 14.000.000
dengan PPN 10% dan termin 1/10,n/30
Berdasarkan transaksi diatas, maka Jurnal penjualan, Buku besar dan buku
pembantu Piutang akan kelihatan sebagai berikut:

JURNAL PENJUALAN (JPJ) Hal: 01

Tgl No Nama Debitur Ref Debit kredit


Faktur Piutang Penjualan PPN
Usaha Barang Dagang Keluaran
Des 05 01 PT. Guna 13.750.000 12.500.000 1.250.000
Des 19 02 PT. Sedayu 16.500.000 15.000.000 1.500.000
Des 20 03 PT. Madya 13.200.000 12.000.000 1.200.000
Des 31 04 PT. Madya 15.400.000 14.000.000 1.400.000

58.850.000 53.500.000 5.350.000

Buku Besar

132
PIUTANG USAHA 11003
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 31 Posting JPJ- 01 58.850.000 58.850.000
Penjualan Barang Dagang 41001
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ- 01 53.500.000 53.500.000

PPN Keluaran 21003


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ - 01 5.350.000 5.350.000

133
Buku Pembantu Piutang
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Guna
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 05 Penjualan 01 13.750.000 13.750.000

No. Akun:
Nama Debitur: PT. Sedayu
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 19 Penjualan 02 16.500.000 16.500.000 -

No. Akun:
Nama Debitur: PT. Madya
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 20 Penjualan 03 13.200.000 13.200.000
Des 31 Penjualan 04 15.400.000 28.600.000 -

Jurnal Penerimaan Kas


Digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan
kas dari berbagai sumber, misalnya dari penerimaan piutang usaha, penjualan barang
secaar tunai, pinjaman dari bank, penjualan asset tetap secara tunai dan penerimaan
lainnya.
Contoh: Berikut ini transaksi penerimaan kas selama Bulan Desember 20yy
Desember 09 Perusahaan meminjang uang ke Bank Mandiri Rp. 50.000.000
Desember 15 Menerima pelunasan piutang usaha dari PT. Guna yang berasal dari
transaksi tanggal 5 Desember 20yy
17 Menjual barang dagang kepada CV. Adil secara tunai Rp. 7.000.000

134
20 Pemilik perushaan menambah modal untuk meningkatkan operasional
perusahaan Rp. 75.000.000
26 Menjual Barang dagang kepada CV.Murni Rp. 10.000.000
31 Menerima pelunasan piutang dari PT. Madya atas transaksi tanggal 20
Desember 20yy
Berdasarkan transaksi diatas maka jurnal Peneriman Kas yang dibuat sebagai berikut:
JURNAL PENERIMAAN KAS (JKM) Hal : 01

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Kas Pot. Piutang Penjualan PPN serba-
Penj Usaha Keluaran Serbi
11.001 41.003 11.003 41.001 21.003
Des 09 Bank Mandiri 22001 50.000.000 50.000.000
15 PT. Guna 13.612.500 137.500 13.750.000
17 CV. Adil 7.700.000 7.000.000 700.000
20 Modal Saham 31001 75.000.000 75.000.000
26 CV. Murni 11.000.000 10.000.000 1.000.000
31 PT. Madya 13.200.000 13.200.000

170.512.500 137.500 26.950.000 17.000.000 1.700.000 125.000.000

Buku Besar

NAMA AKUN : KAS NO. AKUN: 11001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 01 Saldo Awal 100.000.000
31 Posting JKM-01 170.512.500 270.512.500

NAMA AKUN : PIUTANG USAHA NO. AKUN: 11003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ-01 58.850.000 58.850.000
31 Posting JKM-01 26.950.000 31.900.000

135
NAMA AKUN : PENJUALAN BARANG DAGANG NO. AKUN: 41001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ-01 53.500.000 53.500.000
31 Posting JKM-01 17.000.000 70.500.000

NAMA AKUN : PPN Keluaran NO. AKUN: 21003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ-01 5.350.000 5.350.000
31 Posting JKM-01 1.700.000 7.050.000

NAMA AKUN : POTONGAN PENJUALAN NO. AKUN: 41003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKM-01 137.500 137.500

NAMA AKUN : HUTANG BANK NO. AKUN: 22001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKM-01 50.000.000 50.000.000

NAMA AKUN : MODAL-SAHAM NO. AKUN: 41003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKM-01 75.000.000 75.000.000

136
BUKU PEMBANTU PIUTANG
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Guna
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 05 Penjualan 01 13.750.000 13.750.000
DES 15 kas 01 13.750.000 -

No. Akun:
Nama Debitur: PT. Sedayu
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 19 Penjualan 02 16.500.000 16.500.000 -

No. Akun:
Nama Debitur: PT. Madya
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 20 Penjualan 03 13.200.000 13.200.000
Des 31 Penjualan 04 15.400.000 28.600.000
Des 31 Penjualan 04 13.200.000 15.400.000

Jurnal Pembelian
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang berkaitan
dengan pembelian barang secara kredit. Pembelian barang dagang secara kredit
melibatkan akun pembelian barang dagang (debet), akun PPN masukan (debet) dan
akun Hutang usaha (kredit). Pembelian barang dagang secara tunai dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas, sedangkan pembelian selain barang dagang secara kredit (missal
perlengkapan) yang frekuensinya jarang terjadi sebaiknya dicatat dalam jurnal
memorial.

137
Berikut contoh transaksi pembelian barang dagang secara kredit selama bulan Desember
20yy dengan menggunakan system periodic:
Desember 03 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Mekar Rp. 7.500.000
PPN 10% termin 1/10,n/30
04 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Rindang sebesar
Rp.5.000.000 dengan PPN 10% dan termin 2/10,n/30
18 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Gencar Rp.6.500.000
dengan PPN 10% termin 1/10,n/30
22 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Mekar Rp. 7.000.000
dengan PPN 10% termin 2/10,n/30
27 Membeli barang dagang secara kredit dari PT.Rindang Rp.8.000.000
dengan PPN 10% dang termin 1/10,n/30
Berdasarkan transaksi diatas, maka jurnal pembelian dan buku besar serta pencatatan ke
buku pembantu hutang sebagai berikut:

JURNAL PEMBELIAN (JPB) Hal: 01

Tgl Faktur No Nama Kreditur Ref Debit Kredit


Pembelian PPN Hutang
Brg. Dag Masukan Usaha
Des 03 PT. MEKAR 7.500.000 750.000 8.250.000
PT. RINDANG 5.000.000 500.000 5.500.000
PT. GENCAR 6.500.000 650.000 7.150.000
PT. MEKAR 7.000.000 700.000 7.700.000
PT. RINDANG 8.000.000 800.000 8.800.000
34.000.000 3.400.000 37.400.000

Buku Besar

NAMA AKUN : PEMBELIAN BARANG DAGANG NO. AKUN: 51001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 34.000.000 34.000.000

138
NAMA AKUN : PPN MASUKAN NO. AKUN: 11006
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 3.400.000 3.400.000

NAMA AKUN : HUTANG USAHA NO. AKUN: 21001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 34.700.000 34.700.000

Buku Pembantu Hutang


Nama Kreditur: PT. Mekar
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 03 Pembelian 8.250.000 8.250.000
DES 22 Pembelian 7.700.000 15.950.000

No. Akun:
Nama Kreditur: PT. Rindang
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 04 Pembelian 5.500.000 - 5.500.000
Des 27 Pembelian 8.800.000 14.300.000

No. Akun:
Nama Kreditur : PT. Gencar
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 18 Penjualan 7.150.000 7.150.000

139
JURNAL PENGELUARAN KAS
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan
dengan pengeluaran kas untuk berbagai keperluan. Biasanya pengeluaran kas untuk:
pelunasan hutang usaha, pembelian barang dagang secara tunai, pembayaran gaji
karyawan, membayar iklan dan pembayaran lainnya. Pada jurnal pengeluaran kas,
transaksi-transaksi yang frekuensinya tinggi (sering terjadi) dibuatkan kolom khusu
sedangkan transaksi-transaksi yang jarang terjadi ditampung dalam kolom serba-serbi
(lain-lain). Transaksi pengeluaran kas yang sering terjadi adalah: Pelunasan hutang
(debet), Pembelian barang dagang tunai (debet), PPN masukan(debet), Potongan
pembelin (kredit) serta pengeluaran kas (Kredit). Berikut contoh transaksi pengeluaran
kas selama bulan desember 20yy:
Desember 02 Membeli barang dagang secara tunai kepada CV. Berkah Rp.5.000.000
dengan PPN 10%
09 Membeli perlengkapan kantor secara tunai dari CV. Abadi Rp. 750.000
12 Membayar hutang usaha kepada PT. Mekar yang berasal dari transaksi
tanggal 3 Desember 20yy
14 Membayar hutang usaha kepada PT. Rindang yang berasal dari
transaksi tanggal 4 Desember 20yy
15 Membayar beban iklan Rp.5.000.000
20 Membeli barang dagang secara tunai dari CV. Anugrah Rp.4.000.000
dengan PPN 10%
25 Membayar upah dan gaji karyawan perusahaan Rp. 2.000.000
26 Membayar beban asuransi Rp. 3.000.000
28 Membayar hutang usaha kepada PT. Gencar yang berasal dari transaksi
tanggal 18 Desember 20yy
31 Membayar beban angkut penjualan kepada CV. Express Rp.500.000
Berdasarkan transaksi diatas, pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas, posting ke buku
besar dan pencatatan ke dalam buku pembantu hutang adalah sebagai berikut:

140
JURNAL PENGELUARAN KAS (JKK) Hal:
Tgl Keterangan Ref Kredit Debit
Hutang Pembelian PPN Serba- Kas Pot.
Usaha Brg. Dag masukan Serbi Pembelian
21001 51001 11006
Des 02 Pembelian barang 5.000.000 500.000 5.500.000
09 Perlengkapan kantor 53003 750.000 750.000
12 PT. Mekar 8.250.000 8.167.500 82.500
14 PT. Rindang 5.500.000 5.390.000 110.000
15 Pasang Iklan 52001 5.000.000 5.000.000
20 CV. Anugrah 4.000.000 400.000 4.400.000
25 Upah dan gaji 53001 2.000.000 2.000.000
26 Asuransi 53004 3.000.000 3.000.000
28 PT. Gencar 7.150.000 7.078.500 71.500
31 Beban angkut Penj. 52002 500.000 500.000
Jumlah 20.900.000 9.000.000 900.000 11.250.000 41.786.000 264.000

Buku Besar
NAMA AKUN : KAS NO. AKUN: 11001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 01 Saldo Awal 100.000.000
31 Posting JKM-01 170.512.500 270.512.500
31 Posting JKK-01 41.786.000 228.726.500

NAMA AKUN : PEMBELIAN BARANG DAGANG NO. AKUN: 51001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 34.000.000 34.000.000
31 Posting JKK-01 9.000.000 43.000.000

NAMA AKUN : PPN MASUKAN NO. AKUN: 11006


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 3.400.000 3.400.000
31 Posting JKK-01 900.000 4.300.000

141
NAMA AKUN : HUTANG USAHA NO. AKUN: 21001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 37.400.000 37.400.000
31 Posting JKK-01 20.900.000 16.500.000

NAMA AKUN : POTONGAN PEMBELIAN NO. AKUN: 51003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 264.000 264.000

NAMA AKUN : BEBAN PERLENGKAPAN KANTOR NO. AKUN: 53003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 750.000 750.000

NAMA AKUN : BEBAN IKLAN NO. AKUN: 52001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 5.000.000 5.000.000

NAMA AKUN : BEBAN UPAH & GAJI KARYAWAN NO. AKUN: 53001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 2.000.000 2.000.000

142
NAMA AKUN : BEBAN ASURANSI NO. AKUN: 53004
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 3.000.000 3.000.000

NAMA AKUN : BEBAN ANGKUT PENJUALAN NO. AKUN: 52002


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 500.000 500.000

BUKU PEMBANTU HUTANG


No. Akun:
Nama Kreditur: PT. Mekar
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 03 Pembelian 8.250.000 8.250.000
DES 12 Kas 8.250.000 -
DES 22 Pembelian 7.700.000 7.700.000

No. Akun:
Nama Kreditur: PT. Rindang
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 04 Pembelian 5.500.000 - 5.500.000
Des 14 Kas 5.500.000 -
Des 27 Pembelian 8.800.000 8.800.000

No. Akun:
Nama Kreditur : PT. Gencar
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 18 Penjualan 7.150.000 7.150.000
Des 28 Kas 7.150.000 -

143
Transaksi-Transaksi Bersifat Umum
Tidak semua transaksi yang ada dalam perusahaan dapat ditampung pada
jurnal khusus, sehingga dibutuhkan jenis jurnal yang dapat digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat pada jurnla khusus yaitu jurnal memorial.
Jurnal Memorial adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang
tidak dapat dicatat didalam jurnal khusus misalnya transaksi pembelian perlengkapan
secara kredit, pengumuman pembagian dividen.
Berikut contoh transaksi yang tidak dapat dicatat dijurnal khusus selama bulan
Desember 20yy:
Desember 15 Perusahaan membeli kendaraan untuk operasional dengan mengajukan
kredit kepada Bank Mandiri Rp. 150.000.000
25 Perusahaan mengumumkan pembagian dividen Rp. 5.000.000 yang
akan dibayar kepada pemegang saham tanggal 25 Januari 20yz
30 Membeli Perlengkapan kantor secara kredit dari CV. Indah Rp.
1.750.000
Berdasarkan transaksi diatas, maka pencatatan kedalam jurnal memorial dan posting ke
buku besar sebagai berikut:
Jurnal Memorial
Tgl Nama Akun & Keterangan Ref Debet Kedit
Des 15 Kendaraan 150.000.000
Hutang Bank 150.000.000
(Membeli kendaraan secara kredit)

25 Dividen 5.000.000
Hutang Dividen 5.000.000
(Pengumuman pebayaran dividen)

30 Perlengkapan kantor 1.750.000


Hutang lain-lain 1.750.000
(Membeli perlengkapan scr. Kredit)
156.750.000 156.750.000

144
NAMA AKUN : KENDARAAN NO. AKUN: 12103
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 15 Posting JM-01 150.000.000 150.000.000

NAMA AKUN : HUTANG BANK NO. AKUN: 22001


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 15 Posting JM-01 150.000.000 150.000.000

NAMA AKUN : DIVIDEN NO. AKUN: 31003


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 25 Posting JM-01 5.000.000 5.000.000

NAMA AKUN : HUTANG DIVIDEN NO. AKUN: 21007


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JM-01 5.000.000 5.000.000

NAMA AKUN : PERLENGKAPAN KANTOR NO. AKUN: 11007


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 30 Posting JM-01 1.750.000 1.750.000

NAMA AKUN : HUTANG LAIN-LAIN NO. AKUN: 21009


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 30 Posting JM-01 1.750.000 1.750.000

145
Sebelumnya sudah disajikan jurnal khusus dengan menggunakan pencatatan sistem
periodic, berikut akan disajikan perbedaan jurnal khusus antara system periodic dengan
system perpetual.
Jenis Jurnal Sistem Periodik Sistem Perpetual
Kolom Debet Kolom kredit Kolom Debet Kolom kredit
1. Jurnal 1. Piutang Usaha 1. Penjualan Barang 1. Piutang Usaha 1. Penjualan Barang
Penjualan Dagang Dagang
2. PPN Keluaran 2. PPN Keluaran
3. Persediaan Barang
Dagangan
1. Kas 1. Piutang Usaha 1. Kas 1. Piutang Usaha
2. Jurnal 2. Potongan 2. Penjualan Barang 2. Potongan 2. Penjualan Barang
Penerimaan Penjualan Dagangan Penjualan Dagangan
Kas 3. PPN Keluaran 3. Beban Pokok 3. PPN Keluaran
Penjualan 4. Persediaan Barang
Dagangan
3. Jurnal 1. Pembelian 1. Hutang Usaha 1. Persediaan 1. Hutang Usaha
Pembelian Barang Dagang Barang Dagang
2. PPN Masukan 2. PPN Masukan
4. Jurnal
Pengeluaran 1. Hutang Usaha 1. Kas 1. Hutang Usaha 1. Kas
Kas 2. Pembelian 2. Potongan 2. Persediaan 2. Potongan
Barang Dagang Pembelian Barang Dagang Pembelian
3. PPN Masukan 3. PPN Masukan
5. Jurnal 1. Return Penjualan 1. Piutang Usaha 1. Return Penjualan 1. Piutang Usaha
Memorial 2. PPN Keluaran 2. Retur Pembelian 2. PPN Keluaran 2. Retur Pembelian
3. Hutang Usaha 3. PPN Masukan 3. Hutang Usaha 3. PPN Masukan
4. Persediaan 4. Bebam Pokok
Barang Dagang Penjualan

146
Pertanyaan:
1. Jelaskan keuntungan menggunakan jurnal khusus dibandingkan dengan
menggunakan jurnal umum ?
2. Jelaskan mengapa perusahaan memisahkan antara catatan buku besar piutang usaha
dengan catatan masing-masing pelanggan?
3. Apa kegunaan kolom serba-serbi (lain-lain) didalam jurnal khusus, apa dampaknya
apabila didalam jurnal khusus tidak ada kolom tersebut?
4. Apakah perbedaan didalam mendesain jurnal khusus antara system periodic dengan
system perpetual?
5. Jelaskan apakah jurnal khusus dapat digunakan di perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur?

Soal:
CV. KAWAN LAMA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
Spare Part kendaraan roda empat. Perusahaan telah tumbuh dan berkembang dengan
pesat, karena didukung oleh lokasi dan manajemen yang baik. Usaha tersebut dimiliki
oleh Eko Susanto, Perusahaan dalam melakukan pencatatan menggunakan Jurnal
khusus dan jurnal umum. Berikut ini saldo-saldo akun buku besar perusahaan pada
awal Desember 2013 sebagi berikut:

147
NO NAMA AKUN DEBIT KREDIT
1101 kas 26.000.000
1103 Piutang usaha 37.500.000
1104 Persediaan Barang Dagangan 22.500.000
1105 Sewa Dibayar dimuka 9.000.000
1106 Asuransi dibayar dimuka 6.000.000
1107 Perlengkapan kantor 3.300.000
1213 Kendaraan 27.500.000
1223 Akum.Dep.Kendaraan 11.250.000
1215 Peralatan Kantor 12.500.000
1225 Akum. Dep.Peralatan kantor 2.500.000
2101 Hutang Usaha 10.000.000
3101 Modal-Eko Susanto 38.000.000
3103 Prive-Eko Susanto 10.000.000
4101 Penjualan 258.500.000
4102 Retur Penjualan 5.100.000
4103 Potongan Penjualan 5.600.000
5101 Pembelian 112.500.000
5102 retur Pembelian 2.225.000
5103 Potongan Pembelian 3.100.000
5104 Beban angkut pembelian 5.625.000
5201 Beban Advertensi 13.000.000
5203 Beban Upah dan gaji 18.000.000
5204 Beban listrik,air dan telepon 9.350.000
5206 Beban retribusi 2.100.000

total 325.575.000 325.575.000

Piutang Usaha Rp.37.500.000 dengan rincian: PT Cakra Guna dan PT. Harapan masing-
masing 10.000.000 sedangkan sisanya Piutang ke PT. Jaya Madya.

Hutang Usaha Rp.10.000.000 merupakah hutang ke PT. Laras Mekar dan PT.Beringin
Rindang masing-masing 5.000.000

Transaksi yang terjadi selama Bulan Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Des 02 Membeli barang dagangan secara tunai kepada CV. Berkah sebesar
Rp.5.000.000
Des 03 Membeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laras Mekar sebesar
Rp.7.500.000

148
Des 04 Membeli barang dagangan secara kredit dari PT. Beringin Rindang sebesar
Rp. 5.000.000
Des 05 Menjual barang dagangan kepada PT. Cakra Guna sebesar Rp.11.500.000
termin 1/10,n/30
Des 09 Perusahaan melakukan peminjaman ke Bank BNI cabang Denpasar sebesar
Rp. 50.000.000
Des 12 Membayar hutang usaha kepada PT.Laras Mekar atas transaksi tanggal 3
Desember
Des 14 Membayar hutang kepada PT. Beringin Rindang atas transaksi tanggal 4
Desember
Des 15 Menerima pelunasan piutang usaha dari PT. Cakra Guna atas transaksi
tanggal 5 Desember
Des 17 Menjual barang dagangan kepada CV. Adil secara tunai sebesar Rp.7.000.000
Des 18 Memberli barang dagangan secara kredit dari PT. Maju Gencar sebesar
Rp.6.500.000
Des 19 Menjual barang dagangan secara kredit kepada PT. Harapan Sedaya Rp.
14.000.000 termin 2/10,n/30
Des 20 Menjual barang dagangan secara kredit kepata PT.Jaya Madya Rp.
11.000.000 termin 2/10,n/30
Des 26 Menjual barang dagangan kepada CV. Murni secara tunai sebesar Rp.
10.000.000
Des 30 Membeli perlengkapan kantor secara kredit kepada CV. Mutiara Indah
Rp.1.750.000.
Des 31 Membayar beban angkut Penjualan kepada CV. Lancar Express sebesar Rp.
500.000
Des 31 Menerima pelunasan Piutang usaha dari PT. Jaya Madya atas transaksi
tanggal 20 Desember
Des 31 Menjual barang dagangan secara kredit kepata PT. Jaya Madya
Rp.13.000.000 termin 1/10,n/30

Sedangkan informasi penyesuaian yang telah dikumpulkan pada tanggal 31 Desember


2013 sebagai berikut :
1. Setelah dihitung secara fisik, bahwa persediaan barang dagangan pada akhir
periode sebesar 19.250.000 (gunakan pendekatan Iktisar Laba Rugi)
2. Pemakain Perlengkapan selama Desember 2013 Rp.2.100.000
3. Beban Asuransi setelah diperhitungkan bulan Desember sebesar Rp.4.000.000
4. Beban Sewa untuk Desember 2013 Sebesar Rp.3.000.000
5. Depresiasi asset masing-masing: Kendaraan Rp.5.600.000, peralatan Kantor Rp.
2.500.000

149
6. Beban upah dan gaji yang masih harus dibayar Desember 2013 Rp.1.000.000
7. Dalam beban Advertensi terdapat beban yang belum terpakai sebesar
Rp.1.800.000

diminta:
- buat jurnal khusus dan jurnal umum
- buat buku pembantu piutang dan hutang usaha
- posting ke buku besar
- buat jurnal adjusment
- buat neraca saldo setelah adjusment
- buat laporan keuangan

150

Anda mungkin juga menyukai