Anda di halaman 1dari 13

I.

SUB-SUB KAWASAN GEOGRAFI DI OSEANIA

Kebudayaan-kebudayaan dari penduduk kepulauan di lautan teduh


dalam keseluruhan belum pernah dibagi kedalam culture areas oleh para ahli
antropologi,dan memang lebih mudah untuk menggolong-golongkan aneka
warna kebudayaan.yang terbesar diratusan-ratus kepulauan dikawasan itu
menurut keempat sub-kawasan geografis,yaitu:kebudayaan-kebudayaan
penduduk asli australia,kebudayaan-kebudayaan penduduk irian dan
melanesia,kebudayaan-kebudayaan penduduk mikronesia,dan kebudayaan-
kebudayaan penduduk polinesia.
Australia merupakan suatu benua yang tersendiri yang letaknya agak
terpencil diselatan dari bagian-bagian dunia yang lain,Malenesia merupakan
suatu deret pulau-pulau besar yang sebesarnya merupakan formasi-formasi
deret pegunungan-pegunungan karang yang melingkari pantai timur
australia mulai dari irian di indonesia bagian timur,hingga ke selandia baru
dan merupakan gugusan kepulauan di bagian barat dari lautan teduh yang
sebagian besar bersifat pulau atoll(yang himpunannya muncul diatas
permukaan air laut).Polenesia merupakan sutu sub-kawasan yang terdiri dari
semua tipe,kepulauan gunung merapi,kepulauan padas,kepulauan atoll dan
tipe-tipe pulau lainnya.
Walaupun pembagian itu merupakan pembagian yang terutama
berdasarkan ciri-ciri geografis,namun tampak juga perbedaan secara umum
mengenai ciri-ciri antropologi fisik,bahasa,sistem kemasyarakatan,serta
kebudayaan yang penduduknya mendiami masing-masing keempat sub
kawasan dari oseania itu.
Penduduk pribumi australia mempunyai ciri-ciri yang sangat
khas,yang didalamnya antropologi fisik disebut kompleks ciri
australoid.kecuali itu kebudayaan berburu dari orang-orang itu tampak
sangat terbelakang sehingga seringkali dianggap sebagai sisa-sisa
kebudayaan manusia berburu dari bepuluh-puluh tahun yang lalu.penduduk
melanesia ,yang termasuk irian,juga menunjukan ciri-ciri ras yang khas yang
didalam antropologi-fisik disebut kompleks ciri-cirimelanesoid.dipandang
dari sudut bahasanya penduduk melanesia(kecuali suatu bagian besar dari
pedalaman irian)bahkan menggunakann bahasa-bahasa
indonesia,filipina,taiwan,dan madagaskar(Afrika)yang semua bahasa
tersebut disebut rumpun bahasa austronesia.dipandang dari sudut
etnografi,kebudayan-kebudayan penduduk melanesia menunjukan beberapa
ciri khas yang menyolok misalnya sutu sistem sosial yang berdasarkan
aktivitas berkebun kecil-kecilan kemudian kompleks unsur-unsur yang
bersangkutan dengan upacara.
Penduduk mikronesia yang pada umumnya mengucapkan bahasa-
bahasa yang sekeluarga juga menunjukkan suatu pengkhususan mengenai
sistem mata pencarian dan kemasyarakatannya,sehinga penduduk pulau-
pulau atoll yang kecil dan sempit,yang hidup dari berkebun kecil-kecilan
dalam kombinasi dengan perikanan secara luas.
Penduduk polinesia dipandang dari sudut ras menunjukkan ciri-ciri
fisik yang khas juga,yaitu ciri-ciri polenesia,yang oleh para ahli antropologi-
fisiksebenarnya belum banyak diteliti dan dianalisa.bahasa polenenia yang
sudah diteliti oleh para ahli bahasa sudah jelas merupakan keluarga bahasa.
dari sudut etnografi kebudayaan-kebudayaan penduduk polinesia
menunjukan suatu aneka warna besar dari yang sangat sederhana sehingga
yang sangat kompleks,
dengan sistem-sistem sosil yang bedasarkan kerajaan-kerajaan,upacara-
upacara keagamaan yang luas,serta seni patung yang menarik.

II. DAERAH-DAERAH KEBUDAYAAN DI AFRIKA


Aneka ragam kebudayaan suku-suku bangsa penduduk bangsa
afrika(kecuali madagaskar )untuk pertama kali diklasifikasikan kedalam
sebelas daerah kebudayaan oleh ahli antropologi
Bangsa amerika,M.J.Herskovits.Sistem kesebelasan daerah kebudayaan
itu,sifat-sifatnya masih sangat kasar impresionistik tetapi klasifikasi
herskovits tersebut boleh dikatakan cukup memuaskan untuk suatu zaman
waktu pengetahuan orang amerika tentang afrika seluruhnya masih pada
taraf pemulaan dari perkembangannya,dan untuk suatu zaman waktu
pengetahaun para ahli bangsa prancis,inggris,belgia,jerman,dan italia hanya
khusus mengenai daerah-daerah jajanan mereka masing-masing dan belum
terintegrasikan menjadi satu artinya dalam zaman waktu pengetahuan
komprehensif mengenai afrika seluruhnya itu belum ada.
Dalam tahun 1955 telah terbit hasil dari sutu pekerjaan yang sangat
luas,ialah klasifikasi dari bahasa-bahasa di afrika seluruhnya,kedalam
rumpun-rumpun dan kelurga-keluarga bahasa oleh para ahli linguistik
bangsa amerika,antara lain J.H. Greenbreg.
Dalam buku tentang afrika,ahli antropologi G.P.Murdock telah
menyusun sutu sistem daerah-daerah kebudayaan afrika,dan dalam hal itu
afrika dibagi dalam 38 culture areas.klasifikasi ini,yang jauh lebih terpencil
dan mendetail daripada klasifikasi herskovits(terutama karena mencoba
mengolah juga kedalamnya unsur-unsur perbedaan bahasa dan unsur-unsur
perbedaan sistem-sistem kekerabatan).Oleh karena itu kita dapat memakai
sistem klasifikasi seperti apa yang kita lihat penerangan diatas,yang lebih
terpencil ddan mendetail dengan cara memperhitungkan di dalamnya lebih
banyak tentang unsur kebuddayaan.
Oleh karena itu sistem klasifikasi herskovits telampau kasar
sifatnya,sedangkan klasifikasi Murdock kurang memberi gambaran
menyeluruh menyeluruh,maka saya sendiri telah mencoba
mengkombinasikan kedua sistem tersebut sehingga terjadi suatu sistem yang
membagi Afrika dengan Madagaskar kedalam 18 daerah kebudayaan dan
yang sedemikiannya sangat berbeda dengan klasifikasi Murdock yang
mengklasifikasikan untuk mencoba menggambarkan batas-batas atau
daerah-daerah kebudayaan yang berliku-liku,yang setepat mungkin
mengikuti daerah penyebaraan suku-suku bangsa.
Dibawah ini adalah ke-18 daerah kebudayaan dan ke-2 daerah
geografi yang akan diuraikan beresta sifat-sifatnya secara singkat satu demi
satu,yaitu:
1. Daerah Kebudayaan Afrika Utara.
Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan atau suku-
suku bangsa yang sepanjang sejarah telah mengalami nasib sejarah yang
kurang lebih sama,sehingga walaupun asalnya beraneka ragam,
tetapi pada ciri-ciri lahirnya akhirnya tampak suatu keseragaman yang
besar.sebagian besar berupa rakyat pedesaan yang hidup dengan bercocok
tanam menetap intensif denganirigasi dan bajak,ditambah dengan peternakan
kambing,sapi,dan keledai.kebudayaan petani(peasant societies)dari ras
Kaukasoid yang disebut berber,dan yang pada umumnya beragama
islam,berorientasi terhadap suatu peradaban dikota-kota,yang merupakan
suatu campuran dalam suatu proses bercampur berabad-abad lamanya.

2. Daerah Kebudayaan Hilir Nil.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan dan suku-
suku bangsa yang hidup dalam masyarakat petani pedesaan berdasar-
kan pertanian berdasarkan pertanian intensif disutu daerah lembah-lembah
sungai yang subur,dengan irigasi dan bajak.

3. Daerah Kebudayaan sahara.


Daerah geografis ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa yang hidup menetap didalam masyarakat rumput yang pekerjaan
sehari-harinya bercocok tanam yang menetap dan yang hidup mengembara
dari peternakan saja didaerah lembah-lembah sungai yang ada didaerah-
daerah sumber air (oasis)yang dimana daerahnya air tanahnya belum
terlampau dalam,sehingga masih dapat diambil dengan menggali sumur.ciri
lain yang menyolok yang ada didalam masyarakat suku-suku bangsa Tuareg
dan Negroid disahara adalah adanya kasta-kasta hina dari tukang-tukang
pandai,tukang kulit,dan tukang penyanyi jalanan.
4. Daerah Kebudayaan Sundan Barat.
Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan atau suku-
suku bangsa Negroid yang berrsifat petani pedesaan,yang hidup dari
bercocok tanam berpindah-pindah diladang tanpa iirigasi dan bajak(tetapi
dengan cangkul),dengan tanaman pokok gandum Sundan (sorghum dan
fonio).sehingga mata pencaharian lain mereka adalah berternak sapi tetapi
tidak untuk susu ddan dagingnya,melainkan untuk gengsi atau untuk mas
kawin.Kebudayaan rakyat pedesaan ini berorientasi terhadap peradaban-
peradaban tinggi yang berpusat dikota-kota kaya.Semenjak datangnya
pengaruh agam islam melalui rute-rute perdagangan khalifa yang melintasi
sahara maka hampir semuanya memeluk dan mengadaptasikan agama dan
kebudayaan agama islam.ciri-ciri menyolok dari kebudayaan dari rakyat
pedesaan ini antara lain adalah adanya adat pembagian kehidupan orang pria
kedalam tingkat-tingkat umur yang masing-masing yang harus dilalui
dengan upacara-upacara inisiasi yang luas,dan yang masing-masing fungsi-
fungsi sosial yang tegas,dan adanya kedudukan pandai yang dianggap hina
ialah tukang kulit,tukang penyanyi jalanan,dan penari jalanan dalam
masyarakat.

5. Daerah Kebudayaan Sundan Timur.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa petani pedesaan yang hidup dari bercocok tanam menetap dengan
irigasi.Ciri lain yang menyolok dari daerah kebudayaan ini adalah
pembayaran mas kawin dengan ternak,pola perkembangan desa yang
bersifat memencar dengan pekarangan-pekarangan yang luas,
rumah-rumah bergaya sundan,dan adanya sistem kenegaraan yang prinsip-
prinsip organisasinya banyak menyerupai organisasi negara Mesir zaman
Farao.

6. Daerah Kebudayaan Hulu Tengah Nil.


Daerah ini yang oleh Murdock disebut daerah Nile Corridor,bukan
suatu daerah kebudayaan,melainkan suatu daerah geografi yang sejak
berabad-abad lamanya menjadi semaccam jalur lalu lintas dari berbagai
pengaruh kebudayaan kebudayaan kepedalamn Afrika.Kebudayaan Hulu
Tengah nil tidak seraga ada yang berasal dari rakyat pedesaan ras Negroid
yang disebut orang Nubia.kebudayaan rakyat ini berorientasi terhadap suatu
peradaban tinggi dan kun yang dahulu berpusat dikota-kota.

7. Daerah Kebudayaan Afrika Tengah.


Daerah kebudayaan ini yang meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-
suku bangsa Negroid yang bersifat masyarakat rumpun dan yang hidup
Dari bercocok tanam berpindah-pindah diladang tanpa menggunakan irigasi
maupun bajak,dan tanaman pokok mereka adalah keladi,ubi jalar,dan pisang
(tanaman asli Asia Tenggara),gandum Sundan,gandum eleusine (tanaman
asli Etiopia).jagung,dan Singkong (tanaman asli Amerika).Ciri-ciri
menyolok dari kebudayaan-kebudayaan di daerah ini adalah pembayaran
mas kawindengan alat-alat besi,Pola perkampungan menyebar luas,bentuk
rumah berbentuk Sundan,dan tidak adanya bentuk-bentuk organisasi sosial
yang lebih tinggi dari desa,misalnya berupa federasi desa atau negara.
8. Daerah Kebudayaan Hulu Selatan Nil.
Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan
bermasyarakat rumpun yang berdasarkan peternakkan menetap (tidak
mengembara)didaerah Sabana di Sudan Selatan,dengan sapi sebagai
binatang peliharaan yang terpenting.Ciri-ciri fisik yang sangat menyolok
dari kebudayaan ini,yaitu tubuh tinggi ramping luar biasa.

9. Daerah Kebudayaan Tanduk Afrika.


Daerah kebudayaan ini meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat
rakyat pedesaan yang hidup dari peternakan dalam kombinasi degan
bercocok tanam intensif degan irigasi dan bajak di lembah-lembaah sungai
dataran tinggi Etiopia.

10. Daerah Kebudayaan Pantai Guinea.


Daerah kebudayaan ini meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat
petani pedesaan degan ciri-ciri ras Negroid,yang hidup dari peladangan
berpindah-pindah dihutan rimba tropik,tanpa irigasi dan bajak.Tanaman
pokok nya pada beberapa suku bangsa adalah gandum Sundan.Kebudayaan
rakyat pedesaan ini berorientasi terhadap peradaban kota yang merupakan
pusat-pusat dari kerajaan-kerajaan kecil.Raja-raja dari negara-negara ini
dianggap keramat,dan hidup dengan suatu sistem adat-istiadat upacara istana
yang luar biasa kompleks,dengan pejabat-pejabat istana yang banyak
jumlahnya,dan dengan adanya tiga jabatan ratu yang sangat penting,yaitu
ratu ibu-raja,rtu istri-utama-raja dan ratu-kakak-raja.
Ciri-ciri menyolook dari kebudayaan petani di desa adalah antara lain
perkumpulan desa yang mengelompokan padat dengan rumah-rumah
berbentuk persegi dengan atap gaya Bantu.

11. daerah Kebudayaan Bantu Khatulistiwa.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup dari peladangan berpindah-pindah
dihutan rimba tropik,tanpa irigasi dan bajak.tanaman pokonya adalah
keladi,ubi jalar,dan pisang.Ciri-ciri menyolok adalah adat bride service
untuk mendapatkan istri (mas kawin tidak dikenal oleh sebagian besar suku-
suku bangsa didaerah ini)dan adanya dahulu adat kanibalisme.

12. Daerah Kebudayaan Bantu Danau-Danau.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebuudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa berrmasyarakat petani pedesaan,yang hidup dari petanian intensif
menetap dengan irigasi dilerengg-lereng pegunungan yang dikelilingi oleh
danau-danau besar seperti danau Victoria,Kioga,Albert, Edward,Kivu,dan
Tanganyika.rakyat pedesaan ini juga berternak sapi yang diperah susunya
untuk dibuat mentega dan keju.Memerah dan mengelolah susu adalah
eksklusif pekerjaan pria.Beberapa Ciri-ciri menyolok kebudayaan ini ialah
pembayaran mas kawin dengan ternak ,sistem tingkat umur yang lengkap
dengan upacara inisiasi yang kompleks,dan kompleks,dan fungsi-fungsi
yang luas.
13. Daerah Kebudayaan Bantu Timur.
Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa bermasyarakat rumpun yang hidup dari pertanian intensif menetap
dengan irigasi,dengan gandum Sundan sebagai tanaman pokok.Mata
pencaharian yang sangat penting adalah perternakan sapi yang diperah untuk
di ambil susunya dan dijadikan mentega dan susu.Ciri-ciri menyolok ialah
mas kawin yang dibayar dengan ternak.

14. Daerah Kebudayaan Bantu Tengah.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa yang sebagian besar bermasyarakat rumpun dan hidup dari
peladangan berpindah dihutn rimba atau didaerah Sabana.tanaman pokok
mereka adalah jagung,kacang-kacangan,dan singkong (tanaman Amerika).

15. Daerah Kebudayaan Bantu Barat Daya.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan kebudayaan suku-suku
bangsa yang berdasarkan masyarakat rumpun dan yang hidup dari
peladangan berpindah,tanpa irigasi maupun pembajakan.Tanaman pokok
mereka adalah gandum Sudan,Sedangkan tanaman Asia Tenggara didaerah
kebudayaan ini mulai banyak terdapat lagi.Mata pencaharian hidup
tambahan yang sangat penting adalah peternak sapi untuk diambil susunya
dan dijadika mentega dan keju.
Pola perkampungannya merupakan desa-desa yang mengelompok
padat,dengan rumah yang dibangun dalam lingkaran-lingkaran
konsentris,dengan lapangan ditengah-tengahnya untuk pertemuan-pertemuan
desa atau untuk melakukan upacara bersama.Gaya bentuk rumah ialah
lingkaran silinder.

16. Daerah Kebudayaan Bantu Tenggara.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa yang yang dibagian utara berdasarkan masyarakat rumpun,tetapi
yang bagian selatan (Natal,Basutoland) berdasarkan masyarakat petani
pedesaan yang berorientasi terhadap kebudayaan kerajaan-kerajaan peternak
seperti kerajaan Zulu,Lovedu dan Bavenda.Pola perkampungan desa adalah
Lingkaran konsetris,dengan sebuah lapangan ditengahnya untuk
mengandangkan ternak apabila sedang tidak digembala.Bentuk rumah-
rumah sama seperti pada suku-suku bangsa didaerah kebudayaan Batu
Baratdaya.

17. Daerah Kebudayaan Choison.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebuudayaan suku-suku
bangsa yang hidup mengembara dari berburu dan meramu (Bushmen),tetapi
ada pula yang hidup dari peternakan (Hottentot).Ciri-ciri ras suku-suku
bangsa didaerah kebudayaan ini sangat berbeda dengan ras apapun saja
didunia,sehingga para ahli antropologi fisik mengklaskan mereka sebagai
suatu ras manusia yang khusus,
yaitu Ras Bushmen,yang tidak dapat digolongkan kedalam salah satu dari
ketiga ras pokok ,yaitu Kaukasoid,Mongoloid,atau Negroid.

18. Daerah Kebudayaan Madagaskar.


Daerah kebudayaan ini meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa bermasyarakat rumpun yang didaerah pantai timur hidup dari
peladangan berpindah tanpa irigasi dan bajak,dilereng-lereng timur dari
deret pegunungan tengah yang hidup dari bercocok tanam dengan irigasi
tanpa bajak,dan menanam padi sebagai tanaman pokok,ditanah rendah
sebelah barat,yang hidup dari peternakan,ditambah dengan sedikit bercocok
tanam.Ciri-ciri fisik penduduk Madagaskar pada dasarnya adalah ciri-ciri ras
Melayan-Mongoloid.Bahasa dari suku-suku bangsa di Madagaskar adalah
relatif seragam,dan terdiri dari logat-logat dan variasi-variasi dari satu
bahasa,yaitu bahasa Malagasi.
TUGAS ANTROPOLOGI BUDAYA
SUB-SUB KAWASAN GEOGRAFI DI OSEANIA
DAERAH-DAERAH KEBUDAYAAN DI AFRIKA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : 1. AVELLA HARLINAWATY


2. IRMA SURYANI

DOSEN PENGAJAR : EVI OKTARINA,SH

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SUMPAH PEMUDA


TAHUN AJARAN 2009/2010

Anda mungkin juga menyukai