Anda di halaman 1dari 13

cara sukses dari manajerial, Kuncinya adalah mengetahui aturan-aturan apa saja yang pasti

menuntun saya, Anda, dan kita semua dalam meraih kesuksesan hidup. Aturan-aturan ini
mencakup bagaimana cara berhubungan dengan orang dan bagaimana kita melakukannya dengan
sendiri.

Edy Sukarno menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang
terintegrasi antara proses, pemrograman, akuntansi, strategi, penganggaran, dan
pertanggungjawaban yang pada dasarnya digunakan untuk membantu mereka yang berada di
dalam perusahaan agar hasilnya lebih maksimal. Sedangkan Anthony dan Govindarajan dalam
bukunya yang berjudul Management Control System menjelaskan bahwa manajemen
pengendalian adalah suatu proses yang mana pihak manajer memberikan arahan pada tiap
member dalam perusahaan untuk bisa menerapkan strategi perusahaan tersebut. Beberapa ciri
penting dari sistem pengendalian manajemen adalah:

1. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan


seluruh organisasi, termasuk pengendalian atas seluruh sumber daya yang digunakan,
baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya peralatan, serta hasil yang didapatkan
oleh perusahaan, sehingga perusahaan bisa mencapai tujuannya secara lancar.

2. Sistem ini akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintegrasi dan
menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi sesuatu di
dalamnya.
Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya manusia, karena
pengendalian manajemen ini lebih difokuskan untuk membantu manajer perusahaan untuk
mencapai strategi dalam meningkatkan perusahaan untuk memperbaikinya. Oleh karena itu,
peranan atas setiap pertimbangan psikologis yang dominan akan lebih diperhatikan dalam
sistem pengendalian manajemen. Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka bisa diketahui bahwa tugas
terpenting dari manajemen pengendalian adalah berupaya mencapai tujuan perusahaan
seefektif dan seefisien mungkin.Agar seluruh tugas bisa dijalankan dengan baik, maka tahap
pertama yang harus dilakukan oleh manajer adalah memutuskan apa yang akan diraih oleh
perusahaan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Dengan keputusan ini, maka
selanjutnya pihak manajemen bisa menerapkan kebijakan-kebijakan yang mampu menuntun
perusahaan dalam mencapai tujuan. Setelah kebijakan tersebut dibuat, maka sistem ini akan
mulai melakukan tugasnya untuk memastikan bahwa apa yang diinginkan oleh pihak
manajemen bisa dilakukan oleh seluruh anggota perusahaan

TQM. Kualitas mungkin merupakan faktor kunci kesuksesan (key success factor) bagi perusahaan.
Mengelola kualitas membantu membangun keberhasilan strategi diferensiasi, biaya rendah, dan
respons cepat. Peningkatan kualitas memungkinkan penurunan biaya karena perusahaan meningkatkan
produktivitas dan menurunkan biaya pengerjaan ulang, memo, dan biaya garansi. Satu penelitian
menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas tertinggi lima kali lebih produktif (yang diukur dengan
unit yang diproduksi per jam kerja) dibandingkan perusahaan dengan kualitas paling rendah. Memang,
ketika implikasi dari biaya jangka panjang sebuah organisasi atau perusahaan dan potensi peningkatan
penjualan dipertimbangkan,maka total biaya mungkin minimal bila 100% barang atau layanan
sempurna dan bebas dari cacat.

Strategi kualitas yang berhasil diawali dengan budaya organisasi yang memupuk kualitas, diikuti
dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip kualitas (ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu :

1) Kepuasan pelanggan (kebtuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalamsegala aspek


termasuk harga, keamanan dan tetepatan waktu. oleh karenaitu segala aktivitas perusahaan harus
dikordinasikan untuk memuaskan pelanggan.

2) Respek terhadap setiap orang( maksudnya setiap orng dalam organisasi hrs diperlakuakan
dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

3) Manajemen berdasarkan fakta.( Manajemen berbasis fakta artinya keputusan berbasis data
bukan sekedar pada perasaan (feelings). Dalam hal ini semua keputusan harus mengarah pada data
statistik yang ada. Fakta pada dasarnya adalah informasi, bisa bersifat kualitatif ataupun
deskriptif.fakta berasal dari penelitian. Terdapat 4 jenis fakta yaitu adalah fakta ilmiah, fakta
organisasi, fakta eksperimental, fakta pemangku kepentingan..)

4) Perbaikan berkesinambungan (terus melakukan perbaikan0) , dan kemudian melibatkan


karyawan dalam kegiatan yang diperlukan untuk menerapkan kualitas. Ketika hal-hal ini dilakukan
dengan baik, organisasi biasanya memuaskan pelanggannya dan memperoleh keunggulan kompetitif.
Bila hal ini telah tercapai berarti sebuah organisasi telah mencapai manajemen kualitas total (Total
Quality Management).

manajemen kualitas totalTerdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality
Management). Kedelapan elemen pokok tersebut diantaranya adalah :

1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)

Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan
perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya. karena ap yg
dihasilkan oleh perusahaan konsumenlah yg aka menikmatinya Apapun yang dilakukan oleh sebuah
organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih
ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-
upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.

2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)

Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan yang
direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan dapat mendukung
perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian
menghasilkan produk dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan,
diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.

3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)

Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem manajemen Total Quality
Management. Proses merupakan serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari penerimaan INPUT dari
supplier (internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan
ke pelanggan (internal maupun Eksternal).

4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)

Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan yang membentuk
departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Segala sesuatu yang ada dlam ruang lngkup kerja
memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan
sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.

5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)

Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan Strategi dan Sistematik
dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut dengan Perencanan
Strategi ataupun Manajemen Strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam
mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.

6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)

Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan analisis dan


menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan terus melakukan peningkatan agar dalam mencapai
tujuan perusahaan lebih efektif dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.

7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM
mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data secara
berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat
sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil
sebelumnya. artinya keputusan berbasis data bukan sekedar pada perasaan (feelings). Dalam hal ini
semua keputusan harus mengarah pada data statistik yang ada. Fakta pada dasarnya adalah informasi,
bisa bersifat kualitatif ataupun deskriptif.

8. Komunikasi (Communications)

Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan, baik perubahan dalam
strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan
dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan
motivasi dan semangat kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.
Total Quality Management (TQM) akan memberi perusahaan banyak keuntungan jika
diimplementasikan dan dijalankan dengan konsisten. Selain competitive advantage dalam menghadapi
persaingan dan kepuasan pelanggan, berikut keuntungan besar lainnya yang didapat perusahaan yang
berhasil menerapkan TQM.

Fokus Utama TQM

Penerapan TQM membantu organisasi dalam merampingkan proses, dan memastikan sistem kerja
proaktif yang siap untuk mengatasi penyimpangan dari kondisi ideal.

Dorongan utama TQM adalah untuk mencapai produktivitas dan efisiensi proses dengan
mengidentifikasi dan menghilangkan masalah dalam proses dan sistem kerja. TQM membahas bidang
masalah utama seperti kesalahan dalam proses kerja, proses yang berlebihan, tugas yang tidak perlu,
dan pekerjaan yang terduplikasi. Intervensi TQM juga membantu memprediksi dan mencegah kesalahan
dan kegiatan yang tidak produktif tersebut.

Untuk mencapai tujuannya, perusahaan harus berpegang kepada beberapa prinsip TQM. Di antaranya
kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan, dan peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous
improvement).

Keuntungan Implementasi TQM

Manfaat jangka panjang utama dari Total Quality Management berkaitan dengan kepuasan pelanggan.
TQM bertujuan untuk meningkatkan kualitas, dan mengidentifikasi ukuran kualitas terbaik sesuai
harapan pelanggan dalam hal layanan, produk, dan pengalaman pelanggan. Hal ini tentu juga akan
meningkatkan competitive advantage (keunggulan kompetitif ) perusahaan di mata pelanggan
dibandingkan dengan para kompetitor.

Namun selain itu, perusahaan bisa mendapat banyak keuntungan lain dari implementasi TQM. Beberapa
di antaranya adalah:

1) Penghematan Biaya (Cost Reduction)

Ketika diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu, TQM dapat mengurangi biaya di seluruh
organisasi, terutama di bidang scrap, rework, layanan lapangan, dan pengurangan biaya garansi. Karena
pengurangan biaya ini mengalir langsung kepada laba bottom-line tanpa biaya tambahan yang
dikeluarkan, TQM kemungkinan akan memberikan peningkatan profitabilitas yang mengejutkan.

2) Kepuasan pelanggan

Karena perusahaan memiliki produk dan layanan yang lebih baik dibandingkan kompetitor, dan
interaksinya dengan pelanggan relatif bebas dari kesalahan, seharusnya ada lebih sedikit keluhan
pelanggan. Lebih sedikit keluhan juga dapat berarti bahwa sumber daya yang ditujukan untuk layanan
pelanggan dapat dikurangi.

Tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan pangsa pasar,
karena pelanggan yang ada bisa jadi bertindak atas nama perusahaan untuk mendatangkan lebih banyak
pelanggan. Anda tentu tahu, penjualan melalui words of mouth pelanggan yang puas akan lebih efektif
dibandingkan upaya penjualan konvensional yang dilakukan perusahaan.

3) Mengurangi Cacat (Defect)

TQM memiliki penekanan kuat pada peningkatan kualitas dalam suatu proses, daripada memeriksa
kualitas menjadi suatu proses. Ini tidak hanya mengurangi waktu yang diperlukan untuk memperbaiki
kesalahan, tetapi membuatnya kurang perlu untuk mempekerjakan tim personel jaminan kualitas.

4) Peningkatan Moral Karyawan

Keberhasilan TQM yang terus dirasakan dan terbukti—khususnya karena partisipasi karyawan dalam
keberhasilan itu—dapat mengarah pada peningkatan yang nyata dalam moral karyawan. Hal ini pada
gilirannya mengurangi pergantian karyawan, dan karenanya mengurangi biaya untuk mempekerjakan
dan melatih karyawan baru.

5) Membuat Perusahaan Kuat Menghadapi Kompetisi

TQM sangat membantu dalam memahami persaingan dan juga mengembangkan strategi yang efektif
dalam menghadapi kompetisi. Karena kompetisi yang ketat, kelangsungan hidup banyak organisasi telah
menjadi masalah yang sangat vital. TQM membantu dalam memahami pelanggan serta pasar. Ini
memberikan kesempatan kepada organisasi untuk memenuhi kompetisi dengan menggunakan teknik
TQM.

6) Mengembangkan Sistem Komunikasi Memadai

Sistem komunikasi yang salah dan tidak memadai serta prosedur yang tidak tepat adalah hambatan
pengembangan organisasi ke arah yang benar. Hambatan komunikasi menghasilkan kesalahpahaman,
produktivitas rendah, kualitas buruk, duplikasi upaya dan semangat kerja rendah. Teknik TQM mengikat
staf dari berbagai bagian, departemen dan tingkat manajemen untuk membentuk komunikasi dan
interaksi yang efektif.

7) Progress yang Selalu Ditinjau

TQM membantu untuk meninjau proses yang diperlukan untuk mengembangkan strategi perbaikan
tanpa henti. Upaya peningkatan kualitas harus dilakukan terus menerus untuk memenuhi tantangan
yang dinamis. Dari berbagai pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa TQM menghasilkan
keuntungan baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

Keuntungan nyata adalah dalam bentuk kualitas produk yang lebih baik, peningkatan produktivitas,
peningkatan pangsa pasar dan profitabilitas. Sedangkan keuntungan tidak berwujud adalah, kerja tim
yang efektif, peningkatan minat kerja, peningkatan hubungan manusia, budaya partisipatif, kepuasan
pelanggan, peningkatan komunikasi dan membangun citra perusahaan yang lebih baik.

1.Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan


seluruh organisasi, termasuk pengendalian atas seluruh sumber daya yang digunakan, baik itu
sumber daya manusia ataupun sumber daya peralatan, serta hasil yang didapatkan oleh
perusahaan, sehingga perusahaan bisa mencapai tujuannya secara lancar.

2.Sistem ini akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintegrasi dan
menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi sesuatu di dalamnya.

3.Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya manusia, karena
pengendalian manajemen ini lebih difokuskan untuk membantu manajer perusahaan untuk
mencapai strategi bukan untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, peranan atas setiap
pertimbangan psikologis yang dominan akan lebih diperhatikan dalam sistem pengendalian
manajemen.

2.2 Proses dan tahapan Pengendalian Manajemen

Proses sistem pengendalian manajemen yang baik akan lebih bersifat normal. Pengendalian
manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan yang salin berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya, yang terdiri dari:

1. Pemrograman

Dalam tahapan ini, pihak perusahaan akan menentukan program apa saja yang akan
dilakukan dan memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap program yang
sebelumnya sudah ditentukan.

2. Penganggaran

Di dalam tahap penganggaran ini, anggaran akan dinyatakan dalam satu keuangan tertentu
untuk digunakan dalam periode tertentu. Anggaran ini dilakukan berdasarkan kumpulan
anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

3. Operasi dan Akuntansi

Pada tahapan ini, akan dilakukan pencatatan dari berbagai sumber daya yang digunakan dan
pendapatan yang diperoleh. Seluruh catatan dan biaya tersebut akan dikategorikan sesuai
dengan program yang sudah ditetapkan oleh pusat tanggung jawab
Pengkategorian yang sesuai dengan program yang sebelumnya sudah dilakukan akan
dimanfaatkan sebagai dasar dalam pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan
pengkategorian yang sesuai dengan pusat pertanggungjawaban akan digunakan untuk
mengukur performa manajer.

4. Laporan dan Analisis

Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting karena menjadi penutup atas siklus
proses pengendalian manajemen agar seluruh data pada proses pertanggungjawaban
akuntansi bisa dikumpulkan.

Analisa laporan manajemen ini bisa berupa:

a. .Perlu atau tidaknya strategi perusahaan untuk ditinjau kembali.

b. Perlu atau tidaknya dilakukan kebijakan penghapusan, penambahan, atau perubahan pada
program di tahun selanjutnya.

c. Perlu atau tidaknya dilakukan perubahan anggaran.

d. Perlu atau tidaknya perbaikan untuk tiap masalah yang tidak dapat diantisipasi.
Beberapa tahapan manajemen kualitas, terdiri atas:

1.Perencanaan Kualitas
Proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek yang sedang dikerjakan,
dan menentukan bagaimana agar dapat memenuhi standar kualitas tsb.

2.Penjaminan Kualitas
Menjalankan apa yang sudah direncanakan untuk menjamin bahwa tim proyek sudah
menjalankan semua proses yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.

3.Mengendalikan Kualitas
Memonitor hasil-hasil proyek yang spesifik untuk memeriksa apakah sudah memenuhi
kualifikasi standar relevan yang sudah disepakati dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan
kualitas secara menyeluruh.

2.3. Definisi pengendalian mutu / Quality Control


Quality Control atau biasa disingkat QC. Dengan kata lain, manajer kualitas. QC sebenarnya
dapat dibutuhkan di berbagai area industri, dari manufaktur hingga tenaga kerja manual.
Tugas umum QC adalah untuk dapat secara visual memeriksa dan menguji suatu produk. Anda
dapat memeriksa produk sebelum, selama, atau setelah proses pembuatan.
Manajemen kualitas pada dasarnya adalah suatu proses di mana suatu entitas dapat dibuat
sebagai peninjau kualitas semua elemen yang terlibat dalam kegiatan produksi.

Quality Control dapat dianggap sebagai sebuah proses yang dapat menjadikan entitas sebagai
peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam suatu kegiatan produksi.

Pengendalian mutu atau kualitas, yang juga dapat melibatkan pengembangan sistem,
dimanfaatkan untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang dirancang dan diproduksi, dapat
memenuhi atau melampaui persyaratan dari produsen dan pelanggan.

Kontrol kualitas ini menekankan tiga aspek:

 Elemen-elemen seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses yang didefinisikan dengan


baik dan dikelola dengan baik, integritas dan kriteria kinerja, dan catatan identifikasi.
 Kemampuan dalam sains, keterampilan, pengalaman, kualifikasi, dll.
 Faktor-faktor lunak seperti kepegawaian, kejujuran, kepercayaan, budaya organisasi,
motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian mutu

Menurut Feigenbaum menyatakan bahwa mutu barang dan jasa secara langsung dapat
ditentukanoleh 9 (sembilan) faktor, yaitu :

1. Pasar (Market)

Jumlah produk baru dan berkualitas lebih baik yang ditawarkan di pasar akan terus berkembang
dalam laju eksplosif.Ruang lingkup pasar akan menjadi lebih luas dengan menyediakan berbagai
produk yang lebih baik dan secara fungsional lebih terspesialisasi.

Market (pasar)

Jumlah produk baru dan lebih baik yang ditawarkan di pasar, terus tumbuh pada laju eksplosit.
Kebanyakan dari produk ini adalah hasil perkembangan-perkembangan teknologi baru bukan
hanya produk itu sendiri tetapi juga bahan dan metode yang mendasari pembuatan produk
tersebut.

2. Uang (Money)

Tingkat persaingan yang semakin meningkat di bidang seiring fluktuasi ekonomi dunia akan
menurunkan margin laba. Seiring itu, kebutuhan akan otomatisasi akan memaksa perusahaan
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk berinvestasi alat. Biaya mutu ini terkait juga dengan
pemeliharaan serta perbaikan mutu harus diturunkan untuk meningkatkan margin laba.

Money (uang)

Meningkatnya persaingan di dalam banyak bidang, bersamaan dengan fluktuasi ekonomi dunia
telah menurunkan batas (margin) laba. Pada waktu yang bersamaa, kebutuhan akan diotomasi.
Pengeluaran biaya yang lebih besar untuk proses dan perlengkapan yang baru. Kenyataan ini
telah memfokuskan perhatian manajer dibidang biaya mutu sebagai salah satu “titik lunak”
tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk mempebaiki laba.

3. Manusia (Man)

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan penciptaan bidang baru dapat menciptakan
permintaan yang tinggi akan tenaga kerja yang berpengetahuan khusus.Hal ini terkait dengan
permintaan akan tenaga ahli untuk bersama dalam merencanakan, menciptakan serta
menjalankan sistem yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Man (manusia)

Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang-bidang baru
seperti elektronika, komputer telah mempercepat suatu permintaan yang besar akan karyawan
dengan pengetahuan khusus.

4. Motivasi (Motivation)

Salah satu hal uang dapat memotivasi pekerjaa saat ini adalah dengan memberikan tambahan
uang untuk agar memperkuat mereka dalam mencapai tujuan.Selain itu, pengakuan yang positif
bahwa mereka telah memberikan kontribusi pada pencapai tujuan perusahaan dapat
meningkatkan motivasi para karyawan.

Motivation (motivasi)

Meningkatnya kerumitan dalam membawa mutu produk kedalam pasar telah memperbesar
makna kontribusi setiap karyawan terhadap mutu. Penelitian tentangmotivasi manusia
menunjukkan bahwa sebagai tambahan hadiah uang. Hal ini membimbing kearah kebutuhan
yang tidak pernah ada sebelumnya, yaitu pendidikan mutu dan komunikasi yang lebih baik
tentang kesadaran mutu.

5. Mesin (Mechines)
Upaya dalam menurunkan biaya dan volume produksi dalam rangka memuaskan konsumen pada
persaingan pasar yang ketat telah mendorong penggunaan mesin yang canggih untuk
memproduksi produk yang bermutu.Oleh sebab itu agar mutu tetap terpenuhi maka mereka harus
memelihara mesin produksi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Machines mechanisation (mesin dan mekanisasi)

Mutu yang baik sebuah faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya
dapat dimanfaatkan sepunuhnya. Semakin besar usaha peusahaan untuk melakukan
pemekanisasian dan otomasi untuk mencapai penurunan biaya, mutu yang baik semakin kritis,
baik untuk membuat penurunan-penurunan ini menjadi nyata dan untuk meningkatkan pekerja
dan pemakaian mesin hingga ke nilai yang memuaskan.

6. Bahan (Material)

Para ahli biasanya akan membuat spesifikasi dan keberagaman bahan uang yang bertujuan untuk
menurunkan biaya produksi namun tetap memenuhi standar mutu yang telah ditentukan.

Materials (bahan)

Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan mutu, para ahli teknik memilih bahan dengan
batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya dan menggunakan banyak bahan yang baru, yang
disebut logam dan campuran eksotik untuk pemakaian khusus. Akibatnya spesifikasi bahan
menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar.

7. Persyaratan Proses Produksi

Dengan semakin meningkatnya kerumitan dan syarat mutu yang lebih tinggi membuat keamanan
produk menjadi penting. Oleh sebab itu dibutuhkan perhatian yang konstan untuk meyakinkan
bahwa tidak ada faktor yang diketahui atau tidak diketahui akan masuk kedalam proses untuk
menurunkan kualitas komponen atau sistem.

Mounting product requirements (persyaratan proses produksi)

Kemajuan pesat dalam kerumitan kerekayasaan rancangan yang memerlukan kendali yang jauh
lebih ketat pada seluruh proses pembuatan, telah membuat hal-hal kecil yang sebelumnya
terabaikan menjadi penting secara potensial. Meningkatnya kerumitan dan persyaratan-
persyaratan prestasi yang lebih tinggi bagi produk telah menekankan pentingnya keamanan dan
kehandalan produk.

8. Manajemen (Management)
Dulu kala pertanggungjawaban atas mutu produk sangat tergantung pada mandor dan teknisi.
Namun saat ini pertanggungjawaban ini telah beralih kepada manajemen yang disesuaikan
dengan bidangnya.

. Management (manajemen)

Tanggung jawab mutu telah didistribusikan antara beberapa kelompok khusus. Bagian kendali
mutu harus direncanakan pengukuran-pengukuran mutu. Pada seluruh aliran, proses yang
menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan-persyaratan mutu. Hal ini telah menambah
beban manajemen puncak, khususnya dipandang dari bertambahnya kesulitan dalam
mengalokasikan tanggung jawab yang tepat untuk mengoreksi penyimpangan standart mutu.

9. Metode Informasi Modern

Perubahan teknologi yang begitu cepat telah memberikan kemungkinan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil serta memanipulasi informasi dalam jumlah yang tidak terbayangkan
sebelumnya. Hal ini membuat kita mendapatkan informasi yang lebih bermanfaat, akurat, tepat
dan dapat dijadikan sebagai landasan keputusan bisnis dimasa depan.

Modern information methods (metode informasi modern)

Evolusi teknologi komputer yang cepat telah membuka kemungkinan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil kembali dan manipulasi informasi pada suatu skala yang tidak pernah
terbayang sebelumnya. Teknologi informasi baru yang ampuh ini menyediakan cara untuk
mengandalkan produk dan jasa bahkan hingga setelah sampai ke pelanggan.

2.6 Manfaat pengendalian mutu

Pengendalian mutu sangat dibutuhkan didalam perusahaan karena mutu dapat mempengaruhi
beberapa hal berikut :

1. Reputasi Perusahaan

Bila sebuah perusahaan berhasil menghasilkan produk atau jasa yang bermutu maka mereka akan
mendapatkan predikat sebagai perusahaan yang mengutamakan mutu. Oleh sebab itu, perusahaan
tersebut akan mendapatkan nilai lebih dari masyarakat sehingga mereka dapat dipercaya oleh
masyarakat. sehingga reputsi perusahaan tersebut ikut meningkat

2. Penurunan biaya

Pada saat ini masih banyak orang yang berpendapat bahwa untuk memproduksi produk bermutu
selalu terkait dengan peningkatan biaya. Hal ini menyebabkan bahwa sebuah produk bermutu
sudah pasti akan memiliki harga yang mahal. Padahal untuk menghasilkan produk atau jasa yang
bermutu tidak membutuhkan biaya yang besar. Hal ini karena perusahaan tersebut hanya fokus
pada costumer Satisfaction (kepuasan pelanggan) yaitu berdasarkan jenis, tipe, waktu dan jumlah
produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian tidak akan terjadi
pemborosan dan harus dibayar mahal oleh perusahaan.

3. Peningkatan Ruang Lingkup Pasar

Ruang lingkup pangsa pasar akan meningkat bila minimalisasi biaya tercapai sehingga harga
dapat ditekan tapi mutu produk tetap tercapai. Hal ini dapat mendorong konsumen untuk
membeli produk atau jasa tersebut sehingga akan terjadi peningkatan pangsa pasar.

4. Pertanggungjawaban Produk

Dengan adanya peningkatan mutu produk atau jasa yang dihasilkan maka perusahaan akan
terlihat bertanggung jawab terhadap desain, proses dan pendistribusian tersebut untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Selain itu, perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk
memberikan jaminan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan tersebut.

5. Dampak Internasional

Pada saat kita dapat menawarkan produk atau jasa yang bermutu maka kita tidak hanya dikenal
di pasaran lokal namun juga dapat dikenal pada pasar internasional.Tentunya hal ini dapat
memberikan kesan yang baik pada perusahaan karena dapat menghasilkan produk atau jasa yang
memiliki mutu baik.

6. Penampilan Mutu

Dengan mutu maka produk atau jasa yang ditawarkan tersebut mudah untuk dikenal dan
membuat perusahaan juga mudah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Dengan bertambahnya
kepercayaan tersebut tentunya akan membuat konsumen akan fokus terhadap produk perusahaan.

7. Mutu yang Dirasakan

Ketika perusahaan sudah dikenal dengan produk atau jasa yang bermutu maka persaingan yang
ketat tidak akan menjadi permasalahan. Hal ini karena konsumen akan tetap akan terdorong
untuk membeli produk atau barang walau dengan harga yang tinggi. Walaupun standar mutu
merupakan nilai yang subjektif, sebagai pengusaha harus dapat mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan serta memberikan pengertian mengenai mutu secara menyeluruh.

Berikut ini terdapat beberapa unsur dari sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai berikut:

•Pelacak, Pelacak ialah suatu media yang menilai apa yang sebenarnya berlangsung dalam
prosedur yang sedang dikendalikan.
•Penilai, Penilai ialah suatu media yang memastikan pemahaman dari kejadian nyata dengan cara
mencocokkan dengan beberapa kriteria dari apa yang semestinya terjadi.

•Umpan Balik, Umpan Balik ialah suatu media yang mengganti sikap, apabila pelacak
menunjukkan keinginan untuk menjalankan keadaan tersebut.

•Jaringan Komunikasi, Jaringan Komunikasi ialah suatu media yang melangsungkan informasi
antara pelacak dengan penilai maupun penilai dengan umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai