Kita bisa bayangkan pada kondisi pemuda dan pemudi pada era
Sumpah Pemuda saat itu. Pada era Sumpah Pemuda atau
tepatnya pada tahun 1928, kehidupan pemuda dan pemudi tidak
makmur seperti sekarang ini.
Mereka harus bersusah payah bekerja dan bersekolah untuk
memenuhi kebutuhannya, karena pandangan pemuda dan
pemudi saat mempunyai daya juang yang sangat tinggi untuk
memperoleh sesuatu.
Jika kita bandingkan dengan mental pelajar saat ini, rasanya
sudah berbanding terbalik. Dampak globalisasi yang sudah
mencapai di berbagai aspek membuat beberapa pelajar menjadi
kurang mempunyai rasa semangat untuk berjuang.
Kecenderungan untuk menyerah dan mengambil jalan pintas
masih sangat mudah ditemui di beberapa kalangan pelajar.