PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangguran merupakan persoalan kronis dalam perekonomian yang
hampir selalu mengiringi pembangunan ekonomi. Pengangguran yang
tinggi dianggap merupakan warisan krisis ekonomi 1997 yang hingga saat
ini belum bisa dituntaskan. Akibat krisis itu, perusahaan-perusahaan
rontok sehingga menimbulkan rentetan pemutusan hubungan kerja.
Demikian halnya dengan persoalan kemerosotan investasi saat ini yang
berdampak terhadap pengangguran. Investasi tidak serta akan
meningkatkan lapangan kerja bila jenis investasi tersebut tidak ramah
terhadap penyerapan tenaga kerja (padat modal). Hal ini bisa jadi
disebabkan sektor industri yang berkembang lebih berorientasi pada jenis
investasi yang padat modal bukan padat karya.
1
suatu produk dari kegagalan pasar dalam memberikan lapangan
pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dari angkatan kerja, atau
dengan kata lain jumlah lapangan pekerjaan jauh lebih sedikit dari jumlah
angkatan kerja yang tersedia. Selain itu juga, pengangguran dapat
disebabkan karena adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), karena
perusahaan harus menutup/mengurangi tenaga kerjanya, untuk
meminimalisasi kerugian, ada juga karena keadaan suatu negara yang
kurang kondusif, seperti situasi politik dalam negeri, yang berakibat pada,
menurunnya tingkat investasi asing, hal ini kemudian dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah.
B. Rumusan masalah
Dalam pembahasan kali ini kelompak kami apa mengakat suatu rumusan
dalam berkaitan erat dalam perekonomian di indonesia dan mengatasi
suatu permasalahan pengangguran “Bagaimana pengaruh investasi
dalam terciptanya lapangan pekerjaan terhadap menurunkan tingkat
pengangguran dan upaya pemerintah dalam mengatasi
pengangguran?”.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan
datang.” Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan
produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk
produksi yang akan datang (barang produksi). Menurut Senduk (2004:24)
bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain
Tabungan, Deposito, Reksadana, Obligasi, saham, emas dan property.
3
5. sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi
asing untuk menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan
karena sumberdaya-sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak
mencukupi.
6. para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali investasi
asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya
investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi tiang yang
kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan.
Perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang
menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai
Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas
kali lipat dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9
trilyun.Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun
masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasi pemerintah
relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp
125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian
besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi
masyarakat.
4
B. Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
5
Menurut Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak
bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha baru, dan
tidak mencari pekerjaan kerena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan.
b. Macam-macam Pengangguran
6
a. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu
alasan tertentu.
b. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada
lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang
dari 35 jam selama seminggu.
c. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga
kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
7
b. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang di
akibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian atau siklus ekonomi. Contohnya: Di
suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru
untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi
terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau
pemecatan.
e. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi
akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi
tenaga mesin-mesin. Contoh, sebelum ada penggilingan padi,
orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah
ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
8
f. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah
yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan
pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah
sehingga menimbulkan PHK.
g. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya
lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan,
atau karena jumlah tenaga kerja melebihikesempatan kerja,
maka timbullah pengangguran.
9
4. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak
seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar
dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi
keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan
dari suatu negara ke negara lainnya.
6. Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang
menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari
pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan
menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.
10
C. Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran
11
Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga
merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk
menciptakan lapangan kerja.
5. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia
(khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan
melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para
wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi
dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan
kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja
daerah setempat.
6. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki
keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan.
Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi
lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan
secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi
dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku
berupa pelat baja.
7. Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk
(meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat
menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan
sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke
daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian,
perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
8. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar
negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar
negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil.Hal itu dapat
dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
9. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan
nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat
menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi.Karena
sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan
tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
12
10. Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena
Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian
besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai
negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia
perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan
lapangan kerja yang produktif.
13
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
14
Memulihkan kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak
semudah membalikan telapak tangan. Karena itu diperlukan kerjasama
dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Solusi paling mudah
untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan lapangan usaha
sendiri dan tidak mengharap yang muluk-muluk menjadi seorang
karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar.
B. Saran
Indonesia memang sangat memerlukan adanya penanaman modal
untuk mengentaskan masalah pengangguran yang berkepanjangan di
Indonesia ini. Tetapi pemerintah harus tetap hati-hati terhadap
investor, terutama investor asing yang ingin menanamkan modal di
bidang sumber daya alam, walaupun dapat menyerap tenaga kerja
yang besar tetapi sumber daya Indonesia adalah milik bangsa
indonesia, bukan milik bangsa lain. Biarkan bangsa sendiri yang
mengolah apa yang sudah seharusnya menjadi hak bangsa ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.jpnn.com/read/2016/11/24/212695/Investasi-Buka-9-Juta-
Lapangan-Kerja- )
Dewi Ernita, Syamsul Amar, dan Efrizal Syofyan. (Januari 2013). Analisis
Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Dan Konsumsi di Indonesia. Jurnal
Kajian Ekonomi, Vol. I, No. 02.
http://karyailmiah-elsye.blogspot.com/
16
KATA PENGANTAR
Penulis
i
17
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 3
A. Investasi ................................................................................. 3
B. Pengangguran ........................................................................ 5
C. Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran ............. 11
BAB III PENUTUPAN................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................. 12
B. Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 13
18
ii
MAKALAH
PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP
PENGANGGURAN
DI SUSUN OLEH :
19