Anda di halaman 1dari 3

Doktrin/Ajaran Teori

Pendapat atau pendirian ilmiah yang Seperangkat konstruk (variabel-


disusun dan dikemukakan secara rasional variabel), definisi-definisi dan
dan dapat meyakinkan orang lain proposisi-proposisi yang saling
berhubungan yang mencerminkan
pandangan sistematik atas suatu
fenomena dengan cara memerinci
hubungan antar variabel yang
ditujukan untuk menjelaskan
fenomena alamiah

Membahas pada satu hal tertentu atau Membantu menjelaskan (atau


satu pasal tertentu yang lebih kecil dan memprediksi) fenomena yang
belum berlaku secara umum muncul di dunia. Menjelaskan relasi
variabel-variabel dan pernyataan-
pernyataan atau prediksi atas
keterhubungan berbagai variabel
tersebut.

Dikemukakan oleh seorang ilmuwan Berbicara mengenai hal-hal yang


hukum yang bisa mempengaruhi berkaitan dengan konsepsi-konsepsi
yurisprudensi dan bisa menjadi kaedah hukum, prinsip-prinsip hukum,
hukum, dapat menjadi bagian dari sumber aliran-aliran atau pemikiran dalam
hukum positif ilmu hukum.

Pengertian doktrin secara umum adalah suatu ajaran dari seorang ahli hukum.
Seorang ahli, yakni seorang yang oleh dunia internasional sudah diakui
keahliannya dalam lapangan hukum. Biasanya ahli itu menjadi terkenal karena
buah pemikirannya bermutu tinggi.

Pengertian doktrin menurut R. Soeroso, doktrin adalah pendapat para sarjana


hukum terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap hakim, dalam pengambilan
keputusannya. Sudikno Mertokusumo juga menjelaskan bahwa doktrin adalah
pendapat para sarjana hukum yang menjadi sumber hukum, tempat hakim dalam
menemukan hukumnya.

Seringkali terjadi bahwa hakim dalam memutuskan perkara yang diperiksanya


menyebutkan doktrin atau pendapat para sarjana hukum tertentu sebagai dasar
pertimbangannya.
Doktrin yang belum digunakan hakim dalam mempertimbangkan keputusannya
belum merupakan sumber hukum formil. Jadi, untuk dapat menjadi sumber
hukum formil doktrin harus memenuhi syarat tertentu ialah doktrin yang telah
menjelma menjadi putusan hakim.

Sebagai sumber hukum formil doktrin Nampak dengan jelas pada hukum
internasional, karena secara tegas dinyatakan bahwa doktrin atau pendapat para
sarjana hukum terkemuka adalah sebagai salah satu sumber hukum formil
(Statute of the International Court of Justice Pasal 38 ayat 1). Yang termasuk
sumber hukum internasional adalah :

1. Perjanjian Internasional
2. Kebiasaan Internasional
3. Asas-asas hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab
4. Keputusan hakim
5. Pendapat para sarjana hukum terkemuka

Mengenai sumber hukum formil, Apeldoorn berpendapat bahwa yurisprudensi ,


perjanjian, dan doktrin bukan merupakan sumber hukum. Pendapat ini
bertentangan dengan pendapat Bellefroid yang justru mengatakan dengan tegas
bahwa jurisprudensi dan doktrin adalah sumber hukum formil.

Contoh doktrin yang dijadikan sumber hukum

Berikut ini adalah beberapa contoh doktrin yang dijadikan sumber hukum di
dunia :

1. Doktrin mazhab sejarah dan kebudayaan yang dipelopori oleh Friedrich


Karl von Savigny (1779-1861), seorang Jerman yang berpendapat bahwa
hukum merupakan perwujudan dari kesadaran hukum masyarakat
(volksgeit). Semua hukum berasal dari adat istiadat dan kepercayaan dan
bukan berasal dari pembentukan undang-undang.
2. Doktrin aliran utilitarianisme yang dipelopori oleh Jeremy Bentham
(1748-1832), berpendapat bahwa manusia bertindak untuk
memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi penderitaan. Setiap
kejahatan harus disertai dengan hukuman yang sesuai dengan kejahatan
tersebut dan hendaknya penderitaan yang dijatuhkan tidak lebih dari apa
yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kejahatan. Pembentuk hukum
harus membentuk hukum yang adil bagi segenap warga masyarakat
secara individual.
3. Doktrin aliran sosiciological jurisprudence yang dipelopori oleh Eugen
Ehrlich (1826-1922), seorang Austria berpendapat bahwa hukum positif
hanya akan efektif apabila selaras dengan hukum yang hidup dalam
masyarakat. Pusat perkembangan dari hukum bukanlah terletak pada
badan legislative, keputusan badan yudikatif ataupun ilmu hukum, tetapi
justru terletak dalam masyarakat itu sendiri.
4. Doktrin aliran realism hukum yang diprakarsai oleh Karl Llewellyn
(1893-1962), Jerome Frank (1889-1957), Justice Oliver Wendell Holmes
(1841-1935), ketiga orang tersebut berpendapat bahwa para hakim tidak
hanya menemukan hukum, tetapi bahkan membentuk hukum.

Anda mungkin juga menyukai