Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.
Meskipun demikian, antara manusia yang satu dengan yang lain tidak dapat hidup
sendiri. Manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia
hidup berkelompok-kelompok. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok
keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok yang lebih besar seperti
suku, masyarakat, bangsa, atau negara. Salah satu contoh negara di dunia ini
adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keutuhan berasal dari kata dasar utuh
yang berarti dalam keadaan sempurna seperti semula. Utuh juga berarti tidak
bercerai berai atau tidak terpecah belah. Sedang keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia artinya adalah bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan
yang memiliki kedaulatan, memiliki tujuan nasional, dan berdiri secara utuh baik
wilayahnya, rakyatnya, ataupun pemerintahnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia dianugerahi wilayah yang luas dan kekayaan alam yang beraneka
ragam untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari
bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, dan agama. Kemajemukan tersebut,
disatu sisi menjadi suatu potensi kemungkinan terjadinya konflik, disisi lain bisa
menjadi unsur perekat dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa.
Masalah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi masalah utama negara untuk
mencapai kemajuan dan tujuan bangsa Indonesia. Upaya itu telah ditempuh oleh

bangsa Indonesia sejak masa pergerakan nasional, karena pada masa itu persatuan
dan kesatuan bangsa sangat diperlukan dan menjadi modal utama dalam
menghadapi kekuasaan kolonial

(penjajahan). Masalah persatuan dan kesatuan

bangsa bukan hanya diperlukan pada saat bangsa Indonesia menghadapi


kekuasaan asing saja, melainkan terus diperlukan hingga sekarang, agar
kemerdekaan bangsa dan negara yang berhasil dicapai oleh para pendahulu kita
tidak digoyah dan hancur di tangan kita.
Persatuan dan kesatuan menjadi obat penenang keonaran dan kekicruhan
kondisi bangsa, sekaligus menjadi harga mati yang harus senantiasa dikedepankan
dan dijaga dengan baik Begitu juga dengan nilai moralitas sebagai pembatas dari
perbuatan tidak waras. Oleh karena itu, semua rakyat berkewajiban untuk
melindungi dan mempertahankan wilayah agar tetap utuh.
Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

tidak

berdiri

dengan

sendirinya, tetapi melalui perjuangan para pejuang yang dilakukan


dengan proses yang sangat panjang. Mereka telah mengorbankan
harta dan bahkan nyawa mereka demi Indonesia tercinta, sehingga
para pejuang dan pendiri Indonesia sudah bertekad bahwa bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan pilihan terakhir.
Persatuan dan kesatuan merupakan hal penting yang harus kita
lestarikan karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari
proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat
Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali. Unsure-unsur tersebut meliputi unsur sosial budaya,
kebudayaan dari luar yang masuk kemudian

serta

diseleksi oleh bangsa

Indonesia.
Untuk mengetahui makna dari persatuan dan kesatuan bangsa,
perlu diketahui hal-hal yang berhubungan dengan persatuan dan
kesatuan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah makna,
landasan hukum, serta pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa.
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

BAB II

PEMBAHASAN

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah,
persatuan mengandung arti bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Sedangkan persatuan
Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan
itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang
merdeka dan berdaulat.
Sedangkan Pengertian Bangsa adalah Kumpulan manusia yang biasanya
terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi.
A. Makna persatuan dan kesatuan bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan
saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung
lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan
dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat
pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan
kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi
proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar
itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur
kebudayaan

lain

yang

beraneka

ragam.

Semua

unsur-unsur

kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia.

Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan


yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan
musyawarah dan mufakat. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber
daya alam. Kekayaan alam ini dimanfaatkan dan digunakan untuk
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Sehingga semua warga dan rakyat
Indonesia berkewajiban melindungi dan mempertahankan wilayah Indonesia
agar tetap utuh. Keutuhan wilayah ini sangat penting karena mengingat
kemajemukan bangsa. Keutuhan wilayah sebuah negara sangat penting,
karena keutuhan wilayah suatu negara sangat menentukan berlangsung
tidaknya pemerintahan suatu negara.
Maka, semua negara berusaha untuk menjaga keutuhan wilayahnya.
Demikian juga dengan negara Indonesia yang selalu berusaha untuk menjaga
keutuhan wilayahnya termasuk di dalamnya pemerintah dan aparat keamanan
untuk bersama-sama dan bersatu padu menjaga keamanan dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itulah yang mendorong
terwujudnya persatuan bangsa Indonesia.
Maka makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol
ialah sebagai berikut:
a. Persamaan senasib
kesamaan dalam perlawanan pada waktu melawan penjajahan Portugis,
Belanda, serta bangsa Jepang terhadap bangsa Indonesia.
b. Kebangkitan nasional

c. Sumpah Pemuda
d. Proklamasi Kemerdekaan
Kesadaran akan hak kemerdekaan tersebut mendorong bangsa
Indonesia untuk berjuang melawan penjajah. Perjuangan panjang bangsa
Indonesia

menghasilkan

proklamasi.

Proklamasi

inilah

yang

mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.


Beberapa prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan
Indonesia yaitu:
1. Prinsip bhineka tunggal ika. Prinsip ini mengharuskan kita mengakui
bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai
suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini
mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia
2. Prinsip nasionalisme Indonesia. Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti
bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme
Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa
lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain,
sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak
realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Prinsip kebebasan yang bertanggungjawab. Manusia Indonesia adalah
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan
tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.

4. Prinsip wawasan nusantara. Dengan wawasan itu, kedudukan manusia


Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya,
ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia
Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah
air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan
nasional.
5. Prinsip persatuan pembangunan unuk mewujudkan cita-cita reformasi.
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang
adil dan makmur.
B. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Suatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab dengan
landasan yang dimiliki oleh suatu negara, maka negara akan
menjadi lebih kokoh atau kuat dan tidak terombang-ambing oleh
kekuatan luar manapun (dipengaruhi oleh negara lain). Diibaratkan
jika Anda ingin membangun rumah, maka yang utama (dasar)
dibangun lebih dahulu adalah pondasinya. Dengan dasar pondasi
yang kuat bangunan dengan bentuk apapun pasti akan kuat, tidak
goyang diterpa badai.

Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa antara lain:


a. Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 Persatuan Indonesia.
b. Landasan Konstitusional, adalah UUD 1945 yang terdiri dari:
1) Pembukaan aline IV: Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada persatuan Indonesia
2) Dalam pasal-pasal UUD 1945:
pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk Republik.

pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:


tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara.
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undangundang.
- Pasal 23 menyatakan bahwa pemerintah memajukan
kebudayaan nasional Indonesia.
- Pasal 35 dan pasal 36
Landasan Operasional, adalah ketetapan

MPR

no.

IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara


(GBHN).
Perlu kita pahami bahwa sejarah mencatat beberapa peristiwa penting
yang merupakan ujian bagi bangsa kita dalam memupuk persatuan dan
kesatuan. Peristiwa sejarah itu antara lain:
1. Pada tahun 1945 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang oleh
peristiwa pemberontakan PKI (1948).
2. Pada tahun 1950 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak terganggu
oleh beberapa akibat sampingan dari praktek demokrasi liberal.
3. Di akhir tahun 1959 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya
G30S/PKI.
Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat mengambil
suatu hikmah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan dewasa ini,
bahaya adanya perpecahan dikatakan dalam GBHN.
C. Sikap untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan sebuah negara sangat penting, karena keutuhan
wilayah suatu negara sangat menentukan berlangsung tidaknya pemerintahan
suatu negara. Maka, semua negara berusaha untuk menjaga keutuhan

wilayahnya. Demikian juga dengan negara Indonesia yang selalu berusaha


untuk menjaga keutuhan wilayahnya termasuk di dalamnya pemerintah dan
aparat keamanan untuk bersama-sama dan bersatu padu menjaga keamanan
dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa diperlukan sikap-sikap Cinta tanah air,
Membina persatuan dan kesatuanrela berkorban dan lainnya.

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan maka kesimpulan yang dapat
dipaparkan dalam makalah ini adalah
1. Persatuan dan kesatuan penting bagi bangsa Indonesia
mengingat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk.

2. Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsaindonesia


adalah pancasila dan UUD45
3. Unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi
pembentukan Nasionalisme Indonesia, di antaranya:
a. persamaan asal keturunan bangsa (etnik);
b. persamaan pola kebudayaan;
c. persamaan tempat tinggal yang disebut tanah air;
d. persamaan nasib kesejahteraannya; dan
e. persamaan cita-cita sebagai kesadaran dari inspirasi
kenangan masa silam.
4.

Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat Angkatan


1945 sebagai perwujudan keikhlasan di antaranya melalui:
a.menentang dominasi asing dalam segala bentuknya;
b.pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa
raga;
c.tahan derita dan tahan uji;
d.kepahlawanan;
e.persatuan dan kesatuan; dan
f. percaya pada diri sendiri.

5. Perilaku yang merugikan persatuan dan kesatuan, yaitu


kemiskinan, kesenjangan sosial, keterbelakangan,
ketergantungan, KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme),
pencemaran lingkungan hidup, dekadensi moral, apatisme
dan ketidakpedulian sosial.
Kesetiaan terhadap bangsa dan negara adalah keteguhan
hati dan ketaatan terhadap tujuan dan cita-cita bangsa dan
negaranya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pstkhzmusthafa.or.id/index.php?
pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=97/thn/2010/bln/12/tgl/8/id/ 15.27
http://blog.unnes.ac.id/onekunanti/2010/11/23/materi-pkn-sd-kelasv//thn/2010/bln/12/tgl/8/id/ 15.30

Anda mungkin juga menyukai