Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
Tentang
“PENGUJIAN KEPATUHAN SIKLUS PENDAPATAN DAN
PENGELUARAN”

Disusun oleh :
FALSANDY (1916040078)
FEBRITA WIDYA (1916040052)
PUTRI JUWANDA (1916040065)

DOSEN PEMBIMBING : TONY ISWADI, MM. SE. Akt

AKUNTANSI SYARIAH B
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada sang Kholiq yang tak pernah letih ataupun tidur
dalam mengurus semua makhluk-Nya yang berada di langit maupun di bumi. Dialah Allah SWT, tuhan
semesta alam dengan kekuasaan yang meliputi langit beserta isinya dan bumi beserta isinya pula. Dengan
rahmat dan kasih sayang-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Pengujian
Kepatuhan Siklus Pendapatan dan Pengeluaran” yang tentunya masih jauh dari kata sempurna ini.
Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada makhluk paling mulia di muka bumi ini.
Makhluk yang diutus untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia di bumi. Dialah baginda besar,
rasul agung, Rasulullah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa tercurah kepada para umatnya yang setia
mengikuti jejaknya sampai akhir hayat nanti. Serta shalawat untuk keluarga beliau dan shahabat-shahabat
beliau.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Pemeriksaan Audit II yaitu Bapak Tony Iswadi, MM.SE.Akt yang telah sabar membimbing penulis dalam
memperoleh materi serta penulis juga harapkan agar kiranya Bapak dosen dapat memberikan masukan-
masukan bagi kurangnya kelengkapan dalam makalah yang penulis buat ini.
Penulis juga berharap bahwa apa yang sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi teman-teman
pembaca dalam memperoleh pengetahuan tentang Materi Pengujian Kepatuhan Siklus Pendapatan dan
Pengeluaran ini. Dan jika ada masukan, sekiranya tak segan untuk menambahkan supaya penulis dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurang dalam makalah ini.

Padang, 12 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pendapatan...........................................................................6
1. Pengertian siklus pendapatan.................................................................................................6
2. Sistem akuntansi yang terkait pada siklus pendapatan..........................................................6
3. Fungsi yang terkait pada siklus pendapatan...........................................................................7
4. Dokumen yang terkait pada siklus pendapatan......................................................................9
5. Catatan yang terkait pada siklus pendapatan.......................................................................11
6. Program pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan.................................................13
B. Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pengeluaran.......................................................................14
1. Pengertian siklus pengeluaran..............................................................................................14
2. Sistem akuntansi yang terkait pada siklus pengeluaran.......................................................15
3. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian-transaksi pembelian...............15
4. Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Transaksi Pengeluaran........16
5. Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
Pengeluaran..........................................................................................................................17
6. Program pengujian kepatuhan terhadap siklus pengeluaran................................................18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pelaksanaan suatu audit diperlukan siklus transaksi akuntansi, pada pembahasan ini
siklus yang di bahas adalah siklus pendapatan dan pengeluaran. Dalam beberapa hal auditor
memperlakukan setiap siklus akuntansi ini secara terpisah selama proses audit berlangsung.
Meskipun secara cermat auditor mengaitkan siklus-siklus berbeda pada waktu yang berbeda-beda,
namun auditor harus memperlakukan siklus-siklus secara indenpendent untuk dapat melaksanakan
audit yang kompleks secara efektif.
Siklus pendapatan adalah aktivitas yang terkait dengan pertukaran barang dan jasa dengan
pelanggan dan pengumpulan kas dari pendapatan, audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua
pendekatan yaitu pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Sedangkan siklus pengeluaran
terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklus pendapatan?
2. Sistem akuntansi apa saja yang terkait pada siklus pendapatan?
3. Fungsi apa saja yang terkait pada siklus pendapatan?
4. Dokumen-dokumen apa saja yang terkait pada siklus pendapatan?
5. Catatan-catatan apa saja yang terkait pada siklus pendapatan?
6. Bagaimana program pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan?
7. Apa yang dimaksud dengan siklus pengeluaran dan sistem-sistem yang membentuk siklus
pengeluaran?
8. Sistem akuntansi apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran?
9. Fungsi apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran?
10. Dokumen-dokumen apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran?
11. Catatan-catatan apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran?
12. Bagaimana program pengujian kepatuhan terhadap siklus pengeluaran?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan siklus pendapatan.
2. Mengetahui sistem akuntansi apa saja yang terkait pada siklus pendapatan.
3. Mengetahui fungsi apa saja yang terkait pada siklus pendapatan.

4
4. Mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang terkait pada siklus pendapatan.
5. Mengetahui catatan-catatan apa saja yang terkait pada siklus pendapatan.
6. Mengetahui bagaimana program pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan.
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus pengeluaran dan sistem-sistem yang
membentuk siklus pengeluaran.
8. Mengetahui sistem akuntansi apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran.
9. Mengetahui fungsi apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran.
10. Mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran.
11. Mengetahui catatan-catatan apa saja yang terkait pada siklus pengeluaran.
12. Mengetahui bagaimana program pengujian kepatuhan terhadap siklus pengeluaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN


1. Pengertian siklus pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas
sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Siklus pendapatan juga dapat diartikan sebagai, suatu perusahaan terdiri atas kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan barang atau jasa dengan pelanggan, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan dalam bentuk kas. Perusahaan yang berbeda memiliki sumber
pendapatan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam penjualan barang atau produk, dokter, pengacara
dan notaris memperoleh pendapatan dalam bentuk uang jasa.
Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun
secara tunai, return penjualan dan penghapusan piutang. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order
dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu
tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam transaksi penjualan tunai, barang
diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada pembeli atau jasa baru diserahkan jika fungsi penerimaan
kas telah menerima uang dari pembeli.
2. Sistem akuntansi dalam siklus pendapatan
Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem akuntansi yaitu sebagai berikut :
 Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari berbagai prosedur :
a. Prosedur order penjualan.
b. Prosedur persetujuan kredit.
c. Prosedur pengiriman barang.
d. Prosedur penagihan.
e. Prosedur pencatatan piutang.
f. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit.
g. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual.
 Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari jaringan prosedur :
a. Prosedur order penjualan.

6
b. Prosedur penenimaan kas.
c. Prosedur penyerahan barang.
d. Prosedur pencatatan penerimaan kas.
e. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai.
f. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual.
 Sistem retur penjualan, yang terdiri dari prosedur :
a. Prosedur penerimaan barang.
b. Prosedur pencatatan piutang.
c. Prosedur pencatatan retur penjualan.
 Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari prosedur :
a. Prosedur pembuatan bukti memorial.
b. Prosedur pencatatan piutang.
3. Fungsi yang terkait pada siklus pendapatan
Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan berada di tangan unit organisasi berikut ini.

Fungsi setiap unit organisasi yang terkait dalam siklus pendapatan tersebut diuraikan berikut ini :
Bagian Order Penjajahan. Dalam sistem penjualan kredit, bagian ini berfungsi menerima surat
order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambah informasi yang belum ada pada
surat order tersebut seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman, meminta otorisasi kredit,
menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order
pengiriman. Bagian Kredit. Bagian ini berada di bawah Departemen keuangan yang fungsinynya
meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
Karena hampir semua penjualan perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum

7
order dari pelanggan dipenuhi, harus lebih dahulu diperoleh otorisasi penjualan kredit dari Bagian
kredit. Bagian kredit juga berfungsi membuat bukti memorial atas dasar surat keputusan direktur
keuangan untuk penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.
Bagian Gudang. Bagian ini berfungsi menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh
pelanggan, serta menyerahkan barang ke Bagian Pengiriman.
Bagian Pengiriman. Dalam sistem penjualan kredit, bagian ini berfungsi untutuk menyerahkan
barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari Bagian order Penjualan. Bagian ini
bertanggungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada
otorisasi dari yang berwenang. Dalam sistem penjualan tunai, bagian ini berfungsi untuk
menyerahkan barang kepada pembeli yang telah melunasi harga barang. Bagian ini juga berfungsi
untuk mengirimkan kembali barang yang telah dibeli perusahaan kepada pemasok dalam transaksi
retur pembelian. Otorisasi pengiriman barang dapat berupa surat order pengiriman yang telah
ditandatangani oleh Bagian order Penjualan, memo debit yang ditandatangani oleh Bagian Pembelian
untuk barang yang dikirimkan kembali kepada pemasok retur pembelian, dan surat perintah kerja dari
Bagian Produksi mengenai penjualan pembuangan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai lagi.
Bagian Penagihan. Bagian ini berfungsi membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh
Bagian Piutang, Bagian kartu Persediaan dan kartu Biaya, Bagian jurnal, Buku Besar dan laporan
keuangan.
Bagian Piutang. Bagian ini berfungsi mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit,
mencatat berkurangnya piutang karena transaksi retur penjualan, penerimaan kas dari piutang,
penghapusan piutang yang tidak tertagih, dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada para debitur.
Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. Bagian ini berfungsi mencatat harga pokok produk
jadi yang dijual di dalam kartu persediaan dan mencatat harga pokok produk jadi yang dikembalikan
oleh pembeli dalam transaksi retur pembelian.
Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan. Bagian ini berfungsi mencatat transaksi penjualan
kredit dan penjualan tunai di dalam jurnal penjualan, dan transaksi retur penjualan dan penghapusan
piutang di dalam jurnal umum.
Bagian Penerimaan Barang. Bagian ini berfungsi menerima barang, baik yang berasal dari
transaksi pembelian maupun yang berasal dari transaksi retur penjualan.
Bagian Kasa. Bagian ini berfungsi menerima kas dari pembeli, dan menyetorkannya ke bank.

8
4. Dokumen yang terkait pada siklus pendapatan
Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dibagi menjadi dua golongan : dokumen
sumber source documents, yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan
akuntansi, dan dokumen pendukung (corroborating documents atau dokumen penguat, yaitu
dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi. Berbagai dokumen yang digunakan dalam
siklus pendapatan dapat dilihat pada berikut :
Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit kepada
pelanggan. Berbagai tembusan surat order pengiriman terdiri dari :
1. Surat order pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang
memberikan otorisasi kepada Bagian Pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan
spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.
2. Tembusan kredit (credit copy). Merupakan dokumen yang digunakan untutuk memperoleh
status kredit pelalangnggagan dan untutuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari Bagian kredit.
3. Surat pengakuan (acknowledgement copy). Dokumen ini dikirimkan oleh Bagian order
Penjualan kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses
pengiriman.
4. Surat muat ( bill of lading). Tembusan surat muat ini merupakan dokumen yang digunakan
sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.
5. Slip pembungkus (packing slip). Dokumen ini ditempelkakan pada pembungkus barang untuk
memudahkan Bagian Penerimaan pelanggan mengidentifikasi barang dan barang yang diterimanya.
6. Tembusan gudang (warehouse copy). Merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim
ke Bagian Gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti yang tercantum di
dalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke Bagian Pengiriman, dan untuk mencatat barang
yang dijual di dalam kartu gudang.
7. Arsip pengawasan pengiriman (Sales order follow up copy). Merupakan tembusan surat order
pengiriman yang diarsipkan oleh Bagian Order Penjualan menurut tanggal pengiriman yang
dijanjikan. Jika Bagian Order Penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari Bagian
Pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengawasan
pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah dipenuhi.
Arsip pengawasan pengiriman merupakan sumber informasi untuk membuat laporan mengenai
pesanan pelanggan yang belum dipenuhi ( order backlogs ).

9
8. Arsip Indeks silang (cross index file copy). Merupakan tembusan surat order pengiriman yang
diarsipkakan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya
piutang. Berbagai tembusan faktur penjualan terdiri dari:
a. Faktur penjualan.
Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim kepada pelanggan. Jumlah lembar
faktur penjualan yang dikirim kepada pelanggan adalah tergantung dari permintaan
pelanggan.
b. Tembusan piutang.
Merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan ke Bagian Piutang sebagai dasar
untuk mencatat piutang di dalam kartu piutang.
c. Tembusan jurnal penjualan.
Merupakan tembusan yang dikirimkan ke Bagian jurnal, Buku Besar, dan laporan sebagai
dasar untuk mencatat transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
d. Tembusan analisis.
Merupakan tembusan yang dikirim ke Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya sebagai
dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat di dalam kartu persediaan,
untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi pramuniaga (sales person).
e. Tembusan pramuniaga.
Dikirimkan kepada pramuniaga untuk memberitahu bahwa order dan pelanggan yang
lewat di tangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya menghitung komisi
penjualan yang menjadi haknya.

Dalam transaksi penjualan tunai, dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Faktur penjualan tunai.


Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan penerimaan kas dan
penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
b. Pita register kas.
Dokumen ini dihasilkan oleh Bagian kas dengan menggunakan mesin register kas.
Dokumen ini merupakan bukti telah diterimanya kas dan penjualan tunai oleh Bagian kasa.
c. Bukti setor bank.

10
Dokumen ini merupakan bukti telah disetorkannya cek atau uang tunai ke bank oleh
Bagian kasa.

Dalam transaksi retur penjualan, dokumen yang digunakan adalah :

a. Memo kredit.
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Penjualan untuk memberikan otorisasi kepada Bagian
Penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli. Dokumen ini
merupakan dokumen sumber bagi pengkreditan rekening piutang dan pendebitan rekening
retur penjualan.
b. Laporan penerimaan barang.
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Penerimaan Sebagai bukti telah diterimanya kembali
barang yang telah dijual dalam transaksi retur penjualan. Dokumen ini merupakan
dokumen pendukung memo kredit yang dibuat sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang.

Dalam transaksi penghapusan piutang, dokumen-dokumen yang digunakan adalah :

a. Bukti memorial. Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
ke dalam jurnal umum. Dalam transaksi penghapusan piutang, bukti memorial dibuat oleh
Bagian kredit sebagai dasar untuk mencatat pengurangan piutang.
b. Surat keputusan direktur keuangan tentang penghapusan piutang. Penghapusan piutang
memerlukan otorisasi dari pejabat yang tinggi wewenangnya. Biasanya penghapusan
piutang memerlukan otorisasi dari direktur keuangan, dan bahkan dalam perusahaan
tententu memerlukan otorisasi dari dewan komisaris.
5. Catatan yang terkait pada siklus pendapatan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus pendapatan adalah :
 Jurnal penjualan. Catatan ini berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan kredit dan
penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tunai dan faktur penjualan.
rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi penjualan adalah :
Piutang Dagang xxx
Penjualan Tunai xxx
Hasil Penjualan xxx

11
 Jurnal penerimaan kas. Dalam siklus pendapatan, catatan ini digunakan untuk mencatat
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan
tunai. rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi penjualan adalah :

Kas xxx

Penjualan xxx
 Jurnal umum. Dalam siklus pendapatan, catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi
retur penjualan berdasarkan dokumen sumber memo kredit, untuk mencatat penghapusan
piutang berdasarkan bukti memorial, dan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual
berdasarkan bukti memorial. rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi
retur penjualan adalah
Hasil Penjualan xxx
Piutang Dagang xxx

Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan harga pokok produk yang dijual adalah
Harga

Pokok Penjualan xxx

Persediaan Produk Jadi xxx

Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan penghapusan piutang adalah

Cadangan kerugian Piutang xxx

Piutang Dagang xxx

 Kartu piutang. Dalam siklus pendapatan, catatan ini berfungsi sebagai buku pembantu yang
digunakan untuk mencatat bertambah dan berkurangnya piutang kepada debitur tertentu
berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan, memo kredit, dan bukti memorial.
 Kartu persediaan. Dalam siklus pendapatan, catatan ini berfungsi sebagai buku pembantu
yang digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan
dokumen sumber faktur penjualan.
 Buku besar. Rekening buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan adalah :
1. Kas.
2. Piutang Dagang.
3. Persediaan Produk jadi.
12
4. Hasil Penjualan.
5. Penjualan Tunai.
6. Harga Pokok Penjualan.
7. Cadangan Kerugian Piutang.
6. Program pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan
Sistem Penjualan Kredit
1. Melakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualan, fungsi pemberi otorisasi kredit,
fungsi pengiriman barang, fungsi penagihan, dan fungsi pencatatan piutang. Pengamatan ini
ditujukan untuk membuktikan: 1). adanya pemisahahan tiga fungsi pokok: fungsi operasi, fungsi
penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam penanganan sistem penjualan kredit 2). setiap
transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi sehingga tercipta adanya
pengecekan intern dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut.
2. Ambil sampel arsip surat order pengiriman. untuk membuktikan bahwa setiap transaksi
penjualan kredit didahului dengan adanya otorisasi kredit dari Bagian Kredit, akuntan
mengambil sampel surat order pengiriman dari arsip dokumen tersebut yang disimpan oleh
Bagian Order Penjualan. Surat order pengiriman dalam arsip tersebut dilampiri credit copy yang
membuktikan telah disetujuinya penjualan kredit kepada pembeli yang bersangkutan.
3. Ambil sampel arsip faktur penjualan. akuntan mengambil sampel faktur penjualan dari arsip
dokumen tersebut yang diselenggarakan oleh Bagian Piutang.
4. Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal penjualan dan bandingkan dengan
postingnya ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk menguji keandalan
prosedur pencatatan transaksi penjualan, akuntan menguji ketelitian posting ringkasan jurnal
penjualan ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar (misalnya rekening Piutang
Dagang dan rekening Hasil Penjualan). Periksa bukti dilakukannya rekonsiliasi secara periodik
antara buku pembantu piutang dengan rekening kontrol piutang di dalam buku besar.
Rekonsiliasi antara kartu piutang dengan rekening kontrol piutang di dalam buku besar biasanya
dilakukan oleh klien dengan cara membuat daftar saldo piutang dan kartu piutang kemudian
jumlah saldo dan mutasi piutang yang tercantum di dalam daftar saldo tersebut dicocokkan
dengan rekening kontrol piutang di dalam buku besar.
5. Periksa bukti dikirimkannya secara perlodik surat pernyataan piutang kepada debitur. Akuntan
dapat memperoleh informasi apakah klien secara periodik mengirimkan surat pernyataan piutang
kepada debiturnya dengan cara:

13
a) memeriksa arsip tembusan surat pernyataan piutang, jika arsip semacam ini
diselenggarakan oleh klien.
b) memeriksa arsip korespondensi antara klien dengan debiturnya.

Sistem Penjualan Tunai


1. Melakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualanan, fungsi penerima kas,
fungsi pengiriman barang, dan fungsi akuntansi. Pengamatan dilaksanakan dengan
mengikuti pelaksanaan suatu transaksi penjualan tunai atau dengan cara memeriksa tanda
tangan otorisasi yang tercantum didalam dokumen sumber dan dokumen pendukung
transaksi penjualan tunai.
2. Ambil sampel arsip faktur penjualan tunai. akuntan mengambil sampel faktur penjualan
tunai dari arsip dokumen tersebut yang diselenggarakan oleh Bagian Kartu Persediaan dan
Kartu.
3. Minta kertas kerja fungsi pemeriksa intern yang bersangkutan dengan penghitungan kas.
Untuk membuktikan adanya penghitungan kas secara periodik dan secara mendadak oleh
fungsi pemeriksa intern, akuntan meminta kertas kerja yang dibuat oleh fungsi pemeriksa
intern dalam penghitungan kas yang disimpan oleh fungsi penerima kas.
4. Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal penerimaan kas dan
bandingkan dengan postingya ke dalalam rekening yang bersangkutan di dalam buku
besar. Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi penerimaan kas dan
penjualan tunai, akuntan menguji ketelitian posting ringkasan jurnal penerimaan kas ke
dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar (misalnya rekening kas dan
rekening penjualan tunai).

B. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN


1. Pengertian siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan pemrosesan informasi terkait yang
terus berulang dalam rangka pembelian dan pembayaran barang dan jasa kepada pemasok.
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh
perusahaan berupa aktiva tetap dan surat berharga yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaaan dan surat berharga yang akan dikomsumsikan
atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.

14
Jasa yang diperoleh perusahaan dapat dibagi dua yaitu :
a. Yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi,
iklan).
b. Jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak terwujud).
Umumnya, transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari :
a) Transaksi pembelian dan
b) Transaksi pengeluaran kas.
2. Sistem akuntansi yang terkait pada siklus pengeluaran
 Sistem pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini :
1. Prosedur permintaan pembelian.
2. Prosedur order pembelian.
3. Prosedur penerimaan barang.
4. Prosedur penyimpanan barang.
5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar.
6. Prosedur pencatatan utang.
 Sistem pengeluaran kas, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
1. Prosedur pembayaran bukti kas keluar.
2. Prosedur pencatatan keluar kas.
3. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian-transaksi pembelian
Fungsi yang terkait

Dokumen : Surat permintaan pembelian, Surat permintaan otoritas invetasi, Surat perminataan
otorisasi, Surat permintaan penawaran barang, Surat order pembelian.
Catatan Akuntansi : Register bukti kas, Jurnal pembelian, Buku pembantu utang, Buku pembantu
sediaan.
Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap transaksi pembelian.
15
Proses audit :
 Keberadaan atau kejadiaan
 Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi :
1. Persetujuan atas surat permintaan pembelian.
2. Order pembelian.
3. Penerimaan barang.
4. Pembuatan bukti kas keluar.
 Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan lakukan verifikasi
terhadap tanggal, nama pemasok, dan jumlah moneter dan nonmoneter. Lakuakn pula
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini :
1. Laporan penerimaan barang.
2. Bukti kas keluar.
3. Surat order pembelian yang telah diotorisasi.
4. Surat permintaan yang telah diotorisasi.
5. Faktur dari pemasok.
 Kelengkapan
 Periksa bukti kelengkapan formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawabkan
pemakaian formulir tersebut dan periksa secara selintas nomor urut bukti kas keluar yang
dicatat dalam register bukti kas keluar.
 Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan dilakukan penyusutan ke dokumen dan
catatan akuntansi berikut ini :
1. Laporan penerimaan barang.
2. Faktur dari pemasok.
3. Surat order pembelian.
4. Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar.
 Penilaian atau alokasi
 Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa buktinya :
1. Persetujuan pembelian semestinya untuk setiap transaksi pembelian.
2. Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam bukti kas keluar.
3. Pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam bukti kas keluar.

16
 Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal
untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah moneter
akun.
4. Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Transaksi Pengeluaran Kas
Fungsi yang terkait
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas yaitu fungsi yang mengajukan permintaan cek
kepada fungsi pencatat utang.
2. Fungsi pencatat utang yaitu fungsi yang bertanggungjawab atas pembuatan bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek
sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
3. Fungsi keuangan yaitu fungsi yang bertanggungjawab untuk mengisi cek, memintakan
otorisai atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan
langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya yaitu fungsi yang bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran
kas yang menyangkut biaya dan sediaan
5. Fungsi akuntansi umum yaitu fungsi yang bertanggung jawab atas pencatatan transaksi
pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern yaitu fungsi yang bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas
secara periodik dan mecocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan
akuntansi.
 Dokumen : Permintaan cek dan Bukti kas keluar
 Catatan Akuntansi : Register dan Buku besar
5. Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Pengeluaran Kas
 Proses audit
 Keberadaan atau keterjadian
1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi :
a. Pembuatan cek
b. Pencatatan cek ke dalam register cek
2. Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan verifikasi terhadap
tanggal, nama debitur, dan jumlah moneter dan nonmoneter. Lakukan pula pemerksaan
terhadap dokumen pendukung berikut ini:
a. Permintaan cek

17
b. Bukti kas keluar
c. Kwintansi
 Kelengkapan
1. Periksa bukti digunakannya formulir cek bernomor urut tercetak dan pertanggungjawabkan
pemakaian formulir tersebut.
2. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan dilakukan penyusutan ke dokumen
dan catatan akuntansi berikut :
a. Permintaan cek
b. Kwintansi
c. Pencatatan ke dalam register cek
 Penilaian atau alokasi
1. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa bukti adanya :
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi pengeluaran kas
b. Pengecekan independen terhadap penulisan cek dan bukti kas keluar
2. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu utang dan
register cek untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah
moneter atau akun.
6. Program Audit untuk Pengujian pengendalian terhadap Transasksi Pengeluaran kas
a. Lakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dan pencatatan cek ke dalam
register cek.
b. Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan pemeriksaan
terhadap dokumen pendukung.
c. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawabkan
pemakaian formulir tersebut.
d. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan lakukan pengusutan ke dokumen
dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
e. Periksa adannya independen terhadap posting ke buku pembantu jurnal.

18
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas
sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun
secara tunai, retur penjualan, dan penghapusan piutang.
Tujuan audit terhadap transaksi siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti bahwa
saldo-saldo dan transaksi yang berkaitan dengan siklus pendapatan memperoleh assersi yang
berkecukupan dari manajemen. Assersi tersebut menunjukkan derajat manajemen terhadap informasi
keuangan yang secara eksplicit dinyatakan dalam laporan keuangan.
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh
perusahaan berupa aktiva tetap dan surat berharga yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaaan dan surat berharga yang akan dikomsumsikan
atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenai “Pengujian Kepatuhan Siklus Pendapatan dan Pengeluaran”. Namun kami
sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan ataupun
penyajian materi, untuk itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk lebih baiknya makalah
ini kedepannya.

19
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2014. Audit terhadap Siklus Pengeluaran Pengujian Pengendalian. Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
Mulyadi, 1992. Pemeriksaan Akuntansi. Penerbit : Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,
Yogyakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai