MODAL
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
dengan judul Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Modal.
Tujuan dan maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II. Semoga dengan disusunnya hasil diskusi makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam mempelajari dan memahaminya.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan hasil laporan kami ini. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan hasil laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dan untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Karakteristik siklus perolehan dan pembayaran kembali modal................................................2
B. Akun di dalam Siklus perolehan dan Pembayaran Kembali Modal...........................................3
C. Wesel Bayar...............................................................................................................................3
D. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi.............................................4
E. Prosedur analitik........................................................................................................................5
F. Pengujian Terinci atas Saldo......................................................................................................5
G. Ekuitas Pemilik........................................................................................................................6
H. Tujuan Audit Ekuitas Pemilik...................................................................................................8
I. Pengendalian Intern Ekuitas Pemilik.........................................................................................8
J. Audit Modal Saham dan Kelebihan Modal................................................................................9
K. Audit Atas Dividen..................................................................................................................10
L. Audit Saldo Laba.....................................................................................................................11
M. Audit Atas Laba Ditahan.........................................................................................................12
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bab ini akan membahas audit siklus akuisisi modal dan pembayaran
kembali. Auditor dalam melakukan audit adalah guna memper oleh keyakinan bahwa
apa yang disajikan oleh perusahaan yang menjadi kliennya merupakan suatu
kebenaran dan keharusan yang memang perlu untuk disajikan serta sesuai dengan
standar peraturan yang dianut sehingga menjadi bahan pertimbangan yang akuntable
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Karena Auditor bekerja guna memberikan jasa assurance yaitu meningkatkan
kepercayaan dari pengguna informasi melalui kesimpulan yang umumnya dalam
bentuk opini. Dalam siklus ini, membahas tentang akuisisi sumber daya modal
melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali sampai
pembayaran bunga dan dividen. Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
memiliki karakteristik-karakteristik unik yang akan mempengaruhi audit atas akun-
akunya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
permasalahan pokok yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah apa itu audit
siklus perolehan dan pembayaran kembali modal?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, tujuan dibuat makalah ini yaitu
untuk mengetahui apa itu audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Akun di dalam Siklus perolehan dan Pembayaran Kembali Modal
Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada
perusahaan tertentu tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan
bagaimana pendanaannya. Seluruh perusahaan memiliki modal saham dan saldo
laba, tetapi ada juga yang memiliki saham preferen, tambahan modal, dan saham
tresuri.
Berikut ini adalah akun-akun yang seringkali ditemukan:
1. Wesel bayar
2. Kontrak yang masih harus dibayar
3. Hutang hipotik
4. Hutang obligasi
5. Beban bunga
6. Bunga yang masih harus dibayar
7. Kas Bank
8. Modal saham-saham biasa
9. Modal saham-saham preferen
10. Kelebihan modal disetor atas nilai pari (par value)
11. Modal yang disumbangkan
12. Laba ditahan
13. Pencadangan laba ditahan
14. Saham tresuri
15. Dividen yang diumumkan
16. Deviden yang terhutang
17. Akun modal-perusahaan perseorangan
18. Akun modal-perusahaan persekutuan
C. Wesel Bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang tidak dijamin
atau dijamin dengan aktiva. Umumnya wesel diterbitkan untuk suatu periode antara
satu bulan dan satu tahun, tetapi terdapat juga wesel jangka panjang yang lebih dari
setahun. Tujuan audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah berikut ini benar.
Pengendalian internal atas wesel bayar memadai
3
Transaksi untuk pokok pinjaman dan bunga yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi dan dibukukan dengan semestinya sebagaimana didefinisikan
menurut enam tujuan audit terkait transaksi
Kewajiban atas wesel bayar dan beban bunga terkait beserta hutang yang
masih harus dibayar dinyatakan dengan semestinya sebagaimana
didefinisikan menurut delapan dari Sembilan tujuan audit terkait saldo.
Pengendalian Internal
Terdapat empat pengendalian penting atas wesel bayar :
1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru
Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus terletak pada dewan
direksi atau manajemen puncak. Biasanya diperlukan dua tanda tangan pejabat
tinggi perusahaan untuk setiap perjanjian pinjaman.
2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga.
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman harus dikendalikan sebagai bagian
dari siklus perolehan dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitkan, bagian
akuntansi harus menerima satu tembusan seperti pada penerimaan faktur dan
laporan penerimaan.
3. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.
Hal ini meliputi penyelenggaraan buku tambahan dan pengawasan terhadap
wesel- wesel kosong atau yang telah dibayar oleh petugas yang bertanggung
jawab.
4. Verifikasi yang independen secara periodik
Secara periodik, catatan-catatan wesel yang dibuat terperinci, harus
direkonsiliasikan terhadap buku besar dan dibandingkan dengan catatan pemegang
wesel, oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab atas pencatatan kunci. Pada
waktu yang sama, karyawan independen harus menghitung kembali beban bunga
wesel untuk menguji keakuratan dan kecukupan pencatatan.
4
transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas. Pengujian tambahan atas
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi biasanya dilakukan sebagai
bagian dari pengujian saldo karena masing-masing transaksi memiliki materialitas
yang tinggi.
Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait harus
menekankan pada pengujian empat pengendalian internal yang telah dibahas di
atas. Sebagai tambahan. seorang auditor harus melakukan verifikasi pencatatan
yang akurat terhadap bukti penerimaan dari pencairan wesel dan pembayaran
pokok dan bunga.
E. Prosedur analitik
Prosedur analitis sangat penting dalam wesel bayar karena pengujian
transaksi beban bunga dan utang bunga dapat dihilangkan jika hasilnya
menguntungkan. Auditor perlu mengadakan suatu prediksi independen atas biaya
bunga, menggunakan rata-rata wesel bayar yang beredar dan rata-rata tingkat
bunga agar auditor dapat mengevaluasi kewajaran beban bunga dan menguji bila
ada bunga yang tidak diakui.
Auditor seringkali menetapkan salah saji yang dapat diterima pada tingkat
rendah karena mereka hampir selalu dapat mengaudit saldo akun dan transaksi
yang memengaruhi saldo wesel bayar secara keseluruhan. Khususnya, mereka
juga menetapkan risiko bawaan pada tingkat rendah karena menilai akun yang
benar biasanya mudah ditentukan. Auditor biasanya paling memerhatikan dalam
tujuan kelengkapan untuk saldo wesel bayar dan pengungkapan wesel bayar
seperti jaminan dan batasan wesel bayar.
5
Adapun tiga tujuan audit terkait saldo yang terpenting dalam wesel bayar
adalah sebagai berikut:
1. Wesel bayar yang ada telah dimasukkan (kelengkapan)
2. Wesel bayar di dalam skedul dibukukan secara akurat (keakuratan)
3. Wesel bayar disajikan dan diungkapkan secara semestinya (penyajian dan
pengungkapan).
Oleh karena siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali itu biasanya
terdiri dari hanya sedikit transaksi, maka risiko pengendalian dan hasil
pengujian substantif atas transaksi menjadi tidak terlalu penting dalam
mendesain pengujian perincian saldo akun seperti wesel bayar. Untuk
kebanyakan transaksi dalam siklus, pertimbangan utama auditor adalah bahwa
setiap transaksi telah diotorisasi dengan benar.
G. Ekuitas Pemilik
Terdapat perbedaan utama antara audit ekuitas pemilik pada perusahaan
terbuka dan perusahaan tertutup. Pada perusahaan yang tertutup biasanya hanya
terdiri atas sedikit pemegang saham saja sehingga hanya terdapat sedikit transaksi
selama tahun berjalan. Satu-satunya transaksi yang termasuk dalam bagian ekuitas
pemilik adalah perubahan ekuitas pemilik atas laba tahunan atau kerugian dan
pengumuman deviden. Perusahaan tertutup jarang membayar deviden dan auditor
tidak banyak menghabiskan waktu untuk melakukan verifikasi ekuitas pemilik
meskipun catatan perusahaan tetap harus diuji.
Sedangkan untuk perusahaan terbuka, verifikasi ekuitas pemilik lebih
kompleks karena terdapat lebih banyak pemegang saham dan banyak perubahan
individu pada individu pemegang saham. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang
mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik disebabkan oleh laba atau rugi
tahunan serta pembagian dividen.
6
3. Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan
tujuan spesifik audit rincian saldo,
Empat hal yang penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan
modal disetor di atas nilai pari:
1. Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan).
Tujuan ini dapat dicapai jika digunakan jasa pencatat atau agen
pemindahan saham. Auditor dapat meminta konfirmasi mengenai transaksi
modal saham dan mengenai nilai transaksi tersebut
2. Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat
(keberadaan dan keakuratan).
Keberadaan biasanya diuji dengan memeriksa notulen rapat dewan
direksi. Ketepatan nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai dapat
diverifikasi dengan meminta konfirmasi tentang jumlahnya kepada agen
pemindahan saham dan menelusuri jumlah transaksi saham yang ada ke dalam
penerimaan uang.
3. Modal saham dinilai dengan benar (akurasi).
Saldo akhir dalam akun modal diverifikasi, mula-mula dengan
menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari
agen pemindahan merupakan cara verifikasi termudah. Jika tidak ada agen
pemindahan maka auditor mengandalkan pada pemeriksaan atas catatan saham
dan menghitung seluruh saham yang beredar dalam buku sertifikasi saham,
meneliti sertifikat yang dibatalkan dan menghitung sertifikat kosong.
7
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (presentation and
disclosure)
Sumber informasi yang digunakan mengenai pengungkapan yang
memadai adalah akte pendirian perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan
analisis auditor terhadap transaksi- transaksi modal saham.
8
Dewan direksi mesti mengotorisasi bentuk dividen (seperti tunai atau
saham), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal
pembayaran dividen.
2. Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat bila sebuah
perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham
dan saham yang beredar, pengendalian internal mesti mencukupi untuk
memastikan bahwa:
Pemilik aktual saham diakui dalam catatan perusahaan
Jumlah dividen yang benar dibayar ke pemegang saham yang
mempunyai saham pada tanggal pencatatan dividen
Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi
3. File Induk Modal Saham Pemegang Saham ialah catatan saham yang
beredar pada sebuah waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek
kepada keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham lazim
dalam buku besar biasa. File tersebut juga dipakai sebagai dasar bagi
pembayaran dividen.
4. Pencatat dan Agen Transfer Saham Independen
Setiap perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham diwajibkan
mempunyai panitera independen selaku pengendali untuk mencegah
penerbitan akta saham yang tidak sempurna. Tanggung jawab panitera
independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan
sesuai dengan provisi modal saham dalam sertifikat perusahaan dan
otorisasi dewan direksi.
9
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan benar (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan).
10
Akurasi dalam pengumuman deviden dapat diaudit dengan cara
menghitung kembali jumlah basis deviden per lembar dikalikan jumlah
beredar yang beredar. Jika klien menggunakan agen untuk membagikan
deviden, maka totalnya dapat ditelusuri ke dalam jurnal pengeluaran kas
kepada agen dan kemudian dilakukan konfirmasi. Sedangkan untuk pengujian
utang deviden harus dilakukan sehubungan dengan deviden yang diumumkan
Deviden yang tidak dibayar harus dimasukkan ke dalam kewajiban.
11
lainnya membatasi jumlah deviden yang dapat dibayarkan klien. Restriksi ini
harus diungkapkan dalam penjelasan tambahan di laporan keuangan.
1. Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan
untuk seluruh tahun yang bersangkutan (meliputi keterangan tentang setiap
transaksi yang mempengaruhi laba ditahan).
2. Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun
yang bersangkutan dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan
ke dalam laba bersih pada penghitungan laba rugi. Prosedur ini dilakukan
pada saat-saat terakhir audit seluruh ayat jurnal penyesuaian yang
mempengaruhi laba bersih disesuaikan.
3. Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai transaksi laba ditahan, langkah berikutnya adalah menentukan
apakah nilai transaksi tersebut benar.
4. Pertimbangan penting lainnya dalam audit laba ditahan adalah menilai
apakah ada transaksi yang seharusnya dimasukkan tetapi belum dicacat.
5. Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan
benar dalam neraca adalah keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap
pembayaran dividen. Pembatasan-pembatasan ini harus diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Siklus perolehan dan pembayaran
kembali modal, yang berkenaan dengan perolehan sumber daya modal melalui utang
berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup
pembayaran bunga dan deviden
Wesel bayar (note payable) adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang mungkin
dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Pada umumnya wesel
diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga yang lebih
lama. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai
jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas, piutang usaha, persediaan dan
aktiva tetap. Pembayaran pokok dan bunga atas wesel harus dilakukan sesuai dengan
persyaratan dalam perjanjian pinjaman.
Dalam sebagian perusahaan tertutup, yang umumnya memiliki sedikit pemegang
saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akun modal saham selama
tahun berjalan. Sedangkan Bagi perusahaan terbuka verifikasi atau ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang memiliki saham
sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu
perusahaan terbuka.
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan
agio saham: Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Transaksi modal saham yang
dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Modal saham dicatat secara akurat, dan
Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Alip. Dkk. (2018). Audit Siklus Akuisisi Modal dan Pembayaran Kembali,
Universitas Mercubuana Bekasi, 2018
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2, Jakarta: ERLANGGA
https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/06/08/audit-siklus-akuisisi-modal-dan-
pembayaran-kembali/
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2. Jakarta: ERLANGGA
https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/06/08/audit-siklus-akuisisi-modal-dan-
pembayaran-kembali
14