Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

AKUNTANSI

Disusun oleh :

KELOMPOK AGRI B

Muhamamd Anggit Hendrawan 23020317130047

PROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : LAPORAN PRAKTIKUM AKUNTANSI

Kelompok / Kelas : AGRI / B

Program Studi : S-1 AGRIBISNIS

Departemen : PERTANIAN

Fakultas : PETERNAKAN DAN PERTANIAN

TanggalPengesahan : MEI 2020

Mengetahui,

DosenPengampu
Mata KuliahAkuntansi

Dr. Ir. Titik Ekowati, M.Sc.


NIP. 19600719 198902 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

Laporan Praktikum Usahatani. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.

Ir. Titik Ekowati, M. Sc selaku dosen pengampu mata kuliah usahatani dan Desita

Kencana Sari selaku asisten praktikum usahatani.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,

kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Aamiin.

SSemarang, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2
2.1. Akuntansi................................................................................. 2
2.2. Siklus Akuntansi...................................................................... 2
2.3. Jurnal Umum (Harian)............................................................. 3
2.4. Buku Besar............................................................................... 3
2.5. Jurnal Penyesuaian................................................................... 3
2.6. Kertas Kerja............................................................................. 4
2.7. Laporan Laba Rugi.................................................................. 4
2.8. Neraca...................................................................................... 5
2.9. Analisis Perubahan Modal....................................................... 5
2.10. Rentabilitas............................................................................. 5
2.11. Profitabilitas............................................................................ 6
2.12. Likuiditas................................................................................ 6
2.13. Solvabilitas............................................................................. 7

BAB III DATA....................................................................................................... 8


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 10
4.1. Jurnal Umum (Harian).................................................................. 10
4.2. Buku Besar....................................................................................... 11
4.3. Jurnal Penyesuaian........................................................................... 15
4.4. Kertas Kerja..................................................................................... 16
4.5. Laporan Laba Rugi........................................................................... 19
4.6. Neraca.............................................................................................. 20
4.7. Analisis Perubahan Modal............................................................ 21
4.7.1.Rentabilitas............................................................................ 22
4.7.2.Profitabilitas.......................................................................... 22
4.7.3.Likuiditas............................................................................... 23
4.7.4.Solvabilitas............................................................................ 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 25


5.1. Simpulan.......................................................................................... 25
5.2. Saran................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 26
LAMPIRAN............................................................................................................ 28
1

BAB I

PENDAHULUAN

Akuntansi adalah sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah


memberikan formasi kuantitatif, terutama informasi mengenai keuangan dan
entitas ekonomi. Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam
mempertimbangkan berbagai langkah alternative yang ada dan membuat
kesimpulan. Aktivitas akuntans memiliki siklus akuntansi yang terdiri dari jurnal
umum, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah
laporan keuangan, yang merupakan proses pembukuan atau laporan tentang
aktivitas dan hasil dari suatu perusahaan Laporan keuangan adalah hasil akhir dari
kegiatan pembukuan atau laporan tentang aktivitas dan hasil dari suatu perusahaan
Tujuan praktikum akuntansi adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
rangkaian siklus akuntansi berupa jurnal umum, buku besar, neraca saldo, jurnal
penyesuaian, kertas kerja, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca
serta analisis keuangan perusahaan. Manfaat dari praktikum akuntansi adalah
mahasiswa dapat membuat laporan keuangan secara baik dan benar yaitu melalui
rangkaian siklus akuntansi mulai dari jurnal umum, buku besar, neraca saldo,
jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca serta analisis keuangan perusahaan.
2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Akuntansi

Akuntansi adalah sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah


memberikan formasi kuantitatif, terutama informasi mengenai keuangan dan
entitas ekonomi. Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam
mempertimbangkan berbagai langkah alternative yang ada dan membuat
kesimpulan (Hery, 2017). Berdasarkan pengertian tersebut maka akuntansi
memiliki beberapa langkah untuk prosesnya yang harus dijalankan. Proses-proses
yang harus dijalankan adalah pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
pelaporan (Kusrini dan Koniyo, 2007).
Tujuan akuntasi pada umumya adalah memberikan informasi yang
bermanfaat. Secara keseluruhan informasi tersebut dapat digunakan dalam sebuah
pengambilan keputusan (Hery, 2017). Peran akuntansi di Indonesia telah
berkembang menjadi tiga dimensi, yaitu dimensi entitas, dimensi organisasi dan
dimensi sosial. Berdasarkan perspektif akuntansi tersebut, akuntansi di masa
reformasi dituntut untuk menyeluruh ke sosial kemasyarakatan (Bastian, 2006)

2.2. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi berbeda dengan proses akuntansi. Siklus akuntansi adalah


tahapan tahapan yang dimulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan
laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan berikutnya. Siklus akuntansi
dimulai dari bagaimana transaksi itu dicatat, bagaimana munculnya akun-akun
pada jurnal dan bagaimana akun itu dinilai serta tersajikan di laporan keuangan
(Bahri, 2016). Pada umumya siklus akuntansi terdiri dari jurnal umum, buku
besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan laba rugi, laporan
3

perubahan modal dan neraca. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah laporan
keuangan, yang merupakan proses pembukuan atau laporan tentang aktivitas dan
hasil dari suatu perusahaan (Hery, 2017)

2.3. Jurnal Umum (Harian)

Jurnal adalah proses pencatatan pertama kali dalam sistem akuntansi, atas
transaksi atau peristiwa yang terjadi. Jurnal dibuat berdasarkan dokumen sumber.
Jurnal memiliki kontribusi besar dalam proes pencatatan karena jurnal
menyediakan proses kronologis dari tiap transaksi (Maretha et al., 2011). Jurnal
umum yang lengkap umumya terdiri dari tanggal dilakukannya sebuah transaksi,
akun yang berpengaruh akibat adanya transaksi beserta penjelasannya, kode akun
referensi perusahaan, total transaksi yang masuk dalam sisi debit maupun sisi
kredit (Martani, 2012).

2.4. Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan perkiraan-perkiraan yang digunakan untuk


mengelompokkan dan meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.
Kumpulan perkiraan-perkiraan tersebut saling berkaitan dan merupakan satu
kesatuan yang akan digunakan unuk menyusun sebuah laporan keuangan oleh
perusahaan (Widjajanta et al., 2007). Saldo yang dalam buku besar berasal dari
hasil rekapitulasi jurnal khusus. Artinya buku besar utama tidak memuat secara
terperinci transaksi-transaksi dalam satu periode. Pada umumnya, bentuk buku
besar yang digunakan oleh perusahaan dagang sama seperti dengan yang
digunakan perusahaan jasa, yaitu dapat menggunaan bentuk skontro dan bentuk
stafel (Bahri, 2016)

2.5. Jurnal Penyesuaian


4

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo


rekening pada buku besar agar pencatatan dapat disajikan secara tepat. Jurnal ini
juga untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan
periode yang lain (Priyatno, 2009). Pada umumnya, jurnal penyesuaian yang
dibuat oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah untuk pengeluaran
yang belum menjadi beban atau penyesuaian terhadap persekot beban, beban yang
pembayarannya belum terjadi atau pencatatan beban yang masih harus dibayar,
penerimaan yang belum dapat diakui sebagai pendapatan, depresiasi dan
pendapatan yang pembayarannya belum diterima (Hery, 2017)

2.6. Kertas Kerja

Kertas kerja merupakan alat bantu untuk mempermudah penyusunan


laporan keuangan pada akhir periode akuntansi. Kertas kerja terdiri atas neraca,
laporan laba-rugi, laporan perubahan modal atau laba ditahan dan laporan arus
kas. Cara penyusunan kertas kerja perusahaan dagang tidak berbeda dengan cara
penyusunan kertas kerja perusahaan jasa (Rachman et al., 2011). Kertas kerja
bukanlah tujuan dari akhir akuntansi. Tujuan menyusun kertas kerja adalah
mempermudah dalam menyusun laporan keuangan, mengurangi kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi saat menyusun jurnal penyesuaian dan memeriksa
ketetapan perhitungan (Sati et al., 2019)

2.7. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi yaitu laporan yang merupakan bagian dari laporan
keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik dari
pendapatan maupun pengeluaran selama periode tertentu. Laporan ini cukup
penting keberadaannya karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi
arus kas di masa yang akan datang (Bahri, 2016). Terdapat dua bentuk laporan
laba rugi, yaitu : (1) Laporan laba rugi bentuk langsung yaitu terdiri dari
pendapatan dan beban, (2) Laporan laba rugi bentuk bertahap, klasifikasinya
5

meliputi: pemisahan aktivitas operasi dan non operasi perusahaan, klasifikasi


beban menurut fungsi (Shatu, 2016)

2.8. Neraca

Neraca atau neraca jalur merupakan salah satu aspek penting pada
pembukuan akuntansi. Neraca lajur adalah suatu daftar, tempat mencatat,
menyesuaikan dan menggolongkan saldo rekening-rekening buku besar (Bahri,
2016). Neraca dibagi dalam dua bagian besar yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva
berarti kekayaan atau aset investasi sebuah perusahaan. Pasiva adalah kewajiban
dan ekuitas yang merupakan daftar dari hutang atau kewjiban perusahaan, baik
jangka pendek maupun jangka panjang serta investasi yang ditanam oleh pemilik
atau sejumlah saham yang dikeluarkan (Gade, 2015)

2.9. Analisis Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan salah satu bentuk laporan keungan


yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal setelah ditambah laba atau
dikurangi rugi. Laporan ini dapat memberikan informasi perubahan modal yang
dialami perusahaan dalam waktu tertentu (Fadlol et al., 2018). Laporan perubahan
modal merupakan kelanjutan untuk melengkapai laporan laba rugi. Laporan
perubahan modal terdiri dari unsur modal awal dan modal tambahan, saldo yang
menunjukan laba atau rugi serta prive (Shatu, 2016)

2.10. Rentabilitas

Rentabilitas merupakan hal penting pada perusahaan dalam hal keuangan.


Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
profitselama periode tertentu (Putra, 2014). Rentabilitas perusahaan dapat bersifat
rendah dan tinggi. Rentabilitas perusahaan dipengaruhi oleh profit margin
danperputaran aktiva (Widyanto, 2011). Rentabilitas suatu perusahaan dibagi
6

menjadidua, yaitu rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas Return on Asset.


Rentabilitas modal sendiri yaitu sisa hasil usaha dibagi modal sendiri dan dikali
seratus persen. Rentabilitas Return on Asset yaitu sisa hasil usaha dibagi total
aktiva dan dikali seratus persen (Putra dan Laely, 2015).

2.11. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan ukuran penting untuk menilai kinerja suatu


perusahaan dimana, perusahaan tidak mungkin dapat terus bertumbuh tanpa
adanya keuntungan yang tdiperoleh dan tersedia untuk dapat digunakan
perusahaan tersebut dalam melakukan investasi (Mariana dan Hatane, 2015).
Analisa terhadap profitabilitas memegang peranan yang sangat penting, karena
hasil yang didapat bisa digunakan untuk mengklasifikasikan, mengukur dan
memperkirakan kinerja perusahaan dalam hal keuntungan yang didapatkan
berkaitan dengan hubungan dengan pemegang saham atau investor, relasi
perusahaan dalam bisnis, atau berkaitan dengan tingkat penjualan yang telah
dicapai oleh sebuah perusahaan tertentu (Mariana, 2015). Rasio Profitabilitas
adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset dan
ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. ROA merupakan rasio antara
saldo laba bersih setelah pajak dengan jumlah aset perusahaan secara keseluruhan.
ROA yang baik bagi dan sebagai acuan standar industry adalah sebesar 5,98%.
ROA juga menggambarkan sejauh mana tingkat pengembalian dari seluruh aset
yang dimiliki perusahaan, ROA menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Besarnya perhitungan
pengembalian atas aktiva menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh
aktiva yang dimilikinya (Saefullah et al, 2018)

2.12. Likuiditas
7

Likuiditas adalah suatu keadaan penting perekonomian suatu perusahaan.


Likuiditas adalah suatu keadaan dimana perusahaan dapat melunasi atau
memenuhi hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan tersebut (Irawati, 2012). Likuiditas dibagi menjadi tiga yaitu current
ratio, quick ratiao dan cash ration. Current ratio dapat dihitung dengan
menggunakan rumus. Current Ratio yaitu total aktiva lancar dibagi dengan total
hutang lancar dan dikali seratus persen (Eviani, 2015). Quick Ratio yaitu total
aktiva lancar dikurangi persediaan, dibagi hutang lancar, dan dikali seratus persen,
sedangkan Cash Ratio yaitu kas dan surat berharga dibagihutang lancar dan dikali
seratus persen (Putra dan Laely, 2015).

2.13. Solvabilitas

Solvabilitas adalah suatu analisis yang cukup penting pada perusahaan


kedepannya. Solvabilitas adalah suatu keadaan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya ketika perusahaan tersebut bangkrut atau tutup
maupun dilikuidasikan, baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka
panjang (Nugroho, 2012). Solvabilitas dibagi menjadi Total Assetsto Debt Ratio
dan Net Worth to Debt Ratio. Total Assets to Debt Ratio yaitu didapat dari total
hutang dibagi dengan total aset dan dikali seratus persen, sedangkan Net Worth to
Debt Ratio yaitu modal sendiri dibagi dengan total hutang dan dikali seratus
persen (Putra dan Laely, 2015).
8

BAB III

DATA

Usaha Bengkel Abadi


Perusahaan per 1 Desember 2018 mempunyai saldo kas Rp 4.500.000,-,
piutang dagang Rp 300.000,-, perlengkapan Rp 200.000,-, peralatan Rp
2.300.000,-, hutang usaha Rp 900.000,- dan modal Rp 6.400.000,-.
Transaksi selama Desember 2018 dengan bukti transaksi sebagai berikut:
Tangga Keterangan
l
2 Membayar hutang ke Toko Makmur sebesar Rp 270.000,-
5 Menerima pembayaran Rp 480.000,- untuk jasa angkutan yang telah
dikerjakan
9 Menerima pembayaran hutang Bapak Andi Rp 250.000,-
11 Membayar sewa tempat Rp 130.000,-
15 Menerima pembayaran jasa angkutan Rp 400.000,-
18 Membeli perlengkapan angkutan secara kredit dari Toko Makmuri
senilai Rp 350.000,-
22 Membayar beban listrik Rp 70.000,- dan telepon Rp 50.000,-
24 Menyelesaikan jasa angkutan senilai Rp 850.000,- tetapi pembayaran
belum diterima dan faktur dikirim hari ini kepada CV Jaya
25 Membeli peralatan angkutan Rp 1.300.000,- dari Toko Rahmat tetapi
baru dibayar Rp 800.000,- dan sisanya dibayar kemudian
29 Membayar gaji pegawai bulan Desember Rp 570.000,-
30 Mengambil uang untuk prive Rp 130.000,-

Pada akhir Desember 2017 ada penyesuaian sebagai berikut:


1. Penyusutan alat Rp 140.000,-
2. Jasa angkutan telah dikerjakan tetapi pembayaran belum diterima. Nilai
faktur Rp 340.000,-
3. Beban sewa sebesar Rp 150.000,- untuk 3 bulan terhitung bulan November
2017
4. Gaji yang belum dibayarkan Rp 60.000,-
9

5. Beban telepon Rp 20.000,- masih belum terpakai


10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Jurnal Umum (Harian)

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai


berikut :
JURNAL HARIAN
USAHA BENGKEL ABADI
PERIODE BULAN DESEMBER 2018
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2018
Des 2 Hutang 270.000
Kas 270.000
5 Kas 480.000
Pendapatan 480.000
9 Kas 250.000
Piutang 250.000
1
1 Sewa Tempat 130.000
Kas 130.000
1
5 Kas 400.000
Pendapatan 400.000
1 Beli
8 Perlengkapan 350.000
Hutang 350.000
2
2 Beban Listrik 70.000
Kas 70.000
Beban Telepon 50.000
Kas 50.000
2
4 Piutang 850.000
Pendapatan 850.000
2
5 Peralatan 1.300.000
Kas 800.000
Hutang 500.000
2 Beban Gaji 570.000
11

9
Kas 570.000
3
0 Prive 130.000
Kas 130.000
  JUMLAH 4.850.000 4.850.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020

Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh hasil bahwa jurnal harian Usaha

Bengkel Abadi pada periode Desember 2018 memiliki hasil debit dan kredit yang

sama atau balance yaitu sebesar Rp 4.850.000,-. Bengkel Abadi menjadi lebih

mudah dalam melihat catatan usahanya karena adanya jurnal tersebut. Hal ini

sesuai dengan pendapat Maretha et al (2011) yang menytakanbahwa jurnal

memiliki kontribusi besar dalam proes pencatatan karena jurnal menyediakan

proses kronologis dari tiap transaksi. Penjurnalan yang baik terdiri dari proses

jumlah transaksi, nama transaksi baik memengaruhi atau dipengaruhi, dan waktu

pencatatan transaksi berjalan. Hal ini sesuai dengan pendapat Martani (2012) yang

menyatakan penjurnalan umumya terdiri dari tanggal dilakukannya sebuah

transaksi, akun yang berpengaruh akibat adanya transaksi beserta penjelasannya,

kode akun referensi perusahaan, total transaksi yang masuk dalam sisi debit

maupun sisi kredit.

4.2. Buku Besar

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut :

BUKU BESAR
USAHA BENGKEL ABADI
PER 31 DESEMBER 2018
Nama Akun : Kas Kode Akun : A1
12

Th, Bl, Tgl  Keterangan D K Saldo


  Re     D K
f
 
2018 Des  
1 Saldo Awal   4.500.000   4.500.000
2 Membayar hutang     270.000 4.230.000  
5 Menerima   480.000   4.710.000  
pendapatan usaha
9 Menerima   250.000   4.960.000  
pembayaran
hutang
11 Membayar sewa     130.000 4.830.000  
tempat
15 Menerima   400.000   5.230.000  
pendapatan usaha
22 Membayar listrik     70.000 5.160.000  
  Membayar telepon     50.000 5.110.000  
25 Membeli peralatan     800.000 4.310.000  
29 Membayar gaji     570.000 3.740.000  
30 Diambil Untuk     130.000 3.610.000  
Prive
  Jumlah   5.630.000 2.020.000 3.610.000  

Nama Akun : Piutang Kode Akun : A2


Re Saldo
Tanggal Keterangan D K
f D K
2018
Des
1 300.00
Saldo awal   300.000 0  
9 250.00
Pembayaran Hutang   0 50.000  
24 Piutang Jasa 900.00
Angkutan   850.000   0  
1.150.00 250.00 900.00
  Jumlah   0 0 0  

Nama Akun : Perlengkapan Kode Akun : A3


Re Saldo
Tanggal Keterangan D K
f D K
2018 Des
1 Saldo awal 200.000 200.000
13

18 Beli
Perlengkapan 350.000 350.000
  Jumlah   550.000   550.000

Nama Saldo
Akun :

Peralatan

Re
Keterangan D K
f D K

Kode
Akun :
A5XTang
gal
2018 Des
1 2.300.00
Saldo awal 2.300.000
0
25 1.300.00 1.300.00
Beli Peralatan
0 0
3.600.00
Jumlah 3.600.000
0

Nama Saldo
Akun :

Hutang

Keterangan Ref D K
D K

Kode
Akun
:B1XTan
ggal
2018 Des
1 Saldo awal 900.000 900.000
14

2 Membayar
270.000 630.000
Hutang
18 Beli Perlengkapan
350.000 980.000
Scr Kredit
25 Beli Peralatan Dgn 1.480.00
500.000
Cicilan 0
1.750.00 1.480.00
Jumlah 270.000
0 0

Nama Saldo
Akun :

Modal

Re
Keterangan D K
f D K

Kode
Akun :
C1XTang
gal
2018 Des
1 6.400.00 6.400.00
Saldo awal
0 0
6.400.00 6.400.00
Jumlah
0 0

Nama Saldo
Akun :

Prive

Re
Keterangan D K
f D K

Kode
Akun :
C2XTang
gal
2018 Des
15

30 Pengambilan 130.00
130.000
prive 0
130.00
Jumlah 130.000
0

Nama Saldo
Akun :

Pendapat
an
Re
Keterangan D K
f D K

Kode
Akun :
D1XTang
gal
2018 Des
5 Menerima Pembayaran
480.000 480.000
Angkutan
15 Menerima Pembayaran
400.000 400.000
Angkutan
24 Menyelesaikan Jasa
850.000 850.000
Angkutan
1.730.00 1.730.00
Jumlah
0 0

Nama Keterangan Re D K Saldo


Akun : f D K

Beban
Listrik

Kode
Akun :
16

E1XTang
2018 Des
22 Bayar Listrik 70.000 70.000
  Jumlah   70.000   70.000

Nama Akun : Beban Telepon Kode Akun : E1


Re Saldo
Tanggal Keterangan f D K D K
2018 Des
29 Bayar Telepon 50.000 50.000
Jumlah 50.000 50.000

Nama Akun : Beban Gaji Kode Akun : E2


Re Saldo
Tanggal Keterangan f D K D K
2018 Des
29 Bayar Gaji 570.000 570.000
Jumlah 570.000 570.000

Nama Akun : Beban Sewa Kode Akun : E3


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K D K
2018 Des
11 Bayar Sewa 130.000 130.000
Jumlah 130.000 130.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan hasil praktikum, dapat diambil kesimpulan bahwa buku besar


Usaha Bengkel Abadi pada periode Desember 2018 terdiri dari beberapa akun
diantaranya yaitu kas, piutang, perlengkapan, peralatan, hutang, modal, prive,
pendapatan, beban listrik, beban telepon, beban gaji dan beban sewa. Hal ini
sesuai dengan pendapat Widjajanta et al (2007) yang menyatakan bahwa buku
besar adalah kumpulan perkiraan-perkiraan yang digunakan untuk
mengelompokkan dan meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.
Namun, buku besar tidak menuliskan secara rinci dari transaksi per periode. Hal
17

ini sesuai dengan pendapat Bahri (2016) yang menyatakan bahwa buku besar
utama tidak memuat secara terperinci transaksi-transaksi dalam satu periode

4.3. Jurnal Penyesuaian

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil jurnal


penyesuaian sebagai berikut:
JURNAL PENYESUAIAN
USAHA BENGKEL ABADI
PERIODE BULAN DESEMBER 2018
Tanggal Keterangan KP Debit Kredit
Des 31 Beban penyusutan   Rp 140.000  
2018 Akumulasi penyusutan     Rp 140.000
  31 Piutang   Rp 340.000  
  Pendapatan     Rp 340.000
  31 Beban sewa   Rp 100.000  
Beban sewa (dibayar
  dimuka)     Rp 100.000
  31 Beban gaji   Rp 60.000  
  Hutang gaji     Rp 60.000
  31 Beban telepon   Rp 30.000  
Beban telepon (dibayar
  dimuka)     Rp 30.000
  Jumlah   Rp 670.000 Rp 670.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020

Jurnal penyesuaian milik Usaha Bengkel Abadi dibuat pada akhir periode
untuk menyesuaikan saldo rekening ke saldo sebenarnya dan memisahkan antara
pendapatan dan beban dari satu periode dengan periode lainnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Priyatno (2009) yang menyatakan bahwa jurnal penyesuaian
adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening pada buku besar
agar pencatatan dapat disajikan secara tepat dan juga untuk memisahkan antara
pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain. Jurnal
penyesuaian ini digunakan untuk menyesuaikan antara pengeluaran yang belum
menjadi beban dan pembayaran yang belum terjadi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hery (2017) yang menyatakan bahwa jurnal penyusaian memiliki fungsi
18

untuk mengetahui pengeluaran yang belum menjadi beban atau penyesuaian


terhadap persekot beban, beban yang pembayarannya belum terjadi atau
pencatatan beban yang masih harus dibayar, penerimaan yang belum dapat diakui
sebagai pendapatan, depresiasi dan pendapatan yang pembayarannya belum
diterima

4.4. Kertas Kerja

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil kertas kerja sebagai
berikut:
19

KERTAS KERJA
USAHA BENGKEL ABADI
PERIODE BULAN DESEMBER 2018
Neraca Saldo
Kode Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Nama Akun Penyesuaian
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
A1 Kas 3.610.000 3.610.000 3.610.000
A2 Piutang 900.000 340.000 1.240.000 1.240.000
A4 Perlengkapan 550.000 550.000 550.000
A5 Peralatan 3.600.000 3.600.000 3.600.000
B1 Hutang 1.480.000 1.480.000 1.480.000
C1 Modal 6.400.000 6.400.000 6.400.000
C2 Prive 130.000 130.000 130.000
D1 Pendapatan 1.730.000 340.000 2.070.000 2.070.000
E1 Beban Listrik 70.000 70.000 70.000
E1 Beban 50.000 30.000 20.000 20.000
Telepon
(dibayar
dimuka)
E2 Beban Gaji 570.000 60.000 630.000 6350000
E3 Beban Sewa 130.000 100.000 30.000 30.000
(dibayar
dimuka)
Jumlah 9.610.000 9.610.000
20

KERTAS KERJA
USAHA BENGKEL ABADI
PERIODE BULAN DESEMBER 2018
Neraca Saldo
Kode Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Laba Rugi Neraca
Nama Akun Penyesuaian
Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Beban
140.000 140.000 140.000
Penyusutan
Akumulasi 140.000 140.000 140.000
penyusutan
alat
Beban Sewa 100.000 100.000 100.000 100.000

Hutang gaji 60.000 60.000 60.000


Beban 30.000 30.000 30.000
Telepon
Jumlah 670.000 670.000 10.250.00010.250.000 1.090.00 2.070.000 9.160.000 8.180.000
0
Laba Bersih 980.000 980.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi , 2020
21

Berdasarkan hasil kertas kerja, dapat diketahui bahwa di dalam kertas


kerja mengandung informasi neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo
penyesuaian, laporan laba rugi dan neraca. Hal ini sesuai dengan pendapat Racmat
et al (2011) yang menyatakan bahwa kertas kerja terdiri atas neraca, laporan laba-
rugi, laporan perubahan modal atau laba ditahan dan laporan arus kas. Kertas
kerta disusun untuk mempermudah dalam menyusun laporan keuangan Usaha
Bengkel Abadi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sati et al (2019) yang menyatakan
bahwa tujuan menyusun kertas kerja adalah mempermudah dalam menyusun
laporan keuangan, mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat
menyusun jurnal penyesuaian dan memeriksa ketetapan perhitungan

4.5. Laporan Laba Rugi

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil


laporan laba rugi sebagai berikut:
LAPORAN LABA RUGI
USAHA BENGKEL ABADI
PER 31 DESEMBER 2018
Pendapatan
Penjualan 2.070.000
Total Pendapatan 2.070.000

Beban
Beban listrik 70.000
Beban telepon 20.000
Beban gaji 630.000
Beban sewa 230.000
Beban penyusutan 140.000
Total Beban 1.090.000
Laba 980.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan laporan laba rugi, dapat diketahui bahwa laba yang


diperoleh Usaha Bengkel Abadi adalah sebesar Rp 980.000,-. pada laporan laba
rugi terkandung informasi-informasi terkait pendapatan dan beban yang dimiliki
22

suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Bahri (2016) yang mennyatakan bahwa laporan laba rugi yaitu laporan yang
merupakan bagian dari laporan keuangan yang memuat informasi mengenai hasil
operasi perusahaan, baik dari pendapatan maupun pengeluaran selama periode
tertentu. Laporan laba rugi memiliki 2 bentuk laporan yaitu langsung dan
berdasarkan klasifikasi. Usaha Bengkel Abadi menggunakan laporan laba rugi
dalam bentuk langsung yang mudah ditulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Shatu
(2016) yang menyatakan bahwa laporan laba rugi bentuk langsung yaitu terdiri
dari pendapatan dan beban

4.6. Neraca

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil laporan laba


rugi sebagai berikut:
NERACA
USAHA BENGKEL ABADI
PERIODE BULAN DESEMBER 2018
Aktiva Pasiva
Hutang Jangka
Aktiva Lancar   Pendek  
Kas 3.610.000 Hutang Gaji 60.000
Hutang Jangka
Piutang 1.240.000 Panjang  
Perlengkapan 550.000 Hutang 1.480.000
Sewa Dibayar Dimuka 100.000 Total Hutang 1.540.000
Telepon Dibayar
Dimuka 30.000    
Total 5.330.000    
    Modal  
Aktiva Tetap   Modal 6.400.000
Peralatan 3.600.000 Laba Ditahan 980.000
Akumulasi Penyusutan 140.000 Prive (130.000)
Total 3.460.000 Total Modal 6.270.000
8.79 8.7
Jumlah Aktiva 0.000 Jumlah Pasiva 90.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.
23

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa total aktiva yaitu


sebesar Rp 8.790.000,- dan total passiva sebesar Rp 8.790.000,-. Neraca adalah
suatu tempat untuk mencatat dan menggolongkan saldo. Hal ini sesuai dengan
pendapat Bahri (2016) yang menyatakan bahwa neraca adalah suatu daftar, tempat
mencatat, menyesuaikan dan menggolongkan saldo rekening-rekening buku besar.
Di dalam neraca terdapat aktiva dan pasiva. Aktiva adalah asset kekayaan yang
dimiliki perusahaan dan pasiva adalah beban yang ditanggung perusahaan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Gade (2015) yang menyatakan bahwa aktiva berarti
kekayaan atau aset investasi sebuah perusahaan. Pasiva adalah kewajiban dan
ekuitas yang merupakan daftar dari hutang atau kewjiban perusahaan

4.7. Analisis Perubahan Modal

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil laporan laba


rugi sebagai berikut :
ANALISIS PERUBAHAN MODAL
USAHA BENGKEL ABADI
PERIODE BULAN DESEMBER 2018
Modal 1 Des 2018   6.400.000
Laba Bersih   980.000
    7.380.000
     
Prive   130.000
     
Modal 31 Des 2018   7.250.000
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa usaha bengkel abadi


memiliki modal pada tanggal 1 Desember 2018 sebesar Rp 6.400.000,- dengan
laba bersih Rp 980.000,- dan prive sebesar Rp 130.000,- sehingga terjadi
perubahan modal pada tanggal 31 Desember sebesar Rp 7.250.000,-. Laporan
perubahan modal merupakan bentuk laporan keuangan yang menunjukkan sebab-
sebab setelah adanya laba yag masuk di modal tersebut. Hal ini sesuai dengan
pendapat Fadlol et al (2018). Laporan perubahan modal merupakan salah satu
24

bentuk laporan keungan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal setelah


ditambah laba atau dikurangi rugi. Laporan perubahan modal merupakan
kelanjutan untuk melengkapai laporan laba rugi. Laporan perubahan modal terdiri
dari beberapa unsur seperti modal, laba dan prive. Hal ini sesuai dengan pendapat
Shatu (2016) yang menyatakan bahwa laporan perubahan modal terdiri dari unsur
modal awal dan modal tambahan, saldo yang menunjukan laba atau rugi serta
prive

4.7.1. Rentabilitas

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil rentabilitas sebagai berikut :

Tabel 1. Rentabilitas
Komponen Nilai (%)
Rentabilitas Modal Sendiri 15,63
Rentabilitas Return on Asset 11
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan praktikum diperoleh hasil rentabilitas modal sendiri


sebesar 15,63% dan rentabilitas return on asset sebesar 11%. Rentabilitas
terdiri dari dua jenis, yaitu rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas return on
asset. Hal ini sesuai dengan pendapat Putra dan Laely (2015) yang menyatakan
bahwa rentabilitas modal sendiri yaitu sisa hasil usaha dibagi modal sendiri
dan dikali seratus persen. Rentabilitas Return on Asset yaitu sisa hasil usaha
dibagi total aktiva dan dikali seratus persen. Rentabilitas perusahaan dapat
bersifat rendah dan tinggi. Tinggi rendahnya rentabilitas berbanding lurus
dengan profit dan aktiva pada sebuah perusahaan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Widyanto (2011) yang menyatakan bahwa rentabilitas perusahaan
dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran aktiva

4.7.2. Profiltabilitas
25

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil profitabilitas sebgai berikut :

Tabel 2. Rasio Profitabilitas


Komponen Nilai (%)
Return on Asset 11,14
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan praktikum, diperoleh hasil rasio profitabilitas ROA pada


Usaha Bengkel Abadi sebesar 11,14%. Rasio profitabilitas tersebut sudah
memenuhi standar dalam sebuah usaha dan layak dilanjutan. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Saefullah et al (2018) yang menyatakan bahwa standar ROA
sebuah industri adalah lebih dari 5,98%. Perusahaan tidak mungkin dapat terus
bertumbuh tanpa adanya keuntungan yang diperoleh dan tersedia untuk dapat
digunakan perusahaan tersebut dalam melakukan investasi, oleh karena itu rasio
profitabilitas sangat penting untuk dianalisis. Hal ini sesuai dengan pendapat
Mariana dan Hatane (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas merupakan
ukuran penting untuk menilai kinerja suatu perusahaan dimana.

4.7.3. Likuiditas

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil likuiditas sebagai berikut :

Tabel 3. Likuiditas
Komponen Nilai (%)
Likuiditas 2
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa nilai likuiditas


sebesar 2%. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Irawati (2012) yang menyatakan bahwa likuiditas adalah suatu keadaan
dimana perusahaan dapat melunasi atau memenuhi hutang jangka pendeknya
dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tersebut. Rasio likuiditas adalah
26

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka


pendeknya. Nilai likuiditas sebesar 2 berarti bahwa setiap hutang jangka pendek
yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 100,-, dijamin kekayaan sebesar Rp 2,-.
Hal ini sesuai dengan pendapat Putra dan Laely (2015) yang menyatakan bahwa
Cash Ratio yaitu kas dan surat berharga dibagihutang lancar dan dikali seratus
persen

4.7.4. Solvabilitas

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil solvabilitas sebagai berikut :

Tabel 4. Solvabilitas
Komponen Nilai (%)
Solvabilitas 17,52
Sumber : Data Praktikum Akuntansi, 2020.

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil bahwa nilai solvabilitas


sebesar 17,52%. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya apabila perusahaan dilikuidasi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nugroho (2012) yang menyatakan bahwa Solvabilitas adalah
suatu keadaan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
ketika perusahaan tersebut bangkrut atau tutup maupun dilikuidasikan, baik itu
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Solvabilitas suatu usaha
dapat dihitung dengan menmbandingkan total aset dengan total hutang jangka
panjang perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Putra dan Laely (2015) yang
menyatakan bahwa yang menyatakan bahwa alat ukur untuk menghitung rasio
solvabilitas dengan membandingkan antara total aset dengan total hutang.
27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pembukuan


akuntansi suatu transaksi terdiri dari jurnal harian, buku besar, neraca saldo, jurnal
penyesuaian, kertas kerja, laporan laba rugi dan neraca. Berdasarkan laporan laba
rugi diketahui Usaha Bengkel Abadi memperoleh laba sebesar Rp 980.000,-,
berdasarkan neraca periode Desember 2018 diketahui total aktiva dan pasiva
bernilai seimbang yaitu Rp 8.790.000,-. Hasil evaluasi keuangan perusahaan
diketahui nilai rentabilitas modal sendiri sebesar 15,63%, rentabilitas total sebesar
11%, rasio profitabilitas ROA sebesar 11,14%, solvabilitas sebesar 17,52% dan
likuiditas sebesar 2%.

5.2. Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan saran yang dapat


diberikan yaitu pencatatan transaksi harus dilakukan dengan teliti dan cermat
supaya nantinya dalam langkah pembukuan selanjutnya tidak terjadi kesalahan
atau tidak keseimbangan pada neraca
28

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. 2016. Pengantar Akuntansi. Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga,


Jakarta.

Eviani, A. D. pengaruh struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dividend payout


ratio, likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal. 2015. J.
Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi. 11 (2): 194-202.

Fadlol, M. A., T. Kartini dan S. Kantun. 2018. Analisis laporan keuangan


berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik
(SAK ETAP) pada Oryza Mart Jember periode 2017. J. Pendidikan
Ekonomi. 12 (2) : 270 – 281.

Hery. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. Penerbit PT


Grasindo, Jakarta

Irawati, D. E. 2012. Pengaruh struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran


perusahaan, dan likuiditas terhadap kualitas laba. J. Accounting Analysis.
1 (2): 1-6.

Gade, M. 2015. Teori Akuntansi. Penerbit Almahira, Jakarta

Kusrini dan A. Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi


Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Penerbit CV
Andi Offset, Yogyakarta.

Maretha, E. L., B. Harcahyo, L. Kusumaningrum dan L. Y. Nugraheni. 2011.


Akuntansi Dasar. Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Mariana, dan S. E. Hatane. 2015. Pengaruh aktivitas pemasaran terhadap


profitabilitas dan nilai perusahaan perusahaan makanan, minuman, dan
rokok. J. Business accounting review. 3 (2) : 281-290.
Martani, D. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta,
Salemba Empat

Nugroho, S. B. 2012. Analisis pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas dan


solvabilitas terhadap profitabilitas studi kasus pada pt. telekomunikasi
indonesia, tbk. J. Ilmu Administrasi Bisnis. 1 (1): 1-11.
29

Priyatno, D. 2009. Akuntansi Sederhana untuk UKM dengan MS Excel. Penerbt


Mediakom, Yogyakarta.

Putra, I W. D. W. 2014. Pengaruh financial distress, rentabilitas, pertumbuhan


perusahaan dan opini audit pada pergantian auditor. J. Akuntansi
Universitas Udayana. 8 (2): 308 – 323.

Putra, Y. P. dan N. Laely. 2015. Analisis laporan keuangan berdasarkan rasio


likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas untuk menilai kinerja keuangan pada
koperasi manunggal universitas kadiri. J. Kompilasi Ilmu Ekonomi. 7 (1):
89-98.

Rachman, W. A., W. Atmawardani dan Sularto, L. 2011. Analisis dan desain


sistem informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah (Studi Kasus
Pada CV Smart Teknologi Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Sipil. 4 (1) : 140-148

Saefullah, E., Listiawati dan P. M. Abay. 2018. Analisis kinerja keuangan


menggunakan rasio profitabilitas pada PT XL Axiata, tbk dan PT indosat
ooredoo, tbk periode 2011—2016 yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
J. Banque Syar’i. 4(1): 15-32.

Sari, R. P., S. Hastuti dan D. Ratnawati. 2019. Pemeriksaan Akuntansi dan


Contoh Kasus Di Indonesia. Penerbit Scopindo, Surabaya

Shatu, Y. P. 2016. Kuasai Detail Akuntansi Laba & Rugi. Penerbit Pustaka Ilmu
Semesta, Ebook Prints

Widjajanta, B., A. Widyaningsih dan H. Tanuatmodjo. 2007. Pengantar Ekonomi.


Penerbit Citra Praya, Bandung
30

LAMPIRAN

Lampiran 1. Soal

Usaha Bengkel Abadi


Perusahaan per 1 Desember 2018 mempunyai saldo kas Rp 4.500.000,-,
piutang dagang Rp 300.000,-, perlengkapan Rp 200.000,-, peralatan Rp
2.300.000,-, hutang usaha Rp 900.000,- dan modal Rp 6.400.000,-.
Transaksi selama Desember 2018 dengan bukti transaksi sebagai berikut:
Tangga Keterangan
l
2 Membayar hutang ke Toko Makmur sebesar Rp 270.000,-
5 Menerima pembayaran Rp 480.000,- untuk jasa angkutan yang telah
dikerjakan
9 Menerima pembayaran hutang Bapak Andi Rp 250.000,-
11 Membayar sewa tempat Rp 130.000,-
15 Menerima pembayaran jasa angkutan Rp 400.000,-
18 Membeli perlengkapan angkutan secara kredit dari Toko Makmuri
senilai Rp 350.000,-
22 Membayar beban listrik Rp 70.000,- dan telepon Rp 50.000,-
24 Menyelesaikan jasa angkutan senilai Rp 850.000,- tetapi pembayaran
belum diterima dan faktur dikirim hari ini kepada CV Jaya
25 Membeli peralatan angkutan Rp 1.300.000,- dari Toko Rahmat tetapi
baru dibayar Rp 800.000,- dan sisanya dibayar kemudian
29 Membayar gaji pegawai bulan Desember Rp 570.000,-
30 Mengambil uang untuk prive Rp 130.000,-

Pada akhir Desember 2017 ada penyesuaian sebagai berikut:


6. Penyusutan alat Rp 140.000,-
7. Jasa angkutan telah dikerjakan tetapi pembayaran belum diterima. Nilai
faktur Rp 340.000,-
8. Beban sewa sebesar Rp 150.000,- untuk 3 bulan terhitung bulan November
2017
9. Gaji yang belum dibayarkan Rp 60.000,-
10. Beban telepon Rp 20.000,- masih belum terpakai
31

Lampiran 2. Perhitungan Rentabilitas

Laba
Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) = x 100%
Modal Sendiri
Rp 980.000
= x 100%
Rp 6.270.000
= 15,63 %

Laba
Rentabilitas Total = x 100%
Aktiva
Rp 980.000
= x 100%
Rp 8,7 9 0.000
= 11 %
32

Lampiran 3. Perhitungan Rasio Profitabilitas

Laba
Rasio Profitabilitas(ROA) = x 100%
Total Aktiva
Rp 980.00 0
= x 100%
Rp 8.790.000
= 11,14%

Lampiran 4. Perhitungan Likuiditas dan Solvabilitas

Hutang Jangka Pendek


Likuiditas = x 100%
Kas
Rp 60.000
= x 100%
Rp 2.630.000
= 0,03%

Total Hutang
Solvabilitas = x 100%
Total Aktiva
Rp 1.540 .000
= x 100%
Rp 8.7 9 0.000
= 17,52*

Anda mungkin juga menyukai