2022/2023
KATA PENGANTAR
Pertama, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah “Hubungan Negara dan Warga
Negara” dapat terselesaikan. Kedua, shalawat serta salam kepada nabi kita Muhammad
SAW. Ketiga, kami juga mengucapkan terimakasih pihak yang sudah membantu dalam
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik dari
kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….……......1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….…………2
C. Tujuan……………………………………………………..……………..2
BAB I I PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………...………………………………………………27
B. Saran…………………………………………………………………….29
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak
mencantumkan hak serta kewajiban negara atas rakyatnya yangsecara jelas juga
hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnyabegitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh di
dihitung juga berapabanyak negara menuntut haknya. Bukan hal yang aneh ketika
1
sebagian rakyatmenuntut kembali haknya yang selama ini telah di berikan kepada
rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi sebuahnegara. Hak untuk
umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk mendapatkan pendidikan.
Semuanya itu harus mampu dipenuhi olehnegara, karena itulah tanggung jawab
negara. Walau hal itu tak bisa dipenuhioleh sebuah negara maka tidak bisa disebut
sebuah negara.
B. Rumusan Masalah
Pancasila?
C. Tujuan
2
2. Mengetahui hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945.
pancasila
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tahun 1999 Pasal 1 yang menyebutkan “Hak asasi manusia adalahseperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagaimakhluk Tuhan Yang Maha Esa
daripada hak dirinya sendiri. Hak diri sering kalidileburkan dalam hak kolektif/sosial.
karena orang lebih cenderung berbuat untuk orang lain daripadadiri sendiri. Ketika
seseorang berbuat untuk orang lain yang itu dipahamisebagai kewajibannya, maka
otomatis orang lain akan mendapatkan haknya,demikian pula ketika orang lain
4
menjalankan kewajibannya maka kita jugamendapatkan hak kita. Perdebatan hak dulu
atau kewajiban dulu bisa didekatidengan pendekatan yang lebis sosio-kultural dari
kewajiban.
Manusia oleh Tuhan Yang Maha Kuasa diberi kemampuan akal, perasaandan indera
agar bisa membedakan benar dan salah, baik dan buruk, indah danjelek. Kemampuan-
Kebebasan yang bertanggung jawab itu juga merupakan bagian dari hakasasi
manusia yang secara kodrati merupakan anugerah dari Tuhan Yang MahaEsa.
wajib kiranya mengakui hak asasi manusia. Hak asasi bisa menjadititik tolak dan
Sebelum berbicara tentang hak dan kewajiban negara dan warga negaramenurut
UUD 1945 perlu kiranya meninjau sedikit perkemhangan hak asasimanusia di Indonesia.
Bagir Manan (2001) banyak dikutip juga oleh Bakry(2009) membagi perkembangan
5
pemikiran HAM di Indonesia dalam duaperiode yaitu periode sebelum
menitik beratkan pada hak untuk menentukan nasibsendiri (the right of self
penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan dan deskriminasi, Partai
perlakukan yang sama, PartaiNasional Indonesia pada hak politik, yaitu hak
berkumpul, hakpersamaan dalam hukum dan hak turut dalam penyelengaraan negara
6
berserikat,berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. (Bakry,
sejarah yang kuat di Indonesia karena berhimpitan dengan realitas konkrityang dialami
1950) hak asasi manusia sudah mendapatkan legitimasi yuridis dalam UUD1945
November 1945 (Bakry, 2009: 245).Pada periode 1950-1959 dalam situasi demokrasi
beragam ideologi,kebebasan pers, pemilihan umum yang bebas, adil dan demokratis.
Pada era ini terjadi pemasungan hak asasi sipil danpolitik seperti hak untuk
7
wilayahAsia. Gagasan tersebut muncul dalam berbagai seminar tentang HAM
dari Barat dan bertentangan dengan paham kekeluargaan yang dianutbangsa Indonesia.
Baru terjadiperkembangan luar biasa pada HAM. Pada periode ini dilakukan
lain.MPR telah melakukan amandemen UUD 1945 yaitu pada tahun 1999, 2000,2001
dan 2002, pasal-pasal yang terkait dengan HAM juga berkembang padatiap-tiap
8
alinea IV).
1. Melindungi segenap
bangsa,memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan
1945,alinea IV).
tiappenduduk untuk
memelukagamanya masing-masing
danuntuk beribadat
keamanannegara dilaksanakan
TentaraNasional Indonesia
9
danKepolisian Negara
RepublikIndonesia, sebagai
30,ayat 2).
bertugasmempertahankan,
6. Kepolisian Negara
ketertiban masyarakat
bertugasmelindungi,
mengayomi,melayani masyarakat,
30,ayat 4).
8. Mengusahakan
10
danmenyelenggarakan satu
sistempendidikan nasional,
yangmeningkatkan keimanan
muliadalam rangka
31, ayat3).
9. Memprioritaskan anggaranpedidikan
untukmemenuhi
kebutuhanpenyelenggaraan
ayat 5).
11
Indonesia di tengah peradabandunia
dengan menjaminkebebasan
mengembangkannilai-nilai budayanya
ayat2).
danmemberdayakan masyarakat
sesuaidengan martabat
12
16. Bertanggung jawab
ataspenyediaan fasilitas
ayat3).
2. 2. Berserikat dan
berkumpul,mengeluarkan pikiran
3. Membentuk keluarga
danmelanjutkan keturunan
28Bayat 1)
diskriminsasi(Pasal 28 B ayat 2)
5. Mengembangkan diri
meleluipemenuhan kebutuhan
dasamya,mendapat pendidikan
13
danmemperoleh manfaat dari
ayatI)
6. Memajukan dirinya
dalammemperjuangkan haknya
masyarakat, bangsa
7. Pengakuan, jaminan,
ayat1)
28D ayat 2)
9. Memperoleh kesempatan
(Pasal28D ayat 3)
(Pasal28D ayat 3)
14
11. Memeluk agama dan
beribadatmenurut agamanya,
memilihpendidikan dan
pengajaran,memilih pekerjaan,
memilihkewarganegaraan, memilih
danmeninggalkannya, serta
berkumpuldan mengeluarkan
memperolehinformasi untuk
mengembangkanpribadi dan
mencarimemperoleh,
memiliki,menyimpan, mengolah
danmenyampaikan informasi
15
denganmenggunakan segala jenis
keluarga, kehormatan,
dibawahkekuasaannya serta
perlindungan dariancaman
atauperlakuan yang
merendahkanderajat martabat
28G ayat2)
batin,bertempat tinggal,
danmendapatkan lingkungan
berhakmemperoleh pelayanan
16
kesehatan(Pasal 28H ayat 1)
danperlakuan khusus
untukmemperoleh kesempatan
yangmemungkinkan
pengembangandirinya secara
(Pasal 28Hayat 4)
hatinurani, beragama,
tidakdiperbudak, diakui
17
tidakdituntut atas dasar hukum
1)
mendapatkanperlindungan
hakmasyarakat tradisional
dihormatiselaras dengan
perkembanganzaman dan
(Pasal 30ayat 1)
31ayat 1)
18
1. Menjunjung hukum
kehidupanbermasyarakat, berbangsa,
adilsesuai dengan
pertimbanganmoral, nilai-nilai
umumdalam suatu
2)
19
5. Untuk pertahanan dan
keamanannegara melaksanakan
31, ayat 2)
tidakmungkin ada tanpa warga negara, demikian pula tidak ada warga negara tanpa
melayaninegara. Hal ini terlihat ketika pejabat akan mengunjungi suatu daerah,
negara?
1. Pluralis
20
Kaum pluralis berpandangan bahwa negara itu bagaikan sebuah
11-12).
2. Marxis
pada warga negara, sedangkan teori Marxispada negara. Seorang tokoh Marxis
(Wibowo,2000: 15)
3. Sintesis
untuk dua teori di atas yaitu struktur untuk teori Marxis dan agensiuntuk Pluralis.
Giddens berhasil mempertemukan dua kata kunci tersebutla berpandangan bahwa antara
21
berdialektik, saling mempengaruhi danberlangsung terus menerus. (Wibowo, 2000:
21).Tiga teori ini jika digunakan untuk melihat hubungan negara dan warganegara dalam
konteks hak dan kewajiban sebagaimana yang tertuang dalamUUD 1945, maka lebih
dekat dengan teori strukturasi. Meskipun dalam UUD1945 tidak secara eksplisit
kewajiban warga negara. Negara memilikihak untuk ditaati peraturannya dan hal itu
warga negaranya,namun warga negara juga memiliki fungsi kontrol terhadap negara.
maupun ragamnya. Pelanggaran itu dilakukan olehnegara maupun warga negara, baik
di dalam negeri maupun di luar negeri Suatu hal tidak dapat dilaksanakan sebelum
22
pedoman,dan agar pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan harapan maka perlu
adainstitusi yang mengawal pelaksanaan tersebut. Dengan demikian ada tiga halpenting
dalam pelaksanaan hak dan kewajiban ini. Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara
tepat dan benar baik daripengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-nilai yang
sangat tinggi namun tidak didasari oleh pemahamankonsep dasar yang kuat, bukan
hanya mudah memudar, namun juga akankehilangan arah, seakan- akan sudah
perlu malumencontoh apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru
Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warganegaramengerti apa yang
23
Banyaknya kelemahan yang terjadi padapelaksanaan P4 perlu dievaluasi untuk
eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas. Yangtak kalah penting adalah ikut
mengertiprinsip- prinsip dasar hak dan kewajiban negara dan warga negara,
initentu tidak berdiri sendiri khusus terkait dengan hak dan kewajiban negaradan
24
Pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara dalamnegara
juga memahami konsep, prinsip dan nilai Pancasiladalam pelaksanaan hak asasi
25
d. Perumusan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila dilandaskan
asasi orang lain sebagai suatu kewajiban. Hak dan kewajiban asasiterpadu
bangsa.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaanmanusia
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi olehnegara, hukum dan pemerintahan,
makhlukTuhan.
Manusia oleh Tuhan Yang Maha Kuasa diberi kemampuan akal, perasaandan
indera agar bisa membedakan benar dan salah, baik dan buruk, indahdan jelek.
karena kebebasan yang dimilikioleh manusia itulah maka muncul konsep tentang
tanggung jawab. Kebebasan yang bertanggung jawab itu juga merupakan bagian dari
hakasasi manusia yang secara kodrati merupakan anugerah dari Tuhan YangMaha Esa.
27
Oleh karena itu, semua orang termasuk negara,pemerintah dan organisasi wajib
kiranya mengakui hak asasi manusia. Hakasasi bisa menjadi titik tolak dan tujuan dalam
dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar iniamat sulit Pancasila untuk
batang, ranting,daun dan buah yang akan tumbuh di atasnya. Banyak hal
tidak didasari oleh pemahaman konsep dasar yang kuat, bukanhanya mudah
dengan Pancasila. Hal ini amatmudah dilihat dalam praktek perekonomian dan
perpolitikan Indonesiasaat ini yang tanpa sadar sudah mengekor pada sistem
28
tersebut. Manakala tidak adapedoman pelaksanaan, maka setiap orang
baik dikalangan elit polit ik, pers, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif,
danmasyarakat luas. Yang tak kalah penting adalah ikut memberi masukankepada
dengan Pancasila.
B. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
30