MAKALAH
Kelompok 4
Riyadah Erdina
2022
i
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................i
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................5
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
5
1. Alasan Diperlukan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara.........6
2. Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Harmoni Kewajiban dan Hak Warga
Negara Indonesia
7
B. Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara
12
1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
13
2. Aturan Dasar Ihwal Perkonomian dan Kesejahteraan Sosial..................................14
3. Aturan Dasar Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara........................................16
4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia........................................17
C. Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara 17
1. Agama.....................................................................................................................18
2. Pendidikan dan Kebudayaan...................................................................................18
3. Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat...............................................................19
4. Pertahanan dan Keamanan......................................................................................20
BAB III PENUTUP.....................................................................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehigga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala
sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan individu sebagai anggota warga
suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga Negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimbangan yang
Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan yang
terbentuk antara warga negara dan negara itu sendiri. Jadi sifat hak dan kewajiban
itu adalah bersifat timbal balik (resiprokalitas). Maksudnya adalah, bahwa warga
negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara, sebaliknya pula negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara. Masalah pokok antara negara
dengan warga negara adalah masalah hak dan kewajiban. Setiap warga negara
diberikan kebebasan oleh negara dalam hak dan kewajiban semua sama. Berbicara
hak dan kewajiban negara kembali ke warga negara tersebut. Karena hubungan
antara negra dengan wrga negara sangat kuat hal itu bisa dilihat dari sila ke-4
1
pancasila bahwa kewajiban bangsa indonesia berlandaskan pada kedaulatan
2
rakyat.
hak dan kewajiban negara menjadi masalah utama. Warga negara memiliki hak,
karena ketidaksadaran maka hak tadi disalahgunakan orang lain. Begitu juga
negara akan tugas dan kewajibannya maka hak yang semestinya menjadi hak
cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu
hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah
pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena
memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. (MKRI, 2015, 11732). Oleh karena itu, kita sebagai warga
negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan
filosofis tetap menunjukkan adanya pandangan bangsa Indonesia bahwa hak asasi
tidak dapat berjalan tanpa dibarengi kewajiban asasi. Dalam hal ini, Indonesia
Hak dan kewajiban antara warga negara dan negara Indonesia mengalami
3
dinamika, terbukti adanya perubahan-perubahan isi pasal-pasal yang terdapat
dalam undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang melaui
menyertainya. Semua hal itu dilakukan untuk menyesuaikan hak dan kewajiban
warga negara dan negara Indonesia sesuai jamannya. Jika tidak dilakukannya hal
tersebut, akan terjadi ketidakpuasan antara warga negara dengan negaranya karena
dipahami orang, akan tetapi karena setiap orang melakukan akitivitas yang
beraneka ragam dalam kehidupan kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan
kewajibannya seringkali terlupakan. Hak dan kewajiban warga negara dan hak
asasi manusia dewasa ini menjadi amat penting untuk dikaji lebih mendalam
diulas harmoni kewajiban dan hak negara dan negara dalam demokrasi
B. Rumusan Masalah
Negara?
3. Apa saja sumber historis, sosiologis, dan politik kewajiban hak Negara
4
5. Apa esensi urgensi harmoni kewajiban dan hak warga Negara?
C. Tujuan
Negara.
Negara.
5
BAB II
PEMBAHASA
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana
pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah
beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh
pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Hak dan kewajiban merupakan
sesuatu yang tidak dapat dipis 1ahkan. Menurut “teori korelasi” yang dianut oleh
pengikut utilitarianisme, ada hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban.
Menurut mereka, setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain, dan
begitu pula sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa kita baru dapat berbicara
tentang hak dalam arti sesungguhnya, jika ada korelasi itu, hak yang tidak ada
dimulai dari pasal 27 sampai pasal 34, yang isi pasal tersebut terdapat hak asasi
manusia dan kewajiban dasar manusia. Pengaturan akan hak dan kewajiban
tersebut bersifat garis besar yang penjabarannya dituangkan dalam suatu undang-
7
1. Alasan Diperlukan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
Hak dan kewajiban warga negara dan hak asasi manusia dewasa ini
menjadi amat penting untuk di kaji mendalam mengingat negara kita sedang
kehidupan demokrasi. Di lain pihak hanya dalam suatu negara yang menjalankan
sistem pemerintah demokrasi, hak asasi manusia maupun hak dan kewajiban
warga negara dapat terjamin. Pengaturan hak asasi manusia maupun hak dan
atau warga negara hal itu merupakan pegangangan atau pedoman dalam
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga Negara yang
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak dari
pada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
8
pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan social yang
berkepanjangan.
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga Negara harus tau hak
dan kewajibannya. Seprti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan
yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
karena itu, diperlukannya harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara
antara kepentingan rakyat dalam pemenuhan hak dan kewajibannya oleh Negara.
a. Sumber Historis
dunia Barat (Eropa). Adalah John Locke, seorang filsuf Inggris pada abad
ke-17, yang pertama kali merumuskan adanya hak alamiah (natural rights)
yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan,
diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut
negara merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil dari revolusi ini.
Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tig4 al: hak atas kebebasan
1
Dalam perkembangannya, pemahaman mengenai HAM makin luas.
Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang menjadi empat
asasi manusia kini sudah diakui seluruh dunia dan bersifat universal,
meliputi berbagai bidang kehidupan manusia dan tidak lagi menjadi milik
negara Barat. Sekarang ini, hak asasi manusia telah menjadi isu
Manusia).
dunia seperti Helmut Schmidt, Malcom Fraser, Jimmy Carter, Lee Kuan
Yew, Kiichi Miyazawa, Kenneth Kaunda, dan Hassan Hanafi yang bekerja
selama sepuluh tahun sejak bulan Maret 1987. Prinsip dasar deklarasi ini
b. Sumber Sosiologis
rezim Orde Baru. Ketika rezim Orde Baru berhasil dilengserkan, pola
sebagainya. Sifatnya pun bukan vertikal antara kelas atas dengan kelas
bawah tetapi justru lebih sering horizontal, antarsesama rakyat kecil, 128
sehingga konflik yang terjadi bukan konflik yang korektif tetapi destruktif
lain dari konflik yang terjadi di Indonesia adalah bukan hanya yang bersifat
terbuka (manifest conflict) tetapi yang lebih berbahaya lagi adalah konflik
perbedaan ciri budaya dan perbedaan nasib yang diberikan oleh sejarah
1
c. Sumber Politik
dan warga negara Indonesia adalah proses dan hasil perubahan UUD NRI
1945 yang terjadi pada era reformasi. Pada awal era reformasi (pertengahan
Indonesia (ABRI)
(KKN)
daerah
5) Otonomi daerah
NRI 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis,
beragam, atau lebih dari satu tafsir (multitafsir) dan membuka peluang bagi
1
dalam berbagai bidang kehidupan (krisis multidimensional). Tuntutan
perubahan UUD NRI 1945 merupakan suatu terobosan yang sangat besar.
Dikatakan terobosan yang sangat besar karena pada era sebelumnya tidak
diperkuat oleh MPR berkehendak untuk tidak mengubah UUD NRI 1945.
Apabila muncul juga kehendak mengubah UUD NRI 1945, terlebih dahulu
yang sangat ketat. Karena persyaratannya yang sangat ketat itulah maka
Pemilu 1999, sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam Pasal 3 dan
yang baru, termasuk ihwal hak dan kewajiban asasi manusia yang diatur
Aturan dasar ihwal kewajiban dan hak negara dan warga negara setelah
Perubahan UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang luar biasa. Berikut
disajikan bentuk-bentuk perubahan aturan dasar dalam UUD NRI 1945 sebelum
130)
diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) UUD NRI 1945. Setelah perubahan UUD
NRI 1945, ketentuannya tetap diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) UUD NRI
1945, namun 131 dengan perubahan. Perhatikanlah rumusan naskah asli dan
rumusan perubahannya berikut ini. Rumusan naskah asli Pasal 31, (1) Tiap-
teknologi. Rumusannya terdapat dalam Pasal 31 Ayat (5) UUD NRI Tahun
1
Perubahan dunia itu pada kenyataannya berlangsung sangat cepat
menyadari pula bahwa budaya kita bukan budaya yang tertutup, sehingga
kebutuhan dan kemajuan zaman. Menutup diri pada era global berarti
terbawa arus globalisasi. Karena jika hanyut dalam arus globalisasi akan
kehilangan jati diri kita. Jadi, strategi kebudayaan nasional Indonesia yang
kepribadian bangsa;
Sebelum diubah, ketentuan ini diatur dalam Bab XIV dengan judul
Kesejahteraan Sosial dan terdiri atas 2 pasal, yaitu Pasal 33 dengan 3 ayat
dan Pasal 34 tanpa ayat. Setelah perubahan UUD NRI 1945, judul bab
pasal, yaitu Pasal 33 dengan 5 ayat dan Pasal 34 dengan 4 ayat. Ambillah
naskah UUD NRI 1945 dan bacalah dengan seksama pasal-pasal yang
1
dimaksud tersebut.Salah satu perubahan penting untuk Pasal 33 terutama
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
c. Pasal 33 Ayat (3) UUD NRI 1945: menegaskan bahwa bumi dan air
negara.
(1), (2), dan (3) UUD NRI 1945. Mari kita bicarakan terlebih dahulu
kemanusiaannya.
1
3. Aturan Dasar Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
pembelaan terhadap negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI 1945]. Namun
perubahan UUD NRI Tahun 1945, ketentuan mengenai hak dan kewajiban
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI
1945] merupakan penerapan dari ketentuan Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI
1945.
UUD NRI Tahun 1945. Tahukah Anda apa maksud upaya tersebut?
rakyat dan TNI serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara makin dikukuhkan. Dalam hal ini
Polri sebagai kekuatan utama. Sistem ini menjadi salah satu ciri khas sistem
1
pertahanan dan keamanan Indonesia yang bersifat semesta, yang melibatkan
seluruh potensi rakyat warga negara, wilayah, sumber daya nasional, secara
NRI 1945 mengalami dinamika yang luar biasa. Jika sebelumnya perihal
hak-hak dasar warganegara yang diatur dalam UUD NRI 1945 hanya
berkutat pada pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34, setelah Amandemen
keempat UUD NRI 1945 aturan dasar mengenai hal tersebut diatur
perihal hak asasi manusia, diatur juga ihwal kewajiban asasi manusia.
C. Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
UUD NRI Tahun 1945 tidak hanya memuat aturan dasar ihwal kewajiban dan
hak negara melainkan juga kewajiban dan hak warga negara. Dengan demikian
terdapat harmoni kewajiban dan hak negara di satu pihak dengan kewajiban dan
hak warga negara di pihak lain. Esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak
2
1. Agama
bangsa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa telah ada semenjak zaman prasejarah,
sebelum datangnya pengaruh agama-agama besar ke tanah air kita. Karena itu
agama besar itu. Rakyat bangsa kita menganutberbagai agama berdasarkan kitab
mewujudkan cita-cita bersama setiap rakyat Indonesia. Dalam hal ini cita-cita
diatur dalam UUD. Ketentuan mengenai agama diatur dalam UUD NRI 1945
Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua istilah yang satu sama lain
saling berkorelasi sangat erat. Pendidikan adalah salah satu bentuk upaya
nasional terdapat dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI 1945, yaitu “pemerintah
2
a. Fungsi minimal: melengkapi sarana dan prasarana umum yang memadai,
sudah lebih dari hanya sekedar pelaksanaan fungsi minimal negara. Oleh karena
Sesuai semangat Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 asas
yang dianut oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan yang
diartikan sebagai kerja sama yang dilakukan lebih dari seorang dalam
umum.
2
ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan
mayoritas rakyat. Dengan demikian sistem ini tidak dapat dipisahkan dari
pengertian “sektor ekonomi rakyat”, yakni sektor ekonomi baik sektor produksi,
manfaat bagi rakyat banyak, pemilikan dan penilikannya oleh rakyat banyak.
Berdasarkan aturan dasar ihwal pertahanan dan keamanan Negara Pasal 30 Ayat
(2) UUD NRI Tahun 1945 bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
Republik Indonesia (Polri), sebagai komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
adalah TNI dan Polri. Mengenai adanya ketentuan dalam Pasal 30 Ayat (5) UUD
NRI 1945 yang menyatakan bahwa kedudukan dan susunan TNI dan Polri lebih
lanjut diaturdengan undang-undang, merupakan dasar hukum bagi DPR dan presiden
pertahanan dan keamanan negara merupakan konsekuensi logis dari prinsip yang
Keamanan nasional suatu negara salah satu evolusi di era modern saat ini adalah
dimana sekala ancaman tidak hanya ditargetkan pada sistem semata namun dapat
menargetkan infrastruktur kritis suatu negara. Oleh sebab itu, untuk menanggapi
2
kebijakan di bidang pertahanan dan keamanan nasional. Dalam konteks ini,
Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat populasi terbesar di dunia akan
membutuhkan pertahanan maupun keamanan baik dari segi regulasi maupun badan
pertahanan dan keamanan nasional sangat penting dan Indonesia juga perlu belajar
2
BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah ditulis, maka dapat disimpulkan :
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak
tertentutidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntutsecara
paksa oleh yang berkepentingan. Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud
dari hubungan warga negara dengan negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik,
bahwa warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara, sebaliknya pula
negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara. Hak dan kewajiban warga
negara dan negara Indonesia diatur dalam UUD NRI 1945 mulai pasal 27 sampai 34,
termasuk di dalamnya ada hakasasi manusia dan kewajiban dasar manusia. Pengaturan
akan hak dan kewajiban tersebut bersifat garis besar yang penjabarannya dituangkan
dalam suatu undang-undang. Sekalipun aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih
sedikit jika dibandingkan dengan aspek hak asasi manusia sebagaimana tertuang dalam
UUD NRI 1945, namun secara filosofis tetap mengindikasikan adanya pandangan
bangsa Indonesia bahwa hak asasi tidak dapat berjalantanpa dibarengi kewajiban asasi.
Dalam konteks ini Indonesia menganut paham harmoni antara kewajiban dan hak
ataupun sebaliknya harmoni antara hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban warga
dalam rumusan pasal-pasal UUD NRI 1945 melalui proses amandemen dan juga
2
perubahan undang- undang yang menyertainya.
B. Saran
Meskipun kelompok kami menginginkan kesempurnaan dalam
kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan dalam pembahasan materi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
dan bermanfaat.
2
DAFTAR PUSTAKA
dan Pendidikan Tinggi, (2016), Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Cet. Pertama
45.
2020)
Handayani, Ria. 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Vol 3 No.5
Yasin, Johan. 2015. Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara
Yovita, Fiona. 2020. Bagaimana Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan
Mufakat?.
http://web.if.unila.ac.id/fionayovita2311/2020/03/29/pendidikan-