Dosen :
Zaenab Ismail, S.SIT.M.Kes
Di Susun Oleh :
HERLINDA YOYONDA NAMORA (15401.1507.73)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Persalinan Kala II……………………………………………………………….... 2
B. Persalinan Kala III…………………………………………………………..…… 6
C. Persalinan Kala IV………………………………………………………….…… 7
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus
melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Persalinan merupakan proses alamiah, dimana
terjadi dilatasi servix, lahirnya bayi, dan plasenta dari rahim ibu.
Sejumlah perubahan-perubahan fisiologis dan psikilogis pada ibu terjadi pada ibu selama proses
persalinan kala I, II, III dan IV, sangat penting bagi bidan untuk memahami perubahan-
perubahan ini agar dapat mengartikan tanda-tanda dan gejala persalinan nnormal dan abnormal.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk menyusun modul ini dengan membahas tentang
“Perubahan-Perubahan Fisiologis dan Psikilogis pada ibu terjadi pada ibu selama proses
persalinan kala II, III dan IV”.
B. POKOK BAHASAN
1. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ibu pada persalinan kala II?
2. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ibu pada persalinan kala III?
3. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ibu pada persalinan kala IV?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis dan psikologi ibu pada persalinan kala II
2. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis dan psikologi ibu pada persalinan kala III
3. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis dan psikologi ibu pada persalinan kala IV
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persalinan Kala II
1. Perubahan Fisiologis
a. Sifat kontraksi otot Rahim
1) Setelah kontraksi, otot rahim tidak berelaksasi kembali seperti keadaan sebelum kontraksi, tetapi
menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi, yang disebut
retraksi. Dengan retraksi, ukuran rongga rahim akan mengecil dan janin secara perlahan akan
berangsur di dorong ke bawah dan tidak naik lagi ke atas setelah his hilang.
2) Kontraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur berkurang
ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim. Sebagian dari isi rahim yang keluar dari
SAR diterima oleh SBR sehingga SAR makin mengecil, sedangkan SBR makin teregang dan
makin tipis, dan isi rahim pindah ke SBR sedikit demi sedikit.
b. Perubahan bentuk rahim
1) Adanya kontraksi mengakibatkan sumbu panjang rahim bertambah panjang, sedangkan ukuran
melintang maupun ukuran muka belakang berkurang.
2) Pengaruh perubahan bentuk rahim yaitu ukuran melintang berkurang, rahim bertambah panjang.
Hal ini merupakan salah satu sebab dari pembukaan serviks.
c. Igamentum rotundum
Mengandung otot-otot polos dan jika uterus berkontraksi, otot-otot ini ikut berkontraksi sehingga
igamentum rotundum menjadi pendek.
d. Perubahan pada serviks
Agar janin dapat keluar dari rahim, maka perlu terjadi pembukaan dari serviks Pembukaan
serviks biasanya di dahului oleh pendataran dari serviks.
4) Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan tujuannya sendiri serta rasa
takut dan kekhawatiran. Para ibu mengeluh bahwa bila mampu mengejan “terasa lega”. Tetapi
ibu lain sangat berat karena intensitas sensasi yang dirasakan. Efek yang dapat terjadi pada ibu
karena mengedan, yaitu Exhaustion, ibu merasa lelah karena tekanan untuk mengejan sangat
kuat. Dua, Distress ibu merasa dirinya distress dengan ketidaknyamanan panggul ibu karena
terdesak oleh kepala janin. Tiga panik ibu akan panik jika janinnya tidak segera keluar dan takut
persalinannya lama.
B. Persalinan Kala III
1. Perubahan Fisiologis
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus
Setelah bayi lahir dan sebelum myometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh,
dan tinggi fundus biasanya terletak di bawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plsenta
terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau berbentuk menyerupai buah pir atau alpukat,
dan fundus berada di atas pusat (seringkali mengarah ke sisi kanan).
b. Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld).
c. Semburan darah mendadak dan singkat
Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dan di
bantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah (retroplacental pooling) dalam ruang di
antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya, maka
darah akan tersembur keluar dari tepi placenta yang terlepas.
2. Perubahan Psikologis
a. Bahagia
Karena saat-saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga yaitu kelahiran bayinya dan ia
merasa bahagia karena merasa sudah menjadi wanita yang sempurna (bisa melahirkan,
memberikanan aku untuk suami dan memberikan anggota keluarga yang baru), bahagia karena
bisa melihat anaknya.
b. Cemas dan Takut
Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan karena persalinan di anggap
sebagai suatu keadaan antara hidup dan mati. Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu.
Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya.
C. Persalinan Kala IV
1. Perubahan Fisiologis
a. Uterus
Uterus terletak di tengah abdomen kurang lebih 2/3 sampai ¾ antara simfisis pubis sampai
umbilicus. Jika uterus di temukan di bagian tengah, di atas umbilicus, maka hal tersebut
menandakan adanya darah dan bekuan di dalam uterus yang perlu di tekan dan dikeluarkan.
Uterus yang berada di atas umbilicus dan bergeser paling umum ke kanan, cenderung
menandakan kandung kemih penuh.
b. Serviks vagina dan perineum
Keadaan serviks, vagina dan perineum diispeksi untuk melihat adanya laserasi, memar, dan
pembentukan hematoma awal. Oleh karena inspeksi serviks dapat menyakitakan bagi ibu, maka
hanya di lakukan jika ada indikasi. Segera setelah kelahiran, serviks akan berubah menjadi
bersifat patulous, terkulai, dan tebal.
Tonus vagina dan tampilan jaringan vagina dipengaruhi oleh peregangan yang telah terjadi
selama kala II persalinan. Adanya edema atau memar pada introitus atau area perineum
sebaiknya dicatat.
c. Plasenta, membaran, dan tali pusat
Inspeksi unit plasenta membutuhkan kemampuan bidan untuk mengidentifikasi tipe-tipe plasenta
dan insersi tali pusat. Bidan harus waspada apakah plasenta dan membrane lengkap, serta
apakah terdapat abnormalitas, seperti ada simpul sejati pada tali pusat
d. Penjahitan episiotomidan laserasi
Penjahitan episiotomi dan laserasi memerlukan pengetahuan anatomi perineum, tipe jahitan,
hemostasis, pembedahan asepsis dan penyembuhan luka. Bidan juga harus mengetahui tipe
benang dan jarum, instrument standar, dan peralatan yang tersedia dilingkungan praktik.
2. Perubahan Psikologis
Pada kala IV persalinan, setelah kelahiran bayi dan plasenta dengan segera ibu
akan meluapkan perasaan untuk melepaskan tekanan dan ketegangan yang
dirasakannya, dimana ibu mendapat tanggung jawab baru untuk mengasuh dan
merawat bayi yang telah dilahirkannya (Cunningham, 2005, hlm. 360)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemberian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat membantu
mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses
persalinan normal, karena dalam persalinan sejumlah perubahan-perubahan fisiologi psikologi
terjadi pada ibu yang normal akan terjadi selama persalinan, hal ini bertujuan untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan
cepat mengintreprestasikan tanda-tanda, gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan
laboratorium apakah normal apa tidak pada setiap kala. Agar dapat mendiagnosa persalinan,
bidan harus memastikan perubahan cerviks dan kontraksi yang cukup.
B. SARAN
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus jeli dalam menilai perubahan-perubahan keadaan fisiologi
dan psikologis dari ibu dalam persalinan pada setiap kala persalinan agar bidan dapat mengenal
dengan baik faktor resiko yang akan terjadi pada ibu bersalin. Serta dapat menentukan diagnosis
dengan benar dan melakukan rujukan ibu atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal
dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya,
akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Walyani Elisabeth Siwi dan Endang purwoastuti. 2016. Asuhan Persalinan dan BBL.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
2. Sondakh Jenny J. S. 2013. Asuhan Kebidanan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Penerbit
Erlangga
3. Damayanti., dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru
Lahir, Ed-1, Cet 1. Yogyakarta: Deepublish,
4. Varney Helen, dkk. 2007. Buku Ajar ASUHAN KEBIDANAN. Jakarta: EGC
SOAL:
Ny. H. umur 24 tahun melahirkan anak pertama 2 menit yang lalu. Plasenta belum lahir.
kontarksi uterus baik TFU 2 jari di atas pusat.
1. Asuhan segera yang di lakukan bidan pada Ny. H setelah kelahiran anak pertama adalah…..
a. Meregangkan tali pusat
b. Menyuntikan oksitosin
c. Melakukan manual plasenta
d. Melakukan masase uterus
e. Cek kemungkinan adanya janin kedua
2. Semburan darah yang di alami Ny . H di sebabkan karena ….
a. Inversio uteri
b. Perlukaan jalan lahir
c. Lepasnya insersi palsenta
d. Adanya sisa selaput ketuban
e. Robekan pada dinding uterus
3. Asuhan kebidanan selanjutya untuk penanganan kelahiran plasenta Ny . H adalah …
a. Pasang infus
b. Kompresi bimanual interna
c. Manajemen aktif kala III
d. Pengawasan perdarahan
e. Cek robekan jalan lahir
4. Ny C 30 thn GIVPIIAI hamil 39 minggu datang ke bps pada pukul 09.00 WIB dengan keluhan
keringat dingiin dan kenceng-kenceng teratur sejak pukul 07.00 WIB disertai pengeluaran lendir
darah. hasil VT : pembukaan 7 cm, kk +, penurunan masuk panggul di antara tepi bawah
sympisis dan spina ischiadica.
Data fokus yang mendukung ibu dalam proses persalinan adalah …
a. Dilatasi serviks
b. Hamil 39 minngu
c. Kenceng-kenceng
d. Keluar keringat dingin
e. Pengeluaran lendir darah
5. Ny. K melahirkan anak pertama perempuan di BPS satu jam yang lalu BB 3000 gr PB 50 cm.
plasenta lahir spontan lengkap. hasil pengkajian KU ibu baik, TD 110 / 70 mmHG, nadi 76 X /
menit, kontraksi teraba keras, TFU 2 jari di bawah pusat. Ny. K mengeluh perut mules PPV
berwarna merah dan nyeri pada luka jahitan. ia merasa cemas dengan keadaan nya.
Saat ini Ny. K dalam proses persalinan kala ...
a. I fase laten
b. I fase aktif
c. II
d. III
e. IV
JAWABAN:
1. E
2. C
3. C
4. A
5. E