Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Pengauditan II, dengan judul: “Audit Siklus Pembiayaan”. Selain itu, kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
“Audit Siklus Pembiayaan”.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Muh.
Ashari, SE., MSA., Ak., CA. selaku dosen mata kuliah Pengauditan II. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
pengauditan II. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Makassar, 02 Oktober 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Sifat Siklus Pembiayaan.........................................................................................3
B. Tujuan Audit Siklus Pembiayaan...........................................................................5
C. Pertimbangan Perancangan Audit..........................................................................7
D. Pengujian Substantif atas Saldo Akun Pembiayaan..............................................10

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP.............................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut
perolehan sumber-sumber modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas
pemegang saham serta pengembalian modal. Siklus ini juga mencakup
pembayaran bunga dan dividen.
Siklus pembiayaan (financial cycle) mencakup dua kelompok transaksi
utama sebagai berikut:
 Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dan
obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan
bunga yang berkaitan.
 Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan
penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham
treasuri atau treasury stock, dan pembayaran dividen.

Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber


dana modal yang utama. Dengan demikian, perhatian akan dipusatkan
terutama pada kedua sumber pembiayaan ini. Siklus pembiayaan berkaitan
dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk membayar bunga
obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai, dan pembelian sahan treasuri
atau treasury stock.
Aktivitas Pembiayaan (Financing activitie) mencakup transaksi dan
peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembalikepada
kreditor (pembiayaan dengan utang) atau pemilik(pembiayaan dengan
ekuitas). Aktivitas pembiayaan dapat meliputi,misalnya, mendapatkan
pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi,atau menerbitkan saham
preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup
pembayaran untuk melunasi utang,mengakuisisi kembali saham (treasury
stock), dan membayar dividen. Aktivitas pembiayaan (financing activities)

1
mencangkup transakti dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau
dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan uang) atau
pemilik (pembiayaan dengan ekuitas).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari dibuatnya makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat siklus pembiayaan?
2. Jelaskan apa tujuan audit siklus pembiayaan?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertimbangan perencangan
audit?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengujian substantif akun
pembiayaan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami sifat siklus pembiayaan.
2. Untuk memahami tujuan dari audit siklus pembiayaan.
3. Untuk memahami pertimbangan perencanaan dalam audit.
4. Untuk memahami pengujian substantif akun pembiayaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat Siklus Pembiayaan


Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut
perolehan sumber-sumber modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas
pemegang saham serta pengembalian modal. Siklus ini juga mencakup
pembayaran bunga dan dividen.
Siklus pembiayaan (financial cycle) mencakup dua kelompok transaksi
utama sebagai berikut:
1. Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dan
obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan
bunga yang berkaitan.
2. Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan
penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham
treasuri atau treasury stock, dan pembayaran dividen.

Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber


dana modal yang utama. Dengan demikian, perhatian akan dipusatkan
terutama pada kedua sumber pembiayaan ini.

Akun-Akun dalam Siklus


Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya
tergantung pada tipe operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi
tersebut didanai. Karakteristik yang unik dari siklus perolehan modal dan
pengembaliannya memegaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun
dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah ini:
 Utang wesel
 Utang kontrak
 Utang hipotik
 Utang obligasi
 Utang bunga

3
 Laba ditahan disisihkan
 Saham dibeli kembali
 Dividen diumumkan
 Kas di bank
 Modal saham biasa
 Modal saham-preferen
 Agio saham
 Modal sumbangan
 Laba ditahan
 Utang dividen
 Modal pemilik (perseorangan)
 Modal sekutu (persekutuan)

Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang
terdiri dari pokok pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau
tidak dijamin dengan aset. Biasanya wesel diterbitkan untuk suatu periode
tertentu antara satu bulan sampai satu tahun, tapi ada juga yang jangka
waktunya lebih panjang. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran pokok
pinjaman dan bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel
berjangka lebih dari 90 hari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau
kwartilan. Tujuan pegauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan
apakah:
1. Pengendalian internal atas utang wesel memadai.
2. Transaksi yang menyagkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah
diotorisasi dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam
tujuan audit transaksi.
3. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta
utang bunga telah ditetapkan dengan benar sebagaimana
dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo. (catatan: tujuan

4
“nilai bersih bisa direalisasi” tidak diterapkan pada pengauditan
akun kewajiban).
4. Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga
wesel terkait memenuhi keempat tujuan audit penyajian dan
pengungkapan.

Ekuitas Pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada
perseroan publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan
tertutup yang pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang
menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali terjadi.
Sebaliknya dalam perusahaan public, verifikasi ekuitas pemilik
jauh lebih kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang
banyak dan sering terjadi perubahan idividu yang memagang saham.

B. Tujuan Audit Siklus Pembiayaan


Tujuan audit atas siklus pembiayaan berdasarkan lima kategori
asersi laporan keuangan yang mencantumkan sejumlah tujuan audit atas
saldo akun dan transaksi atas siklus pembiayaan. Yang akan dijelaskan
sebagai berikut:

Kategori Asersi Tujuan Audit atas Tujuan Audit Saldo Akun


Kelompok Transaksi
Keberadaan atau Beban bunga yang dicatat Saldo hutang jangka panjang
keterjadian dan transaksi laporan laba yang dicatat merupakan hutang
rugi lainnya menyajikan yang ada pada tanggal neraca.
pengaruh transaksi hutang Saldo ekuitas pemegang saham
jangka panjang dan merupakan hak pemilik yang
peristiwa yang terjadi ada pada tanggal neraca.
selama periode berjalan.
Kelangkapan Semua transaksi beban Saldo hutang jangka panjang
bunga dan pendapatan merupakan semua hutang

5
lainnya yang berkaitan kepada kreditor jangka panjang
dengan hutang jangka pada tanggal neraca.
panjang yang terjadi Saldo ekuitas pemegang saham
selama periode berjalan merupakan klaim pemilik atas
telah dicatat. aktiva entitas yang
melaporkan.

Hak dan Semua saldo hutang jangka


Kewajiban panjang yang tercatat
merupakan kewajiban entitas
yang melaporkan.
Saldo ekuitas pemegang saham
merupakan klaiim pemilik atas
aktiva entitas yang
melaporkan.

Penilaian atau Transaksi beban bunga Saldo hutang jangka panjang


Alokasi dan pendapatan lainnya dan ekuitas pemegang saham
yang berkaitan dengan telah diliai dengan tepat sesuai
hutang jangka panjang GAAP.
telah dinilai dengan tepat
sesuai GAAP.
Penyajian dan Transaksi hutang jangka Semua syarat, ketentuan,
Pengungkapan panjang dan ekuitas komitmen, dan ekuitas
pemegang saham telah pemegang saham telah
diidentifikasi serta diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan diklasifikasikan dengan tepat
tepat dalam laporan dalam laporan keuangan.
keuangan. Semua fakta berkenaan dengan
penerbitan saham seperti nilai
pari atau nilai ditetapkan

6
saham, saham yang diotorisasi
dan diterbitkan, serta jumlah
saham yang ditahan sebagai
treasury stock atau terikat opsi
telah diungkapkan.

C. Pertimbangan Perancangan Audit


Materialitas
Auditor harus mempertimbangkan kewajaran kewajiban/hutang
dan ekuitas perusahaan karena penyajiannya berpengaruh terhadap posisi
laporan keuangan milik perusahaan. Kewajiban dan ekuitas pemegang
saham merupakan hal yang materialitas sebagai komponen dalam neraca.
Transaksi siklus pembiayaan juga tidak hanya berpengaruh pada laporan
neraca/balance sheet tetapi juga mempengaruhi laporan laba rugi yang
paling sering muncul dalam laporan laba rugi terkait dengan siklus
pembiayaan adanya pengakuan biaya/beban bunga yang menambah
biaya/beban didalam laporan keuangan serta pembayaran deviden yang
mempengaruhi laba ditahan. Syarat pengungkapan untuk
hutang/kewajiban jangka panjang dan ekutas/modal saham pada umumnya
signifikan.

Risiko Bawaan/Inheren
Risiko bawaan terjadi karena adanya risiko salah saji dalam
pencatatan atas siklus pembiayaan yang dinilai dicatat terlalu rendah
seperti pencatatan atas biaya/beban bunga dan pembayaran deviden, hal ini
disebabkan karena adanya pihak ketiga/pihak luar yang ikut menangani
transaksi siklus pembiayaan. Maka diperlukannya otorisasi dewan direksi
dan manajamen tingkat atas dalam melaksanakan transaksi siklus
pembiayaan.

Risiko Prosedur Analitis

7
Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi apabila
prosedur analitis gagal mendeteksi adanya kesalahan yang material.
Auditor perlu memahami aktivitas/kegiatan perusahaan terkait dengan
aktivitas investasi/siklus pembiayaan milik perusahaan dan sifat bisnis
perusahaan untuk memprediksi aktivitas pembiayaan atas entitas/modal.
Dalam mengaudit siklus pembiayaan auditor dalam melakukan
prosedur analitis untuk mendeteksi adanya kesalahan material terhadap
aktivitas pembiayaan dengan melakukan perhitungan atas arus kas bebas
perusahaan, hutang/kewajiban berbunga terhadap total aktiva,
ekuitas/modal saham terhadap total aktiva, membandingkan pengembalian
atas aktiva dengan biaya ikremental hutang/kewajiban, pengembalian atas
ekuitas/modal saham biasa, arus kas dari operasi terhadap deviden dan
hutang/kewajiban lancar, kapitalisasi bunga perusahaan yang akan
dihasilkan, beban bunga terhadap hutang/kewajiban bunga.
Dalam melakukan prosedur analitis membantu auditor memberikan
gambaran tentang kebutuhan entitas/modal akan pembiayaan, kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang dan menilai kelayakan bunga yang
dikeluarkan oleh perusahaan baik beban/biaya bunga maupun bunga yang
dikapitalisasi.

Risiko Pengendalian
Komponen pengendalian pada siklus pembiayaan sama dengan
komponen pengendalian pada siklus investasi. Dalam lingkungan
pengendalian pada siklus pembiayaan pencatatan atas semua transaksi
untuk tanggung jawab dipegang oleh bendahara dan kepala keuangan yang
dinilai kompeten dan memiliki integritas. Dan untuk transaksi bernilai
besar diperlukannya otorisasi/persetujuan dari dewan direksi dan komite
audit yang tujuannya untuk memantau aktivitas siklus pembiayaan secara
seksama dan sebagai salah satu bentuk pengendalian atas aktivitas
ekuitas/modal dan kewajiban/hutang jangka panjang.

Dokumen dan Catatan yang Umum

8
Beberapa dokumen yang ada dalam siklus investasi seperti
sertifikat saham dan obligasi serta kontrak obligasi, juga merupakan hal
yang penting dalam siklus pembiayaan, namun perspektifnya berubah dari
investor ke penerbit. Dokumen lain yang penting diantaranya adalah buku
besar pembantu pemegang obligasi dan pemegang saham biasa, dalam
transaksi siklus pembiayaan dibutuhkan juga ayat jurnal dalam jurnal
umum dan jurnal penerimaan serta pengeluaran untuk penerbitan dan
penarikan sekuritas hutang serta ekuitas, akrual dan pembayaran bunga
serta pengumuman dan pembayaran dividen.

Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan


Ada beberapa fungsi-fungsi pembiayaan dan aktivitas
pengendalian yang berhubungan dengan siklus pembiayaan yaitu:
1. Mengotorisasi obligasi dan modal saham
Otorisasi dilakukan oleh dewan direksi dan dilakukan berdasarkan
aktivitas perencanaan dan investasi strategis.
2. Menerbitkan obligasi dan modal saham
 Penerbitan dilakukan sesuai otorisasi dewan komisaris serta
persyaratan hukum.
 Sertifikat obligasi dan saham yang belum diterbitkan
diamankan secara fisik.
3. Membayar bunga obligasi dan dividen tunai
Pembayaran dilakukan kepada penerima yang tepat sesuai otorisasi
dewan direksi atau manajemen.
4. Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham
 Transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi dewan direksi
 Sertifikat treasury stock diamankan secara fisik.
5. Pencatatan transaksi pembiayaan
 Transaksi dicatat secara tepat dalam hal jumlah, klasifikasi,
dan periode akuntansi berdasarkan otorisasi serta
dokumentasi pendukung.

9
 Tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi pembiayaan
dipisahkan.
 Dilakukan pengecekan periodik untuk kesesuaian buku
besar pembantu dan akun pengendali.
 Dilakukan konfirmasi dengan perwalian obligasi atau agen
transfer jika dapat dilakukan.
Auditor sebelum melakukan pengujian subsatantif diperlukan
memahami sistem pengendalian internal milik perusahaan dan aktivitas
serta sifat bisnis milik perusahaan untuk memudahkan auditor dalam
menyusun dan merencanakan strategi audit. Auditor dalam mendapatkan
pemahaman atas sistem pengendalian siklus pembiayaan dengan
melakukan observasi, tanya jawab dengan manajemen perusahaan dan
melakukan inspeksi secara langsung. Dengan pengetahuan tersebut,
auditor dapat mengidentifikasi potensi terjadinya salah saji dalam asersi
siklus pembiayaan, serta menentukan tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima, dan merancang pengujian substatif yang tepat.

D. Pengujian Substantif atas Saldo Akun Pembiayaan


UTANG WESEL
Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu:
1. Penerbitan wesel harus mendapat obligasi lebih dahulu.
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok
pinjaman maupun bunganya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai.
4. Verifikasi independen secara periodik.

Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Transaksi


Pengujian transaksi utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan
pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian

10
pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus dititik beratkan
pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas.

Prosedur Analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena
pengujian rinci beban bunga dan utang bunga seringkalli dapat ditiadakan
apabila hasilnya memuaskan.

Pengujian Rincian Saldo


Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel
adalah daftar utang wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor
dari klien. Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang
wesel:
1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan).
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengan
akurat (ketelitian).
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material
walaupun yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah
wesel.

EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
Dibawah ini akan kita bahas beberapa diantaranya.
1. Otoritas Transaksi Secara Tepat
Berikut adalah sejumlah transaksi yang biasnya memerlukan
otoritas khusus:
1) Peneribitan Modal Saham. Pengotoritasan meliputi jenis
ekuitas yang diterbitkan, jumlah saham yang akan
diterbitkan, nilai pari saham, preferensi saham yang bukan
saham biasa dan tanggal penerbitan.

11
2) Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali
saham biasa atau saham preferen , saat pembelian kembali,
dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham tersebut
harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
3) Pengumuman Deviden. Dewan komisaris harus
mengotorisasi bentuk dividen, jumlah debiden per lembar
saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran
dividen.
2. Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Tepat
Apabila perushaan menagani sendiri catatan transaksi
saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus
memadai untuk memastikan bahwa:
 Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan
perusahaan.
 Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang
yang memiliki saham perusahaan pada tanggal pencatatan
dividen.
 Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.
Penugasan personal yang tepat, prosedur pembukuan yang
memadai, dan verifikasi informasi dalam catatan internal secara
independen adalah pengendalian penting untuk tujuan ini.
Sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak
perusahaan menyelenggarakan buku sertifikat saham dan master
file modal saham para pemegang saham. Catatn sertifika saham
mencatat saham yang diterbitkan dan saham yang dibeli kembali
sepanjang perjalanan perusahaan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah
catatan saham beredar pada suatu saat tertentu. Master file
berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertfikat saham dan
saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu master file ini
juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.

12
Pengendalian internal yang memengaruhi pembayaran dividen
meliputi:
 Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan
berdasarkan catatn sertifikat saham oleh seseorang yang
tidak bertanggung-jawab atas catatan modal saham.
 Setelah chek disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi
independen tentang nama pemegang saham dan jumlah
rupiah yang tertulis pada check serta rekonsiliasi jumlah
total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen
yang diotorisasi dalam notulen rapat.
 Sebaiknya diselenggarakan akun imprest dividen yang
terpisah untuk mencegah pembayaran dividen yang lebih
besar daripada jumlah yang diotoisasi.
3. Registrasi Independen dan Agen Transfer Saham
Tanggung jawab registrasi independen adalah memastiakan
bahwa saham diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam anggaran dasar perusahaan setelah mendapat
otorisasi dari dewan komisaris. Apabila terjadi perubahan dalam
pemilik saham, registar bertanggung jawab untuk menadatangani
semua sertifikat saham baru yang diterbitkan dan memastikan
bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan
tidak berlaku.
Banyak perseroan besar juga menggunakan jasa agen
transfer saham untuk menyelenggrakan pecatatn saham, termasuk
mendokumentasikan perpindahan (transfer) pemilik saham.

Pengauditan Modal Saham Dan Agio Saham


Empat hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam
pengauditan modal saham dan agio saham:
1) Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi-
kelengkapan).

13
2) Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan
telah dicatat dengan tepat (tujuan audit transaksi-keterjadian dan
ketelitian).
3) Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo-
ketelitian).
4) Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat
(keempat tujuan penyajian dan pengungkapan).
Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan substantive
golongan transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian
detail saldo dan pengungkapan yang bersangkutan.

1. Transaksi yang Telah Terjadi Dibukukan


Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan
klien mengguunakan registrasi independen atau agen transfer.
Auditor bisa menggirimkan konfirmasi kepada mereka untuk
menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan
transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua
transaksi telah terjadi.
2. Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh
Terjadi dan Dicatat Dengan Tepat
Pengujian yang eksentif dibutuhkan untuk transaksi-
transaksi yang menyangkut penerbitan modal saham. Tujuan
transaksi keberadaan biasanya dapat diuji dengan memeriksa
otorisasi sebgaimana tercantum dalam notulen rapat dewan
komisaris. Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal
saham yang dilakukan secara tunai dengan cara mengirim
konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah transaksi
yang tercatat di pembukuan ke penerimaan kas.
3. Modal Saham Dibukukan Dengan Tepat
Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham
dengan pertama-tama menentukan jumlah saham yang beredar
pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer adalah cara

14
paling sederhana untuk mendapatkan informasi ini. Apabila tidak
terdapa agen transfer, auditor harus mengandalkan pada catatan
saham yang ada dan akuntansi untuk semua saham yang beredar
dalam catatan sertifikat saham, memeriksa sertifikat saham yang
sudah tidak berlaku lagi, dan menghitung sertifikat yang masih
kosong.
4. Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan dengan Tepat
Sumber informasi terpenting untuk menentukan apakah
keempat tujuan penyajian dan pengungkapan untuk aktivitas modal
saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar perusahaan, notulen
rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang transaksi modal
saham.
Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham
telah dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang
diterbitkan dan semua hak yang melekat pada setiap golongan
saham. Auditor juga harus memeriksa ketetapan penyajian dan
pengungkapan opsi saham, waran saham, dan sekuritas bisa
dikonversi dengan memeriksa dokumen- dokumen atau bukti-bukti
lain yang memuat kesepakatan yang bersangkutan.

Pengauditan Dividen
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen,
bukan pada saldo akhir, kecuali apabila terdapat utang dividen. Tujuan
terpenting, termasuk yang berkaitan dengan utang dividen, adalah:
1) Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi (keterjadian).
2) Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan).
3) Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian).
4) Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada/ yang
berhak (keterjadian).
5) Utang dividen telah dicatat (kelengkapan).
6) Utang dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian).

15
Pengauditan Laba Ditahan
Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-
tama menganalisis laba ditahan selama periode yang diaudit. Skedul audit
yang menunjukkan analisis, biasanya merupakan bagian dari arsip
permanen, mencakup deskripsi setiap transaksi yang mempengaruhi akun
ini.
Untuk mengaudit pengkreditan atas laba ditahan untuk laba bersih
yang diperoleh selama tahun yang diaudit, auditor hanya perlu menelusuri
ayat jurnal dalam laba ditahan ke angka laba bersih yang tercantum dalam
laporan laba rugi.
Dalam mengaudit pendebatan dan pengkreditan atas laba ditahan,
selain yang disebabkan oleh laba bersih dan dividen, auditor harus
memastikan apakah transaksi-transaksi telah dimasukkan.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aktivitas pembiayaan (financing activities) mencangkup transakti
dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada
kreditor (pembiayaan dengan uang) atau pemilik (pembiayaan dengan
ekuitas). Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika
kas dikeluarkan untuk pembayaaran bunga obligasi,penarikan obligasi,
deviden tunai dan pembeliaan saham treasuri.
Melalui audit terhadap siklus pembiayaan, seorang auditor dapat
mengevaluasi bagaimana pembiayaan di perusahaan klien dibandingkan
dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Auditor juga
diharapkan dapatmengevaluasi seberapa efektif pembiayaan telah
memanfaatkan perolehan atasutang jangka panjangnya untuk
menghasilkan penjualan, laba dan arus kas sertamencapai tujuan entitas
itu. Kemudian auditor juga dapat mengevaluasi bagaimana ekuitas
pemegang saham yang telah direncanakan di perusahaan klienagar benar-
benar dapat menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasaran
perusahaan tersebut.

B. Saran
Adapun saran dari kelompok kami sehubungan dengan
pembahasan makalah ini kepada setiap mahasiswa agar lebih
meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam mengenai topik dalam
makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Boynton, William C., Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern


Auditng Edisi Ketujuh (Jilid II). Jakarta: Erlangga.

Boynton, William C. dan Raymond N. Johnson. 2006. Modern Auditing:


Assurance Services, and The Integrity of Financial Reporting Eighth
Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

18
19

Anda mungkin juga menyukai