Anda di halaman 1dari 4

CONTOH KASUS

KONTRAK BERMASALAH
Telepon berdering. Di ujung yang lain sesorang bertanya dengan gugup: "Apakah ini Pak Djudjur
Santosa?" Djudjur yang menerima telepon, mengiakannya. Penelepon "gelap" memberitahu dengan
singkat bahwa Djudjur perlu berhati-hati karena kontrak pemasangan dan pengadaan APO (alat
pemadam otomatis) oleh PT Marwan Bersaudara (PTMB), mengandung fraud.
Djudjur Santosa, seorang fraud auditor di suatu Lembaga Negara, menelaah dokumnen-
dokumen tender Peserta tender diminta mengajukan penawaran untuk pengadaan dan pemasangan
APO sebanyak 25 unit, dan penggantlan selurüh APO yang lama, Menurut terms of teference, APO.
harus berdayaguna 25 rahun dan untuk suhu 165" Fahrenheit, Artinya, pada suhu 165' F APO akan
menyemprotkan air.
Kontrak dengan PTMB ditandatangani tanggal 3 Januari 2005 senilai Rp 381 milyar. PTMB adalah
pemenang tender yang dilkuti delapan peserta, Urutan kedua terendah diajukan oleh PT Neng dengan
nillai Rp 399 milyar…
Ketika membaca brosur brosur, Djudjur mengetahul bahwa pada suhu.165° F, APO akan dapat
padamkan api yang masih kecil la juga mengetahui bahwa gudang di mana APQ akan dipasang
akan dijadikan gudang arsip backup berkas berkas komputer
Djudjur kemudian mengetabui bahwa spesífikasi kontrak diubah pada langgal i Pebruari 2005
Scluruh APO-165 E yang terianjur dipasang, diganti dengan APO-286°F PTMB menaksir biaya
pengadaan din permasangan APO 286 F sebesar Rp 400 milyar, PTMB menulis kepada Lembiga
Negara ini bahwi APO-165"Esudah terlanjur dipasang, Karena lu selutuh APO-165 Fharus dilepas
kembali dan dibesituakan. Baru sesudah itu seluruh APO-285°F, dipasang.
Bagian III--Toknik-tekuiik Atadit Investigatif
Djudjur mencurigal perubahan spesifikasi APO dalam waktu yang begitu singkat, la menclepon
seorung gurubesar dari institut Teknologi Bandung untuk menanyakan spesifikasi tersebut.
Pakar itu membenarkan buhwa untuk gudang arsip, sebalknya APO-286 F yang dipasang ini
juga sesuai dengan standar Asean, Dengan APO ini,gedung arsip tidak akan kebanjiran air, ketimbang
memakai APO-165°F. Dengan demikian kerusakan arsip kurena air dari APO, tidak terlalu parah
PTMB merampungkan pemasangan APO tanggal 25 Pebruari 2005. Berita Acara ini
ditindatangani oleh Widodo Sanusi, Manajer Pengadaan di Lembaga Negara tersebot. Djudjer
mutuskan untuk melihat langsung di Japangan.
Secara acak lrandom)ia memilih 50 APO yang sudah dipasang, la menemukan 30 APO dengan
tulisan 286"F/2004 (2004 menandakan tahun pembuatan), sedangkan 20 APO lainnya tertulis 165"
F/1985,
Berdasarkan informasi di atas, menurut anda
a) Apakah sebaiknya Djudjur melanjutkan auditnya, khusus untuk memastikan apakah ada fraud?
b) Apakah Djudjur sudah menemukan petunjuk awal adanya fraud?
c) Apabila Djudjur sudah menemukan petunjuk awal adanya fraud, apa bentuk fraud-nya?
d) Sesudah menetapkan bentuk fraud apa saja yang mungkin terjadi, apu saja yang anda sarankan
harus dilakukan Djudjur untuk membuktikan alau menguatkan dugaan anda.
Kutipan dalam Kotak 17.6 diambil dari Tempo yang memuat berita tentang Hamid ivate
Awaludin (Menteri Kehakiman dan HAM) yang menjadi saksi dalam persidangan kasuso. KPU dengan
terdakwa Daan Dimara.' Sebagai investigator, red flags apa yang Anda catat dari berita itu?

LELANG YANG MENCURIGAKAN


Tender kartu pemilih yang dipimpin Hamid Awiludin juga disorot oleh BPK. Penentuan
pemenang tanpa harga pembanding
Hamid Awaludin tak hanya terlibat pengadaan segel sampul pemilu. Ketika menjadi anggota
Komisi Pemilihan Umum, dia juga mengurusi lelang kartu pemilih. "Saat itu Tuan: Hamid jadi ketua
lelang kartu perilih," kata Anas Urbaningrum, mantan anggota KPU, kepada Tempo pekan lalu. Dalam
susunan panilis lelang, Anas menjabat wakil ketua sekaligus anggota.
Anas mengungkapkan, seogang staf biro hukum KPU pernah menyatakan dokumen perusahaan
Peserta tender kartu pemilih sebenarnyapalingtertib: Namun, Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai
kesimpulan yang berbeda. Lembega pemeriniah ini menganggåp negara rugi. Penyebabnya, panitia
menetapkan pemenang lelang tanpa penawaran harga dari perusahaan laini sebagai pembanding
Dalam tender itu KPU menggunakan metode dua sampulalias dua kalipemeriksaan dokumen.
Pertania, pantna membukasampul berisi dokumen teknis, Dari pemeriksaan awal ini mereka memilih
perusahaan yang memenuhl persyaratan yang telah ditetapkan, Panitia kemudiau mengevaluasi
dokumen perüsahaan yang lolos. Setelah itu, padn pemeriksaan tahap kedua, barulah amplop berisi
penawaran härga yang diajukan pengusaha dibuka.
Pada pemeriksaan tahap pertaina, panitia meluloskan dua dari 12 perusahaan percetnkan
dokumen berhärga, yaltu PT Pura Barutama dan PT Wahyu Abadi. Dalam lelang yang berlangsting
pada 27 Oktober 2003, akhirnya panitia mencoret PT Wahyu Abadi dan memenangkan PT Pura
Barutama,
PT Wahyu Abadi tak lolós karená kemampuan produksi, pengiriman, dan pemantauian
perusahaan ini dinilai tak memenuhi syarat Dari hasil pemeriksaan, PT Wahyu Abadi memperoleh
poin 62. Pada panitialelang memberi batas poin 80 agarlolos, Alhasil, penawaran PT Pura Baruta ma
saja yang dilihat panitia.
Dalam laporan auditnya, Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan panitia tak punya harga
pembanding dan harga perkiraan sendirt. Laporan BPK setebal 188 lembar ini juga menyebutkan
KPU telah melanggar Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pelanggaran ini mengakibatkan negara mengalami kerugian.
Hasll audit itu membuat Anias menjadi gerah, Bekas Ketua Umum HMI ini mengakui terpilihriya
satu perusahaan pada proses penawaran, harga memang bersiko harga pembuatan kartu pemilih
menjadi mahal: " Tapi tawarán harganya ternyata rendah," kate Anas, yang kini jadi politisi Partai
Demokrat.
Ketika mengumumkan pemenang lelang Septembet 2003 silam, Hamid menyatakan anggaran
pengadaan kartu pemilih sebesar Rp 111 miliar Adapun tim pengadaan KPU memperkirakan pengadaan
kartu ini menghabiskan dana Rp 71 miliar. Sedangkan PT Pura Barutama menawarkan harga sekitar Rp
69 miliar. "jadi, harga itu jauh lebih kecil," kata Hamid saat itu
Badan Pemeriksa Keuangan tak hanya menyoroti penentuan pemenang lelang KPU juga
dianggap teledor karena udak mencantumkan isian jenis kelamin dalam kartu pemilih ketika tender
diadakan
Sebetulnya dalam Keputusan KPU Nomor 618 Tahun 2003 teritang Kartu Pernilih untuk
Pemilu, isian data jenis kelamin memang tak disebutkan Tapi dalam sebuah rapat pleno, muncul ivate
usul penambahan isian ini dalam kartu pemilih: Rapat pun menyetujuinya.
Repotnya, perubahan itu terjadi setelah Hamid meneken kontrak dengan PT Pora Barutama.
slan fenis kelamin, bisa tambah juga harganya," kata anggota KPU, Mülyana Wijaya Kutsumah, di
penjara Salemba, menirukan Hamid setelah rapar pleno.
Toh. perubahan,akhirnya dilakukan, Akibatnya, PT Pura Barutama meniaikkari harga pembuatan
dari Rp 481,25 yang menjadi Rp 486,31 per keping Jumlah kartu pemilih yang dibuat KPU sekitar
150 juta keping, Kenakan ini yang oleh BPKdianggap tak bisa dipertanggungjawabkan oleh KPU:
BPK memperkirakan negara rugi sebesar Rp 734,25 juta hanya dari secul perubahan itu.
Kasus ini telah lama diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, tapi belum ada
perkembangan sampai kini. "Pemeriksaan Hamild masih sebatas sebagai saki dalam kasus segel
amplop, Kami belüm memeriksa kasuş kartu pemilih," kata Tumpak H. Panggabean, Wakil Ketua
KPK.

PENUTUP
Besarnya korupsi dalam bidang pengadaan, termasuk bantuan-bantuan proyek dari lembega-
lembaga internasional, membuat Bank Dunia mengancam akan memublikasi nama-nama
koruptor dana Bank Dunia. Hal ini disampaikan Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, di
Jakarta, tanggal II April 2006 (Kotak 17.7)

KORUPTOR DANA BANK DUNIA AKAN DIPUBLIKASIKAN


[JAKARTA] Bank Dunla mengancanrakan memasukkan perusahaan atau pejabat yang
mengorupul danu-dana bantuan proyek dan akun mempublikasikannya, Hal itu merupakan strategi yang
dilancarkan untuk niemeriingi korupsl.
"Sayn yakın, hal lnit akan positif jika semua lembaga petmbangunan juga bersedia membagi
inforinasi daftar hitam perusihean dan individu yang menyelewengkan dana-dana bantuan proyek.
sebagaimana yanu dilakulkan Bank Dunia, ujar Presiden Bank Dunja, Paul Wolfowitz, dalam suntu
forum diskusi di jakarta, Selasa (11/4) malam.
Saar ini, ungkapnya, Bank Dunia mengembangkan langkah antikorupsi dalam proyek-proyek
yang didansi dan mempublikasukunnya dalam situs. "Dengan demikian semua pemangku kepentingan
dapat melihat apa yang kami lakukan, untuk menjamin sumber dana tidak diselewengkan, Kanior
kami yang ada di jakarts, adalah salah satu yang mielakukannya," jelasnya.
Selain iiu, lembaga keuangani muliilateral tersebut juga mendorong unit investigasinya.
dengan melengkapi stafyang dibutuhkan, keahliian, dan sumber daya, untuk mendeteksi terjadinya
penyimpangan dan menindaklanuti dugaan korupsi di proyek-proyek yang didanai Terutamatintuk
proyek-proyek yang berisiko tinggi," tegasnya.

Penyeräpan pinjaman.
Sementera itu Pemerintah memperkirakan pinjaman dari Bank Dunia yang terserap hanya US$
900 Juta, meskipun maksimal pinjaman dari,Bank Dunia sekitar US$ 1,4 miliar, Halitu dikatakan Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Departemen Keuangan, seusai bertemnu dengan Presiden Bank
Dunia, Paul Wolfowitz, dalam suatu forum diskusi di Jakarta, Selasa (11/4).
"High case scenario-mys malah USS 1,4miliar Namun yang terserap paling banyak US$ 900 juta.
Iti kami lihar dari list-nya," kata Sri Mülyani.
Ditempat yang sama, Menteri Perencanaan Pembargunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskab
Suzetta mengatakan, pemerintah akan mengajukan pinjaman ke Bank Dunia sebesar US$ 100-500
juta untuk pinjaman program dan pinjaman proyek sebesar US$ 700 juta untuk membiayai lina
sampai enam proyek infrastruktur sepetti air bersin dan perbnikan jalani Tetapi Bappenas terebih
dahulu akan melakukan persiapan pelaksanaan proyek terntama kesiapan pemda, agar dapat berjalan
baik "Bappenas juga akin ketat dalam penijalan kesispan proyekagar pelaksanaannya berjalan baik"
wjar Paskah.
Sumber: Suara Pembaruan, 12 April 2906

CATATAN KAKI
1. Data pengeluaran pembangunan untuk tahun 2000 sampai 2002 diambil dari undang-
undang, yaitu: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2002 (untuk TA 2000), Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2003 (untuk TA 2001), dan Undang-Undang Nomor6 Tahun
2004 (untuk TA 2002). Untuk data pengeluaran pembangunan TA 2003, digunakan
Hasil Pemeriksaan BPKatas Perhitungan Anggaran Negara, Data belanja barang dan jasa
dan belanja barang modal TA 2004 diambil dari Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2004. Data 2006 dan 2007 dikutip dari Kapanlagi.com
tanggal 23 Juli 2007 (data APBN). Data 2008 sampai 2010 dikutip dari Tempo interaktif
tanggal 9 Februari 2010 (data APBN).
2. Forum Keadilan, edisi 48, tanggal 2 April 2006.
3. Tempo, 12 Maret 2006, hlm. 106-107 .
4. Tempo, 19 Maret 2006, him. 27.
5. Bank Dunia/World Bank menerbitkan studi ini dalam dua bahasa. Kutipan di sini diambil dari
edisi Bahasa Indonesianya yang berjudul: Memerangi Korupsi di Indonesia: Memperkuat
Akuntabilitas untuk Kemajuan. Pembaca yang mengalami kesulitan dengan bahasa Indonesia
yang dipakai dalam edisi ini dapat menggunakan edisi Bahasa Inggrisnya: Combating Corruption
in Indonesia: Enhancing Accountability for Development.
6. Kasus Asia, termasuk Indonesia, dilaporkan oleh Michael Backman dalam bukurya Asian Eclipse:
Exposing the dark side ofbusiness in Asia.
7. Sumber: Association of Certified Fraud Examiners, Fraud Examiners Manual (2006 Edition) dan
presentasi The World Bank Group (Department of Institutional Integrity), The Anatomy of
Corruption.
8. Bank Dunia, Memerangi Korupsi di Indonesia: Memperkuat Akuntabilitas untuk Kemajuan, him.
87-93.
9. Hal ini diuraikan secara keliru sebagai prakualifikasi, suatu teknik yang umumnya digunakan
untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan berkualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan
yang berkaitan dengan pengajuan penawaran mereka.
10. United Nations Commission for International Trade Law (Komisi PBB untuk HukumPerdagangan
Internasional) telah menyusun suatu model undang-undang pengadaan
Lihat http://www.uncitral.org/en-index.htm.
11. Menurut suatu kajian yang dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia (Bank Pembangunan Asia dan
Pemerintah Indonesia, hlm. 56 dan Apendiks 1.11), gaji Pimpro secara khas berkisar antara
Rp1.045.000 dan Rp1.400.000 sebulan, tergantung pada ukuran proyek. Sementara itu, anggota-
anggota komite lelang yang merupakan kepala-kepala seksi mendapat antara Rp790.000 dan
Rp980.000 sebulan. Gaji untuk kedudukan serupa di sektor swasta empat kali lebih tinggi.
12. Bank Dunia, Memerangi Korupsi di Indonesia: Memperkuat Akuntabilitas untuk Kemajuan, hlm.
84 (Boks 2.5), hlm. 86 (Boks 2.6), dan hlm. 81 (Boks 2.4).
13. Kasus ini disadur dari Apendiks C ("Fraud-Specific Contract Review Cnse Study") dalam Howard
R. Davia, Fraud 101: Techniques and Strategies for Detection, hlm. 175-178 .
14. Tempo, 19 Maret 2006, hlm. 30.

Anda mungkin juga menyukai