NEGARA”
KELOMPOK II
KELAS H
UNIVERSITAS HALUOLEO
FAKULTAS HUKUM
KENDARI
2023
KELOMPOK II HUKUM DAN HAM
Muh.Idtham_H1A121060
Muhammad Riandy-H1A121066
Muhammat Saifullah_H1A121067
ii
A. Latar belakang
asia, tepatnya di Asia tenggara. Indonesia adalah negara kepulauan yang dilintasi oleh
garis katulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Oseania, sehingga
dikenal sebagai negara lintas benua, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia.
yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa. Hal ini membuat Indonesia kaya akan
keberagaman budaya dan tradisi serta sumber daya alam dan manusia yang melimpah.
Indonesia adalah negara yang menganut sistem hukum dalam segala aspek, makanya
dalam konstitusi negara Indoneisa pada pasal 1 ayat 3 mengatakan bahwa Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data real time dari World Population
mencapai 276.639.440 jiwa. Dan diramalkan akan terus bertamba, bahkan indonesia
Bonus demografi adalah suatu keadaan dimana jumlah penduduk usia muda
lebih banyak di bandingkan dengan penduduk yang berusia lanjut. Bonus demografi
memiliki sisi positif dan negatif, sisi positifnya dapat di jadikan batu loncatan untuk
peristiwa yang tidak diinginkan oleh semua orang akan terjadi yakni meningkatnya
jumlah kemiskinan dan pengangguran apa bila bonus demografi tidak diiringi dengan
Pusat Statistik jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 26,36 juta orang, meningkat
0,20 juta orang terhadap Maret 2022. Masalah kesejahteraan masyarakat merupakan
masalah serius yang dihadapi oleh bangsa indonesia dari tahun ke tahun sudah banyak
solusi yang ditawarkan namun tetap saja hal tersebut tidak dapat menyelesaikan
Berdasarkan kosntitusi negara kita dalam isi muatan UUD 1945 tercantum
pada BAB XIV tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan pada pasal 34 ayat
negara”. Bunyi pasal tersebut menerangkan secara eksplisit bahwa fakir miskin dan
anak-anak terlantar memiliki hak untuk mendapatkan perhatian serius dari pemeritah,
serta menjadi dasar hukum bagi pemerintah untuk menjalankan kewajibannya guna
pasal 34 ayat 1 masih belum terlaksana dengan baik, karna berdasarkan pada realita
yang ada hal tersebut berbanding terbalik dengan bunyi pasal 34 ayat 1 yang
mengenai hak dari masyarakat miskin dan anak-anak terlantar yang belum
terealisasikan secara penuh. Dimana hal tersebut kami tuangkan dalam makalah yang
OLEH NEGARA”.
2
B. Rumusan masalah
berikut :
1. Seperti apa hak fakir miskin dan anak-anak terlantar yang dijamin dan
3
C. Pembahasan
1. Hak fakir miskin dan anak-anak terlantar yang dijamin dan menjadi
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum. Sila ke-5 berisikan “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, yang berarti negara memiliki kewajiban
untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan sosial rakyatnya. Muntoha dalam jurnal
kepada masalah-masalah sosial ekonomi yang dihadapi oleh rakyat banyak, peran
personal untuk m enguasai hajat hidup rakyat banyak dihilangkan. Terlebih lagi
kesejahteraan sosial adalah hak asasi manusia yang mendasar, bukannya hak yang
istimewa. Hal tersebut tercantum juga dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal
34 ayat (1) yaitu: “Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara”
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 menjelaskan hak warga negara untuk
mendapatkan jaminan sosial dari negara. Negara wajib memelihara fakir miskin
dan anak-anak telantar untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya tanpa ada perilaku
diskriminatif.
4
Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir
Miskin pada Pasal 3, fakir miskin berhak atas beberapa hal, yakni :
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik fisik,
5
“Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak
menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum
anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental. Dalam
a. Identitas
b. Status kewarganegaraan
f. Didengar pendapatnya
sosial)
6
2. Implementasi dari jaminan hak fakir miskin dan anak-anak terlantar
yang mengaturnya
Seperti yang telah penulis katakan sebelumnya bahwa negara Indonesia adalah
Dasar UUD 1945, kita sebagai masyarakat Indonesia harus tertib terhadap aturan
keadilan sosial bagi rakyat Indonesia adalah sebuah cita-cita luhur yang selalu
miskin dan telantar. Mereka menjadi pengemis, gelandangan, pengamen, dan anak
jalanan. Contoh nyata saja di kota kendari ini terdapat banyak gelandangan dan
anak-anak terlantar yang terdapat di hampir semua lampu lalu lintas kota kendari,
itu belum seberapa kalau mau dibandingkan dengan kota-kota atau daerah-daerah
lain di luar sana. Dari sini timbul pertanyaan dari benak penulis! “Di manakah
peran pemerintah indonesia untuk menangani hal kemiskinan dan anak telantar
bertambah, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin
di perkotaan dan perdesaan Indonesia pada tahun 2022 sebesar 26,42 juta.
7
Angka ini naik 5,09% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 25,14 juta.
kemiskinan dan anak telantar di atas sangat terhitung tinggi bagi negara kita.
Pemerintah Indonesia sendiri harus sadar akan masalah ini, di tambah lagi
dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 Ayat 1 yang berbunyi “fakir miskin
dan anak telantar dipelihara oleh negara”. Tidak hanya pada landasan
yang membahas hal yang sama. Maka secara tidak langsung dapat dinyatakan
bahwa semua orang miskin dan anak telantar pada dasarnya harus dipelihara oleh
negara, tetapi pada realita yang ada di lapangan bahwa tidak semua orang miskin
Pasal 34 Ayat 1 tidak berjalan dengan baik, karena masih banyak orang miskin
pemerintah Indonesia harus benar-benar sadar akan masalah ini, dan harus benar-
benar menjalankan UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 di atas dengan sebaik mungkin.
Jangan sampai setiap tahunnya permasalahan ini semakin bertambah, dan jangan
sampai juga pemerintah acuh tak acuh akan masalah ini. Sehingga membuat
negara kita menjadi negara yang terus menerus jumlah warga negara miskin dan
8
Pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan dengan seluas-luasnya bagi
masyarakat yang tidak mampu yang ada di negara ini, supaya kemiskinan yang
ada di negara ini semakin berkurang bahkan bisa jadi kemiskinan akan hilang jika
pemerintah hari ini membuat atau membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang
tidak mampu. Selain itu, pemerintah juga harus membuat suatu pemberdayaan
masyarakat kota dan desa, agar masyarakat sendiri mempunyai keahlian dalam
pemerintah harus lebih memperbanyak lagi yayasan ataupun panti sosial untuk
menampung anak-anak telantar yang ada di negara ini, supaya anak-anak telantar
9
D. Kesimpulan
turunannya yang lebih spesifik membahas tentang hak fakir miskin dan
merupaakan salah satu dari hak asasi manusia yang seharusnya dilindungi,