Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH KLASIK

LAINNYA

Dosen Pengampu : Dr.M.Nasir,M.Si


Mata Kuliah: Sejarah Pemikiran Ekonomi

Disusun Oleh :
Nama : Maeka Marini simbolon
Nim : (7172141014)
Kelas B

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2019
PEMBAHASAN
Ajaran klasik pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith. Ajaran yang tampaknya
sangat sederhana tetapi betul-betul mem’’Bumi’’ini kemudian banyak diikuti, dipelajari, dan
dikembangkan oleh murid-murid dan para pengikutnya. Di antaranya begitu banyak murid
dan pengikut Adam Smith, ada beberapa orang yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut
antara lain : Thomas Maltus, David Ricardo, Jean Baptiste Say, John Stuart Mill.

A. THOMAS ROBERTMALTUS (1766-1834)


Sesudah Adam Smith, Thomas Maltus dianggap sebagai pemikir klasik yang sangat
berjasa dalam pengembangan pemikiran-pemikiran ekonomi. Maltus menimba pendidikan di
St.John’s College, Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College.
Sewaktu ia diangkat sebagai dosen pada East India College, untuk pertama kalinya ekonomi
politik (political ekonomic) diakui sebagai disiplin ekonomi sendiri. Diantara buku-bukunya,
buku yang berjudul principles of population adalah yang dikenal paling luas. Maltus sangat
pesimis tentang masa depan umat manusia.
Maltus mengamati manusia berkembang sesuai deret ukur (geometric progression,
dari 2 ke 4, 8, 16, 32 dan seterusnya). Sementara itu, pertumbuhan produksi makanan hanya
meningkat sesuai dengan deret hitung (arithmetic progression, dari 2 ke 4, 6, 8, dan
seterusnya). Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat di bandingkan dengan
pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian, Maltus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi
malapetaka (disaster) yang akan menimpa umat manusia.

B. DAVID RICARDO (1772-1823)


Disimak dari sejarah hidupnya, Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan
ekonomi yang cukup. Namun, pekerjaannya dalam bidang pasar modal yang sudah
digelutinya sejak berusia 14 tahun membuatnya paham tentang dunia ekonomi. Ricardo
sependapat dengan smith bahwa labor memegang peran penting dalam perekonomian. Ide
yang berasal dari smith ini kemudian dikembangkan menjadi teori harga-harga relatif (theory
of relativ prices) kapital. Kapital mendapat perhatian yang cukup besar dalam analisis
Ricardo sebab kapital tidak hanya mampu meningkatkan produktiviitas labor. Tetapi juga
berperan dalam mempercepat proses produksi sehingga produksi dapat dengan cepat
dinikmati atau dikonsumsi.
Dalam buku The Principles of political and Taxation (1817), Ricardo mengemukakan
beberapa teori, antara lain:
Teori Sewa tanah (land rent)
Ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur
hingga tidak subur sama sekali. Untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan
biaya-biaya (biaya rata-rata dan biaya-biaya marjinal). Dalam studinya tentang faktor-faktor
yang menentukan tinggi rendahnya sewa Tanah Ricardo menggunakan analisis yang sama
sekali baru dalam pembahasan ekonomi, yaitu pendekatan analisis marjinal (marginal
analysis)
Teori Nilai Kerja (labor theory of value)
Teori upah alami (natural wages)
Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang
perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Karena biaya-biaya bahan mentah
relatif konstan, Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah
tingkat upah alami, yang besarnya hanya cukup hanya untuk bertahan hidup (subsisten).
Teori uang
Teori keuntungan komparatif (comparative advantage) dari perdagangan internasional
Teori Ricardo yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai andalan utama sistem
perdagangan bebas adalah teori keuntungan berbanding (comparative advantage). Menurut
Ricardo, setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya mengkhususkan diri
menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien. Dengan teori itu, tidak diragukan
lagi. Ricardo dianggap sebagai arsitek pertama perdagangan bebas. Berkat pengaruh Ricardo,
timbul gerakan anticorn law antara tahun1820 hingga 1850, suatu gerakan yang menentang
diaturnya tata niaga jagung di Inggris. Gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan Bright serta
didukung oleh Ricardo dari pihak akademis.

C. JEAN BAPTISTE SAY (1767-1832)


J.B.Say berasal dari Prancis. Ia sangat memuja pemikiran-pemikiran Smith. Sebagai
pendukung yang loyal, ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap
pemikiran-pemikiran Smith secara sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam bukunya
Traite d’Economie Politique (1903). Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klasik
ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri (supply creates its own demand). Pendapat Say ini disebut Hukum Say
(Say’s law). Dalam perekonomian yang mengatur pasar persaingan sempurna tidak akan
pernah terjadi kelebihan penawaran (excess supply). Kalaupun terjadi, sifatnya hanya
sementara.
Pasar lewat”tangan tak kentara” akan mengatur dirinya kembali ke arah kesimbangan.
Misalnya, kalau penawaran terlalu besar dibanding permintaan, stok barang naik, dan harga-
harga di pasar akan turun. Turunya harga ini menyebabkan produsen enggan berproduksi,
sehingga jumlah barang yang ditawarkan kembali sama dengan jumlah barang yang diminta.
Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan permintaannya sendiri” menjadi
pedoman dasar dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi selama kurun waktu seratus
tahun. Say sebetulnya dapat dikatakan sebagai orang pertama yang berbicara tentang
entrepreneur. Begitu juga ia adalah orang pertama yang bejasa mengklasifikasikan faktor-
faktor produksi atas 3 bagian, yaitu tanah, labor, kapital (land, labor, and capital).

D. JOHN STUART MILL (1806-1873)


Kebanyakan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai puncaknya di
tangan J.S.Mill. Mill dikenal sebagai penulis yang sangat berbakat. Reputasinya sebagai
penulis diakui sewaktu dia menerbitkan bukunya yang pertama, A System of Logic tahun
1843. Buku kedua, On the Liberty terbit tahun 1859. Dua bukunya yang lain, yang dikenal
lebih luas, adalah: Essay on Some Unsettled Questions of Political Economy (terbit tahun
1844 walaupun sebetulnya sudah siap tahun 1829, saat ia berusia 23 tahun) dan Principles of
Political Economy With Some of Their Applications to Social Philosophhy (1848). Bukunya
yang terakhir, Principles of Political Economy dimaksudkan untuk menyarikan teori-teori
ekonomi pada masanya. Dalam buku tersebut Mill mengatakan tidak ada teori yang orisinil
dari pemikirannya sendiri. Akan tetapi tampaknya ia terlalu merendah. Hal itu disebabkan
konsep return to scale adalah orisinil dari Mill.
Mill orang yang pertama mengemukakan ide tentang konsep elastisitas permintaan,
yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Marshall. J.S.Mill juga tidak terlalu kaku
dengan campur tangan pemerintah. Mill memperbolehkan campur tangan pemerintah berupa
peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang membawa ke arah peningkatan
efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik. Sesudah membaca laporan hasil tinjauan
parlemen tentang kondisi kerja tenaga anak-anak, Mill merekomendasikan legislasi untuk
melindungi buruh anak-anak dan memperbaiki kondisi hidup dan kerja yang tidak dapat
ditoleransi.

Anda mungkin juga menyukai