Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

MERANCANG SIKLUS PENDAPATAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang Diampu
Oleh Ibu Merlyana Dwinda Yanthi, SE., ST., MSA,. Ak., CA

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Mariska Rahmadani 21080694004

Dinda Alifiah Anggreani 21080694009

Dhea Rica Rishady 21080694012

Kezia Ayu Handayani 21080694022

Vianneska Ardila Oktakirana 21080694042

Fitroni Nuzula Putri 21080694050

Mohammad Ali Maulidi 21080694093

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpah rahmat serta
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul: “Siklus
Pendapatan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Negeri Surabaya. Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terima kasih yang kepada :
1. Universitas Negeri Surabaya atas dukungannya dalam pengembangan Sumber Daya
Manusia sehingga tugas makalah ini dapat berjalan dengan baik
2. Ibu Merlyana Dwinda Yanthi, SE., ST., M.SA., Ak., CA selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah memberikan bimbingannya.
3. Serta pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi untuk mengetahui terkait Hubungan Etika,
Penipuan dan Pengendalian serta dapat menjadi bahan diskusi Mata Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi yang bermanfaat bagi kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materi maupun dari segi bahasanya. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan untuk
melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

Surabaya, 27 Februari 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….....1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………….......................................................4
2.1 Fungsi logis siklus pendapatan………………………………………………………..4
2.2 Gambar prosedur manual sistem penjualan…………………………………………...4
2.3 Gambar proses back order…………………………………………………………….7
2.4 Identifikasi aktivitas pengendalian yang khusus digunakan dalam siklus pendapatan..8
2.5 Keunggulan dari sistem otomatisasi…………………………………………………...9
2.6 Gambar prosedur pemrosesan transaksi……………………………………………...10
BAB III PENUTUP…………………..............................................................................12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..…….12
3.2 Saran…………………………………………………………………………….……12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
berkembang dengan pesat. hal ini menyebabkan setiap perusahaan baik perusahaan
manufaktur, dagang, maupun jasa harus mampu bersaing agar dapat tetap bertahan,
berkembang, dan mampu memenangkan daya saing. informasi menjadi sumber daya yang
tidak kalah penting yang harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa
informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga
sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau
kegagalan usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga
informasi merupakan salah satu sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan
manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan. Kualitas informasi yang
akurat, tepat waktu, relevan, dan ekonomis dapat memberikan dukungan daam pengambilan
keputusan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa bagian (sub-system) yang berupa
siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukan prosedur akuntansi, mulai dari sumber data
sampai ke proses pencatatan atau pengolahan akuntansinya, seperti siklus pendapatan. Siklus
pendapatan merupakan proseur pendapatan yang dimulai dari bagian penjualan otorisasi
kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fungsi logis siklus pendapatan?
2. Bagaimana gambar prosedur manual sistem penjualan?
3. Bagaimana gambar proses back order?
4. Bagaiamana identifikasi aktivitas pengedalian yang khusus digunakan dalam siklus
pendapatan?
5. Apa saja keunggulan dari sistem otomatisasi?
6. Bagaimana gambar prosedur pemrosesan transaksi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui fungsi logis siklus pendapatan
2. Mengetahui gambar prosedur manual sistem penjualan
3. Mengetahui gambar proses back order
4. Mengetahui identifikasi aktivitas pengendalian yang khusus digunakan dalam siklus
pendapatan
5. Mengetahui keunggulan dari sistem otomatisasi
6. Mengetahui gambar prosedur pemrosesan tranaksi

BAB II
PEMBAHASAN

1. Fungsi Logis Dari Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung barang atau jasa jadi dengan
uang tunai dalam satu transaksi antara penjual dan pembeli. siklus pendapatan yang
lebih kompleks memproses penjualan secara kredit. banyak hari atau minggu dapat
berlalu antara titik penjualan dan penerimaan uang tunai berikutnya.
Untuk menyajikan fungsi logis dari siklus pendapatan, diperlukan diagram
arus data (data flow diagram-DFD) dan bagian alir dokumen yang mencerminkan
lingkungan manual. sebagian besar organisasi memakai teknologi komputer dalam
bentuk yang berbeda satu dengan lainnya untuk melakukan tugas, tetapi tetap
diperlukan sistem manual terlebih dahulu.
Kebanyakan organisasi mempunyai bagan sistem manual seperti :
a. fungsi penjualan
b. penggudangan
c. pengiriman
2. Prosedur Manual Sistem Penjualan
Sistem manual ini memiliki tujuan untuk mendukung konsep sistem yang
disajikan pada bagian sebelumnya dengan model yang menggambarkan orang, unit,
organisasi, dokumen, dan file fisik. Hal itu membantu dalam pemisahan tugas dan
verifikasi independen, yang berperan penting untuk pengendalian internal yang efektif
terlepas dari teknologi yang ada. Ada efisiensinya intrinsik sistem manual yang
mengakibatkan sistem modern yang lebih baik yang diiringi dengan perkembangan
teknologi.

● PENGELOLAHAN PESANAN PENJUALAN


Bagan tersebut menunjukkan prosedur dan dokumen-dokumen tipikal untuk sistem
pesanan penjualan manual. Dalam sistem manual, memelihara file fisik dokumen
sumber sangat penting untuk jejak audit. Setiap bagan alir di setia departemen, setelah
menyelesaikan tugas yang diberikan, satu atau lebih dokumen diajukan sebagai bukti
bahwa tugas telah diselesaikan.

● DEPARTEMEN PENJUALAN
Proses penjualan dimulai dengan pelanggan menghubungi departemen penjualan
melalui telepon, surat, atau secara langsung. Departemen penjualan mencatat rincian
penting pada pesanan penjualan. Informasi ini nantinya akan memicu banyak tugas,
namun untuk saat ini diajukan sambil menunggu persetujuan kredit.

● PERSETUJUAN DEPARTEMEN KREDIT


Untuk memberikan independensi pada proses otorisasi kredit , departemen kredit
dipisahkan secara organisasional dan fisik dari departemen penjualan. Ketika kredit
disetujui, petugas departemen penjualan menarik berbagai salinan pesanan penjualan
dari file yang tertunda dan melepaskannya ke departemen penagihan, gudang, dan
pengiriman. Pesanan pelanggan dan persetujuan kredit kemudian ditempatkan dalam
file pesanan terbuka.

● PROSEDUR PENGEMBALIAN PENJUALAN


Berisi prosedur dan dokumen yang digunakan dalam proses retur penjualan.

● DEPARTEMEN PENERIMAAN
Proses retur penjualan dimulai di departemen penerimaan, di mana personel
menerima, menghitung, memeriksa kerusakan, dan mengirimkan produk yang
dikembalikan ke gudang. Petugas penerima menyiapkan slip pengembalian, yaitu
diteruskan ke bagian penjualan untuk diproses.

● DEPARTEMEN PENJUALAN
Setelah menerima slip pengembalian, petugas menyiapkan memo kredit. Bergantung
pada materialitas dan keadaan pengembalian, kebijakan perusahaan akan menentukan
apakah persetujuan departemen kredit (tidak diperlihatkan) diperlukan. Memproses
Memo Kredit Tujuan dari sistem retur penjualan adalah untuk membalikkan efek dari
transaksi penjualan awal. Penagihan mencatat entri kontra ke dalam retur penjualan,
dan jurnal penyisihan pengendalian persediaan mendebit persediaan catatan untuk
mencerminkan pengembalian barang. Petugas AR mengkredit akun pelanggan. Semua
departemen periodik menyiapkan voucher jurnal dan ringkasan akun, yang kemudian
dikirim ke buku besar untuk direkomendasikan dan posting ke akun kontrol

3. Proses Back Order


BO merupakan singkatan dari kata Back Order atau memesan kembali. Back
Order (BO) adalah sebutan untuk produk dengan status kekurangan stok namun relatif
mudah tersedia. Dengan demikian meski stok barang dalam kondisi habis atau
kurang, para pembeli tetap dapat memesan produk diinginkan. Mekanisme Back
Order atau BO bisa terjadi apabila pembeli memesan barang namun produk tersebut
dalam status kekurangan stok, maka produsen akan memastikan barang tersedia
kembali (restock) sehingga konsumen bisa memesannya. Jika barang berstatus Back
Order, maka para pembeli harus menunggu karena biasanya produk akan tersedia
sedikit lebih lama yakni sekitar 3-5 hari dibandingkan produk ready stock. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengelolaan back order, misalnya:
PT. Garuda pada tanggal 12 Juni 2008 menerima order penjualan sebanyak
1.400 unit barang yang harus dikirim tanggal 20 Juni 2008. Pada tanggal 20 Juni
2008, perusahaan hanya memiliki barang sebanyak 1.200 unit. Untuk sisanya
sebanyak 200 unit berdasarkan persetujuan pembeli akan dikirim tanggal 28 Juni
2008. Dari data tersebut yang dimaksud dengan back order adalah untuk barang
sejumlah 200 unit.
Cara pengelolaan back order tersebut sebagai berikut :
1. Bagian Order penjualan pada tanggal 20 Juni 2008 membuat surat order pengiriman,
untuk pesanan yang dipenuhi sebanyak 1.200 unit dan mendistribusikannya kepada
bagian-bagian yang terkait. Tetapi dalam hal ini bagian penagihan belum membuat
faktur penjualan.
2. Bagian Order penjualan pada tanggal 28 Juni 2008 membuat surat order pengiriman,
untuk 200 unit barang sisa yang belum terpenuhi pada tanggal 20 Juni 2008 dan
mendistribusikannya kepada bagian yang terkait.
3. Bagian penagihan membuat faktur penjualan setelah mendapat pemberitahuan dari
bagian order penjualan bahwa pesanan tersebut telah dikirim seluruhnya.
Setelah mendapat pemberitahuan dari order penjualan, maka kita membuat
jurnal penjualan.

Dari data yang terdapat dalam jurnal penjualan tersebut selanjutnya digunakan
untuk menyusun laporan penjualan tiap jenis produk. Jurnal berkolom memiliki
keterbatasan karena jumlah kolom untuk menampung produk yang dijual sangat
terbatas. Oleh karena itu, untuk jenis produk yang lebih banyak lagi dapat digunakan
worksheet (kertas kerja). Dengan menggunakan worksheet jumlah kolom yang
disediakan untuk jenis barang lebih banyak dari pada menggunakan jurnal penjualan
berkolom. Namun demikian jumlah kolom masih tetap terbatas, untuk itu setiap
kelompok barang disediakan satu worksheet.
Contoh bentuk worksheet sebagai berikut :

4.Aktivitas Pengendalian yang Khusus Digunakan Dalam Siklus Pendapatan


Kontrol akses mencegah dan mendeteksi akses tidak sah dan ilegal ke aset
perusahaan. Aset fisik yang berisiko dalam siklus pendapatan adalah persediaan dan
uang tunai. Membatasi akses ke barang-barang ini meliputi:
● Keamanan gudang, seperti pagar, alarm, dan penjaga.
● Menyetor uang tunai setiap hari di bank.
● Menggunakan brankas atau night deposit box untuk uang tunai.
● Mengunci laci kas dan brankas di departemen penerimaan kas.

Informasi juga merupakan aset penting yang berisiko. Kontrol akses atas
informasi melibatkan pembatasan akses ke dokumen yang mengontrol aset fisik
termasuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Seorang individu dengan akses tak
terbatas ke catatan dapat secara efektif memanipulasi aset fisik perusahaan. Berikut
ini adalah contoh risiko akses dalam siklus pendapatan:
1. Seseorang dengan akses ke buku besar pembantu AR dapat menghapus akunnya (atau
akun orang lain) dari pembukuan. Tanpa catatan akun, perusahaan tidak akan
mengirimkan laporan bulanan pelanggan.
2. Akses ke dokumen pesanan penjualan dapat mengizinkan individu yang tidak
berwenang untuk memicu pengiriman dari suatu produk.
3. Seorang individu dengan akses ke kas dan akun kas buku besar dapat menarik uang
tunai

5. Pemrosesan Pesanan Penjualan Dengan Teknologi Batch

Sistem Pemesanan Penjualan Batch


Figur diatas mengilustrasikan sistem pesanan penjualan otomatis yang
menggunakan pemrosesan batch. Perpindahan yang utama dari sistem manual adalah
tidak adanya fungsi akuntansi dalam operasi sehari-hari.
Keunggulan utama dari otomatisasi yaitu penghematan biaya dan pengurangan
kesalahan. Dengan mengotomatisasi fungsi akuntansi, perusahaan dapat mengurangi
jumlah staf akuntansi dan risiko kesalahan administrasi. Tahap-tahap pemrosesan
komputer dari sistem otomatisasi, diantaranya sebagai berikut:
a. Pemasukan Data
Proses pemasukan data dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen
pemberitahuan pengiriman dari departemen pengiriman. Dokumen ini
merupakan salinan dari pesanan penjualan yang berisi informasi tentang
jumlah unit yang dikirimkan dan informasi mengenai pelanggan. Staf yang
melakukan pemasukan data dan mengkonversikan dokumen pemberitahuan
pengiriman ke media digital untuk menghasilkan file transaksi pesanan
penjualan. File transaksi yang dihasilkan berisi beberapa batch pesanan
penjualan. Total pengendalian batch secara otomatis dihitung untuk setiap
batch yang disimpan pada file tersebut.
b. Pengeditan
Program edit memvalidasi transaksi dengan menguji setiap record untuk
mengetahui jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena pengetikan atau
kesalahan logis. Pengujian yang biasanya dilakukan termasuk pemeriksaan
field, pengujian batasan, pengujian jangkauan, dan ekstensi harga kali
kauntitas.
c. Prosedur Pembaruan
Dimulai dari file pesanan penjualan yang diedit, program pembaruan
memasukkan transaksi pertama ke record buku besar pembantu persediaan
dan piutang dagang dengan menggunakan kunci sekunder (Nomor Persediaan
dan Nomor Akun) untuk mencari record yang sesuai secara langsung.Akun
buku besar umum biasanya diperbarui setelah setiap batch. Ketika program
mencapai akhir dari file transaksi, program tersebut akan berakhir.
Prosedur akhir hari kerja dalam sistem ini menghasilkan sejumlah laporan
manajemen. Hal ini bisa mencakup rangkuman penjualan, laporan status
persediaan, daftar transaksi, daftar voucher jurnal, serta laporan anggota dan
kinerja.
6. Prosedur Pemrosesan Transaksi

Menurut Prosedur pemrosesan transaksi diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut ;


1. Siklus pendapatan : Perusahaan menjual produknya (barang dan jasa) dengan
imbalan uang tunai (kas) atau piutang. Uang tunai yang diperoleh memasuki siklus
pembiayaan
2. Siklus pembiayaan : Perusahaan memperoleh dana untuk pembiayaan operasional
maupun investasi melalui instrumen keuangan seperti saham atau obligasi. Dalam
siklus pembiayaan juga terjadi transaksi pembayaran dividen dan bunga. Aliran dana
dari siklus pembiayaan menuju siklus pengeluaran dan penggajian.
3. Siklus pengeluaran : Perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli bahan baku,
bahan penolong, dan membayar berbagai pengeluaran yang diperlukan untuk kegiatan
perusahaan.
4. Siklus penggajian : Perusahaan membayar gaji dan upah sebagai ganti tenaga kerja
yang diberikan oleh para pegawainya
5. Siklus produksi : Perusahaan mengubah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
sumber daya lain yang dibutuhkan menjadi produk yang siap dijual.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung barang atau jasa jadi dengan uang tunai
dalam satu transaksi antara penjual dan pembeli. Untuk menyajikan fungsi logis dari
siklus pendapatan, diperlukan diagram arus data (data flow diagram-DFD) dan bagian
alir dokumen yang mencerminkan lingkungan manual.

BO merupakan singkatan dari kata Back Order atau memesan kembali. Back Order (BO)
adalah sebutan untuk produk dengan status kekurangan stok namun relatif mudah
tersedia. Mekanisme Back Order atau BO bisa terjadi apabila pembeli memesan barang
namun produk tersebut dalam status kekurangan stok, maka produsen akan memastikan
barang tersedia kembali (restock) sehingga konsumen bisa memesannya.

Mencegah serta mendeteksi akses tidak sah dan ilegal ke aset perusahaan dilakukan
dengan kontrol akses aset fisik yang berisiko dalam siklus pendapatan adalah persediaan
dan uang tunai. Selain itu, informasi juga merupakan aset penting yang berisiko. Kontrol
akses atas informasi melibatkan pembatasan akses ke dokumen yang mengontrol aset
fisik termasuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Seorang individu dengan akses
tak terbatas ke catatan dapat secara efektif memanipulasi aset fisik perusahaan.

Mengotomatisasi fungsi akuntansi, perusahaan dapat mengurangi jumlah staf akuntansi


dan risiko kesalahan administrasi. Tahap-tahap pemrosesan komputer dari sistem
otomatisasi, yaitu pemasukan data, pengeditan, dan prosedur pembaruan. untuk prosedur
pemrosesan transaksi dimulai dari siklus pendapatan, kemudian siklus pembiayaan,
siklus pengeluaran, siklus penggajian, dan yang terakhir yaitu siklus produksi.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenai Merancang Siklus Pendapatan. Namun, kami sadar bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, masukan serta saran dari
pembaca sangat kami harapkan agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A. 2011. Accounting Information Systems. Edisi 7. Cengage Learning

Anda mungkin juga menyukai