PENGENDALIAN
MAKALAH
Disusun oleh:
Cica Julian Maulida NIM 17021006
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penyusun panjatkan, atas
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tepat waktu dan
sesuai harapan.
Makalah ini berjudul “Audit terhadap Siklus Pengeluaran: Pengujian Pngendalian”.
Makalah ini disusun berdasarkan data dan informasi yang didapatkan dari sumber-
sumber yang dipercaya. Dengan selesainya makalah ini, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu dalam penyelesaian
makalah.
Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah.
Maka dari itu, penyusun berharap agar pembaca dapat menyampaikan kritik
dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini. Besar harapan
penyusun agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak terkait.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat tentang informasi keuangan yang andal
menyebabkan timbulnya profesi akuntan publik. Profesi ini berkembang
sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat tentang jasa pihak
yang kompeten dan dapat dipercaya untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh manajemen kepada
pihak luar perusahaan. Untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban
keuangan diperlukan pengetahuan yang disebut auditing.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran
pertanggunghjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang
terjun dalam profesi akuntan publik menghasilkan jasa yang menjadikan
masyarakat keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal.
Informasi keuangan yang andal bagi masyarakat keuangan dalam
mengambil keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif
dan efisien.
Sehubungan dengan uraian-uraiian diatas, maka diperlukan perancangan
program audit terhadap siklus kegiatan perusahaan. Pengujian pengendalian
ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas pengendalian
dengan kliennya. Pengujian pengendalian disesuaikan dengan penggolongan
siklus kegiatan perusahaan pada kesempatan kali ini, hal yang akan dibahas
ialah mengenai materi tentang audit terhadap siklus pengeluaran; pengujian
pengendalian.
B. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang diangkat dalam pembahasan
makalah yang dilakukan oleh penyusun:
1. Apa sistem yang membentuk siklus pengeluaran?
2. Fungsi-fungsi apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?
3. Dokumen-dokumen apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?
4. Catatan-catatan apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?
1
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan sistem apa yang terkait dengan siklus pengeluaran.
2. Memaparkan fungsi-fungsi yang terkait dengan siklus pengeluaran.
3. Memaparkan dokumen-dokumen yang terkait dengan siklus
pengeluaran.
4. Memaparkan catatan-catatan yang terkait dengan siklus pengeluaran.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak
terkait, khususnya bagi Mahasiswa Institut Manjemen Wiyata
Indonesia, makalah ini semoga dapat menjadi literatur dan sumber
informasi tambahan dalam pembelajaran Auditing 2.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
selama periode yang diaudit. neraca.
4
Aktiva tidak berwujud
dinyatakan pada kos atau kos
dikurangi dengan amortisasi
akumulasi.
Penyajian dan Rincian transksi pembelian dan Utang usaha , aktiva tetap, dan
pengungkapan pengeluaran kas mendukung aktiva tidak berwujud
penyajian akun yang berkaitan diidentifikasi dan diklasifikasi
dalam laporan keuangan, baik dengan semestinya dalam
klasifikasinya maupun neraca.
pengungkapannya.
Pengungkapan memadai telah
dibuat berkaitan dengan utang
usaha, aktiva tetap, dan aktiva
tidak berwujud.
5
3. Catatan akuntansi.
4. Bagan alir sistem informasi akuntansi.
5. Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan
prodesur audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan
oleh auditor.
6. Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan,
7.
transaksi yang bersangkutan.
8. penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
transaksi yang bersangkutan.
D. Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian-Transaksi
Pembelian
Fungsi yang terkait :
1. Fungsi gudang = Bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan
pembelian sesuai dengan posisi sediaan yang ada di gudang dan untuk
menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi pembelian = Bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang, menetukan pemasok yang dipilih dalam
pengadaan barang, dan mengeluarkanorder pembelian kepada pemasok
yang dipilih.
3. Fungsi penerimaan barang = Bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima
dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut
diterima oleh perusahaan.
4. Fungsi pencatat utang = Bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk
menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang
berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan buku pembantu
utang sebagai buku pembantu utang.
5. Fungsi akuntansi biaya = Bertanggung jawab untuk mencatat sediaan
dan aktiva tetap.
Dokumen yang digunakan
Dibagi menjadi 2 golongan:
6
1. Dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai
sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi. Dokumen sumber:
bukti kas keluar.
2. Dokumen pendukung (corroborating dokuments atau dokumen penguat),
yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
Dokumen pendukung: surat permintaan pembelian, surat permintaan
otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, surat
permintaan penawaran harga, surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, surat perubahan order pembelian, bukti kas keluar,
faktur dari pemasok.
Catatan akuntansi yang digunakan:
1. Register bukti kas keluar (voucher register)
2. Jurnal pembelian
3. Buku pembantu utang
4. Buku pembantu sediaan
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
1. Otorisasi umum dan khusus untuk setiap pembelian.
2. Setiap surat order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan
pembelian yang telah diotorisasi.
3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian
yang telah diotorisasi.
4. Fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi, dan
membandingkan barang yang diterima dengan data barang yang
tercantum dalam surat order pembelian.
5. Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barang ke fungsi gudang
harus didokumentasikan.
6. Bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumen pendukung yang
lengkap dan sah.
7. Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan
bukti kas keluar yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang
lengkap.
8. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang
usaha, sediaan, aktiva tetap, dengan akun kontrol yang bersangkutan
dalam buku besar.
7
9. Pertanggungjawaban secara periodik semua formulir bernomor urut
tercetak.
10. Panduan akun dan riview terhadap pemberian kode akun.
11. Riview kinerja secara periodik.
Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap
Transaksi Pembelian
1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan atas permintaan
pembelian, order pembelian, penerimaan barang, pembuatan bukti kas
keluar.
2. Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan
lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan lakukan pengusutan ke
dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap ke buku pembantu
dan jurnal.
E. Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian-Transaksi
Pengeluaran Kas
Fungsi yang terkait:
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas = Jika suatu fungsi
memerlukan pengeluaran kas, fungsi yang bersangkutan mengajukan
permintaan cek kepada fungsi pencatat utang.
2. Faungsi pencatat utang = Bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam
mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
3. Fungsi keuangan = Bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan
otorisasi cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau
membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya = Bertanggung jawab atas pencatatan
pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan sediaan.
5. Fungsi akuntansi umum = Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi
pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
8
6. Fungsi audit intern = Bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan
kas secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan
saldo kas menurut catatan akuntansi.
Dokumen yang digunakan:
1. Dokumen sumber = bukti kas keluar .
2. Dokumen penkukung = permintaan cek, kuitansi, cek.
Catatan akuntansi yang digunakan:
1. Register cek (check register)
2. Buku besar (general ledger)
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran
kas:
1. Penandatanganan cek harus me-riview bukti kas keluar dan dokumen
pendukungnya.
2. Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar
beserta dokumen pendukungnya.
3. Pengecekan secara independen antara cek dengan bukti kas keluar.
4. Pertanggung jawaban semua nomor urut cek.
5. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
6. Rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak ketiga yang independen.
7. Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam
bonggol cek dan tanggal pencatatannya.
Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
Pengeluaran Kas
1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dan pencatatan
cek ke dalam register cek.
2. Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dan register cek dan lakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggung jawaban pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan lakukan
pengusutan ke dokumen dan catatan akuntnsi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku
pembantu dan jurnal.
9
F. Evaluasi Hasil Pengujian Pengendalian
Setelah memperoleh pemahaman atas kebijakan dan prosedur pengendalian
intern yang relevan dengan pelaporan keuangan siklus pengeluaran dan
setelah menaksir risiko pengendalian yang direncanakanuntuk asersi
tersebut. Tingkat risiko pengendalian final sama dengan yang direncanakan,
auditor dapat melanjutkan untuk mendesain pengujian substantive khusus
berdasarkan tingkat pengujian substantive yang direncanakan. Jika tingkat
risiko pengendalian final tidak sama dengan yang direncanakan, auditor
harus mengubah tingkat pengujian substantive sebelum auditor mendesain
pengujian substantive khusus untuk menampung tingkat risiko deteksi yang
dapat diterima.
10
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Siklus pengeluaran terdiri dari sistem pembelian dan sistem pengeluaran
kas. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian berbagai
sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pembelian dilaksanakan
melalui lima tahap berikut ini :
1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan
transaksi.
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap
pelaksanaan transaksi.
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi
dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan
transaksi.
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas
penegendalian.
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
transaksi.
Pada tahap “pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk
pelaksanaan transaksi”, untuk setiap sistem informasi akuntansi yang
membentuk siklus pembelian di uraikan:;
1. Fungsi terkait
2. Dokumen
3. Catatan akuntansi
4. Bagan alir sistem informasi akuntansi
B. Saran
Bagi pembaca, semoga dapat menyampaikan saran dan kritik yang
membangun guna melengkapi kekurangan yang tidak disadari oleh
penyusun.
11
DAFTAR PUSTAKA
12