Puji syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktu.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Psikologi, Bu Senny Weyara D.S., S.Psi., M.A. yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah wawasan mengenai tema terkait. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu kami menyelesaikan
makalah ini.
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Psikologi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberi manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………....1
1.3 Tujuan………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kelompok Sosial…………………………………………....3
2.2 Alasan Manusia Hidup Berkelompok……………………….………4
2.3 Macam-Macam Kelompok Sosial………………...…………………5
2.4 Teori………………………………………………………………….6
2.5 Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Individu……………………6
2.6 Contoh Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Individu…………...7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………..……9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………10
Iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.3 Macam-macam Kelompok Sosial
Kelompok sosial dapat digolongkan pula ke dalam bermacam-macam jenis. Suatu
penggolongan utama telah membedakan primary group dan secondary group
(Charles H. Cooley) atau kelompok primer dan kelompok sekunder.
1. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer terdapat interaksi yang lebih intensif dan lebih erat antara
anggotanya daripada dalam kelompok sekunder. Kelompok primer itu disebut juga
face-to-face group, yaitu kelompok sosial yang anggota-anggotanya sering
berhadapan muka yang satu dengan yang lain dan saling mengenal dekat, dank arena
itu saling hubungannya lebih erat. Peranan kelompok primer dalam kehidupan
individu besar sekali karena di dalam kelompok primer itu manusia pertama-tama
berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial. Sifat interaksi dalam kelompok rimer
ini bercorak kekeluargaan dan berdasarkan simpati. Contoh-contoh kelompok primer
ialah, misalnya, keluarga, rukun tetangga, kelompok kawan sepermainan di sekolah,
kelompok belajar, kelompok agama, dan sebagainya.
2. Kelompok Sekunder
Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tak langsung,
berjauhan dan formil, kurang bersifat kekeluargaan. Hubungan-hubungan dalam
kelompok sekunder biasanya lebih objektif. Peranan atau fungsi kelompok sekunder
dalam kehidupan manusia ialah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
masyarakat dengan bersama, objektif, rasional, dan atas dasar pertimbangan
perhitungan rugi-untung tertentu.
Gambaran mengenai perbedan primer dan sekunder sejalan dengan teori Tonnies,
yaitu bahwa kelompok primer bersifat Gemeinschaft sedangkan kelompok sekunder
bersidat Gesellschaft. Contoh-contoh kelompok sekunder ialah, misalnya, partai
poliik, perimpunan serikat kerja, dan sebagainya.
5
2.4 Teori
6
yang selanjutnya dapat meningkatkan performa. Efek ini disebut efek
asilitatif, bahwasannya keberadaan orang lain memfasilitasi kinerja individu
menjadi lebih baik.
2. Menurunkan performa
Zajonc pada tahun 1965 memperkenalkan teorinya yang disebut Drive
Theory. Menurut teori ini, kehadiran orang lain menyebabkan individu berada
pada kondisi siaga sehingga terjadi rangsangan atau peningkatan motivasi.
Rangsang tersebut berfungsi sebagai pendorong (drive) munculnya respon
dominan benar (tingkah laku/tugas terasa mudah), maka kehadiran orang lain
menyebabkan peningkatan performa. Sebaliknya, jika respons dominan salah
(sulit), maka kehadiran orang lain menurunkan performa.
3. Ketakutan menaati peraturan kelompok
Seperti dalam definisinya, norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi
patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah
tertentu. Ketika individu menjadi bagian dari kelompok tersebut, individu
akan belajar menyesuaikan diri terhadap norma dan peraturan yang berlaku
dalam lingkup kelompok sosial tersebut agar diterima disana.
7
Norma yang ia anut dalam lingkungan kelompok primer, akan ia bawa dalam
kelompok sosial yang lain. Misalnya jika orang tuanya berlaku demokratis
dalam keluarga, maka si anak akan membawa nilai-nilai yang sama pula, contoh
nilai-nilai tersebut adalah lebih menghargai individu lain dengan perbedaan
pendapat dan sudut pandang, tidak memutuskan perkara dalam kelompok
sosialnya yang lain sendiri, dan cerminan sifat dan nilai-nilai demokratis yang lain.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas, dapat kita simpulkan bahwa :
1. Kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan
teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur, dan norma-norma tertentu, yang khas kesatuan sosial tersebut.
2. Tujuan individu hidup berkelompok adalah untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang dengan kegiatan bersama lebih mudah dapat dicapai daripada
atas usaha diri sendiri dan adanya naluri alamiah manusia yang dalam
sosiologi disebut dengan “gregariousness”.
3. Macam-macam kelompok sosial secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua yaitu primer dan sekunder.
4. perilaku kita dipengaruhi oleh lingkungan melalui penguat (reinforcement)
dan observational learning.
5. Pengaruh kelompok pada perilaku individu dapat terlihat dalam bentuk
peningkatan performa, penurunan performa, dan ketakutan menaati
kelompok.
6. Contoh kasus : seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga
demokratis maka sifatnya akan lebih terbiasa menerima perbedaan, dan
memutuskan perkara dalam kelompok sosialnya secara demokratis pula.
9
DAFTAR PUSTAKA
Gerungan. 1964. Psikologi Sosial. Bandung : Eresco.
Sarwono Wirawan, Sarlito. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada
Ilham Fajri. 2017. Pengaruh Kelompok Terhadap Tingkah Laku Individu di
https://academia.edu (di akses 14 September)
Tripplet, N. (1898). The Dynamogenic Factors in Pacemaking and Competition.
American Journal of Psychology.
Hasan Mustafa. 2011. Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial di
unpar.ac.id (di akses 15 September)
10