l
MODUL EKONOMI KESEHATAN
KSM121
MODUL SESI 10
DISUSUN OLEH :
B. URAIAN
Sejarah Asuransi Kesehatan di Indonesia :
- Tahun 1947 mulai mencoba memperkenalkan prinsip asuransi kesehatan
dimulai dengan asuransi sosial dalam bidang kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
- Tahun 1968 Tidak ada perkembangan yang berarti dalam bidang asuransi
kesehatan di Indonesia. Beberapa perusahaan besar dan Pemerintah memang
telah memberikan jaminan kesehatan secara tradisional (self-insured) dengan
cara mengganti biaya kesehatan yang telah dikeluarkan oleh karyawan. Asuransi
kesehatan sosial yang wajib diikuti oleh sekelompok penduduk (misalnya
pegawai negeri), manfaat atau paket pelayanan kesehatan yang dijamin
ditetapkan oleh peraturan dan sama untuk semua peserta, dan iuran/preminya
ditetapkan dengan persentase upah atau gaji. Pada awalnya asuransi kesehatan
pegawai negeri (ASKES).
- Tahun 2004 tahun 1968 pemerintah mewajibkan iuran sebesar 5% dari upah.
Belakangan, iuran diturunkan menjadi 2% yang harus dibayar oleh pegawai
negeri, sementara pemerintah sebagai majikan tidak membayar iuran. Baru pada
tahun 2004, Pemerintah memulai mengiur sebesar 0,5% dari gaji yang secara
bertahap akan dinaikan menjadi 2%.
Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah sebuat sistem jaminan sosial yang
ditetapkan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang No.40 tahun 2004. Jaminan
sosial merupakan suatu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh
pemerintah guna menjamin warga negaranya guna memenuhi kebutuhan hidup dasar
yang layak, sebagaimana dideklarasikan oleh PBB tentang HAM tahun 1948 dan
dalam konvensi ILO No. 102 tahun 1952.
2. Amanat UUD Tahun 1945 Pasal 34 ayat (2) yang menyatakan bahwa : “Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat serta
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan”.
Selain itu juga dibentuk Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) untuk segera
mempersiapkan sistem dan perangkat perundangundangan sebagai payung hukum
dalam pembentukan BPJS. Setelah dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS), maka badan ini kemudian segera melakukan sosialisasi secara menyeluruh
dan membangun jejaring terhadap antara lain : kelompok akademisi, intelektual
kampus, organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus, Organisasi
Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh
masyarakat, tokoh agama dan ulama, pengusaha, pekerja/buruh, organisasi
pekerja/buruh dan para pemangku kepentingan lainnya.
Sistem jaminan sosial nasional dibuat sesuai denga paradigma tiga pilar yang
direkomendasikan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Adapun pilar-
pilar tersebut antara lain :
1. Program bantuan sosial untuk anggota masyarakat yang tidak mempunyai
sumber keuangan atau akses terhadap pelayanan yang dapat memenuhi
kebutuhan pokok mereka. Bantuan ini diberikan kepada anggota masyarakat
yang terbukti mempunyai kebutuhan mendesak, pada saat terjadinya bencana
alam, konflik sosial, menderita penyakit, atau kehilangan pekerjaan. Dana
bantuan ini diambil dari APBN dan dari dana masyarakat setempat.
2. Program asuransi sosial yang bersifat wajib, dibiayai oleh iuran yang ditarik dari
perusahaan dan pekerja. Iuran yang harus dibayar oleh peserta ditetapkan
3. Asuransi yang ditawarkan oleh sektor swasta secara sukarela, yang dapat dibeli
oleh peserta apabila mereka ingin mendapat perlindungan sosial lebih tinggi
daripada jaminan sosial yang mereka peroleh dari iuran program asuransi sosial
wajib. Iuran untuk program asuransi swasta ini berbeda menurut analisis risiko
dari setiap peserta.
c. Asas dana amanah (trust fund) : dana yang dikumpulkan dari peserta akan
dikelola oleh beberapa Badan Pengelola Jamsosnas dalam sebuah dana amanah
yang akan dipergunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan
kesejahteraan seluruh peserta.
d. Asas nirlaba : dana amanah ini harus bersifat nirlaba dan dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan jaminan sosial seluruh peserta.
ASURANSI KESEHATAN
- Adalah suatu sistem pembiayaan kesehatanyang berjalan berdasarkan
konsep risiko.
- Dalam sistem asuransi kesehatan, risiko sakit secara bersama-sama di
tanggung oleh peserta dengan membayar premi yang dikelola penanggung
(adanya prinsip gotongroyong).
ASURANSI KESEHATAN
1. Asuransi Kesehatan merupakan sistem pembiayaan kesehatan yang berjalan
berdasarkan konsep risiko.
2. Mentransfer risiko dari satu individu ke suatukelompok.
3. Membagi bersama jumlah kerugian denganproporsi yang adil oleh seluruh
anggota kelompok melalui penanggung.
ASURANSI KESEHATAN
- Risiko sakit perorangan Kelompok
- The Law of Large Number
- The Law of Average
- Ketidak-pastian Pasti
Dengan demikian terjadi subsidi silang; yang muda membantu yang tua, yang sehat
membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin.
Perangkuman Risiko
Perangkuman risiko merupakan inti dari asuransi dan terjadi ketika sejumlah individu
yang berisiko sepakat menghimpun risiko untuk mengurangi beban yang harus
ditanggung masing-masing individu.Perangkuman risiko meningkatkan kemungkinan
memperoleh keluaran yang bersifat "moderat" dan menjauhi keluaran-keluaran
ekstrem, selain itu mengurangi biaya risiko yaitu kerugian finansial yang terkait
dengan risiko peristiwa tersebut (Murti B, 2000).
Hal ini terjadi karena sebagian besar peristiwa sakit merupakan peristiwa
independen, sehingga berlaku hukum penggandaan probabilitas (Multiplication Law
of Probability), apabila sakit merupakan peristiwa dependen, misalnya penyakit
menular, maka hukum tersebut tidak berlaku. Selanjutnya Murti memberikan contoh,
seseorang berhubungan dengan peristiwa sakit hanya mempunyai 2 (dua)
kemungkinan yaitu sehat atau sakit.
Jadi jika ada n orang, dengan rumus turunan maka akan menjadi 2” kemungkinan.
PENGENDALIAN BIAYA
Deduktibel
Tertanggung diwajibkan membayar sebagian biaya pelayanan kesehatan
terlebih dahulu sebelumperusahaan asuransi mulai membayar
pelayanankesehatan.
Kebijakan (1) berakar dari aliran demokrasi sosial klasik, yang melahirkan
konsepsi negara kesejahteraan (welfare state). Kebijakan (2) berakar dari
konsep fundamentalisme pasar (market fundamentalism) yang dianut aliran
Neoliberalisme.
C. LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang benar dari pertanyaan berikut di bawah ini :
1. Sistem Jaminan Sosial Nasional mulai diberlakukan tanggal :
a. 01 Januari 2012
b. 01 Januari 2013
c. 01 Januari 2014
d. 01 Januari 2015
e. 01 Januari 2016
D. KUNCI LATIHAN
Jawaban :
1. C
2. E
3. A
E. DAFTAR PUSTAKA
1. Morissey, Michael A. 2008. Health Insurance. Washington: AUPHA Press [e-
book]
2. Dione, Georges (editor). 2013.Handbook of Insurance, 2nd edition. New York:
Springer Science and Business Media [e-book]
3. Green, Michele A., dan JoAnn C. Rowell. 2011. Understanding Health
Insurance: A Guide to Billing and Reimbursement, 10th edition. New York:
Delmar Cengeage Learning [e-book]
4. Marcinko, David Edward dan Hope Rachel Hetico. 2006. Dictionary of Health
Insurance and Managed Care. New York: Springer Publishing [e-book]
5. Amelung, Volker Eric. 2013. Healthcare Management: Managed Care
Organisations and Instruments. Heidelberg: Springer-Verlag Berlin [e-book]
6. Rickel, Annette U. dan Thomas N. Wise. 2000. Understanding Managed Care:
An Introduction for Health Care Professional. Switzerland: Karger AG [e-book]
7. Samuel, David I. 2012. Managed Healthcare in the New Millenium: Innovative
Financial Modeling for the 21st Century. CRC Press [e-book]
8. Todd, Maria K. 2009. The Managed Care Contracting Handbook: Planning and
Negotiating the Managed Care Relationship, 2nd edition. New York:
Productivity Press. [e-book]
9. Veeder, Nancy W (editors). 2001. Managed Care Service: Policy, Program, and
Research. New Yord: Oxford University Press [e-book]
10. Zevnik, Richard Wm. 2004. The Complete Book of Insurance: Understand the
Coverage You Really Need. Illinois: Sphinx Publishing [e-book]
11. Vaughan, Emmett J. dan Therese M. Vaughan. 2014. Fundamentals of Risk
and Insurance, 11th edition. John Willey & Sons. [e-book