Anda di halaman 1dari 13

“Penguditan Siklus Perolehan Modal Dan

Pengembaliannya”
MAKALAH
AUDITING 2

DOSEN : RENI YUSTIEN S.E.,Ak.,MS,i.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9

M.SUPARDI (C1C017073)

ALFANNY SUTIKA YUDA (C1C017105)

ADITYA WIRA PRATAMA (C1C016057)

FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2018-2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................

A. Latar belakang .......................................................................................................................


B. Rumusan masalah ..................................................................................................................
C. Tujuan penuliasan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................

A. AKUN AKUN DALAM SIKLUS .........................................................................................


1. Utang wesel ........................................................................................................................
2. Ekuitas pemilik
B. REGISTRAR INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER SAHAM ..................................

C. PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM...............................................

D. PENGAUDITAN DEVIDEN ................................................................................................

E. PENGAUDITAN LABA DITAHAN ....................................................................................

BAB III PENUTU…………….. .........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................................

B. Daftar pustaka........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sikuls transaksi yang akan kita bahas dalam buku ini adalah siklus perolehan
modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan modal melalui pinjaman
berbunga dan ekuitas pemegang saham serta pengembalian modal. Siklus ini juga
mencakup pembayaran bunga dan dividen.
Empat karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya
mempengaruhi akun-akun tersebut:

1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun, tetapi


setiap transaksi seringkali sangat material. Sebagai contoh:, perusahaan jarang
menerbitkan obligasi, tetapi begitu obligasi diterbitkan, jumlahnnya biasanya
material. Oleh karena ukuran yang besar itulah, sebagai bagian dari pemeriksaan atas
saldo atau daftar kebanyakan akun yang ada dalam siklus ini berisi saldo awal,
transaksi yang terjadi sepanjang tahun yang di audi, dan saldo akhir tahun.

2.Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bisa material


akibatnya, tekanan utama auditor dalam pengauditan akun-akun tersebut seingkali
diletakkan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.

3. Terdapat hubungan hukum antara entitas klien dengan pemegang saham,


obligasi atau dokumen lain serupa itu. Dalam pengauditan transaksi-transaksi dalam
siklus ini, auditor harus sangat cermat untuk memastikan bahwa persyaratan hukum
yang mempengaruhi laporan keuangan telah terpenuhi dan disajikan dan di
ungkapkan dengan memadai

4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan


kewajiban dan ekuitas. Dalam mengaudit kewajiban bunga auditor harus secara
simultan memeriksa pula beban bunga dan utang bunga.

B. Rumusan masalah
a. bagaimana kateristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya?
b. bagaimana audit atas saldo utang?
c. bagaimana audit atas saldo akun wesel bayar?
d. bagaimana audit atas akun ekuitas?

C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui bagaimana kateristik siklus perolehan modal dan
pengembaliannya?
b. Untuk mengetahui bagaimana audit atas saldo utang?
c. Untuk mengetahui bagaimana audit atas saldo akun wesel bayar?
d. Untuk mengetahui bagaimana audit atas akun ekuitas?
BAB II

PEMBAHASAN

Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-sumber


modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta pengembalian
modal.siklus ini juga mencakup pembayaran buga dan dividen. Siklus ini biasanya mencakup
akun-akun di bawah ini;

 Utang wesel  Kas di Bank


 Utang kontrak  Modal saham-biasa
 Utang hipotik  Modal saham-preferen
 Utang obligasi  Agio saham
 Beban bunga  Modal Sumbangan
 Utang bunga  Laba Ditahan
 Laba Ditahan Disisihkan  Utang Dividen
 Saham Dibeli Kembali  Modal pemilik (perseorangan)
 Dividen Diumumkan  Modal sekutu (perseorangan)
Empat karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi akun-akun
tersebut:

1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun,tetapi setiap


transaksi seringkali sangat material.

2. Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bisa material.akibatnya


tekanaan utama auditor dalam pengauditor akun-akun tersebut seringkali diletakkan
pada tujuan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.

3. Terdapat hubungan hukum antara entitas klien dengan pemegang saham,obligasi,atau


dokumen lain serupa itu.dalam pengauditan transaksi-transaksi dalam siklus
ini,auditor harus sangat cermat untuk memastikan bahwa persyaratan yang
mempengaruhi laporan keuangan telah terpenuhi dan disajikan dan diungkapakan
dengan dengan memadai.

4. Terdapat hubungan langsung antara akunbunga dan dividen dengan kewajiban dan
ekuitas dalam mengaudit kewajiban berbunga,auditor harus secara simultan
memeriksa pula beban bunga dan utang bunga.

A. AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembliannya tergantung


pada tife operasi bisnis perusahaan dan bagaiman operasi tersebut didani.semua
perseroan memiliki modal saham dan laba ditahan,tetapi hanya sedikit yang memiliki
modal saham dan laba ditahan,tetapi hanya sedikit yang memioliki saham
preferen,agio saham,dan saham dibeli kembali(treasury stock).seperti halnya siklus
yang lain,kas merupakan akun yang penting dalam siklus ini karena baik dalam
perolehan modal maupun dalam pengembaliannya selalu melibatkan akun
kas.karakteristik yang unik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya
mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus ini.
1.UTANG WESEL

adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan
aset.biasanya wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan
sampai satu tahun,tapi ada juga yang jangka waktunya lebih panjang.wesel
diterbitkan untuk berbagai macam tujuan,dan properti atau aset lain dijadikan
sebagai jaminan pinjaman ,seperti miosalnya sekuritas,piutang
usaha,persediaan,dan aset tetap.

Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan :

a. Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.

b. Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi

c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga
telah ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan
audit saldo

d. Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkkait
memenuhi keempat tujuan audit penyajian.

Pengendalian Internal

Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :

1. Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan pemberian


persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen
tingkat tinggi.
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya. Pembayaran bunga periodik dan pembayaran angsuran pokok
pinjaman harus diawasi melalui siklus pembelian dan pembayaran.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan
catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh
pejabat yang ditunjuk.
4. Veritifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detil wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang
diselenggarakan oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan catatan detil.
a. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi

Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran


kembali pokok pinjaman dan bunganya.

Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus dititik


beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas. Selain
itu, auditor juga harus memeriksa ketelitian catatan penerimaan dari pencarian
pinjaman serta pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya.

b. Prosedur analitis

Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban
bunga dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan.

Prediksi independen auditor atas beban bunga, dengan menggunakan saldo utang
berjalan dan tingkat bunga,akan membantu auditor dalam menilai kewajaran beban
bunga dan juga menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat.

Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang wesel :

1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)

2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian )

Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun
yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel.

Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas
prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.
2.EKUITAS PEMILIK

ekuitas adalah tuntutan pemilik terhadap aktiva perusahaan. Dalam perusahaan


perorangan atau persekutuan, ekuitas pemilik seringkali dipecah menjadi akun yang berbeda
untuk mencatat nilai sisa ekuitas pemilik (owner's capital balance) dan pengambilan pribadi
(the owner's withdrawals).

Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik
dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya
biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang
sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan
ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden ( kalau ada ).
Perseroan Tertutup jarang membayar deviden, dan auditor hanya membutuhkan waktu
sedikit untuk memeriksa ekuitas pemilik, walaupun auditor tetap harus menguji catatan
perusahaan.

Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham.

Pengendalian Internal

Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan
dibahas :

1. Otorisasi Transaksi Secara Tepat

~Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan


(apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai
per saham, preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.

~Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham
tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.

~Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen


(apakah dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan
tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.

2. Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat

Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang
beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :

~Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.


~Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.

~Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.

Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan
sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini
juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.

Pengendalian internal yang mempengaruhi pembayaran dividen meliputi :

~Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatan sertifikat


saham oleh seseorang yang tidak bertangung jawab atas catatan modal saham.

~Setelah Check disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang nama


pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta rekonsialiasi
jumlah total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi
dalam notulen rapat.

~Sebaiknya diselanggarkan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah


pembayarn dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotorisasi.

B. REGISTRAR INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER SAHAM

Setiap Perusahaan dengan saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan


memiliki registrar independen sebagai pengendalian untuk mencegah penerbitan saham
yang tidak sesuai dengan peraturan. Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah
memastikan bahwa saham diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam anggaran dasar perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan
komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan saham. Registrar bertanggung
jawab untuk menandatangani semua sertifikat saham baru yang diterbitkan dan
memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan tidak
berlaku. Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
C. PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM

Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham :

1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)

2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi

3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)

4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat

Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantive


golongan transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detil saldo dan
pengungkapan yang bersangkutan.

a. Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan

Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien


menggunakan registrar independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan
konfirmasi kepada mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan
keakuratan transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi itu
telah terjadi. Untuk dapat mengetahui adanya penerbitan atau pembelian kembali
saham, auditor juga mereview notulen rapat dewan komisaris, terutama menjelang
akhir tahun buku, dan memeriksa buku catatan saham yang diselenggarakan
perusahaan.

b. Transaksi Modal Saham Terbukukan

Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang


menyangkut penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara
tunai, merger dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham, saham donasi, dan
pembelian kembali saham.

Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan


secara tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur
jumlah transaksi yang tercatat dipembukuan ke penerimaan kas. Selain itu auditor
harus memeriksa apakah jumlah yang benar telah dikreditkan kemodal saham dan
agio saham dengan mengacu ke anggaran dasar perusahaan untuk menetukan nilai
pari atau nilai ditetapkan modal saham.

Pengauditan transaksi modal saham seperti dividen saham, pemerolehan


property dalam transaksi modal saham, merger, atau transaksi non-tunai lainnya
tidaklah mudah karena dibutuhkan keahlian teknis tertentu dan seringkali dibutuhkan
pertimbangan untuk menentukan penilaian yang tepat.
Setelah auditor puas bahwa jumlah saham yang beredar telah dientukan
denganbenar, nilai pari terbukukan dalam akun modal saham dapat diperiksa dengan
mengalikan jumlah lembar saham dengan nilai pari saham. Saldo akhir dalam akun
agio saham adalah jumlah residual. Ini bisa diaudit dengan memeriksa jumlah
transaksi selama tahun yang diperiksa dan menambahkan atau mengurangkannya dari
saldo awal akun .

Pertimbangan penting ketika mengaudit tujuan audit saldo tentang ketelitian


untuk modal saham adalah memeriksa kebenaran jumlah saham yang digunakan
dalam perhitngan laba per lembar saham . tidak sulit untuk menentukan jumlah saham
yang benar untuk digunakan dalam perhitungan, apabila perusahaan hanya memiliki
satu golongan sahan degan jumlah transaksi yang tidak banyak . masalah akan
menjadi kompleks apabila terjadi sekuritas yang dapat dikonversi (convertible
securities) , opsi saham , atau waran saham yang beredar

Modal Saham Disajikan Dan Diungkapkan Dengan Tepat

Sumber informasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan


penyajian dan pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah
anggaran dasar perusahaan , notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor
tentang transaksi modal saham . Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan
saham telah dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbikan dan
semua hak yang melekat pada setiap golongan saham . auditor juga harus memeriksa
ketepaan penyajian dan pengungkapan opsi saham , waran saham , dan sekuritas bias
dikonvensi dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat
kesepakatan yang bersangkutan .

D. PENGAUDITAN DIVIDEN

Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen , bukan pada saldo
akhir,kecuali apabila terdapat utang dividen .

tujuan audit transaksi untuk transaksi-transaksi relevan untuk dividen. Namun


demikian , dividen biasanya diaudit seratus persen . Tujuan terpenting , termasuk yang
berkaitan dengan utang dividen adalah :

1. Dividen terbukukan sunggug-sungguh terjadi (keterjadian)


2. Dividen yang ada telah tercatat ( kelengkapan )
3. Dividen telah dicatat dengan akurat ( ketelitian )
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada / yang berhak (
keterjadian )
5. Utang dividen telah tercatat ( kelengkapan )
6. Utang dividen telah dicatat dengan akurat ( ketelitian )
E. PENGAUDITAN LABA DITAHAN.

Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba


ditahan hanyalah pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan
pengumuman dividen . perubahan lain dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba
tahun yang lalu , penyesuaian tahun yang lalu yang didebetkan atau dikreditkan
langsung ke laba ditahan , dan penetapan atau penghentian penyisihan (appropriation)
laba ditahan .
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karateristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya
a. relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi akun saldo- saldo perkiraan di atas tetapi
seringkali transaksi jumlahnya material
b. tidak di masukkanya satu transaksi yang jumlahnya tersendiri mungkin material
c. terdapat hubungan hukum antara satuan klien dan pemegang saham atau obilgasi dokumen
serupa
d. terdapat hubungan langsung antara dividen bunga dan dividen dengan peminjaman modal

metode pengujian terinci atas utang usaha yaitu:


a. mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi hutang usaha
b. menilai resiko pengendalian serta merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian
subtantif transaksi
c. merancang dan melaksanakan prosedur analitik
d. merancang dan dan melaksanakan pengujian terinci atas saldo hutang usaha

tujuan pemeriksaan auditor atas wesel bayar adalah


a. menentukan struktur intern terhadap atas wesel bayar cukup memadai
b. transaksi-transaksi yang melibatkan pokok bunga secara memadai serta dan telah di catat
dengan tujuan audit yang spesifik

B. Daftar pustaka

AL. Jusup Haryono 2014 Auditing II (Pengauditan berbasis ISA) , Yogyakarta : STIE
YKPN

https://www.kompasiana.com/yokianang/570540c8c523bd9d0908f92b/auditing-2-
siklus-perolehan-modal-dan-pembayaran-kembali?page=all

Anda mungkin juga menyukai