PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
Tentang
Oleh Kelompok 9:
Dosen Pengampu:
Akuntansi Syariah A
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT., atas berkah rahmat dan karunianya
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaannya. Sholawat dan salam
kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kebodohan ke zaman yang terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
saat ini.
Pemakalah disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
tugas pemakalah yang berjudul “PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF
TERHADAP PENDAPATAN DAN BEBAN” sebagai tugas mata kuliah Pemeriksaan
Akuntansi II. Terima kasih pemakalah ucapkan kepada Bapak TONY ISWADI, SE.,MM.,
Ak selaku dosen pembimbing yang telah membimbing pemakalah sehingga pemakalah
mampu untuk menyelesaikan makalah ini.
Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini, baik kontribusinya berbentuk referensi buku
ataupun referensi internet. Pemakalah memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna memperbaiki hasil tugas
pemakalah di waktu waktu mendatang dengan lebih baik lagi.
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan, yaitu pengujian kepatuhan
dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahami struktur
pengendalian intern terhadapsiklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar
pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap
kelavakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang
diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam implementasinya,
sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda.
Sebelum membahas lebih lanjut siklus pendaptan ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan
pengertian pendapatan dan penghasilan. Pendapatan merupakan terjemahan dari istilah
revenue yang merupakan pendekatan gross sedangkan penghasilan merupakan penerjemahan
istilah income yang merupakan pendekatan netto. Sehingga dengan pengertian peristilahan
tersebut istilah revenue cycle diterjemahkan dengan siklus pendapatan.
Dalam pembahasan ini, system penjualan tidak dibahas mengingat keterbatasan runag
lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan membahas “PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF TERHADAP PENDAPATAN DAN BEBAN”
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan audit siklus pendapatan?
2. Menjelaskan audit akun beban?
3. Menjelaskan audit akun pendapatan dan beban?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami tentang audit siklus pendapatan
2. Mengerti tentang audit akun beban
3. Memahami audit
4
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus pendapatan dan penerimaan kas pada suatu entitas usaha akanberbeda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut terjadi terkait dengan sifat dasar atau jenis kegiatan
yang dilakukan oleh entitas usaha itu sendiri.Pendapatan pada perusahaan jasa akan berbeda
dengan perusahaan dagang.Demikian pula pendapatan pada perusahaan manufaktur, akan
berbeda dengankedua jenis usaha yang disebutkan terdahulu.
1). Penjualan, baik penjualan yang dilakukan secara tunai maupun penjualankredit
2). Penerimaan kas, yang berasal dari penjualan tunai maupunpenerimaan piutang
yang berasal dari penjualan kredit dan kelompok akununtuk
5
akun transaksi dan berdampakpada perhitungan laba rugi perusahaan. Hal ini harus menjadi
perhatian auditorpada saat pelaksanaan penugasan audit berlangsung.
Selain potongan penjualan, pada transaksi jual beli dapat juga terjadi retur atau
pengembalian barang. Retur dapat terjadi karena barang yang diterima olehpembeli tidak
sesuai pesanan atau karena barang tersebut cacat. Saat barangtidak sesuai dengan pesanan,
pada umumnya penjual memberikan pilihan,apakah akan di retur atau diterima namun
penjual akan memberikan potongan(allowances) tambahan sebagai kompensasi pembeli mau
menerima barangyang tidak sesuai spesifikasinya dengan pesanan.
Tujuan utama dari audit terhadap siklus pendapatan adalah agar auditor mendapatkan
bukti yang cukup dan kompeten dalam membuktikan kewajaranpada setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan terkait dengan transaksi transaksi dan saldo-saldo akun pendapatan
perusahaan. Mengulang dari bagian mengenai asersi manajemen, terdapat lima kategori asersi
manajemen yang berkaitan dengan tujuan audit khusus siklus pendapatan.
d.Materialitas
Berikut ini adalah hal-hal yang biasanya menjadi perhatian auditor dalammenentukan tingkat
materialitas pada tingkat laporan keuangan dan tingkat akuntransaksi.
Risiko bawaan atau inherent risk dari suatu akun akan mempengaruhiluasnya
pengujian yang akan dilakukan oleh auditor. Penilaian terhadap risikobawaan dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang terkait dengan sifat dari sikluspenjualan dan penerimaan piutang.
6
Berdasarkan sifatnya, auditor biasanya menetapkan risiko bawaan (inherent risk) dalam
siklus penjualan dan penerimaan piutang pada kelompok tinggi.
Pemahaman terhadap pengendalian yang ada dan berjalan pada suatu entitassangat
penting dalam proses audit. Pemahaman pengendalian yang ada akansangat menentukan
tingkat risiko yang dihadapi oleh auditor sehinggamenentukan langkah yang akan ditetapkan
oleh auditor dalam pelaksanaanaudit.
Audit atas akun laba dan beban berkaitan langsung dengan neraca dan bukan merupakan
bagian terpisah dari proses audit. Salah saji akun laporan laba rugi hampir selalu
mempengaruhi akun neraca, dan sebaliknya.
7
Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah :
• Prosedur analitis
Prosedur Analitis
Prosedur analitis harus dianggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran
penyajian baik akun neraca maupun laporan laba rugi. Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas
transaksi memiliki dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan laba
rugi. Sarana yang paling penting untuk memverifikasi banyak akun laporan laba rugi pada
setiap siklus transaksi adalah memahami pengendalian internal dan pengujian pengendalian
atas transaksi yang berhubungan.
Auditor harus menganalisis jumlah yang tercantum dalam akun laporan laba rugi
tertentu walaupun pengujian yang telah disinggung sebelumnya sudah dilakukan.
• Akun beban reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah slah
mencantumkan transaksi seperti properti, pabrik, dan perlatan.
• Beban sewa dan lease guna menentukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease.
• Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontijen yang potensial,
perselisihan, tindakan ilegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat mempengaruhi laporan
keuangan.
Analisis akun beban (expense account analysis) melibatkan pemeriksaan auditor terhadap
pendokumentasian yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total
akun beban.
Beberapa akun berasal dari alokasi (allocation) data akuntansi dan bukan dari
transaksi diskret. Beban semacam itu termasuk penyusutan, deplesi, dan amortisasi hak cipta
serta biaya katalog.
8
Alokasi sangatlah penting karena menentukan apakah pengeluaran merupakan suatu
aset atau beban periode berjalan. Alokasi beban seperti penyusutan aset tetap dan amortisasi
hak cipta akan diperlukan karena umur aset lebih lama dari satu tahun. Jenis alokasi lain yang
secara langsung mempengaruhi laporan keuangan akan muncul karena umur aset yang lebih
singkat dan belum jatuh tempo pada tanggal neraca.
Prosedur Analitis.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Pengujian perincian saldo.
9
pengujian substantif atas trasaksi dan mengindikasikan kemungkinan salah saji baik pada
laopran laba/rugi maupun neraca.Tujuan terpenting dalam melakukan verifikasi akun laporan
laba/rugi dalam setiap siklus transaksi adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai
pengendalian internal dan pengujian terkait pengendalian dan substantive atas transaksi.
10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam mengaudit sebuah laporan keungan suatu perusahaan, kita harus mengetahui
dan bias mentukan akun pendapatan dan beban. Dan Untuk menentukan apakah akun
pendapatan dan beban dalam laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar sesuai GAAP,
Auditor harus mengecek apakah masing-masing dari total pendapatan dan beban sudah
dimasukkan dalam laporan laba/rugi dan laba bersih tanpa salah saji material.Dua konsep
berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting dalam
mempertimbangkan tujuan laporan laba/rugi
B.Saran
kita sebagai auditor harus memeriksa laporan keuangan dengan baik dan benar sesuai
dengan GAAP, dan sesuai dengan bukti-bukti yang berkaitan dengan akun beban dan
pendapatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37437021/AUDIT_AKUN_LABA_DAN_BEBAN
12