Anda di halaman 1dari 98

PENGANTAR AKUNTANSI 1

Disajikan untuk menyelesaikan tugas terencana mata kuliah


Pengantar Akuntansi

Dr. Tiar Lina Situngkir, S.E., M.M.

Disusun oleh :

Seluruh Mahasiswa/I Kelas 1D

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

BAB 1

PENGERTIAN AKUNTANSI DASAR ....................................................... 1

1.1 Definisi Akuntansi ........................................................................... 1

1.2 Penggolongan Akun Secara Umum ................................................. 2

1.3 Pencatatan Transaksi Pada Jurnal Umum ........................................ 4

BAB 2

JURNAL UMUM POSTING KE BUKU BESAR ...................................... 6

2.1 Jurnal Umum ................................................................................... 6

2.2 Buku Besar ...................................................................................... 10

2.3 Posting ............................................................................................. 11

2.4 Soal dan Penyelesaiannya ............................................................... 13

BAB 3

NERACA SALDO & JURNAL PENYESUAIAN ...................................... 16

3.1 Neraca Saldo ................................................................................... 16

3.2 Jurnal Penyesuaian .......................................................................... 17

3.3 Jenis-jenis Jurnal Penyesuaian ........................................................ 18

3.4 Soal ................................................................................................. 19

i
BAB 4

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

(MENYUSUN KERTAS KERJA DAN LAPORAN KEUANGAN) ......... 24

4.1 Pengertian Perusahaan Jasa ............................................................ 24

4.2 Karakteristik Perusahaan Jasa ......................................................... 24

4.3 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa .................................................. 25

4.4 Pengertian dan Cara Menyusun Neraca Saldo ................................ 27

4.5 Pengertian Laporan Keuangan dan cara Penyusunannya ............... 29

BAB 5
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA JURNAL PENUTUP DAN JURNAL
PEMBALIK .................................................................................................... 39
5.1 Jurnal Penutup ................................................................................ 39

5.2 Jurnal Pembalik .............................................................................. 41

5.3 Tahapan Menyusun Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik .............. 43

5.4 Penerapan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik pada


Perusahaan Jasa ................................................................................... 44

BAB 6
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SECARA UMUM .................. 49
6.1 Perusahaan Dagang ......................................................................... 49

6.2 Kegiatan Perusahaan Dagang .......................................................... 49

6.3 Jenis-Jenis Perusahaan Dagang ...................................................... 50

6.4 Sistem Pencatatan Akuntansi Dagang ............................................. 50

6.5 Fungsi Akuntansi Dalam Perusahaan Dagang ................................. 51

6.6 Soal .................................................................................................. 51

i
BAB 7

METODE AKUNTANSI PERPETUAL UNTUK PERUSAHAAN

DAGANG ........................................................................................................ 72

7.1 Definisi Perusahaan Dagang ........................................................... 72

7.2 Perusahaan Dagang Metode Perpetual ........................................... 72

7.3 Metode Pencatatan Perusahaan Dagang Perpetual dan Periodik .... 73

7.4 Soal ................................................................................................. 77

PENUTUP ...................................................................................................... 81

8.1 Kesimpulan ...................................................................................... 81

8.2 Saran ................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
kasih sayang dan kebaikan-Nya. Pembukuan Makalah “Konsep Dasar Akuntansi”
kami selesaikan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah


Pengantar Akuntansi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Tiar Lina
Situngkir, S.E., M.M. atas perannya sebagai dosen pada mata kuliah Pengantar
Akuntansi, serta seluruh teman dan pendukung lainnya yang membantu dalam
pembukuan ini, terlalu banyak untuk dicantumkan satu per satu.

Dengan memanfaatkan pembukuan ini, kami ingin membantu pembaca


lebih memahami dan mendapatkan informasi mengenai "Pengertian Akuntansi
Dasar sampai dengan Metode Akuntansi Perpetual Untuk Perusahaan Dagang".
Mengingat keterbatasan yang kami miliki, kami mengakui bahwa pembukuan ini
jauh dari ideal. Kami menyambut masukan dan saran pembaca untuk membantu
kami meningkatkan pembukuan ini.

Karawang, 31 Oktober 2023


Penulis

Mahasiswa/I Kelas 1D

ii
BAB 1
PENGERTIAN AKUNTANSI DASAR

1.1 Definisi Akuntansi


Thomas Sumarsan (2013:1) menjelaskan akuntansi adalah seni mengumpulkan,
mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan mencatat transaksi keuangan dengan Tujuan
untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang memiliki kepentingan.

Akuntansi, menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA),


adalah seni mencatat, mengelompokkan, dan merangkum peristiwa dan transaksi dalam
bentuk keuangan, termasuk menafsirkan hasil dengan cara tertentu dan dalam istilah
keuangan.

Menurut Weygandt, J.J dkk (2019) menyatakan bahwa akuntansi adalah kegiatan
mengidentifikasi, mencatat dan menyampaikan transaksi ekonomi kepada pihak yang
memiliki kepentingan.

Dari ketiga definisi yang diberikan, kita dapat menyimpulkan bahwa akuntansi
adalah suatu disiplin ilmu atau tindakan yang mencakup pencatatan, pengelompokan,
mengidentifikasi, transaksi dalam bentuk keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan
data kuantitatif yang berguna untuk mengambil keputusan keuangan. Akuntansi
mencakup berbagai informasi, proses sistematis, serta pengelolaan uang yang mencakup
pembuatan, pengecekan, pencatatan, penyimpanan, dan pengamatan uang tunai. Tujuan
utama akuntansi adalah untuk membantu entitas keuangan dalam menentukan pilihan
ekonomi yang obyektif di antara pilihan aktivitas yang berbeda.

1
1.2 Penggolongan Akun Secara Umum
Susilowati (2016:17) mengartikan akun sebagai suatu formulir yang
digunakan untuk mencatat dampak kegiatan keuangan yang mempengaruhi nilai.
Hal ini mungkin mempengaruhi modal, aset, dan kewajiban perusahaan. Akun-
akun tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok :

1. Akun Rill
Merupakan komponen laporan posisi keuangan. Akun ini tidak pernah
ditutup dan bersifat tetap (Maharjito, 2019).

a. Aset/Harta
Aset perusahaan adalah seluruh sumber daya keuangannya. Aset
termasuk dalam dua kategori: (Darsana & SE, 2023).

1) Aset Lancar
Aset lancar mencakup uang tunai, piutang usaha, peralatan, dan
sewa gedung yang dibayar di muka, yang semuanya dapat
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam waktu kurang
dari satu tahun.

2) Aset Tidak Lancar


Aset tidak lancar termasuk bangunan, tanah, dan peralatan dengan
masa manfaat lebih dari satu tahun.

b. Liabilitas/Kewajiban
Piutang yang harus dibayar oleh korporasi kepada pihak yang
mengeluarkan pinjaman atau utang disebut dengan liabilitas. Akun
liabilitas terbagi menjadi dua kategori:

1) Kewajiban Jangka Pendek


Adalah cara untuk mendapatkan uang dari transaksi
pembelian secara kredit dengan syarat pelunasan di masa
depan. Misalnya pinjaman usaha, ialah pinjaman yang
harus dikembalikan kepada perusahaan atau entitas lain
untuk memperoleh barang.
2
2) Kewajiban jangka panjang

Adalah cara pihak ketiga mendapatkan dana dengan


memberikan jaminan dan pembayaran kembali dalam
jangka waktu yang lebih lama, seperti utang hipotek.
c. Ekuitas/Modal
Merupakan hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
menginvestasikan uangnya pada perusahaan tersebut.

2. Akun Nominal
Akun nominal hanya digunakan untuk laporan laba/rugi. Akun nominal
bersifat sementara dan akan ditutup pada akhir periode akuntansi
(Maharjito, 2019).

a. Pendapatan/Revenues
Adalah uang yang diterima oleh suatu perusahaan selama periode
akuntansi dari kegiatan operasi dan non-operasi, seperti pendapatan
usaha dan lainnya.

b. Beban/Expenses
Beban (expenses) adalah pengorbanan sumber daya ekonomi yang
dikeluarkan dalam suatu periode akuntansi dan terkait dengan
kegiatan operasional perusahaan atau bukan kegiatan non
operasional perusahaan. Seperti, biaya gaji, biaya listrik, dan biaya
penyusutan.

3
1.3 Pencatatan Transaksi Secara Umum
Tujuan pencatatan ini adalah untuk membantu proses pemindahan akibat
transaksi ke dalam akun terkait transaksi. Dalam akuntansi, setiap transaksi
keuangan perusahaan terdiri dari dua bagian: debit dan kredit. Sebelum mencatat
sebuah jurnal kita harus memahami cara menempatkan posisi saldo akun (debit
atau kredit) (Farha, Hermanto, Saniyah, Indranopa, & Kalbuadi, 2022).

Tabel 3.3.1
Mekanisme Debit dan Kredit.
Nama Akun Debit Kredit Saldo Nominal

Aset (Harta/Aktiva) + - Debit

Utang (Kewajiban) - + Kredit

Modal - + Kredit

Pendapatan - + Kredit

Beban + - Debit

Proses penentuan posisi saldo akun bertujuan untuk mempermudah dalam


penyusunan jurnal umum. Pemahaman ini penting untuk mengetahui cara
mencatat transaksi, akun mana yang harus digunakan untuk mendapatkan posisi
debit-kredit yang benar. Informasi ini membantu Anda membuat jurnal umu
menjadi lebih cepat dan akurat.

Soal :

1. Pak Jaya menginvestasikan modal Rp 500.000.000 di


perusahaannya, PT Jaya Abadi, pada tanggal 5 Januari 2018.

2. Pada tanggal 11 Januari 2018 telah dibayarkan Rp 20.000.000 untuk


sewa kantor selama satu tahun.

3. Tanggal 15 Januari 2018 dikeluarkan uang sebesar Rp. 10.000.000


dan Rp.5.000.000 masing-masing dibelanjakan untuk peralatan dan
perlengkapan kantor.

4
4. Pada 20 Januari 2018, ia menerima pendapatan penjualan tunai
sebesar Rp 10.000.000.

5. Telah dibayarkan gaji karyawan sebesar Rp 20.000.000 pada tanggal


25 Januari 2018.

Tabel 3.3.2

Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2018 5 Kas 111 Rp. 500,000,000.00


Januari
Modal Awal (Pak
Jaya) 311 Rp. 500,000,000.00

11 Sewa dibayar dimuka 116 Rp. 20,000,000.00

Kas 111 Rp. 20,000,000.00

15 Peralatan 122 Rp. 10,000,000.00

Perlengkapan 113 Rp. 5,000,000.00

Kas 111 Rp. 15,000,000.00

20 Kas 111 Rp. 10,000,000.00

Pendapatan usaha 411 Rp. 10,000,000.00

25 Beban gaji 511 Rp. 25,000,000.00

Kas 111 Rp. 25,000,000.00

Jumlah Rp. 570,000,000.00 Rp. 570,000,000.00

5
BAB 2
JURNAL UMUM POSTING KE BUKU BESAR

2.1 Jurnal Umum


2.1.1 Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum adalah alat untuk melakukan pencatatan transaksi
bisnis yang terjadi, menunjukkan akun-akun yang akan didebit serta
dikredit dengan total rupiah yang sesuai. Setiap peristiwa yang terjadi
dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal sebelum dimasukkan ke
dalam buku besar. Book of original entry (buku catatan pertama)
merupakan sebutan buku jurnal.

2.1.2 Manfaat Jurnal Umum


1. Jurnal sebagai alat yang mencatat dapat memberikan gambaran
akun-akun yang dipengaruhi dari suatu transaksi. Manfaat
penjurnalan terutama terlihat ketika suatu transaksi
menghasilkan banyak debit dan kredit. Dampak dari transaksi
tersebut sulit ditentukan melalui buku besar, namun tercermin
dalam jurnal.

2. Jurnal dapat memberi gambaran sesuai dengan urutan waktu


terjadinya transaksi. Dengan cara ini, berdasarkan urutan
kejadiannya, dapat memberikan gambaran utuh mengenai
keseluruhan transaksi perusahaan.

3. Jurnal dapat dibagi-bagi membuat beberapa jurnal khusus yang


dapat dibuat oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Pada perusahaan besar, transaksinya biasanya relatif besar maka
dari itu perlu beberapa orang untuk menanganinya. Cara
pencatatan transaksi langsung ke buku besar ini sulit diterapkan
pada perusahaan besar karena hanya satu orang yang dapat
menyelesaikan seluruh transaksi buku besar dengan cara ini.

6
4. Jurnal menyajikan tempat yang memadai untuk keterangan
tentang suatu transaksi.

5. Bilamana transaksi dimasukkan langsung ke dalam buku besar


dan terdapat kekeliruan pencatatan, akhirnya sulit untuk
menemukan kekeliruan pencatatan dalam buku besar tersebut.
Ketika transaksi dimasukkan langsung ke dalam buku besar, sulit
ditemukan kesalahan seperti lupa mendebet atau mengkredit
rekening dan salah mendebet atau mengkredit rekening (Apip &
Akbar, 2016).

7
2.1.3 Bentuk Jurnal Umum

Kolom (A) : Untuk mencatat tanggal transaksi. Disana terdapat 2


kolom, kolom yang besar untuk mencatat tahun serta bulan,
sedangkan kolom yang kecil untuk mencatat tanggal.

Kolom (B) : Untuk mencatat nama akun yang didebit ataupun


nama akun yang dikredit, serta di dalam kolom ini dicatat
keterangan secara singkat mengenai transaksi.

Kolom (C) : Untuk mencatat nomor akun yang dicatat didebit


ataupun dikredit.

Kolom (D) : Untuk mencatat nominal rupiah yang harus didebitkan


sesuai dengan nama akun yang terletak pada kolom (B).

Kolom (E) : Untuk mencatat nominal rupiah yang harus


dikreditkan sesuai dengan nama akun yang terletak pada kolom
(B).

Kolom (F) : Untuk mencatat judul.


Kolom (G) : Untuk mencatat nomor halaman jurnal umum.

8
2.1.4 Memasukkan Transaksi Pada Jurnal Umum

Transaksi yang terjadi pada Butik Kencana bulan Agustus 2021:


2 Agustus Ny. Mira memulai usahanya dengan memberikan
uang miliknya sebagai modal awal Butik
Kencana sebesar Rp 20.000.000
4 Agustus Dibayar sewa ruko sebesar Rp 6.000.000
Butik Kencana
Jurnal Umum
Periode Agustus 2021 Halaman 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021 2 Kas Rp 20,000,000 -
Agustu Rp
-
s Modal Ny. Mira 20,000,000
(Setoran awal pemilik)
4 Beban Sewa Rp 6,000,000 -
Rp
-
Kas 6,000,000
(Pembayaran sewa ruko)

9
2.2 Buku Besar
2.2.1 Pengertian Buku Besar

Buku besar yaitu buku yang berisi sekumpulan akun-akun neraca serta
akun- akun yang berada dalam laporan laba rugi.

2.2.2 Bentuk Buku Besar


a. Bentuk T (skontro)

Nama Akun Kode Akun


Tanggal Sisi sebelah kiri Tanggal Sisi sebelah kanan
(debit) (kredit)

b. Bentuk Stafel
Kode
Nama Akun Akun
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit

10
2.3 Posting
2.3.1 Pengertian posting
Posting yaitu memindahkan suatu data akuntansi dari jurnal ke dalam buku
besar.
2.3.2 Proses Posting

2.3.3 Daftar Akun


Daftar akun bagi setiap perusahaan tidak sama karena setiap perusahaan
memiliki karakteristik berbeda-beda. Penempatan nomor akun bisa dilakukan
dengan mengelompokkan akun menjadi 5 kelompok adalah kelompok aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

11
Perusahaan Daiklin
Daftar Nama Akun dan Kodenya
Kode
Akun Nama Akun
1 Aset
10 Aset Lancar
101 Kas
102 Perlengkapan
103 Piutang Usaha
12 Aset Tidak Lancar
120 Peralatan Kantor
121 Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor
122 Mesin Cuci
123 Akumulasi Depresiasi Mesin Cuci
2 Kewajiban
20 Kewajiban Lancar
201 Utang Usaha
202 Utang Gaji
203 Utang Bunga
22 Kewajiban Tidak Lancar
221 Utang Bank
222 Utang Obligasi
3 Ekuitas
301 Modal Pemilik
302 Prive
4 Pendapatan
401 Pendapatan Cuci Baju
402 Pendapatan Cuci Karpet
403 Pendapatan Cuci Gordyn
5 Beban
501 Beban Gaji
502 Beban Telepon
503 Beban Asuransi
504 Beban Iklan

11
11
2.4 Soal dan Penyelesaiannya
Soal

Posting jurnal umum Laundry Sakura ke dalam buku besar dengan kode
akun yang akan digunakan untuk posting adalah sebagai berikut (Azifah, 2022).

Kode
Nama Akun
Akun
11 Kas
14 Asuransi Dibayar di Muka
15 Mesin Cuci
25 Utang Wesel
26 Utang Usaha
30 Ekuitas Pemilik (Modal, Tn Harry)
31 Prive, Tn Harry
40 Pendapatan Jasa
51 Beban Iklan
52 Beban Sewa

13
LAUNDRY SAKURA
JURNAL UMUM
PERIODE DESEMBER 2022
Halaman 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2022 1 Kas 11 Rp 200,000 -
Desembe Ekuitas Pemilik (Modal, Tn.
30 -
r Harry Rp 200,000
(Investasi pemilik dalam bentuk
kas)
2 Beban Sewa 52 Rp 10,000 -
Kas 11 - Rp 10,000
(Pembayaran sewa untuk bulan
Desember 2022)
3 Mesin Cuci 15 Rp 25,000 -
Kas 11 - Rp 10,000
Utang Wesel 25 - Rp 15,000
(Pembelian mesin cuci, dibayar
tunai dan
dengan wesel 6 bulan, 12%)
4 Asuransi Dibayar di Muka 14 Rp 12,000 -
Kas 11 - Rp 12,000
(Pembayaran premi asuransi untuk
satu tahun)
10 Beban Iklan 51 Rp 3,600 -
Kas 11 - Rp 3,600
(Pembayaran pemasangan iklan di
harian Sinar Pos)
20 Prive, Tn. Harry 31 Rp 7,000 -
Kas 11 - Rp 7,000
(Pengambilan prive Tn. Harry)
30 Kas 11 Rp 62,000 -
Pendapatan Jasa 40 - Rp 62,000
(Penerimaan pendapatan jasa
laundry secara tunai)

14
Penyelesaian

Jurnal Umum Posting ke Buku Besar

15
BAB 3
JURNAL PENYESUAIAN NERACA SALDO

3.1 Pengertian Jurnal Penyesuian Neraca Saldo


Neraca yang disusun untuk menyesuaikan neraca pada akhir periode akuntansi sehingga
neraca menunjukkan saldo sebenarnya berdasarkan jumlah aslinya. Sedangkan penyesuaian
postingan atau AJP sendiri merupakan perubahan yang banyak terjadi pada proses pembuatan
jurnal pada saat proses akuntansi. Jenis pembayaran yang diharapkan dibagi menjadi dua jenis
yaitu biaya yang masih harus dibayar dan pendapatan yang masih harus dibayar.

Alasan mengapa kita mengatur pendapatan tetap adalah karena perusahaan yang
memilikinya mendapatkan keuntungan dari aset tersebut sehingga dihitung sebagai bagian dari
pengeluaran dan keuntungan dari aset dan anak tersebut. Pasalnya, pendapatannya sudah
ditetapkan lebih awal, artinya perusahaan sudah menyelesaikan pekerjaannya. Jika titipan sudah
dibayar, maka dapat dicatat sebagai pendapatan dan dipotong dari tagihan dibayar di muka
(Wijoyo et al., 2021).

Neraca saldo merupakan nilai buku terakhir atau saldo akhir dari neraca saldo bulan
sebelumnya. Pada jurnal umum kita akan melihat penutupan setiap akun, dimana angka-angka
tersebut diubah menjadi neraca saldo berdasarkan akun-akun tersebut. Saldo yang tercipta akan
menyeimbangkan saldo debit dan saldo kredit. Neraca saldo diperlukan untuk memastikan tidak
ada kesalahan dalam pendistribusian jumlah debit/kredit dari jurnal ke jurnal umum.
Korespondensi antara jumlah debit dan kredit harus ditunjukkan dengan benar pada setiap akhir
tahun. Langkah pertama dalam menyusun neraca saldo adalah menentukan saldo akhir
berdasarkan periode akuntansi masing-masing akun (lihat saldo akhir pada jurnal di atas).
Semua pembayaran akhir (dari akun mana pun) akan ditransfer ke neraca saldo. Perlu
ditekankan di sini bahwa neraca saldo disusun hanya untuk menunjukkan bahwa jumlah debit
dan kredit adalah sama (equal) (Natasha Melawati, 2022).

16
3.2 Pentingnya Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo
Perlu dibuat jurnal penyesuaian agar unit atau Perusahaan dapat mencatat pendapatan
dan pengeluaran setiap periode akuntansi secara akurat, selain itu perusahaan juga menerapkan
metode akrual untuk memastikannya bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip pengakuan
pendapatan dan prinsip pencocokan. Biasanya, jurnal penyesuaian disiapkan setiap kali
perusahaan ingin menyiapkan laporan keuangan. Perusahaan kemudian dapat menyiapkan
neraca saldo setelah penyesuaian (Susanti & Arianto, n.d.)

Neraca uji ini dipanggil sebelum perubahan. Karena neraca saldo memerlukan
penyesuaian pada sebagian besar akun neraca saldo untuk mencerminkan kondisi sebenarnya.
Fiksasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu transmisi dan pemrosesan (kombinasi). Entri
pemeliharaan yang dikecualikan meliputi 1) Biaya Dibayar di Muka: Jumlah yang dibayarkan
secara tunai sebelum digunakan atau dibayar. 2) Pendapatan diterima di muka yang diterima
sebelum penyelesaian atau penyelesaian jasa yang diberikan. Jika tidak, ubah entri jurnal
sebagaimana mestinya. Yang termasuk dalam akrual adalah 1) Pendapatan adalah pendapatan
dari jasa yang diberikan tetapi belum diterima atau dicatat sebagai pendapatan. 2) Hutang usaha
adalah hutang yang sudah dibayar tetapi belum ditagih, dibayar atau dicatat. Tak jarang terjadi
perubahan anggaran dasar perusahaan. Namun, perusahaan komersial memerlukan perencanaan
tambahan. Penambahan ini berkaitan dengan barang dagangan dan biaya perdagangan serta
perubahan penting lainnya. Pemeliharaan inventaris dapat didefinisikan sebagai berikut:

Pada akhir periode, untuk memastikan bahwa catatan keuangan mendukung situasi
sebenarnya, perusahaan mengeluarkan barang fisik. Apabila terdapat selisih antara harga barang
dengan nilainya, maka nilai barang tersebut dicatat dalam pembukuan perusahaan harus dicatat
dalam jurnal keuangan. Misal nilai saham pada akhir periode yang tertera pada catatan
perusahaan adalah Rp 3.500.000, sedangkan total nilai sahamnya adalah Rp 3.000.000, artinya
ada selisih Rp 500.000. Konflik tersebut dapat disebabkan oleh barang yang rusak, kadaluarsa,
dicuri, dan lain- lain. Anda perlu mencatat perubahan perusahaan, khususnya Harga Pokok
Penjualan adalah hutang 500,000 VND dan hutang tunai 500,000 VND. Siaran pers di atas
mengasumsikan bahwa perusahaan menggunakan metode ini. Pada perusahaan yang
menggunakan sistem akuntansi terdapat sistem buku harian berkala (Rasyid et al., n.d.).

17
3.3 Jenis Jenis penyesuaian neraca saldo

Secara umum neraca saldo dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sebelum penyesuaian,
setelah penyesuaian, dan penutupan. Berikut penjelasan masing masing jenisnya:

1. Neraca pra-penyesuaian (neraca saldo yang belum disesuaikan)

adalah jenis laporan akuntansi yang dirancang untuk mencatat semua transaksi yang
dicatat dalam buku besar. Kemudian saldo akun yang terdaftar dipindahkan ke saldo buku
besar. Tujuan utamanya adalah untuk memeriksa apakah total saldo debet pada akun buku besar
yang sama menggunakan total saldo kredit atau tidak.

2. Neraca setelah penyesuaian neraca saldo

Jenis neraca saldo ini digunakan oleh akuntan untuk mengalokasikan entri penyesuaian
yang diharapkan. Pola neraca saldo ini terjadi ketika suatu bisnis menerima banyak produk
dari pemasok tetapi fakturnya tidak diproses pada akhir periode akuntansi. Neraca, setelah
disesuaikan atau disesuaikan, digunakan untuk menyusun laporan keuangan.

3. Saldo penutup neraca (penutup saldo masa percobaan)

Jenis konversi ini dibuat untuk memastikan bahwa buku besar mempunyai saldo awal
untuk periode berikutnya dan untuk menentukan apakah akun dan saldo dalam laporan sama
dengan saldo yang dilaporkan pada akhir periode. Proses ini mewakili langkah terakhir dalam
periode akuntansi setelah entri jurnal Epilog dimasukkan (Putri, 2023).

18
3.4 Soal dan jawaban neraca saldo
Neraca saldo
SALON
ALEXA

Per 31 Desember 2008

Saldo
Keterangan
Debit Kredit

Kas Rp 6.450.000,00 -
Surat Berharga Rp 30.000.000,00 -
Piutang Dagang Rp 7.500.000,00 -
Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000,00 -
Perlengkapan Salon Rp 3.250.000,00 -
Peralatan Salon Rp 25.000.000,00 -

Hutang Dagang - Rp 5.500.000,00


Modal, Alexa - Rp 59.700.000,00
Penghasilan Salon - Rp 21.750.000,00
Biaya Sewa Rp 1.800.000,00 -
Biaya Gaji Rp 3.950.000,00 -
Biaya Telpon & Listrik Rp 1.450.000,00 -
Biaya Lain-lain Rp 2.400.000,00 -

Prive Rp 2.750.000,00 -

Jumlah Rp 86.950.000,00 Rp 86.950.000,00

Oleh karena itu, data neraca saldo belum sepenuhnya layak untuk dimasukkan langsung
ke dalam laporan keuangan karena beberapa hal berikut ini :

19
31 Desember

surat berharga berupa obligasi, tingkat bunga 18% per tahun,


pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan sekali, pada tanggal
1 Maret dan 1 September.

Ada gaji pegawai bulan Desember yang belum dibayarkan sebesar


Rp. 450.000

Pendapatan salon yang diterima di muka sebesar Rp. 500.000.

Pada tanggal 31 Desember 2008, sisa nilai asuransi dibayar di


muka adalah Rp. 600.000.

Kerugian usaha diperkirakan sebesar 2% dari saldo piutang usaha.

Penyusutan peralatan salon sebesar 10%.

Peralatan salon yang masih ada di gudang berjumlah Rp.


1.400.000.

20
Buatlah jurnal penyesuaian dan neraca saldo disesuaikan!

Jurnal penyesuaian

SALON ALEXA

Per 31 Desember 2008

Saldo
Tanggal Keterangan
Debit Kredit
2008 Piutang Penghasilan Bunga Rp 1.800.000,00 -
31
Des Penghasilan Bunga - Rp 1.800.000,00
Biaya Gaji Rp 450.000,00 -
31
Hutang Gaji - Rp 450.000,00
Penghasilan Salon Rp 500.000,00 -
31
Penghasilan diterima dimuka - Rp 500.000,00
Biaya Asuransi Rp 1.800.000,00 -
31
Asuransi dibayar dimuka - Rp 1.800.000,00
Kerugian Piutang Rp 150.000,00 -
31
Cadangan Kerugian Piutang - Rp 150.000,00
Biaya Penyusutan Peralatan Salon Rp 2.500.000,00 -
31
Akumulasi Penyusutan Peralatan Salon - Rp 2.500.000,00
Biaya Perlengkapan Salon Rp 1.850.000,00 -
31
Perlengkapan Salon - Rp 1.850.000,00
Jumlah Rp 9.050.000,00 Rp 9.050.000,00

Catatan :
1. Penghasilan bunga : 4/12 x 18% x Rp. 30.000.000,- = Rp.1.800.000,-
4/12 : bunga dibayar tiap 6 bulan sekali dibelakang, tiap tanggal 1 maret dan 1
september. 4 adalah sisa bulan ditahun 2008 di hitung dari september , 12 jumlah
bulan dalam satu tahun.
2. Asuransi dibayar dimuka : Rp. 2.400.000 - Rp. 600.000 = Rp. 1.800.000,-
3. Kerugian piutang : 2% x Rp. 7.500.000,- =Rp. 150.000,-
4. Penyusutan peralatan : 10% x Rp. 25.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
5. Biaya perlengkapan : Rp. 3.250.000 – Rp.1.400.000 = Rp. 1.850.000

20
Keterangan Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Neraca Sal
Debit Kredit Debit Kredit Debit
Kas Rp 6.450.000,00 - - - Rp 6.450.00
Surat Berharga Rp 30.000.000,00 - - - Rp 30.000.000
Piutang Dagang Rp 7.500.000,00 - - - Rp 7.500.00
Asuransi dibayar dimuka Rp 2.400.000,00 - - Rp 1.800.000,00 Rp 600.00
Perlengkapan Salon Rp 3.250.000,00 - - Rp 1.850.000,00 Rp 1.400.00
Peralatan Salon Rp 25.000.000,00 - - - Rp 25.000.000
Hutang Dagang - Rp 5,500,000.00 - - -
Modal, Alexa - Rp 59,700,000.00 - - -
Penghasilan Salon - Rp 21,750,000.00 Rp 500.000,00 - -
Biaya Sewa Rp 1.800.000,00 - - - Rp 1.800.00
Biaya Gaji Rp 3.950.000,00 - Rp 450.000,00 - Rp 4.400.00
Biaya Telpon & Listrik Rp 1.450.000,00 - - - Rp 1.450.00
Biaya Lain-lain Rp 2.400.000,00 - - - Rp 2.400.00
Prive Rp 2.750.000,00 - - - Rp 2.750.00
Jumlah Rp 86.950.000,00 Rp 86,950,000.00
Piutang Penghasilan Bunga Rp 1.800.000,00 - Rp 1.800.00

21
Penghasilan Bunga - Rp 1.800.000,00 -
Hutang Gaji - Rp 450.000,00 -
Penghasilan Salon diterima dimuka - Rp 500.000,00 -
Biaya Asuransi Rp 1.800.000,00 - Rp 1.800.00
Kerugian Piutang Rp 150.000,00 - Rp 150.00
Neraca saldo di sesuaikan

Cadangan Kerugian Piutang - Rp 150.000,00 -


Biaya Penyusutan Peralatan Salon Rp 2.500.000,00 - Rp 2.500.00
Akumulasi Penyusutan Peralatan Salon - Rp 2.500.000,00 -
Biaya Perlengkapan Salon Rp 1.850.000,00 - Rp 1.850.00
Jumlah Rp 9.050.000,00 Rp 9.050.000,00 Rp 91.850.000
SALON ALEXA
Laporan Laba/Rugi
Untuk Periode yang berakhir pada tanggal 21 Desember 2008
Pendapatan :
pendapatan usaha Rp. 21.250.000
pendapatan bunga Rp. 1.800.000
Jumlah Pendapatan : Rp. 23.050.000
Beban - beban usaha:
Beban sewa Rp. 1.800.000
Beban gaji Rp. 4.400.000
beban telfon dan listrik Rp. 1.450.000
beban lain-lain Rp. 2.400.000
beban asuransi Rp. 1.800.000
beban penyusutan peralatan salon Rp. 2.500.000
beban penyusutan salon Rp. 1.850.000
Jumlah Beban Usaha : Rp. 16.200.000
Laba bersih usaha : Rp. 6.850.000

Perubahan Ekuitas Debet Kredit


Ekuitas Awal ny.Alexa Rp. 59.700.000
Laba Usaha Rp. 6.850.000
Prive Rp. 2.750.000
Penambahan dalam ekiutas Rp. 4.100.000
Ekuitas akhir Ny. Alexa Rp. 6.850.000

22
SALON ALEXA
JURNAL PENUTUP
Untuk Periode 3 Desember 2008

tanggal Nama akun dan Keterangan Reff Debet Kredit

2008 31 Pendapatan usaha Rp.21.250.000


Des Pendapatan bunga Rp. 1.800.000

ikhtisar laba/rugi Rp.23.050.000


(Menutup akun pendapatan)

31 Ikhtisar laba/rugi Rp.16.200.000


Beban sewa Rp. 1.800.000
beban gaji Rp. 4.400.000
beban telfon & listrik Rp. 1.450.000
beban lain-lain Rp. 2.400.000
beban asuransi Rp. 1.800.000
beban penyusutan peralatan salon Rp. 2.500.000
beban perlengkapan salon Rp. 1.850.000
(Menutup akun beban)
31 Ikhtisar laba/rugi Rp. 6.850.000
Ekuitas Ny. Alexa Rp. 6.850.000
(Menutup akun ikhtisar laba/rugi
31 Ekuitas Ny. Alexa Rp. 2.750.000
Prive Ny. Alexa Rp. 2.750.000
(Menutup akun prive)

Jumlah Rp.48.850.000 Rp.48.450.000

23
SALON
JURNAL PEMBALIK
Periode 1 Januari 2009

c
Jurnal pembalik
Periode 1 januari 2009
re
Tanggal Nama akun debet kredit
ff
2009 1 Hutang gaji Rp 450,000
Janua
Beban gaji Rp 450,000
ri
1 Penghasilan diterima di muka Rp 500,000
penghasilan salon Rp 500,000
Jumlah Rp 950,000 Rp 950,000

24
BAB 4
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (MENYUSUN KERTAS KERJA
DAN LAPORAN KEUANGAN)

4.1 Pengertian perusahaan jasa


Kotler mendefinisikan perusahaan jasa sebagai entitas yang memberikan
tindakan tidak berwujud tanpa melibatkan pengalihan kepemilikan. Adrian Payne,
mirip dengan Kotler, memberikan definisi perusahaan jasa sebagai entitas yang
melakukan operasi ekonomi yang memberikan keuntungan tidak berwujud dan
mencakup hubungan interaktif dengan pelanggan atau produknya sendiri, tanpa
memerlukan pengalihan kepemilikan. Menurut Gronross, perusahaan jasa dapat
didefinisikan sebagai organisasi yang memfasilitasi serangkaian interaksi tak
berwujud antara staf layanan dan konsumen, dengan tujuan mengatasi masalah
pelanggan.

4.2 Karakteristik perusahaan jasa


1. Kegiatan Utamanya Menjual Jasa

Perusahaan jasa, berdasarkan sifatnya, tidak terlibat dalam produksi


barang berwujud. Akibatnya, fokus utama perusahaan jasa hanya pada
penyediaan dan penjualan jasa yang mereka berikan.

2. Tidak Menyediakan Produk Dalam Bentuk Fisik

Jasa diklasifikasikan sebagai entitas tidak berwujud, yang berarti bahwa


organisasi yang beroperasi di industri jasa tidak terlibat dalam penjualan
benda fisik yang dapat disimpan atau dilihat secara visual. Meskipun
visibilitas produk kurang, pelanggan atau pengguna dapat merasakan
manfaatnya.

3. Hasil Tidak Dapat Disamakan

Hasil dari perusahaan yang berorientasi pada layanan sangat bergantung


pada tingkat kesenangan yang dialami oleh konsumen atau pelanggan.
Oleh karena itu, tidak mungkin membuat perbandingan langsung antara
hasil perusahaan jasa untuk konsumen yang berbeda. Alasannya adalah
karena tingkat kesenangan individu berbeda-beda. Selain itu, kompetensi
24
pekerja

24
bergantung pada kesejahteraan psikologis, kesehatan fisik, dan faktor
terkait. Misalnya saja, pekerja yang bekerja dalam sistem shift dari pagi
hingga sore hari cenderung menunjukkan variasi dalam pemberian
layanan. Kualitas pelayanan diharapkan akan lebih baik pada shift pagi,
dimana personel berada pada kondisi yang lebih optimal dalam
memberikan pelayanannya.

4. Tidak Ada Harga Pokok Produksi dan penjualan

Salah satu ciri pembeda yang membedakan perusahaan jasa dari jenis
organisasi lainnya adalah kurangnya pengeluaran produksi dan penjualan.
Perusahaan jasa tidak terlibat dalam pembuatan komoditas karena mereka
tidak memerlukan bahan mentah untuk operasinya. Hal ini menyiratkan
bahwa pelaporan keuangan dalam organisasi yang berorientasi jasa
kekurangan data yang berkaitan dengan biaya produksi dan penjualan.

4.3 Siklus akuntansi perusahaan jasa

Seperti bentuk bisnis lainnya, organisasi jasa juga diharuskan


menyediakan laporan keuangan. Untuk menghasilkan laporan keuangan, penting
untuk memiliki pemahaman komprehensif tentang siklus akuntansi yang
digunakan oleh organisasi jasa. Dengan cara ini, laporan keuangan yang
dihasilkan menunjukkan tingkat kualitas dan akurasi yang tinggi. Konten berikut
menggambarkan siklus akuntansi untuk organisasi berorientasi layanan.

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi (Penggolongan)

Tahap pertama dari siklus akuntansi melibatkan identifikasi dan analisis


transaksi. Untuk memastikan pencatatan yang akurat, akuntan diharuskan
mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi mempunyai kapasitas
untuk didokumentasikan; sebaliknya, hanya transaksi-transaksi yang
menghasilkan perubahan terhadap kondisi keuangan organisasi,
menunjukkan bukti yang kuat, dan dapat diukur secara obyektif dalam
istilah moneter yang dianggap dapat dicatat. Contoh ilustratifnya
mencakup catatan pembelian, kwitansi penjualan, dan dokumentasi serupa.
Setelah transaksi diidentifikasi, penting untuk memastikan pengaruhnya

25
terhadap

25
situasi keuangan. Untuk menyederhanakan prosesnya, kita dapat
menggunakan ekspresi matematika, yaitu:

ASSET = Kewajiban + Ekuitas.


2. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan kompilasi menyeluruh atas saldo-saldo akun-


akun buku besar selama waktu tertentu. Proses penyusunan neraca saldo
sangat mudah, termasuk pemindahan saldo buku besar ke neraca saldo
untuk konsolidasi. Jumlah debit dan kredit pada neraca saldo harus
seimbang.

3. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian

Dalam hal terdapat transaksi yang tidak tercatat, transaksi yang salah, atau
transaksi yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi,
maka dibuat dan didokumentasikan jurnal penyesuaian. Modifikasi sering
kali diterapkan secara berkala, biasanya sepanjang proses kompilasi
laporan. Selanjutnya, buatlah neraca saldo sekunder dengan memindahkan
saldo-saldo yang telah diubah dari buku besar utama ke neraca saldo yang
baru dibuat. Saldo akun di dalam buku besar dikategorikan ke dalam
kelompok aset atau kewajiban. Penting bagi neraca saldo untuk
menunjukkan keseimbangan antara kategori aset dan liabilitas. Misalnya,
faktor-faktor seperti penyusutan peralatan dan pembayaran sewa yang
belum dibayar.

4. Penyusunan Laporan Keuangan

Tahap selanjutnya melibatkan penyusunan laporan keuangan. Setelah


perubahan neraca saldo dilakukan, langkah selanjutnya adalah penyusunan
laporan keuangan. Laporan keuangan dibuat dengan cara berikut:
(Parmadi et al., 2021).

a. Laporan laba rugi

b. Laporan perubahan modal

c. Neraca

d. Laporan arus

26
kas

26
4.4 Pengertian dan cara menyusun kertas kerja
Kertas kerja berfungsi sebagai dokumentasi tertulis atas bukti audit dan
informasi yang diperoleh selama proses audit, termasuk metodologi, proses yang
digunakan, pengujian yang dilakukan, dan kesimpulan yang diambil oleh auditor.
Oleh karena itu, kertas kerja tertentu dapat mencakup rekonsiliasi bank, analisis
rekening, rekening buku besar, ringkasan korespondensi klien, risalah rapat
dewan atau pemegang saham, daftar pemegang saham, bagan struktur organisasi,
tata letak pabrik, neraca saldo, program audit, daftar pengendalian internal.
pertanyaan, pernyataan klien, tanggapan konfirmasi, daftar saldo yang beragam,
analisis umur piutang, dan dokumen relevan lainnya.

Kertas kerja mencakup dokumentasi informasi dan bukti komprehensif


yang dikumpulkan oleh auditor, yang berfungsi sebagai bukti atas tugas yang
dilakukan, metodologi yang digunakan, dan temuan yang diperoleh selama proses
audit. Auditor menggunakan kertas kerja ini untuk menyusun laporan
komprehensif untuk klien, sekaligus memperkuat ruang lingkup audit dan
menunjukkan kompetensi profesionalnya dalam melakukan audit.

Penyusunan kertas kerja yang cermat sangat penting dalam suatu audit,
karena kertas kerja berfungsi sebagai bukti tertulis bahwa audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Makalah ini juga
mencatat temuan dan kesimpulan yang dicapai oleh auditor. Oleh karena itu,
penting untuk memastikan bahwa dokumen kerja dibuat dengan cermat. Intinya,
kertas kerja harus memiliki kualitas kelengkapan, ketelitian, kejelasan,
keringkasan, dan kerapihan.

Untuk mendapatkan kertas kerja dengan kualitas yang memuaskan, berikut ini
diuraikan prinsip-prinsip dasar pembuatannya.

1. Judul di atas kolom tengah harus memuat nama perusahaan, judul


laporan (kertas kerja), dan jangka waktu pembuatan kertas kerja
tersebut.

2. Bidang nomor rekening diisi berdasarkan kode akun yang sesuai.

27
3. Kolom yang ditujukan untuk nama akun diisi dengan nama akun
terkait yang muncul di buku besar. Nama akun ini dimasukkan secara
berurutan, dengan mempertimbangkan klasifikasi, pengelompokan,
dan jenis akun.

4. Kolom neraca saldo diisi dengan saldo akun-akun buku besar pada
akhir periode akuntansi. Setelah semua entri di kedua kolom selesai,
semuanya digabungkan dan jumlah yang dihasilkan dicatat di bagian
bawah dua kolom.

5. Kolom penyesuaian diisi dengan entri jurnal penyesuaian yang dicatat


pada akhir periode akuntansi. Setelah semua entri jurnal penyesuaian
yang diperlukan telah dicatat di kolom penyesuaian, total setiap kolom
dihitung untuk menilai saldo antara debit dan kredit.

6. Kolom neraca saldo disesuaikan (NSD) diisi dengan menjumlahkan


angka- angka dari kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian. Jumlah
debit (D) dijumlahkan, begitu pula jumlah kredit (K). Apabila terdapat
selisih antara jumlah debit dan kredit, kelebihannya dikurangi dengan
cara didebet atau dikredit. Setelah kolom NSD selesai, nilai di setiap
kolom dijumlahkan. Jumlah baris D dan K harus sama.

7. Kolom L/R diisi berdasarkan kolom NSD, khusus untuk kelompok


rekening nominal yang meliputi pendapatan dan belanja. Pada
kelompok ini, jumlah debit dicatat pada kolom debit (D) dan jumlah
kredit dicatat pada kolom kredit (K).

8. Kolom neraca diisi menggunakan kolom NSD, khusus untuk


kelompok akun aktual yang meliputi aset, liabilitas, ekuitas, dan akun
pribadi. Jumlah yang debet dicatat pada kolom debet, sedangkan
jumlah yang dikredit dicatat pada kolom kredit.

28
Setelah kolom L/R dan kolom neraca selesai diisi, nilai pada setiap kolom
D dan K dijumlahkan. Di kolom kiri/kanan, jika jumlah K melebihi jumlah D,
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan hasil keuangan yang
positif. Sebaliknya, jika kuantitas D melebihi kuantitas K, berarti perusahaan
mengalami financial outcome negatif. Laba ditahan didokumentasikan dalam
baris debet kolom laba/rugi dan baris kredit kolom neraca karena dampak
positifnya terhadap ekuitas. Sebaliknya, jika terjadi kerugian, saldo kerugian
dicatat pada baris kredit kolom laba/rugi dan baris debit kolom neraca karena
mempunyai pengaruh yang semakin berkurang terhadap ekuitas. Dengan
demikian, penjumlahan kolom laba/rugi dan neraca, baik pada bagian debit
maupun kredit, akan memberikan nilai yang sama (David, 2018)

4.5 Pengertian laporan keuangan dan cara menyusun laporan keuangan


Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari gambaran komprehensif
proses akuntansi, yang mencakup transaksi keuangan yang terjadi dalam tahun
fiskal yang bersangkutan. Transaksi-transaksi ini diproses secara sistematis untuk
memberikan informasi relevan mengenai keadaan keuangan perusahaan, sehingga
dapat melayani kepentingan pemangku kepentingan terkait.

Biasanya, laporan keuangan yang diberikan meliputi laporan laba rugi,


laporan ekuitas, dan neraca. Bagian berikut menguraikan proses yang terlibat
dalam pembuatan laporan keuangan.

Laporan laba/rugi memberikan gambaran tentang keuntungan atau


kerugian finansial yang dicapai oleh suatu perusahaan. Penentuan laba atau rugi
dalam akuntansi diperoleh dengan menjumlahkan total pendapatan dan biaya,
yang mencakup biaya operasional dan biaya non operasional, selama periode
waktu tertentu. Sederhananya, keuntungan atau kerugian yang diperoleh suatu
perusahaan ditentukan oleh selisih antara uang yang diterima dan biaya yang
dikeluarkan. Kemajuan perusahaan dapat dinilai dengan memeriksa laporan
laba/rugi, yang memberikan wawasan mengenai tingkat profitabilitas yang
dicapai sepanjang setiap periode akuntansi.

29
Pada akhir setiap periode akuntansi, perubahan ekuitas pemilik akan terjadi
sebagai konsekuensi dari aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan, yang
menghasilkan laba bersih atau kerugian bersih.

Perubahan ekuitas juga dipengaruhi oleh pencairan aset organisasi oleh


pemilik atau kontribusi pemilik kepada organisasi. Laporan perubahan ekuitas
menyajikan perubahan kepemilikan ekuitas pada akhir periode tertentu.

Neraca merupakan laporan komprehensif yang menyajikan status atau posisi


keuangan suatu perusahaan pada akhir suatu periode akuntansi tertentu. Situasi
keuangan yang dipertimbangkan mencakup agregat aset, kewajiban, dan ekuitas.
Dalam menyusun neraca, perlu disusun pos-pos berdasarkan likuiditas atau
kemudahan konversi menjadi uang tunai. Dalam proses penyusunan laporan
keuangan, akun aset lancar diprioritaskan dibandingkan akun aset tetap, dan akun
aset tetap dibuat setelahnya (Naqiah, 2016).

30
PENJAHIT GUNAWAN
NERACA SALDO
PERIODE 31 DESEMBER 2021

Nomor Akun Nama Akun Debet Kredit


101 Kas Rp56.210.000 -
103 Piutang usaha Rp3.200.000 -
105 Sewa dibayar di muka Rp6.000.000 -
106 Perlengkapan kantor Rp5.140.000 -
107 Perlengkapan jahit Rp16.100.000 -
111 Peralatan kantor Rp21.000.000 -
113 Peralatan jahit Rp276.000.000 -
115 Peralatan obras dan bordir Rp9.700.000 -
117 Kendaraan Rp87.500.000 -
201 Utang usaha - Rp400.000
202 Utang bank - Rp25.000.000
301 Ekuitas Tn. Gunawaan - Rp452.600.000
302 Prive Tn. Gunawan Rp1.750.000 -
401 Pendapatan Usaha - Rp15.100.000
501 Beban iklan Rp2.400.000 -
502 Beban administrasi bank Rp670.000 -
503 Beban gaji Rp4.000.000 -
Beban listik, air, dan
504 telepon Rp780.000 -
Beban rpsi.perlt
505 obras&bordir Rp1.950.000 -
Beban
506 kebersihan&keamanan Rp100.000 -
507 Beban rupa-rupa Rp600.000 -
Jumlah Rp493.100.000 Rp493.100.000

31
Data Penyesuaian :

1. Setelah dihitung dengan saksama, ternyata kas yang ada di tangan hanya Rp46.210.000 sisanya berada di
bank.

2. Sewa dibayar di muka untuk 3 bulan dibayar tanggal 1 Desember 2021.

3. Persediaan perlengkapan kantor sebesar Rp3.040.000.

4. Persediaan perlengkapan jahit sebesar Rp8.900.000.

5. Penyusutan peralatan kantor ditetapkan sebesar 2% per bulan dari harga pokok.

6. Penyusutan peralatan jahit ditetapkan sebesar 3% per bulan dari harga pokok.

7. Penyusutan peralatan obras dan bordir ditetapkan sebesar 2% per bulan dari harga pokok.

8. Penyusutan kendaraan ditetapkan sebesar 3% per tahun.

9. Atas kas di bank diperhitungkan bunga sebesar Rp200.000.

10. Masih ada bungan pinjaman yang belum dibayar sebesar Rp750.000.

11. Gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp500.000.

12. Masih harus ditagih pendapatan jahit untuk bau dari beberapa pelanggan sebesar Rp25.900.000.

32
Cara Perhitungan

1) Perhitungan Kas

Saldo kas pada neraca saldo Rp 56.210.000

Kas di tangan pada tanggal 31 Desember 2021 Rp 46.210.000 -

Kas di bank Rp 10.000.000

2) Sewa yang telah menjadi beban 1 bulan yaitu dari 1 Desember - 31 Desember 2021 sehingga sewa yang
telah menjadi beban adalah 1/3 x Rp 6.000.000 = Rp 2.000.000.

3) Pemakaian perlengkapan kantor.

Saldo perlengkapan kantor pada neraca saldo Rp 5.140.000

Perlengkapan yang tersisa pada 31 Desember 2021 Rp 3.040.000 -

Jadi, perlengkapan yang digunakan Rp 2.100.000

4) Pemakaian perlengkapan jahit.

Saldo perlengkapan jahit pada neraca saldo Rp 16.100.000

Perlengkapan jahit yang tersisa pada 31 Desember 2021 Rp 8.900.000 -

Jadi, perlengkapan yang digunakan Rp 7.200.000

5) Penyusutan peralatan kantor = 2% x Rp 21.000.0000 = Rp 420.000

6) Penyusutan peralatan jahit = 3% x Rp 276.000.000 = Rp 8.280.000

7) Penyusutan peralatan obras dan bordir = 2% x Rp 9.700.000 = Rp 194.000

8) Penyusutan kendaraan = 3% x Rp 87.500.000 = Rp 2.625.000

9) Pendapatan bunga yang belum diterima Rp 200.000

10) Bunga yang masih terhutang Rp 750.000

11) Gaji yang belum dibayarkan berarti ada utang gaji sebesar Rp 500.000

12) Pendapatan usaha yang masih akan diterima Rp 25.900.000

33
Penjahit Gunawan
Jurnal Penyesuaian
Periode 31 Desember 2021
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Kas di bank 102 Rp10.000.000 -
2021 31
Kas 101 - Rp10.000.000
Beban sewa 508 Rp2.000.000 -
Des. 31
Sewa dibayar di muka 105 - Rp2.000.000
Beban perlengkapan kantor 509 Rp2.100.000 -
31
Perlengkapan kantor 106 - Rp2.100.000
Beban perlengkapan jahit 510 Rp7.200.000 -
31
Pelengkapan jahit 107 - Rp7.200.000
Beban penyusutan peralatan kantor 511 Rp420.000 -
31 Akumulasi penyusutan peralatan
kantor 112 - Rp420.000
Beban penyusutan peralatan jahit 512 Rp8.280.000 -
31
Akumulasi penyusutan peralatan jahit 114 - Rp8.280.000
Beban penyusutan peralatan obras dan bordir 513 Rp194.000 -
31 Akumulasi penyusutan peralatan
obras dan bordir 116 - Rp194.000
Beban penyusutan kendaraan 514 Rp2.625.000 -
31
Akumulasi penyusutan kendaraan 118 - Rp2.625.000
Piutang bunga 104 Rp200.000 -
31
Pendapatan bunga 402 - Rp200.000
Beban bunga 515 Rp750.000 -
31
Utang bunga 203 - Rp750.000
Beban gaji 503 Rp500.000 -
31
Utang gaji 204 - Rp500.000
Piutang usaha 103 Rp25.900.000 -
31
Pendapatan usaha 401 - Rp25.900.000
Jumlah Rp60.169.000 Rp60.169.000

34
No Akun Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan Laba/Rugi Ner
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debit Kredit Debet
101 Kas 56.210.000 - - 10.000.000 46.210.000 - - - 46.210.000
103 Piutang usaha 3.200.000 - 25.900.000 - 29.100.000 - - - 29.100.000
105 Sewa dibayar dimuka 6.000.000 - - 2.000.000 4.000.000 - - - 4.000.000
106 Perlengkapan Kantor 5.140.000 - - 2.100.000 3.040.000 - - - 3.040.000
107 Perlengkapan jahit 16.100.000 - - 7.200.000 8.900.000 - - - 8.900.000
111 Peralatan kantor 21.000.000 - - - 21.000.000 - - - 21.000.000
113 Peralatan jahit 276.000.000 - - - 276.000.000 - - - 276.000.000
115 Peralatan obras dan bordir 9.700.000 - - - 9.700.000 - - - 9.700.000
117 Kendaraan 87.500.000 - - - 87.500.000 - - - 87.500.000
201 Utang usaha - 400.000 - - - 400.000 - - -
202 Utang bank - 25.000.000 - - - 25.000.000 - - -
301 Ekuitas Tn. Gunawan - 452.600.000 - - - 452.600.000 - - -
302 Prive Tn. Gunawan 1.750.000 - - - 1.750.000 - - - 1.750.000
401 Pendapatan usaha - 15.100.000 - 25.900.000 - 41.000.000 - 41.000.000 -
501 Beban iklan 2.400.000 - - - 2.400.000 - 2.400.000 - -
502 Beban administrasi bank 670.000 - - - 670.000 - 670.000 - -
503 Beban gaji 4.000.000 - 500.000 - 4.500.000 - 4.500.000 - -
504 Beban listrik, air, dan telepon 780.000 - - - 780.000 - 780.000 - -
505 Beban reparasi peralatan obras dan bordir 1.950.000 - - - 1.950.000 - 1.950.000 - -
506 Beban kebersihan dan keamanan 100.000 - - - 100.000 - 100.000 - -
507 Beban rupa-rupa 600.000 - - - 600.000 - 600.000 - -
493.100.000 493.100.000
102 Kas di bank 10.000.000 - 10.000.000 - - - 10.000.000
104 Piutang bunga - 200.000 - 200.000 - - - 200.00
112 Akumulasi Penyusutan peralatan kantor - 420.000 - 420.000 - - -
114 Akumulasi penyusutan peralatan jahit - - 8.280.000 - 8.280.000 - - -
116 Akumulasi penyusutan peralatan obras dan bordir - - 194.000 - 94.000 - - -
118 Akumulasi penyusutan kendaraan - - 2.625.000 - 2.625.000 - - -
203 Utang bunga - 750.000 - 750.000 - - -
204 Utang gaji - 500.000 - 500.000 - - -

35
402 Pendapatan bunga - 200.000 - 200.000 - 200.000 -
508 Beban sewa 2.000.000 - 2.000.000 - 2.000.000 - -
Kertas Kerja

509 Beban perlengkapa kantor 2.100.000 - 2.100.000 - 2.100.000 - -


510 Beban perlegkapan jahit 7.200.000 - 7.200.000 - 194.000 - -
Penjahit Gunawan

511 Beban penyusutan peralatan kantor 420.000 - 420.000 - 2.625.000 - -


512 Beban penyusutan peralatan jahit 8.280.000 - 8.280.000 - 750.000 - -
Periode 31 Desember 2021

513 Beban penyusutan peralatan obras dan bordir 194.000 - 194.000 - 500.000 - -
514 Beban penyusutan kendaraan 2.625.000 - 2.625.000 - 200.000 - -
515 Beban bunga 750.000 - 750.000 - 750.000 - -
60.169.000 60.169.000 531.969.000 531.969.000 34.569.000 41.200.000 497.400.000
Laba Usaha 6.631.000 - -
41.200.000 41.200.000 497.400.000
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Laba/Rugi

Penjahit Gunawan
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2021
Pendapatan
Pendapatan usaha Rp 41.000.000,00
Pendapatan bunga Rp 200.000,00 +
Jumlah pendapatan Rp 41.200.000,00
Beban-beban usaha
Beban iklan Rp 2.400.000,00
Beban administrasi bank Rp 670.000,00
Beban gaji Rp 4.500.000,00
Beban listrik, air , dan telepon Rp 780.000,00
Beban reparasi peralatan obras dan bordir Rp 1.950.000,00
Beban kebersihan dan keamanan Rp 100.000,00
Beban rupa-rupa Rp 600.000,00
Beban sewa Rp 2.000.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp 2.100.000,00
Beban perlengkapan
lengkapanjahit
jahit Rp 7.200.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp 420.000,00
Beban penyusutan peralatan jahit Rp 8.280.000,00
Beban penyusutan peralatan obras dan bordir Rp 194.000,00
Beban penyusutan kendaraan Rp 2.625.000,00
Beban bunga Rp 750.000,00 +
Jumlah beban usaha Rp 34.569.000,00 -
Laba bersih usaha Rp 6.631.000,00

36
Penjahit
Gunawan
Laporan perubahan ekuitas
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2021
Rp
Ekuitas awal Tn. Gunawan 452.600.000,00
Rp
Laba usaha 6.631.000,00
Rp 1.750.000,00
Prive Tn. Gunawan -
Penambahan dalam ekuitas Rp 4.881.000,00 +
Rp
Ekuitas akhir Tn. Gunawan 457.481.000,00
Laporan Perubahan Ekuitas

37
Aset
Aset Lancar
Kas Rp 46.210.000,00
Kas di bank Rp 10.000.000,00
Piutang usaha Rp 29.100.000,00
Piutang bunga Rp 200.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp 4.000.000,00
Perlengkapan kantor Rp 3.040.000,00
Perlengkapan jahit Rp 8.900.000,00 +
Jumlah aset lancar Rp 101.450.000,00
Aset tetap
Peralatan kantor Rp 21.000.000,00
Akumulasi penyst, peralatan kantor Rp 420.000,00
Peralatan jahit Rp 276.000.000,00
Akumulasi penyst, peralatan jahit Rp 8.280.000,00
Peralatan obras dan bordir Rp 9.700.000,00
Akm, pnyst, prltn, obras dan bordir Rp 194.000,00
Kendaraan Rp 87.500.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan (Rp 2.625.000,00)+
Jumlah aset tetap Rp 382.681.000,00
Total aset Rp 484.131.000,00
Neraca

38
Penjahit Gunawan

Periode 31 Desember 2021


BAB 5
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK

5.1Jurnal Penutup
5.1.1 Pengertian Jurnal Penutup
Secara umum, jurnal penutup merupakan proses di mana saldo akun
nominal dipindahkan ke dalam akun ekuitas hingga mencapai nol, sehingga
menggambarkan saldo sebenarnya. Dalam konteks akuntansi yang lebih teknis,
proses ini melibatkan pembuatan jurnal khusus yang disebut jurnal penutup, yang
kemudian direkam di dalam buku besar. Setelah buku besar selesai ditutup,
langkah selanjutnya adalah penyusunan neraca saldo. Tujuan utama dari
penutupan buku adalah untuk menghitung pendapatan atau kerugian selama
periode tertentu, memisahkan transaksi pendapatan dan beban selama periode
tersebut, serta menghasilkan neraca saldo akhir, yang akan menjadi neraca awal
pada tahun berikutnya. Proses ini juga membantu memisahkan pencatatan buku
dari tahun yang sedang berlangsung dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
mempermudah pemeriksaan akuntansi. (Haeruddin. 2021)Manfaat Jurnal Penutup

Manfaat dari proses pembuatan Jurnal Penutup adalah untuk mencapai saldo
nol pada akun-akun sementara, seperti pendapatan, biaya dan dividen, sehingga
persiapan dapat dilakukan untuk memulai pencatatan pada periode berikutnya.
Perusahaan mengakhiri akun-akun pendapatan dan biaya dengan menggunakan
akun sementara Istilah yang merujuk kepada "ikhtisar laba rugi" adalah "income
summary." Setelah itu, saldo akun ikhtisar laba rugi ini akan disalurkan ke dalam
akun laba ditahan.

39
5.1.2 Bentuk Jurnal Penutup

SALON NADESHIKO
JURNAL PENUTUP
PERIODE JANUARI 2020

Tanggal Nama akun/keterangan Ref Debet Kredit


Pendapatan jasa 411 13,500,000
31 ikhtisar laba/rugi 517 13,500,000
(menutup pendapatan)
Ikhtisar laba rugi 517 3,312,000
Beban gaji 511 400,000
31 Beban sewa gedung 512 125,000
Beban listrik,telp,air 513 600,000
Beban perlengkapan 514 1,750,000
Beban penyst.peralatan 515 270,833
Beban penyst.Gedung 516 166,666
(menutup beban)
Ikhtisar laba rugi 517 10,187,500
31 Modal 311 10,187,500
(menutup akun laba)
Modal 311 1,000,000
31 Prive 312 1,000,000
(menutup prive)
JUMLAH Rp 28,000,000 Rp 28,000,000

40
5.2Jurnal Pembalik
5.2.1 Pengertian Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik merupakan suatu bentuk jurnal yang disusun di awal
sebuah periode akuntansi. dalam mengatasi potensi ketidaksesuaian dan pencatatan
ganda pada transaksi tertentu dalam perusahaan atau organisasi. Jurnal pembalik
dibuat berdasarkan transaksi dalam jurnal penyesuaian dengan cara mengkreditkan
akun yang biasanya berada di sisi debit dan mengakibatkan peningkatan saldo pada
akun yang biasanya berada dalam posisi kredit (Ali & Nurani, 2018).

Fungsinya adalah untuk membatalkan efek jurnal penyesuaian yang dapat


mempengaruhi akun neraca. Jika jurnal ini tidak dibuat, maka dapat terjadi
duplikasi dalam pencatatan. Oleh karena itu, jurnal pembalik menjadi penting
untuk memastikan konsistensi ketika menyusun neraca saldo pada periode
berikutnya dan agar pencatatan dapat kembali sesuai dengan metode akrual
(Bachtiar, 2019).

5.2.2 Manfaat Jurnal Pembalik


Jurnal pembalik adalah sebuah catatan akuntansi yang disusun di awal
periode selanjutnya, sebagai langkah sebaliknya dalam jurnal penyesuaian yang
akan dibuat di akhir periode akuntansi sebelumnya.

Jurnal pembalik membantu dalam melakukan pencatatan transaksi pada


sebuah periode akuntansi yang baru dan terutama yang terkait juga pada ayat
jurnal penyesuaian. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memulai periode
baru dengan pencatatan yang tepat. Jurnal pembalik membantu dalam
menghindari kesalahan yang bisa terjadi, seperti pemalsuan biaya atau pendapatan
ganda. Ini membantu menjaga keakuratan dalam pencatatan keuangan.

41
5.2.3 Bentuk Jurnal Pembalik

SALON NADESHIKO
JURNAL PEMBALIK
PERIODE FEBRUARI 2020

AKUN YANG PERLU DIBALIK

Tanggal Akun/keterangan Ref Debet Kredit


100,00
1
Beban gaji 0
100,00
Utang Gaji 0
625,00
1
Sewa gedung dibayar dimuka 0
625,00
Beban sewa gedung 0
JUMLAH 725,000 725,000

JURNAL PEMBALIK

Tanggal Akun/keterangan Ref Debet Kredit


1 Utang Gaji 212 100,000
100,00
Beban gaji 511 0
1 Beban sewa gedung 512 625,000
625,00
Sewa gedung dibyr dimuka 114 0
JUMLAH 725,000 725,000

42
5.3Tahapan menyusun jurnal penutup dan jurnal balik
5.3.1 Tahapan menyusun jurnal penutup
Tahapan tahapan untuk penutupan atau menyusun jurnal penutup.
1. Langkah awal adalah penutupan pada seluruh akun pendapatan dengan
akun yang ditandingkan adalah ikhtisar Laba/Rugi. Untuk penempatan
posisi pendapatan yang ada di debet dan posisi ikhtisar Laba/Rugi pada
kredit.

2. Proses ke dua adalah menutup seluruh akun beban-beban, dengan akun


yang di tandingkan adalah Ikhtisar Laba/Rugi. Untuk penempatan posisi
ikhtisar laba/rugi (income summary) tercatat sebagai debit dan posisi
beban-beban di kredit.

3. langkah selanjutnya adalah menutup Laba/Rugi dengan akun yang di


tandingkan adalah modal. Sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu
perusahaan tersebut mengalami Laba/Rugi. Untuk penempatan posisi
apabila Laba ikhtisar laba rugi berada di debet dan modal ada di kredit.
Apabila rugi modal di debet dan ikhtisar laba/rugi berada di kredit.

4. Proses terakhir adalah menutup akun prive dengan akun yang di


tandingkan modal. Untuk penempatan posisi modal di debet dan prive di
kredit (Sihombing S. M., 2022).

5.3.2 Tahapan menyusun jurnal pembalik

Tahapan tahapan untuk menyusun jurnal pembalik adalah :


1. Langkah awal adalah mengidentifikasi jenis akun apa saja yang
memerlukan jurnal pembalik.
2. Selanjutnya, di awal suatu periode akuntansi baru, buat jurnal pembalik
dengan menukar posisi debet dan kredit dari jurnal penyesuaian yang
relevan.
3. Setelah itu, lakukan pencatatan jurnal pembalik di dalam sebuah buku
jurnal umum dan selanjutnya pindahkan informasinya ke dalam sebuah
buku besar.

43
4. Tahap terakhir adalah menyusun neraca saldo setelah proses jurnal
pembalik selesai dilakukan. (Sihombing S. M., 2022).

43
5.4 Penerapan jurnal penutup dan jurnal pembalik pada perusahaan jasa

5.4.1 Jurnal penutup


Berikut adalah laporan laba rugi dan juga laporan perubahan modal pada salon
nadeshiko periode januari 2020, sumber data untuk membuat jurnal penutup.
SALON NADESHIKO
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE JANUARI 2020

Pendapatan jasa Rp 13,500,000


Beban beban :
Beban gaji Rp 400,000
Beban sewa gedung Rp 125,000
Beban listrik,telp,air Rp 600,000
Beban perlengkapan Rp 1,750,000
Beban penyusutan peralatan Rp 270,833
Beban penyusutan gedung Rp 166,666
Total beban Rp 3,312,500
Laba Rp 10,187,500

SALON NADESHIKO
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PERIODE JANUARI 2020

Modal awal Rp 17,500,000

Laba Rp 10,187,000

Prive Rp 1,000,000

Penambahan modal Rp 9,187,000

Modal akhir Rp 26,687,000

44
Berikut adalah jurnal penutup salon dewi yang sumber datanya berasal
dari laporan laba rugi dan juga laporan perubahan modal salon nadeshikko
periode Januari 2020.

SALON NADESHIKO
JURNAL PENUTUP
PERIODE 31 JANUARI 2020

Tanggal Nama akun/keterangan Ref Debet Kredit

Pendapatan jasa 411 13,500,000


31 ikhtisar laba/rugi 517 13,500,000
(menutup pendapatan)
Ikhtisar laba rugi 517 3,312,000
Beban gaji 511 400,000
31 Beban sewa gedung 512 125,000
Beban listrik,telp,air 513 600,000
Beban perlengkapan 514 1,750,000
Beban penyst.peralatan 515 270,833
Beban penyst.Gedung 516 166,666
(menutup beban)
Ikhtisar laba rugi 517 10,187,500
31 Modal 311 10,187,500
(menutup akun laba)
Modal 311 1,000,000
31 Prive 312 1,000,000
(menutup prive)
JUMLAH Rp 28,000,000 Rp 28,000,000

45
Setelah pembuatan jurnal penutup langkah berikutnya adalah posting ke dalam
buku besar, dan setelah di posting ke buku besar langkah berikutmya adalah
membuat sebuah neraca saldo setelah penutup. Berikut adalah neraca saldo
setelah penutup salon nadeshiko periode januari 2020.

SALON NADESHIKO
NERACA SALDO SETELAH PENUTUP
PERIODE JANUARI 2020

No Akun Nama akun Debet Kredit

111 Kas 7,850,000

112 Piutang usaha 2,000,000

113 Perlengkapan 250,000

114 Sewa gedung di bayar dimuka 625,000

121 Peralatan 13,000,000

122 Akm Penyst peralatan 2,270,833

123 Gedung 10,000,000

124 Akm Penyst gedung 166,666

211 Utang usaha 4,500,000

212 Utang gaji 100,000

311 Modal 26,687,500

JUMLAH 33,725,000 33,725,000

46
5.4.2 Jurnal Pembalik
Berikut adalah jurnal penyesuaian salon nadeshiko bulan Januari 2020,
sumber data untuk membuat jurnal pembalik.

SALON NADESHIKO

JURNAL PENYESUAIAN

PERIODE JANUARI 2020

Tanggal Akun/keterangan Ref Debet Kredit

31 514
Beban perlengkapan 1,750,000
113
Perlengkapan 1,750,000
31 515
Beban penyusutan peralatan 270,833
122
Akm.Penyusutan peralatan 270,833
31 516
Beban Penyusutan gedung 166,666
124
Akm.Penyusutan gedung 166,666
31 511
Beban gaji 100,000
212
Utang gaji 100,000
31 114
Sewa gedung di bayar di muka 625,000
512
Beban sewa gedung 625,000

JUMLAH 2,912,499 2,912,499

47
Berikut adalah Jurnal pembalik periode selanjurnya Februari 2020, yang
sumber datanya berasal dari jurnal penyesuaian salon nadeshiko periode Januari
2020.

SALON NADESHIKO

JURNAL PEMBALIK

PERIODE FEBRUARI 2020

AKUN YANG PERLU DIBALIK


Tangga
Akun/keterangan Ref Debet Kredit
l
100,00
1
Beban gaji 0
100,00
Utang Gaji 0
625,00
1
Sewa gedung dibayar dimuka 0
625,00
Beban sewa gedung 0
JUMLAH 725,000 725,000

JURNAL PEMBALIK
Tanggal Akun/keterangan Ref Debet Kredit
100,00
1
Utang Gaji 212 0
100,00
Beban gaji 511 0
625,00
1
Beban sewa gedung 512 0
625,00
Sewa gedung dibyr dimuka 114 0
JUMLAH 725,000 725,000

48
BAB 6
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SECARA UMUM

6.1 Pengertian Akuntansi Dalam Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan,
dan menjual kembali barang tanpa memberikan nilai tambah atau mengubah bentuk. Nilai
tambah di sini maksudnya mengolah kembali atau mengubah bentuk sifat barang, sehingga
mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Singkatnya, perusahaan dagang adalah perusahaan
yangmembeli barang kemudian menjualnya kembali tanpa mengubah produknya (Sihombing
S, Margareta E, Simatupang L, Simamora B, Siagian L, 2022).

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian barang


dagangan (produk jadi/finished goods) dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba). Sementara itu, yang dimaksud barang
dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual
kembali (Sunarsih S, & Hermawan E, 2023).

Kesimpulan perusahaan dagang adalah perusahaan yang melakukan pembelian dan


penjualan barang tanpa memberikan nilai tambah atau mengubah bentuk barang tersebut.

6.2 Kegiatan perusahaan dagang


Kegiatan utama perusahaan dagang ini biasanya berupa pembeliaan, pengelolaan dan
pemeliharaan stok, pengeluaran biaya operasional, dan penjualan produk tersebut. Dengan
begitu, ciri khas dari perusahaan dagang yaitu tidak mengolah atau mengubah produk yang
akan dijual kepada konsumen. Perhitungan total laba dari perusahaan dagang adalah selisih
antara total hasil penjualan dengan total harga pembelian dan biaya operasional. kegiatan
utama perusahaan dagang adalah membeli barang dan kemudian menjualnya kembali tanpa
merubah bentuk dasarnya ataupun menambah manfaat dari barang tersebut. Bagi perusahaan
dagang, sumber utama pendapatan adalah berasal dari penjualan barang dagang (Dewi S,
Angela D, 2021).

49
6.3 Jenis-jenis perusahaan dagang
Terdapat beberapa jenis perusahaan dagang. Berikut ini jenis jenis perusahaan dagang:

1. Perusahaan besar dan kecil


2. Perusahaan dagang barang produksi
3. Perusahaan barang jadi
4. Perusahaan dagang berdasarkan wilayah pemasaran
5. Perusahaan dagang berdasarkan konsumen

Perusahaan dagang besar dan kecil dibedakan berdasarkan jumlah modal yang dimiliki.
Perusahaan dagang barang produksi adalah perusahaan dagang yang menjual barang hasil
produksi sendiri. Sedangkan perusahaan dagang barang jadi adalah perusahaan yang menjual
barang yang sudah jadi atau siap jual . Perusahaan dagang berdasarkan wilayah pemasaran
dibedakan berdasarkan berdasarkan wilayah atau daerah pemasaran yang dituju. Sedangkan
perusahaan dagang berdasarkan konsumen dibedakan berdasarkan konsumen yang dilayani.

6.4 Sistem pencatatan akuntansi dagang


Dalam perusahaan dagang, terdapat dua sistem pencatatan akuntansi usaha dagang, yaitu
untuk mencatat kegiatan utama usaha dagang dalam kegiatan pembelian dan penjualan
barang dagang. Kedua sistem dijelaskan berikut :

1. Sistem periodik/fisik

Sistem periodik atau fisik adalah sistem pencatatan perubahan dagang yang dilakukan
pada akhir periode, serta hasil perhitungan fisik barang dilakukan secara fisik. Dengan
adanya perhitungan secara fisik pada akhir periode, maka perhitungan tersebut akan
digunakan dalam pelaporan jumlah persediaan barang dagang pada neraca.

2. Sistem perpetual

Sistem perpetual dalah sistem pencatatan perubahan barang dagang yang dilakukan
secara rutin dan terus menerus, sehingga pergerakan masuk dan keluar dagang dapat
terpantau dengan baik untuk setiap harinya. Berbeda dengan sistem periodik yang jumlah
barang dagang akhir harus dihitung, pada sistem perpetual jumlah barang dagang dapat
diketahui secara langsung, karena sudah adanya updating data secara terus menerus (Abbas
DS, Utami F, Widyaningsih, I U, Manurung S, Maulana A, Sudarmanto E., & Nainggolan,
50
C. D, 2020).

50
6.5 Fungsi Akuntansi Dalam Perusahaan Dagang
Fungsi Akuntansi Manajemen Perusahaan Dagang Adalah bidang khusus akuntansi
manejemen untuk mengolah data manajemen sampai ke penyusunan laporan keuang dan
laporan lainnya yang akan digunakan nantinya oleh pimpinan atau manajemen perusahaan
dalam mengambil keputusan (Jaminta Sinaga, 2017).

6.6 Soal

Transaksi yang terjadi pada PD LEVIOS JAYA KODE


Tanggal 1 juni membeli semen pada PD KUDUS seharga Rp.20.000.000 dan membayar biaya angkutnya sebesar Rp.1.000.000 JKK
Tanggal 3 Juni mengembalikan barang yang dibeli dari PD KUDUS karena tidak sesuai pesanan seharga Rp.1.000.000 JKM
Tanggal 5 juni membeli semen pada PD TIGA RODA seharga Rp.50.000.000 dengan syarat 5/10,n/30 JB
Tanggal 7 juni mengembalikan barang yang di beli dari PD TIGA RODA karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp.500.000 JU
Tanggal 9 juni melunasi utang pada PD TIGA RODA yang terjadi pada tanggal 5 juni 2022 JKK
Tanggal 11 juni melunasi utang pada PD LION SUPER yang terjadi bulan lalu JKK
Tanggal 13 juni Tuan hasan,pemilik PD LEVIOS JAYA mengambil uang untuk kepentingan pribadinya sebesar Rp.200.000 JKK
Tanggal 15 juni Tuan Hasan,pemilik PD LEVIOS JAYA mengambil semen di toko untuk keperluannya sendiri seharga Rp.500.000 JU
Tanggal 17 juni menjual barang dagangan seharga Rp.15.000.000 kepada PD DAHAYU JAYA JKM
Tanggal 19 juni menerima kembali barang yang sudah dijual kepada PD DAHAYU JAYA seharga Rp.500.000 JKK
Tanggal 21 juni menjual barang dagangan seharga Rp.25.000.000 kepada PD NITRO dengan syarat 2/10,n/30 JJ
Tanggal 23 juni menerima kembali barang yang sudah di jual kepada PD NITRO seharga Rp.300.000 JU
Tanggal 25 juni menerima pelunasan dari PD NITRO yang terjadi pada tanggal 21 juni 2022 JKM
Tanggal 27 juni menerima pelunasan dari PD STYLES yang terjadi pada bulan sebelumnya JKM
Tanggal 29 juni membayar beban gaji karyawan sebesar Rp.2.000.000 JKK

51
PD LEVIOS JAYA
BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG

PD DAHAYU JAYA NO.113.1


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
JUNI 2022

PD STYLES NO.113.2
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
JUNI 2022 27 Pelunasan JKM Rp 2,000,000 0

PD NITRO NO.113.2
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
11 Penjualan kredit JJ Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
23 Retur Penjualan JU Rp 300,000 Rp 24,700,000
JUNI 2022
25 Pelunasan JKM Rp 24,700,000 0

PD LEVIOS JAYA
BUKU BESAR PEMBANTU UTANG

PD KUDUS 211.1
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
JUNI 2022

52
PD TIGA RODA 211.2
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
5 Pembelian kredit JB Rp 50,000,000 Rp 53,000,000
JUNI 2022
7 Retur pembelian JU Rp 500,000 Rp 52,500,000
9 Pelunasan JKK Rp 49,500,000 Rp 3,000,000

PD LION SUPER 211.3


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
11 Pelunasan JKK Rp 2,000,000 0
JUNI 2022

PD LEVIOS JAYA
JURNAL PENGELUARAN KAS
PERIODE 31 JUNI 2022
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Utang dagang Pembelian Serba-serbi Potongan
Kas
Akun Ref Jumlah pembelian
6/1/2022 PD KUDUS Rp 20,000,000 Beban angkut Rp 1,000,000 Rp 21,000,000
6/9/2022 PD TIGA RODA 211.2 Rp 49,500,000 Rp 47,025,000 Rp 2,475,000
6/11/2023 PD LION SUPER 211.3 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
6/13/2022 Tuan hasan Prive Rp 200,000 Rp 200,000
6/19/2023 PD DAHAYU JAYA Retur penjualan Rp 500,000 Rp 500,000
6/29/2022 Bayar gaji Beban gaji Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
JUMLAH Rp 51,500,000 Rp 20,000,000 Rp 3,700,000 Rp 72,725,000 Rp 2,475,000

53
UD LEVIOS JAYA
JURNAL PENERIMAAN KAS
PERIODE 31 JUNI 2022
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Ref Potongan Serba-serbi
Kas Penjualan Piutang dagang
Penjualan Nama akun Ref Jumlah
6/3/2022 PD KUDUS Rp 1,000,000 Retur Pembelian Rp 1,000,000
6/17/2022 PD DAHAYU JAYA Rp 15,000,000 Rp 15,000,000
6/25/2022 PD NITRO 113.3 Rp 24,206,000 Rp 494,000 Rp 24,700,000
6/27/2022 PD STYLES 113.2 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
JUMLAH Rp 42,206,000 Rp 494,000 Rp 15,000,000 Rp 26,700,000 Rp 1,000,000

54
PD LEVIOS JAYA
JURNAL UMUM
PERIODE 31 JUNI 2022

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


1 Pembelian Rp 20,000,000
Beban biaya angkut Rp 1,000,000
Kas Rp 21,000,000
2 Kas Rp 1,000,000
Retur pembelian Rp 1,000,000
5 Pembelian Rp 50,000,000
Utang dagang Rp 50,000,000
7 Utang dagang Rp 500,000
Retur pembelian Rp 500,000
9 Utang dagang Rp 49,500,000
Potongan pembelian Rp 2,475,000
Kas Rp 47,025,000
11 Utang dagang Rp 2,000,000
Kas Rp 2,000,000
13 Prive Rp 200,000
Kas Rp 200,000
15 Prive Rp 500,000
Kas Rp 500,000
17 Kas Rp 15,000,000
Penjualan Rp 15,000,000
19 Retur penjualan Rp 500,000
kas Rp 500,000
21 Piutang dagang Rp 25,000,000
Penjualan Rp 25,000,000
23 Retur penjualan Rp 300,000
Piutang dagang Rp 300,000
25 Kas Rp 24,206,000
Potongan penjualan Rp 494,000
Piutang dagang Rp 24,700,000
27 Kas Rp 2,000,000
Piutang dagang Rp 2,000,000
29 Beban gaji Rp 2,000,000
Kas Rp 2,000,000
JUMLAH Rp 194,200,000 Rp 194,200,000

55
PD LEVIOS JAYA
NERACA SALDO
PERIODE MEI 2022
AKTIVA PASIVA
111 Kas Rp 50,000,000 211 Utang dagang Rp 10,000,000
112 Persediaan barang dagang Rp 4,000,000 311 Modal Rp 70,240,000
113 Piutang dagang Rp 3,000,000
114 Perlengkapan Rp 500,000
121 Peralatan Rp 3,000,000
122 Kendaraan Rp 20,000,000
123 Akm. Penyusutan Peralatan -Rp60,000
124 Akm. Penyusutan Kendaraan -Rp200,000
JUMLAH Rp 80,240,000 JUMLAH Rp 80,240,000

56
PD LEVIOS JAYA
BUKU BESAR UTAMA

KAS 111
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS 50,000,000 50,000,000
JUNI 2022 31 Jurnal kas masuk JKM 42,206,000 92,206,000
31 Jurnal kas keluar JKK 72,725,000 19,481,000

PERSEDIAAN BARANG DAGANG 112


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS 4,000,000 4,000,000
JUNI 2022 31 Posting AJP 50,000,000 54,000,000
31 Posting AJP 4,000,000 50,000,000

PIUTANG DAGANG 113


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Saldo awal NS 3,000,000 3,000,000
31 Jurnal jual JJ 25,000,000 28,000,000
JUNI 2022
31 Jurnal kas masuk JKM 26,700,000 1,300,000
31 Jurnal umum JU 300,000 1,000,000

57
58
59
60
61
POTONGAN PEMBELIAN 513
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
31 Jurnal kas keluar JKK 2,475,000 2,475,000
JUNI 2022 31 Posting JP 2,475,000 0

BEBAN ANGKUT PEMBELIAN 611


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
31 Jurnal kas keluar JKK 1,000,000 1,000,000
JUNI 2022 31 Posting JP 1,000,000 0

BEBAN GAJI 612


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
31 Jurnal kas keluar JKK 2,000,000 2,000,000
JUNI 2022 31 Posting JP 2,000,000 0

IKHTISAR LABA RUGI 613


Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
31 Posting AJP 50,000,000 50,000,000
31 Posting AJP 4,000,000 46,000,000
31 Posting JP 44,725,000 90,725,000
JUNI 2022 31 Posting JP 74,594,000 16,131,000
31 Posting JP 16,131,000 0

62
PENDAPATAN BUNGA 414
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
Agustus 2022 31 Posting AJP 250,000 250,000
31 Posting JP 250,000 0
Sept 2022 1 Posting JPB 250,000 250,000

63
PD LEVIOS JAYA
NERACA SALDO
PERIODE 31 JUNI 2022

NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT


111 Kas Rp 19,481,000
112 Persediaan Barang Dagang Rp 4,000,000
113 Piutang Dagang Rp 1,000,000
114 Perlengkapan Rp 500,000
121 Peralatan Rp 3,000,000
122 Kendaraan Rp 20,000,000
123 Akm.Penyst Peralatan Rp 60,000
124 Akm.Penyst Kendaraan Rp 200,000
211 Utang Dagang Rp 8,000,000
311 Modal Rp 70,240,000
312 Prive Rp 700,000
411 Penjualan Rp 40,500,000
412 Retur Penjualan Rp 800,000
413 Potongan Penjualan Rp 494,000
511 Pembelian Rp 70,000,000
512 Retur Pembelian Rp 1,500,000
513 Potongan Pembelian Rp 2,475,000
611 Beban Angkut Pembelian Rp 1,000,000
611 Beban Gaji Rp 2,000,000
JUMLAH Rp 122,975,000 Rp 122,975,000

64
DATA PENYESUAIAN
1 Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp50.000.000
2 Perlengkapan yang telah dipakai sebesar Rp200.000
3 Beban administrasi bank yang belum dicatat sebesar Rp100.000
4 Pendapatan bunga bulan agustus yang belum diterima sebesar Rp250.000

PD LEVIOS JAYA
JURNAL PENYESUAIAN
PERIODE 31 JUNI 2022
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

31 JUNI 2022 Persediaan akhir 112 Rp 50,000,000


Ikhtisar L/R 613 Rp 50,000,000
Ikhtisar L/R 613 Rp 4,000,000
Persediaan awal 112 Rp 4,000,000
Beban perlengkapan 614 Rp 200,000
Perlengkapan 114 Rp 200,000
Beban administrasi bank 615 Rp 100,000
Utang administrasi bank 212 Rp 100,000
Piutang bunga 115 Rp 250,000
Pendapatan bunga 414 Rp 250,000
JUMLAH Rp 54,550,000 Rp 54,550,000

65
PD LEVIOS JAYA
KERTAS KERJA
PERIODE 31 JUNI 2022

NERACA SALDO JURNAL PENYESUAIAN NERACA SALDO D LABA/RUGI NERACA


NO NAMA AKUN
DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT
111 Kas 19,481,000 19,481,000 19,481,000
112 Persediaan Barang Dagang 4,000,000 50,000,000 4,000,000 50,000,000 50,000,000
113 Piutang Dagang 1,000,000 1,000,000 1,000,000
114 Perlengkapan 500,000 200,000 300,000 300,000
121 Peralatan 3,000,000 3,000,000 3,000,000
122 Kendaraan 20,000,000 20,000,000 20,000,000
123 Akm.Penyst Peralatan 60,000 - 60,000 60,000
124 Akm.Penyst Kendaraan 200,000 - 200,000 200,000
211 Utang Dagang 8,000,000 - 8,000,000 8,000,000
311 Modal 70,240,000 - 70,240,000 70,240,000
312 Prive 700,000 700,000 - 700,000
411 Penjualan 40,500,000 - 40,500,000 40,500,000
412 Retur Penjualan 800,000 800,000 - 800,000
413 Potongan Penjualan 494,000 494,000 - 494,000
511 Pembelian 70,000,000 70,000,000 - 70,000,000
512 Retur Pembelian 1,500,000 - 1,500,000 1,500,000
513 Potongan Pembelian 2,475,000 - 2,475,000 2,475,000
611 Beban Angkut Pembelian 1,000,000 1,000,000 - 1,000,000
612 Beban Gaji 2,000,000 2,000,000 - 2,000,000
JUMLAH 122,975,000 122,975,000
613 Ikhtisar Laba Rugi 4,000,000 50,000,000 4,000,000 50,000,000 4,000,000 50,000,000
614 Beban Perlengkapan 200,000 200,000 200,000
615 Beban Administrasi Bank 100,000 100,000 100,000
212 Utang Administrasi bank 100,000 100,000 100,000
115 Piutang Bunga 250,000 250,000 250,000
414 Pendapatan Bunga 250,000 250,000 250,000
JUMLAH 54,550,000 54,550,000 173,325,000 173,325,000 78,594,000 94,725,000 94,731,000 78,600,000
16,131,000 16,131,000
94,725,000 94,725,000 94,731,000 94,731,000

66
PD LEVIOS JAYA
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 JUNI 2022
Penjualan Rp 40,500,000
Retur penjualan Rp 800,000
Potongan penjualan Rp 494,000 +
Rp 1,294,000 -
TOTAL PENJUALAN BERSIH Rp 39,206,000

Persediaan awal Rp 4,000,000


Pembelian Rp 70,000,000
Beban angkut pembelian Rp 1,000,000 +
Rp 71,000,000

Retur pembelian Rp 1,500,000


Rp 2,475,000 +
Rp 3,975,000 -
TOTAL PEMBELIAN BERSIH Rp 67,025,000 +
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (BTUD) Rp 71,025,000
PERSEDIAAN AKHIR Rp 50,000,000 -
HARGA POKOK PENJUALAN Rp 21,025,000 +
LABA KOTOR Rp 18,181,000
PENDAPATAN
Pendapatan bunga Rp 250,000
BEBAN
Beban gaji Rp 2,000,000
Beban perlengkapan Rp 200,000
Beban administrasi bank Rp 100,000
TOTAL BEBAN Rp 2,300,000
-Rp 2,050,000 _
TOTAL LABA BERSIH Rp 16,131,000

PD LEVIOS JAYA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PERIODE 31 JUNI 2022
Modal awal Rp 70,204,000
Laba Rp 16,131,000
Prive Rp 700,000 -
PENAMBAHAN MODAL Rp 15,431,000 +
MODAL AKHIR Rp 85,635,000

67
PD LEVIOS JAYA
NERACA
PERIODE 31 JUNI 2022
AKTIVA PASIVA
111 Kas Rp 19,481,000 211 Utang dagang Rp 8,000,000
112 Persediaan barang dagang Rp 50,000,000 212 Utang adm bank Rp 100,000
113 Piutang dagang Rp 1,000,000 311 Modal akhir Rp 85,671,000
114 Perlengkapan Rp 300,000
115 Piutang bunga Rp 250,000
121 Peralatan Rp 3,000,000
122 Kendaraan Rp 20,000,000
123 Akm. Penyusutan peralatan -Rp60,000
124 Akm. Penyusutan kendaraan -Rp200,000
JUMLAH Rp 93,771,000 JUMLAH Rp 93,771,000

PD LEVIOS JAYA
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 31 JUNI 2022
1.) ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI
8/3/2022 Retur pembelian tunai Rp 1,000,000
8/17/2022 Penjualan tunai Rp 15,000,000
8/25/2922 Pelunasan piutang penjualan Rp 24,206,000
8/27/2022 Pelunasan piutang penjualan Rp 2,000,000
8/1/2022 Pembelian dan beban angkut pembelian -Rp 21,000,000
8/9/2022 Pelunasan utang dagang -Rp 47,025,000
8/11/2022 Pelunasan utang dagang -Rp 2,000,000
8/19/2022 Retur penjualan tunai -Rp 500,000
8/29/2022 membayar gaji -Rp 2,000,000 +
-Rp 30,319,000

2.)ARUS KAS AKTIVITAS INVESTASI

3)ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN


8/1/2022 Saldo kas awal Rp 50,000,000
8/13/2022 Prive -Rp 200,000
Rp 49,800,000 +
Rp 19,481,000

68
PD LEVIOS JAYA
JURNAL PENUTUP
PERIODE 31 JUNI 2022

TANGGAL AKUN REF DEBIT KREDIT


31 AGUST Penjualan 411 Rp 40,500,000
2022 Retur Pembelian 512 Rp 1,500,000
Potongan Pembelian 513 Rp 2,475,000
Pendapatan Bunga 414 Rp 250,000
Ikhtisar Laba Rugi 613 Rp 44,725,000
(Menutup Pendapatan)

Ikhtisar Laba Rugi 613 Rp 74,594,000


Retur Penjualan 412 Rp 800,000
Potongan Penjualan 413 Rp 494,000
Pembelian 511 Rp 70,000,000
Beban Angkut Pembelian 611 Rp 1,000,000
Beban Gaji 612 Rp 2,000,000
Beban Perlengkapan 614 Rp 200,000
Beban Administrasi Bank 615 Rp 100,000
(Menutup Beban-beban)

Ikhtisar Laba Rugi 613 Rp 16,131,000


Modal 311 Rp 16,131,000
(Menutup Laba)

Modal 311 Rp 700,000


Prive 312 Rp 700,000
(Menutup Prive)
JUMLAH Rp 136,150,000 Rp 136,150,000

69
PD LEVIOS JAYA
NERACA SALDO SETELAH PENUTUP
PERIODE 31 JUNI 2022
NO NAMA AKUN DEBIT KREDIT
111 Kas Rp 19,481,000
112 Persediaan Barang Dagang Rp 50,000,000
113 Piutang Dagang Rp 1,000,000
114 Perlengkapan Rp 300,000
115 Piutang Bunga Rp 250,000
121 Peralatan Rp 3,000,000
122 Kendaraan Rp 20,000,000
123 Akm.Penyst Peralatan Rp 60,000
124 Akm.Penyst Kendaraan Rp 200,000
211 Utang Dagang Rp 8,000,000
212 Utang Administrasi bank Rp 100,000
311 Modal Rp 85,671,000
JUMLAH Rp 94,031,000 Rp 94,031,000

70
PD LEVIOS JAYA
JURNAL PEMBALIK
PERIODE 1 JULI 2022
TANGGAL AKUN REF DEBIT KREDIT
1 JULI 2022 Utang administrasi bank 212 Rp 100,000
Beban administrasi bank 615 Rp 100,000
Pendapatan Bunga 414 Rp 250,000
Piutang bunga 115 Rp 250,000
JUMLAH Rp 350,000 Rp 350,000

PD LEVIOS JAYA
NERACA SALDO SETELAH PEMBALIK
PERIODE 01 JULI 2022
NO NAMA AKUN DEBET KREDIT
111 Kas Rp 19,481,000
112 Persediaan Barang Dagang Rp 50,000,000
113 Piutang Dagang Rp 1,000,000
114 Perlengkapan Rp 300,000
121 Peralatan Rp 3,000,000
122 Kendaraan Rp 20,000,000
123 Akm.Penyst Peralatan Rp 60,000
124 Akm.Penyst Kendaraan Rp 200,000
211 Utang Dagang Rp 8,000,000
311 Modal Rp 85,671,000
414 Pendapatan Bunga Rp 250,000
615 Beban Administrasi Bank Rp 100,000
JUMLAH Rp 94,031,000 Rp 94,031,000

71
BAB 7
METODE AKUNTANSI PERPETUAL UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

7.1 Definisi Perusahaan Dagang


Perusahaan yang menjual barang kepada konsumen dengan harga yang
lebih tinggi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan barang
dengan harga yang lebih rendah dari penjual atau produsen, untuk menghasilkan
keuntungan yang paling besar, mereka kemudian menjualnya kepada pelanggan
dengan harga yang lebih tinggi.

Perusahaan dagang merupakan bagian penting dari sektor pertanian.


Perusahaan dalam kategori besar bertindak sebagai distributor, dan perusahaan
dalam kategori kecil menjual produk secara langsung kepada pelanggan akhir.
Perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan produk yang
mereka jual: perusahaan yang membeli barang dari produsen atau distributor, dan
perusahaan yang mengimpor barang dari luar negeri untuk dijual kembali di
dalam negeri.

7.2 Pengertian Akuntansi Perusahaan Dagang Metode Perpetual


Akuntansi perusahaan dengan metode perpetual adalah sistem pencatatan
transaksi keuangan dan persediaan barang dagang yang mencatat perubahan
secara terus-menerus dan real-time. Perusahaan dagang menggunakan metode ini
untuk mengawasi stok persediaan secara rinci dan akurat sepanjang waktu.
Definisi akuntansi perusahaan dagang dengan metode perpetual termasuk
transaksi, pemantauan real-time, perubahan pada akun persediaan, dan melacakan
(Aldean Moch Rafli., 2022).

72
7.3 Perbedaan Metode Perpetual Dan Periodik
Penerapan Metode Periodik
Jika perusahaan menggunakan metode fisik, mereka harus melakukan
perhitungan persediaan pada tanggal laporan keuangan dibuat. Ini diperlukan
untuk mengetahui harga pokok dan jumlah barang yang masih ada di gudang.
Metode ini tidak mencatat pembelian dan penjualan bersama-sama. Untuk
mencatat barang yang dibeli, Anda harus mendebet akun pembelian dan
mengkredit akun kas atau utang. Untuk mencatat barang yang dijual, Anda harus
mendebet akun penjualan dan mengkredit akun kas atau utang setiap bulan. Ini
adalah masalah dengan metode fisik karena Anda harus melakukan perhitungan
fisik tentang stok barang setiap bulan.

Penerapan Metode Perpetual


Akuntansi persediaan menggunakan metode kontinu. Dengan metode ini,
perusahaan tidak akan melihat akun penjualan atau pembelian dalam catatan
mereka. Namun, akun persediaan barang dagangan digunakan sebagai pengganti
akun pembelian dan penjualan. Dalam hal ini, setiap transaksi pembelian atau
penjualan barang menghasilkan peningkatan stok barang. Dengan menggunakan
metode ini, pemakai dapat memperoleh informasi tentang stok barang dengan
cepat jika dibutuhkan, tanpa menghitung semua barang dagangan yang ada di
gudang (Sembiring, E. A., 2019).

73
Perbedaan Pencatatan Metode Perpetual Periodik

7.3.1 Akun-Akun pada pembelian

CONTOH :

74
7.3.2 Akun Penjualan

75
CONTOH :

76
7.4 Soal Penggunaan Metode Perpetual Dalam Perusahaan

77
Jawaban :

7.4.1 Buatlah kedalam jurnal umum perusahaan dagang metode


perpetual
Tabel Metode Periodik :

78
Tabel Metode Perpetual

79
7.5 Keuntungan Dan Kekurangan Penggunaan Metode Perpetual
1) Keuntungan
Metode pengelolaan stok yang terus-menerus memastikan
bahwa stok selalu tersedia dengan mengubah tingkat stok secara
konsisten. Salah satu manfaat penggunaan metode ini adalah
pengelolaan stok yang lebih baik, penganggaran yang lebih baik,
manajemen risiko yang lebih baik, identifikasi risiko yang lebih cepat,
pelacakan transaksi yang lebih cepat, pengelolaan stok yang lebih
efisien, pengelolaan stok yang lebih baik, dan kompatibilitas dengan
sistem akuntansi yang lebih fleksibel.

2) Kekurangan
Metode pencatatan ini juga memiliki kekurangan, salah satunya
adalah pada petugas/karyawan karena metode pencatatan ini
mengharuskan mencatat setiap transaksi jual beli yang terjadi sepanjang waktu.

80
BAB 8
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Akuntansi mencakup akun riil dan nominal, yang dibagi lagi menjadi aset, kewajiban,
modal, pendapatan, dan beban. Ini digunakan sebagai alat manajemen untuk perencanaan,
penilaian, dan pengendalian. Jurnal umum mencatat transaksi bisnis dan menunjukkan akun
yang akan didebit dan dikredit. Neraca saldo disusun untuk memastikan bahwa saldo debit dan
kredit seimbang sesuai dengan akun-akun yang ada di buku besar. Ini adalah langkah terakhir
dalam siklus akuntansi untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar di
buku besar dan neraca saldo seimbang.
Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa mencatat peristiwa-peristiwa yang belum ada
dokumennya, dan neraca saldo berguna dalam menyusun laporan keuangan bagi perusahaan
jasa. Jurnal penutup membersihkan akun-akun sementara untuk memulai periode berikutnya
dengan saldo awal yang bersih, sedangkan jurnal pembalik memverifikasi bahwa semua
transaksi telah dicatat secara akurat sebelum menyiapkan laporan keuangan.
Akuntan di perusahaan perdagangan mengelola keuangan, menilai kinerja, dan
memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan dan standar akuntansi. Metode perpetual
mencatat perubahan inventaris secara terus menerus dan real-time, memastikan ketersediaan
stok namun juga menimbulkan biaya implementasi yang tinggi dan potensi risiko.

8.2 Saran
Penulis berharap bahwa buku ini akan memberikan wawasan tambahan tentang konsep
dasar akuntansi, termasuk gambaran umum akuntansi, siklus akuntansi, penyusunan neraca
saldo, jurnal penyesuaian, siklus akuntansi perusahaan jasa, jurnal penutup, jurnal pembalik,
siklus akuntansi perusahaan dagang, dan pencatatan transaksi perusahaan dagang dengan
metode perpetual beserta contoh soal dan setiap materinya. Kami juga mendorong pembaca
yang berminat dalam akuntansi untuk menjelajahi buku-buku lain yang membahas topik
akuntansi lebih mendalam. Kami siap untuk terus meningkatkan dan mengembangkan karya-
karya tulis kami di masa depan.

81
DAFTAR PUSTAKA

Darsana, I. M., & SE, M. (2023). KONSEP DASAR AKUNTANSI. PENGANTAR AKUNTANSI.
Farha, F., Hermanto, A., Saniyah, E. Y., Indranopa, R., & Kalbuadi, A. (2022). Logika Akuntansi
dalam Menyusun Jurnal Umum. Kompeten: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 1(2), 62-67.
Maharjito, A. M. (2019). Penyusunan Daftar Kode Akun Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil Makro Menengah (SAK EMKM).
Mohamaidi, R. F. (2022). Contoh Jurnal Umum Beserta Tahapan Pembuatannya. Contoh Jurnal
Umum Beserta Tahapan Pembuatannya: Mekari Jurnal.
MIANSI, G. S. (2023). AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA KOPERASI SIMPAN
PINJAM CU. MADUMA MANDUAMAS PUSAT SIBOLGA.
Putra, I. M. (2017). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Quadrant.

Apip, M. & Akbar, S.D. (2016) Pengantar Akuntansi 1. Ciamis.

Azifah, N. (2022) Posting dan Buku Besar, Studocu.com.

Putri, A.D. (2021) Posting ke Buku Besar dan Neraca Saldo, Academia.edu. Available at:
https://www.academia.edu/53364874/
1.Rasyid, R., Sutanto, C., Evelyn Yacub, S., Studi Akuntansi, P., & Tarumanagara Jakarta, U. (n.d.).
PELATIHAN PENYUSUNAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG.
Susanti, M., & Arianto, M. (n.d.). PEMBEKALAN PENYUSUNAN NERACA SALDO SETELAH
PENYESUAIAN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG KEPADA SISWA/I SMK
DHAMMASAVANA. https://www.facebook.com/Dhammasavana/photos/340741399709
Wijoyo, A., Flora, I., Mayo, D., & Rich, D. M. (2021). PELATIHAN JURNAL PENYESUAIAN DAN
JURNAL PEMBALIK BAGI SISWA/I SMA KRISTOFORUS I.
Rasyid, R., Sutanto, C., Evelyn Yacub, S., Studi Akuntansi, P., & Tarumanagara Jakarta, U. (n.d.).
PELATIHAN PENYUSUNAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG.
Putri, D. A. (2023). Memahami Fungsi, Manfaat, Jenis, dan Cara Membuat Neraca Saldo. Datakata.
https ://katadata.co.id/amp/agung/lifestyle/647d76b937a2b/memahami-fungsi-manfaat-jenis-dan-
cara-membuat-neraca-saldo

82
Hanggara, D. (2019). PENGANTAR AKUNTANSI . Surabaya: CV,Jakad Publishing
Surabaya 2019.
Oktaviani, G. d. (2015). Pengembangan media pembelajaran berbasis android dalam bentuk
buku saku digital . univ.yogya .
Alfiana Husin, P. (2021). Penggunaan Siklus Akuntansi Pada UMKM (Vol. 2, Nomor 2).
Dr. Haeruddin, S. E. , M. M. (2021). Pengantar Akuntansi (Proses Akuntansi Jasa,
Dagang, Manufaktur) Dilengkapi Contoh Kasus dan Penyelesaiannya serta Soal
Praktik. 85–95.
Faiz Zamzami, & Nabella Duta Nusa. (2017). Akuntansi Pengantar 1 UGM PRESS, 25 Okt
2017 - 216 halaman Faiz Zamzami, Nabella Duta Nusa.
Manahan Nasution. (2004). Siklus Akuntansi. dupakdosen.usu.ac.id
Nurfadila Irmah Halimah Bachtiar. (2019). Akuntansi Dasar Buku Pintar Untuk Pemula.
Sihombing, S., Margareta, E., Fernando Simatupang, L., Simamora, B., & Siagian, L.
(2022). DASAR-DASAR AKUNTASI PERUSAHAAN JASA DAN PERUSAHAAN
DAGANG (Teori Dan Praktek). www.penerbitwidina.com
Sri Ernawati, O., Asyikin, J., Sari, O., & Indonesia Banjarmasin, S. (t.t.). Penerapan Sistem
Akuntansi Dasar pada Usaha Kecil Menengah di kota Banjarmasin.
Pangestika, W. (2022, Juli 28). Ketahui Jenis Pencatatan Akuntansi Perusahaan Dagang.
Diambil kembali dari jurnal.id: https://www.jurnal.id/id/blog/ketahui-jenis-
pencatatan-akuntansi-perusahaan-dagang/
Rukmana, I. D. (2021, Agustus 19). Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persedian Barang
Dagang! Diambil kembali dari konsultanku.co.id:
https://konsultanku.co.id/blog/pahami-2-metose-dalam-mencatat-persediaan-barang-
dagang
Wicaksono, G. (2023). AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. PADANG: PT GLOBAL
EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Wibawa, E. S., Kom, S., Wahyuning, S., & Kom, S. (2020). Belajar Mula Dasar Akuntansi.
Deepublish.
Wicaksono, G., Priyambodo, V. K., Sukma, P., Ridhawati, R., Hanani, T., Rizki, N., ... &
Prasidya, T. C. I. T. (2023). Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Global Eksekutif
Teknologi.
Wicaksono, G. (2023). AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. PADANG: PT
GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Sihombing, Sotarduga, et al. "DASAR-DASAR AKUNTASI PERUSAHAAN JASA DAN
PERUSAHAAN DAGANG (Teori Dan Praktek)." (2022)
Perpetual Inventory System: Pengertian & Macamnya. Aldean Moch Rafli. 2022.
https://www.jurnal.id/id/blog/perpetual-inventory-system-sbc/

83
Sistem Pencatatan Persediaan dengan Metode Perpetual. Mochammad Fadhil2022.
https://klikpajak.id/blog/metode-perpetual/
Perusahaan Dagang: Pengertian, Karakteristik, Jenis. Dina Amalia. 2023.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-memahami-akuntansi-perusahaan-dagang-
dengan-mudah/
Mengetahui Perbedaan Metode Perpetual Dan Periodik Pada Akuntansi.Khaula Senastri.
Januari 23rd 2023. https://accurate.id/akuntansi/perbedaan-metode-perpetual-dan-
periodik

84
85

Anda mungkin juga menyukai