Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi

Dosen Penampung : Syamsul Asmedi dRM,SE,MM, M.Ak

Kelompok 6 :

1. AYU ASTIANI (2017124350014)


2. IRENE JEANIE LENCIANA R MOGO (2017124350025)
3. VIVI INDIYANI (2017124350006)
4. ARIF ZAINAL ARIFIN (2018224350077)

Institut Teknologi & Bisnis Ahmad Dahlan

Akuntansi V A 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam
kami limpahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas akhir dari Mata Kuliah Sistem Akuntansi
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran kas”.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Sistem Akuntansi Ibu Safrida
Hanum, SE, Msi. yang telah mengajar kami selama 1 semester ini. Semoga makalah ini dapat
diterima oleh dosen Sistem Akuntansi. Atas perhatiannya kami ucapkan Terima kasih.

Tangerang, 9 Desember 2019


DAFTAR ISI

Table of Contents
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
1.1. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................................. 4
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................................... 7
BAB II ............................................................................................................................................................. 9
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 9
2.1. Profil Perusahaan Sistem Akuntansi Penjualan ............................................................................ 9
2.2 Informasi yang diperlukan oleh manajemen ...................................................................................... 9
2.3 Fungsi dan Bagian-bagian Sistem Akuntansi Penjualan .............................................................. 11
2.4. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan.................................................. 14
2.5. Catatan Akuntansi yang digunakan ............................................................................................ 15
2.6. Prosedur sistem akuntansi penjualan ............................................................................................. 16
BAB III .......................................................................................................................................................... 21
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 21
1. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 21
2. Saran................................................................................................................................................. 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan meliputi analisis atas sistem
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai ataupun dari piutang dan pengeluaran kas baik
dengan cek maupun dengan uang tunai. Proses bisnis yang terkait dengan system akuntansi
penerimaan kas dan pengeluaran kas yang akan diteliti meliputi:

1. Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga

prosedur Yaitu :

a. Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sale.

b. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).

c. Prosedur penerimaan dari credit card sale.

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

· Fungsi penjualan.

· Fungsi kas.

· Fungsi Gudang.

· Fungsi Pengiriman.

· Fungsi Akuntansi.

2. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang. Penerimaan kas dari piutang dapat

dilakukan melalui :
a. Melalui Penagih Perusahaan

b. Melalui Pos.

c. Melalui Lock-Box-Collection Plan.

Dalam penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yang akan penulis bahas
adalah hanya penerimaan kas yang berasal dari piutang.

Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua penerimaan kas dari debitur harus dalam
bentuk cek atas nama atau giro bilyet.

a. Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur
berikut ini :

Ø Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya

ditagih kepada penagih.

Ø Bagian penagihan mengirimkan penagih yang merupakan karyawan perusahaan untuk


melakukan penagihan ke debitur.

Ø Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.

Ø Bagian penagihan menyerahkan cek ke bagian kassa.

Ø Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untutk


kepentingan posting ke dalam kartu piutang.

Ø Bagian kasa mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kas

kepada debitur.

Ø Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek tersebut

dilakukan endorsment oleh pejabat yang berwenang.

Ø Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank

debitur.
b. Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos dilaksanakan dengan

prosedur sebagai berikut :

Ø Bagian pengiriman mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi
penjualan kredit terjadi.

Ø Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat

pemberitahuan melalui pos.

Ø Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk


kepentingan posting ke dalam kartu piutang.

Ø Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur.

Ø Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas nama

tersebut dilakukan endorsemen oleh pejabat yang berwenang.

Ø Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank

debitur.

c. Penerimaan Kas Melalui Lock-Box-Collection Plan dilaksanakan

dengan prosedur sebagai berikut :

Ø Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi terjadi.

Ø Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh tempo dengan mengirimkan
cek dan surat pemberitahuan ke PO

BOX di kota terdekat.

Ø Bank membuka PO BOX dan mengumpulkan cek dan surat


pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.

Ø Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat
pemberitahuan dikirimkan oleh bank ke bagian sekretariat.

Ø Bank mengurus check clearing.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk


mengkredit rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan.

Ø Bagian sekretariat menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke

bagian kassa.

Ø Bagian kassa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian

jurnal untuk mencatat di dalam jurnal penerimaan kas.Prosedur penerimaan uang melibatkan
beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu
bagian saja. Hal ini perlu agar pengendalian intern dapat dilaksanakan dengan baik.

Fungsi atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain :

· Fungsi Sekretariat.

· Fungsi Penagihan.

· Fungsi Kas.

· Fungsi Akuntansi.

· Fungsi Pemeriksa Intern.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam menulis makalah ini adalah
untuk:

1. Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang berjalan.

2. Memberikan rekomendasi dan merancang sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang dapat mengatasi kelemahan sebelumnya.
Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Sebagai masukan bagi manajemen perusahaan berkaitan dengan sistem akuntansi


penerimaan kas dan pengeluaran kas.

2. Memberikan usulan sistem baru yang lebih up-to-date dan dapat diandalkan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Profil Perusahaan Sistem Akuntansi Penjualan


Dalam penyusunan sistem akuntansi penjualan tergantung dari besar kecilnya
perusahaan serta luas bidang usaha meskipun dalam setiap perusahaan tidak sama dalam
menyusun sistem akuntansi yang dipakai, tetapi semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama
yaitu menyelamatkan perusahaan dari kerugian.

Pada dasarnya fungsi penjualan selalu terpisah dari bagian-bagian lainya, baik
perusahaan yang bergerak dibidang industri maupun perusahaan dagang. Didalam melaksanakan
fungsinya, perlu adanya ketentuan tentang cara penjualan, apakah barang yang dijual secara tunai
atau kredit.

Dalam transaksi penjualan, ada dua macam cara untuk mencatat jumlah persediaan
barang dagang, yaitu metode perpetual dan metode fisikal. Dalam metode perpetual setiap mutasi
persediaan dicatat dalam kartu persediaan .Sedangkan dalam metode fisikal, hanya tambahan
persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan berkurangnya persediaan karena
pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.

Untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan yang dijual harus dilakukan dengan
perhitungan fisik sisa persediaan yang masih ada digudang pada akhir periode akuntansi dengan
menyelenggarakan kartu gudang untuk mencatat kuantitas persediaan yang disimpan digudang .

2.2 Informasi yang diperlukan oleh manajemen


Dalam sistem akuntansi penjualan ,majemen memerlukan data informasi mengenai
transaksi yang terjadi guna mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan perusahaan.
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam kegiatan penjualan adalah:
1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selam jangka
waktu tertentu. Untuk mengetahui jumlah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan menurut
jenis produk yang dijual.

2) Jumlah piutang kepada setiap debitur dari setiap transaksi penjualan kredit.

Untuk mengetahui total piutang oleh pembeli dari transaksi penjualan kredit.dan
mengetahui tanggal jatuh tempo pembayaran piutang dagang yang harus dibayr oleh konsumen.

3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

4) Nama dan alamat pembeli. Untuk mengetahui nama dan alamat konsumen

yang telah memesan barang dagangan pada perusahaan .

5) Kuantitas produk yang dijual. Untuk mengetahui berapa kuantitas barang yang telah dijual
pada suatu periode tertentu.

6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. Untuk mengetahui nama wiraniaga yang
bertanggungjawab dalam transaksi penjualan.

7) Otorisasi pejabat yang berwenang .Untuk menyetujui terjadinya transaksi penjualan tersebut.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan transaksi penjualan
manajemen memerlukan beberapa informasi untuk memberikan keputusan akan terjadinya
transaksi penjualan tersebut. Dalam mengambil keputusan tersebut manajemen perlu mengetahui
jumlah pendapatan menurut jenis produk., jumlah piutang kepada debitur dari transaksi
penjualan, jumlah harga pokok produk yang dijual, nama dan alamat pembeli, kuantitas produk
yang dijual, nama wiraniaga yang melakukan penjualan, dan otorisasi dari pejabat yang
berwenang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan perusahaan, menjamin keandalan dan
ketelitian atas data pencatatan akuntansi yang seharusnya diterapkan oleh perusahaan.
2.3 Fungsi dan Bagian-bagian Sistem Akuntansi Penjualan
Sistem akuntansi penjualan menunjukan bahwa fungsi-fungsi akuntansi merupakan manivestasi
dari pada sistem akuntansi yang secara administrasi akan tertera dalam bentuk-bentuk formulir,
buku-buku, dan catatan-catatan akuntansi serta laporan yang disajikan .

Oleh karena itu fungsi sistem akuntansi akan sejalan dengan fungsi, bentuk-bentuk formulir dan
buku-buku akuntansi pada suatu perusahaan.

Adapun fungsi tersebut sebagai berikut :

1) Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi perusahaan dalam fungsi ini meliputi :

a) Adanya pemisahaan keterangan jumlah barang dan catatan dari perusahaan

b) Membuat laporan untuk pemimpin

2) Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan dalam fungsi

ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam-macam rekening seperti kas perlengkapan ,


rekening kreditur ,seta rekening modal

3) Untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari perusahaan antaralain :

a) Membeli barang-barang atau bahan-bahan yang kemudian dijual kembali

b) Memerintahkan pabrik berproduksi

c) Memerintahkan pegawai pada bagian penjualan untuk memenuhi pesanan dari pelanggan
/konsumen

d) Hal-hal ini yang menyangkut pelaksanaan kegiatan perusahaan

Dengan demikian sistem akuntansi yang berkaitan dengan fungsinya seharusnya


dirancang untuk menjamin bahwa seluruh pengiriman barang oleh perusahaan dicatat dengan
benar sebagai penjualan dan tercemin dalam laporan keuangan dalam periode yang sesuai .
sistem juga harus menghindari pencatatan ganda atas penjualan dan pencatatan penjualan atau
pengriman yang tidak pernah dilakukan.

Bagian-Bagian yang Terkait dalam Sistem akuntansi Penjualan Ada beberapa bagian-bagian
yang terkait dalam sistem penjualan tunai meliputi:

1) Bagian order penjualan (sales order departement)

Dalam perusahaan kecil, fungsi pesanan penjualan dapt dipegang oleh seseorang karyawan pada
bagian penjualan. Tetapi dalam perusahaan besar, bagian pesanan penjualan merupakan suatu
bagian yang berdiri sendiri dibawah bagian penjualan. Untuk kedua keadaan tersebut, bagian
pesanan

penjualan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Mengawasi pesanan yang diterima .

b) Memeriksa surat pesanan yang diterima dari langganan atau salesman dan melengkapi
informasi yang berhubungan dengan spesifikasi produk dan tanggal pengiriman.

c) Meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit.

d) Menentukan tanggal pengiriman. Apabila gudangnya lebih dari satu, maka akan ditentukan
dari gudang mana barang dagangan akan dikirimkan .

e) Membuat surat perintah pengiriman (shiping order) dan back order dan tembusan-tembusanya.

f) Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan yang diterima dan mengikuti pengirimanya


sehingga dapat diketahui pesanan-pesanan yang belum diterima.

g) Mengadakan hubungan dengan pembeli mengenai barang-barang yang dikembalikan oleh


pembeli, membuat catatan dan mengeluarkan memorial (journal voucher) untuk bagian piutang.

h) Mengawasi pengiriman barang-barang untuk contoh.


2) Bagian Kredit

Dalam prosedur penjualan, setiap pengiriman barang untuk memenuhi pesanan pembeli
yang syaratnya kredit harus mendapat persetujuan dari bagian kredit. Agar dapat memberikan
persetujuan,maka bagian kredit menggunakan catatan yang dibuat oleh bagian piutang untuk
tiap-tiap langganan menfgenai sejarah kreditnya, jumlah maksimumnya dan ketetapan waktu
pembayaranya. Persetujuan dari bagian kredit biasanya ditujukan dalam formulir surat perintah
pengiriman yang diiterima dari bagian pesanan penjualan.

Kadang-kadang terjadi surat perintah pengiriman dari bagian pesanan penjualan langsung
didistribusikan pada masing-masing bagian yang bersangkutan dan bagian kredit menerima satu
lembar kemudian menandatangani untuk persetujuan atau menolaknya. Apabila pesanan ini tidak
disetujui oleh bagian kredit maka bagian pesanan penjualann memberitahu kepada bagian
pengiriman agar barang-barang tidak jadi dikirimkan.Prosedur ini dilakukan untuk menyingkat
waktu dan diberlakukan untuk langganan dan konsumen lama.

3) Bagian Gudang

Bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang seperti yang tercantum dalam surat
perintah pengiriman. Barang-barang ini diserahkan ke bagian pengiriman untuk dibungkus dan
dikirimkan ke pembeli.

4) Bagian pengiriman

Bagian pengiriman bertugas untuk mengirim barang-barang kepada pembeli. Pengiriman


ini dilakukan apabila ada surat perintah pengiriman yang sah.Selain itu, bagian pengiriman juga
bertugas untuk mengirimkan kembali barang-barang kepada penjual yang keadaanya tidak sesuai
dangan yang dipesan. Pengembalian barang ini dilakukan apabila mempunyai debit memountuk
retur pembelian.
5) Bagian Pembuatan Faktur (bagian billing)

Tugasnya meliputi:

a) Membuat dan menerbitkan faktur penjualan dan tembusannya.

b) Menghitung biaya pengiriman penjualan, pajak pertambahan nilai.

c) Memeriksa kebenaran penulisan dan perhitungan dalam pembuatan faktur.

2.4. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan


Dalam melaksanakan sistem akuntansi penjualan tentu saja memerlukan dokumen guna
menjamin keandalan dan tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi.

Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah
sebagai berikut:

1. Faktur Penjualan Tunai

Setiap kali terjadi penjualan selalu dibuatkan faktur atau nota penjualan tunai.Atas dasar faktur
inilah bagian kasa akan menerima sejumlah uang dari pembeli.

2. Bukti Kas Masuk

Bukti ini perlu dibuat sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan tunai kebuku jurnal
penerimaan kas mengingat dalam dua jam saja bisa terjadi transaksi penjualan tunai puluhan
sampai ratusan kali. Oleh karena itu agar lebih praktis, maka setiap (dua, tiga, atau empat ) jam
sekali, atau mungkin bahkan setiap hari, faktur penjualan tunai dikumpulkan, kemudian
dibuatkan bukti kas masuk. Jadi setiap bukti kas masuk dilampiri beberapa lembar faktur, atau
nota penjualan tunai.

3. Bukti setor bank

Apabila uang disetorkan ke bank, maka dari bank akan diperoleh bukti setor bank. Semua
dokumen dalam transaksi penjualan sangat dibutuhkan sebagai alat yang membantu keandalan
dan tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi serta sebagai bukti terjadinya transaksi
penjualan.

4. Pita register

Mesin kas register selalu dilengkapi dengan pita penjumlahan. Selain pita yang biasanya
diserahkan kepada pembeli setelah pembeli membayar, didalam mesin masih terdapat pita lainya
yang utuh yang mencetak penerimaan-penerimaan kas. Mekanisme pengawasan dan penggunaan
kas register pada umumnya sebagai berikut :

a. Pada suatu toko mau buka, alat penghitung pada kas register saldonya dinolkan. Mesin
kemudian dikunci dan kuncinya dipegang pejabat lain (biasanya pengawas).

b. Pada setiap saat tertentu (dua, tiga, empat jam atau satu hari ) mesin dibuka pita kas register
dan uang diambil oleh pejabat tertentu. Jumlah uang yang diambil harus sesuai dengan jumlah
yang tertera dalam pita .

2.5. Catatan Akuntansi yang digunakan


Dalam penjualan diperlukan adanya pencatatan agar menjamin keandalan dan tingkat
ketelitian data akuntansi. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
adalah :

1. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penjualan tunai secara periodik :

Kas xxx

Penjualan xxx

Pencatatan penjualan tunai secara perpetual :

Kas xxx

Penjualan xxx

HPP xxx
Persediaan xxx

Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan
kepada tiap-tiap debiturnya.

3) Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis pada
persediaan

4) Kartu Gudang

Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan.

5) Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pook produk yang dijual selama
periode akuntansi tertentu.

2.6. Prosedur sistem akuntansi penjualan


Dalam melakukan sistem akuntansi penjualan tunai perlu dilakukan jaringan prosedur
yang merupakan tahap-tahap proses terjadinya transaksi penjualan tunai.

Beberapa prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai antara lain :

1) Prosedur order penjualan


Prosedur order penjualan digunakan untuk melayani pembeli yang akan membeli barang.
Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian penjualan dengan mengisi faktur penjualan dengan
informasi antaralain jenis barang, kuantitas, harga satuan dan total harga. Faktur penjualan tunai
ini dibuat oleh bagian penjualan sebanyak tiga lembar. Lembar pertama diserahkan kepada
pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang kebagian kassa, lembar kedua diserahkan
kepada bagian pembungkusan bersamaan dengan penyerahan barang yang dipilh oleh pembeli ;
lembar ketiga ditinggal sebagai arsip bagian penjualan. Dengan demikian prosedur order
penjualan ini terdiri dari kegiatan klerikal sebagai berikut :

a) Menulis data mengenai tanggal, kode barang, jenis barang, kuantitas barang, harga satuan,
harga total, nama pramuniaga.

b) Mengadakan faktur penjualan tunai dengan cara mengisi formulir tersebut lebih dari satu
lembar.

c) Menghitung perkalian hgarga satuan dengan kuantitas serta jumlah harga yang harus dibayar
oleh pembeli.

d) Memberi kode dengan cara mencantumkan kode buku pada faktur.

2) Prosedur Penerimaan kas

Prosedur penerimaan kas digunakan untuk melayani pembeli yang membayar harga buku
sesuai yang tercantum dalam faktur penjualan tunai. Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian kasa
dengan alat bantu register kas (cash register) yang menghasilkan pita register kas.Bagian kasa
menerima faktur penjualan tunai lembar kesatu dan uang tunai dari pembeli. Setelah uang yang
diterim,a sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam faktur penjualan tunai. Bagian kassa
membubuhkan cap lunas pada faktur tersebut dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli.
Dengan demikian prosedur penerimaan kas ini terdiri dari kegiatan klerikal sebagai berikut:

a) Menulis data mengenai jumlsh uang yang diterima oleh kasir.

b) Menghitung jumlah uang tunai yang diterima dari pembeli.


c) Membandingkan jumlah harga yang harus dibayar oleh pembeli yang tercantum dalam faktur
penjualan tunai dengan jumlah uang tunai yang diterima oleh bagian kassa.

3) Prosedur Penyerahan Barang

Prosedur penyerahan barang digunakan untuk melayani pengambilan barang oleh


pembeli yang telah melakukan pembayaran kebagian kassa. Prosedur ini dilaksanakan oleh
bagian pembungkusan dengan membandingkan faktu penjualan tunai (yang telah dibubuhi cap
lunas) oleh bagian kassa dan dilampiri dengan pita register kas yang diterima oleh bagian
pembeli dengan faktur penjualan tunai yang diterima dari bagian penjualan bersama dengan
barang yang dipilih oleh pembeli.Bagian pembungkusan membubuhkan cap sudah diambil pada
faktur penjualan tunai lembar kesatudan lembar kedua, kemudian menyerahkan barang beserta
faktur penjualan tunai lembar keduya kepada pembeli. Bagian pembungkusan kemudian
menyerahkan faktur penjualan tunai lembar kesatu beserta pita register kas kepada bagian
akuntansi. Dengan demikian prosedur penyerahan barang ini terdiri dari kegiatan klerikal sebagai
berikut :

a) Menulis data mengenai penyerahan barang dengan cara membubuhkan cap ”sudah diambil”
pada faktur penjualan tunai.

b) Membandingkan jenis barang yang tercantum dalam faktur penjualan tunai yang diterima dari
bagian penjualan dengan jenis barang yang tercantum dalam faktur penjualan tunai yang diterima
dari pembeli.

4) Prosedur pencatatan penjualan

Prosedur pencatatan penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kedalam buku
jurnal penjualan.Prosedur ini dilkasanakan oleh bagian akuntansi dengan cara mencatat faktur
penjualan tunai lembar kesatu yang diterima dari bagian pembungkusan kedalam buku jurnal
penjualan. Dengan demikian prosedur pencatatan penjualan terdiri dari kegiatan klerikal sebagai
berikut:
a) Menulis data tanggal penjualan, jenis, kode, kuantitas, harga satuan, dan harga total dalam
jurnal penjualan.

b) Membandingkan jumlah harga yang harus dibayar oleh pembeli yang

tercantum dalam faktur penjualan tunai dengan jumlah uang tunai yang diterima oleh kasir sesuai
dengan yang tercantum dalam pita resister kas.

c) Memberi kode rekening buku besar yang harus didebit dan dikredit akibat transaksi penjualan
tersebut.

5) Prosedur Pencatatan Penerimaan kas

Prosedur pencatatan penerimaan kas dari penjualan tunai digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas kedalam buku jurnal penerimaan kas. Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian
akuntansi dengan cara mencatat bukti setor yang diterima dari bagian kassa kedalam buku jurnal
penerimaan kas.

Dengan demkian prosedur pencatatan penerimaan kas ini terdiri dari kegiatan klerikal
sebagai berikut:

a) Membandingkan jumlah rupiah yang tercantum dalam bukti setor dengan jumlah rupiah yang
tercantum dalam faktur penjualan tunai .

b) Menulis data tanggal penerim,aan kas, sumber penerimaan kas,dan total

kas yang disetor kebank dalam jurnal penerimaan kas.

c) Memberi bkode rekening buku besar yang harus didebit dan dikredit akibat transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai tersebut.

6) Prosedur Rekonsiliasi bank

Prosedur rekonsiliasi bank digunakan untuk mengawasi penerimaan kas dan penyetoran
kas bank. Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian pemeriksaan intern dengan cara setiap hari
melakukan pembacaan terhadap pita tegister kas yang dihasilkan oleh mesin register kas dan
membandingkan dengan bukti setor. Secara periodik bagian pemeriksaan intern menerima
rekening koran dari bank dan membuat rekonsiliasi bank dengan cara mencocokkan informasi
dalam rekening koran bank dengan catatan kas yang diselenggarakan oleh bagianb akuntansi.

Dengan demikian prosedur rekonsiliasi bank ini terdiri dari kegiatan klerikal sebagai
berikut :

a) Membandingkan jumlah rupiah yang tercantum dalam pita register kas harian dengan bukti
setor.

b) Membandigkan informasi yang tercantum dalam rekening koran bank dengan catatan kas
yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi. Sistem penjualan tunai yang telah diuraikan diatas
disajikan dalam bentuk bagan alir dokumen (ducument flowchart). Bagan alir dokumen ini ibarat
sebuah peta yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai struktur dan proses suatu sistem.

Dari uraian diatas dapat dsimpulkan bahwa jaringan prosedur dilakukan secara terpisah fungsi
yang saling terkait. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyimpangan wewenang dan taggung
jawab serta menjaga kekayaan perusahaan untuk keakuratan dan keandalan transaksi.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Mencatat penerimaan dan
pengeluaran uang adalah suatu kegiatan mencatat atau menulis hasil penerimaan uang baik dari
penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan. dan dalam kegiatan tersebut terdapat proses-proses yang menyangkut bagian bagian
maupun formulir formulir yang digunakan

2. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas penulis menyaran kan setiap pembaca dapat memahami
pembelajaran Administrasi keuangan tentang mencatat proses penerimaan & pengeluaran uang
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai