Anda di halaman 1dari 7

Pengauditan Siklus Perolehan dan Pengembaliannya

Pengauditan II

Oleh :

A.A.Ayu Intan Purnama Sari (1807531097 / 17)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020

1
DAFTAR ISI

BAB 1..................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 2

1. Akun-Akun yang Terkait ............................................................................................ 3

2. Utang Wesel................................................................................................................. 3

3. Ekuitas Pemilik ........................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 6

BAB 1

PEMBAHASAN

2
1. Akun-Akun yang Terkait
Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan. Semua perseroan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi
hanya sedikit yang memiliki saham preferen, agio saham, dan saham dibeli kembali
(treasury stock). Karakteristik yang unik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya
mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus ini. Siklus ini
biasanya mencakup akun-akun yaitu utang wesel, utang kontrak, utang hipotik, utang
obligasi, beban bunga, utang bunga, laba ditahan disisihkan, saham dibeli kembali, dividen
diumumkan, kas di bank, modal saham biasa, modal saham preferen, agio saham, modal
sumbangan, laba ditahan, utang deviden, modal pemilik (perorangan) dan modal sekutu
(persekutuan)

2. Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya
wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi
ada juga yang jangka waktunya lebih panjang.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
pembayaran, karena pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi dalam
banyak kasus, karena transaksi jarang terjadi, tidak ada transaksi modal yang dimasukkan
dalam sampel oleh auditor untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi. Oleh karena itu, auditor biasanya menguji transaksi ini sebagai bagian dari
siklus pembelian dan pembayaran.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah :
a. Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.
b. Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.

Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit
saldo (catatan : Tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan pada pengauditan
akun kewajiban).
3
a) Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :
1. Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan
pemberian persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau
manajemen tingkat tinggi .
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan
catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar
oleh pejabat yang ditunjuk. Wesel yang telah dilunasi harus diberi tanda
‘’LUNAS’’ dan disimpan oleh pejabat yang berwenang.
4. Veritifikasi independen secara periodik.
b) Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi
Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan
pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya.
c) Prosedur analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci
beban bunga dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya
memuaskan.
d) Pengujian rinci saldo
Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar
utang wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
1) Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)
2) Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat (
ketelitian)

Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material


walaupun yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel.
Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus

4
memperluas prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang
tidak di catat.

3. Ekuitas Pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya
biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode
jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa
perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden
(kalau ada). Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik
jauh lebih kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan
sering terjadi perubahan individu yang memegang saham. Pengujian akun-akun ekuitas
pemilik dalam perseroan public, termasuk :
• Modal saham biasa
• Agio saham
• Laba ditahan dan dividen yang bersangkutan
a. Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
OTORISASI TRANSAKSI SECARA TEPAT
Contoh Transaksi yang biasanya memerlukan Otorisasi Khusus :
a) Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan (apakah
saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai per saham,
preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.
b) Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham tersebut harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
c) Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah
dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal pencatatan
dan tanggal pembayaran dividen.
PEMBUKUAN DAN PEMISAHAN TUGAS YANG TEPAT
5
Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
- Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
- Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.
File ini juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
REGISTRAR INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER SAHAM
Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan bahwa saham diterbitkan
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan setelah
mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan saham.
Registrar bertanggung jawab untuk menandatangani semua sertifikat saham baru yang
diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan
tidak berlaku. Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2014 Auditing Edisi 6, Buku 2 Jakarta. Salemba Empat.(Bab 15 Pengauditan Siklus
Perolehan Modal Dan Pengembaliannya)

https://www.academia.edu/25627341/PENGAUDITAN_SIKLUS_PEROLEHAN_MODAL_DA
N_PENGEMBALIANNYA

6
7

Anda mungkin juga menyukai