Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN


MASYARAKAT

Dosen : Drs. Muh. iqbal latief, M.Si

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. A. Darul Ghierah A011201008

2. A. Afriani Permata Putri A011201057

3. Aulia Rizka A011201022

4. Sudirman A011201095

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah swt dengan rahmat dan hidaya- Nya lah
saya dapat menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen kami dengan judul
“KELOMPOK KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT”

Semoga dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca nya serta berguna
baik di masa yang sekarang maupun di masa yang akan mendatang.

Makassar, 9 November 2020

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

A. Pendekatan sosiologi terhadap kelompok-kelompok social ....................................... 2


B. Tipe-tipe kelompok social .......................................................................................... 2
C. Kelompok-kelompok social yang tidak teratur ........................................................... 4
D. Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat .......................................... 4
E. Kelompok-kelompok kecil (small group)................................................................... 6
F. Dinamika kelompok social ......................................................................................... 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 7
B. Saran .......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk social, memiliki naluri untuk hidup
dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut
gregariousness sehingga manusia juga disebut social animal (= hewan social), karena
sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu
masyarakat).
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
B. Rumusan masalah
1. jelaskan pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok social ?
2. Mengetahui tipe-tipe kelompok social ?
3. Mengetahui kelompok-kelompok social yang tidak teratur ?
4. Jelaskan perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
5. Jelaskan kelompok-kelompok kecil ?
6. Jelaskan dinamika kelompok social ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pendekatan sosiologis terhadap kelompok-
kelompok social
2. Untuk mengetahui apa itu tipe-tipe kelompok social
3. Untuk mengetahui kelompok social yang tidak teratur
4. Untuk menjelaskan dan mengetahui tentang perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan
5. Untuk menjelaskan kelompok-kelompok kecil
6. Untuk menjelaskan dinamika di dalam kelompok social

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok


Seorang sosiolog, di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak
berhubungan dengan kelompok-kelompok social, baik yang kecil seperti misalnya,
kelompok keluarga, ataupun kelompok-kelompok besar seperti masyarakat desa,
masyarakat kota, bangsa dan lain-lain. Sebagai sosiolog dia sekaligus merupakan
anggota salah satu kelompok social. Ilmuwan peneliti akan kian sadar bahwa sebagian
dari keperibadiannya terbentuk oleh kehidupan berkelompok dan dia hanya
merupakan unsur yang mempunyai kedudukan dan peranan yang kecil.
Kelompok social atau socal group adalah himpunan atau kesatuan manusia
yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut
antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan juga
suatu kesadaraan untuk saling menolong.
B. Tipe-tipe kelompok social
1. Klasifikasi tipe-tipe kelompok social
Tipe-tipe kelompok social dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut atau atas
dasar pelbagai kriteria ukuran. Seorang sosiolog jerman, Georg simmel,
mengambil ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok bagaimana individu
memengaruhi kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut. Georg
simmel mulai dengan bentk terkecil yang terdiri dari satu orang sebagai fokus
hubungan social yang di namakannya monad. Kemudian, monad di kembangkan
dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yaitu
dyad serta triad dan kelompok-kelompok kecil lainnya.
2. Kelompok social di pandang dari sudut inividu
Kelompok social termaksud biasanya adalah atas dasar kekerabatan, usia,
seks, dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan.
3. In-group dan out-group
In group adalah kelompok social di mana individu mengidentifikasikan
dirinya.
Out group adalah kelompok social yang oleh individu di artikan sebagai lawan in
groupnya . persamaan in group atau out group di dasari dengan suatu sikap yang

2
di namakan entnosesntris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam
kelompoknya merupakan yang terbaik di banding dengan kelompok lainnya.
4. Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
Kelompok primer atau foce to face group merupakan kelompok social yang
paling sederhana, di mana anggotanya saling mengenal serta ada kerja sama yang
erat. Contohnya keluarga, kelompok sepermainan dan lain-lain.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang
sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak
langgeng. Contohnya hubungan kontrak jual beli.
5. Panguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
Panguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk kehidupan bersama, di mana
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang
telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat di jumpai dalam keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain-lain.
Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan
biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam
pikiran belaka. Contohnya adalah ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu
pabrik, dan lain-lain
6. Formal group dan informal group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan egas dan sengaja
di ciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan anatarasesama.
Contohnya organisasi.
Informal group adalah tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau
yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan
yang berulangkali yang di dasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contohnya klik (clique)
7. Membership group dan reference group
Membership group adalah suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut
Reference group adalah kelompok-kelompok social yan menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya.

3
8. Kelompok okupasional dan volunter
Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin
memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya
memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi
sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia, dan lain-lain.
Kelompok volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan
sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini di
harapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa
menggangu kepentingan masyarakat secara umum.
C. Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
1. Kerumunan (crowd)
Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik.
Paling tidak batas kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan selama telinga
dapat mendengarkannya. Kerumunan tersebut segera mati setelah orang-orangnya
bubar. Jadi, kerumunan merupakan suatu kelompok social yang bersifat sementara
(temporer).
Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara
kebetulan di suatu tempat, pada waktu yang bersamaan.
a. Bentuk kerumunan adalah formal dan eksperesif (di rencanakan)
b. Sifat kerumunan (sementara), yaitu tidak menyenangkan, keadaan panic,
kerumunan penonton.
c. Berlawanan dengan norma hukum (emosional dan inmoral)
2. Public
Berbeda dengan kerumunan, public lebih merupakan kelompok yang tidak
merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat
komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus,
surat kabar, radio, televise, film, dan lain sebagainya.
D. Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban
community)
1. Masyarakat setempat (community)
Istilah community dapat di terjemahkan sebagai “masyarakat setempat”, yang
menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Apabila anggota-
anggota sesuatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama
sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi
4
kepentingan-kepentingan hidup yang utama, kelompok tadi di sebut masyarakat
setempat.
2. Tipe-tipe masyarakat setempat
Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat, dapat di gunakan empat
kroteria yang saling berpautan, yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
c. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
d. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan
3. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan :
a. Masyarakat pedesaan
- Warga memiliki hubungan yang lebih erat
- Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan
- Umumnya hidup dari pertanian
- Golongan orang tua memegang peranan penting
- Dari sudut pemerintah, hubungan antara penguasa dan rakyat bersifat
informal
- Perhatian masyarakat lebih pada jeperluan utama kehidupan
- Kehidupan keagamaan lebih kental
- Banyak berurbanasi ke kota karena ada faktor yang menarik dari kota
b. Masyarakat perkotaan
- Jumlah penduduknya tidak tentu
- Bersifat individualistis
- Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasnya dan lebih sulit mencari
pekerjaan
- Perubahan social terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara
golongan muda dengan golongan orang tua
- Interaksi lebih di sebabkan faktor kepentingan dari pada faktor pribadi
- Perhatian lebih pada penggunan kebutuhan hidup yang di kaitkan dengan
masalah prestise
- Kehidupan keagamaan lebih longgar
- Banyak igran yang berasal dari daerah dan berakibat negative di kota,
yaitu pengangguran, naiknya kriminalitas, persoalan rumah, dan lain-lain.
5
E. Kelompok-kelompok kecil (small group)
Small group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit
dari dua orang, di mana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan-
tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya.
F. Dinamika kelompok social
Dinamika kelompok social adalah setiap kelompok social pasti mengalami
perkembangan serta perubahan. Perubahan dalam setiap kelompok social, ada yang
mengalami perubahan secara lambat, namun ada pula yang mengalami perubahan
secara cepat.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kelompok social atau socal group adalah himpunan atau kesatuan manusia

yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut

antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan juga

suatu kesadaraan untuk saling menolong, di dalam suatu kelompok social mempunyai

tipe-tipe kelompok social, kelompok-kelompok social yang tidak teratur amupun

kelompok kecil, perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan serta

dinamika yang ada di dalam suatau kelompok social.

B. Saran

Mungkin inilah hasil dari makalah kami semoga dengan makalah ini dapat

bermanfaat bagi diri kami sendiri dan untuk semua yang membaca makalah ini, kami

berharap para pembaca dapat menulis lagi makalah ini dengan sempurna di

bandingkan yang sebelumnya serta juga kami mohon maaf apabila ada kesalahan

dalam penulisan kami serta kami menerima kritikan dari para pembaca makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Latief, Muh. Iqbal dan Sakaria To Anwar. 2018. 20 Tahun Reformasi Indonesia
Dalam Perspektif Sosiologi. Makassar : Departemen Sosiologi FISIP
Universitas Hasanuddin.

Soekanto, Soerjono dan budi sulistyowati. 2017. sosiologi suatu pengantar Jakarta :
PT raja grafindo persada.

Anda mungkin juga menyukai