Anda di halaman 1dari 8

MAN 1 LAMPUNG UTARA

TAHUN AJARAN 2018/2019

NAMA KELOMPOK

- SAIFULLOH YUSUF
- SRIPI MAYA LESTARI

KELAS : XII IIS 3

GURU PEMBIMBING : IBU MAILENI


A. Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat
Perbedaan merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat ditolak. Melalui
perbedaan itulah Tuhan menginginkan manusia saling melengkapi satu sama lain, meskipun
demikian, tidak semua manusia dapat memanfaatkan perbedaan tersebut sehingga terjadilah
ketimpangan social. Ketimpangan social lebih mengarah pada perbedaan mencolok yang
mengarah pada ketimpangan social ? agar anda lebih memahami materi tentang ketimpangan
social, perhatikan penjelasan berikut :
1. Pengertian Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial adalah sebuah ketidakadilan dalam status dan kedudukan yang
dirasakan oleh masyarakat. ketimpangan sosial sendiri merupakan sebuah kondisi yang
ada di tengah masyarakat yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan akibat adanya
perbedaan aspek-aspek yang ada di masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun
budaya. Ketimpangan sosial dapat juga dilihat dari adanya perbedaan akses untuk
mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut
adalah dapat berupa kebutuhan primer maupun sekunder. Contoh kebutuhan primer
antara lain adalah kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sedangkan contoh kebutuhan
sekunder yaitu sarana saluran politik, sarana saluran hak azasi manusia,dan
sebagainya.ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya
yang tersedia.
Ketimpangan Sosial Menurut Para Ahli
1. Andrinof A. Chaniago, Ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya
berfokus kepada aspek ekonomi dan melupakan aspek social.
2. Menurut Budi Winarno, ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan
di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat
3. Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker, ketimpangan sosial adalah
bentuk-bentuk ketidak-adilan yang terjadi dalam proses pembangunan.
4. Roichatul Aswidah, ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual
dari proses pertumbuhan ekonomi.
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) merupakan segala hal yang berasal dari alam dan
dimanfaatkan demi kelangsungan hidup manusia. Sumber daya alam merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa pemurah bagi manusia yang dapat digunakan untuk
memenuhi keburuhan hidup. Bentuk sumber daya alam tidak hanya terbatas pada
komponen biotic seperti hewan dan tumbuhan, tetapi juga komponen obiotik berupa air,
tanah, udara dan segala hal yang terkandung di dalamnya. Sumber daya alam dibagi
menjadi dua bagian berikut :
1. Sumber daya alam terbarukan, yaitu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan terus
menerus karena dapat tersedia kembali. Adapun contoh sumber daya alam terbarukan
yaitu hutan, hewan, air, dan udara.
2. Sumber daya alam tidak terbarukan, yaitu sumber daya alam dapat habis ketika
digunakan secara terus menerus, sedangkan proses terbarukkannya membutuhkan
waktu jutaan tahun. Adapun contoh sumber daya alam tidak terbarukan ialah bahan-
bahan tambang, baik logam maupun nonlogam.
Kdua jenis sumber daya ini tidak tersebar merata di setiap daerah. Setiap daerah memiliki
keistimewaan tersendiri, terkait kepemilikian sumber daya alam. Coba perhatikan salah
satu lokasi pembangunan minyam bumi di Indonesia . hanya daerah-daerah tertentu yang
memiliki sumber daya alam berupa minyak bumi. Beberapa daerah yang menjadi kantong
besar tambang minyak bumi yaitu provinsi riau, sector Laut Jawa, Kepulauan Riawa,
JawaTimur, Sumatra Selatan, dan Papua.
Selain minyak bumi, masih banyak sumber daya alam lain yang tidak tersebar merata
antara satu daerah dengan daerah lain. Perbedaan kepemilikan sumber daya alam dapat
memengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Artinya :
kepemilikan sumber daya alam dan kemampuan suatu daerah mendoron proses
pembangunan akan berbeda.
Contoh : Perbedaan Sumber Daya Alam
Minyak Bumi dan Batubara
b. Letak Dan Kondiri Geografis
Letak Geografis merupakan letak suatu Negara atau wilayah dilihat dari
kenyataannnya di permukaan bumi. Misalnya, letak geografis Indonesia berada di antara
Benua Asia dan Australia serta di anatara Samudra Hindia dan Samudra Fasifik. Adapun
kondisi georafis merupakan kondisi yang terdapat pada suatu daerah, misalnya dataran
tinggi, pegunungan, bukit, dataran rendah, dan lembah. Menurut Anda, mengapa letak
dan kondisi geografis dapat menimbulkan ketimpangan social ? kemukakan pendapat
anda secara santun.
Letak dan kondisi geografis Indonesia mempengaruhi tingkat pembangunan suatu
masyarakat. Masyarakat yang tinggal didataran rendah pada umumnya lebih mudah
membangun berbagai infrastruktur, sementara itu masyarakat yang tinggal dataran tinggi
memerlukan waktu dan proses panjang dalam pembangunan yang terkendala oleh
bentang alam yang menanjak dan tidak merata.
Kondisi geografis dapat menimbulkan ketimpangan suatu daerah. Penduduk yang
tinggal di dataran tendah dan dataran tinggi mmiliki perbedaan dalam menjalankan
aktivitas sosialnya. Masyarakat di setiap daerah akan berproses dan berubah sesuai
kondisi geografis daerahnya. Daerah dataran rendah ataupu lahan perindustrian.
Sementara itu. Daerah dataran tinggi sering terkendala oleh bentang alam yang menanjak
dan tidak merata. Akibatnya, perlu waktu dan proses panjang dalam melakukan
pembangnan. Tidak semua lahan didataran tinggi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian. Realistas ini menunjukan daerah dataran rendah lebih cepat berkemban
dibandingan daerah dataran tinggi . perbedaan percepatan pembanungan tersebut pun
dapat menimbulkan ketimpangan social.
Contoh :
Letak dan Kondisi Geografis
- Indonesia terletak di anatara dua benua yakni asia dan Australia, sehingga di
Indonesia terjadi dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
- Indonesia terletak di antara dua samudra, yaitu HIndia dan Pasifik.
- Indonesia terletak di jalur lalu lintas dunia, baik jalur pelayaran maupun
penerbangan.
c. Faktor Globalisasi
Menurut Anthony Giddens, globalisasi merupakan proses peningkatan hubungan
sling ketergantungan masyarakat dunia. Globalisasi merupakan dampak yang
membangun bagi Negara dan masyarakat, misalnya terjad transfer teknologi, pangsa
pasar semakin luas, dan persebaran informasi semakin cepat. Segala hal yang terjadi di
suatu Negara bias berpengaruh terhadap Negara lain globalisasi menyebabkan suatu
Negara tidak bisa melepaskan diri dari Negara lain. Dengan kata lain, terdapat hubungan
ketergantungan antarnegara. Salah satu dampak globalisasi adalah krisis global.
Negara yang memapu menyikapi globalisasi secara bijak akan merasakan manfaat
globalisasi dan mencapai kemajuan , sebaiknya, Negara yang tidak mampu
memanfaatkan pengaruh globalisasi secara bijak, tidak akan mampu mengambil
kesempatan yang ditawarkan globalisasi, bahkan akan mengalami ketertinggalan.
Mengingat globalisasi merupakan proses berkelanjutan, masyarakat yang menolak
atau kurang mampu menyikapi globalisasi secara bijak akan semakin jauh tertinggal.
Akibatnya, terjadi ketimpangan social antara masyarakat yang mengalami kemajuan
karena proses dan masyarakat yang mengalami ketertinggalan karena kurang mampu
memnafaatkan peluang yang ditawarkan globalisasi.
Contoh :
Faktor Globalisasi
- Kemajuan dalam bidang pengarahan dan teknologi
- Kemajuan dalam bidang transportasi
- System perekonomian Negara-negara yang terbuka
- Hadirnya perdagangan bebas
- System keuangan internasilan yang liberal.

d. Kebijakan Publik
Kebijakan public adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk
mencapai tujuan-tujuan tertetntu dalam masyarakat. Kebijakan public disusun melalui
berbagau tahapan. Menyusun kebijakan public merupakan tugas pemerintah. Dengan
public, pemerintah mengambil keputusan yang memiliki maksud dan tujuan baik,
meskipun demikian, tidak selamanya kebijakan public sesuai dengan harapan
masyarakat.
Kebijakan pemerintah dapat menimbulkan unplanned social change (Perubahan yang
tidak diharapkan) ketika kebijakan tersebut dilaksanakan. Sebagai contoh kebijakan
menaikan dan menurunkan harga BBM. Kebijakan menaikan dan menurunkan harga
BBM merupakan upaya menyesuaikan jumlah subsidi BBM dan mengikuti hraga minyak
dunia, ketika harga minyak mentah dunia turun, pemerintah mengikuti kondisi dengan
menurukan harga BBM dalam negeri, begitupun sebaliknya.
Harga minyak dunia yang bersifat flukuatif tidak dapat di prediks kapan akan
mengalami kenaikan dan kapan akan mengalami penurunan. Apabila selisih waktu
penetapan perubahan harga BBM terlalu cepat, akan berakibat pada ketidakpastian
penetapan harga barang atau jasa yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.
Kenaikan harga BBM, berbanding lurus dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan
pokok masyarakat. Sebagai contoh, ketika harga BBM naik harga sayur-mayur, sembako,
dan tariff angkutan umum cenderung mengalami kenaikan, sedangkan pendapatan
kenaikan tersebut memberatkan masyarakat meskipun ketika terjadi penurunan harga
BBM, belum tentu diikuti dengan adanya penurunan berbagai harga kebutuhan pokok
masyarakat yang sebelumnya naik. Kondisi inilah yang memperlebar ketimpangan social-
ekonomi dalam masyarakat.
Contoh :
- Kebijakan public yang berupa peraturan perundang-undangan
- Kebijakan publik yang berupa pidato-pidato pejabat tinggi
- Kebijakan public yang program-program pemerintah
- Kebijakan publik yang tindakan yang dilakukan oleh pemerintah.

e. Perbedaan Kondisi Demografis


Kondisi demografis menunjukan tingkat pertumbuhan dan struktur kependudukan,
tingkat usia, tingkat pendidikan, tingkat kesehatanm perbedaan kondisi ketenagakerjaan,
serta segala aspek yang berkaitan dengan penduduk. Setiap daerah memiliki kondisi
demografis masing-masing. Sebagai contoh, daerah A memiliki kondisi demografis
berupa penduduk padat, tingkat pendidikan rendah, dan kondisi tenaga kerja homogen.
Adapun kondisi demografis daerah B kebalikan dari kondisi dmografis daerah A. dengan
demikian, terdapat perbedaan antara kedua daerah dapat menimbulkan ketimpangan
pembangunan antar wilayah.
Perbedaan kondisi demografis menyebabkan produktivitas masyarakat pada setiap
daerah berbeda. Daerah yanng mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi cenderung
memiliki produktifitas kerja lebih tinggi. Akibatnya, terjadi peningkatan produktifita.
Selain itu kualitas penduduk yang tinggi akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja
dan pertumbuhan ekonomu. Sebalinya, jika suatu daerah memiliki tingkat pendapatan
penduduk rendah atau memiliki sedikit angkatan kerja yang berpendidikan, kesejahteraan
daerah tersebut relatif rendah. Ketika daerah yang memiliki kondisi demografis rendah
tersebut tidak dapat segera mengejar ketertinggalan, dapat dipastikan kesenjangan sosial-
ekonomi dan kesenjangan pembangunan semakin melebar.
Contoh :
Tiap daerah geografis ditinggau orang cara bertahan hidupnya berbeda antar tempat.
Inilah yang mmbuat kesenjangan. Misalnya, orang desa di gunung dan pantau berbeda
karena yang satu bertani dan yang satu nelayan.

f. Faktor Internal Individu/Kelompok


Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh faktor internal individu/kelompok. Faktor
internal individu/kelompok yang turut memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial yitu
sikap dan tindakan individu kelompok itu sendiri. Sebagai conoth, bersedia atau tidaknya
masyarakat menerima perubahan yang dipengaruhi oleh kemauan seseorang/kelompok.
“Suku Baduy merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah di desa Kanekes,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku Baduy terbagi menjaid dua, yaitu Baduy
dalam dan Baduy Luar. Suku Baduy dalam sengat berpegang teguh dengan adat
istiadat yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka. Masyarakat Baduy
dalam menolah berbagai kebudayaan dari luar karena ingin menjaga kelestarian alam
dan sistim adat suku baduy. Perkampungan suku Baduy dalam sangat jauh dari
kemajuan. Berbeda dengan kondisi masyarakay Baduy Dalam, masyarakat Baduy
luar memiliki peraturan lebih longgar. Baduy modern yang selama ini dinikmati
masyarakat koota sudah mulai dirasakan oleh masyarakat Baduy Luar, misalnya
memanfaatkan teknologi dan belajar calistung (Mmbaca, menulis dan berhitung)”

Berdasarkan Artikel diatas, Perubahan yang dialami masyakarat suku baduy dalam
membutuhkan waktu yang cukup lama. Perubahan tersebut tidak serta merta
meninggalkan tradisi dan adat istiadat yang telah tertanam kuat dalam masyarakat suku
Baduy Dalam. Kondisi tersebut menunjukan bahwa terdapat faktor internal kelompok
yang menolak perubahan dari luar demi kesejahteraan mereka masyarakat adat Baduy
dalam memiliki prasangka terhadap perubahan dari luar. Oleh karena itu, mereka
menolak berbagai perubahan/kebudayaan dari lar. Perilaku mempertahankan sikap
tertutup tersebut secara lebih terperinci., wujud sikap-sikap yang dapat mendorong
terjaidnya ketimpangan sosial di antaranya pasrah menerima nasih, pasif, pesimis, tidak
memiliki sikap kerja keras, sikap mental pemalas, dan tertutup dengan perubahan.
Secara garis besar, ketimpangan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar dipengaruhi
oleh beberapa faktor tersebut. Oleh karena itu, kita hendaknya dapat bersikap kritis dalam
memandang fenomena sosial di lingkungan sekitar, terutama yang berkaitan dengan
ketimpangan sosial. Dengan menunjukkan sikap kritis, kita dapat berpartisipasi dan
berperan mencegah terjadinya ketimpangan sosial.
Contoh :
- Perubahan jumlah penduduk
- Penemuan-penemuan baru
- Pertentangan (conflict) masyarakat
- Terjadinya pemberontakan atau revolusi
- Reformasi.

Kasus-kasus Ketimpangan sosial lengkap


Pendidikan menjadi penting karena merupakan social elevator, yaitu saluran mobilitas sosial
vertikal yang efektif agar seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa depan.
Pendidikan juga merupakan kunci pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber daya
manusia.

Mempertaruhkan keselamatannya untuk mengenyam pendidikan. (Sumber: news.detik.com)

Namun sayangnya, di Indonesia masih ada kesenjangan fasilitas dan kualitas pendidikan di tiap
daerah. Akibatnya, anak-anak di kota-kota besar jauh lebih mudah mendapat akses pendidikan
yang baik. Serta berkesempatan meningkatkan kualitas hidupnya dibanding anak-anak di
wilayah pedesaan.

Randall Collins dalam bukunya The Credential Society: An Historical Sociology of Education
and Stratification, menilai bahwa pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi
sosial. Di Indonesia, hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda
dari kalangan keluarga mampu dan miskin. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan
sosial di bidang pendidikan antara lain:

 Kualitas Lingkungan Sekolah. Faktor ini meliputi masyarakat dan lingkungan sekitar
yang mendukung seorang anak untuk mendapat pendidikan yang baik.
 Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas. Keterbatasan dari segi kualitas
pengajar, budaya masyarakat, hingga kemudahan akses ke sekolah juga berpengaruh
terhadap mudah atau tidaknya kesempatan seseorang untuk mendapat pendidikan yang
berkualitas.
 Kualitas Lulusan. Semakin baik kualitas lulusan di wilayah tersebut, makin besar pula
kesempatan wilayah itu untuk menjadi lebih berkembang dan sejahtera.
 Fasilitas Pendidikan. Hal ini juga mencakup ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-
siswa, dan kualitas guru.

Upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial di bidang pendidikan ini perlahan-lahan mulai
banyak digagas oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, salah satu yang bisa
menjadi contoh adalah Indonesia Mengajar. Gerakan ini memfasilitasi lulusan universitas untuk
mengajar sekolah dasar di daerah-daerah terpencil. Tujuannya agar daerah-daerah tersebut
berkesempatan mendapat kualitas pengajar yang serupa dengan yang ada di daerah-daerah yang
lebih maju. Selain itu, gerakan-gerakan mengajar anak jalanan dan start up pendidikan seperti
Ruangguru juga menjadi salah satu alternatif bagi pelajar untuk mendapat akses ilmu dan
pendidikan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai