Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara dalam
Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hankam

Dosen Pembina Mata Kuliah : Anis Syatul Hilmiah

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Kelas 18
Tias Febrianti (192310101004)
Risalatul Amala (192310101020)
Muhammad Nur Yasin (192310101042)
Firda Maulina Yunita (192310101118)

Program Studi Sarjana Keperawatan


Fakultas Keperawatan
Universitas Jember

1
2019

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila
tentang “Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara dalam
Bidang Politi, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hankam” sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Pembuatan makalah ini sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini. Didalam pengerjaan makalah ini telah melibatkan
banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, kami
sampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bu Anis Syatul Hilmiah , selaku Dosen Pembina Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila
2. Semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 23 September 2019

Penyusun

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar Belakang
.............................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
.............................................................................................................................
2
1.3 Tujuan
.............................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1 Pengertian Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara
.............................................................................................................................
3
2.2 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara dalam
Bidang Politik
.............................................................................................................................
4
2.3 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara dalam
Bidang Ekonomi
.............................................................................................................................
5
2.4 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara dalam
Bidang Sosial Budaya
.............................................................................................................................
6
2.5 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara dalam
Bidang Pertahanan & Keamanan

4
.............................................................................................................................
6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
3.1 Kesimpulan
.............................................................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
9

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari
bahasa Sansekerta: Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa Indonesia
tersebut merupakan norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara dan yang
menjadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum, baik
tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita hukum inilah yang mengarahkan
hukum pada cita-cita bersama bangsa Indonesia. Cita-cita ini secara langsung
merupakan cerminan kesamaan-kesamaan kepentingan diantara sesama warga
bangsa.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun
II No.7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai Dasar
Negara dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
harus berdasarkan Pancasila.
Secara yuridis konstitutional kedudukan pancasila sudah jelas, bahwa
pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan
sebagai Ideologi Nasional.Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena didalam pancasila terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini

1
zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia
termasuk Indonesia.
Implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada
hakikatnya merupakan suatu realisai untuk mencapai tujuan bangsa. adapun
pengimplementasian Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dapat
dilakukan di berbagai bidang, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, Pertahanan
&Keamanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pengimplementasian pancasila dalam pembuatan
Kebijakan Negara?
2. Bagaimana bentuk pengimplementasian pancasila dalam bidang politik?
3. Bagaimana bentuk pengimplementasian pancasila dalam bidang ekonomi?
4. Bagaimana bentuk pengimplementasian pancasila dalam bidang sosial
budaya?
5. Bagaimana bentuk pengimplementasian pancasila dalam bidang Hankam?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengimplementasian dalam
pembuatan kebijakan Negara
2. Untuk mengetahui bentuk Implementasi Pancasila dalam bidang politik
3. Untuk mengetahui bentuk Implementasi Pancasila dalam bidang ekonomi
4. Untuk mengetahui bentuk Implementasi Pancasila dalam bidang sosial
budaya
5. Untuk mengetahui bentuk Implementasi Pancasila dalam bidang
Pertahanan dan Keamanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara


Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Pancasila
sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia., dewasa ini dalam
zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman
disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Pada zaman reformasi saat ini
pengimplementasian pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dalam pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran, yaitu
persatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Empat pokok pikiran tersebut mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai
hukum dasar negara, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
2.2 Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik
Implementasi politik memandang Indonesia sebagai satu kesatuan
wilayah, meliputi tanah(Darat), air(Laut), termasuk dasar laut dan tanah di
bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan yang menyatukan
bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencangkup bidang kehidupan
nasional Pembangunan dan pengembangan. Pengembangan politik negara
terutama dalam proses reformasi ini harus berdasarkan pada moralitas bangsa
sebagai mana tertuang dalam Pancasila sehingga praktek – praktek politik
yang menghalalkan segala cara harus segera di akhiri. Nilai-nilai Pancasila
juga harus diterapkan sebagai sumber etika politik. Sebagai dasar filsafat
negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber dari peraturan perundang-
undangan, melainkan juga sumber moralitas utama dalam hubungan
legitimasi kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan bernegara

3
Pembangunan dan Pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada
ontologis manusia. hal ini didasarkan pada kenyatan objektif bahwa manusia
adalah sebagai subjek negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-
benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
Pasal 26 ayat (1) yang berbunyi “yang menjadi warga negara ialah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara”. Artinya dengan tegas
mengatur siapa-siapa saja yang dapat menjadi warga negara republik
Indonesia. Selain orang berkebangsaan Indonesia asli, Orang berkebangsaan
lain yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebgai tanah
airnya dan bersikap setia kepada negara republik Indonesia yang disahkan
oleh Undang-Undang sebagai warga negara dapat juga menjadi warga negara
republik Indonesia.
Pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa “Penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”. Adapun pada
pasal 29 ayat (3) menyatakan bahwa syarat-syarat menjadi warga negara dan
penduduk Indonesia diatur dengan undang-undang.
Pasal 27 ayat (1) yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Ketentuan ini
menunjukan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan tidak ada
diskriminasi diantara warga negara baik mengenai haknya maupun mengenai
kewajibannya.
Pasal 28 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya,
yang diatur dengan undang-undang. Dalam ketentuan ini ditetapkan, adanya
tiga hak warga negara dan penduduk yang digabungkan menjadi satu, yaitu:
hak kebebasan berserikat, hak kebebasan berkumpul, dan hak kebebasan
untuk berpendapat.
Pasal 26,27 ayat (1) dan 28 diatas adalah penjabaran dari pokok-pokok
pikiran kedaulatan rakyat dan kemanusiaan yang adil dan beradab yang
masing-masing merupakan pancaran dari sila keempat dan kedua Pancasila.
Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi kehidupan nasional bidang

4
politik di negara republik Indonesia. Berdasarkan penjabaran kedua pokok
pikiran tersebut, maka pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
harus berdasar pada manusia yang merupakan subjek pendukung pancasila.
Dengan kata lain, pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik di
Indonesia harus memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan
atau kedaulatan berada di tangan rakyat. Implementasi pancasila dalam
bidang politik dapat dilakukan dengan cara :
1. Sebagai seorang mahasiswa kita harus menghindari sikap serta
perilaku memaksakan pendapat kepada orang lain dan rasa ingin
menang sendiri.
2. Mahasiswa sebagai penyelenggara negara dan warga negara
diharapkan dapat mewujudkan nilai ketuhanan, kemanusiaan,
kebangsaan, serta kerakyatan dan keadilan.
3. Menghindaari sikap menghalangi seseorang yang ikut berpartisipasi
dalam demokrasi

2.3 Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi


Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang terkuat yang menang.
Sehingga biasanya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas
dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan
pacasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang
humanistic mendasarkan pada tujan demi kesejahteraan rakyat secara luas
(Mubyarto , 1999). Implementasi atau penerapan wawasan menjadi pola yang
mendasari cara berpikir,bersikap,dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan berbangsa dan benergara.
Implementasi wawasan berdasarkan pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah air secara utuh dan menyeluruh. Dalam bidang ekonomi implementasi
akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar – benar menjamin pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata. Di samping itu, dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan
sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah
secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri. sistem
ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Ekonomi
seperti ini yang dinamakan degan ekonomi Pancasila.

5
Pengimplementasian pancasila dalam bidang ekonomi ini tertuang dalam
pasal- pasal UUD NRI Tahun 1945 yaitu diantaranya:
1. Pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam pasal ini ditunjukkan
bahwa adanya hak asasi manusia atas usaha dalam bidang perekonomian.
2. Pasal 33 (2) ditetapkan bahwa cabang – cabang produksi yang penting
bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Negara. Pada ayat ini ditetapkan adanya hak asasi manusia atas
kesejahteraan social.
3. Pasal 33 (3) ditegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar – besarnya pemakmuran rakyat.
4. Pasal 33 ayat (4) ditetapkan bahwa perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional .
5. Pasal 33 ayat (5) didalam pasal ini pelaksanaan seluruh ayat dalam pasal
33 diatur dalam undang – undang.
6. Pasal 34 ayat (1) mengatur bahwa fakir miskin dan anak – anak yang
terlantar dipelihara oleh Negara.
7. Pasal 34 ayat (2) dinyatakan Negara mengembangkan system jaminan
social bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan matabat kemanusiaan. Didalam ayat ini
menegaskan bahwa adanya hak asasi manusia diatas jaminan social.
8. Pasal 34 ayat (4) ditetapkan bahwa Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.
Pasal 33 dan 34 di atas merupakan penjabaran dari pokok – pokok
landasan bagi pembangunan system ekonomi pancasila dan kehidupan
ekonomi social. Berdasarkan penjabaran pokok – pokok pikiran tersebut,
dapat kita simpulkan bahwa pembuatan kebijakan Negara didalam bidang
ekonomi di Indonesia mempunyai maksud untuk menciptakan perekonomian
yang terfokus pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Perekonomian yang
berdasar pada pancasila harus terhindar dari sitem persaingan bebas,
monopoli, dan lainnya yang menimbulkan efek penderitaan rakyat serta
penindasan terhadap sesama manusia. Akan tetapi sebaliknya apabila system
perekonomian yang dianggap sesuai dengan upaya mengimplementasikan

6
pancasila dibidang ekonomi yaitu sitem ekonomi kerakyatan, didalam system
ini memiliki tujuan yaitu untuk mencapai kesejahteraan rakyat secara luas.
Implementasi pancasila dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan cara :
1. Mewujudkan masyarakat dan negara yang bersih dari tindakan
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Menghindari gaya hidup boros.
3. Tidak terlalu membanggakan produk luar negeri.
4. Menghindari perilaku ekonomik kapitalis yang mematikan usaha kecil
dan menengah.
5. Menghindari monopoli dan etatisme (paham yang lebih mementingkan
negara dari pada rakyat).

2.4 Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya


Pengaruh budaya luar terhadap budaya Indonesia. Kebudayaan Indonesia
walau beranekaragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh
kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India
dan Kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk dari penyebaran agama
Hindu dan Budha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Dari waktu
ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh
masyarakat kita. Tidak peduli budaya itu merusak ataukah tidak, namun
nampaknya masyarakat kita lebih suka menghadapi budaya-budaya luar itu
dari pada melestarikan budaya tanah airnya sendiri. Hal ini harus bisa disikapi
dengan seksama karena bila kebiasaan ini terus berlangsung tanpa proses
penyaringan dan pengontrolan, maka dapat dipastikan bahwa budaya
Indonesia akan hilang lenyap tinggal nama. Oleh karena itu dalam
pengembangan sosial budaya pada masa reformasi ini harus mengangkat nilai
– nilai Pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya
bersifat manusiawi artinya nilai – nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang
bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang
berbudaya.

1. Pasal 29 ayat (1) menyatakan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa. Di dalam penjelasan undang – undang dasar ini menegaskan bahwa
kepercayaan seluruh rakyat bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.

7
2. Pasal 29 ayat (2) ditetapkan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap –
tiap peduduk untuk memeluk agama masing – masing dan beribadah
menurut agama dan kepercayaannya itu. Di dalam ayat ini sudah jelas
bahwa pernyataan tegas mengenai hak asasi masyarakat Indonesia atas
kemerekaan beragama sesuai dengan keyakinan masing – masing individu.
3. Pasal 31 ayat (1) menetapkan setiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidikan. Di dalam ketentuan ini ditegaskan bahwa pendidikan
merupakan hak asasi bagi setiap manusia.
4. Pasal 31 ayat (2) pasal ini dikemukakan bahwa setiap warga Negara
mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayainya. Dari
ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa pemahaman untuk mengikuti
pendidikan dasar merupakan kewajiban asasi manusia.
5. Pasal 31 ayat (3) pasal ini diatur bahwa pemeritah wajib mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
6. Pasal 31 ayat (4) pasal ini ditetapkan bahwa Negara memprioritaskan
anggara pendidikan sekurang – kurangnya 20% dari APBN serta dari
APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
7. Pasal 31 ayat (5) pada pasal ini ditetapkan pula bahwa pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai – nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
8. Pasal 32 ayat (1) menyatakan Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai – nilai
budayanya.
9. Pasal 32 ayat (2) menyatakan Negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kenyataan budaya nasional.
Pasal diatas merupakan penjabaran dari pokok pikiran Ketuhan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, dan persatuan yang masing
masing merupakan pancaran dari sila pertama, kedua, dan ketiga pancasila.
Pokok tersebut merupakan landasan bagi pembangunan bidang kehidupan
keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan nasional. Maka implementasi
pancasila dalam kebijakan Negara dibidang social budaya mengandung
pengertian bahwa nilai nilai yang tumbuh serta berkembang dalam
masyarakat Indonesia perlu diwujudkan melaui proses pembangunan
masyarakat dan kebudayaan. Pengembangan social budaya harus
dilaksanakan dengan mengangkat nilai – nilai yang dimiliki bangsa Indonesia

8
yaitu nilai – nilai pancasila. Implementasi pancasila dalam bidang sosial
budaya dapat dilakukan dengan cara :
1. Sebagai mahasiswa harus mempelajari nilai sosial budaya bangsa
Indonesia dan menyaring budaya asing.
2. Mengendalika sikap egoisme, sukuisme, primordialisme, dan
chavinisnesaling.
3. Menghargai dan tidak melecehkan nilai- nilai budaya setempat.
4. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan iptek.

2.5 Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan


Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara pada bidang
pertahanan dan keamanan harus diawali dengan kesadaran bahwa indonesia
adalah negara hukum. Pertahanan dan keamanan negara di atur dan
dikembangkan menurut dasar kemanusiaan, bukan kekuasaan. Dengan kata
lain, pertahanan dan keamanan indonesia berbasis pada moralitas sehingga
harus terhindar dari pelanggaran hak- hak asasi manusia. Pertahanan
keamanan negara harus berdasar pada tujuan tercapainya kesejahteraan hidup
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sila pertama dan kedua),
berdasar pada tujuan untuk mewujudkan kepentingan seluruh warga sebagai
warga negara (sila ke tiga), harus mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan
derajat serta kebebasan kemanusiaan (sila keempat), dan ditujukan untuk
mewujudkan keadilan dalam hidup masyarakat (sila kelima). Semua ini
dimaksudkan agar pertahanan dan keamanan dapat ditempatkan dalam
konteks negara hukum, yang menghindari kesewenang-wenangan negara
dalam melindungi dan membela wilayah negara dengan bangsa, serta dalam
mengayomi masyarakat.

1. Pasal 27 ayat (3) menetapkan bahwa setiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam pembelaan Negara. Di dalam ketentuan ini
ditegaskan bahwa hak dan kewajiban warga Negara merupakan satu
kesatuan yang tidak bias dipisahkan, yaitu bahwa untuk ikut serta dalam
bela Negara yang disatu sisi merupakan hak asasi manusia, sedangkan
disisi lainnya merupakan kewajiban asasi manusia.
2. Pasal 30 ayat (1) menyatakan hak dan kewajiban warga Negara ikut serta
dalam usahapertahanan dan keamanan Negara. Di dalam pasal ini
ditegaskan bahwa suatu usaha pertahanan dan keamanan Negara
merupakan hak dan kewajiban asasi manusia.

9
3. Pasal 30 ayat (2) dinyatakan bahwa usaha pertahanan dan keamanan
Negara dilaksanakan melaui system pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh tentara nasional Indonesia dan kepolisian Negara republic
Indonesia, sebagai kekuatan utama , dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
4. Pasal 30 ayat (3) dijelaskan bahwa tentara nasional Indonesia terdiri atas
angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, sebagai alat Negara
bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan serta
kedaulatan Negara.
5. Pasal 30 ayat (4) kepolisian Negara republic Indonesia sebagai alat Negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
6. Pasal 30 ayat (5) menyatakan susunan dan kedudukan tentara nasional
Indonesia, kepolisian Negara republic Indonesia, hubungan kemenangan
tentara nasional indonesia dan kepolisian Negara republic Indonesia di
dalam menjalankan tugasnya, syarat – syarat keikut sertaan warga Negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, serta hal hal yang terkait
dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang – undang.

Penjabaran dari pokok pikiran yang merupakan pancaran dari sila pertama
pancasila, pokok pikiran ini merupakan landasan bagi pembangunan bidang
pertahanan keamanan nasional. Maka implementasi pancasila dalam
pembuatan kebijakan Negara dibidang pertahanan keamanan haruslah diawali
dengan kesadaran yaitu bahwa Indonesia merupakan Negara hukum. Dengan
begitu diperlukan peraturan perundang – undangan Negara yang bertujuan
untuk mengatur ketertiban warga Negara denagn memperhatikan tujuan
Negara untuk melindungi segenap wilayah dan bangsa Indonesia.
Ketentuan mengenai 4 aspek kehidupan bernegara yang tertuang di dalam
pasal – pasal UUD NKRI tahun 1945 tersebut merupakan bentuk nyata dari
implementasi pancasila sebagai paradigma pembangunan yang mengarahkan
pembuatan kebijakan Negara dalam pembangunan bidang
POLEKSOSBUDHANKAM di Indonesia. Implementasi pancasila dalam
bidang pertahanan dan keamanan dapat dilakukan dengan cara :
1. Mewujudkan kedaulatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Sebagai mahasiswa kita harus bisa mengendalikan diri dari
pencemaran nama baik pemerintah dan negara.
3. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan lingkungan.
4. Sebagai mahasiswa kita harus siap membela negara.

10
5. Tidak memperalat aparatur negara untuk kepentingan pribadi dan
golongan.

Daftar Pustaka
Budiwibowo,Satrio. 2016. Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam
Menghadapi Tantangan Global melalui Pembelajaran Berbasis
Multikultural. Madiun: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol.4., No.2
Adhayanto, Oksep. 2015. Implementasi Nilai- Nilai Pancasila Sebagai Dasar
Negara dalam Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan. Jakarta:
Jurnal Ilmu Hukum Vol5., No.2
Asmoroini, Ambrio Puji. 2016. Implementasi Nilai- Nilai Pancasila Bagi Siswa
di Era Globalisasi. Ponorogo: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol.4,
No.2
Yudistira.2016. Aktualisasi dan Implementasi Nilai Pancasila dalam Menumbuh
Kembangkan Karakter Bangsa. Palembang : Seminar Nasional Hukum Vol 2,
No.1

11
Harefa,Amstrong.2007. Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Filsafat dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Gunungsitoli : Jurnal Ilmiah
Pendidikan,Humaniora,Sains dan Pembelajarannya.

12

Anda mungkin juga menyukai