Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Universitas Pasifik (UNIPAS) Morotai
Kata Pengantar
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur seraya penyusun
panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehinnga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi
dalam perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Akuntansi dan Keuangan UMKM. Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan
tentang definisi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur, perbedaan antara
kedua perusahaan tersebut dan lain sebagainya yang akan dijelaskan dalam makalah
ini. Saya berterima kasih kepada Ibu Yuliana SE. M.M,. selaku dosen mata kuliah
Akuntansi dan Keuangan UMKM yang telah memberikan arahan serta bimbingan, dan
juga kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
dalam penulisan makalah ini.Seperti pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak
retak”. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata
karena keterbatasan kemampuan saya sendiri. Oleh karena itu,saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Daftar Isi
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………………
……….2
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………………
………...3
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………………………………
….……4
1. Latar Belakang………………………………………………………………………………!!!!
2. Ruang Lingkup
Masalah………………………………………………………………………!!!!!
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………………………!!!!!!
1. Pengertian Perusahaan ……………………………………………!!!!!!!
a. Pengertian Perusahaan
Dagang………………………………………………………….!!!!!!
b. Pengertian Perusahaan Manufaktur…………………………!!!!!!
2. Ciri-Ciri Perusahaan Dagang dan Perusahaan
Manufaktur………………………………..…!!!!!!
3. Jenis- jenis Perusahaan
4. Proses Akuntansi dalam Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur………..
….!!!!
5. Perbedaan pencatatan antara Perusahaan Dagang dan Manufaktur
6. Penyusunan Laporan Keuangan…....!!!!!
BAB III
Penutup…………………………………………………………………………………!!!!!
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………!!!!!!
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………………!!!!!!!
BAB I
Pendahuluan
1. Pengertian
b. Perusahaan Manufaktur
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perbedaan ini,marilah kita
bandingkan harga pokok penjualan dalam laporan rugi-laba perusahaan dagang degan laporan
rugi-laba perusahaan manufaktur.
Perusahaan dagang Perusahaan manufaktur
Harga pokok penjualan :………… Harga Pokok Penjualan :
Pers Awal brg dagangan……. Rp 14.200,00 Pers. Awal Barang Jadi………Rp 11.200,00
Pembelian Harga Pokok Produksi
(Lihat LaProd Poran
bers…………………. 34.150,00 Harga Pokok uksi) …….… 170.500,00
Barang Tersedia Dijual Rp.181.700,00
Barang tersedia dijual………… Rp 48.350,00 Pers Akhir Barang
Jadi 10.300,00
Pers. akhir brg dagangan…… 12.100.00
1) Melakukan transaksi pembelian barng dagang, baik secara tunai maupun kredit.
2) Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi
dalam aktivitas perusahaan.
3) Menerima pembayaran piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi
dalam aktivitas perusahaan.
4) Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada
pembeli.
1. Aktifitas operasional usahanya adalah memproduksi bahan baku menjadi barang jadi
2. Pendapatan usahanya berasal dari menjual produk barang
3. Memiliki persediaan produk secara fisik
4. Biaya produksinya terdiri dari Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead
5. Melakukan Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Laporan keuangan Laba-Rugi
6. Terdapat perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Laporan keuangan Laba-Rugi
1. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan ekstraktif adalah badan yang mengambil berbagai hal yang berasal dari alam
secara langsung misalnya pembuatan garam, pengambilan rumput laut, penangkapan ikan
dan sejenisnya
2. Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris bergerak dengan mengelola tanah agar menjadi lahan dalam
memenuhi kebutuhan. Perusahaan ini terbagi menjadi perkebunan, perikanan, pertanian
serta peternakan
3. Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah badan yang mengelola bahan mentah hingga menjadi bahan
setengah jadi yang nantinya dijadikan sebagai bahan baku atau sampai ke barang jadi
4. Perusahaan Dagang
Perusahaan perdagangan menjadi penyalur untuk barang hasil produksi dari produsen
kepada konsumen. Sehingga dapat dikatakan perusahaan ini hanya sebagai perantara
produk yang diperdagangkan
5. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa tentunya menyediakan jasa untuk para konsumennya dengan imbalan
sebagai keuntungan yang didapatkan
Perusahaan Dagang
Siklus operasi pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
1) Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagangan dari penjual.
2) Perusahaan menjual persediaan barangnya kepada konsumen.
3) Akhirnya perusahaan menerima kas dari konsumen.
Proses akuntansi perusahaan dagang :
A. Sistem Persediaan
C. Potongan Pembelian
Potongan pembelian adalah suatu potongan yang ditawarkan sebuah
perusahaan kepada konsumennya jika pembayaran dilakukan lebih cepat.
E. Biaya Pengangkutan
Dalam transaksi perdagangan barang, pengangkutan barang dari tempat
penjual ke tempat pembeli kerap kali harus dilakukan dengan alat transportasi tertentu.
Bermacam-macam alat transportasi tersedia untuk disewa. Siapa yang berkewajiban
menanggung biaya transportasi, tergantung dengan kesepakatan di antara penjual dan
pembeli yang biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian penjualan. Pihak pengangkut
akan mengajukan tagihan biaya angkut kepada penjual atau pembeli tergantung pada
isi perjanjian tersebut.
Ketentuan pengankutan bias berupa FUB shipping point atau FOB Destination.
FOB adalah singkatan dari free ono board. Syarat FOB shipping point adalah bahwa
penjual menanggung pengangkuan dan menyerahkan barang kepada pihak
pengangkut dan pembeli dibebaskan dari beban yang timbul hingga tempat pihak
pengangkut. Selanjutnya beban angkutan dari tempat pengangkut ke tempat pembeli
menjadi tanggungan si pembeli.
Sebaliknya dalam syarat FOB destination, penjual mengantarkan barang ke tempat
pembeli dengan biaya transportasi yang sepenuhnya menjadi tanggungan si penjual.
F. Penjualan Barang Dagangan
Aktivita utama sebuah perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan
penjualan barang dagangan. Setelah selesai melakuka pembelian seperti dilukiskan di
atas, tahap berikutnya adalah perusahaan melakukan penjualan barang dagangan.
Perusahaan mencatat pendapatan penjualan seperti halnya perusahaan jasa, yaitu
ketika pendapatan sudah diperoleh, sesuai dengan prinsip pengakuan pendapat.
Biasanya perusahaan memperoleh pendapatan pada saat barang ditransfer dari
penjual kepada pembeli. Pada saat itu transaksi penjualan telah selesai dan harga jual
telah ditetapkan.
Penjualan dapat dilakukan secara tunai atau secara kredit. Setiap transaksi
penjualan harus didukung dengan transaksi tertulis. Apabila penjualan dilakukan secara
tunai, maka catatan pada kertas yang diproses oleh Register Kas (cash register
tapes) meruapakan bukti bahwa penjualan tunai telah terjadi. Bila penjualan dilakukan
secara kredit, lembar asli faktur dikirimkan kepada pembeli, sedangkan tembusannya
disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk melakukan pencatatan transaksi di bagian
akuntansi.
Jumlah penghasilan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang
dagangan disebut pendapatan penjualan. Setiap transaksi penjualan menimbulkan
beban karena perusahaan harus menyerahkan barang milinya kepada pembeli. Beban
ini disebut beban pokok penjualan, yaitu harga perolehan persediaan barang dagangan
yang dijual kepada konsumen.
Penjualan Tunai
Penjualan yang dilakukan pedagang pengecer seringkali dilakukan secara tunai.
Penjualan Kredit
Perusahaan Manufaktur
Seperti telah dijelaskan, siklus akuntansi meliputi tahap pencatatan dan
tahappengikhtisaran yang terdiri dari :
Tahap pencatatan
1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2. Pencatatan dalam jurnal
3. Pemindahan bukuan (posting ) ke buku besar
Tahap pengikhtisaran
4. Pembuatan neraca saldo
5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyelesaian
6. Penyusunan laporan keuangan
7. Pembuatan jurnal penutup
8. Pembuatan neraca saldo penutup
9. Pembuatan jurnal balik
Bab ini tidak akan membahas tahap demi tahap siklus tersebut. Pembahasanperusahaan
manufaktur di sini lebih pada menguraikan tahap-tahap tersebut secaragaris besar saja. Penekanan
diberikan pada proses akuntansi untuk masing-masingakun/rekening/perkiraan perusahaan
manufaktur (ketiga istilah ini dipakai seluruhnya,secara bergantian, sepanjang pembahasan dalam
buku ini untuk menunjukkanbahwa ketiganya merupakan istilah yang lazim dipakai sehari-hari
dalam praktikpada DU/DI). Namun demikian, tetap diharapkan bahwa pemaparan berikut ini
telahmencakup semua pemahaman minimal yang diperlukan untuk dapat menjalankanproses
akuntansi pada sebuah perusahaan manufaktur.
Jadi, seperti dalam perusahaan dagang, perkiraan persediaan bahan bakuhanya digunakan untuk
menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode.Jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai
persediaan yang ada di awal dan akhir periode.Sementara itu, nilai persediaan ditentukan
dengan mengadakan penghitungan sik.Jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir)
dilakukan terhadap rekeningIkhtisar Beban pokok produksi.
Pembayaran gaji kepada tenaga kerja langsung dicatat dalam buku pengeluarankas. Dalam buku
perlu disediakan perkiraan tersendiri untuk biaya buruh langsung.Pada akhir periode dibuatkan
jurnal penyesuaian untuk upah yang masih belumsaatnya dibayar. Pembebanan biaya buruh
langsung dilakukan dengan mambuat jurnal penutup ke rekening Ikhtisar Beban pokok
produksi.
Biaya ini terdiri dari berbagai jenis, misalnya: bahan pembantu, tenga keja tidaklangsung, gaji,
listrik, telepon, perlengkapan pabrik, pemeliharaan dan perbaikan,asuransi, penyusutan
bangunan pabrik, penyusutan mesin-mesin pabrik, penyusutankendaraan pabrik, penyusutan
peralatan pabrik dan lain-lain. Untuk tiap-tiap jenisbiaya dapat dibuatkan rekening tersendiri di
buku besar. Atau, kalau ingin lebihsederhana, dalam buku besar hanya disediakan satu rekening
saja yaitu biayaoverhead pabrik sebagai rekening induk (sesungguhnya). Rincian biaya
overheadpabrik ke dalam tiap-tiap jenis biaya dicatat dalam buku tambahan. Pembelian
biayaoverhead pabrik, misalnya pembelian bahan pembantu, dicatat dalam buku
pembelian.Pembayarannya, dicatat dalam buku pengeluaran kas. Pembebanan biaya
overheadpabrik ke dalam produksi dilakukan dengan membuat jurnal penutup atas
rekeningyang bersangkutan. Rekening lawanya adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.
1. Tahap Pencatatan
1.1 Transaksi/Bukti transaksi
1.2 Mencatat transaksi ke dalam:
- Jurnal Umum
Adalah jurnal yang dapat digunakan untuk mencatat
- Jurnal Khusus
1. Jurnal penerimaan kas
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang disediakan khusus untuk
mencatat transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas pada sebuah perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu :
Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai
Penerimaan kas dari penjualan biasanya ditangani oleh kasir dengan menggunakan
peralatan kas register. Data dalam kas register dijumlahkan setiap hari, dan jumlahnya
dicatat dengan mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan.
Penerimaan Kas Dari Debitur
Penerimaan Kas Lain-Lain
Sebagian besar kas adalah berasal dari penjualan tunai dan penerimaan pembayaran
dari debitur. Akan tetapi walaupun tidak sering terjadi, terdapat sejumlah penerimaan
kas yang berasal dari sumber lain, seperti misalnya penerimaan kas yang timbul karena
perusahaan meminjam uang dari bank, atau dari hasil penjualan asset yag sudah tidak
digunakan. Oleh karena itu dalam jurnal penerimaan kas perlu disediakan kolom
khusus untuk mencatat penerimaan-penerimaan kas yang jarang terjadi, yang diberi
judul lain-lain. Dalam kolom ini dicatat penerimaan dari berbagai sumber, selain
penerimaan yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari debitur. Kolom
referensi dalam jurnal penerimaan kas digunakan untukbmenunjukkan kode akun yang
dikredit di buku besar dari kolom lain-lain.
2. Tahap Pengiktisaran
2.1 Membuat Neraca Saldo
2.2 Membuat Jurnal Penyesuaian
2.3 Membuat Neraca Lajur
Neraca lajur sebuah perusahaan dagang mirip sekali dengan perusahaan neraca
lajur pada perusahaan jasa. Akun baru yang utama adalah persediaan yang harus
disesuaikan dengan hasil perhitungan fisik. Selain itu neraca lajur perusahaan dagang
juga memuat beberapa akun baru lainnya, seperti penjualan, retue & pengurangan
harga penjualan, potongan penjualan,, dan beban pokok penjualan. Prosedur
pembuatan neraca lajur tidak berbeda dengan apa yang berlaku pada perusahaan jasa.
Angka-angka yang tercantum dalam neraca saldo, ditambah atau dikurangi
penyesuaian, menjadi angka saldo setelah disesuaikan. Selanjutnya kita pindahkan
pendapatan dan beban ke kolom Laba-Rugi, dan asset, kewajiban, serta modal
dipindahkan ke kolom neraca.
3. Tahap Pelaporan
3.1 Perhitungan Harga Pokok Penjualan
3.2 Pembuatan Laporan Keuangan
3.3 Neraca
Neraca pada perusahaan dagang juga sama dengan perusahaan neraca pada
perusahaan jasa, kecuali pada bagian asset lancar perusahaan dagang dicantumkan
akun persediaan.
3.4 Jurnal penutup
1. Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi diawali dengan penjualan, beban pokok penjualan, dan laba
kotor.
2. Laporan Perubahan Modal
3.5 Menutup buku besar
Empat tahapan yang dilakukan dalam membuat jurnal penutupan buku adalah :
-Tahap 1 : pindahkan saldo akun pendapatan kea kun Rugi-Laba.
-Tahap 2 : pindahkan saldo semua akun beban dan akun kontra kea kun Rugi-
Laba.
-Tahap 3 : akun Rugi-Laba sekarang berisi saldo laba (atau saldo rugi).
Pindahkan saldo akun Rugi-Laba kea kun modal.
-Tahap 4 : pindahkan saldo akun prive (jika ada) kea kun modal.
3.6 Neraca saldo setelah penutupan
3.7 Jurnal Pembalik
3. Rekening Persediaan Barang DalamProses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang
masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.
4. Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal
dan akhir periode.
5. Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk
perusahaan dagang.
6. Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk
perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
Contoh Neraca Lajur Sebagian:
Perusahaan Manufaktur
Neraca Lajur sebagian
Periode tahun 2010
Nama Rekening NSSD Harga Pokok Poduksi Laporan Rugi-Laba Neraca
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Persediaan Barang Jadi 12.000 12.000 15.000 15.000
Persed. Barang Dlm. Proses 10.000 10.000 18.000 18.000
Persediaan Bahan Baku 5.000 5.000 9.000 9.000
Pembelian Bahan Baku 100.000 100.000
Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 200.000 200.000
Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg. 50.000 50.000
Biaya Listrik dan Air 140.000 140.000
Biaya Bahan Habis Pakai 30.000 30.000
Biaya Penyst. Gedung Pabrik 120.000 120.000
Biaya Penyst. Mesin 60.000 60.000
Biaya Pemasaran 40.000 40.000
Penjualan 1.500.000 1.500.000
………. ……….. 715.000 27.000
Harga Pokok Produksi 688.000
715.000 715.000
Contoh:
Des. 31 Harga Pokok Produksi Rp 715.000
Persediaan Barang Dalam Proses Rp 10.000
Persediaan Bahan Baku 5.000
Pembelian Bahan Baku 100.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 200.000
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 50.000
Biaya Listrik dan Air 140.000
Biaya Bahan Habis Pakai 30.000
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik 120.000
Biaya Penyusutan Mesin 60.000
(untuk menutup rekening-rekening Persediaan
Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal,
dan rekening-rekening Biaya produksi)
31 Persediaan Barang Dalam Proses Rp 18.000
Persediaan Bahan Baku 9.000
Harga Pokok Produksi Rp 27.000
(untuk mencatat persediaan akhir barang
dalam proses dan bahan baku)
31 Persediaan Barang Jadi Rp 15.000
Penjualan 1.500.000
Ikhtisar Rugi-Laba Rp 1.515.000
(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi
dan menutup rekening penjualan)
31 Ikhtisar Rugi-Laba Rp 700.000
Persediaan Barang Jadi Rp 12.000
Harga Pokok Produksi 688.000
(untuk menutup rekening persediaan awal
barang jadi dan harga pokok produksi)
31 Ikhtisar Rugi-Laba Rp 40.000
Biaya Pemasaran Rp 40.000[5]
(untuk menutup biaya pemasaran)
Daftar Pustaka
Jusup, AI. Haryono,2011.Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1.Yogyakarta:Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Suwardjono,1991.Akuntansi Pengantar.Yogyakarta:BPFE.
http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/17/proses-akuntansi-pada-perusahaan-jasa/
http://oopz-shootz.blogspot.com/2012/06/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-dan.html
http://www.slideshare.net/agielrodriguez/penyusunan-siklus-akuntansi-perusahaan-dagangjaya-ari-endy-
vina-alvionita-power-point