“Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara Dalam Demokrasi
Yang Bersumbupada Kedaulatan Rakyat Dan Musyawarah Untuk Mufakat”
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Anggota Kelompok VI :
Jl. Ki Hajar Dewantara 27-29 Kota Pasuruan Telp. (0343) 421948 Fax (0343)
411086
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
ridhonya agar terselesaikannya makalah kami yang berjudul “Bahan Ajar sebagai
Sumber Belajar”. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan
yaitu Ibu Dra. Ayu Maya Damayanti, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimna cara kami menyusun makalah ini,
tidak lupa juga rasa terima kasih kepada teman-teman kelompok IV. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Adapun kekurangan dan kelebihan pada makalah ini kami mengharapkan kritik
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang............................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................... 3
2.1 Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara Dalam
Untuk Mufakat.............................................................................................4
iii
2.3.1 Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan,Serta
Sosial ...............................................................................................18
2.3.4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia ................22
2.4.1 Agama..............................................................................................24
PENUTUP...........................................................................................................34
KESIMPULAN...................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................35
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan individu sebagai
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika
hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan,
dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga
pemerintah pun harus mengetahui akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
telah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Jika
1
Oleh karena itu, kita sebagai warga Negara yang berdemokrasi harus
membangun mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan
hak-hak sebagai warga Negara dan tidak lupa melaksanakan kewajiban kita
pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga Negara dan penduduk
1. Apakah konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan
warga negara?
negara Indonesia?
5. Bagaimana esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan
warga Negara?
2
1.3 Tujuan masalah
1. Dapat memahami konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara
dinamika dan tangtangan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
Negara.
5. Dapat memahami esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara Dalam Demokrasi
adanya hak dan kewajiban secara timbal balik (resiprokalitas). Warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara. Hak dan kewajiban
warga negara merupakan isi konstitusi negara perihal hubungan antara warga
2.1.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara
4
sosial budaya. Lambat laun terbentuklah mekanisme mengalahkan diri
masih asing terhadap diskursus hak. Istilah kewajiban jauh lebih akrab
semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat
oleh pihak lain mana pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntut
orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa kita
baru dapat berbicara tentang hak dalam arti sesungguhnya, jika ada
korelasi itu, hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai dengannya
5
Atas dasar hak ini, negara berkewajiban memberi pekerjaan dan
Salah satu contoh kewajiban warga negara terpenting saat ini adalah
6
Gambar 2.2Manfaat Pembayaran Pajak Bagi Warga Negara
2.2 Menggali Sumber Histori, Sosiologi, Politik tentang Harmoni Kewajiban dan
inggris pada abad ke-17, yang pertama kali merumuskan adanya hak
7
alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu
yaitu:
ini.
8
Pernyataan ini memuat tiga hal : hak atas kebebasan (liberty),
speech),
dan tidak lagi menjadi milik negara barat. Hak asasi manusia telah
9
2.2.2 Sumber Sosiologis.
budaya kita yang berubah sedemikian drastis dan fantastis. Bangsa yang
kita yang masih duduk dibangku sekolah pun sudah dapat saling
karena ini memiliki kaitan dengan struktur sosial dan sistem budaya
yang telah terbangun pada masa yang lalu. Mencoba membaca situasi
masyarakat kita.
kekuasaan.
10
jadi pasca runtuhnya rezim Orde Baru. Ketika rezim orde baru
kelas sosial dan sebagainya. Sifatnya pun bukan vertikal antara kelas
atas dengan kelas bawah tetapi justru lebih sering horizontal, antar
sesama rakyat kecil, sehingga konflik yang terjadi bukan konflik yang
sendiri. Ciri lain dari konflik yang terjadi di indonesia adalah bukan
hanya yang bersifat terbuka tetapi yang lebih berbahaya lagi adanya
yang bersumber dari perbedaan ciri budaya dan perbedaan nasib yang
11
hanya tentang pemenuhan hak-hak individu (individual right), dan
negara dan warga negara indonesia adalah proses dan hasil perubahan
UUD NRI 1945 yang terjadi pada era reformasi. Pada awal era
itu adalah :
Indonesia(ABRI)
daerah.
e. (otonomi daerah),
UUD NRI 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang
12
demokratis, pemberdayaan rakyat, dan penghormatan HAM. Tuntutan
pada sidang tahunan MPR 2000; (3) Perubahan ketiga, pada sidang
tahunan MPR 2001; dan (4) Perubahan keempat, pada sidang tahunan
aturan dasar yang baru, termasuk ihwal hak dan kewajiban asasi
13
2.3 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban
Aturan dasar ihwal kewajiban dan hak negara dan warga negara
setelah Perubahan UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang luar biasa.
semula diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) UUD NRI 1945. Setelah
naskah asli: Pasal 31, (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
14
Pendidikan adalah proses menanamkan nilai-nilai, sedangkan
15
budaya bangsa kita sebagian besar masih berdasarkan budaya etnik
yang lebih maju, maka apabila pertumbuhan budaya bangsa kita tidak
yang kerap kali muncul pada masyarakat kita? Mengapa hal demikian
terjadi?
NRI 1945 tanpa ayat. Setelah perubahan UUD NRI 1945 ketentuan
tersebut masih diatur dalam Pasal 32 UUD NRI 1945 namun dengan
16
(1) “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
Kita menyadari pula bahwa budaya kita bukan budaya yang tertutup,
jati diri kita. Jadi, strategi kebudayaan nasional Indonesia yang kita
17
b. Menolak sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing yang tidak sesuai
dalam UUD NRI Tahun 1945? Sebelum diubah, ketentuan ini diatur
dalam Bab XIV dengan judul Kesejahteraan Sosial dan terdiri atas 2
pasal, yaitu Pasal 33 dengan 3 ayat dan Pasal 34 tanpa ayat. Setelah
dan Kesejahteraan Sosial, terdiri atas dua pasal, yaitu Pasal 33 dengan 5
c. Pasal 33 Ayat (3) UUD NRI 1945: menegaskan bahwa bumi dan
negara.
18
Adapun ketentuan baru yang tercantum dalam Pasal 33 Ayat (4)
Pasal 33 Ayat (1), (2), dan (3) UUD NRI 1945. Mari kita bicarakan
NRI Tahun 1945? Sebelum diubah Pasal 34 UUD NRI 1945 ditetapkan
tanpa ayat. Setelah dilakukan perubahan UUD NRI 1945 maka Pasal 34
state), sehingga rakyat dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaannya.
UUD NRI Tahun 1945 ke dalam realita kehidupan bangsa dan negara
19
kesejahteraan umum lebih dijabarkan lagi, ke dalam fungsi-fungsi
negara untuk:
konsep pembelaan terhadap negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI 1945].
negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI 1945] merupakan penerapan dari
20
kewajiban kepada warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
Pasal 30 Ayat (2) UUD NRI 1945 menegaskan sebagai berikut: “Usaha
Mari kita melakukan kilas balik sejarah (flash back) pada salah
ketentuan UUD NRI Tahun 1945. Tahukah Anda apa maksud upaya
21
itu juga kedudukan rakyat dan TNI serta Kepolisian Negara Republik
dikukuhkan.
pendukung, sedang TNI dan Polri sebagai kekuatan utama. Sistem ini
menjadi salah satu ciri khas sistem pertahanan dan keamanan Indonesia
dan berkelanjutan.
susunan tersebut?
UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang luar biasa. Jika sebelumnya
perihal hakhak dasar warganegara yang diatur dalam UUD NRI 1945
hanya berkutat pada pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34, setelah
22
samping mengatur perihal hak asasi manusia, diatur juga ihwal
Aturan dasar perihal hak asasi manusia telah diatur secara detail
dalam UUD NRI Tahun 1945. Coba Anda analisis pasal-pasal tersebut
di atas. Hakhak asasi apa saja yang dijamin dalam UUD NRI Tahun
hal yang spesifik yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 yang
23
2.4 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban danHak Negara
UUD NRI Tahun 1945 tidak hanya memuat aturan dasar ihwal
kewajiban dan hak negara melainkan juga kewajiban dan hak warga negara.
Dengan demikian terdapat harmoni kewajiban dan hak negara di satu pihak
dengan kewajiban dan hak warga negara di pihak lain. Esensi dan urgensi
harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara dapat dipahami
.4.1 Agama
Kepercayaan bangsa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa telah ada
besar ke tanah air kita. Karena itu dalam perkembangannya, bangsa kita
mengenai agama diatur dalam UUD NRI 1945 Pasal 29. Susunan dasar
luasnya dan isi dalam sifatnya yang merupakan pengkhususan dari sila-sila
24
mengikat satu dengan yang lainnya, sehingga Pancasila merupakan suatu
b. Persatuan Indonesia,
permusyawaratan/perwakilan, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi pandangan dasar dan bersifat primer
bangsa Indonesia. Itulah sebabnya Pasal 29 Ayat (1) UUD NRI 1945
selain diatur dalam Pasal 29 Ayat (2) juga dalam Pasal 28E Ayat (1)
UUD NRI 1945. Seperti telah diungkapkan pada uraian terdahulu, bahwa
25
mengenai kebebasan beragama dan beribadah yang dipertegas oleh Pasal
28E Ayat (1) yang salah satu substansinya mengatur hal yang sama.
sama lain saling berkorelasi sangat erat. Pendidikan adalah salah satu
peradaban.
dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI 1945. Rumusan pasal ini
rumusan Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI 1945 juga terdapat konsep fungsi
keadilan.
26
b. Fungsi madya: menangani masalah-masalah eksternalitas, seperti
kekayaan.
penting.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
bertanggung jawab.
27
Bersamaan dengan dimilikinya kecerdasan secara komprehensif, insan
mengekspresikannya Pembelajar
28
melalui interaksi
sosial yang:
- Membina dan
memupuk
hubungan timbal
balik;
- Demokratis;
- Empatik dan
simpatik;
- Menjunjung
manusia;
diri
- Menghargai
kebhinekaan
dalam
bermasyarakat
dan bernegara;
serta
- Berwawasan
kebangsaan dan
kesadaran akan
hak dan
29
kewajiban warga
negara.
Beraktualisasi diri
melalui olah
pikir untuk
memperoleh
kompetensi dan
Cerdas
kemandirian dalam
intelektual
ilmu pengetahuan dan
teknologi;
Aktualisasi insan
intelektual uang
imajinatif;
Beraktualisasi diri
melalui olah
raga untuk
mewujudkan insan
terampil, dan
trengginas;
Aktualisasi insan
adiraga;
30
Gambar 2.3 Hak Dan Kewajiban Warga Negara Melalui Pembayaran Pajak Dan
ManfaatYang Diterima
Sesuai semangat Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 asas
memberikan manfaat yang dapat dinikmati secara adil oleh banyak orang.
Tujuannya adalah agar pekerjaan dapat cepat selesai dan memberi hasil
lebih baik.
31
Penerapan asas kekeluargaan dalam perekonomian nasional adalah
banyak.
Pasal 30 Ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 bahwa usaha pertahanan dan
Adanya pengaturan tentang tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri,
32
Mengenai adanya ketentuan dalam Pasal 30 Ayat (5) UUD NRI
1945 yang menyatakan bahwa kedudukan dan susunan TNI dan Polri lebih
lanjut diatur dengan undang undang, merupakan dasar hukum bagi DPR
saat ini adalah dimana sekala ancaman tidak hanya ditargetkan pada sistem
keamanan nasional sangat penting dan Indonesia juga perlu belajar dari
33
PENUTUP
KESIMPULAN
34
DAFTAR PUSTAKA
35