i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Judul Makalah ................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hak Asasi Warga Negara dalam Nilai Dasar Pancasila ........... 2
2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai
Instrumental sila-sila Pancasila................................................. 4
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis
Sila-Sila Pancasila..................................................................... 6
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di
dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.
Mengingat tingkah laku para tokoh di berbagai bidang dewasa ini, yang
berkaitan dengan situasi negeri kita di bidang politik, sosial, ekonomi dan
moral, maka sudah sepantasnya kalau kita saling mengingatkan bahwa tidak
mungkin ada solusi (pemecahan) terhadap berbagai persoalan gawat yang
sedang kita hadapi bersama, kalau fikiran dan tindakan kita bertentangan
dengan prinsip-prinsip Pancasila yang sangat menjunjung tinggi Hak asasi
manusia. Terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar ( hak asasi )yang
harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, banyak
ulasan atau penelaahan, yang bisa sama-sama kita lakukan mengenai persoalan
ini.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu substansi hak dan kewajiban warga negara dalam
pancasila
2. Mengetahui penerapan substansi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila
1
BAB II
PEMBAHASAN
a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak warga negara untuk bebas
memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya serta melaksanakan ibadah
sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Sila pertama ini juga
menggariskan beberapa kewajiban warga negara untuk:
1. membina kerja sama dan tolong-menolong dengan pemeluk agama lain
sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing;
2. mengembangkan toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya
kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang; serta
3. tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak
yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum. Adapun
kewajiban warga negara yang tersirat dalam sila kedua ini di antaranya
kewajiban untuk :
1. memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
2. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan
sebagainya;
3. mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa,
dan tidak semena-mena kepada orang lain; serta
4. melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
2
c) Sila Persatuan Indonesia menjamin hak-hak setiap warga negara dalam
keberagaman yang terjadi kepada masyarakat Indonesia seperti hak
mengembangkan budaya daerah untuk memperkaya budaya nasional. Sila
ketiga mengamanatkan kewajiban setiap warga negara untuk:
1. menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan;
2. sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;
3. mencintai tanah air dan bangsa Indonesia;
4. mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;
serta
5. memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan /Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Sila keempat
menjamin partisipasi politik warga negara yang diwujudkan dalam bentuk
kebebasan berpendapat dan berorganisasi serta hak berpartisipasi dalam
pemilihan umum. Sila keempat mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1. mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan
keputusan;
2. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; dan
3. memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah terpilih
untuk melaksanakan musyawarah dan menjalankan tugas sebaik-baiknya.
e) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat. Sila kelima
mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1. mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan
masyarakat di lingkungan sekitar;
2. tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum; dan
3. suka bekerja keras.
3
2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental
Sila-Sila Pancasila
Nilai instrumental merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar atau
nilai ideal. Nilai-nilai ini lebih bersifat fleksibel, kreatif, dan dimamis dalam
bentuk Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
peraturan Perundang-Undangan lainnya. Nilai-nilai instrumental juga
mengandung jaminan hak dan kewajiban warga negara. Contoh hak dan
kewajiban warga negara indonesia yang dijamin dalam pasal-pasal Undang-
Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.
a) Kewarganegaraan
Nilai instrumental telah mengatur hak kewarganegaraan indonesia antara
lain dalam pasal 26 Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945. Berdasarkan pasal 26 ayat (2) dapat dipahami bahwa
instrumental telah menjamin hak atas kewarganegaraan indonesia bagi
setiap orang.
b) Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945 mengatur bahwa segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualimya.
c) Pekerjaan dan Penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945 mengatur bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
d) Bela Negara
Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945 mengatur bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
e) Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul
Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia Tahun 1945
mengatur bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.
f) Kemerdekaan Memeluk Agama
Pasal 29 ayat (2) menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-
tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya.
4
g) Pertahanan dan Keamanan Negara
Pada pasal 30 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Idonesia Tahun 1945 mengatur pertahanan dan keamanan negara. Kedua
ayat tersebut mewajibkan bahwa semua pihak, baik itu rakyat maupun
TNI dan Polri mempunyai kewajiban mempertahankan dan menjaga
keamanan negara indonesia.
h) Pendidikan
Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945 mengatur bahwa warga negara berhak mendapat pendidikan.
Warga negara juga mempunyai kewajiban membantu pemerintah
mencerdaskan kehidupan dengan mengikuti pendidikan dasar.
i) Kebudayaan Nasional Indonesia
Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945 mengatur bahwa negara memajukan kebudayaan nasional
indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
j) Perekonomian Nasional
Pasal 33 ayat (1)-(5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Idonesia
Tahun 1945 mengatur tentang perekonomian nasional. Pada pasal 1-5
menunjukkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan kehidupan
yang makmur atas dasar pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki
kekayaan indonesia.
k) Kesejahteraan Sosial
Pada pasal 34 ayat (1)-(4) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Idonesia Tahun 1945 menunjikkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan jaminan sosial, kesehatan, dan fasilitas yang layak.
5
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-
Sila Pancasila
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia sebagai Negara hukum sangat menjunjung Hak Asasi Manusia dan
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan yang fundamental mengandung
nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai mahluk yang beradap dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3.2 Saran
Dengan demikian, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggara negara, bahkan moral negara, moral penyelenggara negara,
politik negara, pemerintah negara, hukum dan peraturan perundang-undangan
negara kebebasan dan Hak Asasi warga negara harus dijiwai dengan nilai-nilai
Pancasila.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
http://www. Jimly.com.
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi, 2008. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta:
Universitas Terbuka
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan