Anda di halaman 1dari 11

KORUPSI TERKAIT

KERUGIAN UANG
NEGARA
KELOMPOK 1 LOKAL B
1. Korupsi adalah Melawan Hukum Untuk
Memperkaya Diri dan Dapat Merugikan
Keuangan Negara

2. Korupsi adalah Menyalahgunakan


Pengertian Kewenangan untuk Menguntungkan Diri
Sendiri dan Dapat Merugikan Keuangan
Korupsi Negara

2
Yang menilai/ “BPK menilai dan/atau
menetapkan adanya menetapkan jumlah kerugian
Negara yang diakibatkan
kerugian Negara adalah
perbuatan melawan hokum
Badan Pemeriksa
baik sengaja maupun lalai
Keuangan (BPK). Ini yang dilakukan oleh
sesuai dengan pasala 10 bendahara, pengelola
UU no. 15 tahun 2006 BUMN/BUMD, dan lembaga
tentang Badan atau badan lain yang
Pemeriksa Keuangan menyelenggarakan keuangan
(UU BPK) Negara”

3
Kerugian Negara sendiri adalah kekurangan uang, surat
berharga, dan barang, yang nyatadan pasti jumlahnya sebagai
akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
Penilaian kerugian tersebut dilakukan dengan keputusan BPK

4
Selain BPK, Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) juga berwenang untuk
menetapkan mengenai adanya kerugian negara. Ini
terkait dengan fungsi BPKP yaitu melaksanakan
pengwasan terhadap keuangan dan pembangunan.
KPK: Korupsi E-KTP, Setya Novanto Rugikan Negara Rp 2,3
Triliun
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi
KPK: Korupsi E-KTP, (KPK) menetapkan Setya Novanto (SN) sebagai tersangka baru
Setya Novanto Rugikan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
Negara Rp 2,3 Triliun Ketua KPK, Agus Rahardjo mengatakan, SN melanggar Pasal 3
atau Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal
55 ayat 1, ke-1 KUHP.
"Sebagaimana terungkap dalam fakta persidangan korupsi KTP
elektronik ini diduga sudah direncanakan sejak perencanaan yang
dilakukan dalam dua tahap yaitu penganggaran dan proses
pengadaan barang dan jasa," kata Agus di Jakarta, Senin
(17/7/2017).

6
KPK menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka karena
diduga dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, atau orang
lain, atau suatu korporasi dengan menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena
jabatannya.
"Sehingga diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara,
perekonomian negara sekurang-kurangnya Rp 2,3 triliun dari
nilai paket pengadaan sekitar Rp 5,9 triliun dalam paket
pengadaan KTP elektronik pada tahun 2011-2012 di
Kementerian Dalam Negeri," ucap Agus.

7
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Dutasari
Citralaras, Machfud Suroso, didakwa melakukan korupsi
dalam proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan
Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Jaksa
penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menganggap
Machfud Suroso Machfud melakukan tindakan melawan hukum bersama-sama
Didakwa Merugikan
Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya Teuku Bagus
Keuangan Negara Rp
464,5 Miliar Mokhamad Noor dengan memengaruhi Kuasa Pengguna
Anggaran dan panitia pengadaan dalam proyek tersebut.
"Terdakwa melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi," ujar jaksa Fitroh
Rohcahyanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis
(18/12/2014).

8
Jaksa mengatakan, perbuatan Machfud telah merugikan keuangan negara
sebesar Rp 464.514.294.145,91. Dalam surat dakwaan, Machfud
menginginkan agar perusahaannya dijadikan sub-kontraktor oleh PT Adhi
Karya yang ikut serta dalam lelang proyek P3SON Hambalang. Machfud
kemudian memberikan uang sebesar Rp 3 miliar kepada Sekretaris
Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam agar PT Adhi Karya
menang tender.
Teuku, menurut dakwaan, juga menyuap Wafid sebesar Rp 2 miliar untuk
memuluskan lelang tersebut. Ternyata, bos Grup Permai Muhammad
Nazaruddin juga mengincar proyek tersebut dan telah mengeluarkan uang
sebesar Rp 10 miliar untuk pengurusan proyek Hambalang. Dakwaan
jaksa menjelaskan, sebagian uang tersebut diberikan kepada mantan
Menpora Andi Alfian Mallarangeng melalui adik Andi, Choel
Mallarangeng, sebesar 550 ribu dollar Amerika dan diberikan juga
kepada Komisi X DPR RI sebesar Rp 2 miliar

9
"Atas permasalahan tersebut, terdakwa (Machfud) meminta
bantuan Anas Urbaningrum agar Nazaruddin mundur dari
proyek Hambalang," kata Jaksa.
Menurut surat dakwaan, Machfud dan Teuku terus melakukan
pendekatan yang gencar terhadap panitia pengadaan proyek
sehingga Adhi-Wika memenangkan proses lelang tanpa adanya
pelaksanaan proses lelang sebagaimana semestinya.
Adhi-Wika yang dipimpin oleh Teuku Bagus merupakan
bentuk kerjasama operasi antara PT Adhi Karya dan PT Wijaya
Karya. Diketahui nilai kontrak pembangunan proyek P3SON di
Hambalang sebesar Rp 1,077 triliun. "Setelah kontrak
ditandatangani, perusahaan terdakwa PT DCL ditunjuk KSO
Adhi-Wika menjadi subkontrak pekerjaan mekanikal elektrikal
dengan harga yang digelembungkan," kata jaksa

10
THANKS!
Any questions?

11

Anda mungkin juga menyukai