Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

Tentang

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF TERHADAP PENDAPATAN


DAN BEBAN

Oleh Kelompok 9:

1. HANA FADHILAH PUTRI (1916040019)


2. ASMIYAH LUBIS (1916040033)
3. YUNI AMRIZA (1916040030)

Dosen Pengampu:

TONY ISWADI, SE.,MM., Ak

Akuntansi Syariah A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT., atas berkah rahmat dan karunianya
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaannya. Sholawat dan salam
kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kebodohan ke zaman yang terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
saat ini.

Pemakalah disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
tugas pemakalah yang berjudul “PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF
TERHADAP PENDAPATAN DAN BEBAN” sebagai tugas mata kuliah Pemeriksaan
Akuntansi II. Terima kasih pemakalah ucapkan kepada Bapak TONY ISWADI, SE.,MM.,
Ak selaku dosen pembimbing yang telah membimbing pemakalah sehingga pemakalah
mampu untuk menyelesaikan makalah ini.

Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini, baik kontribusinya berbentuk referensi buku
ataupun referensi internet. Pemakalah memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna memperbaiki hasil tugas
pemakalah di waktu waktu mendatang dengan lebih baik lagi.

Padang, 5 Mei 2022

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I..................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN..................................................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................5

PEMBAHASAN....................................................................................................................5

A. AUDIT SIKLUS PENDAPATAN...........................................................................5


B. AUDIT AKUN BEBAN...........................................................................................7
C. AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN.....................................................9

BAB III...............................................................................................................................11

PENUTUP...........................................................................................................................11

A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan, yaitu pengujian kepatuhan
dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahami struktur
pengendalian intern terhadapsiklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar
pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap
kelavakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang
diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam implementasinya,
sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda.

Sebelum membahas lebih lanjut siklus pendaptan ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan
pengertian pendapatan dan penghasilan. Pendapatan merupakan terjemahan dari istilah
revenue yang merupakan pendekatan gross sedangkan penghasilan merupakan penerjemahan
istilah income yang merupakan pendekatan netto. Sehingga dengan pengertian peristilahan
tersebut istilah revenue cycle diterjemahkan dengan siklus pendapatan.

Dalam pembahasan ini, system penjualan tidak dibahas mengingat keterbatasan runag
lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan membahas “PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF TERHADAP PENDAPATAN DAN BEBAN”

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan audit siklus pendapatan?
2. Menjelaskan audit akun beban?
3. Menjelaskan audit akun pendapatan dan beban?

C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami tentang audit siklus pendapatan
2. Mengerti tentang audit akun beban
3. Memahami audit

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Audit Siklus Pendapatan


a. Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan dan penerimaan kas pada suatu entitas usaha akanberbeda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut terjadi terkait dengan sifat dasar atau jenis kegiatan
yang dilakukan oleh entitas usaha itu sendiri.Pendapatan pada perusahaan jasa akan berbeda
dengan perusahaan dagang.Demikian pula pendapatan pada perusahaan manufaktur, akan
berbeda dengankedua jenis usaha yang disebutkan terdahulu.

Dalam proses pencatatan transaksi pendapatan, terdapat sejumlah akun yangbiasanya


dipergunakan oleh entitas usaha terkait dengan proses akuntansi kegiatan entitas usaha dalam
memperoleh pendapatan. Pada perusahaan dagangpendapatan diawali dengan terjadinya
penjualan barang atau jasa baik secaratunai ataupun kredit dan kemudian diakhiri dengan
penerimaan kas olehperusahaan.

Pada siklus pendapatan di perusahaan dagang, transaksi yang terjadi dapatdikelompokkan ke


dalam tiga kategori utama, yaitu kelompok akun:

1). Penjualan, baik penjualan yang dilakukan secara tunai maupun penjualankredit

2). Penerimaan kas, yang berasal dari penjualan tunai maupunpenerimaan piutang
yang berasal dari penjualan kredit dan kelompok akununtuk

3).Penyesuaian Penjualan, yaitu akun-akun potongan penjualan, returpenjualan dan


penyisihan penjualan, penyisihan/cadangan penghapusan piutangtak tertagih dan
beban penghapusan piutang tak tertagih.

b. Transaksi dan Akun

Transaksi pendapatan pada suatu entitas perusahaan umumnya melibatkan banyak


akun, baik akun pada kelompok neraca maupun akun pada kelompok laba rugi. Setiap
perusahaan memiliki kekhususan masing-masing, namun demikian secara umum setiap
dokumen transaksi merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terdapat fungsi
pengendalian dan pencatatan terhadap setiap transaksi.

Setiap akun yang terkait pada tahapan transaksi penjualan memilikihubungan


danketerkaitan yang erat. Kesalahan pencatatan pada satu akuntransaksi akan menyebabkan
kesalahan pada minimal satu akun lain, bahkansangat mungkin akan mempengaruhi beberapa

5
akun transaksi dan berdampakpada perhitungan laba rugi perusahaan. Hal ini harus menjadi
perhatian auditorpada saat pelaksanaan penugasan audit berlangsung.

Selain potongan penjualan, pada transaksi jual beli dapat juga terjadi retur atau
pengembalian barang. Retur dapat terjadi karena barang yang diterima olehpembeli tidak
sesuai pesanan atau karena barang tersebut cacat. Saat barangtidak sesuai dengan pesanan,
pada umumnya penjual memberikan pilihan,apakah akan di retur atau diterima namun
penjual akan memberikan potongan(allowances) tambahan sebagai kompensasi pembeli mau
menerima barangyang tidak sesuai spesifikasinya dengan pesanan.

c. Tujuan Audit Siklus Pendapatan

Tujuan utama dari audit terhadap siklus pendapatan adalah agar auditor mendapatkan
bukti yang cukup dan kompeten dalam membuktikan kewajaranpada setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan terkait dengan transaksi transaksi dan saldo-saldo akun pendapatan
perusahaan. Mengulang dari bagian mengenai asersi manajemen, terdapat lima kategori asersi
manajemen yang berkaitan dengan tujuan audit khusus siklus pendapatan.

d.Materialitas

Sebelum memulai audit siklus pendapatan, auditor perlu untuk mempertimbangkan


masalah materialitas dari akun-akun yang terkait dalam siklus pendapatan. Pertimbangan
terhadap materialitas akan sangat mempengaruhi langkah selanjutnya yang harus auditor
laksanakan.

Berikut ini adalah hal-hal yang biasanya menjadi perhatian auditor dalammenentukan tingkat
materialitas pada tingkat laporan keuangan dan tingkat akuntransaksi.

1. Transaksi penjualan merupakan sumber yang utama dari pendapatan


operasi perusahaan.
2. Akun penjualan merupakan komponen utama dalam menentukan
penghasilan bersih (net income). Kesalahan pada akun penjualan akan
berdampak langsung bagi perhitungan laba rugi perusahaan.
3. Saldo piutang yang timbul karena penjualan kredit biasanya berjumlah
besar.
4. Transaksi penerimaan kas dapat berpengaruh secara langsung dan material
terhadap saldo piutang usaha dan saldo kas.

e. Risiko Melekat (INHERENT RISK).

Risiko bawaan atau inherent risk dari suatu akun akan mempengaruhiluasnya
pengujian yang akan dilakukan oleh auditor. Penilaian terhadap risikobawaan dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang terkait dengan sifat dari sikluspenjualan dan penerimaan piutang.

6
Berdasarkan sifatnya, auditor biasanya menetapkan risiko bawaan (inherent risk) dalam
siklus penjualan dan penerimaan piutang pada kelompok tinggi.

f. Siklus Penjualan & Penerimaan Piutang

Dalam rangka pemahaman atas proses bisnis, penjualan dan penerimaanpiutang


meliputi keputusan-keputusan dan proses-proses yang diperlukan untukmentransfer
pemilikan barang dan jasa kepada langganan setelah barang/jasatersebut tersedia untuk dijual.
Proses penjualan diawali dengan adanyapermintaan pembelian dari langganan dan berakhir
dengan terjadinya konversibarang/jasa yang telah diserahterimakan menjadi bentuk kas/bank.

Penjualan mencakup transaksi-transaksi penjualan secara kredit (credit sales),


penerimaan uang tunai (cash receipts) yang berasal dari piutang danpenjualan secara tunai
(cash sales) dan penyesuaian yang terjadi pada transaksipenjualan (sales adjustments) seperti
potongan penjualan (sales discounts), returdan penyisihan penjualan (sales return &
allowances), penyisihan provisi danpenghapusan piutang yang tidak dapat tertagih.

g. Memahami Pengendalian Internal Klien

Pemahaman terhadap pengendalian yang ada dan berjalan pada suatu entitassangat
penting dalam proses audit. Pemahaman pengendalian yang ada akansangat menentukan
tingkat risiko yang dihadapi oleh auditor sehinggamenentukan langkah yang akan ditetapkan
oleh auditor dalam pelaksanaanaudit.

Dalam rangka menentukan kualitas pengendalian internal, auditor pada umumnya


sepakat untuk menggunakan konsep pengendalian berdasarkandokumen yang dipublikasikan
oleh Committee of Sponsoring Organizations' ofthe Treadway Commission (COSO) sebagai
pedoman bagi penilaianpengendalian internal yang berjalan pada suatu entitas. Berikut adalah
konseppenilaian pengendalian internal.

1. Lingkungan Pengendalian (Controls Environtment)


2. Penilaian Resiko (Risk Assesment)
3. Sistem Akuntansi (Information dan Communication)
4. Dokumen-dokumen dan catatan yang digunakan
5. Monitoring
6. Menilai Cost & Benefit untuk Test of Controls
7. Metodologi Perancangan Audit Program

B. AUDIT AKUN BEBAN


Pendekatan untuk Mengaudit Akun Laba dan Beban

Audit atas akun laba dan beban berkaitan langsung dengan neraca dan bukan merupakan
bagian terpisah dari proses audit. Salah saji akun laporan laba rugi hampir selalu
mempengaruhi akun neraca, dan sebaliknya.

7
Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah :

• Prosedur analitis

• Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

• Pengujian atas rincian saldo

Prosedur Analitis

Prosedur analitis harus dianggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran
penyajian baik akun neraca maupun laporan laba rugi. Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas
transaksi memiliki dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan laba
rugi. Sarana yang paling penting untuk memverifikasi banyak akun laporan laba rugi pada
setiap siklus transaksi adalah memahami pengendalian internal dan pengujian pengendalian
atas transaksi yang berhubungan.

Pengujian atas Rincian Saldo-Analisis Beban

Auditor harus menganalisis jumlah yang tercantum dalam akun laporan laba rugi
tertentu walaupun pengujian yang telah disinggung sebelumnya sudah dilakukan.

Auditor sering kali menganalisis :

• Akun beban reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah slah
mencantumkan transaksi seperti properti, pabrik, dan perlatan.

• Beban sewa dan lease guna menentukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease.

• Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontijen yang potensial,
perselisihan, tindakan ilegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat mempengaruhi laporan
keuangan.

Analisis akun beban (expense account analysis) melibatkan pemeriksaan auditor terhadap
pendokumentasian yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total
akun beban.

Pengujian atas Rincian Saldo Akun-Alokasi

Beberapa akun berasal dari alokasi (allocation) data akuntansi dan bukan dari
transaksi diskret. Beban semacam itu termasuk penyusutan, deplesi, dan amortisasi hak cipta
serta biaya katalog.

8
Alokasi sangatlah penting karena menentukan apakah pengeluaran merupakan suatu
aset atau beban periode berjalan. Alokasi beban seperti penyusutan aset tetap dan amortisasi
hak cipta akan diperlukan karena umur aset lebih lama dari satu tahun. Jenis alokasi lain yang
secara langsung mempengaruhi laporan keuangan akan muncul karena umur aset yang lebih
singkat dan belum jatuh tempo pada tanggal neraca.

C. AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN


1. Audit Akun Pendapatan dan Beban
Untuk menentukan apakah akun pendapatan dan beban dalam laporan keuangan sudah
disajikan dengan wajar sesuai GAAP, Auditor harus mengecek apakah masing-masing dari
total pendapatan dan beban sudah dimasukkan dalam laporan laba/rugi dan laba bersih tanpa
salah saji material.Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan
hal penting dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba/rugi:
1. Kesesuaian antara periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menentukan hasil yang
benar.
2. Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam beberapa periode penting untuk
perbandingan.
Kedua konsep tersebut harus diterapkan dalam pencatatan masing-masing transaksi dan
penggabungan akun buku besar dalam penyajian laporan.

2. Pendekatan Audit atas Akun Pendapatan dan Beban


Audit akun pendapatan dan beban langsung terkait dengan neraca dan bukan bagian
terpisah dari proses audit. Audit akun pendapatan dan beban berkaitan dengan audit pada
bagian lain. Bagian dari audit yang langsung memengaruhi akun-akun ini adalah:

 Prosedur Analitis.
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
 Pengujian perincian saldo.

3. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi


Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi berdampak
simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba/rugi. Sebaliknya, pengendalian dan
salah saji yang tidak memadai dapat ditemukan melalui pengujian pengendelian dan

9
pengujian substantif atas trasaksi dan mengindikasikan kemungkinan salah saji baik pada
laopran laba/rugi maupun neraca.Tujuan terpenting dalam melakukan verifikasi akun laporan
laba/rugi dalam setiap siklus transaksi adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai
pengendalian internal dan pengujian terkait pengendalian dan substantive atas transaksi.

4. Pengujian Perincian Saldo Akun-Analisis Beban


Auditor harus menganalisis jumlah yang termasuk dalam akun laporan laba/rugi
meskipun pengujian telah dilakukan. Analisis akun beban melibatkan penyelidikan auditor
terhadap dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan perincian atas total akun
beban Jenis dokumen tersebut sama dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi
sebagai bagian dari pengujian transaksi akuisisi, yaitu terdiri atas faktur, laporan penerimaan,
pesananpembelian,dankontrak.Dalam anlisis beban dan akun laporan laba/rugi lainnya,
auditor melakukan verifikasi transaksi dalam akun yang spesifik untuk menentukan apakah
transaksi tersebut benar, diklasifikasikan dengan benar, dan dicatat secara akurat.

5. Pengujian Perincian Saldo-Alokasi


Beberapa akun beban dihsilkan dari alokasi atau akuntansi, bukan transaksi riil.
Contohnya adalah beban depresiasi, deplesi, dan amortisasi hak cipta dan biaya catalog.
Alokasi biaya overhead manufaktur antara persediaan dan harga pokok penjualan adalah
contoh jenis lain dari alokasi yang memengaruhi beban. Jika klien salah dalam mengikuti
GAAP atau salah menghitung alokasi, maka laporan keuangan bisa salah saji secara material.
Dua prosedur audit terpenting dalam audit alokasi adalah pengujian untuk keseluruhan
kewajaran dengan prosedur analitis dan perhitungan kembali atas hasil perhitungan klien.
Auditor biasanya melakukan pengujian tersebut sebagai bagian dari audit aset dan utang
terkait. Hal ini meliputi verifikasi beban depresiasi sebagai bagian dari audit asset tetap.
Pengujian amortisasi sebagai bagian dari verifikasi paten atau penghentian yang lama, dan
verifikasi alokasi antara persediaan dan harga pokok penjualan sebagai bagian dari audit
persediaan.

10
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam mengaudit sebuah laporan keungan suatu perusahaan, kita harus mengetahui
dan bias mentukan akun pendapatan dan beban. Dan Untuk menentukan apakah akun
pendapatan dan beban dalam laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar sesuai GAAP,
Auditor harus mengecek apakah masing-masing dari total pendapatan dan beban sudah
dimasukkan dalam laporan laba/rugi dan laba bersih tanpa salah saji material.Dua konsep
berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting dalam
mempertimbangkan tujuan laporan laba/rugi

B.Saran

kita sebagai auditor harus memeriksa laporan keuangan dengan baik dan benar sesuai
dengan GAAP, dan sesuai dengan bukti-bukti yang berkaitan dengan akun beban dan
pendapatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37437021/AUDIT_AKUN_LABA_DAN_BEBAN

12

Anda mungkin juga menyukai