UNIVERSITAS PAMULANG
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 4
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah Jaminan Sosial tepat waktu. Makalah Jaminan Sosial disusun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Kapita Selekta Hukum. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Surya Oktarina SH.,
M.Hum. selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Hukum. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai Jaminan Sosial. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan Penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
ABSTRAK..................................................................................................................................................4
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................5
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. Pengertian Jaminan Sosial...................................................................................................................8
B. Eksistensi Jaminan Sosial di Indonesia................................................................................................9
C. Dasar hukum pembentukan jaminan sosial di Indonesia....................................................................10
D. Manfaat Jaminan Sosial.....................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................15
PENUTUP.................................................................................................................................................15
Kesimpulan................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17
ABSTRAK
Mewujudkan cita nasional bangsa Indonesia sudah selaknya jaminan sosial menjadi garda
dalam kemajuan bangsa. Dikarenakan indonesia adalah negara yang terbentuk dari Rakyat, oleh
Rakyat dan untuk Rakyat maka Jaminan Sosial ini sungguh diperlukan dan mengingat bahwa
jaminan Sosial juga merupakan hak setiap waga negara. Jaminan Sosial itu sendiri telah memiliki
payung hukum yakni Undang-undang No 40 Taun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
dan Undang-undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Nasional.
Dimana Jaminan Sosial ini pada dasarnya memiliki 2 cakupan program yakni kesehatan dan
ketenagakerjaan. Kesehatan dan Ketenangakerjaan merupakan hal yang utama dan penting
dalam berlangsungnya kehidupan masyarakat. Setiap insan manusia membutuhkan jaminan atas
kesehatan, pekerjaan bahkan hari tua mereka. Kehadiran Jaminan Sosial ini sangat baik adanya
untuk seluruh masyarakat. Dalam penyelenggaraan Jaminan Sosial ini prinsip gotong royong,
probablitas, dana amanat dan lainnya sesuai yang telah diatur undang-undang mengenai Jaminan
Sosial.
Kata Kunci: Jaminan Sosial, Program Jaminan Sosial dan Prinsip Jaminan Sosial.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaminan sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Penyelenggaraan progam jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan
kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat
sebagaimana yang tersurat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H bahwa: “Setiap
orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat”. Jaminan sosial merupakan bentuk pelayanan
pemerintah kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan negara, Indonesia
mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan
sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor
formal. Sejalan dengan hal ini, maka pemerintah perlu adanya alat yang berbentuk
organisasi atau badan khusus yang menangani jaminan sosia.
Jamsostek adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan
berupa uang sebagai pengganti sebagian dan penghasilan yanoleh tenaga kerja berupa
kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal duniag hilang atas
berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami.
Dengan dicabutnya ketentuan Pasal 5 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang Nomor
40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan hanya bertumpu pada
Pasal 52 ayat (2) maka status hukum PT (Persero) JAMSOSTEK, PT (Persero) TASPEN,
PT (Persero) ASABRI, dan PT ASKES Indonesia (Persero) dalam posisi transisi.
Akibatnya, keempat Persero tersebut harus ditetapkan kembali sebagai BPJS dengan
sebuah Undang-Undang sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menyatakan
bahwa: “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial harus dibentuk dengan Undang-Undang”.
Pembentukan BPJS ini dibatasi sebagai badan penyelenggara jaminan sosial nasional yang
berada di tingkat pusat.
PEMBAHASAN
BPJS Kesehatan
BPJS Ketenagakerjaan:
a. Jaminan kecelakaan kerja;
b. Jaminan hari tua;
c. Jaminan pensiun;
d. Jaminan kematian.
1. Bahwa setiap orang berhak untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak
dan meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang
sejahtera, adil, dan makmur.
2. Bahwa untuk memberikan jaminan yang menyeluruh, negara mengembangkan Sistem
Jaminan Sosial Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
1. BPJS Kesehatan
Menerima pendaftaran
Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja
Menerima bantuan iuran dari pemerintah
Mengelola Dana untuk kepentingan masyarakat
Mengumpulkan dan mengelola data peserta program
Membayarkan manfaat dan atau membiayai pelayanan kesehatan
Memberikan informasi tentang penyelenggara ke masyarakat
BPJS Kesehatan melakukan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia
Sehat (JKN-KIS).
Terdapat berbagai manfaat untuk para pengguna BPJS Kesehatan sebagai berikut :
Penerima upah
Penerima upah bukan penerima upah
Jasa konstruksi
Pekerja migran Indonesia.
Selanjutnya, keempat peserta tersebut akan membayar iuran untuk setiap program yang
dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan.
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
JKK adalah program perlindungan risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan
kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju
tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan lingkungan kerja.
Besaran iurannya tergantung situasi lingkungan kerja masuk dalam kategori risiko
rendah hingga tinggi. Persentase iuran yang dibayarkan antara 0,24%-1,74% dari
upah sebulan.
Berikut ini manfaat yang diterima adalah:
Adalah manfaat yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan berupa uang tunai yang
besarnya merupakan nilai akumulasi iuran ditambah hasil pengembangan dari BPJS
Ketenagakerjaan. Jaminan Hari Tua atau JHT diberikan ketika peserta hendak
memasuki masa pensiunnya.
Besar iuran yang diberikan sebesar 5,7% dari upah yang dibayar oleh pekerja
sebesar 2% dan 3,7% oleh pemberi kerja. Tiga manfaat JHT selain uang pensiun
antara lain:
Besar iuran yang dipungut sebesar 1% untuk pekerja dan 2% untuk perusahaan dari
upah yang dilaporkan. Para peserta akan menerima manfaat dari Jaminan Pensiun
antara lain:
d. Jaminan Kematian
Jaminan Kematian (JK) memberikan manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli
waris ketika peserta meninggal bukan akibat kecelakaan.
Besaran iuran yang harus dibayarkan antara lain: pekerja penerima upah sebesar
0,3% (dari upah yang dilaporkan) dan pekerja bukan penerima upah: Rp 6.800.
Santunan kematian
Santunan berkala 24 bulan
Biaya pemakaman
Bantuan beasiswa 2 orang anak
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari eplikasi pada pembahasan di atas maka Kesimpulannya adalah sebagai berikut :
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2017. User Manual Vclaim. Jakarta: Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2014. Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim Direktorat
Pelayanan. Jakarta: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kementrian Kesehatan RI. Permenkes No. 28 tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta 2014.
Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
2011.