Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

DOSEN:
AGUNG PRIHATMOJO. M.Pd
DISUSUN OLEH:
ZAKIA NUR RAHMAH (2014471097)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


PRODI DIII-KEPERAWATAN KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada

penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul

“HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA” tepat waktu.

Makalah disusun guna memenuhi tugas bapak, Agung Prihatmojo. M.Pd pada mata kuliah

Kewarganegaraan di Poltekkes Tanjung Karang Prodi D3 Keperawatan (Kotabumi). Selain

itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Agung Prihatmojo selaku

dosen Kewarganegaraan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada

semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Batanghari, 24 Januari 2021

Zakia Nur Rahmah


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak adalah kuasa untuk melakukan suatu yang semestinya diterima atau yang dilakukan
oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan, akan tetapi, terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Bahwa setiap warga Negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban untuk
mendapat penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga Negara
Indonesia yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua
itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
pangkat akan tetapi mereka berkewajiban memikirkan diri sendiri maupun orang lain.
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara Indonesia harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat
akan aman sejahtera.

Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat
tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya,
walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana
mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat
yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga Negara yang
berdemokrasi harus bangun dari situasi hal ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud hak dan kewajiban?
2. Apasajakah hak dan kewajiban warga Negara Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti hak dan kewajiban
2. Untuk mengetahui macam-macam dari hak dan kewajiban warga Negara Indonesia
BAB 2
PMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban

Hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri. Kewajiban adalah segala sesuatu yang menjadi tugas manusia dan
harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan warga Negara dari
pemerintah. Kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
warga negara terhadap negara. Pemerintah Indonesia memberikan hak kepada warga
negara untuk bisa menunaikan hak pribadi sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Pemberian hak ini merupakan bentuk kewajiban pemerintah dalam menjalankan dan
melindungi harkat dan martabat manusia khususnya warga Negara Indonesia. Pemerintah
sadar bahwa penunaian hak merupakan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, setiap warga
negara diberikan jaminan atas pemenuhan kebutuhan dalam menjalankan haknya.
Keseriusan pemerintah terhadap perlindungan hak warga negara dapat terlihat dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
a. Hak Warga Negara Indonesia
1) Hak Kesamaan Kedudukan di Hadapan Hukum dan
Pemerintahan
Tiap-tiap warga negara berhak memperoleh kedudukan yang sama di mata hukum
dan pemerintahan tanpa ada pengecualian. Artinya , pemerintah maupun hukum
tidak boleh memperlakukan warga negaranya dengan membedakan jenis kelamin,
suku, ras, maupun agama. Aspek ini menjadi salah satu hak warga negara yang
tercantum dalam pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, yang menegaskan
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan baik
tidak ada kecualinya”.
2) Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi
Kemanusiaan
Sebagai upaya mewujudkan cita-cita nasional, negara memberikan hak warga
negaranya untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak. Hak ini
tercantum dalam pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945, yaitu “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
3) Hak Berpendapat
Sebagai negara demokrasi, pemerintah Indonesia memiliki kewajiban
memberikan jaminan kepada warga negaranya untuk mengeluarkan pendapatnya,
baik secara lisan maupun tulisan. Yang tercantum dalam pasal 28 UUD NRI 1945,
yaitu, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran secara
lisan maupun tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.
4) Kemerdekaan dalam Memeluk Agama
Pemerintah mengakui enam agama di Indonesia. Setiap warga negara berhak
menentukan dan memeluk agama sesuai keykinan masing-masing. Kemerdekaan
memeluk agama tersebut tercantum dalam pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD NRI
1945. Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa “ Negara berdasarkan atas Ketuhanan
Yang Maha Esa. Pasal 29 ayat (2) menyatakan “ Negara menjamin kemerdekaaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

5) Hak Ikut Serta Membela Negara


Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup negara Indonesia, setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara. Hak tersebut
tercantum dalam pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi “ Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara “.
6) Hak Mendapatkan Pendidikan
Setiap anak di Indonesia berhak memperoleh pendidikan. Hak tersebut tercantum
dalam pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD NRI Tahun 1945. Pasal 31 ayat (1)
membahas “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Oleh karena itu ,
pemerintah berkewajiban membiayainya yang dipertegas dengan pasal 31 ayat (2)
yang menetapkan bahwa “ Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”.
7) Hak Mengembangkan Kebudayaan Nasional Indonesia
Indonesia memiliki beragam budaya, Negara memberikan hak kepada warga
negaranya untuk mengembangkan budaya yang dimiliki. Hak tersebut tercantum
dalam pasal 32 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi “ Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya”.
8) Hak Atas Kesejahteraan Sosial
Dalam rangka mensejahterakan warga negaranya, pemerintah memberikan ha
katas atas kesejahteraan sosial. Hak tersebut ditegaskan dalam pasal 33 ayat (3)
yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”.
9) Hak Mendapatkan Keadilan Sosial
Setiap warga negara berhak mendapatkan keadilan sosial. Hak tersebut ditegaskan
dalam pasal 34 ayat (1-3) UUD NRI Tahun 1945. Adapun bunyi pasal 34 ayat (1-
3) UUD NRI Tahun 1945 sebagai berikut.
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

Ketentuan hak warga negara juga dapat dijumpai dalam berbagai peraturan
perundang-undangan . Hak warga negara dalam peraturan perundang-undangan
sebagai berikut (Yasin, 2009).
1)Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai
perwujudan hak berdemokrasi

2) Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR, atau DPRD.

3) Hak dipilih sebagai wakil di MPR, DPR, atau DPRD.

4) Hak berusaha

5) Hak memperoleh perlakuan yang baik

6) Hak memperoleh bantuan hukum

7) Hak memilih tempat tinggal

8) Hak mendapatkan kepastian hukum.

9) Hak memperoleh pelayanan dari pemerintah

10) Hak memanfaatkan sarana hukum

11) Hak memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan penyiksaan.


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaanya tergantung
kepada kita sendiri. Kewajiban adalah segala sesuatu yang menjadi tugas manusia dan
harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab..

2. Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia

1) Hak kesamaan kedudukan di hadapan hukum dan pemerintahan

2) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

3) Hak berpendapat

4) Kemerdekaan dalam memeluk agama

5) Hak ikut serta membela Negara

6) Hak mendapatkan pendidikan

7) Hak mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia

8) Hak atas kesejahteraan sosial

9) Hak mendapatkan keadilan sosial

3.2 Saran

Dari paparan makalah di atas Mahasiswa diharapkan bisa mengerti apa yang
ditulis dan semoga bermanfaat bagi banyak orang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Khasanah, Nur. Khilya Fa’izia, dan Aprilia Nur Kurniawati. 2019. PR Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XII. Yogyakarta: Penerbit
Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai