Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Disusun Oleh :

1. Achmad Adi Laksono (19.1.02.02.0154)


2. Seilvian Yusrillilda Subroto (19.1.02.02.0161)
3. Bintang Satriyo Pembarep (19.1.02.02.0272)
4. Wahyu Rizki Ana (19.1.02.02.0223)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

KEDIRI 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang’’
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak
Moch. Wahyu Widodo, M.M selaku dosen mata kuliah managemen yang telah memberikan
tugas kepada kami untuk menambah wawasan dan pengalaman baru.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan
saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali
kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran.
Di akhir kata berharap makalah ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami
pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila di dalam makalah ini terdapat perkataan
yang tidak berkenan di hati.
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ……………………….......……………………….......1
1.2 Rumusan Masalah …………...……….....………………………….....2
1.3 Tujuan ..........……….......…………………………………………......2
BAB II KAJIAN TEORI…...………………………………………………......3

2.1 Aktivitas Perusahaan Dagang...…………….....................………............3

2.2 Akun-akun Perusahaan Dagang………….......……………………..........3-4

2.3 Metode Pencatatan....................................................................................4


2.4 Beban Pokok Penjualan....................………………………………..........5
2.5 Beban Angkut dan Mekanisme Pengiriman................................................5
2.6 Potongan .....................................................................................................6
2.7 Retur Penjualan............................................................................................6-7
2.8 Pencatatan Aktivitas Perusahaan Dagang....................................................8
2.9 Pencatatan Metode Perpetual.......................................................................8-12
2.10 Ayat Jurnal Penutup......................................................................................13
2.11 Pencatatan Metode Periodik........................................................................13
2.12 Ayat Jurnal Penutup....................................................................................13-14

2.13 Neraca Lajur ............................................................................................... 15

BAB III PENUTUP.........................................................................16

3.1 Kesimpulan..................................................................................................16

3.2 Saran.............................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siklus akuntansi pada sebuah perusahaan merupakan suatu proses membuat laporan
keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Biasanya siklus akuntansi berawal dari
transaksi hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan
adanya saldo yang dtutup dengan closing entry (jurnal penutup) atau sampai jurnal pembalik.

Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan
menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Jadi, fungsi perusahaan dagang
adalah sebagai jembatan antara konsumen yang membutuhkan suatu barang tertentu dan
produsen yang menyediakan barang tersebut. Perusahaan Dagang berfungsi mempertemukan
antara produsen suatu produk dan konsumen yng membutuhkan prodik tersebut, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, seluruh transaksi yang dilakukan harus
dicatat kedalam jurnal lalu dibukukan atau dikelompokkan kedalam rekening akun di buku
besar secara periodik. Lalu pada akhir periode akuntansi, seluruh saldo dari semua rekening
akun dihitung dan dimasukkan ke dalam neraca lajur yang digunakan sebagai alat bantu
menyusun laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilakukan dalam
perusahaan dagang, begitupun dengan pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu
dilaksanakan sebagai tahap terakhir dalam siklus akuntansi.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian perusahaan dagang ?


2. Apa pengertian siklus akuntansi ?
3. Bagaimana siklus akuntansi perusahaan dagang ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian perusahaan dagang.
2. Mengetahui pengertian siklus akuntansi.
3. Mengetahui siklus akuntansi perusahaan dagang.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 AKTIVITAS PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan
menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Jadi, fungsi perusahaan dagang
adalah sebagai jembatan antara konsumen yang membutuhkan suatu barang tertentu dan
produsen yang menyediakan barang tersebut. Perusahaan Dagang berfungsi mempertemukan
antara produsen suatu produk dan konsumen yng membutuhkan prodik tersebut, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Karena tidak membuat sendiri produknya, maka perusahaan dagang harus 1) Membeli
barang-barang yang akan dijualnya. 2) mengeluarkan uang sebagai bukti pembayaran.
3)penjualan kepada konsumen langsung ataupun kepada pedagang lain yang menjadi
pedagang perantara. 4) penerimaan uang dari pelanggan.

Aktivitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu

1. Pembeli
2. Pengeluaran Kas
3. Penjualan
4. Penerimaan Kas

2.2 AKUN-AKUN PERUSAHAAN DAGANG

Akun-akun tersebut antara lain :

 Akun Pembelian, yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas
pembelian barang dagang perusahaan.
 Akun Penjualan, yaitu akun yang digunakan untuk menampung penjualan barang
perusahaan.
 Akun Persediaan, yaitu akun yang figunbakan untuk menunjukkan jumlah barang
dagang yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi.
 Akun Beban Pokok Penjualan (BPP), Yang digunakan untuk menampung beban
pokok/harga beli barang yang telah terjual selama suatu periode akuntansi tertentu.
 Akun Potongan Penjualan/Potongan Tunai, yaitu akun yang digunakan untuk
menampung jumlah diskon yang diberikan penjualnya kepada pembeli yang tlah
membayar secara tunai.
 Akun Retur Penjualan, yaitu akun yang digunakan untuk menampung sejumlah
barang yang telah dijual tetapi dikembalikan oleh pihak pembeli.
 Akun Potongan Pembelian, yaitu akun yang digunakan untuk menampung sejumnlah
diskon yang telah diberikan oleh pihak produsen kepada pembeli.
 Akun Beban Pemasaran, yaitu akun akun yang menampung keseluruhan beban yang
dikeluarkan perusahaan demi menjual dan mendistribusikan barang dagangannya
hingga ke tangan konsumen.
 Akun Beban Administrasi dan Umum, yaitu akun yang digunakan untuk menampung
keseluruhan beban operasi kantor guna perencanaan dan pengendalian secara umum.

2.3 METODE PENCATATAN

Terdapat dua metode yang dapat digunakan,yaitu :

1. Metode Periodik, yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan
dengan persediaan barang dagang dicatat dan dihitung hanya pada awal serta akhir
periode akuntansi untuk menentukan baban pokok penjualannya.
2. Metode Perpetual,yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan
dengan persediaan barang dagang secara detail baik waktu dibeli maupun dijual.
2.4 BEBAN POKOK PENJUALAN

Beban Pokok Penjualan (BPP) adalah harga beli barang-barang yang dijual selama
suatu periode akuntansi.

- Persediaan awal barang dagang ..............................................................xxx


- Pembelian ............................................... xxx
- Potongan pembelian ...............................(xxx)
- Retur pembelian .....................................(xxx)
- Pembelian bersih ....................................................................................xxx
- Persediaan total barang dagang ..............................................................xxx
- Persediaan akhir barang dagang ............................................................ (xx)
- Beban Pokok Penjualan ........................................................................ xxx

Beban pemasaran adalah beban-beban yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang


dari perusahaan sampai ke tangan konsumen.

Beban administrasi & umum adalah beban-beban yang terkait dengan operasi kantor dan
umum.

2.5 BEBAN ANGKUT DAN MEKANISME PENGIRIMAN

Karena proses penjualan barang dagang pasti berkaitan dengan biaya pengiriman dan
tanggung jawab pengiriman, umumnya transaksi penjualan dikelompokkan menjadi dua yaitu,

1. Free On Board-Shipping Point (FOB-Shipping Point) adalah transaksi penjualan


barang dagang dimana penyerahan kepemilikan atas barang dagang tsb dilakukan di
gudang penjual sehingga beban pengiriman barang dagang menjadi tanggungan
pembeli.

2. Free On Board-Destination (FOB-Destination) adalah transaksi penjualan barang


dagang dimana penyerahan hak atas kepemilikan barang dagang tsb dilakukan di
gudang pembeli sehingga seluruh beban pengiriman barang dagang sejak dari gudang
penjual hingga gudang pembeli menjadi tanggungan penjual dan menjadi beban operasi
bagi pihak penjual.
2.6 POTONGAN
1. Potongan Tunai
Potongan Tunai adalah fasilitas pengurangan pembayaran yang diberikan oleh penjual
kepada pembeli karena pembeli memilih melakukan pembayaran tunai saat transaksi.
2. Potongan Pelunasan
Potongan Pelunasan adalah fasilitas pengurangan pembayaran yang diberikan oleh
penjual kepada pembeli karena memilih melakukan pembayaran dalam batas
ditentukan ole pihak penjual.
Terdapat dua model yang biasa digunakan terkait dengan pemberian potongan
pelunasan, yaitu
- Formula 2/10, n/30, yaitu ketentuan yang diberikan pihak penjual bahwa pembeli akan
diberikan potongan sebesar 2% jika melakukan pembayaran jangka waktu 30 hari.
- Formula 2/10, EOM (end of month) adalah ketentuan yang diberikan pihak penjual
bahwa pembeli akan menerima potongan 2% jika melakukan pembayaran akhir bulan.
3. Potongan Pemasaran
Potongan Pemasaran adalah fasilitas pengurangan pembayaran yang diberikan oleh
penjual kepada pembeli karena suatu alasan tertentu yang terkait aktivitas pemasaran.
a. Potongan kuantitas, yaitu potongan terjadi akibat pembelian barang dagang dalam
jumlah besar.
b. Potongan dagang, yaitu potongan yang terjadi akibat pembeli sudah menjadi
pelanggan dalam waktu lama.
2.7 RETUR PENJUALAN

Pengembalian barang yang telah terjual oleh pembeli karena berbagai alasan itulah yang
disebut dengan retur penjualan. Pengembalian barang dagang oleh pembeli kepada penjual
akan mengakibatkan piutang usaha berkurang sebesar barang yang dikembalikan. Dipihak lain,
atas retur yang dilakukannya, pihak pembeli mencatatnya sebagai retur pembelian dan utang
usaha pihak pembeli akan berkurang dala jumlah yg sama.

Sebagai contoh, pada tanggal 5 April 2012 PT. Duta Niaga menjual 20 unit lemari es dengan
harga Rp 1.700.000 per unit kepada toko “Gemerlap” dengan persyaratan 5/15, n/45. Tiga hari
setelah pengiriman barang, yaitu pada tanggal 8 April 2012, Toko “Gemerlap” mengembalikan
4 unit lemari es karena penyok. Dan pada tanggal 17 April 2012, Toko “Gemerlap” melunasi
seluruh utangnya kepada PT. Duta Niaga.
Atas transaksi tsb, ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pihak penjual barang dagang (metode
periodik) adalah sebagai berikut :

5 April 2012 Piutang Usaha 34.000.000


Penjualan 34.000.000
8 April 2012 Retur Penjualan 6.800.000
Piutang Usaha 6.800.000
17 April 2012 Kas 25.840.000
Potongan Penjualan 1.360.000
Piutang Usaha 27.200.000
Di pihak lain, ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pihak pembeli barang dagang (metode
periodik) adalah sebagai berikut :

5 April 2012 Pembelian 34.000.000


Utang Usaha 34.000.000
8 April 2012 Utang Usaha 6.800.000
Retur Pembelian 6.800.000
17 April 2012 Utang Usaha 25.840.000
Potongan Pembelian 1.360.000
Kas 27.200.000
2.8 PENCATATAN AKTIVITAS PERUSAHAAN DAGANG

Pencatatan aktivitas pembelian dan penjualan dalam perusahaan dagang dapat


menggunakan metode perpetual atau periodik. Metode perpetual menuntut perusahaan
memiliki kartu persediaan barang dagang untuk pencatatan dan pengendalian arang dagang
digudang. Sedangkan, metode periodik tidak menuntut disediakannya kartu stock untuk
mencatat arus keluar masuknya barang dagang.untuk mengetahuijumlah stock harus
melakukan penghitungan fisik.

Contoh soal :

PT Niaga Prima adalah perusahaan distributor kalkulator merek “Akurat” yang berlokasi di
Jakarta. Perusahaan ini baru didirikan pada bulan Februari 2012. Sampai akhir bulan februari
2012, perusahaan ini belu melakukan aktivitas pembelian dan penjualan. Pada awal bulan
maret 2012, akuntan perusahaan menyajikan laporan posisi keuangan sebagai berikut.

Laporan Posisi Keuangan

Kas 125.000.000
Perlengkapan Kantor 4.000.000
Peralatan Kantor 26.000.000
Kendaraan 75.000.000 Modal Saham 350.000.000
Bangunan 100.000.000 Laba Ditahan 30.000.000
Tanah 50.000.000

Total Aset 380.000.000 Total Kewajiban & Ekuitas 380.000.000

2.9 PENCATATAN METODE PERPETUAL


Jika dicatat dengan metode perpetual, perusahaan harus memiliki kartu stok untuk
mencatat arus keluar masuk barang dagang tersebut. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang. Salah satunya adalah metode FIFO (First
In Firs Out), yaitu metode pencatatan“ persediaan di mana barang yang terlebih dahulu
masuk/dibeli akan dijual/dikeluarkan pertama kali jika terjadi transaksi penjualan barang.
Beban pokok aktivitas transaksi penjualan ini dihitung dari harga beli barang yang lebih dahulu
masuk ke dalam gudang. Transaksi pembelian dan penjualan barang dagang PT. Niaga Prima,
jika dicatat dalam kartu smk dengan metode FIFO, akan terlihat sebagai berikut:

FIFO Kartu Stok

masuk keluar Saldo


tanggal unit harga nilai unit harga BPP unit harga nilai
2012
Mar-01 1.000 15.000 15.000.000
1.000 15.000 15.000.000
10 #800 15.000 #12.000.000 200 15.000 3.000.000
16 1.000 16.000 16.000.000 1.000 16.000 16.000.000
1.200 19.000.000

20 200 15.000 3.000.000 700 16.000 11.200.000


300 16.000 4.800.000
#500 # 7.800.000

Keterangan : # = Volume dan BPP penjualan pada tanggal tertentu

* : Saldo volume dan nilai persediaan pada tanggal tertentu


Kartu stok tersebut berguna untuk melihat dan mengendalikan arus keluar masuknya
barang serta untuk menghitung beban pokok penjualan barang pada transaksi tertentu atau
secara keseluruhan. Transaksi tersebut dapat dicatat sebagai berikut:

1/32012 Persediaan 15.000.000


Utang usaha 15.000.000
10/3/2012 Piutang usaha 16.000.000
Penjualan 16.000.000
BPP 12.000.000
persedianan 12.000.000
16/3/2012 Persediaan 16.000.000
kas 16.000.000
20/2/2012 Kas 9.500.000
Potongan penjualan 500.00
Penjualan 10.000.000
BPP 7.800.000
persediaan 7.800.000
25/3/2012 Beban iklan 400.000
Beban angkut 250.000
Kas 650.000
29/3/2012 Gaji 600.00
Kas 600.000
30/32012 Dividen 2.000.000
kas 2.000.000

Jika kemudian transaksi tersebut diposting ke buku besar,maka buku besar perusahaan akan
terlibat seperti berikut:
Persediaan
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 1 15.000.000 15.000.000
10 12.000.000 3.000.000
16 16.000.000 19.000.000
20 7.800.000 11.200.00

BPP
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 10 Penjualan kredit 12.000.000 12.000.000
20 Penjualan tunai 7.800.000 19.800.000

PIUTANG
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 10 Penjualan kredit 16.000.000 16.000.000

UTANG USAHA
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 1 Pembelian kredit 15.000.000 15.000.000

KAS
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 1 Saldo awal 125.000.000
16 Pembelian barang 16.000.000 109.000.000
dangang
20 Penjualan tunai 9.500.000 118.500.000
25 Biyaya iklan dan 650.000 117.850.000
angkutan
29 Gaji pegawai 600.000 117.250.000
30 Dividen tunai

PENJUALAN
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 10 Penjualan kredit 16.000.000 16.000.000
20 Penjualan tunai 10.000.000 26.000.000

POTONGAN PENJUALAN
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 20 Potongan 500.000 500.000
penjualan tunai

GAJI
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 29 Gaji bulan maret 600.000
2012

BEBAN ANGKUT
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 25 Ongkos angku 250.000 250.000
barang
BEBAN IKLAN
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 25 Promosi 400.000 400.000
dimajalah

DEVIDEN
Tanggal ket ref debet kredit saldo
debet kredit

2012
Mar 30 Dividen tunai 2.000.000 2.000.000

Jika kemudian perusahaan menyusun laporan laba rugi berdasarkan saldo akhir buku besar
tersebut,maka laporan keuangan akan terlihat seperti berikut:
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Penjualan 26.000.000
Potongan penjualan (500.000)
Penjualan bersih 25.500.000
Beban pokok penjualan: (19.800.000)
Laba kotor 5.700.000
Beban operasi
+beban pemasaran:
-beban iklan 400.000
-beban angkut 250.000 (650.000)
+beban administrasi & umum
-gaji 600.000 (600.000)

Laba usaha 4. 450.000


2.10 AYAT JURNAL PENUTUP

Pada perusahaan dagang juga harus melakukan penutupan buku akuntansi sebagai tanda
telah berakhirnya pencatatan dan pelaporan akuntansi untuk periode tsb. Proses penutupan
buku dilakukan dengan memindahkan akun-akun nominal ke akun riil.

Langkah – langkah yang diperlukan dalam pembuatan ayat jurnal penutup adalah sebagai
berikut :

1. Menutup semua akun pendapatan dengan cara mendebet akun pendapatan dan
mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
2. Menutup semua akun beban dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit semua akun beban.
3. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun modal pemilik/laba ditahan sebesar selisih antara pendapatan dan
beban.
4. Menutup akun Dividen dengan cara mendebet akun laba ditahan/modal dan
mengkredit akun dividen/prive.

Setelah ayat jurnal penutup dibuat, aktivitas pencatatan akuntansi untuk periode
bersangkutan dianggap selesai dan ditutup.

31/3/2012 Penjualan 26.000.000


Ikhtisar laba rugi 26.000.000
31/3/2012 Ikhtisar Laba Rugi 21.550.000
Beban Pokok Penjualan 19.800.000
Beban Iklan 400.000
Beban Angkut 250.000
Gaji 600.000
Potongan Penjualan 500.000
31/3/2012 Ikhtisar Laba Rugi 4.450.000
Laba Ditahan 4.450.000
31/3/2012 Laba Ditahan 2.000.000
Dividen 2.000.000
2.11 PENCATATAN METODE PERIODIK

Metode periodik tidak mengharuskan membuat kartu stok tetapi cukup dilakukan
perhitungan fisik atas barang dagang di gudang pada akhir periode akuntansi ketika ingin
membuat laporan keuangan.

1/3/2012 Pembelian 15.000.000


Utang Usaha 15.000.000
10/3/2012 Piutang Usaha 16.000.000
Pembelian 16.000.000
16/3/2012 Pembelian 17.000.000
Kas 16.000.000
Potongan pembelian 1.000.000
20/3/2012 Kas 9.500.000
Potongan penjualan 500.000
Penjualan 10.000.000
25/3/2012 Beban iklan 400.000
Beban angkut 250.000
Kas 650.000
29/3/2012 Gaji 600.000
Kas 600.000
30/3/2012 Dividen 2.000.000
Kas 2.000.000

Jika pada akhir bulan jurnal umum tersebut dipindahkan (diposting) ke buku besar, maka
perusahaan akan memiliki buku besar seperti berikut.

Nama Akun : Beban Iklan

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


D K

2012
Mar 25 Promosi di 400.000 400.000
majalah
2.12 AYAT JURNAL PENUTUP

Akuntan perusahaan dagang yang menggunakan metode periodik dalam aktivitas


pencatatannya juga harus melakukan penutupan akuntansi sebagai tanda berakhirnya
pencatatan dan pelaporan akuntansi untuk periode tsb.

Langkah yang diperlukan dalam membuat ayat jurnal penutup menurut metode periodik
sebagai berikut :

1. Menutup semua akun pendapatan dengan cara mendebet semua akun pendapatan,
termasuk potongan pembelian, dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
2. Menutup semua akun beban dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit semua akun beban, termasuk potongan penjualan.
3. Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun modal pemilik/laba ditahan sebesar selisih antara pendapatan dan
beban.
4. Menutup akun dividen dengan cara mendebet akun laba ditahan/modal dan
mengkredit akun dividen/prive.

Dalam proses pembuatan jurnal penutup menggunakan metode periodik, ada beberapa yang
perlu diperhatikan, yaitu :

1. Akun persediaan (akhir) di debet bersama seluruh akun pendapatan yang ada dan
akun persediaan (awal) di kredit bersama dengan seluruh akun beban yang ada.
2. Jika ayat jurnal penyesuaian untuk melakukan penyesuaian terhadap saldo
persediaan akhir telah dibuat, maka dalam proses pembuatan ayat jurnal penutup
akun persediaan (akhir) tidak perlu di debet dan akun persediaan (awal) tidak perlu
di kredit.
2.13 NERACA LAJUR
Neraca Lajur merupakan alat bantu bagi akuntan untuk memudahkan proses
penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Neraca lajur perusahaan dagang
dapat mempergunakan 10 kolom +1 atau 12 kolom + 1. Tidak banyak bedanya dengan
perusahaan jasa, kolom pertama dan kedua berisi daftar saldo yang belum disesuaikan.
Kolom ketiga dan keempat berisi penyesuaian beberapa transaksi yang tepat. Kolom
kelima dan keenam berisi daftar saldo yang telah disesuaikan. Kolom ketujuh dan
kedelapan berisi laporan laba rugi. Kolom kesembilan dan kesepuluh laporan
perubahan ekuitas. Sementara, kolo, kesebelas dan keduabelas berisi laporan posisi
keuangan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah
perusahaan yangkegiatan usahanya perusahaan membeli barang dengan tujuan
menjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu, didalam
menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang
ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada.
3.2 SARAN
Siklus akuntansi dijalankan dengan benar agar tidak terjadi kesahalan pada pencatatan
yang dapat membuat kerugian perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai