Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI

MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL TIDAK


TERATUR

Oleh :
Nama Kelompok 2 :

1. Ni Made Nova Cipta Lestari (31)

2. Ni Luh Febrianti (29)

3. I Made Ari Santika (18)

4. I Komang Edi Suarjana (14)

5. I Ketut Aris Purnama A. (11)

SMA NEGERI 1 MANGGIS


TAHUN PELAJARAN
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Makalah yang
berjudul “Macam-macam Kelompok Sosial tidak Teratur”. Penulisan makalah
adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata pelajaran Sosiologi.

Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman


mengetahui secara garis besar tentang Tugas Macam-macam Kelompok Sosial
tidak Teratur. Terima kasih saya ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah
kami.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2

1.3 Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelompok Sosial.................................................................3


2.2 Jenis-Jenis Kelompok Sosial.................................................................3
2.3 Klasifikasi Macam-macam Kelompok Sosial ......................................4
2.4 Macam-macam Kelompok Sosial Tidak Teratur..................................5
2.5 Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur .............8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................10
B. Saran .....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan
kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara
individu dengan kelompok.
Kelompok  sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok
sosial  sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun
tidak langsung. Kelompok social primer dengan hubungan langsung apabila
tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok
primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer
adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang
berbeda.  Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor
pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok
sosial.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali,
akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang
sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu  masyarakat pada suatu waktu
dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut
pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan
kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial dan
sebagainya.

1
Hewan-hewan seperti sapi, keledai, kuda sanggup hidup diudara dingin
tanpa pakaian. Manusia tak mungkin seperti itu, tetapi dengan menggunakan
daya pikirannya, dia menciptakan pakaian untuk melindungi diri terhadap
terik matahari, hujan, dan udara dingin. Dalam menghadapi alam sekeliling,
manusia harus hidup berkawan dengan jiwanya. Apabila manusia hidup
sendirian, misalnya dalam keadaan terkurung didalam sebuah ruangan yang
tertutup sehingga dia tak dapat mendengarkan suara orang lain atau tidak
dapat melihat orang lain, maka akan terjadi gangguan pada perkembangan
jiwanya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut
gregaririousness sehingga manusia juga disebut social animal (hewan social);
hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Kelompok Sosial?
2. Apa saja Jenis-Jenis Kelompok Sosial?
3. Apa Klasifikasi Macam-macam Kelompok Sosial ?
4. Apa Macam-macam Kelompok Sosial Tidak Teratur?
5. Apa saja Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kelompok Sosial.
2. Untuk Mengetahui Apa saja Jenis-Jenis Kelompok Sosial.
3. Untuk Mengetahui Apa Klasifikasi Macam-macam Kelompok Sosial.
4. Untuk Mengetahui Apa Macam-macam Kelompok Sosial Tidak Teratur.
5. Untuk Mengetahui Apa saja Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan
Tidak Teratur.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok Sosial
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di
antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok
sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan
bersama.
Berikut ini adalah engertian kelompok sosial dari beberapa ahli.
a. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial
diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.
b. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang
melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk
suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal
balik.
c. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan-
kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di
antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
Kelompok atau group adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi
satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk
meningkatan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah
kelompok suatu waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang
memiliki kesamaan dalam aktifitas umum namun dengan arah interaksi
terkecil.

2.2 Jenis-Jenis Kelompok Sosial


Selain tipe kelompok sosial di atas, ada juga teori jenis kelompok sosial
menurut Robert Bierstedt. Kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan
berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antarkelompok, dan
kesadaran jenisnya. Berikut macam dan jenis-jenis kelompok sosial
selengkapnya.

3
 Kelompok statis yaitu kelompok bukan organisasi yang tidak memiliki
hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya untuk keperluan data
dan statistik. Contohnya adalah kelompok penduduk usia remaja yang
ada di negara tertentu.
 Kelompok kemasyarakatan yaitu kelompok yang memiliki persamaan,
tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara para
anggotanya. Contohnya adalah kelompok berdasarkan jenis kelamin di
suatu daerah atau desa.
 Kelompok sosial yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran
jenis dan hubungan satu dengan yang lainnya tetapi tidak terikat dalam
ikatan organisasi. Contohnya adalah kelompok pertemuan tertentu atau
kerabat dan keluarga.
Kelompok asosiasi yaitu kelompok yang memiliki kesadaran akan jenis dan
mempunyai persamaan mengenai kepentingan pribadi maupun juga
kepentingan bersama. Contohnya adalah negara, sekolah, pramuka dan
organisasi kemasyarakatan

2.3 Klasifikasi Macam-macam Kelompok Sosial


Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan
berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan
kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok berdasarkan ada
tidaknya organisasi hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis
menjadi 4 (empat) macam antara lain:
1) Kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki
hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok
penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
2) Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan
tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara
anggotanya.
3) Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran
jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat

4
dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat, dan lain-
lain.
4) Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan
hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi
formal. Contoh: negara, sekolah, dan lain-lain.

2.4 Macam-macam Kelompok Sosial Tidak Teratur


a. In Group dan Out Group
Summer membedakan antara in group dan out group.
 In group merupakan kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh
individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya.
 Out group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya
diartikan sebagai lawan in group jelasnya kelompok sosial di luar
anggotanya disebut out group. Contohnya, istilah kita atau kami
menunjukkan adanya artikulasi in group, sedangkan mereka
berartikulasi out group. Perasaan in group atau out group didasari
dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya
anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang
terbaik dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Sikap in group dan out group dapat dilihat dari kelainan berwujud
antagonisme atau antipati. Sikap in group dan out group merupakan dasar
sikap etnosentrisme yang merupakan sikap bahwa setiap sesuatu yang
merupakan produk kelompoknya dianggap paling baik dan benar. (JBAF
Mayor Polak, Buku Pengantar Ringkas, Balai Buku Ikhtiar Jkt, 1966).

b. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder


 Charles Horton Cooley mengemukakan tentang kelompok primer
(primary group) atau face to face group merupakan kelompok
sosial yang paling sederhana, di mana para anggota-anggotanya

5
saling mengenal, di mana ada kerja sama yang erat. Contohnya,
keluarga, kelompok bermain, dan lain-lain.
 Kelompok sekunder (secondary group) ialah kelompok yang terdiri
dari banyak orang, bersama siapa hubungannya tidak perlu
berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya tidak begitu
langgeng, contohnya, hubungan kontrak jual beli.
Di dalam klasifikasi kelompok-kelompok social, pembedaan yang luas
dan fundamental merupakan pembedaan antara kelompk-kelompok kecil
dimana hubungan antara anggota-anggotanya rapat sekali disatu pihak,
dengan kelompk-kelompok yang lebih besar di pihak lain. Ada hubungan
persahabatan yang akrab tanpa adanya hubungan yang langsung, seperti
hubungan antara dua orang sarjana dari dua negara yang berlainan,
hubungan antara dua bersifat formal seperti misalnya apabila seseorang
anggota Angkatan Bersenjata member hormatkepada atasannya dan
seterusnya.

c. Paguyuban dan Patembayan


 Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa paguyuban (gemeinschaft)
ialah bentuk kehidupan bersama, di mana para anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta
kekal, dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan
batin yang memang telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat
dijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan, rukun tetangga,
dan lain-lain.
 Patembayan (gesellschaft) yaitu berupa ikatan lahir yang bersifat
pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan
strukturnya bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin. Ia
bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya,
ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik, dan lain-lain.

6
d. Formal Group dan Informal Group
 J.A.A. Van Doorn membedakan kelompok formal dan informal.
Formal group ialah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur
hubungan antara sesama, contohnya, organisasi.
 Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu
atau yang pasti.
Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-
pertemuan yang berulang kali, yang menjadi dasar pertemuan,
kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.

e.  Kelompok Okupasional dan Volunter


 Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena
semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini
timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.
Contohnya, kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan
dokter indonesia, dan lain-lain.
 Okupasional diambil dari kata okupasi yang berarti menempati
tempat atau objek kosong yang tidak mempunyai penguasa, dalam
hal ini dicontohkan kelompok tersebut adalah orang-orang yang
dapat memonopoli suatu teknologi tertentu yang mempunyai patokan
dan aturan tertentu seperti halnya etika profesi, sedangkan volonter
adalah orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak
mendapat perhatian dari masyarakat.
Kelompok ini dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya
secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara
umum. Terjadinya kelompok volunter karena beberapa hal antara lain:
1). kebutuhan sandang dan pangan
2). kebutuhan keselamatan jiwa dan raga
3). kebutuhan akan harga diri
4). kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri
5). kebutuhan akan kasih sayang

7
2.5 Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur
Kelompok teratur merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan
antarmereka. Ciri-ciri kelompok teratur, antara lain:
 Memiliki identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama
kelompok, simbol kelompok,dll).
 Memiliki daftar anggota yang rinci.
 Memiliki program kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada
pencapaian tujuan yang jelas.
 Memiliki prosedur keanggotaan.
Contoh kelompok teratur antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau
mahasiswa, instansi pemerintahan, parpol, organisasi massa, perusahaan, dan
lain-lain.
Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur terdiri dari berbagai macam,
antara lain:
1) Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan
serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.
Bentuk-bentuk kerumunan antara lain:
 Khalayak penonton atau pendengar yang formal (Formal audiences)
Merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian
dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif, contohnya menonton
film.
 Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (Planned Expressive
Group)
Adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, tetapi
mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktifitas kerumunan
tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Fungsinya adalah sebagai
penyalur ketegangan-ketegangan yang dialami orang karena pekerjaan sehari-
hari, contoh orang yang berpesta, berdansa, dsb.

8
2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual crowds)
 Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient
aggregations) Dalam kerumunan itu kehadiran orang-orang lain
merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.
Contoh; orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang
menunggu bis dan sebagainya.
 Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik (panic crowd)
Yaitu orang-orang yang bersama-sama menyelamatkan diri dari
suatu bahaya.
 Kerumunan penonton (spectator crowd)
Karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam
ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah
bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan
kegiatan-kegiatan juga pada umumnya belum tak terkendalikan.
3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
 Kerumunan yang bertindak emosional
 Kerumunan yang bersifat imoral.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki
hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa
kebersamaan dan rasa memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat,
akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan
itulah yang dapat Manusia dan menimbulkan suatu proses interaksi sosial
manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling
membutuhkan satu sama lain.

3.2  Saran
Untuk kesempurnaan pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan
memberikan masukan-masukan yang reel agar supaya makalah ini
kedepannya bisa mendekati kesempurnaan, karena pembuat makalah ini
adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kehilafan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.haruspintar.com/macam-macam-kelompok-sosial/
http://aufazainal.blogspot.com/2015/12/makalah-kelompok-kelompok-sosial.html

11

Anda mungkin juga menyukai