Anda di halaman 1dari 11

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL

DAN PEMBAYARAN KEMBALI


Kelompok 4
1. Shafitri Magrib (201930016)
2. Jaenet Gracia Atibi (20193033)
3. Cindy Feby Kakiay (201930058)
4. Syams Aldin Altasnim (201930088)
5. Tessalonika Nikijuluw (201930122)
6. Florencia Queen Lamawitak (201930211)
7. Revolino Stevano Leasa (201930274)
8. Susi Nelma Mauwene (201930333)
9. Bula Mamulaty (201930309)
10. Bella Trisya Ributu (201930373)
11. Samina Laitupa(201930344)
12. Mylardo Renaly Paliama (201930246)
PENDAHULUAN
Siklus transaksi terakhir yang akan kita bahas adalah siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali (capital acquisition
and repayment cycle), yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta
pembayaran kembali modal.
Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun-akun adalah
sebagai berikut:
1. Secara relatif hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat
material.
2. Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material.
3. Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi, atau dokumen kepemilikan yang serupa.
4. Ada hubungan langsung antara akun dividen dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit atas utang berbunga, auditor
harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang bunga terkait. Hal ini juga berlaku untuk ekuitas pemilik,
dividen yang diumumkan, dan utang dividen.
AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
Akun-akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis yang dioperasikan
perusahaan dan bagaimana operasi tersebut dibiayai. Karakteristik unik dari siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
mempengaruhi cara auditor memverifikasi akun-akun dalam siklus. Siklus ini sering kali melibatkan akun-akun berikut:

• Wesel bayar
• Utang kontrak • Modal sumbangan
• Utang hipotik • Modal saham-biasa
• Utang obligasi • Laba ditahan
• Beban bunga • Modal saham-preferen
• Bunga akrual
• • Utang dividen
Appropriasi ditahan.
• Saham treasuri • Dividen yang diumumkan
• Kas di bank • Perusahaan perseorangan-akun
modal
• Persekutuan-akun modal
• Agio saham
WESEL BAYAR
Wesel bayar (note payable) adalah kewajiban hukum
kepada kreditor, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin
oleh aset, dan mengenakan bunga.

Tujuan dari audit atas wesel bayar adalah untuk menentukan


apakah :
● Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah
memadai
● Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan
wesel bayar diotorisasi secara layak serta diacatat sesuai
dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
● Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait
serta kewajiban akrual telah dinyatakan secara layak
● Pengungkpan yang terkait dengan wesel bayar dan beban
bunga terkait memenuhi empat tujuan audit penyajian dan
pengungkapan
• Pengendalian Internal
Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar:
1. Otoritas yang tepat atas penerbitan wesel baru.
2. Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali
pokok dan bunga
3. Dokumen dan catatan yang memadai
4. Verifikasi independen periodik

• Pengujian Pengendalian dan Pengujian substantif atas


Transaksi
Pengujian atas transaksi wesel bayar melibatkan penerbitan wesel
bayar dan pembayaran kembali pokok serta bunganya.

• Prosedur Analitis

• Pengujian atas Rincian Saldo


Titik awal yang normal bagi audit atas wesel bayar adalah skedul
wesel bayar dan bunga akrual, yang diperoleh auditr dari klien.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling dalam wesel
bayar adalah
1. Wesel bayar yang ada telah dicantumkan (kelengkapan).
2. Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akurat
(keakuratan).

Jika pengendalian internal terhadap wesel bayar lemah, auditor


mungkin perlu melaksanakan prosedur selanjutnya untuk menguji
wesel bayar yang hilang.

Selain tujuan yang berkaitan dengan saldo, empat tujuan


yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan juga
merupakan hal yang penting bagi wesel karena standar
akuntansi mengharuskan agar catatan kaki menggambarkan
secara memadai syarat wesel bayar yang beredar dan asset
yang dijaminkan atas pinjaman atas pinjaman tersebut.
EKUITAS PEMILIK
Pengujian memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama
dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup :
• Modal dan saham biasa
• Agio saham
• Laba ditahan dan dividen terkait

Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah:


• Pengendalian intenral terhadap modal saham dan dividen
terkait sudah memadai
• Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar
• Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, dan disajikan
serta diungkapkan secara layak.
1. Pengendalian Internal

● Otoritas Transaksi yang Tepat Sebagai pengendalian terhadap modal saham, sebagian besar
Transaksi yang memerlukan otoritas khusus antara perusahaan menyimpan pembukuan sertifikat saham dan file
lain: induk modal saham pemegang saham
1) Penerbitan Modal Saham ● Catatan Sertifikat Modal Saham
2) Pembelian Kembali Modal Saham Mencatat penerbitan dan pembelian kembali modal saham
3) Pengumuman Dividen selama umur perusahaan.
● Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang ● File Induk modal saham pemegang saham
Catatan saham yang beredar pada suatu waktu tertentu.
Tepat
Berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan
Untuk memastikan: sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku
1) Pemilik aktual saham diakui dalam catatan besar umum
perusahaan ● Panitera Independen dan Agen Transfer Saham
2) Jumlah dividen yang benar dibayar ke pemegang Tanggung jawab panitera independen adalah
saham yang memiliki saham pada tanggal pencatatan memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahan
dividen. sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan
3) Potensi misapropriasi atau penyalahgunaan aset dan otoritas dewan direksi, juga menandatangani semua
sertifikat saham yang baru diterbitkan dan memastikan
telah dieliminasi.
bahwa sertifikat lama diterima serta dibatalkan sebelum
sertifikat pengganti diterbitkan.
2. Audit Modal Saham dan Modal Disetor
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio saham:
1) Transaksi modal saham yang ada telah dicatat (transaksi-kelengkapan)
2) Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat (transaksi keterjadian dan keakuratan)
3) Modal saham telah dicatat secara akurat (saldo- keakuratan)
4) Modal saham yang telah disajikan dan diungkapkan secara layak (Keempat tujuan penyajian dan pengungkapan)
Transaksi Modal Saham yang Ada Telah Dicatat
Auditor mengkonfirmasi setiap transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada, dan
kemudia menentukan apakah semua transaksi telah dicatat. Auditr juga mereview notulen rapat dewan direksi dan
memeriksa buku catatan saham yang dipegang klien.
Transaksi Modal Saham yang Dicatat Memang Terjadi dan Dicatat secara Akurat
Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan
mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke
penerimaan kas
Modal Saham Dicatat Secara Akurat
Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang
beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh
informasi ini.
Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
Sumber informasi yang paling penting untuk menentukkan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan
analitis auditor mengenai transaksi modal saham.
• Audit Laba Ditahan
• Audit dividen Untuk memulai audit atas laba ditahan, pertama
Penekanan dalam audit dividen diberikan pada auditor menganalisis laba ditahan selama tahun
transaksi dividen dan bukan pada saldo akhir. berjalan.
Tujuan paling penting, termasuk yang berkenaan Untuk menyelesaikan audit atas pengkreditan ke
dengan utang dividen adalah: laba ditahan bagi laba bersih selama tahun tersebut
(atau pendebetan bagi rugi bersih), auditor hanya
o Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian) perlu menelusuri ayat jurnal laba ditahan ke angka
o Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan) laba berseih pada laporan laba rugi.
o Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan) Setelah itu langkah selanjutnya adalah
o Dividen dibayar kepada pemegang saham yang memutuskan apakah hal itu telah dicatat secar akurat.
ada (keterjadian) Auditor juga harus mengevaluasi apakah transaksi
o Utang dividen telah dicatat (kelangkapan) yang sebenarnya harus dimasukkan tetapi belum
o Utang dividen telah dicatat secara akurat dilakukan.
(kealuratan)
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai