Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH PPKN

OLEH:

KELOMPOK : 6(ENAM)

ANGGOTA:

1.HARLINA

2.DEVINA NADJIAH RAHMA.S

3.MUALYA KASRI

4.NURANNISA APRIANTI

5.RIZWANDI AZIS

6.A.RAEHAN ARUNG SAECAR

KELAS : XII MIPA 2

MATERI : PASAL 34 AYAT 1, 2, DAN 3

SMAN 1 JENEPONTO

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANGAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan limpahan
Rahmat-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini denganl ancar.Berikut ini
kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul materi “Pasal 34 ayat 1, 2, dan 3 UUD
1945". Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan. Maka dari
itu, melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon maklumannya
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
meyinggung perasaan pembaca.Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa Terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................2

A.Latar Belakang....................................................................................2

B.Rumusan Masalah...............................................................................3

C.Tujuan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................5

A. Pasal 34 ayat 1 UUD Tahun 1945........................................................6

B.Pasal 34 ayat 2 UUD Tahun 1945.........................................................7

C.Pasal 34 ayat 3 UUD Tahun 1945.........................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................9

A.Kesimpulan.........................................................................................10

B.Saran...................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan
perwujudan dari upaya mencapai tujuan bangsa yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang
dewasa ini menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum
terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena
belum memperoleh pelayanan sosial dari negara. Akibatnya,
masih ada warga negara yang mengalami hambatan
pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani
kehidupan secara layak dan bermartabat.
Sebagai dasar negara, UUD 1945 mengatur salah satunya
tentang hak dan kewajiban yang dimiliki negara.Tak hanya itu,
UUD 1945 juga memuat tentang tanggung jawab negara
terhadap warga negaranya. Salah satu kewajiban dan tanggung
jawab negara tersebut tertuang dalam Pasal 34.
Secara umum, Pasal 34 UUD 1945 mengatur tentang
tanggung jawab pemerintah terkait masalah kesejahteraan
sosial. Pasal 34 UUD 1945 berbunyi:
Isi Pasal 34 UUD 1945 Sebelum Amandemen
1.Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Isi Pasal 34 UUD 1945 Setelah Amandemen
1.Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara.
2.Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3.Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
4.pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
Pasal ini mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara
fakir miskin dan anak terlantar.
Merujuk pada UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial, bagi fakir miskin dan anak terlantar
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal tersebut, pemerintah
akan memberikan rehabilitasi sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban negara dalam
menjamin terpenuhinya hak atas kebutuhan dasar warga
negara yang miskin dan tidak mampu.Selain itu, Pasal 34 UUD
1945 juga mengamanatkan negara untuk bertanggung jawab
dalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan
pelayanan umum yang layak serta adil dan merata untuk semua
kalangan, termasuk untuk masyarakat miskin.

B.Rumusan Masalah
1. Bunyi pasal 34 ayat 1 UUD Tahun 1945
2.Bunyi pasal 34 ayat 2 UUD Tahun 1945
3.Bunyi pasal 34 ayat 3 UUD Tahun 1945
C.Tujuan
1. Mengetahui bunyi pasal 34 ayat 1,2, dan 3 UUD
Tahun 1945
2.Mengetahui fungsi pasal 34 ayat 1.2.dan 3 UUD
Tahun 1945
3. Mengetahui contoh pasal 34 ayat 1,2,dan 3 UUD Tahun
1945
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pasal 34 ayat 1
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi
"mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara
fakir miskin dan anak terlantar".
artinya, semua penduduk Indonesia yang masuk dalam
kategori fakir miskin serta anak terlantar wajib di bantu
pemerintah, pemerintah wajib memikirkan penduduknya
yang fakir miskin dan anak terlantar untuk bisa bekerja
atau berwiraswasta supaya mendapat penghasilan untuk
kebutuhan hidup sehari hari, dengan harapan bisa
mandiri dan lepas dari ketergantungan bantuan
pemerintah. Jangan sampai kemiskinan di negeri ini tak
pernah selesai penanganannya.
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kewajiban
negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
Bagi fakir miskin dan anak terlantar seperti yang
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun, 1945, Pemerintah dan pemerintah
daerah memberikan rehabilitasi sosial jaminan sosial,
pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial sebagai
perwujudan pelaksanaan kewajiban negara dalam
menjamin terpenuhinya hak atas kebutuhan dasar warga
negara yang miskin dan tidak mampu.
Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan
peran masyarakat yang seluas-luasnya, baik
perseorangan, keluarga, organisasi keagamaan,
organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, lembaga
kesejahteraan sosial, maupun lembaga kesejahteraan
sosial asing demi terselenggaranya kesejahteraan sosial
yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan.
Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar
warga negara, serta untuk menghadapi tantangan dan
perkembangan kesejahteraan sosial di tingkat lokal,
nasional, dan global, perlu dilakukan penggantian
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Materi
pokok yang diatur dalam Undang-Undang ini, antara lain,
pemenuhan hak atas kebutuhan dasar, penyelenggaraan
kesejahteraan sosial secara komprehensif dan
profesional, serta perlindungan masyarakat, Untuk
menghindari penyalahgunaan kewenangan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Undang-Undang
ini juga mengatur pendaftaran dan perizinan serta sanksi
administratif bagi lembaga yang menyelenggarakan
kesejahteraan sosial. Dengan demikian, penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dapat memberikan keadilan sosial
bagi warga negara untuk dapat hidup secara layak dan
bermartabat.
Sila ke-5 berisikan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”, yang berarti negara memiliki kewajiban
untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan sosial
rakyatnya.Muntoha dalam jurnal Demokrasi dan Negara
Hukum (2009) menyebutkan dalam konsepsi
kesejahteraan sosial, negara dituntut untuk memperluas
tanggung jawabnya kepada masalah-masalah sosial
ekonomi yang dihadapi oleh rakyat banyak, peran
personal untuk menguasai hajat hidup rakyat banyak
dihilangkan.

Terlebih lagi kesejahteraan sosial adalah hak asasi


manusia yang mendasar, bukannya hak yang istimewa.
Hal tersebut tercantum juga dalam Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) yaitu:
“Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh
negara”. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34
menjelaskan hak warga negara untuk mendapatkan
jaminan sosial dari negara.Negara wajib memelihara fakir
miskin dan anak-anak telantar untuk mendapatkan
kebutuhan dasarnya tanpa ada perilaku diskriminatif.
Pasal 34 ayat 1 dengan menyelenggarakan kesejahteraan
sosial dapat memberikan keadilan sosial bagi warga
negara untuk dapat hidup secara layak dan bermartabat.
Contoh pelaksanaannya dalam sehari-hari adalah
memberikan bantuan kepada fakir dan miskin. Pasal ini
membicarakan tentang kesejahteraan sosial di Indonesia.

B.Pasal 34 ayat 2
Pasal 34 ayat 2 berbunyi "Negara mengembangkan
sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".
artinya, bahwa pemberdayaan masyarakat juga
merupakan tanggung jawab Pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyrakat. Pemberdayaan
adalah proses pembangunan di mana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Adapun peran pemerintah dalam pemberdayaan
masyarakat yaitu : Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
Maksudnya adalah mengenalkan bahwa setiap manusia,
setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat
dikembangkan. Pemberdayaan merupakan upaya
pemerintah untuk membangun sumberdaya itu, dengan
mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan
kesadaraan potensi yang dimilikinya serta berupaya
untuk mengembangkannya, Penyediaan sarana dan
prasarana yang mendukung proses pemberdayaan
masyarakat tersebut. Dalam meningkatkan
pemberdayaan salah satu upaya yang sangat penting
yaitu meningkatkan taraf pendidikan seperti
menyediakan sekolah gratis bagi anak-anak yang putus
sekolah, memberikan pelatihan, kursus, dan kesehatan
masyarakat, melalui pembangunan sekolah dan
penyediaan layanan kesehatan yang mudah dapat
dijangkau oleh masyarakat, Melindungi dan pemihakan
kepada masyarakat yang lemah.

C. Pasal 34 ayat 3
Pasal 34 ayat 3 berbunyi "Negara bertanggung
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak".
Artinya bermakna bahwa pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan negara berkewajiban membuat
sarana dan prasarana kesehatan dan pelayanan
umum yang memadai dan berkualitas, misalnya
puskesmas, rumah sakit dan pelayanan umum di
desa, kecamatan, dan kabupaten. diantaranya
program program yang telah berjalan seperti :
jamkesmas ( jaminan kesehatan masyarakat), BPJS
Kesehatan (berobat gratis), Kartu Indonesia Sehat,
dan Kartu Indonesia pintar.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Secara umum, Pasal 34 UUD 1945 mengatur tentang tanggung
jawab pemerintah terkait masalah kesejahteraan
sosial.Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan
perwujudan dari upaya mencapai tujuan bangsa yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
B.Saran
Saran dari makalah yang terkait dengan materi ini
yaitu, perlunya pemerintah untuk melaksanakan
kewajibannya, sesuai dengan bunyi dan makna yang
terkandung dalam pasal 34 ayat 1, 2, dan 3, untuk
mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Anda mungkin juga menyukai