Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KESEJAHTERAAN SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Hukum Ekonomi

Dosen Pengampu : Fatimah Al Zahra S,H.M.Kn.

Oleh :

Natasya Amanda Ekaputri (2042100034)

PROGRAM STUDI HUKUM


FAKULTAS SOSIAL DAN
HUMANIORA UNIVERSITAS NURUL
JADID
PAITON – PROBOLINGGO
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Kesejahteraan
Sosial dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima
kasih pada Ibu Fatimah Al Zahra S,H.M.Kn. selaku Dosen mata kuliah Hukum Ekonomi
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata - kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Probolinggo, 04 Juni 2022

Penulis

HUKUM 2
EKONOMI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar belakang masalah.....................................................................................4


B. Rumusan masalah..............................................................................................4
C. Tujuan pembahasan...........................................................................................5

Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Kesejahteraan Sosial.......................................................................6
B. Isi UU Kesejahteraan Sosial..............................................................................6
C. Asas dan Tujuan Kesejahteraan Sosial..............................................................8

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan.........................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................10

HUKUM 3
EKONOMI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Banyaknya permasalahan sosial sekarang ini menunjukkan bahwa banyak


warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena
belum mendapatkan pelayanan sosial dari negara. Undang-undang ini menjamin
tentang hal tersebut. Materi pokok dalam undang-undang ini antara lain tentang
pemenuhan hak atas kebutuhan dasar, penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara
komprehensif dan profesional serta perlindungan masyarakat.
Produk hukum ini juga mengatur mengenai pendaftaran dan perizinan serta
sanksi administratif bagi lembaga yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Tujuan
besar dari undang-undang ini adalah untuk memberikan keadilan sosial bagi warga
negara untuk hidup secara layak dan bermartabat. Penyelenggaraan kesejahteraan
sosial sendiri harus dilakukan berdasarkan asas kesetiakawanan, keadilan,
kemanfaatan, keterpaduan, kemitraan, keterbukaan, akuntabilitas, partisipasi,
profesionalitas, dan keberlanjutan.
Kesejahteraan Sosial dalam UU 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
ialah dimana kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara
fakir miskin dan anak terlantar.
Yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial sebagai perwujudan
pelaksanaan kewajiban negara dalam menjamin terpenuhinya hak atas kebutuhan dasar
warga negara yang miskin dan tidak mampu. UU 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial, diperlukan peran masyarakat yang seluas luasnya, baik perseorangan, keluarga,
organisasi keagamaan, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, lembaga kesejahteraan sosial, maupun
lembaga kesejahteraan sosial asing demi terselenggaranya kesejahteraan sosial yang
terarah, terpadu, dan berkelanjutan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah yang dimaksud Kesejahteraan Sosial?
b. Apa saja isi UU kesejahteraan sosial?
c. Apa saja asas dan tujuan Kesejahteraan Sosial?

HUKUM 4
EKONOMI
C. TUJUAN PEMBAHASAN
a. Mampu memahami tentang Kesejahteraan Sosial.
b. Mempu memahami tentang isi UU Kesejahteraan Sosial
c. Mempu memahami tentang asas dan tujuan Kesejahteraan Sosial.

HUKUM 5
EKONOMI
BAB 2
PEMBAHASAN
A. KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan suatu kondisi yang harus
diwujudkan dari upaya mencapai tujuan bangsa dan warga negara di dalam pemenuhan
kebutuhan material, spiritual, dan sosial agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima
Pancasila menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini menunjukkan
bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara
layak karena belum memperoleh pelayanan sosial dari negara. Akibatnya, masih ada
warga negara yang mengalami hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak
dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya mencapai tujuan
bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini menunjukkan
bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara
layak karena belum memperoleh pelayanan sosial dari negara. Akibatnya, masih ada
warga negara yang mengalami hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak
dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.

B. ISI UU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kesejahteraan Sosial diatur dengan Undang-Undang. Undang-Undang Nomor 11


tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial disahkan Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono di Jakarta pada tanggal 16 Januari 2009.

HUKUM 6
EKONOMI
UU Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial mulai berlaku sejak
diundangkan pada tanggal 16 Januari 2009 oleh Menkumham Andi Mattalatta dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12. Dan Penjelasan Atas UU
Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial ditempatkan dalam Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967 agar seluruh rakyat Indonesia
mengetahuinya.

1. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan


sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
2. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan
sosial.
3. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara
profesional untuk melaksanakan tugas tugas pelayanan dan penanganan masalah
sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta
yang ruang lingkup kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial.
4. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga
pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial,
dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan,
dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas tugas
pelayanan dan penanganan masalah sosial.
5. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar
belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial
pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.
6. Pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah individu, kelompok, lembaga
kesejahteraan sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
7. Lembaga Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial
yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
8. Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dalam kehidupan masyarakat.
9. Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan
menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial.
10. Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga
negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan dasarnya.

HUKUM 7
EKONOMI
11. Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar
dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
12. Warga Negara adalah warga negara Republik Indonesia yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
13. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
14. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
15. Menteri adalah menteri yang membidangi urusan sosial.

C. ASAS DAN TUJUAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Dalam pasal 2 disebutkan bahwa penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dilakukan


berdasarkan asas :

a. Kesetiakawanan;
b. Keadilan;
c. Kemanfaatan;
d. Keterpaduan;
e. Kemitraan;
f. Keterbukaan;
g. Akuntabilitas;
h. Partisipasi;
i. Profesionalitas; dan
j. Keberlanjutan.

Sedangkan pada pasal 3 dijelaskan tentang tujuan penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial


yakni :
a. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup;
b. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian;
c. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani
masalah kesejahteraan sosial;
d. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan;
e. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan;
dan
f. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraa

HUKUM 8
EKONOMI
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesejahteraan Sosial merupakan suatu kondisi yang harus diwujudkan bagi


seluruh warga negara di dalam pemenuhan kebutuhan material, spiritual, dan sosial
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Hal ini merupakan salah satu amanat pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 alinea keempat
yang menyatakan bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Namun pada kenyataannya
permasalahan yang berkaitan dengan Kesejahteraan Sosial cenderung meningkat
baik kualitas maupun kuantitas. Masih banyak warga negara belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya karena kondisinya yang mengalami hambatan
fungsi sosial, akibatnya mereka mengalami kesulitan dalam mengakses sistem
pelayanan sosial dan tidak dapat menikmati kehidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Selain itu Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial juga mengalami
permasalahan sebagai akibat dari belum optimalnya dukungan sumber daya
manusia, peran masyarakat, dan dukungan pendanaan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya terarah, terpadu, dan berkelanjutan
baik yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial yang meliputi Rehabilitasi Sosial, Jaminan Sosial,
Pemberdayaan Sosial, dan Perlindungan Sosial, sehingga diharapkan dapat
mempercepat terciptanya Kesejahteraan Sosial bagi seluruh masyarakat.

HUKUM 9
EKONOMI
DAFTAR PUSTAKA

- “Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial”,


https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2012/39TAHUN2012PPPenjel.htm, diakses pada
04 Juni 2022 pukul 08.51

- “Undang-undang (UU) tentang Kesejahteraan Sosial”,


https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38601/uu-no-11-tahun-2009, diakses pada
04 Juni 2022 pukul 12.34

- 2019. “UU 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial”,


https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38601/uu-no-11-tahun-2009, diakses pada
04 Juni pukul 14.09

- 2013. “Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial”,


https://www.solider.id/2013/07/26/undang-undang-nomor-11-tahun-2009-tentang-
kesejahteraan-sosial, diakses pada 04 Juni 2022 pukul 19.59

HUKUM 10
EKONOMI
HUKUM 11
EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai