PENGANTAR AKUNTANSI
MKK 16003
Oleh
I Made Bagiada, S.E.,M.Si.,Ak
Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara
Nugraha-Nya yang dilimpahkan kepada Penulis, sehingga Bahan ajar Pengantar Akuntansi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana. Bahan ajar yang dikemas dalam
bentuk hand out ini dibuat dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai pendukung dalam
mempelajari, memahami dan menguasai akuntansi dasar.
Bahan ajar ini disusun dalam beberapa bab yang membahaas tentang siklus akuntasi, proses
pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Pada setiap bab dilengkapi
dengan ilustrasi dan tiap-tiap bab juga dilengkapi dengan soal latihan untuk memperdalam
pemahaman terhadap materi yang dibahas.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam bahan
ajar ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian bahan ajar ini dan semoga bermanfaat.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian akuntansi secara umum
2. Menjelaskan Pemakai informasi akuntansi
3. Menguraikan jenis dan bentuk perusahaan
4. Menguraikan profesi pada bidang akuntansi
5. Menguraikan bidang-bidang spesialisasi akuntansi
6. Menjelaskan konsep dan prinsip dasar akuntansi.
1
2. Mencatat dan memproses data-data keuangan perusahaan
Mencatat transaksi bisnis secara berurutan sesuai dengan kronologis kejadian
kedalam jurnal dan dilakukan pemostingan ke buku besar.
3. Menyusun dan mengkomunikasikan laporan keuangan tersebut kepada pihak-pihak
yang berkepentingan
Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan
2
2. Kreditur
Laporan keuangan merupakan informasi yang penting sebagai dasar dalam pemberian
kredit oleh kreditur. Analisis yang dapat dilakukan oleh kreditur (orang atau lembaga
yang memberikan pinjaman) antara lain analisis likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan debitur membayar angsuran pinjaman dan
bunganya.
3. Instansi Pemerintah
Salah satu fungsi laporan keuangan bagi instansi pemerintah adalah untuk mengetahui
seberapa besar pajak yang penghasilan yang telah dibayarkan oleh perusahaan sesuai
dengan undang-undang perpajakan. Perusahaan diberikan kepercayaan oleh pemerintah
untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri besarnya pajak penghasilan (self
assessment)
4. Pekerja (serikat pekerja)
Para pekerja mengharapkan adanya kenaikan upah/gaji agar dapat meningkatkan
kesejahteraannya dan menjadikan perusahaan sebagai tempat bagi pekerja untuk
meningkatkan karier nya, informasi untuk kenaikan upah/gaji tersebut salah satunya
bersumber dari laporan keuangan. Demikian juga laporan keuangan dapat dijadikan
sebagai dasar untuk pembagian bonus tahunan bagi seluruh pekerja/karyawan
perusahaan.
5. Pemasok dan Pelanggan
Para pemasok (supplier) mempunyai hubungan yang erat dengan perusahaan sebagai
pihak yang memasok (menyediakan) barang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Demikian
juga para pelanggan (customers), pelanggan lebih senang berbisnis dengan perusahaan
yang mempunyai kinerja keuangan yang baik.
6. Masyarakat
Masyarakat dilingkungan perusahaan khusunya dan masyarakat luas pada umumnya
sangat peduli terhadap laoran keuangan, teruatama kaitannya dengan kepedulian
perusahaan terhadap lingkungannya (CSR/Corporate Social Responsibility). Perusahaan
melalui kemampuan laba yang diperoleh, diharapkan mempunyai dampak langsung
terhadap lingkungannya seperti: memperbaiki lingkungannya, membangun sarana
umum, dan sebagainya.
Secara umum pihak-pihak yang berkepentingan (internal dan eksternal) terhadap
laporan keuangan perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1
3
Gambar 1.1 Pemakai informasi Akuntansi
Investor
Pelanggan
Kreditor
Perusahaan
Pemasok
(internal)
( Masyarakat
Karyawan
Pemerintah
A. Jenis Perusahaan
Langkah awal yang dilkakukan sebelum mendirikian perusahaan adalah menentukan
bidang usaha apa yang akan dijalani. Ditinjau dari jenis usahanya, perusahaan dibedakan
menjadi perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur, dan setiap
jenis perusahaan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
1. Perusahaan jasa (Service Business)
Adalah kegiatan utamanya menyediakan layanan (service) kepada para pelanggan.
Contoh: jasa transportasi, jasa pengiriman barang, jasa akuntan, jasa kesehatan, jasa
telekomunikasi, jasa keuangan, dan sebagainnya.
2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang dari para
pemasok dan sementara disimpan sebagai persediaan kemudian dijual kembali barang-
4
barang tersebut kepada pelanggan tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Contoh:
perdagangan barang elektronik, perdagangan buku, perdagangan pakaian, perdagangan
barang kebutuhan pokok dan sebagainya.
3. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproses bahan baku menjadi produk dan
menjual kepada para pelanggan. Dalam proses produksi yaitu memproses bahan baku
menjadi produk jadi membutuhkan tambahan biaya yaitu biaya konversi yang terdiri dari
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Contoh perusahaan manufaktur antara lain:
perusahaan semen, perusahaan sepatu, perusahaan minuman, perusahaan mobil,
perusahaan elektronik dan sebagainya.
B. Bentuk perusahaan
Ditinjau dari aspek kepemilikan atau bentuk usahanya, perusahaan dibedakan mejadi:
perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan.
1. Perusahaan perorangan (Proprietorship)
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan (individu), pemilik berhak atas
seluruah aset perusahaan dan bertanggung jawab tanpa batas atas kewajiban yang
timbul dari kegiatan usaha tersebut.
2. Perusahaan Persekutan (Partnership)
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih orang (individu) sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati. Kelemahan dari persekutuan ini adalah apabila salah
satu anggota persekutuan keluar atau meninggal, maka perusahaan persekutuan
tersebut otomatis bubar dan potensi timbulnya konflik sangat besar. Perusahaan
persekutuan di Indonesia pada umumnya berbentuk Firma (FA) dan Comanditare
Venootschaf (CV). Perusahan Firma adalah perusahaan persekutuan yang masing-
masing anggota bertanggung jawab penuh atas risiko yang terjadi dan pembagian laba
sesuai dengan perjanjian. Sedangkan CV adalah perusahaan persekutuan dimana
setiap anggota mempunyai peran yang berbeda-beda, ada anggota yang bersifat aktif
dan ada anggota yang bersifat pasif.
3. Perusahaan Perseroan/korporasi (Corporation)
Perusahaan yang berbadan hukum dan kepemilikannya dibagi dalam bentuk saham-
saham, terdapat pemisahaan kekayaan pemilik dengan kekayaan perusahaan.
Tanggung jawab terhadap hutang perusahaan juga terbatas yaitu sebatas pada saham
yang dimilikinya.
5
1.4 Bidang-Bidang Akuntansi
Bidang-bidang akuntansi tersebut antara lain :
1.Akuntansi Keuangan
Adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi berupa laporan keuangan bagi
pihak eksternal sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP/ Generally
Accpted Accounting Principle). Di Indonesia prinsip-prinsip tersebut diatur melalui
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
2. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi biaya
sehubungan dengan penentuan biaya suatu produk atas jasa, perencanaan dan
pengendalian biaya serta informasi biaya dalam rangka pengambilan keputusan
manajemen.
3. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang menyediakan informasi
keuangan maupun non keungan bagi pihak manajemen (Internal) dalam rangka
menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi
manajemen disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dalam hal isi, bentuk dan
frekuensi laporan serta tidak harus memenuhi standar tertentu (SAK). Informasi yang
berkualitas adalah informasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: relevan,
akurat, tepat waktu, mudah dipahami, lengkap dan ekonomis.
4. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan
yang dihasilkan oleh system informasi akuntansi keuangan. Tujuannya untuk memberikan
opini (pendapat akuntan) terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan agar
dapat dipercaya secara objektif. Dalam melakukan pemeriksaan (audit), seorang akuntan
harus professional (bebas dan independen) dan mematuhi kode etik akuntan serta
berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
5. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan
laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan. Karena laporan keuangan untuk
kepentingan perpajakan harus mengacu pada undang-undang perpajakan, maka
penyusunan laporan keuangan perlu dilakukan rekonsiliasi atau koreksi fiskal.
6
6. Anggaran Perusahaan (Budgeting)
Adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana program dan
kegiatan perusahaan yang diukur dengan unit moneter untuk jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang. Penyusunan anggaran bertujuan sebagai alat perencanaan dan
pengendalian.
7. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem informasi akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perancangan,
implementasi dan pengembangan dari prosedur pencatatan dan pelaporan data akuntansi.
1.5 Profesi-Profesi dibidang Akuntansi
Profesi akuntansi di Indonesia harus ditempuh melalui jenjang pendidikan formal di
fakultas ekonomi jurusan/program studi akuntansi untuk mendapatkan gelar akademik
Sarjana Ekonomi (SE) dan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk) untuk
mendapatkan gelar profesi sebagai akuntan (Ak). Profesi akuntan di Indonesia digolongkan
menjadi :
1.Akuntan Publik
Akuntan publik sering disebut dengan akuntan eksternal yaitu akuntan yang bekerja secra
bebas dan independen dalam rangka memberikan jasa-jasa secara professional. Jasa-jasa yang
diberikan Antara lain: jasa pemeriksaan (audit),jasa perpajakan, jasa akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan, jasa manajemen, jasa sister informasi akuntansi, dan jasa-jasa
lainnya.
2. Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen sering disebut akuntan internal. Akuntan manajemen adalah akuntan
yang bekerja di perusahaan atau organisasi lainnya.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di instansi-instansi pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah seperti di kementrian-kementrian,badan-badan,
dan lembaga-lembaga lainnya
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja di lembaga-lembaga pendidikan akuntansi
mulai dari pendidikan menengah samapai dengen pendidikan tinggi termasuk pendidikan
informal dan non formal. Tugas pokok seorang akuntan pendidik adalah mengajar, meneliti
dan pengembangan akuntansi.
1.6 Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum (General Accepte Accounting
Principles/GAAP)
7
GAAP di Indonesia disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam bentuk
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Konsep dan prinsip dasar akuntansi merupakan dasar
yang melandasi praktik akuntansi keuangan dan laporan keuangan di Indonesia. Konsep dan
prinsip dasar akuntansi Antara lain:
1. Konsep kesatuan usaha/ekonomi (Economic Entity) menganggap bahwa perusahaan
sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri yang terpisah dari pemilik. Artinya
semua transaksi yang terkait dengan perusahaan harus dicatat dan transaksi yang
dilakukan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi tidak boleh dicatat di perusahaan.
2. Prinsip kelangsungan usaha (Going Concern) menganggap bahwa entitas tersebut
akan berlanjut sampai periode yang tidak dapat ditentukan atau tidak diharapkan akan
dilikuidasi di masa depan.
3. Konsep unit moneter (Monetary Unit) : menganggap bahwa akuntansi adalah proses
pengukuran dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam
satuan uang.
4. Prinsip Periodisasi (Accounting Period) : menganggap bahwa laporan keuangan yang
menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan
secara periodik.
5. Prinsip penandingan (Matching) : menganggap bahwa beban harus diakui dalam
periode yang sama dengan pendapatan terkait, oleh karena itu pengakuan akuntansi
harus menggunakan dasar akrual (Accrual basis). Misalnya pada tahun 2014
perusahaan melakukan usaha, untuk memperoleh laba bersih yang layak secara
ekonomis maka didalam penandingan antara penghasilan dengan beban-beban harus
menggunakan tahun yang sama yaitu selama tahun 2014.
6. Prinsip biaya Perolehan (Historical cost) biaya historis adalah suatu transaksi dinilai
pada harga pertukaran pada tanggal terjadinya dan dicatat pada laporan keuangan
pada nilai tersebut atau nilai setelah amortisasi.
8
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Sebutkan jenis-jenis/bagian-bagian laporan keuangan dan jelaskan masing-masing
jenis laporan keuangan tersebut ?
2. Perusahaan adalah organisasi dengan tujuan untuk mencari laba. Sebutkan jenis-jenis
perusahaan dan berikan contohnya?
3. Sebutkan bidang profesi akuntan yang anda ketahui saat ini ?
4. Apa yang dimaksud dengan konsep atau prinsip dibawah ini:
- Kesatuan usaha
- Unit Moneter
- Kelangsungan Usaha
5. Dasar nilai transasi didalam pencatatan akuntansi adalah prinsip biaya perolehan.
Sebutkan apa yang dimaksud dengan prinsip biaya perolehan?
Soal Latihan:
Soal 1
Berikut ini pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Berian
tanda () pada kolom pihak internal dan pihak eksternal:
No Keterangan Pihak Eksternal Pihak Internal
1 Presiden Direktur
2 Pemerintah
3 Kreditor
4 Manajer Produksi
5 Karyawan
6 Direktur Pemasaran
7 Investor
8 Masyarakat
9 Pelanggan
10 Pesaing (Kompetitor)
11 Serikat Pekerja
12 Direktur HRD
9
Soal 2
Berikut ini adalah jenis-jenis usaha yang ada disekeliling kita, pilihlah dan berikan tanda ()
pada kolom dibawah ini sesuai dengan jenis perusahaan:
No Jenis Usaha Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Jasa Dagang Manufaktur
1 Usaha Transportasi Udara
2 Usaha Pembuatan Roti
3 Usaha Penyewaan Kendaraan
4 Usaha Penjualan peralatan Rumah
tangga
5 Usaha Perakitan Mobil
6 Usaha Garmen
7 Usaha penerbitan buku
8 Usaha Apotik
9 Usaha penjualan barang-barang melalui
internet (online)
10 Usaha PerakitanTV LED
10
BAB 2
LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyusun laporan keuangan (Laporan laba/rugi, Laporan perubahan Ekuitas, Laporan
Posisi keuangan, dan laporan arus kas) dengan benar.
2. Membuat persamaan akuntansi dengan benar
3. Menganalisis transaksi keuangan dengan tabelaris
4. Menganalisis transaksi keuangan dengan akun
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, dan disusun secara
periodi. Secar umum tujuan laporan keuangan untuk menyediakan informasi mengenai
kinerja keuangan, posisi keuangan dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Pada
bab ini akan dibahas mengenai laporan keuangan secara sederhana dan persamaan dasar
akuntansi.
2.1 Laporan Keuangan
Output dari system informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari:
Laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, lapoaran posisi keuangan (Neraca) dan laporan
arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Elemen-elemen penting yang harus ada didalam
format laporan keuangan adalah nama perusahaan, nama laporan, periode laporan dan isi
laporan.
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan penghasilan yang diperoleh selama
satu periode akuntansi dan beban-beban yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi.
Selisih lebih antara penghasilan dengan beban disebut laba bersih dan sebaliknya disebut rugi
bersih. Laporan laba rugi memenuhi konsep penandingan (matching concept) yaitu
menandingkan antara pendapatan dan beban.
Terdapat dua bentuk laporan laba rugi yaitu bentuk satu tahap (single step) dan bentuk
beberapa tahap (multi step). Elemen laporan laba rugi dengan Multi step dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: pendapatan operasional, beban operasional dan pendapatan/beban non
operasional.
11
2. Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
Adalah laporan yang menyajikan perubahan ekuitas selama satu periode akuntansi. Elemen
nya: ekuitas pemilik awal periode, penambahan atau pengurangan dari laba (rugi) serta
ekuitas akhir periode.
3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan asset, liabilitas dan ekuitas pemilik
pada saat (tanggal) tertentu. Asset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, asset terdiri
dari asset lancer dan asset tidak lancar (tetap). Asset lancar disusun berdasarkan cepat atau
lambatnya asset tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasional
perusahaan, sedangkan asset tetap disusun berdasarkan tingkat kekekalan asset tersesebut.
Liabilitas adalah kewajiban (hutang) yang harus dibayar dimasa yang akan datang akibat dari
transaksi saat ini. Ekuitas pemilik adalah klaim pemilik terhadap kekayaan bersih perusahaan
(selisih antara jumlah asset dengan liabilitas). Terdapat dua bentuk penyajian laporan posisi
keuangan terdapat dua bentuk laporan yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan
(report form).
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan ringkasan dari penerimaan kas dan
pengeluaran kas selama periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan posisi kas pada awal
periode, penambahan dan pengurangan kas selama periode berjalan, dan posisi kas akhir
periode. Laporan arus kas disusun berdasarkan urutan: aktivitas operasi aktivitas investasi,
dan aktivitas pendanaan, ada 2 metode dalam penyusunan laporan arus kas: Metode langsung
(direct method) dan Metode tidak langsung (indirect method). Arus kas dari aktivitas operasi
merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas yang menyangkut operasional
perusahaan. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan transaksi kas untuk pembelian dan
penjualan asset tetap. Sedangkan arus kas dari pendanaan meliputi investasi pemilik,
peminjaman dana dan pengambilan kas oleh pemilik.
12
Gambar 2.1 Laporan laba rugi Bentuk Single Step
DIAN SALON
LAPORAN LABA/RUGI
Periode Yang berakhir 31 Desember 20xx
Pendapatan:
Pendapatan jasa salon 38.700.000
Pendapatan bunga 100.000 +
Total Pendapatan 38.800.000
Beban-beban:
Beban iklan 3.900.000
Beban Gaji karyawan 4.200.000
Beban Arir,Listrik, telpon 4.800.000
Beban Sewa ruangan 6.000.000
Beban Perlengkapan 3.600.000
Beban Asuransi 2.200.000
Beban rupa-rupa 1.200.000 +
Total Beban 25.900.000 -
Laba Bersih 12.900.000
DIAN SALON
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx
Penambahan:
Penambahan modal 17.450.000
laba bersih 12.900.000
Pengurangan:
Prive-Dian Salon -2.500.000
27.850.000
Modal per 31 Desember 20xx 27.850.000
13
Gambar 2.3 Laporan Posisi Keuangan (dalam Bentuk Laporan)
DIAN SALON
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 20XX
ASET
ASET LANCAR:
Kas 15.000.000
Piutang usaha 6.300.000
Perlengkapan Salon 2.400.000
total Aset lancar 23.700.000
ASET TETAP
Peralatan Salon 13.800.000
Total aset 37.500.000
LIABILITAS
Hutang Lancar:
Hutang usaha 1.000.000
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank 8.750.000
total Hutang 9.750.000
EKUITAS
Modal Dian 27.750.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 37.500.000
14
Gambar 2.4 Laporan Arus Kas
DIAN SALON
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx
CONTOH TRANSAKSI :
Transaction (1). Investment by Shareholders. Ray and Barbara Neal decides to open a
computer programming service which he names Softbyte. On September 1, 2011, they invest
$15,000 cash in exchange for capital shares. The effect of this transaction on the basic
equation is:
15
Transaction (2). Purchase of Equipment for Cash. Softbyte purchases computer
equipment for $7,000 cash.
Transaction (3). Purchase of Supplies on Credit. Softbyte purchases for $1,600 from
Acme Supply Company computer paper and other supplies expected to last several months.
Transaction (4). Services Provided for Cash. Softbyte receives $1,200 cash from
customers for programming services it has provided.
16
Transaction (5). Purchase of Advertising on Credit. Softbyte receives a bill for $250
from the Daily News for advertising but postpones payment until a later date.
Transaction (7). Payment of Expenses. Softbyte pays the following Expenses in cash for
September: store rent $600, salaries of employees $900, and utilities $200.
Transaction (6). Services Provided for Cash and Credit. Softbyte provides $3,500 of
programming services for customers. The company receives cash of $1,500 from customers,
and it bills the balance of $2,000 on account.
Transaction (7). Payment of Expenses. Softbyte pays the following Expenses in cash for
September: store rent $600, salaries of employees $900, and utilities $200.
Transaction (8). Payment of Accounts Payable. Softbyte pays its $250 Daily News bill in
cash.
17
Transaction (9). Receipt of Cash on Account. Softbyte receives $600 in cash from
customers who had been billed for services [in Transaction (6)].
18
Laporan Keuangan:
19
2.3 Transaksi Bisnis dan Persamaan Akuntansi dalam Akun
Akun atau rekening merupakan media untuk mencatat dan mengikhtisarkan transaksi
bisnis secara lengkap atas perubahan-perubahan yang terjadi pada asset, liabilitas, dan
ekuitas salama satu periode. Dengan kata lain, elemen-elemen di persamaan akuntasi (asset,
liabilitas, dan ekuitas) terdiri dari banyak akun. Kumpulan akun-akun yang digunakan
didalam perusahaan disebut buku besar (ledger). Bentuk akun yang paling sederhana dan
sering digunakan didalam pengikhtisaran transaksi bisnis adalah bentuk T
Account Name
Debit / Dr. Credit / Cr.
20
Sisi kiri sebuah akun dinamakan sisi debit sedangkan sisi kanan dari sebuah akun dinamakan
sisi kredit.
A. Klasifikasi Akun
Untuk memudahkan didalam pemahaman mengenai akun, berikut ini adalah uraian elemen
dari persamaan akuntansi dalam bentuk akun-akun :
Elemen Aset
Aset adalah sumberdaya yangdimiliki oleh perusahaan yang memberikan manfaat ekonomi
dimasa yang akan datang. Asset diklasifikasikan menjadi asset lancar dan asset tidak lancar
(tetap) dimana akun-akun asset disajikan dedalam laporan posisi keuangan. Akun-akun yang
ada didalam elemen asset meliputi: kas, piutang usaha, perlengkapan, biaya dibayar dimuka,
pendapatan yang masih harus diterima, tanah, gedung, kendaraan, peralatan.
Elemen Liabilitas
Liabilitas atau kewajiban adalah hutang perusahaan saat ini kepada pihak ketiga yang timbul
dari peristiwa masa lalu dimana penyelesaiannya menggunakan sumber daya perusahaan.
Liabilitas disajikan didalam laporan posisi keuangan dan diklasifikasikan menjadi kewajiban
jangka pendek (hutang lancar) dan kewajiban jangka panjang. Akun-akun yang ada didalam
elemen liabilitas meliputi: hutang usaha, hutang gaji, hutang pajak, biaya yang masih harus
dibayar, pendapatan diterima dimuka, hutang bank, hutang hipotik.
Elemen Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual pemilik atas asset perusahaan setelah dikurangai semua
kewajiban-kewajiban perusahaan. Untuk perusahaan perseorangan dan persekutuan, akun
ekuitas terdiri dari akun modal pemilik dan prive pemilik. Sedangkan untuk perusahaan
perseroan (PT), akun yang ada di ekuitas terdiri dari akun modal saham dan akun laba
ditahan. Akun-akun yang termasuk dalam ekuitas disajikan laporan posisi keuangan.
21
pendapatan operasional, dan pendapatan non operasional dimana akun-akun pendapatan
disajikan pada laporan laba/rugi
Elemen Beban
Beban adalah penurunan ekuitas pemilik (turunnya asset atau naiknya liabilitas) dalam
rangka melaksanakan aktifitas perusahaan untuk memperoleh penghasilan selama satu
periode akuntansi dan tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban
diklasifikasikan menjadi beban operasional dan beban non operasional dimana akun beban
disajikan didalam laporan laba rugi.
22
1. Analisa bukti transaksi
Transaksi bisnis adalah transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang
memengaruhi posisi keuangan. Karena tidak semua peristiwa yang terjadi di perusahaan
merupakan transaksi bisnis, maka perlu dilakukan analisis terhadap peristiwa-peristiwa
atau transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan. Transaksi bisnis tersebut kemudian
didokumentasikan dalam bentuk bukti transaksi. Bukti transaksi tersebut dianalisis
sebagai dasar untuk pencatatan didalam buku jurnal.
2. Pencatatan kedalam Jurnal
Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi bisnis secara kronologis.
Penjurnalan adalah proses pencatatan bukti transaksi /dokumen kedalam buku jurnal dan
dicatat secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi tersebut.
3. Posting ke buku Besar
Posting adalah proses pemind bukuan dari ayat-ayat jurnal kea kun-akun di buku besar.
Bagan akun (chart of account) mempunyai peranan yang sangat penting untuk
memudahkan didalam pempostingan.
4. Penyusunan Neraca Saldo
Sebelum menyusun laporan keuangan, pada akhir periode masing-masing akun dibuku
besar harus dihitung dan diketahui saldonya. Neraca saldo adalah daftar akun-akun di
buku besar yang mempunyai saldo dan total saldo debet dengan total saldo kredit
nilainya harus sama. Neraca saldo atau daftar saldo merupakan saldo akun-akun di buku
besar yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.
5. Proses Jurnal Penyesuaian
Bila pada akhir periode ada akun-akun didalam neraca saldo yang belum menunjukkan
informasi yang terkini dan ada juga peristiwa-peristiwa bisnis yang belum dicatat pada
akhir periode. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian agar semua
akun di buku besar menunjukkan saldo yang benar sehingga memenuhi prinsip
penanadingan (maching principle). Pada jurnal penyesuaian, paling sedikit melibatkan
satu akun di laporan posisi keuangan dan satu akun di laba/rugi. Setelah membuat jurnal
penyesuaian langkah selanjutnya adalah memposting ke buku besar.
6. Menyusun Neraca Saldo Disesuaikan
Setelah jurnal penyesuaian dan pempostingan ke buku besar dilakukan, langkah
selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Naraca saldo tersebut dinamakan neraca
saldo setelah penyesuaian. Neraca saldo ini telah menunjukkan saldo yang benar di
23
masing-masing akun dan siap digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan
keuangan.
7. Menyusun Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan mengenai kinerja keuangan, posisi keuangan dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari; Laporan
laba/rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (neraca) laporan arus kas
dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat untuk mengukur
kinerja keuangan suatu perusahaan.
8. Proses Jurnal Penutup
Akun-akun yang ada di laporan laba rugi yaitu akun pendapatan dan akun beban
merupakan akun-akun yang sifatnya sementara (akun nominal) untuk mewakili elemen
ekuitas pemilik didalam melakukan transaksi bisni selama satu periode akuntansi. Maka
pada akhir periode akun-akun pendapatan dan beban tersebut dikembalikan lagi ke
elemen ekuitas melalui proses penutupan yaitu dengan melakukan jurnal penutup dan
posting ke buku besar. Jurnal penutup adalah jurnal untuk menutup akun-akun
pendapatan dan akun-akun beban pada akhir periode.
9. Menyusun Neraca Saldo Penutupan
Setelah proses penutupan dilakukan yaitu menutup akun nominal, langkah selanjutnya
adalah menyusun neraca saldo penutupan. Neraca saldo penutupan adalah daftar saldo-
saldo setelah dilakukan proses penutupan sehingga saldo-saldo yang ada didalam neraca
saldo penutupan adalah saldo-saldo dari akun-akun neraca (asset,liabilitas, dan ekuitas).
Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa
proses penutupan dilakukan dengan benar dan memastikan bahwa saldo-saldo akun
tersebut siap digunakan untuk periode berikutnya.
24
Langkah-langkah dalam siklus akuntansi:
BUKTI TRANSAKSI
BUKU BESAR
JURNAL PENUTUP
NERACA SALDO
LAPORAN KEUANGAN
25
Pertanyaan dan Soal
1. Salah satu output dari suatu sistem informasi akuntansi adalah laporan
keuangan, sebutkan tujuan pembuatan laporan keuangan ?
4. Persamaan akuntansi terdiri dari aset, liabilitas dan ekuitas, Sebutkan definisi
dari elemen-elemen didalam persamaan akuntansi tersebut ?
6. Sebutkan apa yang dimaksud dengan siklus akuntansi dan sebutkan tahapan -
tahapan yang ada didalam siklus akuntansi ?
CITR@ - NET adalah Usaha jasa dalam bidang telekomunikasi yaitu warung internet
(warnet) yang melayani jasa : E-Mail, Chatting, Surfing, VoIP dan lain-lain.
Usaha tersebut yang dipimpin dan dikelola oleh Aris Hartono yang beralamat di Jl.
Sunda Kelapa No. 72 Jakarta. Usaha tersebut telah berdiri beberapa tahun yang lalu
di zona bisnis terpadu dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berikut saldo-
saldo buku besar usaha wartel per April 20XX :
1 Kas 31.000.000
2 Piutang Usaha 2.900.00
3 Beban Iklan 4.700.0000
4 Beban Gaj i Karyawan 6.000.000
5 Ekuitas - Aris Hartono 60.650.000
6 Prive - Aris Hartono 5.000.000
7 Beban Asuransi l.200.000
8 Beban Listrik dan air 1.100.000
9 Beban Telepon 21.500.000
10 HutangBank 12.000.000
11 Hutang Usaha 1.400.000
12 Peralatan Warnet 36.000.000
13 Beban Perlengkapan kantor 2.400.000
14 Beban Sewa 6.000.000
15 Beban Depresiasi 1.000.000
16 Beban Lain-Lain 750.000
17 Pendapatan Jasa
45.500.000
26
Pertanyaan:
1. laporan Laba/Rugi,
27
BAB 3
PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mendiskripsikan jenis-jenis bukti transaksi kedalam bukti internal atau bukti eksternal
2. Merancang format buku jurnal umum
3. Mendiskripsikan langkah-langkah penjurnalan secara sistematis
4. Merancang format akun di buku besar
5. Mendiskripsikan langkah-langkah posting ke buku besar
6. Menyusun Neraca saldo dengan benar.
Tahapan awal dari siklus akuntansi adalah terjadinya peristiwa bisnis atan transaksi
bisnis yang direkam dalam bentuk bukti transaksi. Kemudian, bukti transaksi tersebut
dicatat secara berurutan kedalam buku harian atau jumal dan selanjutnya diposting ke
buku besar. Berdasarkan saldo - saldo akun di buku besar tersebut, selanjutnya disusun
neraca saldo. Didalam bab ini akan dibahas mengenai bukti transaksi bisnis, jurnal
umum, buku besar dan neraca saldo.
Banyak peristiwa bisnis yang terjadi di perusahaan, tetapi tidak semua tersebut sebagai
bukti transaksi. Langkah awal yang harns dilakukan untuk menentukan peristiwa bisnis
merupakan transaksi bisnis atau bukan adalah dengan mengidentifikasi peristiwa bisnis
tersebut. Peristiwa bisnis sebagai transaksi bisnis harus memenuhi kriteria antara lain :
peristiwa tersebut menyebabkan perubahan pada elemen - elemen yang ada di laporan
keuangan dan dapat diukur dengan satuan moneter. Selanjutnya mendokumentasikan
semua transaksi bisnis dalam bentuk bukti transaksi. Bukti berfungsi untuk merekam
transaksi bisnis dan menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas tirnbulnya transaksi
terse but. Bukti transaksi merupakan dokumen yang digunakan oleh perusahaan sebagai
dasar pencatatan didalam buku harian atau jurnal.
28
Berdasarkan sumber pembuatannya, bukti transaksi dibedakan menjadi dua yaitu :
dokumen yang digunakan untuk kepentingan di dalam perusahaan (dokumen internal) dan
dokumen yang melibatkan pihak luar perusahaan (dokumen eksternal).
Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang dibuat dan digunakan untuk
kepentingan internal perusahaan. Transaksi internal pada umumnya terjadi karena adanya
kebijakan akuntansi perusahaan.
Bukti transaksi ekternal adalah bukti transaksi yang digunakan sebagai dasar
untuk pencatatan akuntansi yang melibatkan transaksi kepada atau dari pihak luar
perusahaan. Berikut ini Contoh beberapa bukti transaksi adalah :
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah dokumen bisnis yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencatat kas yang diterima oleh perusahaan, biasanya berasal dari : penjualan produk
atau jasa tunai, menerima (pelunasan) piutang usaha dari para pelanggan,
penjualan aset tetap dan penerimaan-penerimaan lainnya.
29
BKM No. : 05/BKM/XII/2014
Tanggal : 08 Desember 2014
JL Legian 474 Kuta
Jumlah Diterima :
Seratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah
165.000.000,00
Suryasuana Kasmarini
30
BUKTI PENGELUARAN KAS
Jumlah Dibayar :
Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah
Keterangan : Pembayaran rekening listrik, air, dan telepon bulan Desember 2014
Rp 2.750.000,00
Suryasuana Kasmarini
3. BUKTI MEMORIAL
Bukti memorial merupakan bukti yang dibuat untuk keperluan di lingkungan
perusahaan, Biasanya bukti ini merupakan dokumen mengenai kebijakan - kebijakan
perusahaan yang digunakan untuk keperluan antar bagian atau antar departemen di
lingkungan perusahaan, Misalnya bukti transaksi untuk: mencatat depresiasi aset tetap
dari kepala bagian akuntansi kepada bagian pembukuan. Misalnya pada tanggal 31
Desember 2014 PT. LEGIAN INDAH mempunyai kebijakan perusahaan mengenai
depresiasi peralatan kantor dimana metode yang digunakan adalah metode garis
lurus sebesar Rp. 12.315.000 per tahun, maka bukti transaksi akan tampak segagai
berikut:
BM No. : 01/BM
JL Legian 472 Kuta Tanggal : 31 Desember 2014
Suryasuana Kasmarini
31
3. Bukti Faktur
Faktur adalah bukti transaksi dimana perusahaan telah melakukan penjualan barang
secasa kredit, Faktur tersebut dibuat oleh pihak penjual barang (perusahaan) yang
diberikan kepada pihak pembeli barang. Faktur dibuat secara lengkap, baik dari segi
jumlah 1embar (tembusan maupun isinya sehingga faktur tersebut dapat juga berfungsi
sebagai faktur pajak yang dapat digunakan untuk keperluan perpajakan (PPN)
Contoh Faktur Penjualan:
FAKTUR PENJUALAN
Nama
No. Kuantitas Satuan Harga/ unit Total Harga
Barang
1 Ultra Aquatec 3 unit Rp 7.200.000,00 Rp 21.600.000,00
2 Ultra Nurisu 3 unit Rp 11.700.000,00 Rp 35.100.000,00
3 Oksigen bio 1 6 unit Rp 8.200.000,00 Rp 49.200.000,00
4 Oksigen bio 2 4 unit Rp 10.400.000,00 Rp 41.600.000,00
Suryasuana Kasmarini
32
5. BUKTI MEMO DEBET
Memo debet adalah bukti transaksi. yang dibuat oleh perusahaan karena
perusahaan telah melakukan pengembalian atau pengurangan nilai barang yang dibeli dari
pihak pemasok karena sesuatu hal misalnya rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan
oleh pihak pemasok disetujui. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pendebetan
(pengurangan) akun hutang usaha atas nama pemasok.
MEMOKREDIT
Nama
No. unit Type Harga/ unit Total Harga
Barang
1 Thosiba 2 satelit Rp 12.390.000,00 Rp 24.780.000,00
Penjualan Rp 24.780.000,00
PPN 10% Rp 2.478.000,00
Piutang Usaha Rp 27.258.000,00
Kepala Pemasaran,
Suryasuana
33
Contoh Bukti Memo Debet
MEMODEBET
Nama
No. unit Type Harga/ unit Total Harga
Barang
1 ACER 3 satelit Rp 8.345.000,00 Rp 25.035.000,00
Pembelian Rp 25.035.000,00
PPN 10% Rp 2.503.500,00
Hutang Usaha Rp 27.538.500,00
Kepala Pembelian,
Surya
PT LEGIAN INDAH
General Journal Page:001
Date Account Title Ref. Debit Credit
34
Mekanisme pencatatan didalam jurnal dan fungsi masing-masing kolom didalam jurnal umum
sebagai berikut:
1. Kolom Date (tanggal) merupakan kolom untuk mencatat tanggal terjadinya
transaksi. Didalam pencatatan transaksi, tanggal harus dicatat secara kronologis
atau urut tanggal terjadinya transaksi.
2. Kolom Account title (Nama akun), merupakan kolon untuk mencatat akun-akun yang
terpengaruh atas transaksi bisnis dan mencata diskripsi singkat mengenai transaksi
tersebut.
3. Kolom Ref, untuk mencatat nomor kode masing-masing akun pada saat melakukan
pempostingan sebagai bukti bahwa akun tersebut telah diposting ke buku besar.
4. Kolom Debet dan kolom Kredit, merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat nilai
dari masing-masing akun yang dipengaruhi oleh transaksi bisnis.
Untuk memberikan ilustrasi secara menyeluruh mengenai jurnal umum dan analisis transaksi,
berikut ini adalah Studio Foto yang bernama Bali Fotografy yang dimiliki oleh Surya yang
terletak di jalan Denpasar no 472 Jakarta Pusat. Berikut ini informasi mengenai transaksi
perusahaan selama bulan juni 2014
1 Juni, Surya menginvestasikan dana dan peralatan Photo masing-masing senilai
Rp.l0.000.000,- dan Rp. 15.000,000,- kedalam perusahaan sebagai modal awal.
Analisis transaksi :
Elemen aset mengalami kenaikkan berupa akun kas dan akun peralatan photo, karena
itu di debet masing -. masing sebesar Rp. 10.000.000 dan Rp. 15.000.000 demikian
juga elemen ekuitas mengalami kenaikkan berupa akun modal pemilik dan karena
itu di kredit sebesar Rp. 25.000.000 (10.000.000 + 15.000.000). Berdasarkan
analisis tersebut, maka pencatatan didalam jumal umum adalah sebagai berikut :
35
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 1 Kas 10.000.000
Peralatan Photo 15.000.000
Modal - Surya 25.000.000
(Penyetoran Modal awal - Surya)
3 Juni Menyewa salah satu ruangan di ITC Fatmawati Sebesar Rp, 2.000.000,- sebagai
ruang studio dan kantor secara tunai.
Analisis transaksi :
Elemen aset mengalami penurunan berupa akun k as dan karena itu di kredit
Rp. 2.000.000 demikian juga elemen ekuitas mengalami penurunan berupa akun
beban kantor dan karena itu di debet sebesar Rp. 2.000.000. Berdasarkan analisis
tersebut, pencatatan didalam jurnal umum adalah sebagai berikut :
4 Juni Memasang iklan untuk memasarkan usahannya di harian pagi ibu kota sebesar Rp.
500.000,- secara tunai
Analisis transaksi:
Aset mengalami penurunan berupa akun kas dan karena itu di kredit sebesar Rp.
500.000 dan 'juga elemen ekuitas .mengalami penurunan berupa akun beban iklan dan
karena itu di debit sebesar Rp. 500.000. Berdasarkan analisis tersebut, maka pencatatan
didalam jurnal umum sebagai berikut :
36
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 4 Beban Iklan 500.000
Kas 500.000
(Membayar Iklan scr tunai)
14 Juni Memperoleh pendapatan atas jasa photo yang telah diselesaikan kepada pelanggan
sebesar Rp.3.500.000 secara tunai.
Analisis transaksi:
Elemen aset mengalami kenaikkan berupa akun kas dan karena itu di debet
Rp. 3.500.000 demikian juga elemen ekuitas mengalami kenaikkan berupa akun
pendapatan dan karena itu di kredit sebesar Rp. 3.500.000. Berdasarkan analisis
tersebut, maka pencatatan didalam jumal umum adalah sebagai berikut :
37
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 14 Kas 3.500.000
Pendapatan Jasa 3.500.000
(Menerima pendapatan jasa scr
tunai)
38
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 22 Kas 10.000.000
Hutang Bank 10.000.000
(Meminjam Dana ke Bank)
39
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 28 Piutang Usaa 10.500.000
Pendapatan Jasa 10.500.000
(Memperoleh pendapatan secara
Kredit)
40
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 30 Beban Perlengkapan Photo 500.000
Perlengkapan Photo 500.000
(Penggunaan Perlengkapan photo)
Ringkasan transaksi bisnis yang dicatat ke dalam jurnal umu untuk studio photo Bali
photography
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 1 Kas 10.000.000
Peralatan Photo 15.000.000
Modal - Surya 25.000.000
(Penyetoran Modal awal - Surya)
3 Beban Sewa Kantor 2.000.000
Kas 2.000.000
(Membayar Sewa Ruangan scr tunai)
4 Beban Iklan 500.000
Kas 500.000
(Membayar Iklan scr tunai)
7 Perlengkapan Photo 750.000
Hutang Usaha 750.000
(Membeli Perlengkapan Photo scr
Kredit)
14 Kas 3.500.000
Pendapatan Jasa 3.500.000
(Menerima pendapatan jasa scr
tunai)
18 Beban Listrik 400.000
Kas 400.000
(Membayar beban listrik & tlp)
41
Nama : Jurnal Umum Halaman: 002
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
2014
Juni 22 Kas 10.000.000
Hutang Bank 10.000.000
(Meminjam Dana ke Bank)
25 Beban Gaji 700.000
Kas 700.000
(Membayar Gaji Kepada Karyawan)
28 Piutang Usaa 10.500.000
Pendapatan Jasa 10.500.000
(Memperoleh pendapatan secara
Kredit)
30 Prive - Surya 1.000.000
Kas 1.000.000
(Pengambilan kas untuk pribadi
Pemilik)
30 Beban Perlengkapan Photo 500.000
Perlengkapan Photo 500.000
(Penggunaan Perlengkapan photo)
42
a. Bentuk skontro berlajur
Date Explanation Ref Debit Date Explanation Ref Credit
SIFAT AKUN
Berdasarkan sifatnya, akun-akun yang ada di buku besar dapat digolongkan
menjadi:
43
1. Akun Riil
Akun riil adalah akun-akun yang bersifat permanen (permanent account), dimana
akun-akun tidak ditutup pada saat menyusun laporan keuangan. Akun riil
merupakan akun-akun yang ada di laporan posisi keuangan yaitu akun asset,
liabilitas dan ekuitas misalnya akun: kas, piutang usaha, perlengkapan, perlatan,
hutang usaha, hutang bank, modal pemilik
2. Akun Nominal
Akun nominal adalah akun-akun yang bersifat sementara (temporary account),
dimana akun-akun tersebut dibentuk selama periode berjalan dan ditutup setelah
menyusun laporan keuangan pada akhir periode. Akun nominal merupakan akun-
akun yang ada pada laporan laba rugi dan atau laporan perubahan ekuitas. Misalnya
akun: pendapatan jasa, pendapatan bunga, beban gaji, beban iklan, beban listrik,
beban bunga.
Akun Aset
Akun Liabilitas
Akun Riil
Akun Ekuitas
Sifat Akun
Akun Pendapatan
Akun beban
Akun Nominal
Akun Prive
44
DAFTAR AKUN (Chart of Account)
Daftar akun adalah daftar yang berisikan akun-akun (nama akun dan nomor akun) yang
dimiliki oleh suatu perusahaan. Biasanya nama akun dan nomor akun diurutkan
berdasarkan urutan didalam persamaan akuntansi yaitu: asset, liabilitas, dan ekuitas.
1. Akun - Akun didalam Elemen Aset
Aset adalah sumberdaya yang dirniliki oleh perusahaan yang dapat digunakan dimasa
yang akan datamg. Akun - akun pada elemen aset digolongkan kedalam dua sub
golongan yaitu aset lancar dan aset tidak lancar (aset tetap). Suatu aset dikatakan
sebagai aset lancar bilamana akan direalisasikan dalam sikIus operasional normal
suatu perusahaan (maksimum 12 bulan). Susunan akun di aset lancar dilakukan
berdasarkan tingkat kelancaran atau tingkat likuiditasnya misalnya akun : kas, piutang
usaha, perIengkapan. Sedangkan akun - akun di aset tetap susunannya dilakukan
berdasarkan kekekalan penggunaan aset tersebut (yang tidak termasuk kategori aset
lancar) misalnya akun : tanah, bangunan, kendaraan, peralatan kantor.
2. Akun-Akun didalam Elemen Liabilitas
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar dimasa yang akan datang sebagai akibat dari
transaksi saat ini. Di golongkan menjadi liabilitas jangka pendek (lancar) dan liabilitas
jangka panjang.
3. Akun-akun didalam Elemen Ekuitas
Ekuitas adalah klaim pemilik terhadap kekayaan bersih perusahaan (selisih antara jumlah
kekayangan dengan kewajiban). Untuk perusahaan perorangan, akun-akun yang ada
didalam elemen ekuitas disajikan di laporan perubahan ekuitas dan dilaporan posisi
keuangan.
4. Akun-akun didalam Elemen Penghasilan
Penghasilan adalah pendapatan yang diperoleh selama suatu periode akuntansi dari kegiatan
bisnis yang mengakibatkan penambahan ekuitas yang bukan dari penambahan modal
pemilik. Pendapatan (penghasilan) digolongkan kedalam dua sub golongan yaitu:
pendapatan utama (pendapatan operasional) dan pendapatan non operasional.
45
5. Akun-akun didalam Elemen Beban
Beban adalah pengeluaran pengeluaran yang dilakukan selama suau periode akuntansi dari
kegiatan bisnis yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas yang bukan berasal dari
pengurangan modal pemilik. Elemen beban digolongkan menjadi dua sub golongan yaitu
beban operasional dan beban non operasional.
Berikut ini contoh chart of account (Daftar Akun):
1. ASET 3 EKUITAS
11 AKSET LANCAR 3101 MODAL INTAN
1101 KAS 3102 PRIVE INTAN
1102 PIUTANG USAHA
1103 PERLENGKAPAN SALON 4 PENDAPATAN
1104 PERALATAN SALON 41 PENDAPATAN OPERASIONAL
12 ASET TETAP BERWUJUD 4101 PENDAPATAN JASA
1201 TANAH 42 PENDAPATAN NON OPERASIONAL
1202 BANGUNAN 4201 PENDAPATAN BUNGA
1203 KENDARAAN 4202 PENDAPATAN SEWA
13 ASET TETAP TIDAK BERWUJUD 5 BEBAN
1301 GOODWILL 51 BEBAN OPERASI
2 KEWAJIBAN 5101 BEBAN GAJI
21 HUTANG LANCAR 5102 BEBAN IKLAN
2101 HUTANG USAHA 5103 BEBAN LISTRIK, AIR, TELEPON
2102 HUTANG WESEL 52 BEBAN NON- OPERASI
22 HUTANG JANGKA PANJANG 5201 BEBAN BUNGA
2201 HUTANG BANK
2202 HUTANG OBLIGASI
46
Langkah-langkah posting:
1. Memindahkan tanggal yangada di jurnal uomum ke dalam kolom tanggal di akun-
akun yang bersangkutan.
2. Memindahkan jumlah nilai debet pada jurnal umum ke dalam kolom debet di akun
yang bersangkutan kemudian memberikan penjelasan singkat di kolom keterangan.
3. Memberikan tanda bukti pempostingan di jurnal umum dengan menulis nomor akun
di kolom refrensi (ref). demikian juga di akun yang bersangkutan dengan menulis
halaman jurnal umum di kolom refrensi (ref).
4. Memindahkan jumlah nilai kredit pada jurnal umum ke dalam kolom kredit di akun
yang bersangkutan kemudian memberi penjelasan singkat pada kolom keterangan.
5. Memberikan tanda bukti pempostingan di jurnal umum dengan menulis nomor akun
di kolom refrensi (ref). demikian juga di akun yang bersangkutan dengan menulis
halaman jurnal umum di kolom refrensi (ref)
Iluatrasi Posting: 1 maret diterima piutang 3.000.000 oleh surya kencana service
47
Berikut merupakan gambaran secara menyeluruh posting dari jurnal umum ke buku besar untuk
perusahaan jasa SURYA KENCANA SERVICE adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa service mobil
48
Halaman : 2
15- Mar kas 1101 14.500.000
pendapatan jasa 4101 14.500.000
(menerima pendapatan atas jasa service
kendaraan tunai)
18- Mar beban kebersihan dan keamanan 5107 300.000
Kas 1101 300.000
(membayar beban kebersihan dan
keamanan)
21- Mar Perlengkapan kantor 1104 2.000.000
hutang usaha 2101 2.000.000
(membeli perlengkapan kantor kredit)
23- Mar kas 1101 1.500.000
piutang usaha 1102 1.500.000
(menerima pelunasan piutang usaha)
26- Mar kas 1101 15.000.000
piutang usaha 1102 8.500.000
pendapatan jasa 4101 23.500.000
(kontrak kerja denga PT. Matahari
23.500.000, 15.000.000 dibayar tunai,
8.500.000 dibayar kemudian)
27- Mar Hutang usaha 2101 1.500.000
kas 1101 1.500.000
(melakukan pelunasan hutang usaha)
28- Mar beban gaji karyawan 5101 4.000.000
kas 1101 4.000.000
(membayar gaji karyawan)
29- Mar prive- surya 3102 3.000.000
kas 1101 3.000.000
(pengambilan dana pribadi oleh Surya)
49
Halaman :3
31- Mar beban perlengkapan bengkel 5106 5.000.000
perlengkapan bengkel 1103 5.000.000
(perlengkapan bengkel yang telah dipakai)
31- Mar beban perlengkapan kantor 5105 3.000.000
perlengkapan kantor 1104 3.000.000
(perlengkapan kantor yang telah dipakai)
31- Mar beban depresiasi peralatan kantor 5108 250.000
akumulasi depresiasi peralatan kantor 1205 250.000
(tambahan beban depresiasi peralatan kantor)
31- Mar beban depresiasi peralatan bengkel 5109 675.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Bengkel 1207 675.000
(tambahan beban depresiasi peralatan bengkel)
31- Mar beban depresiasi kendaraan 5110 2.000.000
akumulasi depresiasi kendaraan 1209 2.000.000
(tambahan beban depresiasi kendaraan)
31- Mar beban depresiasi bangunan 5111 850.000
akumulasi depresiasi bangunan 1203 850.000
(tambahan beban depresiasi bangunan)
JUMLAH 79.625.000 79.625.000
Setelah transaksi bisnis dicatat kedalam jurnal umum secara kronologis, langkah selanjutnnya
adalah memposting kea kun-akun yang sesuai. Berdasarkan contoh diatas, maka posting dari
jurnal umum ke masing-masing akun adalah sebagai berikut:
50
KAS 1101
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 25.000.000
01- Mar Menerima pelunasan piutang JU 1 3.000.000 28.000.000
03- Mar Menerima pendapatan jasa JU 1 6.000.000 34.000.000
05- Mar Membayar hutang bank dengan pokok JU 1 400.000 33.600.000
pinjaman 250.000 dan bunga 150.000
06- Mar Membayar hutang kepada suplier JU 1 1.500.000 32.100.000
07- Mar Membeli perlengkapan bengkel tunai JU 1 4.500.000 27.600.000
10- Mar Membayar beban asuransi perusahaan JU 1 250.000 27.350.000
11- Mar Membayar beban iklan JU 1 650.000 26.700.000
14- Mar Membayar beban listrik, air, dan telepon JU 1 1.250.000 25.450.000
15- Mar Menerima pendapatan jasa tunai JU 2 14.500.000 39.950.000
18- Mar Membayar beban kebersihan dan keamanan JU 2 300.000 39.650.000
23- Mar Menerima pelunasan piutang usaha JU 2 1.500.000 41.150.000
26- Mar Menerima pendapatan jasa 23.500.000, JU 2 15.000.000 56.150.000
15.000.000 tunai, sisanya dibayar kemudian JU 2
27- Mar Membayar hutang usaha JU 2 1.500.000 54.650.000
28- Mar Membayar gaji karyawan JU 2 4.000.000 50.650.000
29- Mar Pengambilan dana pribadi oleh Surya JU 2 3.000.000 47.650.000
51
PERLENGKAPAN BENGKEL 1103
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 3.000.000
07- Mar Pembelian tunai JU 1 4.500.000 7.500.000
31- Mar Perlengkapan bengkel yang telah dipakai JU 3 5.000.000 2.500.000
TANAH 1201
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 75.000.000
BANGUNAN 1202
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 85.000.000
52
AKUMULASI DEPRESIASI PERALATAN KANTOR 1205
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 625.000
31- Mar Tambahan beban depresiasi peralatan kantor JU 3 250.000 875.000
KENDARAAN 1208
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 50.000.000
53
HUTANG BANK 2102
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Saldo awal 15.000.000
05- Mar Membayar hutang bank dengan pokok JU 1 250.000 14.750.000
pinjaman 250.000 dan bunga 150.000
54
BEBAN IKLAN 5103
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
11- Mar Membayar beban iklan JU 1 650,000 650,000
55
MENYUSUN NERACA SALDO
Setelah proses posting, maka langkah selanjutnya adalah memastikan adanya saldo
di masing-masing akun pada akhir periode. Neraca saldo adalah daftar akun-akun di buku
besar yang mempunyai nilai atau saldo pada saat tertentu. Tujuan menyusun neraca saldo
adalah memastikan bahwa tidak ada kesalahan didalam memposting nilai dari jurnal umum
ke buku besar. Dimana jumlah total debet dan kredit adalah sama sehingga dapat digunakan
sebagai dasar menyusun laporan keuangan.
Berdasarkan ilutrasi posting diatas, berikut adalah neraca saldo Surya Kencana
Service per 31 Maret 2013
56
SURYA KENCAA SERVICE
NERACA SALDO
PER 31 MARET 2013
KODE NAMA AKUN DEBIT KREDIT
1101 Kas 47.650.000
1102 Piutang usaha 12.500.000
1103 Perlengkapan bengkel 2.500.000
1104 Perlengkapan kantor 1.000.000
1201 Tanah 75.000.000
1202 Bangunan 85.000.000
1203 Akumulasi Depresiasi bangunan 3.100.000
1204 Peralatan kantor 12.500.000
1205 Akumulasi depresiasi peralatan kantor 875.000
1206 Peralatan bengkel 45.000.000
1207 Akumulasi depresiasi peralatan bengkel 3.175.000
1208 Kendaraan 50.000.000
1209 Akumulasi depresiasi kendaraan 12.000.000
2101 Hutang usaha 4.000.000
2102 Hutang bank 14.750.000
3101 Ekuitas - Surya 270.625.000
3102 Prive - Surya 3.000.000
4101 Pendapatan Jasa 44.000.000
5101 Beban gaji karyawan 4.000.000
5102 Beban listrik air dan telepon 1.250.000
503 Beban iklan 650.000
5104 Beban asuransi 250.000
5105 Beban perlengkapan kantor 3.000.000
5106 Beban perlengkapan bengkel 5.000.000
5107 Beban kebersihan dan keamanan 300.000
5108 Beban depresiasi peralatan kantor 250.000
5109 Beban depresiasi peralatan bengkel 675.000
5110 Beban depresiasi kendaraan 2.000.000
5111 Beban depresiasi bangunan 850.000
5202 Beban bunga 150.000
JUMLAH 352.525.000 352.525.000
57
Pertanyaan-Pertanyaan
1. Bukti transaksi merupakan dokumen yang digunakan oleh perusahaan sebagai
dasar pencatatan didalarn buku harian atau jurnal. Sebutkan bukti transaksi
berdasarkan sumbemya dan berikan contohnya ?
2. Pencatatan transaksi bisnis kedalam jumal rnendasarkan pada metode
pencatatan berpasangan. Sebutkan, apa yang dimaksud dengan metode
pencatatan berpasangan (Double Entry] ?
3. Didalam jurnal terdapat kolorn "ref' (referensi), sebutkan apa fungsi dari "ref'
proses penjurnalan ?
4. Sebutkan perbedaan antara akun riil dengan akun nominal?
5. Apa yang dirnaksud dengan.neraca saldo ? Apa tujuan dari menyusun neraca saldo ?
Soal Latihan
Soal-1
RISKA SALON adalah suatu usaha jasa salon untuk wanita dan laki-Iaki yang
melayani antara lain: Potong rambut, creambath, keriting rambut, cat rambut,
lulur, cuci muka (fecial), merias wajah dan lain-lain, Usaha tersebut berdiri
pada bulan Juni 20XX dan dikelola oleh Riska Chandra yang beralamat di
jalan Surapati Denpasar. Transaksi-transaksi perusahaan selama bulan juni 20XX
adalah sebagai berikut :
58
5 Membeli perlengkapan salon seperti : shampo, cream, hairspray, cat
rambut, hair tonic dan lain-lain sebesar Rp. 750.000. secara tunai, (BT-
05).
7 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rambut, creambath)
selama satu minggu sebesar Rp. 850.000. secara tunai. ( BT - 06 ).
10 Memasang iklan di harian ibukota seperti kompas, media indonesia
dan republika sebesar Rp. 450.000. secara tunai, ( BT - 07 ).
12 Membayar beban listrik, air dan telepon sebesar Rp. 400.000
(BT - 08).
14 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rambut, cat rambut,
creambath, cuci muka) selama satu minggu sebesar Rp. 1.850.000. secara
tunai. ( BT - 09 ).
J 7 Membayar beban asuransi perusahaan sebesar Rp. 150.000. ( BT - 10).
18 Perusahaan rnelakukan pinjaman ke Bank Artha Sentosa untuk
meningkatkan usahanya sebesar Rp. 10.000.000. (BT - 11 ).
20 Membayar hutang atas pembelian peralatan salon yang dilakukan pada
tanggal 4 sebesar Rp. 2.000.000. ( BT - 12 ).
21 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rarnbut, cat rambut,
creambath, muka, keriting rambut) selama satu minggu sebesar Rp.
2.650.000. dan melakukan rias wajah secara rombongan dari instansi
pemerintah dalarn acara resepsi yang dibayar di kemudian sebesar Rp.
850.000. (BT - 13 ).
23 Pemilik mengambil dana perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 1.000. (BT -14).
25 Membayar beban gaji karyawan perusahaan sebesar Rp. 900.000. ( BT -
15 ).
28 Memperoleh pendapatan atas jasa salon (Potong rarnbut, erearnbath, cuci
muka) selama satu minggu sebesar Rp. 2.800.000. seeara tunai. (BI - 16 ).
30 Perlengkapan salon yang telah dipakai sebesar Rp. 700.000. (BT - 17 ).
59
Informasi tambahan :
Akun-akun yang dipergunakan dalam perusahaan adalah : 101. Kas, 102. Piutang
usaha, 104. Perlengkapan Salon, 111. Peralatan Salon, 112. Peralatan Kantor, 211
Hutang usaha, 212 Hutang bank, 311 Ekuitas-Riska, 312 Prive-Riska, 411 Pendapatan jasa salon,
511 beban gaji karyawan, 512 Beban Perlengkapan salon, 513 Beban listrik, air dan telpon, 514
Beban Asuransi, 515 Beban Iklan, 516 Beban Sewa.
Soal-2
Sutamar, setelah lulus dari kuliah di fakultas teknik salah satu universitas terkemuka di
Denpasar, mendirikan sebuah biro jasa yang diberi nama BIRO KONSULTAN TARMAN
Biro jasa ini bergerak dibidang perencanaan bangunan sesuai dengan bidangnya yaitu
teknik arsitek, yang terletak di Jl. Griya 34 Denpasar. Usaha tersebut telah berdiri tahun
yang lalu dan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Dibawah ini adalah dari
buku besar yang dimiliki biro jasa tersebut per tanggal: 30 November 20XX.
1. kas 36.500.000
2. Piutang Usaha 15.000.000.
3. Persediaan Perlengkapan kantor 3.750.009
4. Hutang Usaha 14.000.000
5. Hutang Bank 17.500.000.
6. Tanah 65.500.000.
7. Bangunan 85.000.000
8. Akumulasi Depresiaasi Bangunan 8.500.000
9 Peralatan Gambar 15.500.000
10 Akum. Depresiasi Peralatan gambar 1.550.000
11 Modal-Sutamar 179.700.000
Berikut adalah transaksi-transaksi bisnis perusahaan yang terjadi selama bulan Desember
20XX :
1. Menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp. 2.750.000 (Bukti
No. 01)
60
1. Membeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 450.000. Dari jumlah tersebut sebesar Rp.
200.000. dibayar tunai dan sisanya dibayar kemudian. (Bukti No. 02)
2. Melunasi hutang us aha kepada pemasok sebesar Rp. 1.500.000. (Bukti No. 03)
4. Menerima kas atas Pendapatan jasa perencanaan gambar dari pelanggan sebesar Rp.
4.500.000. (Bukti No. 04)
6. Membayar hutang Bank sebesar Rp. 1.500.000. dengan rincian sebesar Rp.
1.000.000 angsuran pokok dan sisanya beban bunga. (Bukti No. 05)
7. Membayar gaji karyawan (gaji draftman ) sebesar Rp. 750.000. (Bukti No. 06)
8. Membayar beban Iistrik sebesar Rp. 250.000. (Bukti No. 07)
11. Menerima kas atas pendapatan jasa perencanaan gambar yang berasal dari
pelanggan sebesar Rp. 7.500.000. (Bukti No. 08)
14. Membayar gaji karyawan ( gaji draftman) sebesar Rp. 750.000.(Bukti No. 09)
15. Membeli peralatan gambar ( meja garnbar ) sebesar Rp. 4.500.000 secara kredit.
(Bukti No. 10)
17. Membayar beban air sebesar Rp. 150.000. dan beban telepon sebesar
Rp. 600.000. (Bukti No. 11)
20. Menyerahkan pekerjaan perencanaan gambar kepada pelanggan dan akan dibayar
kemudian sebesar Rp. 8.000.000. (Bukti No. 12)
21. Mernbayar gaji karyawan ( gaji draftman ) sebesar Rp. 750.000.(Bukti No.
23. Memasang iklan di harian ibukota selarna 3 hari sebesar Rp. 200.000 dibayar
tunai.(Bukti No. 14)
24. Melunasi hutang kepada pemasok sebesar Rp. 1.500.000. (Bukti No. 15)
25. Membayar gaji karyawan ( gaji administrasi ) perusahaan sebesar Rp.2.500.000.
(Bukti No. 16)
27. Sutamar mengambil nang perusahaan sebesar Rp. 1.500.000 untuk keperluan
pribadi. (Bukti No. 17)
28. Membayar gaji karyawan ( gaji draftman ) sebesar Rp. 750.000.(Bukti No. 18)
29. Membayar rnacam-macam beban ( sumbangan dan iuran ) sebesar Rp. 250.000.
Bukti No. 19)
61
29. Menerima kas atas pendapatan jasa perencanaan gambar yang telah diselesaikan
sebesar Rp. 5.000.000. (Bukti No. 20)
31 Perlengkapan kantor yang belum terpakai sebesar Rp. 2.750.000. (Bukti No. 21)
31. Depresiasi bangunan dan peralatan garnbar masing-masing sebesar Rp.425.000.
dan sebesar Rp. 775.000. (Bukti No. 22)
Informasi tambahan :
Akun-akun yang disediakan untuk mencatat transaksi perusahaan adalah sebagai
berikut :
101. Kas, 103. Piutang Usaha, 105. Perlenngkapan Kantor, 110. Tanah, 111.
Bangunan ,112. Akumulasi depresiasi Bangunan, 113. Peralatan Gambar, 114.
akumulasi Depresiasi Peralatan Gambar, 201. Hutang Usaha, 202. Hutang Bank,
301. Modal - Sutamar, 302. Prive - Sutamar, 401. Pendapatan jasa, 501. Beban gaji
karyawan, 502. Beban listrik. air dan telepon, 503. Beban advertensi, 504. Beban
p erlengkapan kantor, 505. Beban Depresiasi bangunan, 506. Beban Depresiasi Peralatan
gambar, 507. Beban bunga, 508. Beban serba-serbi,
Pertanyaan :
Berdasarkan informasi diatas, saudara diminta untuk :
I. Mencatat kedalam jurnal Umum,
2. Memposting jurnal tersebut kedalam akun-akun yang sesuai,
3. Menyusun neraea saldo pada akhir periode.
62
BAB 4
PROSES PENYESUAIAN (ADJUSTMEN)
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan perlunya penyesuaian
2. Membedakan system pencatatan akuntansi
3. Membedakan type-type penyesuaian
4. Menyiapkan jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar
5. Menyusun neraca saldo penyesuaian
Setelah mendapatkan saldo-saldo dari masing-masing buku besar, maka hasil nya
tersebut sudah dapat dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Namun pada akhir periode
masih ada transaksi yang perlu di update atau di perbaharui agar laporan keuangan
menunjukkan posisi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan
laporan yang benar perlu dilakukan penyesuaian - penyesuaian pada akhir periode
melalui jurnal penyesuaian. Pada bab ini akan dibahas mengena sistem pencatatan
akuntansi, type - type penyesuaian, jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar
sampai dengan neraca saldo penyesuaian.
63
dengan menggunakan dasar akrual berdasarkan selisih antara seluruh penghasilan yang
diperoleh selama satu periode akuntansi dengan seluruh beban-beban pada periode yang
sama.
4.2 Penyesuaian (Adjusment)
Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun buku besar pada
akhir periode supaya menunjukkan salod yang sesungguhnya. Type penyesuaian ada dua
yaitu: Penangguhan (deferals) dan antisipasi (accruals).
1. PENANGGUHAN (DEFERALS)
Penangguhan (deferals) adalah penyesuain yang dilakukan pada akhir period atas beban-
beban yang telah dikeluarkan atau penghasilan yang telah diterima tetapi manfaatnya
ditangguhkan, jurnal ini dibuat untuk menyesuaikan manfaat yang telah digunakan.
Yang termasuk pos Penangguhan (Deferals) yaitu:
a. Beban dibayar dimuka/Beban yang ditangguhkan (prepaid expenses/deferred
expenses)
Beban dibayar dimuka (prepaid expenses) adalah beban-beban yang telah
dikeluarkan untuk periode yang akan datang tetapi sampai akhir periode akuntansi
belum dilakukan penyesuaian. Pada saat pembayaran ada 2 pendekatan dalam
pencatatan yaitu:
1) Dicatat dngan pendekata neraca atau dicatat dengan menggunakan akun asset
misalnya:
a) Perlengkapan, Asuransi dibayar dimuka
b) Sewa dibayar dimuka, dan lain-lain
2) Dicatat dengan Pendekatan laba rugi atau dicatat dengan akun beban, misalnya:
a) Beban Perlengkapan
b) Beban Asuransi
c) Beban Sewa, dan lain-lain
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2013, perusahaan membayar sewa sebesar Rp.30.000.000
untuk 3 tahun, maka jurnal adjustment yang dibuat bila menggunakan pendekatan neraca
dan pendekatan laba rugi adalah:
64
Dicatat pada Akun Aset Dicatat pada Akun Beban
1/1/13 1/1/13
Sewa dibayar dimuka Rp. 30.000.000 Beban Sewa Rp. 30.000.000
Kas Rp. 30.000.000 Kas Rp. 30.000.000
(Membayar Sewa untuk 3 tahun) (Membayar Sewa untuk 3 tahun)
31/12/13 31/12/13
Beban Sewa Rp. 10.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 20.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp. 10.000.000 Beban Sewa Rp. 20.000.000
(Adjusment pengakuan Beban sewa selama 1 tahun) (Adjusment Pengakuan sewa dibayar
dimuka selama 2 tahun)
Sewa dibayar dimuka sudah menjadi beban adalah Beban sewa yang dibebankan hanya 1
1 tahun, sehingga Beban sewa saldonya sebesar tahun, sehingga saldonya
Rp. 10.000.000 yang akan dilaporkan pada laba Rp.10.000.000 yang akan dilaporkan
rugi dan Sewa dibayar dimuka saldonya menjadi dalam laba rugi dan Sewa dibayar
Rp.20.000.000 yang akan dilaporkan di Neraca dimuka saldonya Rp.20.000.000 yang
akan dilaporkan di Neraca
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
65
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
01/01/13 Pembayaran 30,000,000 30,000,000
31/12/13 Adjusment 20,000,000 10,000,000
66
Dicatat pada Akun Utang Dicatat pada Akun Pendapatan
1/9/13 1/9/13
Kas Rp. 2.400.000 Kas Rp. 2.400.000
Unearnde Rent Rp. 2.400.000 Rent Revenue Rp. 2.400.000
(Menerima uang sewa untuk 12 bulan) (Menerima uang sewa untuk 12 bulan)
31/12/13 31/12/13
Unearnde Rent Rp. 800.000 Rent Revenue Rp. 1.600.000
Rent Revenue Rp. 800.000 Unearnde Rent Rp. 1.600.000
(Adjusment rent revenue 4 bulan) (Adjusment rent revenue 4 bulan)
Unearned rent yang sudah menjadi Rent revenue Rent Revenue yang diakui pada periode
adalah selama 4 bulan, sehingga rent revenue ini hanya sebesar Rp.800.000 yang
saldonya Rp.800.000 yang akan dilaporkan dalam akan dilaporkan dalam laba rugi dan
laba rugi dan unearned rent saldonya menjadi sisanya adalah unearned rent yang
Rp.1.600.000 yang akan dilaporkan dalam neraca saldonya sebesar Rp.1.600.000 yang
pada sisi liabilitas akan dilaporkan pada liabilitas.
Rent Revenue
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
67
Pendekatan laba rugi (dicatat sebagai Pendapatan)
Rent Revenue
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
01/09/13 Penerimaan 2,400,000 2,400,000
31/12/13 Adjusment 1,600,000 800,000
Unearned Rent
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
68
Beban Bunga 20.000
Hutang Bunga 20.000
(Penyesuaian bunga akhir Periode)
Perhitungan Beban Bunga:
Beban bunga = Pokok x tingkat bunga x jangka waktu
= Rp.2.000.000 x 12% x 1/12
= 20.000
69
4. KERUGIAN PIUTANG (BAD DEBT)
Penjualan secara kredit diberikan untuk meningkatkan penjualan, tetapi dapat pula
beresiko tidak tertagihnya piutang yang timbul akibat penjualan secara kredit. Tidak
tertagihnya piutang dapat diakibatkan karena: debitu jatuh pailit, meninggal, dan kondisi lain
yang tidak memungkinkan debitur untuk melaksanakan kewajibannya.
Ada dua metode pencatatan terhadap kerugian piutang tak tertagih/kerugian piutang/beban
penghapusan piutang yaitu:
1. Metode Langsung (direct method)
Beban kerugian piutant dicatat pada saat piutang tersebut benar-benar tidak dapat
ditagih dengan jurnal:
Bad debt Rp.xxx
Account receivable Rp.xxx
70
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Laba bersih di laporan laba/rugi merupakan selisih antara penghasilan
(pendapatan) dengan beban - beban. Jelaskan hubungan antara pengakuan
pendapatan dan beban didalam laporan laba/rugi dengan prinsip penandingan
(matching principles) ?
2. Sebutkan dan jelaskan type - type penyesuaian yang harus dilakukan untuk
menghasilkan Laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip - prinsip akunlansi
yang berlaku umum ?
3. Jelaskan istilah-istilah penyesuaian berikut ini:
- Beban dibayar dimuka
- Pendapatan diterima dimuka
- Beban yang masih harus dibayar
- Pendapatan yang masih harus diterima
4. Sebutkan dampak terhadap beban dan asset apabila asuransi dibayar dimuka tidak
dilakukan jurnal penyesuaian pada akhir periode?
5. Sebutkan dampak terhadap pendapatan dan kewajiban apabila sewa diterima
dimuka tidak dilakukan jurnal penyesuaian pada akhir periode?
6. Jelaskan istilah-istilah dibawah ini:
- Kerugian Piutang
- Depresiasi
Soal Latihan
Soal 1
Psiko Konsul adalah suatu perusahaan jasa konsultasi psikologi yang bergerak dalam bidang
konsultasi psikologi dan jasa psikotest untuk penerimaan pegawai. Usaha ini dipimpin oleh
Maharani yang beralamat di jalan raya Tuban 2 XXX. Berikut ini saldo dari buku besar
perusahaan pada bulan Desember 20xx
71
No Akun Nama Akun Debit Kredit
Pada akhir periode 31 Desember 20xx diperoleh informasi untuk penyesuaian dan koreksi
sebagai berikut:
1. 1 Beban-beban yang dibayar dimuka Antara lain: beban iklan Rp.500.000, beban
asuransi Rp.150.000, beban modul Rp.450.000
2. Beban-beban yang masih harus dibayar Antara lain: Beban gaji pegawai
Rp.1.500.000, Beban bunga Rp.150.00, beban listrik dan telepon Rp.300.000
3. Perlengkapan yang masih tersisa Rp. 400.000
4. Beban Depresiasi Peralatan kantor untuk periode sekarang adalah Rp.1.200.000
5. Dalam pendapatan jasa sebesar Rp.18.000.000 terdapat pendapatan yang diterima
dimuka sebesar Rp.1.000.000
6. Piutang yang tidak dapat ditagih diperkirakan sebesar 2.% dari piutang usaha
Informasi tambahan:
72
Akun-akun tambahan yang digunakan adalah: 103. Cadangan kerugian piutang, 105 Iklan
dibayar dimuka, 106. Asuransi dibayar dimuka, 107. Buku dibayar dimuka, 203 Hutang gaji
pegawai, 204. Hutang beban, 205 Hutang listrik, Air dan telepon, 206. Pendapatan diterima
dimuka, 508. Beban perlengkapan, 509. Beban depresiasi peralatan kantor, 510. Beban
kerugian piutang.
Diminta:
73
BAB 5
PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI
Tujuan Pengajaran
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang Kertas Kerja (worksheet)
2. Menjelaskan proses penyusunan kertas kerja
3. Menyiapkan jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar
4. Menyusun laporan keuangan dari kertas kerja
74
No. Nama Neraca Saldo Neraca saldo
Akun Akun Sebelum Penyesuaian Setelah Laba Rugi Neraca
Penyesuaian Penyesuaian
D K D K D K D K D K
75
Kolom ini digunakan untuk mencatat akun-akun yang masuk elemen neraca
yaitu akun-akun asset, akun-akun liabilitas dan akun-akun ekuitas yang
sumbernya berasal dari kolom neraca saldo setelah penyesuaian.
76
Made's Spa
Neraca Saldo
Per 31 Desember 20xx
No Akun Nama Akun Debet Kredit
1101 Kas 11.850.000
1103 Piutang Usaha 5.700.000
1104 Cadangan kerugian piutang - 45.000
1105 Perlengkapan Spa 2.500.000
1106 Asuransi dibayar dimuka 1.000.000
1107 sewa dibayar dimuka 2.000.000
1202 Investasi-obligasi 10.000.000
1304 Peralatan Spa 10.230.000
1324 akum. Dep. Peralatan 2.557.500
2102 Hutang Wesel 2.000.000
2104 Pendapatan diterima dimuka 945.000
2105 Sewa diterima dimuka 1.200.000
2201 hutang Bank 8.500.000
3001 Modal-Made 17.448.000
3002 Prive-Made 500.000
4101 Pendapatan Jasa 13.000.000
4299 Pendapatan Lain-lain 2.000.000
5101 Beban iklan 935.500
5102 Beban gaji dan upah 1.250.000
5103 Beban listrik dan telepon 630.000
5110 Beban keamanan 250.000
5201 Beban bunga 750.000
5299 Bebanlain-lain 100.000
47.695.500 47.695.500
Data penyesuaian dan jurnal penyesuaian per 31 Desember 20xx adalah sebagai
berikut:
a. Perlengkapan Spa yang tersisa pada tanggal 31 Desember 20xx adalah sebesar
Rp.750.000
b. Asuransi dibayar dimuka sebesar Rp.1.000.000 adalah asuransi karyawan yang
dibayarkan tanggal 1 Desember 20xx untuk empat bulan
c. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp.2.000.000 adalah sewa untuk peralatan
kecantikan yang dibayar tanggal 1 januari 20xx untuk dua tahun
d. Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp.945.000 merupakan kontrak kerja
sama mengenai beauty service bagi karyawan Hotel Kumla untuk enam bulan
terhitung sejak 1 September 20xx
e. Sewa diterima dimuka sebesar Rp.1.200.000 merupakan penerimaan dimuka
sebagian ruangan untuk satu tahun terhitung sejak 1 Oktober 20xx
77
f. Gaji karyawan yang belumdibayar untuk bulan desember sampai tanggal 31
Desember 20xx Rp.750.000
g. Hutang wesel sebesar Rp. 2.000.000 untuk jangka waktu tiga bulan mulai
tanggal 1 Desember 20xx
h. Investasi Obligasi sebesar Rp.10.000.000 dengan bunga sebesar 12% per
tahun yang dibayarkan setiap semester yaitu setiap tanggal 1 Nopember dan 1
Mei.
i. Peralatan Spa sebesar Rp.10.230.000 didepresiasikan dengan menggunakan
metode garis lurus selama delapan tahun tanpa nilai residu
j. Piutang yang tidak dapat ditagih sebesar 1% dari total saldo piutang usaha.
78
Dec 31 Beban Kerugian Piutang 12.000
(j) Cad.Kerugian Piutang 12.000
79
Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
tentang kinerja keuangan, posisi keuangan dan laporan arus kas suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan.
Laporan keuangan suatu perusahaan meliputi:
a. Laporan Laba Rugi
b. Laporan Perubahan Ekuitas
c. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
d. Laporan Arus Kas
e. Catatan Atas laporan keuangan
Laporan Laba Rugi
Laba rugi terdiri dari penghasilan dan beban, Penghasilan (income) adalah
kenaikkan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas masuk
atau peningkatan asset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikkan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan terdiri dari
Pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain). Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau
penurunan asset atau terjadinya peningkatan kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal.
Format Laba rugi seperti pada gambar 5-6
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas dibuat dengan memperhitungkan Modal awal
ditambah/dikurangi dengan laba/rugi yang diperoleh dari laporan laba rugi dan
dikurangi prive ( untuk perorangan/persekutuan) atau dividen (perseroan).
Contoh laporan perubahan ekuitas seperti pada gambar 5-7
Laporan Posisi Keuangan(Neraca)
Laporan posisi keuangan suatu perusahaan terdiri dari asset, libilitas dan
ekuitas pada suatu waktu tertentu. Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Liabilitas adalah kewajiban
masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Sedangkan ekuitas adalah hak residual
80
atas asset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Contoh laporan posisi keuangan
seperti pada gambar 5-7
81
Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan kertas kerja/neraca lajur/work sheet?
2. Kapan kertas kerja tersebut dibuat?
3. Sebutkan kolom-kolom yang terdapat dalam neraca lajur?
4. Jelaskan langkah-langkah dalam penyusunan neraca lajur?
5. Sebutkan elemen-elemen laporan keuangan serta jelaskan masing-masing
elemen tersebut!!
Soal 1
Prima solusi adalah professional consultants yang membidangi usaha antara lain:
penilaian asset berujud dan tak berujud, kelayakan investasi, konsultan management.
Usaha ini dipimpin oleh Rima yang beralamat di jalan pajajaran Denpasar. Berikut ini
saldo buku besar perusahaan pada akhir periode (30 September 20xx)
Kas 23.000.000
Piutang Usaha 19.000.000
Piutang Lain-lain 6.900.000
Perlengkapan Kantor (ATK) 2.800.000
Asuransi dibayar dimuka 1.600.000
Sewa dibayar dimuka 1.800.000
Survey dibayar dimuka 750.000
Kendaraan 32.000.000
Akum. Dep. Kendaraan 12.800.000
Inventaris Kantor 14.700.000
Akum. Dep. Inventaris Kantor 4.400.000
Hutang wesel 11.100.000
Hutang lain-lain 3.600.000
Hutang Bank 18.200.000
Ekuitas - Made 39.480.000
Prive - Made 2.000.000
Pendapatan Jasa 27.200.000
Pendapatan Lain-lain 4.800.000
Beban Gaji Pegawai 5.600.000
Behan expert Fee & Kornisi 4.900.000
Beban Legal 1.900.000
Beban Percetakan dan Fotokopi 830.000
Beban Benda pos 270.000
Beban Listrik, air dan TeJepon 940.000
Beban Koran dan Maja\ah 380.000
Beban Transport 560.000
Beban representasi/Intertainment 1.050.000
Beban Bunga 400.000
Beban Lain-lain 200.000
121.580.000 121.580.000
82
Informasi mengenai penyesuaian pada akhir periode sebagai berikut:
1. Beban dibayar dimuka yang telah menjadi beban pada akhir periode sbb:
Beban asuransi Rp. 400.000, Beban Sewa Rp.600.000, Beban Survey Rp.
500.000
2. Pendapatan yang masih harus diterima sehubungan dengan jasa yang diberikan
kepada klien Rp. 2.300.000
3. Perlengkapan kantor yang masih ada diperusahaan sampai akhir periode
Rp.840.000
4. Penerimaan pelunasan piutang usaha salah dicatat sebagai pendapatan jasa Rp.
1.400.000
5. Beban-beban yang masihr harus dibayar sampai akhir periode antara lain:
Beban gaji Rp. 680.000, Beban listrik, air dan telepon Rp. 130.000
6. Pendapatan diterima sehubungan dengan jasa yang belum seluruhnya
dibeerikan sampai akhir periode Rp. 750.000
7. Depresiasi asset tetap antara lain: kendaaan Rp. 1.600.000, inventaris kantor
Rp. 700.000
Diminta:
Berdasarkan informasi diatas saudara diminta untuk :
- Membuat neraca lajur
- Membuat laporan keuangan: Laporan Laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan posisi keuangan (neraca)
83
BAB 6
JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI
Tujuan Pengajaran:
A. Jurnal Penutup
Proses Penutupan adalah mengenolkan akun-akun nominal (akun penghasilan
dan akun beban-beban) dengan cara melakukan pencatatan sebesar saldo akun
tersebut di posisi yang berlawanan dengan akun yang ada. Proses penutupan
akun nominal menggunakan akun perantara yaitu akun iktisar laba/rugi (income
summary). Setelah proses penutupan dilakukan, maka akun nominal yang ada di
buku besar pada akhir periode akuntansi menjadi nol. Demikian juga untuk akun
penarikan modal (prive) sebagai akun nominal, maka pada akhit periode
akuntansi juga dilkukan proses penutupan ke akun ekuitas pemilik. Sehingga
akun-akun yang masih mempunyai saldo pada akhit periode akuntansi (setelah
proses penutupan) adalah akun-akun riil yaitu akun-akun dari laporan posisi
keuangan (neraca) antara lain akun-akun dari elemen asset, liabilitas, dan ekuitas
pemilik.
Langkah-langkah membuat jurnal penutup untuk perusahaan perseorangan :
1. Menutup akun-akun penghasilan ke akun iktisar laba rugi
2. Menutup akun-akun beban ke akun iktisar laba rugi
3. Menutup akun iktisar laba rugi ke akun modal pemilik
4. Menutup akun prive ke akun modal pemilik
Sedangkan jurnal penutup untuk perusahaan persekutuan:
1. Menutup akun-akun penghasilan ke akun iktisar laba rugi
2. Menutup akun-akun beban ke akun iktisar laba rugi
3. Menutup akun iktisar laba rugi ke masing-masing akun modal sekutu
84
4. Menutup masing-masing akun prive ke masing-masing akun modal sekutu
Langkah-langkah jurnal penutup untuk Perusahaan Perseroan terbatas (PT)
1. Menutup akun-akun penghasilan ke akun iktisar laba rugi
2. Menutup akun-akun beban ke akun iktisar laba rugi
3. Menutup akun iktisar laba rugi ke akun Laba ditahan
4. Menutup akun prive ke akun Laba ditahan
Menutup Akun-akun Penghasilan
Akun-akun dari elemen penghasilan tersebut ditutup dengan mencatat di debet akun
penghasilan dan di kredit akun iktisar laba rugi sebesar masing-masing akun
penghasilan. Selanjutnya posting ke masing-masing akun tersebut sehingga akun
penghasilan tersebut menjadi bersaldo nol.
Penutup akun-akun beban
Akun dari elemen modal merupakan wakil dari akun modal pemilik sebagai
pengurang modal. Sehingga akun beban mempunya saldo normal didebet, oleh karena
itu akun-akun beban tersebut ditutup dengan mencatat di debet akun iktisar laba rugi
dan di kredit akun beban sebesar saldo masing-masing beban.
Penutupan Akun Iktisar Laba Rugi
Akun iktisar laba rugi merupakan akun perantara yang digunakan untuk menutup
akun penghasilan dan akun beban. Apabila akun iktisar laba rugi bersaldo kredit (total
saldo penghasilan lebih besar dari todal saldo beban) berarti perusahaan memperoleh
laba bersih dan sebaliknya apabila akun iktisar laba rugi bersaldo debet berarti
perusahaan rugi. Apabila akun iktisar laba rugi bersaldo kredit (laba bersih) maka
proses penutupannya adalah dengan mencatat di debet akun iktisar laba rugi dan di
kredit akun modal pemilik dengan saldo yang sama, demikian pula sebaliknya.
Penutup akun prive/Dividen
Untuk perusahaan perseorangan atau persekutuan akun Prive yang bersaldo normal
debet dipindahkan ke akun modal pemilik dengan cara men-debit akun modal dan
meng-kredit akun prive. Tapi untuk perusahaan perseroan menutup akun dividen ke
akun laba tak dibagi, dengan cara men-debit akun laba tak dibagi dan meng-kredit
akun dividen. Langkah ini akan mengakibatkan saldo dividen atau prive menjadi nol.
85
Contoh: Berdasarkan laporan keuangan berikut akan dibuatkan jurnal penutup sebagai
berikut:
Made's spa
Laporan Laba rugi
periode yang berakhir 31 Desember 20xx
Penghasilan:
Pendapatan Jasa 13.630.000,00
Pendapatan Bunga 200.000
Pendapatan Sewa 300.000
Pendapatan lain-lain 2.000.000
Total Penghasilan 16.130.000
Beban-Beban:
Beban Iklan 935.500
Beban Gaji dan Upah 2.000.000
Beban Listrik & Telepon 630.000
Beban Perlengkapan 1.750.000
Beban Asuransi 250.000
Beban Sewa 1.000.000
Beban Depresiasi Peralatan 1.278.750
Beban kerugian piutang 12.000
Beban Keamanan 250.000
Beban Bunga 770.000
Beban Lain-lain 100.000
Total Beban 8.976.250
86
b. Laporan Perubahan Ekuitas
Made's spa
Laporan Perubahan Ekuitas
periode yang berakhir 31 Desember 20xx
87
c. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Made's spa
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20xx
Aset
Aset Lancar
Kas 11.850.000
piutang Usaha 5.700.000
Cadangan kerugian Piutang 57.000
Nilai Bersih piutang usaha 5.643.000
perlengkapan 750.000
Asuransi dibyar dimuka 750.000
Sewa dibayar dimuka 1.000.000
Piutanng bunga 200.000
Total Aset Lancar 20.193.000
Investasi
Investasi-Obligasi 10.000.000
Aset Tetap
Peralatan 10.230.000
Akumulasi Dep. Peralatan 3.836.250
Nilai Buku Peralatan 6.393.750
Liabilitas
Kewajiban Jangka Pendek
Hutang Wesel 2.000.000
Pendapatan diterima dimuka 315.000
Sewa diterima dimuka 900.000
Hutang Gaji dan Upah 750.000
Hutang Bunga 20.000
Total Kewajiban Lancar 3.985.000
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Bank 8.500.000
Total Kewajiban 12.485.000
Ekuitas
Modal - Made 24.101.750
88
Jurnal Penutup pada Made spa
Setelah selesai membuat jurnal penutup, jurnal tersebut diposting ke buku besar
masing-masing akun sehingga saldo-saldo akun nominal akan menjadi Nol dan yang
masih menunjukkan saldo nya adalah akun-akun riil yaitu akun asset, liabilitas, dan
ekuitas. Sehingga berdasarkan laporan keuangan diatas dan setelah dibuatkan jurnal
penutup, maka akan tampak neraca saldo setelah penutupan sebagai berikut:
89
Made's spa
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Periode 31 Desember 20xx
No Akun Nama Akun Debet Kredit
90
2. Jurnal penyesuaian atas pendapatan diterima dimuka, dimana pertama kali
transaksi dicatat kedalam jurnal sebagai pendapatan (pendekatan
pendapatan),sifatnya wajib
3. Jurnal penyesuian atas beban yang masih harus dibayar (beban akrual), sifatna
pilihan
4. Jurnal penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima (pendapatan
akrual), sifatnya pilihan
1. Beban dibayar dimuka
Pencatatan terhadap beban dibayar dimuka dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu pendekatan asset (neraca) dan pendekatan beban (Laba rugi).
Contoh: Pada tanggal 1 Desember 20xx perusahaan membayar sewa untuk empat
bulan sebesar Rp. 8.000.000
Beban dibayar dimuka (prepaid expenses) dicatat sebagai beban.
Jurnal pada saat transaksi:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 1 Beban Sewa 8.000.000
Kas 8.000.000
91
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Sewa dibayar dimuka 6.000.000
Beban Sewa 6.000.000
92
sebagai beban Sewa dan pada awal periode berikutnya juga menggunakan akun
beban sewa, sehingga jurnal penyesuaian kembali yang dibuat sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Beban Sewa 6.000.000
Sewa dibayar dimuka 6.000.000
(Penyesuaian kembali B.Sewa)
Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:
Beban Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 6.000.000 6.000.000
93
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Jan 1 Kas 12.000.000
Pendapatan Sewa 12.000.000
94
Berdasarkan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup diatas, maka langkah
selanjutnya adalah posting ke masing-masing akun sebagai berikut:
Pendapatan Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
jan 1 Kas 12.000.000 12.000.000
Des '31Penyesuaian 8.000.000 4.000.000
Des '31Penutup 4.000.000 -
95
Pendapatan Sewa
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 8.000.000 8.000.000
96
Berdasarkan jurnal diatas maka akan diposting ke masing-masing akun sebagai
berikut:
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des '31Penyesuaian 5.000.000 5.000.000
Des '31Penutup 5.000.000 -
Berdasarkan jurnal diatas, maka bila diposting akan terlihat sebagai berikut:
97
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 20 kas 15.000.000 15.000.000
98
Beban Gaji dan Upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des '31Penyesuaian 5.000.000 5.000.000
Des '31Penutup 5.000.000 -
Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:
Beban Gaji dan upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 5.000.000 5.000.000
99
Hutang Gaji dan upah
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Saldo Awal 5.000.000
Jan 1 Jurnal Balik 5.000.000 -
100
Akhir Periode (31 Desember 20xx)
Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian dan selanjutnya dilakuan jurnal
penutup sebagai berikut:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Piutang Bunga 20.000.000
Pendapatan Bunga 20.000.000
(Penyesuaian Pendapatan)
Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
101
Pada Saat Penerimaan Pendapatan Bunga (1 Mei)
Karena pada awal periode tidak dilakukan penyesuaian kembali maka pada saat
penerimaan pendapatan bunga, perlu dilakukan analisis terhadap penerimaan
pendapatan bunga tersebut. Total penerimaan bunga sebesar 60.000.000 dimana
sebesar 20.000.000 adalah pendapatan untuk tahun 20xx (1 nop 31 des ) sedangkan
sisanya 40.000.000 pendapatan untuk tahun 20xy (1 januari-30 april 20xy). maka
jurnal yang dibuat sbb:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Mei 1 Kas 60.000.000
Piutang Bunga 20.000.000
Pendapatan Bunga 40.000.000
Berdasarkan jurnal diatas, maka bila diposting akan terlihat sebagai berikut:
Pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Mei 01 kas 40.000.000 40.000.000
Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Mei 1 Saldo Awal 20.000.000 20.000.000
kas 20.000.000 -
102
Jurnal Penyesuaian dan jurnal penutup yang dibuat:
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Des 31 Piutang Bunga 20.000.000
Pendapatan Bunga 20.000.000
Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
103
Pada Awal Periode Berikutnya (1 Januari 20xx)
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
jan 1 Pendapatan Bunga 20.000.000
Piutang Bunga 20.000.000
Bila jurnal penyesuaian kembali tersebut diposting akan Nampak sebagai berikut:
Pendapatan Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 J. Balik 20.000.000 20.000.000
Piutang Bunga
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Jan 1 Saldo Awal 20.000.000
Jan 1 Jurnal Balik 20.000.000 - -
104
Nama : Jurnal Umum Halaman: 001
Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit
20xx
Mei 1 Kas 60.000.000
Pendapatan Bunga 60.000.000
105
Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan jurnal penutup dan jelaskan tujuan proses
penutupan tersebut?
2. Jelaskan langkah-langkah didalam proses penutupan pada perusahaan
perorangan, persekutuan dan perseroan
3. Apa dampaknya bila akun-akun penghasilan dan beban tidak dilakukan proses
penutupan?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan neraca saldo setelah penutupan dan akun-
akun apa saja yang tercantum didalam neraca saldo setalah penutupan?
5. Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian kembali dan mengapa
dilakukan jurnal penyesuaian kembali?
6. Kapan dilakukan jurnal penyesuaian kembali?
Soal 1
Cahaya Transport merupakan perusahaan jasa dalam bidang penyewaan kendaraan.
Perusahaan tersebut dijalankan oleh Cahyana yang beralamat di Jl. Sudirman. Berikut
ini adalah bagian dari neraca lajur (neraca saldo setelah penyesuaian) pada tanggal 31
Desember 20yy
106
CAHAYA TRANSPORT
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 20YY
NO NAMA AKUN NERACA SALDO STL. PENYESUAIAN
DEBIT KREDIT
101 KAS 25.500
102 SURAT BERHARGA 41.000
103 PIUTANG USAHA 29.500
104 PIUTANG LAIN-LAIN 8.700
105 PERLENGKAPAN KANTOR 2.900
106 SEWA DIBAYAR DIMUKA 10.800
107 ASURANSI DIBAYAR DIMUKA 3.000
108 PAJAK DIBAYAR DIMUKA 3.600
109 BEBAN DIBAYAR DIMUKA 6.200
121 INVESTASI - SEKURITAS 32.800
131 KENDARAAN 72.000
132 AKUM. DEP. KENDARAAN 16.800
141 PERALATAN KANTOR 25.000
142 AKUM. DEP.PERALATAN KANTOR 7.200
201 HUTANG USAHA 17.500
202 HUTANG BANK 15.000
203 HUTANG PAJAK 4.300
204 BEBAN YANG MSH HARUS DIBAYAR 4.600
205 HUTANG OBLIGASI 28.000
301 MODAL-SAHAM 91.100
302 LABA DITAHAN 17.000
401 PENDAPATAN USAHA 105.000
402 PENDAPATAN LAIN-LAIN 9.650
501 BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 10.500
502 BEBAN KOMISI PERANTARA 8.600
503 BEBAN TLP, FAX 3.000
505 BEBAN LISTRIK, AIR 1.400
506 BEBAN PERLENGKAPAN 3.600
507 BEBAN SEWA GEDUNG 3.600
508 BEBAN ASURANSI 1.500
509 BEBAN FOTO COPY 2.700
510 BEBAN ADVERTENSI 6.400
511 BEBAN TRANSPORTASI 2.200
512 BEBAN BENDA POS 1.000
513 BEBAN DEPRESIASI KENDARAAN 7.200
514 BEBAN DEPRESIASI PERALATAN 2.500
516 BEBAN SERBA-SERBI 950
107
BAB 7
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan karakteristik perusahaan dagang
2. Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang
3. Membedakan system pencatatn barang dagang antara system periodik dengan
system perpetual
4. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar
5. Menyusun neraca saldo perusahaan.
b. Potongan Harga
Berdasarkan jurnal yang terlah dibuat diatas, maka langkah selajutnya adalah
memposting ke akun masing-masing dalam buku besar.
Menghitung nilai persediaan Akhir
Karena transaksi pembelian dan penjualan barang dagang selama periode
berjalan dengan system periodic tidak menggunakan akun persediaan barang
dagang, sehingga mutasi barang dagang tidak dilakukan. Oleh karena itu, pada
akhir periode perlu dilakukan penyesuaian. Besarnya nilai persedian akhir
barang dagang dapat dilakukan dengan menghitung jumlah fisik barang (stock
opname) pada akhir periode. Setelah diketahui besarnya nilai persediaan akhir
pada akhit periode tahap selanjutnya adalah mencatat penyesuaian persediaan
barang dagang dengan cara menutup akun persediaan barang dagang awal
periode ke dalam akun beban pokok penjualan (akun iktisar laba rugi) dan
membuka kembali akun persediaan barang dagang akhir periode (hasil
perhitungan) kedalam akun beban pokok penjualan (atau akun iktisar laba rugi)
Menghitung Besarnya Nilai Beban Pokok Penjualan
Seluruh akun-akun yang berhubungan dengan Beban pokok penjualan Antara
lain: akun persediaan barang dagang (awal dan akhir), akun pembelian barang
dagang, akun potongan pembelian, akun retur pembelian dan keringanan harga
dan akun beban angkut pembelian dipindahkan kea kun beban pokok penjualan.
Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui besarnya nilai beban
pokok penjualan.
Berdasarkan contoh sebelumnya (PT.JAYA), berdasarkan perhitungan
fisik (stock opname) persediaan barang dagang sebanyak 30.200 botol dan harga
pokok persediaan per botol 2.000 sehingga nilai persediaan barang dagang akhir
Rp. 60.400.000 maka perhitungan beban pokok penjualan sebagai berikut:
Informasi tambahan akun-akun yang digunakan adalah: 21004 Hutang gaji dan
upah, 21005 Hutang Bunga, 52008 Beban kerugian piutang, 54001 Beban bunga,
31099 Iktisar laba rugi, 51000 Beban pokok Penjualan, 52004 Beban
perlengkapan toko, 52005 Beban depresiasi kendaraan, 52006 Beban depresiasi
perlatan toko, 53002 Beban Sewa, 53003 Beban Asuransi, 53005 Beban
Depresiasi peralatan kantor, 53005 Beban Perlengkapan kantor.
PT. SEHAT
Jurnal Penyesuaian
Tgl Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Ikhtisar Laba Rugi 16.000.000
Persediaan barang dagang 16.000.000
(Adj. Persd. Barang dagang awal)
Persediaan Barang dagang 14.500.000
Ikhtisar Laba rugi 14.500.000
(Adj. Persd. Barang dagang akhir)
Langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian, sehingga akan
nampak sebagai berikut:
PT. SEHAT
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Periode 31 Desember 20yy
Pertanyaan:
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
- Mencatat transaksi keuangan dalam jurnal khusus sampai menghasilkan
informasi akuntansi
A. Buku Pembantu
Hasil penjumlahan saldo masing-masing buku pembantu harus sama dengan
besarnya saldo di akun pengendali, misalnya saldo akun piutang usaha (akun
pengendali) harus sama dengan kumpulan saldo-saldo yang ada di buku
pembantu piutang, sedangkan saldo akun hutang usaha (akun pengendali) harus
sama dengan kumpulan saldo-saldo yang ada di buku pembantu hutang. Dasar
pencatatan dari buku besar adalah jurnal, sedangkan dasar pencatatan untuk
buku pembantu adalah berasaldari buktu transaksi sehingga system tersebut
dapat digunaka sebagai alat pengendalian internal perusahaan.
Buku
Pembantu
B. Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat kelompok-
kelompok transaksi yang sifatnya sejenis. Pengelompokan transaksi keuangan
130
atau banyaknya jurnal khusus tergantung dari jenis perusahaan (jasa, dagang
maupun manufaktur). Pada umumnya transaksi keuangan perusahaan dagang
dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: Pembelian barang secara kredit,
penjualan barang secara kredit, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Sehingga
jurnal khusus yang dapat di pakai untuk menampung transaksi-transaksi tersebut
adalah:
1. Jurnal pembelian: yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang dagang secara kredit.
2. Jurnal penjualan: jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
yang berhubungan dengan penjualan barang dagang secara kredit.
3. Jurnal Penerimaan kas: jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-
transaksi yang berhubungan dengan seluruh penerimaan kas.
4. Jurnal pengeluaran kas; yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang berhubungan dengan seluruh pengeluaran kas.
Jurnal Penjualan
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
keuangan yang berhubungan dengan penjualan barang secara kredit. Apabila
terjadi penjualan asset tetap secara kredit maka dicatat kedalam jurnal memorial.
Setiap terjadi penjualan barang dagang secara kredit, akan melibatkan akun
piutang dagang (debet), akun penjualan barang dagang (kredit) dan akun PPN
keluaran (kredit). Maka desain jurnal penjualan akan berisi kolom-kolom; kolom
piutang dagang (debet), kolom penjualan barang dagang (kredit),dan kolom PPN
keluaran (kredit)
Contoh: PT. Laras merupakan perusahaan dagang memiliki transaksi penjualan
barang dagang secara kredit pada bulan Desember 20yy sebagai berikut:
Des 05 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Guna sebesar
12.500.000 dengan PPN 10%, termin 1/10,n/30
Des 19 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT Sedayu Rp.
15.000.00 PPN 10%, termin 2/10,n/30
131
Des 20 Menjual barang dagang secara kredit kepada PT. Madya Rp.
12.000.000 dengan PPN 10% dan termin 2/10,n/30
Des 31 Menjual barang dagang secara kredit kepada Madya Rp. 14.000.000
dengan PPN 10% dan termin 1/10,n/30
Berdasarkan transaksi diatas, maka Jurnal penjualan, Buku besar dan buku
pembantu Piutang akan kelihatan sebagai berikut:
Buku Besar
132
PIUTANG USAHA 11003
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 31 Posting JPJ- 01 58.850.000 58.850.000
Penjualan Barang Dagang 41001
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ- 01 53.500.000 53.500.000
133
Buku Pembantu Piutang
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Guna
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 05 Penjualan 01 13.750.000 13.750.000
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Sedayu
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 19 Penjualan 02 16.500.000 16.500.000 -
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Madya
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 20 Penjualan 03 13.200.000 13.200.000
Des 31 Penjualan 04 15.400.000 28.600.000 -
134
20 Pemilik perushaan menambah modal untuk meningkatkan operasional
perusahaan Rp. 75.000.000
26 Menjual Barang dagang kepada CV.Murni Rp. 10.000.000
31 Menerima pelunasan piutang dari PT. Madya atas transaksi tanggal 20
Desember 20yy
Berdasarkan transaksi diatas maka jurnal Peneriman Kas yang dibuat sebagai berikut:
JURNAL PENERIMAAN KAS (JKM) Hal : 01
Buku Besar
135
NAMA AKUN : PENJUALAN BARANG DAGANG NO. AKUN: 41001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPJ-01 53.500.000 53.500.000
31 Posting JKM-01 17.000.000 70.500.000
136
BUKU PEMBANTU PIUTANG
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Guna
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
DES 05 Penjualan 01 13.750.000 13.750.000
DES 15 kas 01 13.750.000 -
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Sedayu
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 19 Penjualan 02 16.500.000 16.500.000 -
No. Akun:
Nama Debitur: PT. Madya
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 20 Penjualan 03 13.200.000 13.200.000
Des 31 Penjualan 04 15.400.000 28.600.000
Des 31 Penjualan 04 13.200.000 15.400.000
Jurnal Pembelian
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang berkaitan
dengan pembelian barang secara kredit. Pembelian barang dagang secara kredit
melibatkan akun pembelian barang dagang (debet), akun PPN masukan (debet) dan
akun Hutang usaha (kredit). Pembelian barang dagang secara tunai dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas, sedangkan pembelian selain barang dagang secara kredit (missal
perlengkapan) yang frekuensinya jarang terjadi sebaiknya dicatat dalam jurnal
memorial.
137
Berikut contoh transaksi pembelian barang dagang secara kredit selama bulan Desember
20yy dengan menggunakan system periodic:
Desember 03 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Mekar Rp. 7.500.000
PPN 10% termin 1/10,n/30
04 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Rindang sebesar
Rp.5.000.000 dengan PPN 10% dan termin 2/10,n/30
18 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Gencar Rp.6.500.000
dengan PPN 10% termin 1/10,n/30
22 Membeli barang dagang secara kredit dari PT. Mekar Rp. 7.000.000
dengan PPN 10% termin 2/10,n/30
27 Membeli barang dagang secara kredit dari PT.Rindang Rp.8.000.000
dengan PPN 10% dang termin 1/10,n/30
Berdasarkan transaksi diatas, maka jurnal pembelian dan buku besar serta pencatatan ke
buku pembantu hutang sebagai berikut:
Buku Besar
138
NAMA AKUN : PPN MASUKAN NO. AKUN: 11006
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 3.400.000 3.400.000
No. Akun:
Nama Kreditur: PT. Rindang
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 04 Pembelian 5.500.000 - 5.500.000
Des 27 Pembelian 8.800.000 14.300.000
No. Akun:
Nama Kreditur : PT. Gencar
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 18 Penjualan 7.150.000 7.150.000
139
JURNAL PENGELUARAN KAS
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan
dengan pengeluaran kas untuk berbagai keperluan. Biasanya pengeluaran kas untuk:
pelunasan hutang usaha, pembelian barang dagang secara tunai, pembayaran gaji
karyawan, membayar iklan dan pembayaran lainnya. Pada jurnal pengeluaran kas,
transaksi-transaksi yang frekuensinya tinggi (sering terjadi) dibuatkan kolom khusu
sedangkan transaksi-transaksi yang jarang terjadi ditampung dalam kolom serba-serbi
(lain-lain). Transaksi pengeluaran kas yang sering terjadi adalah: Pelunasan hutang
(debet), Pembelian barang dagang tunai (debet), PPN masukan(debet), Potongan
pembelin (kredit) serta pengeluaran kas (Kredit). Berikut contoh transaksi pengeluaran
kas selama bulan desember 20yy:
Desember 02 Membeli barang dagang secara tunai kepada CV. Berkah Rp.5.000.000
dengan PPN 10%
09 Membeli perlengkapan kantor secara tunai dari CV. Abadi Rp. 750.000
12 Membayar hutang usaha kepada PT. Mekar yang berasal dari transaksi
tanggal 3 Desember 20yy
14 Membayar hutang usaha kepada PT. Rindang yang berasal dari
transaksi tanggal 4 Desember 20yy
15 Membayar beban iklan Rp.5.000.000
20 Membeli barang dagang secara tunai dari CV. Anugrah Rp.4.000.000
dengan PPN 10%
25 Membayar upah dan gaji karyawan perusahaan Rp. 2.000.000
26 Membayar beban asuransi Rp. 3.000.000
28 Membayar hutang usaha kepada PT. Gencar yang berasal dari transaksi
tanggal 18 Desember 20yy
31 Membayar beban angkut penjualan kepada CV. Express Rp.500.000
Berdasarkan transaksi diatas, pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas, posting ke buku
besar dan pencatatan ke dalam buku pembantu hutang adalah sebagai berikut:
140
JURNAL PENGELUARAN KAS (JKK) Hal:
Tgl Keterangan Ref Kredit Debit
Hutang Pembelian PPN Serba- Kas Pot.
Usaha Brg. Dag masukan Serbi Pembelian
21001 51001 11006
Des 02 Pembelian barang 5.000.000 500.000 5.500.000
09 Perlengkapan kantor 53003 750.000 750.000
12 PT. Mekar 8.250.000 8.167.500 82.500
14 PT. Rindang 5.500.000 5.390.000 110.000
15 Pasang Iklan 52001 5.000.000 5.000.000
20 CV. Anugrah 4.000.000 400.000 4.400.000
25 Upah dan gaji 53001 2.000.000 2.000.000
26 Asuransi 53004 3.000.000 3.000.000
28 PT. Gencar 7.150.000 7.078.500 71.500
31 Beban angkut Penj. 52002 500.000 500.000
Jumlah 20.900.000 9.000.000 900.000 11.250.000 41.786.000 264.000
Buku Besar
NAMA AKUN : KAS NO. AKUN: 11001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 01 Saldo Awal 100.000.000
31 Posting JKM-01 170.512.500 270.512.500
31 Posting JKK-01 41.786.000 228.726.500
141
NAMA AKUN : HUTANG USAHA NO. AKUN: 21001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JPB-01 37.400.000 37.400.000
31 Posting JKK-01 20.900.000 16.500.000
NAMA AKUN : BEBAN UPAH & GAJI KARYAWAN NO. AKUN: 53001
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 2.000.000 2.000.000
142
NAMA AKUN : BEBAN ASURANSI NO. AKUN: 53004
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 31 Posting JKK-01 3.000.000 3.000.000
No. Akun:
Nama Kreditur: PT. Rindang
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 04 Pembelian 5.500.000 - 5.500.000
Des 14 Kas 5.500.000 -
Des 27 Pembelian 8.800.000 8.800.000
No. Akun:
Nama Kreditur : PT. Gencar
Alamat:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
Des 18 Penjualan 7.150.000 7.150.000
Des 28 Kas 7.150.000 -
143
Transaksi-Transaksi Bersifat Umum
Tidak semua transaksi yang ada dalam perusahaan dapat ditampung pada
jurnal khusus, sehingga dibutuhkan jenis jurnal yang dapat digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat pada jurnla khusus yaitu jurnal memorial.
Jurnal Memorial adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang
tidak dapat dicatat didalam jurnal khusus misalnya transaksi pembelian perlengkapan
secara kredit, pengumuman pembagian dividen.
Berikut contoh transaksi yang tidak dapat dicatat dijurnal khusus selama bulan
Desember 20yy:
Desember 15 Perusahaan membeli kendaraan untuk operasional dengan mengajukan
kredit kepada Bank Mandiri Rp. 150.000.000
25 Perusahaan mengumumkan pembagian dividen Rp. 5.000.000 yang
akan dibayar kepada pemegang saham tanggal 25 Januari 20yz
30 Membeli Perlengkapan kantor secara kredit dari CV. Indah Rp.
1.750.000
Berdasarkan transaksi diatas, maka pencatatan kedalam jurnal memorial dan posting ke
buku besar sebagai berikut:
Jurnal Memorial
Tgl Nama Akun & Keterangan Ref Debet Kedit
Des 15 Kendaraan 150.000.000
Hutang Bank 150.000.000
(Membeli kendaraan secara kredit)
25 Dividen 5.000.000
Hutang Dividen 5.000.000
(Pengumuman pebayaran dividen)
144
NAMA AKUN : KENDARAAN NO. AKUN: 12103
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Des 15 Posting JM-01 150.000.000 150.000.000
145
Sebelumnya sudah disajikan jurnal khusus dengan menggunakan pencatatan sistem
periodic, berikut akan disajikan perbedaan jurnal khusus antara system periodic dengan
system perpetual.
Jenis Jurnal Sistem Periodik Sistem Perpetual
Kolom Debet Kolom kredit Kolom Debet Kolom kredit
1. Jurnal 1. Piutang Usaha 1. Penjualan Barang 1. Piutang Usaha 1. Penjualan Barang
Penjualan Dagang Dagang
2. PPN Keluaran 2. PPN Keluaran
3. Persediaan Barang
Dagangan
1. Kas 1. Piutang Usaha 1. Kas 1. Piutang Usaha
2. Jurnal 2. Potongan 2. Penjualan Barang 2. Potongan 2. Penjualan Barang
Penerimaan Penjualan Dagangan Penjualan Dagangan
Kas 3. PPN Keluaran 3. Beban Pokok 3. PPN Keluaran
Penjualan 4. Persediaan Barang
Dagangan
3. Jurnal 1. Pembelian 1. Hutang Usaha 1. Persediaan 1. Hutang Usaha
Pembelian Barang Dagang Barang Dagang
2. PPN Masukan 2. PPN Masukan
4. Jurnal
Pengeluaran 1. Hutang Usaha 1. Kas 1. Hutang Usaha 1. Kas
Kas 2. Pembelian 2. Potongan 2. Persediaan 2. Potongan
Barang Dagang Pembelian Barang Dagang Pembelian
3. PPN Masukan 3. PPN Masukan
5. Jurnal 1. Return Penjualan 1. Piutang Usaha 1. Return Penjualan 1. Piutang Usaha
Memorial 2. PPN Keluaran 2. Retur Pembelian 2. PPN Keluaran 2. Retur Pembelian
3. Hutang Usaha 3. PPN Masukan 3. Hutang Usaha 3. PPN Masukan
4. Persediaan 4. Bebam Pokok
Barang Dagang Penjualan
146
Pertanyaan:
1. Jelaskan keuntungan menggunakan jurnal khusus dibandingkan dengan
menggunakan jurnal umum ?
2. Jelaskan mengapa perusahaan memisahkan antara catatan buku besar piutang usaha
dengan catatan masing-masing pelanggan?
3. Apa kegunaan kolom serba-serbi (lain-lain) didalam jurnal khusus, apa dampaknya
apabila didalam jurnal khusus tidak ada kolom tersebut?
4. Apakah perbedaan didalam mendesain jurnal khusus antara system periodic dengan
system perpetual?
5. Jelaskan apakah jurnal khusus dapat digunakan di perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur?
Soal:
CV. KAWAN LAMA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
Spare Part kendaraan roda empat. Perusahaan telah tumbuh dan berkembang dengan
pesat, karena didukung oleh lokasi dan manajemen yang baik. Usaha tersebut dimiliki
oleh Eko Susanto, Perusahaan dalam melakukan pencatatan menggunakan Jurnal
khusus dan jurnal umum. Berikut ini saldo-saldo akun buku besar perusahaan pada
awal Desember 2013 sebagi berikut:
147
NO NAMA AKUN DEBIT KREDIT
1101 kas 26.000.000
1103 Piutang usaha 37.500.000
1104 Persediaan Barang Dagangan 22.500.000
1105 Sewa Dibayar dimuka 9.000.000
1106 Asuransi dibayar dimuka 6.000.000
1107 Perlengkapan kantor 3.300.000
1213 Kendaraan 27.500.000
1223 Akum.Dep.Kendaraan 11.250.000
1215 Peralatan Kantor 12.500.000
1225 Akum. Dep.Peralatan kantor 2.500.000
2101 Hutang Usaha 10.000.000
3101 Modal-Eko Susanto 38.000.000
3103 Prive-Eko Susanto 10.000.000
4101 Penjualan 258.500.000
4102 Retur Penjualan 5.100.000
4103 Potongan Penjualan 5.600.000
5101 Pembelian 112.500.000
5102 retur Pembelian 2.225.000
5103 Potongan Pembelian 3.100.000
5104 Beban angkut pembelian 5.625.000
5201 Beban Advertensi 13.000.000
5203 Beban Upah dan gaji 18.000.000
5204 Beban listrik,air dan telepon 9.350.000
5206 Beban retribusi 2.100.000
Piutang Usaha Rp.37.500.000 dengan rincian: PT Cakra Guna dan PT. Harapan masing-
masing 10.000.000 sedangkan sisanya Piutang ke PT. Jaya Madya.
Hutang Usaha Rp.10.000.000 merupakah hutang ke PT. Laras Mekar dan PT.Beringin
Rindang masing-masing 5.000.000
Transaksi yang terjadi selama Bulan Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Des 02 Membeli barang dagangan secara tunai kepada CV. Berkah sebesar
Rp.5.000.000
Des 03 Membeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laras Mekar sebesar
Rp.7.500.000
148
Des 04 Membeli barang dagangan secara kredit dari PT. Beringin Rindang sebesar
Rp. 5.000.000
Des 05 Menjual barang dagangan kepada PT. Cakra Guna sebesar Rp.11.500.000
termin 1/10,n/30
Des 09 Perusahaan melakukan peminjaman ke Bank BNI cabang Denpasar sebesar
Rp. 50.000.000
Des 12 Membayar hutang usaha kepada PT.Laras Mekar atas transaksi tanggal 3
Desember
Des 14 Membayar hutang kepada PT. Beringin Rindang atas transaksi tanggal 4
Desember
Des 15 Menerima pelunasan piutang usaha dari PT. Cakra Guna atas transaksi
tanggal 5 Desember
Des 17 Menjual barang dagangan kepada CV. Adil secara tunai sebesar Rp.7.000.000
Des 18 Memberli barang dagangan secara kredit dari PT. Maju Gencar sebesar
Rp.6.500.000
Des 19 Menjual barang dagangan secara kredit kepada PT. Harapan Sedaya Rp.
14.000.000 termin 2/10,n/30
Des 20 Menjual barang dagangan secara kredit kepata PT.Jaya Madya Rp.
11.000.000 termin 2/10,n/30
Des 26 Menjual barang dagangan kepada CV. Murni secara tunai sebesar Rp.
10.000.000
Des 30 Membeli perlengkapan kantor secara kredit kepada CV. Mutiara Indah
Rp.1.750.000.
Des 31 Membayar beban angkut Penjualan kepada CV. Lancar Express sebesar Rp.
500.000
Des 31 Menerima pelunasan Piutang usaha dari PT. Jaya Madya atas transaksi
tanggal 20 Desember
Des 31 Menjual barang dagangan secara kredit kepata PT. Jaya Madya
Rp.13.000.000 termin 1/10,n/30
149
6. Beban upah dan gaji yang masih harus dibayar Desember 2013 Rp.1.000.000
7. Dalam beban Advertensi terdapat beban yang belum terpakai sebesar
Rp.1.800.000
diminta:
- buat jurnal khusus dan jurnal umum
- buat buku pembantu piutang dan hutang usaha
- posting ke buku besar
- buat jurnal adjusment
- buat neraca saldo setelah adjusment
- buat laporan keuangan
150