Anda di halaman 1dari 9

ALASAN PAHAM LIBERAL TIDAK DITERAPKAN DI INDONESIA

PERGAULAN BEBAS SEBAGAI AKIBAT ADANYA IDEOLOGI LIBERALISME


DI INDONESIA

Oleh,
ZENITHA ESSMA PUTRI
101911133275

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
PENDAHULUAN

Generasi muda merupakan tonggak bagi peradaban dunia. Masa depan dan
kemajuan suatu bangsa bergantung pada generasi mudanya. Apabila generasi muda
suatu bangsa memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang didasari oleh Ketuhanan
Yang Maha Esa, maka masa depan bangsa tersebut akan menjadi baik. Sebaliknya, jika
generasi muda suatu bangsa tidak memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang
didasari oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, maka masa depan bangsa tersebut akan
hancur. Akhir-akhir ini terjadi beberapa masalah yang cukup signifikan di Indonesia,
salah satunya adalah pergaulan bebas sebagai akibat adanya ideologi liberalisme.
Ideologi liberalisme sendiri merupakan salah satu paham yang menjunjung tinggi
kebebasan serta mengakui hak-hak individual baik dalam bidang agama, politik,
ekonomi, sosial maupun budaya yang dilindungi oleh campur tangan negara serta
badan-badan yang lain. Jadi dalam paham ini masyarakat bebas melakukan apa saja
yang ia inginkan, tidak terbatas oleh aturan-aturan yang mengikat baik dari negara
maupun badan yang lain. Sebenarnya ideologi liberalisme tidak diberlakukan di
Indonesia, tetapi entah bagaimana caranya ideologi ini bisa sampai ke masyarakat dan
satu persatu dari mereka mulai terpengaruh untuk ikut menganut ideologi ini. Kalau saja
masyarakat Indonesia dapat memilah mana yang baik dan buruk untuk diikuti, pasti
mereka tidak  akan terjerumus dalam masalah ini. 

Banyak dampak yang diberikan oleh ideologi  liberalisme terhadap


perkembangan masyarakat di Indonesia, salah satunya adalah pergaulan bebas.
Pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati
batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat dan perasaan malu. Dalam kata lain pergaulan
bebas ini merupakan proses dimana seseorang melepaskan diri dari ikatan yang
mengatur pergaulan. Jadi ia bebas melakukan apa saja dalam sebuah pergaulan tanpa
terikat oleh aturan-aturan yang ada. Di Indonesia sendiri pergaulan bebas semakin
marak terjadi. Pergaulan bebas banyak terjadi di kalangan remaja. Hal tersebut terjadi
karena remaja merupakan individu labil yang emosinya masih rentan dan tidak mudah
terkontrol. Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas, diantaranya yaitu
masalah keluarga, kekecewaan, kurangnya edukasi dan pengaruh lingkungan sekitar.
Penyebab tiap remaja mungkin berbeda, tetapi semuanya berakar dari penyebab utama
yaitu kurangnya pegangan hidup dalam hal keyakinan atau agama. Dengan begitu
ideologi liberalisme akan semakin mudah masuk ke dalam lingkup remaja. Remaja
sebagai generasi muda penerus memiliki peran besar yang diharapkan dapat membawa
masa depan bangsa Indonesia menjadi lebih maju.
Dengan adanya kasus ini maka kita akan melakukan analisis untuk mengetahui
perkembangan ideologi liberalisme serta pengaruhnya bagi masyarakat di Indonesia.
Serta mencari tahu mengapa ideologi liberalisme dianggap dapat menghancurkan
generasi bangsa Indonesia melalui pergaulan bebas. Subjek yang dituju dalam penelitian
ini adalah generasi muda Indonesia yang melakukan pergaulan bebas sebagai akibat
adanya ideologi liberalisme. Dengan adanya kasus ini, kita juga dituntut untuk mencari
cara agar dapat mengatasi masalah tersebut dan membawa Indonesia menuju masa
depan yang lebih baik.

Tujuan dilakukannya penelitan ini adalah untuk mengetahui perkembangan


ideologi liberalisme di Indonesia. Bagaimana awal mula ideologi ini masuk dan
berkembang di kalangan masyarakat hingga dapat mengahancurkan generasi penerus
bangsa Indonesia. Kemudian apa saja dampak yang diberikan oleh ideologi ini baik
dampak positif maupun negatif terhadap perkembangan masyarakat di Indonesia. Selain
itu, kita akan mengetahui dan memahami mengapa ideologi liberalisme dianggap dapat
menghancurkan generasi penerus bangsa melalui pergaulan bebas.

Dari adanya artikel ini diharapkan dapat menambah kajian ilmiah yang berkaitan
dengan permasalahan maraknya pergaulan bebas sebagai akibat adanya ideologi
liberalisme serta dapat menambah wawasan dan membuka paradigma masyarakat
terutama bagi generasi muda yang memiliki peran sebagai penerus bangsa Indonesia
tentang adanya ideologi liberalisme agar kita dapat berhati-hati dalam memilah mana
yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Selain itu, dengan adanya artikel ini
diharap dapat mempertajam wawasan penulis dalam menanggapi dan mengkritisi
fenomena-fenomena yang ada terkait dengan perkembangan ideologi liberalisme dan
dampak yang diberikan seperti munculnya masalah pergaulan bebas di kalangan
generasi muda serta dapat mengasah kemampuan pembaca dalam menganalisis suatu
kasus dan menemukan solusi agar masalah tersebut dapat teratasi dengan baik sehingga
Indonesia tetap dapat berkembang menjadi negara yang lebih maju karena peran
generasi mudanya.
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah


metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif
merupakan prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan, menyusun dan
menginterpretasikan data yang kemudian diajukan dengan menganalisa keadaan subjek
atau objek pada masa sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada. Melalui metode
deskriptif ini, kita akan mengumpulkan data-data yang ada untuk mencari tahu
informasi akurat tentang perkembangan ideologi liberalisme hingga dapat menyebabkan
pergaulan bebas di Indonesia. Data tersebut dapat diperoleh dari referensi buku dan
jurnal yang saling berhubungan dengan masalah yang diangkat. Setelah itu data-data
tersebut akan disusun secara runtut dari awal perkembangannya hingga dampak yang
diberikan kepada Bangsa Indonesia. Selanjutnya kita akan menyimpulkan analisis yang
sudah dilakukan dengan membuat sebuah tafsiran atau penjelasan berupa pendapat yang
akan kita sampaikan berdasarkan data-data yang sudah dipelajari. Dalam analisa
tersebut menjelaskan hubungan antara ideologi liberalisme dengan munculnya
pergaulan bebas di Indonesia. 

Sedangkan pendekatan yang kita lakukan adalah pendekatan kualitatif.


Pendekatan kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik
secara alamiah (David Williams, 1995). Dari definisi David Williams tersebut
memberikan gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode
alamiah dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah. Pendekatan ini
lebih bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Target yang dituju adalah
kualitas individu. Dengan pendekatan ini kita dituntut untuk memahami fenomena yang
dialami oleh seseorang sebagai subjek penelitian misalnya perubahan perilaku, persepsi
atau tindakan. Kemudian pemahaman tersebut akan disusun menggunakan bahasa yang
padu dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pendekatan ini mendeskripsikan
proses perubahan perilaku subjek penelitian yaitu terjerumus ke dalam pergaulan bebas
sebagai akibat adanya ideologi liberalisme di Indonesia. 

Pengertian ideologi adalah keseluruhan pemikiran yang melalui proses berfikir


manusia untuk menentukan aturan-aturan dalam kehidupan dalam mencapai keadilan,
kesetaraan dan kesejahteraan bersama (Moh. A. Safaudin, 2019). Selain itu juga ada
yang berpendapat lain bahwa ideologi adalah suatu gagasan yang dapat digunakan oleh
pemerintah untuk melindungi dan mempertahankan kekuasaannya agar dapat mengatur
rakyatnya dengan baik (Thomas H., 2019). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa ideologi merupakan sebuah hasil dari cara berpikir seseorang atau golongan yang
berwujud hukum atau aturan yang nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari demi tercapainya tujuan tertentu. Ideologi dianggap penting karena merupakan
sebuah tonggak berdirinya suatu negara. Jika dalam suatu negara tidak memiliki
ideologi, maka negara tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Banyak
masyarakat yang kurang memahami  guna ideologi bagi suatu negara. Jika ideologi
yang dianut oleh masyarakat benar maka akan berdampak baik terhadap negara tersebut.
Apabila ideologi yang dianut salah, maka hal tersebut dapat menjadi bumerang bagi
negara itu sendiri. 

Sedangkan liberalisme merupakan sebuah paham, pandangan filsafat, dan tradisi


politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Kata “liberal” berasal dari  bahasa Latin yaitu “liber” yang berarti bebas atau
bukan budak. Sesuai dengan berkembangnya zaman, kata liberal secara perlahan mulai
dikenal dan memiliki arti berpikir secara terbuka atau bebas dari pengekangan dan
prasangka. Liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya pertukaran
gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private
enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, serta
menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. 

Sejarah singkat tentang munculnya paham liberalisme ini berawal dari peristiwa
revolusi Perancis pada abad ke-18. Pada masa ini terjadinya protes terhadap
kesenjangan di negara Perancis. Protes ini terjadi sejak dahulu sampai menjadi warisan
sejarah. Dahulu di Perancis terdapat pemisahan golongan, yaitu golongan berhak
istimewa dan golongan tanpa hak. Dimana golongan berhak istimewa berasal dari
keluarga kerajaan dan pemuka agama yang mana golongan ini dapat menguasai
segalanya. Sedangkan golongan tanpa hak ini tidak memiliki hak apapun, golongan ini
berasal dari rakyat Perancis baik yang kaya maupun miskin, dimana mereka harus patuh
terhadap golongan hak istimewa. Karena merasa tidak adanya keadilan diantara mereka
dan golongan hak istimewa dinilai terlalu ikut campur dalam bidang ekonomi, politik,
sosial dan agama, maka golongan tanpa hak memperjuangkan keadilan dan kebebasan
yang seharusnya mereka dapatkan. Puncak Revolusi Perancis terjadi pada tahun 1789.
Perancis baru benar-benar menggunakan paham liberalisme pada tahun 1870. Gerakan
mewujudkan liberalisme membutuhkan waktu yang panjang, kemudian setelah itu
liberalisme menyebar luas ke negara Eropa lainnya. Orang-orang yang menjalankan
gerakan ini disebut dengan golongan liberal.

Kita hidup di negara yang memiliki dasar pancasila sebagai ideologi negara
berupa rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, sebenarnya ideologi liberalisme tidak cocok
diterapkan di Indonesia karena menyimpang dari nilai-nilai pancasila. Maka dari itu
pemerintah berusaha keras untuk melarang adanya masyarakat yang hendak menganut
ideologi liberalisme. Tidak hanya itu, ideologi liberalisme juga memberi dampak yang
cukup signifikan terhadap perkembangan masyarakat di Indonesia, salah satunya
muncul permasalahan pergaulan bebas.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Liberalisme datang ke Indonesia melalui jalan pemikiran orang-orang barat.


Sehingga ketika liberalisme hadir di antara masyarakat, terjadi banyak penyimpangan
terutama bagi negara yang berbasis Islam seperti Indonesia. Liberalisme merupakan
sebuah ideologi yang dianut dalam kehidupan masyarakat negara barat yang kemudian
berkembang secara global. Ideologi ini menekankan pada kebebasan individu terhadap
berbagai aspek baik agama, politik, ekonomi, sosial maupun budaya dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan melalui perubahan dan inovasi organisasi sosial pada
masyarakat. Kebebasan yang dimaksud oleh setiap individu pun berbeda-beda
tergantung pada kondisi sosial yang ada di sekitar mereka. Mereka percaya bahwa
kebebasan individu adalah sebuah tujuan akhir bagi manusia dan tidak ada yang perlu
dihilangkan dari hal tersebut.
Kita sebagai generasi muda seharusnya bisa memilah mana ideologi yang baik
untuk diterapkan dan mana yang tidak. Di Indonesia sendiri ideologi yang diterapkan
adalah ideologi pancasila. Masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
pancasila. Ideologi pancasila yang ada saat ini merupakan warisan dari leluhur bangsa
Indonesia yang telah mengorbankan harta benda yang dimiliki, bahkan dirinya sendiri
untuk membuat ideologi pancasila ini. Sehingga paham yang diterapkan di Indonesia
bukanlah ideologi liberalisme melainkan ideologi pancasila. Ideologi liberalisme tidak
cocok diterapkan di Indonesia karena beberapa faktor dan alasan. Hal ini dapat dilihat
dari berbagai bidang misalnya dari aspek sosial, sesuai dengan permasalahan yang
diangkat dalam artikel ini.
Sesuai dengan perkembangannya, liberalisme menyebar dari Eropa Barat hingga
masuk dan berkembang di Indonesia karena  adanya aktivitas perdagangan dunia yang
membawa berbagai macam pengaruh, salah satunya ideologi Liberalisme. Kurangnya
pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda tentang
pandangan ideologi membuat mereka mudah terhasut dan mau menganut ideologi
tersebut secara cuma-cuma tanpa berpikir panjang akan dampak yang diberikan. Yang
ada di pikiran mereka hanya bagaimana caranya agar dapat hidup bebas tanpa terikat
oleh aturan-aturan yang ada. Salah satu dampak yang diberikan adalah munculnya
masalah pergaulan bebas di Indonesia. Pergaulan bebas yang terjadi bisa didasari oleh
beberapa faktor. Contohnya ketika ada pemutaran film di bioskop yang sebenarnya
tidak layak untuk ditonton oleh anak berusia 18 tahun ke bawah karena berpotensi untuk
ditiru, tetapi tetap mendapat izin untuk ditayangkan dengan dalih memberikan edukasi
mengenai kesehatan reproduksi. Hal ini justru akan berpengaruh pada pola pikir anak
terutama para remaja untuk menirukannya, bukan memahami maksud dari pembuatan
film tersebut. Sehingga terjadilah hubungan seks sebelum adanya pernikahan.

Kasus di atas menunjukkan betapa besarnya dampak yang diberikan oleh


ideologi liberalisme terhdap masyarakat Indonesia. Kini pergaulan bebas sudah
mendarah daging di kalangan generasi muda Indonesia. Perkembangan masyarakat kian
menurun karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, sehingga
membuat mereka mudah terjerumus dalam suatu hal yang buruk. Ketika pemerintah
membiarkan hal ini terus terjadi dan tidak melakukan tindakan apapun, maka negara ini
akan hancur. Terlebih lagi, ketika tujuan hidup yang sesungguhnya untuk mencapai
ridho Allah SWT pun sudah tidak menjadi prioritas, melainkan hanya bertujuan untuk
meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibatnya, generasi muda yang sedang
berada pada masa produktif pun akan jauh dari ketaatan dan hancur. Jika generasi
mudanya hancur, maka suatu negara akan ikut hancur, karena generasi muda
merupakan tonggak berdirinya suatu negara.

Untuk menghindari hal tersebut, maka diperlukan pemberian edukasi yang


didasari oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, terutama pada kalangan remaja yang memiliki
peran penting sebagai generasi penerus bangsa dalam memajukan masa depan bangsa
Indonesia. Generasi muda saat ini harus terus dilatih untuk memanfaatkan waktu yang
dimiliki saat ini agar dapat menjalankan kehidupan yang lebih produktif. Maraknya
pergaulan bebas juga dapat dihindari apabila kita selektif dalam memilah mana yang
baik dan buruk bagi diri kita. Kita harus bisa menjaga diri sendiri agar tidak terjerumus
ke dalam sesuatu yang tidak diinginkan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Liberalisme merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik


yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Ideologi liberalisme mendasari adanya pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan
hak dimiliki oleh setiap individu yang memiliki ciri bebas dalam berpikir.  Selain itu,
paham liberalisme juga tidak sesuai dengan ideologi dan konstitusi yang dianut oleh
bangsa Indonesia. Ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah pancasila,
sedangkan konstitusinya adalah UUD 1945 yang menjadi hukum tertinggi di Indonesia.
Paham liberalisme tidak sejalan dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia yang
terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Ideologi liberalisme dapat datang kapan saja dan
dimana saja tanpa dapat diprediksi sebelumnya. Kita sebagai generasi penerus bangsa
sudah seharusnya dapat memilah mana ideologi yang baik untuk diterapkan dan mana
yang tidak. Selain itu kita juga memiliki peran yang cukup besar guna keberlangsungan
masa depan bangsa Indonesia.

Kita sebagai individu yang masih labil dalam mengontrol emosi seharusnya
lebih banyak belajar dan menambah wawasan dari lingkungan sekitar, bukan malah
terpengaruh dengan apa yang ada di lingkungan sekitar. Seperti dampak yang
diakibatkan oleh ideologi liberalisme terhadap lingkungan sekitar yaitu pergaulan bebas.
Dengan adanya masalah tersebut diharapkan kita dapat mengerti dan memahami
pentingnya memiliki pengetahuan dan wawasan untuk mencegah hal yang tidak
diinginkan terjadi. Selain itu perlu adanya upaya untuk memilah mana yang baik dan
buruk bagi diri kita. Penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga perlu
dilakukan guna memajukan bangsa Indonesia dan tetap menjaga ciri khasnya meskipun
pengaruh ideologi liberalisme tidak dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Heru. 2000. Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme. Jurnal Ilmiah Bestari
No.30. Halaman 1-5.
Tolchah, Moch. 2006. Pendidikan dan Faham Liberalisme. Jurnal Unida Halaman 1-16.
Utari, Ayuningtyas Suciani. 216. “Paham Liberal, Idealkah Apabila Diterapkan Di
Indonesia”.https://www.kompasiana.com/ayuningtyassuciani/5 69216b0e1afbdd906e56
6e9/paham liberalidealkah-apabila-diterapkan-di-indonesia?page=all. Diakses hari
Minggu tanggal 15 Desember 2019.
Suryati, Dwi. “Virus Liberalisme dalam Pergaulan Remaja”. 2019.
https://suaraislam.id/virus-liberalisme-dalam-pergaulan-remaja/

Anda mungkin juga menyukai