5622220056
2C/Magister Kenotariatan
cara akan dilakukan oleh setiap individu agar kebutuhan Primer tersebut dapat
dipenuhinya.
tersebut, tidak semua pihak memiliki persediaan dana atau dana yang bersifat
bentuk kredit jangka pendek yang waktunya hanya sampai dengan 1 (satu)
tahun, jangka menengah antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun, dan
jangka panjang dimana waktunya lebih dari 3 (tiga) tahun. Produk Kredit yang
bank, dalam pemberian kredit dan kepastian pelunasan kredit maka sudah
1
berpiutang) dan Debitur (pihak yang berutang) serta pihak lain yang
perkreditan.
bunganya. Begitu juga Debitur percaya bahwa bank atau lembaga keuangan
atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun”. Perlu diketahui Notaris juga
1
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia.Rajawali Pers, Depok, 2019.
hlm. 8.
3
Penghapusan Hak Tanggungan, dan hal lain yang masih berkaitan dengan
mengenai pertanahan. Secara garis besar untuk semua proses yang diperlukan
kepemilikan, peningkatan hak, dan hal lainnya telah termaktub dalam undang-
undang tersebut.
yang sering ditemui pada kantor Pertanahan. Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
efisiensi.
Pertanahan selaku pelaksana, dan Kreditor, PPAT atau pihak lain yang
2
Yasonna H. Laoly.Birokrasi Digital, PT. Pustaka Alvabet, Jakarta, 2019. hlm. 32
Pertanahan Nasional (BPN) Kota/Kabupaten setempat. Namun prosedur
Hak Tanggungan (APHT) ini akan melebihi 7 (tujuh) hari sejak penanggalan.
(APHT) melebihi batas waktu sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 Pasal 23 ayat (1) ialah
7
dan pemberhentian dari jabatan. Kepastian Hukum dalam hal ini sangat
perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan kedua, berupa
adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja
jaminan bahwa suatu instrumen hukum harus dijalankan dengan cara yang
baik dan tepat. Adanya kepastian hukum bertujuan untuk menghendaki adanya
yang berwenang, sehingga aturan-aturan itu memiliki aspek yuridis yang dapat
Kepastian Hukum yang jelas dalam segala perbuatan yang akan ia lakukan
Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-
Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Akibat Hukum Terhadap
dengan Tanah” .
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penulisan Skripsi ini adalah
sebagai berikut:
Secara Elektronik?
Elektronik Ditinjau dari Pasal 10 ayat (2) Juncto Pasal 13 ayat (2) Undang-
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dalam hal ini meninjau fakta yang ada dilapangan yakni di salah satu
2. Spesifikasi Penelitian
adalah terhadap data primer dan juga data sekunder yang berhubungan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
digunakan yaitu:
Elektronik.
seperti:
1) Kamus Bahasa;
2) Kamus Hukum;
3) Ensiklopedia.
komprehensif”. 5
4. Lokasi Penelitian
Selatan, Banten.
5
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia
Publishing, Malang, 2006, hlm.49.
a. Observasi Langsung
b. Observasi Terlibat
dalam kegiatan objek yang sedang diamati sebagai sumber data yang
c. Studi Kepustakaan
Hukum;
d. Wawancara
Staff serta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kantor Notaris dan
Selatan;
data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun logis, tidak
kualitatif.
artinya semua data yang diperoleh dianalisis secara utuh sehingga terlihat
adanya gambaran yang sitematis dan faktual. Dari hasil analisis dan
D. Kesimpulan
Elektronik pada dasarnya sudah lebih cepat dan baik, namun yang
menjadi kendala ialah Surat Pengantar Akta akan terbit bilamana semua
6
Winarno Surachmad, Data dan Tehnik Research :Pengertian Metodologi Ilmiah, CV
Tarsito, Bandung, 1973 hlm. 27.
sistem sangat sering terjadi, khusunya pada bagian Sertipikat. Perbaikan
ulang dan pencarian buku tanah pada kantor pertanahan; dan hasil
Ditinjau dari Pasal 10 ayat (2) Juncto Pasal 13 ayat (2) Undang-
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Risua Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
1999
Peraturan Perundang-undangan:
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 9 Tahun2019 tentang Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi
Secara Elektronik
15