Anda di halaman 1dari 14

SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN

SKOLASTIKA YULIANA KARFIN

NIM: 2110020086

PRODI AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat meyelesaikan penulisan makalah yang berjudul "SIKLUS PENDAPATAN DAN
SIKLUS PENGELUARAN”
Makalah ini Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan juga
penulis dapat mempelajari materi yang terkait dengan pendapatan dan pengeluaran.
Penlis berharap makalah yang telah disusun ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca dan penulis. Terlepas dari semua itu kami menyadari
bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini baik dalam segi isi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan kami oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna penyempurnaan dari makalah ini.

Kupang, 21 November 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Dengan perkembangan teknologi modern, semua kemungkinan produksi dioptimalkan
dan dikelola, dan upaya manusia untuk membuat terobosan baru di bidang teknologi sangat
mendukung proses kerja yang semula membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan dalam
waktu singkat. Waktu untuk memperoleh hasil yang memuaskan. , bahkan dengan
teknologi modern, biaya operasi yang dibutuhkan semakin tinggi. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk menjalankan kegiatan usahanya secara efektif dan efisien guna
mempertahankan kelangsungan hidupnya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan
yang sangat penting untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan ini sangat
penting Untuk perusahaan yang bergerak, sistem informasi memainkan peran penting
dalam mengukur tindakan dan hasil serta menentukan imbalan yang akan diterima individu.
Dan setiap operasi perusahaan berlangsung dalam siklus pendapatan perusahaan dan siklus
pengeluaran.
Siklus pendapatan mencakup aktivitas bisnis pengiriman barang atau jasa kepada
pelanggan dan mengumpulkan pembayaran tunai dari barang dan jasa yang dikirimkan.
Memungkinkan perusahaan untuk menyimpan berbagai catatan yang terjadi selama siklus
pendapatan untuk menjaga sistem kontrol perusahaan. Siklus pengeluaran yang ada dalam
Sebuah perusahaan biasanya terdiri dari sistem pembelian, sistem pembayaran utang atau
sistem pembayaran tunai, dan sistem penggajian. Ketiga sistem tersebut merupakan bentuk
kegiatan bisnis yang ada dalam suatu perusahaan disamping sistem lainnya.
Dalam sistem pengadaan, kebutuhan untuk pengadaan persediaan fisik diakui dan
pesanan dilakukan kepada pemasok. Setelah barang diterima, sistem pengadaan mencatat
peristiwa tersebut dengan menambahkan inventaris dan membuat akun hutang, dengan
pembayaran jatuh tempo pada tanggal yang ditentukan. Dalam sistem pembayaran, sistem
pembayaran tunai mengesahkan pembayaran ketika kewajiban yang ditimbulkan oleh
sistem pengadaan telah jatuh tempo, dan data keluaran dikurangkan dari kas dan hutang
usaha untuk menyediakan data transaksi. Sedangkan dalam sistem penggajian, data
penggunaan tenaga kerja setiap karyawan dikumpulkan, kemudian dilakukan perhitungan
upah untuk setiap karyawan, dan cek pembayaran dikeluarkan untuk karyawan tersebut.
Karena rumitnya perhitungan terkait penggajian, sebagian besar perusahaan memiliki
sistem terpisah untuk memproses pembayaran penggajian. Ketiga bentuk pengendalian
atau pengawasan sistem di atas didukung dengan adanya bukti atau dokumen yang
mendukung transaksi yang terjadi di dalam internal perusahaan. Oleh karena itu, sangat
tepat jika perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi sebagai alat kontrol untuk
memandu operasi perusahaan secara efektif dan efisien serta mengurangi kemungkinan
bentuk-bentuk kecurangan yang mungkin terjadi di dalam perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu siklus pendapatan dan pengeluaran?
2. Bagaimana Proses imput dan output siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran melalui
flowchart?
3. Apa saja Perusahaan yang mempunyai siklus pendapatan dan siklus pengeluaran?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memahami tentang Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluar


Siklus Pendapatan merupakan serangkaian aktivitas operasi berupa penyediaan barang atau
jasa (penjualan), serta menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut. Penjualan
penting bagi keberlanjutan suatu usaha karena setiap penjualan selalu bermuara pada kas.
Jumlah penerimaan kas yang banyak mencerminkan wujud baiknya penjualan, diikuti dengan
pengeluaran biaya yang lebih rendah. Dengan begitu, tujuan usaha untuk memperoleh laba
dapat tercapai.
Siklus Pengeluaran merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data
yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
Pembahasan kali ini membidik pada pembelian bahan baku,barang jadi,perlengkapan dan jasa.
Dalam siklus Pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok
perusahaan, terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi, yaitu pembelian,
penerimaan barang, catatan utang dan pelunasan utang. Dalam melaksanakan keempat
transaksi tersebut, perusahaan menggunakan empat subsistem, yaitu sistem pembelian,sistem
penerimaan, sistem pencatatan utang atau sistem voucher, dan sistem Pengeluaran kas.
2.2 Diagram Aliran Data Siklus Pendapatan dan Siklus pengeluaran
Diagram Aliran Data Siklus Pendapatan
Diagram Aliran Data Siklus Pengeluaran

2.3 Proses imput dan output siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran melalui flowchart

Proses imput dan output siklus Pendapatan


Dari flowchart diatas bijelaskan sebagai berikut:
Pendapatan perusahaan biasanya sebagian besar itu diterima dari hasil penjualan entah produk
maupun jasanya. Transaksi penjualan itu ada dua terutama penjualan tunai dan penjualan
kredit. Pada penjualan tunai dimulai dari pelanggan dimana pelanggan akan memilih barang
atau jasa yang akan dibeli, kemudian pelanggan akan memilih cara pembayaran. Jika memilih
cara tunai pelanggan tersebut akan membayar ke kasir biasanya kasir membuat bukti
pembayaran berupa kuitansi atau nota penjualan dari nota penjualan tersebut kasir membuat
surat pesanan jika surat pesanan barang sudah dibuat kasir akan mengirimkan ke bagian
gudang. Setelah itu bagian gudang akan mempersiapkan barang yang telah dipesan oleh kasir
sesuai dengan keinginan pelanggan setelah bagian gudang mempersiapkan pesanan lalu
mengupdate data persediaan untuk memberitahukan stok selanjutnya untuk penjualan
selanjutnya setelah itu bagian gudang akan membuat surat jalan sebagai bukti keluarnya barang
tersebut dari gudang setelah membuat surat jalan yaitu sebagai bukti keluarnya barang tersebut
selanjutnya barang tersebut akan diproses untuk pengiriman seperti packing untuk supaya aman
sampai ke pelanggan. Di bagian pimpinan kemudian menerima laporan penjualan yang berasal
dari kasir biasanya kasir merekap hasil penjualan tersebut dalam satu periode entah satu
minggu atau satu bulan.
Proses imput dan output siklus Pengeluaran

Dari Flowchart diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


Pertama bagian supplier membuat faktur rangkap nomor pertama dikirimkan ke bagian
pembayaran dan lembar kedua disimpan sebagai arsip. Selanjutnya bagian pembayaran
menerima faktur lembar pertama dari supplier, berdasarkan faktur tersebut bagian
pembayaran membuat Surat Permintaan Pengeluaran Kas atau SPPK rangkap dua, lembar
pertama dikirimkan ke manager dan lembar kedua disimpan sebagai arsip. selanjutnya
manajer menerima SPPK lembar pertama. Berdasarkan SPPK lembar pertama tersebut
manager akan menyetujui SPPK tersebut dan mengirimkan SPPK yang telah disetujui
kepada bagian pemegang kas. Selanjutnya bagian pemegang kas menerima SPPK yang telah
disetujui berdasarkan SPPK yang telah disetujui tersebut bagian pemegang kas membuat
Bukti Kas Keluar atau BKK rangkap tiga lembar, lembar pertama beserta uang dikirimkan
ke bagian pembayaran lembar kedua dikirimkan ke bagian akuntansi dan lembar ketiga
disimpan sebagai arsip. selanjutnya bagian pembayaran menerima BKK pertama beserta
uang selanjutnya bagian pembayaran melakukan pembayaran kepada supplier. Supplier
menerima pembayaran dari bagian pembayaran berdasarkan pembayaran tersebut supaya
membuat surat pelunasan pembayaran atau SPP rangkap dua, lembar pertama dikirimkan
kepada bagian pembayaran dan lembar kedua simpan sebagai arsip. Selanjutnya bagian
pembayaran menerima SPP lembar pertama kemudian membuat Laporan Pembayaran atau
LP rangkap dua lembar pertama dikirimkan ke bagian akuntansi dan lembar kedua disimpan
sebagai arsip berdasarkan BKK lembar kedua dari bagian pemegang kas dan LP lembar
pertama dari bagian pembayaran bagian akuntansi membuat laporan pengeluaran kas atau
LPK rangkap dua lembar pertama dikirimkan ke manager dan lembar kedua disimpan
sebagai arsip adapun tugas-tugas dari masing-masing entitas ialah supplier membuat faktur
rangkap dua penerima data pembayaran berupa uang kas dari bagian pembayaran dan
membuat surat pelunasan pembayaran atau SPP rangkap dua bagian pembayaran menerima
faktor dari supplier membuat surat permintaan pengeluaran kas atau sppk rangkap dua
Menerima bukti kas keluar atau BKK serta uang dari bagian atas lakukan pembayaran
pertama dari supplier membuat laporan pembayaran atau rangkap dua bagian akuntansi
menerima kedua dari bagian atas menerima laporan pembayaran atau LP yang pertama dari
bagian pembayaran dan membuat laporan pengeluaran kas atau LPK atau sptk dan
mengirimkan SPP tersebut dari kami semoga bermanfaat.
2.4 Perusahaan yang mempunyai siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
1. PT Unilever
Unilever Indonesia,yang berdiri pada5 Desember 1933,telah tumbuh hingga kini
menjadi salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di
Indonesia. Kami telah hadir menemani perjalanan kehidupan masyarakat Indonesia
melalui rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternamadunia
seperti Pepsoden,Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Bening, Rexona, Vaseline, Rinso,
Molto, Sunlight, Wall's, Royco,Bango dan lainnya.Untuk mewujudkan visi, kami telah
investasi dalam strategis untuk kategori dan merek jangka panjang yang menghasilkan
kemajuan yang menguntungkan semua pemangku kepentingan. Unileverpercaya itu
pertumbuhan menguntungkan juga harus berupa pertumbuhanyang bertanggung jawab.
Pendekatan itu adadi dalam model bisnis kami, didorong oleh kehidupan berakhir dan
USLP. Ini memandu pendekatan kami terhadap cara melakukan bisnis dancara
memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat untuk merek yang bertindak
secara bertanggung jawab dalam dunia sumber daya yang terbatas.
2. Prosedur Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan,
Melihat dan menyetujui kredit pelanggan,serta memeriksa ketersediaan persediaan
dan juga menjawab permintaan pelanggan.
a) Mengambil pesanan pelanggan
Pesananpelanggan dapat diterima dalam berbagai cara:di toko,melalui surat,
melaluitelepon,melaluiweblokasi,ataumelaluitenagapenjualandilapangan.Salah
satu cara untuk meningkatkan efisiensientri pesanan penjualan adalah dengan
buka para pelanggan untuk memasukkan data pesanan penjualan sendiri.
b) Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualanan tarperusahaan(bisnis ke bisnis penjualan)dilakukan
secara kredit. Penjualan secara kredit harus setuju sebelum proses. Bagi
pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit
formal untuk setiap
c) Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan
untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan
mengenai perkiraan tanggal pengiriman. Apabila tersedia cukup banyak
persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, pesanan penjualan tersebut
dilengkapi dan kolom jumlah yang tersedia dalam file persediaan untuk setiap
barang dikurangi sejumlah barang yang dipesan. Ketika ketersediaan persediaan
telah dipastikan, sistem tersebut kemudian akan membuat kartu pengambilan
barang (picking ticket) yang berisi daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap
jenis barang, yang dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi
bagi bagian pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke
bagian pengiriman.
d) Menjawab permintaan pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga perusahaan-
perusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem manajemen
pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM), untuk
mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data terinci
mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk
memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
3. Prosedur Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran
Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai
berikut:
a) Permintaan pembelian barang dagang
Aktivitas permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengna menggunakan
dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang,
meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang
dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen
diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari
manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen
pembelian barang untuk dipesankan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap
departemen dapat terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar
dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke supplier.
b) Pemesanan barang dagang
Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Purchase Order. Dokumen ini berisi tentang permintaan
atas barang dan jasa ke Supplier sekaligus pengirimannya. Prosedurnya adalah
departemen pembelian barang mencari supplier dari beberapa supplier yang ada
yang memiliki harga terendah, kualitas barang dan jasa yang terbaik dan sistem
pengiriman yang tepat, depertemen pembelian akan melakukan pemesanan
dengan mengirimkan Purchase Order. Hal ini juga merupakan pengendalian
perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang dan jas yang
dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.
c) Penerimaan barang dagang
Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan
penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan
kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier), dan nomor
Purchase Order. Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase
Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah barang yang diterima telah sesuai
dengan yang dikirim melebihi kuantitas yang dipesan, atau bahkan telah terjadi
salah pengiriman, maka barang yang bersangkutan akan langsung dikembalikan
kepada Supplier yang bersangkutan. Pada aktivitas ini juga mungkin dilakukan
adanya retur atau pengembalian atas barang yang rusak saat diterima. Setelah itu,
Bagian gudang akan
d) Persetujuan faktur dengan supplier
Aktivitas persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian.
Dilakukan dengan menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen ini berisi
tanggal pembuatannya, tanggal pemmbayaran, serta jumlah harga barang dan jasa
yang telah diterima berdasarkan Source Document yang ada meliputi Faktur,
Purchase Order, dan Receiving Report. Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan
Receiving Report denganPurchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah
semua barang yang dipesan sedah diterima atau dikirim semua. Kemudian dibuat
lah Voucher Package untuk memastikan jumlah harga yang harus dibayar kepada
Supplier. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah
diterima sesuai dengan kenyataannya.
e) Pembayaran atas pembelian barang dagang
Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan
dengan menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal
pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat
jatuh tempo pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan
dokumen voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar
dapat mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari analisis aktivitas yang dilakukan pada siklus pendapatan, pendapatan dapat
diakui ketika seluruh siklus pendapatan berakhir, yaitu ketika input sistem pada
bagian piutang telah menjadi suatu jurnal kas masuk (JKM). Berikut merupakan
langkah langkah aktivitas siklus pendapatan :Jadi langkah langkah pada siklus
pendapatan dimulai dari aktivitas penagihan, bagian penagihan mendapatkan data
data transaksi kepelabuhanan dari bagian operasi. Selanjutnya darii data data
kepelabuhanna tersebut dijadikan nota jasa ke pelabuhanan. Setelah itu dari aktivitas
penagihan dilanjutkan ke bagian bank untuk memproses nota jasa kepelabuhanan
menjadi kredit notayang selanjutnya diproses pada aktivitas penerimaan kas yaitu
bagian piutang untuk menjadi suatu pendapatan melalui input kedalam sistem.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Y., & Parapaga, J. C. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Siklus


Pendapatan pada PT XYZ (Pendekatan Studi Kasus). ULTIMA InfoSys, V(1).
Studi, P., & Informasi, S. (n.d.). (2004). SIKLUS BISNIS PADA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI Mudjahidin. (Vol. 3, No. 2).

Anda mungkin juga menyukai